KASUS :
Kelurahan W merupakan kelurahan yang dari dulu merupakan area yang sudah
dijadikan sebagai kelurahan para PSK. Para masyarakat tinggal di kelurahan W
sudah lama dan memang pekerjaan sebagai PSK sudah dilakukan oleh nenek
moyangnya. Kelurahan W juga di kenal sebagai kelurahan adu jago dimana
perjudian yang dilakukan diikuti dari berbagai kampung lain. Di kelurahan W
Banyak di temui suku yang terkenal dengan sifat kerasnya dan lebih menggunakan
kekerasan untuk menyelesaikan masalah sekitar 40%. Agama yang di anut oleh
remaja di kelurahn W 60% islam, 20% kristen, dan 20% tidak mempunyai
kepercayaan.Remaja di RW 1 berjumlah 4 orang : 3 laki-laki, 1 perempuan , di RW
2 berjumlah 10 orang : 5 perempuan, 5 laki-laki, di RW 3 berjumlah 12 orang : 7
laki-laki, 5 perempuan, di RW 4 berjumlah 20 orang : 11 perempuan, 9 laki-laki,
dan di RW 6 berjumlah 15 orang : 10 laki-laki, 5 perempuan. Usia remaja yang
beresiko adalah 13-14 = 20, 15-16 = 15, 17-18 = 25
Dan Sekitar 45% yaitu 27 remaja tidak meneruskan ke SMA. Sebagian besar hal ini
dikarenakan masalah ekonomi dan kepercayaan warga akan tidak perlunya
pendidikan yang tinggi untuk dapat bekerja. Banyak dari warga yang berpendapat
bahwa anak dengan memperoleh gelar sarjana banyak yang pengangguran.
1.1 PENGKAJIAN (Berdasarkan Kasus)
A. Data Inti
1) Sejarah
Kelurahan W merupakan kelurahan yang dari dulu merupakan area yang
sudah dijadikan sebagai kelurahan para PSK. Para masyarakat tinggal di
kelurahan W sudah lama dan memang pekerjaan sebagai PSK sudah
dilakukan oleh nenek moyangnya. Kelurahan W juga di kenal sebagai
1
keluraha adu jago dimana perjudian yang dilakukan diikuti dari berbagai
kampung lain.
2) Demografi
a. Remaja di RW 1 berjumlah 4 orang : 3 laki-laki, 1 perempuan ,
di RW 2 berjumlah 10 orang : 5 perempuan, 5 laki-laki,
di RW 3 berjumlah 12 orang : 7 laki-laki, 5 perempuan,
di RW 4 berjumlah 20 orang : 11 perempuan, 9 laki-laki, dan
di RW 6 berjumlah 15 orang : 10 laki-laki, 5 perempuan.
b. Lokasi tempat tinggal berada dikelurahan W.
c. Usia remaja yang beresiko adalah 13-14 = 20, 15-16 = 15, 17-18 =
25
d. Riwayat komunitas yang dapat mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan adalah timbulnya gangguan kesehatan.
e. Status perkawinan : belum kawin
3) Statistik vital
a. 40% remaja mengkonsumsi/menyalahgunakan dextro untuk
mabuk (fly).
b. 30% remaja memiliki kebiasaan merokok.
c. 35% remaja jarang melakukan olahraga
d. 3 orang remaja mengatakan menderita penyakit menular seksual
e. 20 orang remaja mengaku pernah melakukan hubungan seksual
pra nikah.
f. 50% = 30 remaja melakukan perilaku seksual.
g. 60% hampir tidak mendapatkan pendidikan seksual.
h. 35 dari 60 remaja mengatakan pernah menonton film porno.
i. Angka kematian tiap tahun sebanyak 100.
j. Angka kelahiran tiap tahun sebanyak 60.
4) Etnik
2
Banyak di temui suku yang terkenal dengan sifat kerasnya dan lebih
menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah sekitar 40%.
5) Nilai kepercayaan dan agama
Agam yang di anut oleh remaja di kelurahn W 60% islam, 20% kristen,
dan 20% tidak mempunyai kepercayaan.
1.2 Data Sub Sistem
1) Lingkungan Fisik
Rata-rata rumah yang di huni oleh warga di kelurahan W RW 01, RW
02, RW 03, RW 04, dan RW 06 adalah tipe rumah permanen, serta
lantai rumah keramik. Jarak rumah setiap KK dengan rumah tetangga
sangat berdekatan sekali. Tidak semua KK memiliki halaman rumah.
Lokasi halaman rumah di depan rumah. Pemanfaatan pekarangan
rumah setiap KK kebun yang ditanami oleh bunga-bunga hias
sederhana saja. Luas rumah rata-rata setiap KK adalah 7x10 m 2.
