Anda di halaman 1dari 5

PENGUMPULAN DATA 5M MANAJEMEN KEPERAWATAN

RUANG KENANGA RSUD ARIFIN ACHMAD


PROVINSI RIAU

A. Pengumpulan Data
1. Man
a. Pendidikan
1) Akbid
Terdapat 4 orang pelaksana dengan jenjang pendidikan DIII Kebidanan
yang bertugas pada ruangan kenanga.
2) Akper
Terdapat 13 perawat yang memiliki jenjang pendidikan DIII pada ruang
kenanga, dan sebagai perawat pelaksana
3) S1 Keperawatan dan Ners

Ruang kenanga RSUD Arifin Achmad memiliki 6 orang yang dengan


jenjang pendidikan S1 Keperawatan dan Ners. Diantaranya 1 orang kepala
ruangan, 2 orang ketua tim, dan 3 orang perawat pelaksana.

b. Beban kerja

Ruangan kenangan memiliki dua tim dimana, satu tim terdiri dari 1 ketua
tim dan 2 – 3 perawat pelaksana dengan pasien sekitar 16- 20 orang/tim.Hal ini
tidak efektif kerena tidak sesuai dengan teori yang meyatakan bahwabeban
kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat pelaksana.

c. Pembagian tugas

Hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan bahwa pembagai


tugas di ruangan kenanga sudah sesuai dengan job description pada masing-
masing tenaga keperawatan, dimana satu bagian memiliki 1 katim dan 2-3
orang perawat pelaksana.
d. Jumlah tenaga

Ruang kenanga menggunakan 2 tim yaitu tim penyakit dalam pria (PDP)
dan tim penyakit dalam wanita (PDW). Satu tim terdiri dari 1 ketua tim dan 2-3
perawat pelaksana yang dikarenakan keterbatasan tenaga, dengan jumlah
keseluruhakn perawat pekansana dalam satu tim 9-10 orang. Berdasarkan hasil
observasi yang telah dilakukan, ruangan Kenanga memang telah menerapkan
metode tim untuk asuhan keperawatan dimana setiap tim terdiri dari beberapa
perawat yang bertanggung jawab memberi pelayanan keperawatan pada
beberapa pasien.

Douglas (1984, dalam Swansburg & Swansburg, 1999) menetapkan jumlah


perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi
klien, dimana masingmasing kategori mempunyai nilai standar per shift nya,
yaitu sebagai berikut :

Jumlah Klasifikasi KLien


Pasien Minimal Parsial Total
Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
dst

Shift Parsial Total Jumlah

Pagi 36 x 0,27 = 9,72 6 x 0,36 = 2,16 11,88 (12 orang)

Sore 36 x 0,15 = 5,4 6 x 0,30 = 1,8 7,2 (7 orang)

Malam 36 x 0,10 = 3,6 6 x 0,20 = 1,2 4,8 (5 orang)

Jumlah secara keseluruhan perawat perhari 23,88 (24 orang)


Jadi, dari hasil penjumlahan pada rumus Douglas diatas didapatkan bahwa
jumlah tenaga keperawatan yang harus ada pada ruangan tersebut ialah 24
orang dengan pembagian pershift nya ialah pada shift pagi 12 orang, shift sore
7 orang dan shift malam 5 orang. Penjumlahan tersebut dilakukan dengan
keseluruhan jumlah pasien di ruangan yaitu 4 orang pasien total care dan 36
orang pasien parsial care. Berdasarkan dari sil tersebut tidak sesuai dengan
jumlah perawat yang ada di ruangan dengan jumlah 19 orang pelaksana dan 2
orang tekua tim dengan total 21 orang. Dapat disimpulkan bahwa masih terjadi
kekurangan tenaga keperawatan pada ruangan kenanga tersebut.

e. Sertifikasi

Kepala ruangan mengatakan ada beberapa perawat yang telah mengikuti


pelatihan BTCLS yang merupakan pelatihan dasar bagi seorang perawat.
Beberapa perawat lainnya juga telah mingikuti pelatihan seperti pelatihan
pemberian kemoterapi, pelatihan dalam hal perawatan luka, dll. Kepala ruangan
juga mengatakan bahwa jika ada suatu pelatihan yang dibutuhkan untuk
ruangan kenanga, maka karu akan menunjuk perawat yang belum mengikuti
pelatihan dan memberikan kesempatan pada perawat yang belum pernah
mengikuti pelatihan. Kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini tidak hanya
untuk yang sudah PNS saja, numun pegawai kontrak juga diberikan
kesempatan untuk mengikuti pelatihan tersebut.

