Anda di halaman 1dari 35

1

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


DENGAN MASALAH KESEHATAN YANG
LAZIM DI INDONESIA

M. Ischaq Nabil Asshiddiqi, S.Kep.,Ns.,MNS

Community Nursing
2

KONSEP
KEPERAWATAN
KELUARGA

Community Nursing
3
Definisi Keperawatan
keluarga
Merupakan pelayanan holistik yang menempatkan keluarga dan
komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota
keluarga dalam tahap pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Depkes, 2010)

Community Nursing
4
Definisi Keperawatan
keluarga
“The process of providing for the health care needs of
families that are within the scope of nursing practice.
This nursing care can be aimed toward the family as
context, the family as a whole, the family as a system, or
the family as a component of society” (Kaakinen et al.
2015).
Proses penyediaan kebutuhan perawatan kesehatan keluarga yang
berada dalam ruang lingkup praktik keperawatan. Asuhan
keperawatan ini dapat diarahkan pada keluarga sebagai konteks,
keluarga secara keseluruhan, keluarga sebagai suatu sistem, atau
keluarga sebagai komponen masyarakat (Kaakinen et al. 2015).

Community Nursing
5
Tujuan Keperawatan
keluarga

Tujuan umum :
Meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.

Community Nursing
6
Tujuan Keperawatan
keluarga
Tujuan khusus :

1. Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi anggota keluarga

Meningkatkan Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah


kesehatan seluruh anggota keluarga.

Contohnya, apakah keluarga mengerti tentang pengertian dan


gejala kencing manis (diabetes mellitus) yang diderita oleh anggota
keluarganya?

Community Nursing
7
Tujuan Keperawatan
keluarga
Tujuan khusus :
2. Membuat keputusan secara tepat dalam mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarga.

Meningkatkan Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan


untuk membawa anggota keluarga ke pelayanan kesehatan.

Contoh, segera memutuskan untuk memeriksakan anggota keluarga


yang sakit ke pelayanan kesehatan.

Community Nursing
8
Tujuan Keperawatan
keluarga
Tujuan khusus :
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan.

Meningkatkan Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga


yang sakit.

Contoh, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit


kencing manis, yaitu memberikan diet DM, memantau minum obat
antidiabetik, mengingatkan untuk senam, dan kontrol ke pelayanan
kesehatan.

Community Nursing
9
Tujuan Keperawatan
keluarga
Tujuan khusus :
4. Memodifikasi lingkungan yang kondusif.

Kemampuan keluarga dalam mengatur lingkungan, sehingga mampu


mempertahankan kesehatan dan memelihara pertumbuhan serta
perkembangan setiap anggota keluarga.

Contoh, keluarga menjaga kenyamanan lingkungan fisik dan psikologis


untuk
seluruh anggota keluarga termasuk anggota keluarga yang sakit

Community Nursing
10
Tujuan Keperawatan
keluarga
Tujuan khusus :
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeliharaan
dan perawatan anggota keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan.

Contoh, keluarga memanfaatkan Puskesmas, rumah sakit, atau


fasilitas pelayanan kesehatan lain untuk anggota keluarganya yang
sakit

Community Nursing
11 Sasaran
Keperawatan
Keluarga

1. Keluarga Sehat
2. Keluarga resiko tinggi dan
rawan kesehatan
3. Keluarga yang memerlukan
tindak lanjut
12
Keluarga Sehat

Keluarga sehat adalah seluruh


anggota keluarga dalam kondisi
tidak mempunyai masalah
kesehatan, tetapi masih
memerlukan antisipasi terkait
dengan siklus perkembangan
manusia dan tahapan tumbuh
kembang keluarga.

Fokus intervensi keperawatan


terutama pada promosi kesehatan
dan pencegahan penyakit.
13
Keluarga Resiko Tinggi
dan Rawan Kesehatan
jika satu atau lebih anggota
keluarga
memerlukan perhatian khusus dan
memiliki kebutuhan untuk
menyesuaikan diri,
terkait siklus perkembangan
anggota keluarga dan keluarga
dengan faktor risiko penurunan
status kesehatan.
14
Keluarga Yang
Memerlukan Tindak
Lanjut
Keluarga yang memerlukan tindak
lanjut merupakan keluarga yang
mempunyai
masalah kesehatan dan
memerlukan tindak lanjut
pelayanan keperawatan atau
kesehatan,

misalnya klien pasca hospitalisasi


penyakit kronik, penyakit
degeneratif, tindakan pembedahan,
dan penyakit terminal.
Peran dan Fungsi Perawat Keluarga

(1)Pelaksana

memberikan pelayanan keperawatan dengan pendekatan proses


keperawatan, mulai pengkajian sampai evaluasi.
Pelayanan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan
pengetahuan, serta kurangnya keamanan menuju kemampuan
melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri.

