Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TREND DAN ISSU HIV/AIDS, FAMILY


CENTERED PADA ODHA DAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA

sDISUSUN OLEH :
SAFITRI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES DATU KAMANRE TAHUN AJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan hidayah-Nya kami bias menyelesaikan makalah ini. Makalah
ini kami buat guna memenuhi tugas dari dosen. Makalah ini membahas tentang
“TREND DAN ISSU HIV/AIDS, FAMILY CENTERED PADA ODHA DAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA”, semoga dengan makalah yang kami susun ini
kita sebagai mahasiswa dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita.
Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari
sempurna, maka dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari
bapak/ibu selaku dosen-dosen pembimbing kami serta temen-temen sekalian,
karena kritik dan saran itu dapat membangun kami dari yang salah menjadi
benar.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita,
akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Belopa, 31 mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian family centered............................................2
B. Pengertian dan penyalahgunaan napsa ..........................3
C. trend dalam keperawatan HIV/AIDS di indonesia........3
D. isu etik dalam keperawatan HIV/AIDS di indonesia.....4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................6
B. Saran ................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV)
yaitu virus yang memperlemah kekebalan (antibodi) pada tubuh manusia. Orang
yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun
mudah terkena tumor. Pengobatan untuk penyakit ini belum ada, hanya saja
untuk memperlambat laju perkembangan virus ini, tetapi tetap saja penyakit ini
tidak bisa disembuhkan.
Penyebaran virus ini diperkirakan oleh para ilmuwan yaitu dari Afrika sub-
Sahara yang sudah menjadi wabah penyakit yang mendunia serakang.
Diperkirakan sudah menginfeksi sebanyak 38,6 juta orang di dunia. Jabuari 2006,
UNAIDS dan WHO, AIDS menjadi penyebab kematian 25 juta orang sejak
pertama kali diakui pada 5 Juni 1981.
B. Rumusan masalah
1. apa Pengertian family centered ?
2. apa pengertian dan penyalahgunaan napza ?
3. apa trend dalam keperawatan HIV/AIDS di indonesia ?
4. apa isu etik dalam keperawatan HIV/AIDS di indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui Pengertian family centered
2. untuk mengetahui pengertian dan penyalahgunaan napza
3. untuk mengetahui trend dalam keperawatan HIV/AIDS di indonesia
4. untuk mengetahui isu etik dalam keperawatan HIV/AIDS di indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian family centered


family cantered care merupakan suatu pendekatan yang holistic yaitu
pendekatan family cantered care tidak hanya memfokuskan asuhan keperawatan
kepada anak sebagai klien atau individu dengan kebutuhan biologis, psikologi,
sosial dan spiritual tetapi juga melibatkan keluarga sebagai bagian yang konstan
dan tidak bisa diposahkan dari kehidupan anak
1. Family centered pada ODHA
 Di indonesia perkembangan kasus-kasus HIV/AIDS sangat pesat dan
sudah menyebar ke berbagai wilayah, dari kota sampai ke desa. Virus
HIV bukan hanya menyerang kaum homoseksual, pekerja seks,
pengguna narkoba, tapi juga ibu-ibu rumah tangga maupun anak-anak.
 Indikasi peningkatan ini dipicu oleh berbagai faktor, terutama
kurangnya informasi dan pengetahuan publik mengenai penyakit
tersebut. Hal ini menyebabkan adanya pemahaman yang salah dari
masyarakat ataupun keluarga serta penderita ODHA sendiri terhadap
penyakit HIV/AIDS.
 Berbagai reaksi yang ditimbulkan di kalangan masyarakat maupun
keluarga karena ketidaktahuan tentang penyakit ini, antara lain, adalah
marah, panik, terguncang, perasaan takut yang berlebihan,
pengingkaran, serta pengucilan terhadap orang yang terinfeksi
HIV/AIDS. Perasaan serta sikap yang reaksional terhadap penyakit
HIV/AIDS menyhebabkan banyak keluarga belum dan bahkan tidak
siap menerima anggotanya yang terinfeksi virus tersebut.

2
 Orang yang terdekat dengan penderita adalah keluarga. Peran keluarga
sangat dibutuhkan untuk memelihara kesehatan anggota keluarganya
yang sakit. Dukungan keluarga merupakan suatu bentuk hubungan
interpersonal berupa sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota
keluarga, sehingga anggota keluarga merasa diterima, dalam hal ini
keluarganya yang menderita HIV/AIDS.