Terdapat penerangan di setiap KK yaitu genteng. Lingkungan terbka
setiap KK yang ada di kelurahan W memiliki jendela semuanya tetapi
ada yag tidak memiliki jendela kamar, jendela oleh setiap KK selalu di
buka setiap harinya. Tinggi langit-langit rumah dengan rumah yaitu 4
m.
Adanya banyak gang yang digunakan remaja sebagai tempat
pertemuan dengan teman sebayanya seperti di gunakan untuk
merokok, minum-minuman keras dll, banyaknya pohon rindang
sebagai tempat favorit remaja untuk berinteraksi antara satu dengan
yang lain seperti berpacaran. Belum terdapatnya lokasi untuk wadah
perkumpulan remaja seperti karang taruna.
2) Pendidikan
Sekitar 45% yaitu 27 remaja tidak meneruskan ke SMA. Sebagian
besar hal ini dikarenakan masalah ekonomi dan kepercayaan warga
akan tidak perlunya pendidikan yang tinggi untuk dapat bekerja.
3
Banyak dari warga yang berpendapat bahwa anak dengan memperoleh
gelar sarjana banyak yang pengangguran.
3) Keamanan dan transportasi
40% = 24 remaja memiliki kendaraan bermotor
30% = 18 remaja di wilayah tersebut menggunakan waktu
luangnya untuk kumpul-kumpul dengan temannya sesama geng
motor untuk melakukan aksi kebut-kebutan di jalan raya.
Di desa terdapat pos kamling tetapi belum maksimal dalam
pengaplikasiannya.
4) Politik dan kebijakan pemerintah
Remaja banyak yang tidak mengikuti dan tidak berperan serta dalam
kelompok organisasi seperti karang taruna dan remaja masjid.
5) Pelayanan kesehatan dan social
Pelayanan kesehatan yang dapat di akses oleh penduduk yang berada
dikelurahan W yaitu ada 1 puskesmas yaitu puskesmas A.
6) Sistem komunikasi
Komunikasi formal
Media komunikasi yang di gunakan oleh remaja untuk
mengetahui informasi mengenai masalah kesehatan berasal dari
media guru dan orang tua.
Komunikasi informal
Komunikasi informal yang dilakukan oleh remaja meliputi data
tentang diskusi remaja dengan orang tua, peran orang tua dalam
menyelesaikan dan mencegah masalah anak, keterlibatan orang
tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak remaja.
7) Ekonomi
Sebagian 60% = 36 remaja masih bergantung pada orang tua mereka
dalam pemenuhan kebutuhan, sebagian lagi 20%= 12 remaja tidak ada
4
kegiatan atau pengangguran, dan 30% = 18 remaja sebagian kecil yang
bekerja serabutan dipagi hari.
8) Rekreasi
Di kelurahan W tidak terdapat tempat rekreasi sehingga hiburan bagi
remaja di wilayah tersebut yaitu nongkrong pada waktu malam hari di
gazebo. Dan apabila terdapat pasar malam, akan secara bergerombongan
nongkrong di pasar tersebut.
1.3 Persepsi
Persepsi Masyarakat
Pengetahuan ramaja tentang masalah kesehatan reproduksi sangat minim.
Mereka tidak mendapatkan pendidikan seksual dari orang tua.
Persepsi Perawat
Masyarakat di kelurahan W belum memiliki fasilitas kesehatan yang cukup
dikarenakan masih sedikit fasilitas puskesmas.
1.4 ANALISA DATA
Analisa Data dan Perumusan Diagnosa Keperawatan
5
seksual.
e. 35 dari 60 remaja mengatakan
pernah menonton film porno.
Data Objektif :
banyaknya pohon rindang
sebagai tempat favorit remaja
untuk berinteraksi antara satu
dengan yang lain seperti
berpacaran.
Belum terdapatnya lokasi
untuk wadah perkumpulan
remaja seperti karang taruna.
6
Banyak di temui suku yang
terkenal dengan sifat kerasnya
dan lebih menggunakan
kekerasan untuk
menyelesaikan masalah
sekitar.
Di desa terdapat pos kamling
tetapi belum maksimal dalam
pengaplikasiannya.