f. Tingkat ketergantungan pasien


Ruang kenanga RSUD Arifin Achmad merupakan ruangan rawat ini
penyakit dalam pria yang dirawat dengan mayoritas kebutuhannya ialah parsial
care. Namun, pada tanggal 02 Mei 2019 didapatkan bahwa
1) Total care : 4 Orang (2 orang di ruang PDP, dan 2 orang di ruang PDW)

2) Parsial care : 36 Orang yang tersebar baik dari ruangan Penyakit Dalam
Wanita (PDW) maupun Penyakit Dalam Pria (PDP).
g. Alur pasien masuk

Alur masuk pasien di ruangan kenanga ialah ruangan akan menerima


pasien yang datang melalui IGD dan telah di acc oleh dokter untuk dirawat di
ruang rawat kenanga. Namun, tidak menutup kemungkinan pasien yang datang
melalui poli penyakit dalam juga bisa dirawat di ruang kenanga dengan kondisi
tertentu dan telah di acc oleh dokter penanggung jawab poli penyakit dalam.

h. Gambaran kasus
Hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan bahwa, pasien jenis
kelamin laki-laki dirawat di ruangan kiri dengan nama ruangan penyakit dalam
pria (PDP) dan pasien wanita dirawat pada ruangan sebelah kanan dengan nama
ruang penyakit dalam wanita (PDW). Terdapat ruangan khusus untuk pasien
yang infeksi, namun tidak menutup kemungkinan pasien yang tidak memiliki
penyakit infeksi juga dirawat di ruang perawatan khusus tersebut dengan alasan
ruang rawat biasa sudah penuh.
Hasil observasi pada tangga 30 April 2019 didapatkan bahwa pasien
dengan jenis kelamin laki-laki dirawat pada ruangan penyakit dalam wanita
tepatnya di ruang perawatan khusus pennyakit dalam wanita. Menurut kepala
ruangan hal itu tidak menjadi masalah karena ketersediaan ruangan penyakit
dalam pria sudah penuh, dengan syarat 1 kamar tidak boleh rawat gabung
antara pasien pria dengan pasien wanita.

Obat yang diberikan dari depot farmasi dipisahkan antar pasien dan
diantarkan oleh petugas farmasi yang bertanggung jawab pada ruangan kenanga
tersebut, kemudian dipisahkan dan di cek kembali oleh perawat selanjutnya
perawat meletakkan obat pada masing-masing tempat obat pasien yang sudah
disediakan pada setiap kamar tindakan.

i. Komunikasi
Hasil observasi kegiatan overran dari tanggal 29 April 2019 sampai pada
tanggal 02 Mei 2019, overran dilakukan gabung antara PDP dan PDW bagi
semua tenaga pelayanan kesehatan ruang kenanga, focus penyampaian overran
gabung yaitu jumlah pasien yang ada pada ruangan PDP dan PDW serta
permasalahan yang ada terdapat pada di ruangan selama pelayanan asuhan
keperawatan pada shift sebelumnya. Setelah selesai operan gabung,
dilakukannya operan masing-masing timdengan menyampaikan masalah medis,
evaluasi keperawatan dan rencana tindakan medis dan keperawatan pada tiap-
tiap pasien. Hasil observasi, overan tim sudah berjalan sangat baik dengan
penyampaian dokumentasi lengkap. Namun, pada saat overan ke pasien masih
kurangnya pengenalan nama perawat yang dinas pada saat itu kepada pasien
maupun keluarga. Sebaiknya interaksi dengan pasien ada saat overan ke pasien,
minimalnya menayakan keluhan pasien saat ini pada pasien kesadaran penuh.
wawancara dengan kepala ruangan terkait kegiatan supervisi didapatkan bahwa
ruang Kenanga tidak mempunyai jadwal rutin supervisi. Hal ini dikarenakan
kurangnya tenaga perawat untuk dilakukannya supervisi.

Anda mungkin juga menyukai