Kegiatan yang dilakukan bersifat promotif, preventif, kuratif,


rehabilitatif.
Peran dan Fungsi Perawat Keluarga

(2) Pendidik

mengidentifikasi kebutuhan, menentukan tujuan,


mengembangkan, merencanakan, dan melaksanakan
pendidikan kesehatan agar keluarga dapat berperilaku sehat
secara mandiri.
Peran dan Fungsi Perawat Keluarga

(3) Konselor

memberikan konseling atau bimbingan kepada individu atau


keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan
dengan pengalaman yang lalu untuk membantu mengatasi
masalah kesehatan keluarga.
Peran dan Fungsi Perawat Keluarga

(4) Kolaborator

melaksanakan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait


dengan penyelesaian masalah kesehatan di keluarga
Peran Pencegahan

Pencegahan Primer

pencegahan terjadinya penyakit dan memelihara hidup


sehat
Peran Pencegahan

Pencegahan sekunder

mendeteksi dini terjadinya penyakit pada kelompok


risiko.

Penemuan kasus baru merupakan upaya pencegahan


sekunder, sehingga segera dapat dilakukan tindakan.

Tujuan dari pencegahan sekunder -> mengendalikan


perkembangan penyakit dan mencegah kecacatan lebih
lanjut.

Peran perawat -> merujuk semua anggota keluarga untuk


skrining, melakukan pemeriksaan, dan mengkaji riwayat
kesehatan.
Peran Pencegahan

Pencegahan tersier

mengurangi luasnya dan keparahan masalah kesehatan,


sehingga dapat meminimalkan ketidakmampuan dan
memulihkan atau memelihara fungsi tubuh.

Fokus utama adalah rehabilitasi.

Rehabilitasi meliputi pemulihan terhadap individu yang


cacat akibat penyakit dan luka ->
Meningkatkan fungsi individu secara fisik, sosial,
emosional.
22
PENGKAJIAN
KELUARGA

1. Data pengenalan keluarga


2. Data perkembangan dan sejarah keluarga
3. Data lingkungan
4. Data struktur keluarga
5. Data fungsi keluarga
6. Data koping keluarga
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
23

KELUARGA
Diagnosis keperawatan keluarga merupakan tahap kedua dari proses
keperawatan
Keluarga -> menentukan masalah keperawatan yang akan diselesaikan
dalam keluarga.

Penetapan diagnosis keperawatan yang tidak tepat akan memengaruhi


tahapan berikutnya dalam proses keperawatan.

Kemampuan perawat dalam menganalisis data hasil pengkajian sangat


diperlukan dalam menetapkan diagnosis keperawatan keluarga.
24

Diagnosis Keperawatan Aktual


Dirumuskan apabila masalah keperawatan sudah terjadi pada keluarga.

Tanda dan gejala dari masalah keperawatan sudah dapat ditemukan oleh
perawat berdasarkan hasil pengkajian keperawatan .

Bp. X memiliki anak yang mengalami diare sejak semal


yaitu An. F berumur 6 tahun. Berak cair sudah 5 kali da
muntah 2 kali, badan lemah.
25

Diagnosis Keperawatan Aktual

Apa diagnosa keperawatan actual pada keluaga Bp. X ?


26

Diagnosis Keperawatan promosi Kesehatan


Diagnosis promosi kesehatan yang dapat digunakan di seluruh status
kesehatan. Namun, kesiagaan individu, keluarga, dan masyarakat untuk
melakukan promosi kesehatan memengaruhi mereka untuk mendapatkan
diagnosis promosi kesehatan.

ketika kondisi klien dan keluarga sudah baik dan mengarah pada
kemajuan. Meskipun masih ditemukan data yang maladaptif, tetapi klien
dan keluarga sudah mempunyai motivasi untuk memperbaiki kondisinya,

Maka diagnosis keperawatan promosi kesehatan ini sudah bisa diangkat.


