KESEHATAN KELOMPOK
BALITA, ANAK DAN REMAJA
DI KOMUNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN
KELOMPOK KHUSUS BALITA
di KOMUNITAS
DEFINISI
• Kebutuhan nutrisi
• Kebersihan diri
• Masalah perilaku dan belajar
• Penyakit infeksi
• Penyakit kronik
• Kecelakaan, dan
• Child abuse dll
8 Subsistem factor yang mempengaruhi proses
keperawatan kelompok balita di komunitas:
1. Lingkungan fisik
2. Pendidikan
3. Keamanan dan transportasi
4. Polotik dan pemerintahan
5. Pelayanan kesehatan
6. Pelayanan social
7. Komunikasi, dan
8. Ekonomi
Masalah keperawatan komunitas pada
kelompok balita:
• Risiko gangguan tumbuh kembang balita
• Ketidakmampuan untuk mandiri
memelihara lingkungan yang aman untuk
mendukung pertumbuhan
• Gizi kurang pada balita
• dll sesuai dengan kondisi dan masalah
kesehatan yang ditemukan
3 level pencegahan dalam membuat
perencanaan keperawatan komunitas pada
kelompok balita:
• Pencegahan primer
• Pencegahan sekunder
• Pencegahan tertier
4 strategi dalam melaksanakan perencanaan yang
telah disusun sebelumnya:
1. Pemberdayaan komunitas: hal ini penting
dilakukan agar masyarakat peduli terhadap
kebutuhan kesehatan balita.
2. Proses kelompok: perawat komunitas dapat
menggunakan pendekatan kelompok, agar
implementasi dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
3. Pendidikan kesehatan: pendidikan kesehatan
seperti dijelaskan diawal akan sangat
membantu keluarga dan komunitas
meningkatkan pengetahuannya untuk
merubah perilaku lebih sehat.
4. Kemitraan: Kemitraan perlu dibentuk agar
ada jejaring kerja.
EVALUASI
B. DIAGNOSA
– Risiko gangguan tumbuh kembang pada anak usia sekolah
– Risiko peningkatan kejadian cidera pada anak usia sekolah
Dan diagnosa lain sesuai dengan kondisi masalah kesehatan komunitas
yang ditemukan.
C. PERENCANAAN
1. Pencegahan primer
a. Program promosi kesehatan
1) Pendkes tentang manfaat makanan sehat dan cara memilih jajanan
yg sehat, kesehatan gigi dan mulut, kebersihan diri, cara cuci tangan yg
bnr, cara belajar yang baik dan konsentrasi dll sesuai kebutuhan
2) Melalukan pemeriksaan kesehatan berkala setiap 4 bln dan mencatat
di KMS anak sekolah, dan kunjungan berkala tiap 6 bln sekali di tiap
sekolah
b. Program proteksi kesehatan
1) Pelayanan imunisasi
2) Program pencegahan kecelakaan pada anak usia sekolah
3) Perlindungan caries pada anak usia sekolah
4) Perlindungan anak usia sekolah dari child abuse
2. Pencegahan Sekunder
a.Deteksi dini dan pengobatannya sebagai deteksi tumbang
b.Perawatan emergency
c.Perawatan akut dan kritis, diberikan pada anak diare, demam dll
d.Diagnosis dan terapi
e.Melakukan rujukan segera untuk mendapat perawatan lebih lanjut
3. Pencegahan Tertier
a.Memberikan dukungan pada upaya pemulihan anak usia sekolah setelah
sakit dengan memelihara kondisi kesehatan agar tumbangnya optimal
b.Memberikan konseling perawatan lanjut pd kelompok anak usia pada
masa pemulihan
D. IMPLEMENTASI