Kelompok 3
DEFINISI
Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Anak dan menantu serta keluarga Ny. R selalu menghormati dan
menghargai apa saja yang terjadi di lingkungan sekitar tempat
tinggalnya.
2. Fungsi sosialaisasi
Ny. R tidak pernah memberikan batasan kepada anggota keluarganya
untuk bersosialisasi kepada masyarakat dilingkungannya.
4. Fungsi reproduksi
Jumlah anak pada Ny. R ada tiga orang. Anak pertama berusia 34 tahun
meninggal disebabkan oleh penyakit asma, anak kedua berusia 32 tahun
sudah menikah dan tinggal bersama istrinya, dan anak ketiga berusia 27
tahun sudah menikah dan tinggal bersama Ny. R.
Ny. R menggunakan KB setelah lahir anak ketiga.
2. Fungsi ekonomi
Ekonomi Ny. R menengah ke bawah
Kebutuhan sandang, pangan dan papan hanya pas-pasan saja itupun
dibantu oleh anak bungsunya yang tinggal serumah.
Stressor dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Stress jangka pendek
Ny. R risau dan cemas karena dia tidak bisa berjalan dan beraktivitas
seperti biasanya akibat lututnya sakit, nyeri dan bengkak.
Stress jangka panjang
Ny. R takut akan merepotkan anaknya jika ia semakin tua dan banyak
penyakit.
2. Strategi koping
Strategikoping yang digunakan adalah strategi adaptasi disfungsional
Harapan keluarga
1. Keluarga berharap agar Ny. R jangan terlalu banyak fikiran
2. Keluarga selalu menyemangati Ny. R agar tidak terlalu terpuruk dengan
kondisi sakitnya yang sekarang
Data pengkajian individu yang sakit
Penampilan umum
Kesadaran : Composmentis
Cara berpakaian : pasien terlihat rapi
Kebersihan personal : Pasien terlihat rapi dan bersih
Postur dan cara berjalan:
Postur tubuh pasien terlihat gemuk dan sedikit
membungkuk
Pasien tidak dapat berjalan sendiri karena
lututnya bengkak
Bentuk dan ukuan tubuh:
BB : 65 kg
TB : 155 cm
TTV dan pemeriksaan lain:
TD : 110/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 38 0C
Status Mental Dan Cara Berbicara
Status emosi : Labil (sering marah tanpa sebab)
Orientasi : tidak ada hambatan dalam mengorientasikan sesuatu
yang dirasakanya
Proses fikir : tidak ada hambatan dalam proses fikir
Gaya berbicara : tidak ada hambatan dalam berbicara
Pemeriksaan Integument
Kulit : Kulit pasien terlihat lembab, teraba dingin, dan kulit di sekitar lutut terlihat
memerah dan teraba hangat.
Kuku : kuku tagan dan kaki pasien terlihat kotor dan pnjang.
Pemeriksaan Kepala
Bentuk dan sensori : bentuk kepala Ny. R simetris
Rambut : rambut Ny. R panjang dan beruban
Mata : mata Ny. R sayu
Hidung : hidung bersih tidak ada lesi atau pembengkakan
Telinga : telinga bersih, tidak ada terpasang alat bantu
pendengaran
Mulut : Mulut bersih, menggukan gigi palsu
Leher : Tidak ada tanda-tanda pembesaran kelenjar getah bening
Dada (pernafasan) : bentuk dada simetris, pernafasan normal
Kardiovaskular : tidak ada tanda-tanda pembesaran jantung dan organ
lainnya, TD : 110/90 mmHg
Pemeriksaan Abdomen
Bentuk abdomen Ny. R simetris tidak ada tenda-tanda asites.
Pada abdomen tidak ada lesi atau lebam pada Ny. R
Ekstremitas
Ujung-ujung akral Ny. R teraba dingin dan berkeringat
ANALISA DATA
Data Masalah
Data subjektif: Nyeri akut pada Ny.
- Keluarga mengatakan kaki pasien bengkak daerah lutut R
- Pasien mengatakan nyeri di bagian lutut
- Pasien mengatakan nyeri bertambah dipagi hari dan saat digerakkan
- Pasien juga mengatakan merasakan kebas daerah kaki dan tidak dapat
bejalan sendri sejak seminggu yang lalu
Data objektif :
- Pasien terlihat cemas dan gelisah
- Skala nyeri 7
- Kulit daerah lutut yang bengkak memerah dan hangat
- TD : 110/90 mmHg
- N : 80 x/menit
- S : 38 0C
DIAGNOSA