0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan12 halaman
Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan komunitas pada penyakit kronis. Peningkatan prevalensi penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan stroke menjadi perhatian. Penatalaksanaan penyakit kronis meliputi pencegahan, promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi dengan program seperti PROLANIS.
Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan komunitas pada penyakit kronis. Peningkatan prevalensi penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan stroke menjadi perhatian. Penatalaksanaan penyakit kronis meliputi pencegahan, promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi dengan program seperti PROLANIS.
Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan komunitas pada penyakit kronis. Peningkatan prevalensi penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan stroke menjadi perhatian. Penatalaksanaan penyakit kronis meliputi pencegahan, promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi dengan program seperti PROLANIS.
Ns. Indah Kurniawati, S.Kep.,M.KM PENDAHULUAN Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada indikator-indikator kunci PTM yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019, sebagai berikut : Prevalensi tekanan darah tinggi pada penduduk usia 18 tahun keatas meningkat dari 25,8% menjadi 34,1%; Prevalensi Kanker meningkat dari 1,4 per menjadi 1,8 per mil; Prevalensi Stroke pada penduduk umur ≥ 15 tahun meningkat dari 7 menjadi 10,9 per mil; Prevalensi penyakit ginjal kronis ≥ 15 tahun meningkat dari 2,0 per mil menjadi 3,8 per mil; Prevalensi Diabetes Melitus pada penduduk umur ≥ 15 tahun meningkat dari 6,9 % Package of Essential Noncommunicable Disease Interventions for Primary Health Care (WHO) Pengertian Penyakit kronis adalah penyakit yang berlangsung selama tiga bulan atau lebih (National Center for Health Statistics, 2013) Penyakit kronis merupakan kondisi yang berlangsung satu tahun atau lebih dan memerlukan perhatian medis dan/atau membatasi kegiatan yang sedang berlangsung dari kehidupan sehari-hari (Warshaw, 2006). Penyakit kronik didefinisikan sebagai kondisi medis atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan jangka panjang. Tipe populasi dengan penyakit kronis Pembagian berdasarkan populasi pada pasien dengan penyakit kronis, dapat dibagi menjadi tiga tingkatan utama yaitu : Level 1: Individu yang memiliki penyakit kronis yang dapat dikontrol dengan baik oleh pasien sendiri dengan dukungan perawatan primer. (Sekitar 80% dari pasien). Level 2: Individu dengan penyakit yang lebih kompleks. Mereka mungkin memiliki penyakit satu atau lebih kronis dari berbagai tingkat keparahan, tetapi tidak berisiko tinggi rawat inap, jika mereka dikelola dengan baik di masyarakat. (Sekitar 15% dari pasien) Level 3: Individu dengan kondisi kompleks, sering dengan komplikasi. Mereka membutuhkan perawatan spesialis, intervensi intensif dan berisiko tinggi rawat inap. (Sekitar 5% dari pasien) (The Health Service Executive, 2008) Penyebab atau Faktor Resiko Diet yang tidak sehat Aktivitas fisik Penggunaan tembakau
Ketiga faktor risiko modifiable diatas erat hubungannya
dengan faktor-faktor risiko non-modifable yaitu usia dan keturunan, dimana faktor-faktor risiko tersebut dapat menjelaskan mayoritas peristiwa yang baru terjadi pada penyakit jantung, stroke, penyakit pernapasan kronis dan beberapa jenis kanker yang penting. Hubungan antara faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan penyakit kronis adalah sama di semua wilayah di dunia (WHO, 2005) Pencegahan Di New York pada tahun 2011, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Center of Disease Control And Preventing/CDC ) meluncurkan program promosi kesehatan dan pencegahan terkoordinir penyakit kronis. Tujuan dari program yaitu : Memastikan setiap negara memiliki evidance yang kuat untuk pencegahan terhadap penyakit kronis dan promosi kesehatan Memaksimalkan jangkauan program pada kategori kronis penyakit pada negara dengan berbagai layanan dasar dan fungsi seperti manajemen data, komunikasi, pengembangan kemitraan Lintasan Penyakit Kronis Osteoporosis Stroke Hipertensi Diabetes Melitus Kanker Penatalaksanaan Aspek Preventif meliputi pencegahan primer, sekunder, dan tersier yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan penyakit tidak menular. Aspek promotif bertujuan membangun dan membina lingkungan masyarakat yang sehat, diantaranya dapat dilakukan dengan cara mempromosikan program pemerintah seperti PHBS dan CERDIK Aspek kuratif meliputi kompetensi tenaga medis dalam melakukan tatalaksanan PTM dari penanganan faktor resiko sampai Penatalaksanaan Aspek rehabilitatif meliputi kompetensi tenaga medis dalam menangani pasien PTM dengan turut mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan psikologis dengan tujuan mengurangi beban yang dirasakan pasien melakukan homecare untuk pasien, keikutsertaan pasien dalam PROLANIS PROLANIS Adalah sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Tujuan : mencapai kualitas hidup optimal pada
penderita penyakit kronis dan dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit Aktifitas Prolanis Konsultasi medis peserta Prolanis sesuai jadwal konsultasi Edukasi kelompok peserta Prolanis : memberikan edukasi pada kelompok risti untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan dalam upaya memulihkan penyakit dan mencegah timbulnya kembali penyakit serta meningkatkan status kesehatan bagi peserta Reminder melalui SMS Gateway : kegiatan utk memotivasi untuk melakukan kunjungan rutin melalui pengingatan jadwal kunjungan Home visit : kunjungan kerumah utk pemberian informasi/edukasi kesehatan diri dan lingkungan peserta dan keluarga