B. Pengertian dan penyalahgunaan napza


 NAPZA adalah sebutan lain dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya yang bila dikomsumsi oleh tubuh baik secara oral dengan diminum,
dihirup, dihisap, disedot, atau melalui jarum suntik yang dapat menimbulkan
masalah gangguan kesehatan fisik yang dapat mengakibatkan ketergantungan
pada penggunanya.
 Penyalahgunaan NAPZA merupakan perilaku yang menyimpang akibat
ketergantungan atau ketagihan mengkomsumsi narkotika dan psikotropika
dan zat adiktif lainnya. Penyalahgunaan NAPZA bila secara terus-menerus
dikomsumsi akan mengakibatkan ketergantungan yang kemudian
menimbulkan keruskan fisik pengunanya.

C. Trend dalam keperawatan HIV/AIDS Di Indonesia


Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya di Indonesia
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam
berbagai bidang yang meliputi.
 Pencegahan HIV/AIDS pada Remaja dengan Peer Group Remaja merupakan
masa dimana fungsi reproduksinya mulai berkembang, hal ini akan
berdampak pada perilaku seksualnya. Salah satu perilaku seksual yang rentan
akan memberikan dampak terjadinya HIV/AIDS yaitu seks bebas. Saat ini
sedang dikembangkan model ”peer group” sebagai salah satu cara dalam

3
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan remaja akan kesehatan
reproduksinya dengan harapan suatu kelompok remaja akan dapat
mempengaruhi kelompok remaja yang lain. Metode ini telah diterapkan pada
lembaga pendidikan, baik oleh Depkes maupun lembaga swadaya masyarakat.
Adapun angka kejadian AIDS pada kelompok remaja hingga Juni 2008 adalah
sebesar 429 orang dan 128 orang remaja mengidap AIDS/IDU. Hal ini akan
sangat mengancam masa depan bangsa dan negara ini. Diharapkan dengan
metode Peer Group dapat menurunkan angka kejadian, karena diyakini bahwa
kelompok remaja ini lebih mudah saling mempengaruhi.
 One Day Care
Merupakan sistem pelayanan kesehatan dimana pasien tidak memerlukan
perawatan lebih dari satu hari. Setelah menjalani operasi pembedahan dan
perawatan, pasien boleh pulang. Biasanya dilakukan pada kasus minimal.
Berdasarkan hasil analisis beberapa rumah sakit, di Indonesia didapatkan
bahwa metode one day care ini dapat mengurangi lama hari perawatan
sehingga tidak menimbulkan penumpukkan pasien pada rumah sakit tersebut
dan dapat mengurangi beban kerja perawat. Hal ini juga dapat berdampak
pada pasien dimana biaya perawatan dapat ditekan seminimal mungkin.
D. Isu etik dalam keperawatan HIV/AIDS DI Indonesia
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini,
menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara
fasilitasfasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference
(bagian integral dari telemedicine atau telehealth).
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif
dalam perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis.
Hal itu memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan
tepat waktu dan memberikan dukungan secara langsung (online).
Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan kontak

4
yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-
keluarga merek.
Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait
dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak
kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di
daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran pelayanan kesehatan belum
merata. Dan keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar kurangnya
jumlah perawat (terutama di negara maju), mengurangi jarak tempuh,
menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari
rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV)
yaitu virus yang memperlemah kekebalan (antibodi) pada tubuh manusia. Orang
yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun
mudah terkena tumor. Pengobatan untuk penyakit ini belum ada, hanya saja
untuk memperlambat laju perkembangan virus ini, tetapi tetap saja penyakit ini
tidak bisa disembuhkan.

B. Saran
Mari barsama-sama barikan informasi yang benar mengenai HIV/AIDS
sehingga tidak menimbulkan stigma buruk pada ODHA. HIV/AIDS tidak
menular melalui pakaian, alat-alat makan, bersalaman ataupun berpelukan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Durham, Jerry, D. 2009. The Person of HIV/AIDS Nursing


Herdman, T. Heather. 2011. Nursing Diagnosis: Definitions & Classification
Jemmott, JB, Jemmott, LS. 2010. Preventing AIDS: Theory and Practice of
Behavioral Interventions
Vladimir, Max Essex. 2013. HIV/AIDS Treatments in Resources Poor Countries

Anda mungkin juga menyukai