7
1.5 PRIORITAS MASALAH
Skoring Prioritas Masalah
No. Masalah Besarnya Kesadaran Sumber SKOR
Kesehatan masalah masyarakat yang
untuk tersedia
berubah
1. Problematic 5 4 3 12
sexual behaviour
2. Resiko perilaku 4 3 2 9
kekerasan
terhadap orang
lain
8
3.7 RENCANA KEPERAWATAN
No. DX KEP KOM Tujuan NOC NIC
Kriteria Standar
1. Problematic sexual TUM : PRIMER PRIMER
behaviour remaja di Setelah intervensi keperawatan Mengetahui perilaku Pengetahuan remaja Penyuluhan pada remaja
kelurahan W RW selama 2 bulan diharapkan yang meningkatkan dan orang tua dan orang tua tentang
01,02,03,04 dan 06. masalah kesehatan reproduksi kesehatan reproduksi. mengetahui tentang perilaku yang
di kelurahan W dapat teratasi. perilaku yang meningkatkan kesehatan.
meningkatkan
TUK : kesehatan reproduksi
1. Terjadinya minim meningkat =
peningkatan Mengetahui perilaku 70%baik. Sosialisasi pembagian
pengetahuan remaja yang meningkatkan Tersebarnya 50 leaflet dan pemasangan
dalam kesehatan kesehatan reproduksi. leaflet dan terpasangnya poster tentang kesehatan
reproduksi. 5 poster di lokasi reproduksi.
2. Perilaku sehat pada strategis di masyarakat
remaja : tidak tentang kesehatan
melakukan sex bebas, Mengetahui skrining reproduksi. Berikan rekomendasi
3. Peningkatan peran deteksi kanker sendiri skrining deteksi kanker
serta masyarakat untuk yang di Pengetahuan remaja sendiri pada remaja.
peduli kesehatan rekomendasikan. tentang skrining
reproduksi bagi deteksi kanker yang
9
remaja. di rekomendasikan
4. Peningkatan Mengetahui strategi meningkat minim = Berikan penyuluhan
pengetahuan orang tua untuk mencegah 70% tentang strategi
dalam meberikan penyakit menular Pengetahuan remaja mencegah penyakit
pendidikan reproduksi seksual. dalam strategi menular seksual.
bagi remaja. mencegah penyakit
menular seksual
Mengidentifikasi pola meningkat Identifikasi pola koping
koping yang efektif. minim=70%. efektif pada remaja.
Minim 70%
Kekerasan dalam teridentifikasi pola Penyuluhan efek
rumah tangga. koping yang efektif. samping kekerasan
Tidak ada kekerasan dalam rumah tangga
Penggunaan dalam rumah tangga. terhadap remaja.
rokok/tembakau. Penyuluhan bahaya
Mengetahyu bahaya merokok.
penggunaan
rokok/tembakau.
SEKUNDER
Membedakan diri
dari orang lain. Ajarkan cara
10
Min 70% bisa membedakan diri dari
Menghargai orang membedakan diri dari orang lain.
lain. orang lain. Ajarkan cara menghargai
Min 70% positif orang lain.
Kemampuan menghargai orang
beribadah. lain. Ajarkan cara efektif
Tidak terganggu beribadah agar tidak
TERSIER kemampuan tertganggu.
Mengelola beribadah min 70%.
masalah keluarga. Kerjasama dengan
Dapat mengelola keluarga dalam
masalah keluarga mengelola masalah
Dukungan minim 70%. keluarga.
keluarga. Kerjasama dengan
Dukungan keluarga keluarga dalam
meningkat minim pemberian dukungan
Pengendalian 70%. terhadap remaja.
resiko penyakit Kerjasama dengan
menular. Dapat mengendalikan Depkes, Dinkes &
resiko penyakit Puskesmas dalam
menular minim70%. pengadaan media
11
penyuluhan tentang
pengendalian resiko
penyakit menular , upaya
rujukan.
12
kanker sendiri yang direkomendasikan
A: TUK 1= masalah teratasi
13
tertganggu. - Remaja mengetahui bahaya merokok
- Remaja mengetahui cara membedakan diri dari
orang lain
- Remaja mengetahui cara menghargai orang lain
- Remaja mengetahui cara efektif beribadah agar
tidak terganggu
A: TUK 2= teratasi
14
Mei Problematic sexual 1. Memberikan penyuluhan tentang efek samping S:
behaviour remaja di kekerasan dalam rumah tangga terhadap remaja.
-
kelurahan W RW 2. Melakukan kerjasama dengan keluarga dalam
01,02,03,04 dan 06. mengelola masalah keluarga. O:
3. Melakukan kerjasama dengan keluarga dalam
- Orang tua mengetahui bahaya dari kekerasan dalam
pemberian dukungan terhadap remaja.
rumah tangga terhadap remaja
- Keluarga mau bekerja sama dalam mengelola
masalah keluarga
- Keluarga mau bekerjasama dengan keluarga dalam
pemberian dukungan terhadap keluarga
A: TUK 4= masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
15
DAFTAR PUSTAKA
Anderson & McFarlane, 2011. Community As Partner: Theory And Practice In Nursing.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Efendi,Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas
1. Jakarta : CV. Sagung Seto
16