27

Diagnosis Keperawatan promosi Kesehatan

Keluarga Bp. M dengan diabetes mellitus, saat


pengkajian
keperawatan dilakukan identifikasi data. Data yang
ditemukan adalah gula darah acak (GDA) 120 mg/dl,
Bp. M
melaksanakan diet DM, tetapi Bp. M jarang berolah
raga.
Bp. M kurang memahami pentingnya olah raga,
meskipun
sudah pernah dilakukan penyuluhan kesehatan.
28

Diagnosis Keperawatan Risiko


menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan atau proses
kehidupan yang mungkin berkembang dalam kerentanan individu, keluarga,
dan komunitas.
Hal ini didukung oleh faktor-faktor risiko yang berkontribusi pada
peningkatan kerentanan.
Risiko kekurangan volume cairan,
Risiko infeksi,
Risiko intoleran aktivitas,
Risiko ketidakmampuan menjadi orang tua,
Risiko distres spiritual.
29

Diagnosis Keperawatan Sejahtera


menggambarkan respon manusia terhadap level kesejahteraan individu,
keluarga, dan komunitas, yang telah memiliki kesiapan meningkatkan status
kesehatan mereka.

Kesiagaan meningkatkan pengetahuan,


Kesiagaan meningkatkan koping,
Kesiagaan meningkatkan koping keluarga,
Kesiapan meningkatkan koping komunitas
30
PERENCANAAN KEPERAWATAN
KELUARGA
proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk
mencegah, menurunkan, atau mengurangi masalah-masalah klien.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan


keperawatan keluarga adalah berikut ini.
1. Rencana keperawatan harus didasarkan atas analisis data secara
menyeluruh tentang masalah atau situasi keluarga.
2. Rencana keperawatan harus realistik.
3. Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga.
31
PRIORITAS MASALAH
KEPERAWATAN KELUARGA
Kriteria prioritas masalah keperawatan keluarga adalah berikut ini.
1. Sifat masalah. Kriteria sifat masalah ini dapat ditentukan dengan
melihat katagori diagnosis keperawatan. Adapun skornya adalah,
diagnosis keperawatan potensial skor 1, diagnosis keperawatan risiko
skor 2, dan diagnosis keperawatan aktual dengan skor 3.

2. Kriteria kedua, adalah kemungkinan untuk diubah. Kriteria ini dapat


ditentukan dengan melihat pengetahuan, sumber daya keluarga,
sumber daya perawatan yang tersedia, dan dukungan
masyarakatnya. Kriteria kemungkinan untuk diubah ini skornya terdiri
atas, mudah dengan skor 2, sebagian dengan skor 1, dan tidak dapat
dengan skor nol.
32
PRIORITAS MASALAH
KEPERAWATAN KELUARGA
3. Kriteria ketiga, adalah potensial untuk dicegah. Kriteria ini dapat
ditentukan dengan melihat kepelikan masalah, lamanya masalah, dan
tindakan yang sedang dilakukan. Skor dari kriteria ini terdiri atas, tinggi
dengan skor 3, cukup dengan skor 2, dan rendah dengan skor 1.

4. Kriteria terakhir adalah menonjolnya masalah. Kriteria ini dapat


ditentukan berdasarkan persepsi keluarga dalam melihat masalah.
Penilaian dari kriteria ini terdiri atas, segera dengan skor 2, tidak perlu
segera skornya 1, dan tidak dirasakan dengan skor nol 0.
33
PRIORITAS MASALAH
KEPERAWATAN KELUARGA
Cara perhitungannya sebagai berikut.
1. Tentukan skor dari masing-masing kriteria untuk setiap masalah
keperawatan yang terjadi. Skor yang ditentukan akan dibagi dengan
nilai tertinggi, kemudian dikalikan bobot dari masing-masing kriteria.
Bobot merupakan nilai konstanta dari tiap kriteria dan tidak bisa
diubah (Skor/angka tertinggi x bobot).
2. Jumlahkan skor dari masing-masing kriteria untuk tiap diagnosis
keperawatan keluarga.
3. Skor tertinggi yang diperoleh adalah diagnosis keperawatan keluarga
yang prioritas.
34
TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA
Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan dengan cara:
a. memberikan informasi;
b. memberikan kebutuhan dan harapan tentang kesehatan.

2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,


dengan cara:
a. mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan;
b. mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga;
c. mengidentifikasi tentang konsekuensi tipe tindakan.
35
TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit,
dengan
cara:
a. mendemonstrasikan cara perawatan;
b. menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah;
c. mengawasi keluarga melakukan perawatan.

4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan


menjadi sehat, yaitu dengan cara:
a. menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga;
b. melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.

5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan


cara:
a. mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga;

Anda mungkin juga menyukai