Anda di halaman 1dari 29

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

“Asuhan Keperawatan Usaha Kesehatan Sekolah”

Dosen Pengampu : Ns. Faisal Kholid Fahdi, M.Kep

DISUSUN OLEH :

Sri Dini Fitriyani I1031181005


Firman Kharisma Safari I1031181008
Dewi Safa Okrarini I1031181015
Ina Supiani I1031181016
Amira Melati Fitri I1031181021
Syarifah Fitria Azzahara I1031181048
Zainan Nur I10311810

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas limpahan


rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang
telah ditetapkan. Sholawat serta salam kami tuturkan pada junjungan Nabi Besar
Muhamad Shallallahu Alaihi Wasallam, para keluarga dan sahabatnya.

Makalah ini mengangkat judul “Asuhan Keperawatan Usaha Kesehatan


Sekolah” yang disusun berdasarkan sumber dari buku dan jurnal, serta media
internet sebagai pendukung. Makalah ini disusun secara sistematis sesuai aturan
penulisan makalah pada umumnya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ns. Faisal Kholid Fahdi,
M.Kep selaku dosen pembimbing, yang tidak bosannya dalam mengoreksi serta
memberi masukan hingga terciptanya asuhan keperawatan yang baik dan benar. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
yang harus kami perbaiki. oleh karena itu, kami berharap ada kritik dan saran yang
membangun kepada kami agar meningkatnya optimalisasi kami dalam menyusun
sebuah tulisan.

Pontianak, Februari 2021

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Definisi Keperawatan Komunitas.........................................................................1
1.2 Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas......................................................1
1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas.........................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PROSES KEPERAWATAN.................................................................................................3
2.1 Definisi UKS...........................................................................................................3
2.2 Tujuan UKS............................................................................................................4
2.3 Sasaran UKS...........................................................................................................5
2.4 Ruang lingkup kegiatan UKS................................................................................5
2.5 Peran Perawat......................................................................................................10
2.6 Landasan Hukum.................................................................................................11
BAB III.................................................................................................................................12
ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................................................12
3.1 Pengkajian............................................................................................................12
3.2 Diagnosa Keperawatan........................................................................................15
3.3 Intervensi..............................................................................................................17
3.4 Implementasi dan Evaluasi..................................................................................21
BAB IV..................................................................................................................................22
PENUTUP............................................................................................................................22
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................22
4.2 Saran.....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Definisi Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas atau community health nursing merupakan praktik
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan
pengetahuan dari ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat.
Kemampuan perawat dalam menguasai konsep dasar kesehatan masyarakat
merupakan hal yang sangat penting sebagai dasar untuk memberikan asuhan
keperawatan keluarga dan asuhan keperawatan komunitas. Penguasaan ini sangat
membantu dalam memberikan arah penyelesaian dalam menghadapi berbagai
permasalahan kesehatan keluarga, kelompok dan masyarakat atau komunitas
Adapun tujuan dari keperawatan komunitas adasalah sebagai usaha promosi
kesehatan, proteksi kesehatan, dan usaha peyembuhan dan pencegahan kembali
suatu penyakit terjadi di masyarakat.

1.2 Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas


Tujuan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut.
1. Promosi kesehatan Promosi kesehatan pada tujuan keperawatan komunitas
ini adalah suatu upaya untuk membantu masyarakat menjadikan gaya
hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai
keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual.
Promosi kesehatan tidak sekadar mengubah gaya hidup, tetapi
mempertahankan dan meningkatkan perilaku sehat adalah tujuan yang
akan dicapai pula.
2. Proteksi kesehatan Proteksi kesehatan merupakan upaya perlindungan
kelompok masyarakat terhadap terpaparnya suatu penyakit.
3. Pencegahan penyakit dan penyembuhan Pencegahan penyakit merupakan
upaya dalam mencegah terjadinya penyakit pada kelompok yang berisiko,

1
sedangkan penyembuhan adalah upaya yang dilakukan pada kelompok
masyarakat yang telah terkena penyakit. Upaya penyembuhan bertujuan
untuk menyembuhkan kelompok masyarakat yang sakit dan mencegah
terjadinya komplikasi.
Fungsi keperawatan komunitas :
1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan
ilmiah bagi kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam
memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
2. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai
dengan kebutuhannya dibidang kesehatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan
pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta
melibatkan peran serta masyarakat.
4. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan
dengan permasalahan atau kebutuhannya sehingga
mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada
akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan.

1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas


Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga dan
kelompok berisiko tinggi (keluarga atau penduduk di daerah kumuh, daerah
terisolasi, daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan
ibu hamil).

2
BAB II

PROSES KEPERAWATAN

2.1 Definisi UKS


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75
tahun 2014 dijelaskan bahwa puskesmas adalah fasilitas yang melayani kesehatan
dan mengadakan upaya kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan
perorangan di tingkat pertama. Penyelenggaraan kesehatan tersebut lebih
mengedepankan upaya promotif dan preventif agar derajat kesehatan masyarakat
yang setinggitingginya di wilayah kerja puskesmas dapat tercapai. Hal ini berarti
bahwa institusi lain yang berada di wilayah kerja puskesmas juga menjadi
tanggung jawab puskesmas untuk meningkatkan derajat kesehatannya, salah satu
institusi yang menjadi tanggung jawab puskesmas adalah sekolah. Bentuk
penyelenggaraan upaya kesehatan pada tingkat sekolah yaitu unit kesehatan
sekolah [ CITATION Rah18 \l 1057 ].
Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta komunitas lingkungan
sekolah sebagai sasaran utama [ CITATION Her19 \l 1057 ] . Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan
dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara
menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integratif). Program UKS ini
diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku sehat dengan dirinya
sendiri dan mampu menolong orang lain sehingga dapat tercipta sumber daya
manusia yang berkualitas [ CITATION Rah19 \l 1057 ].
Sehingga dapat disimpulkan bahwa UKS adalah salah satu bentuk usaha
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan
dan perilaku hidup sehat bagi warga sekolah. Penyelenggaraan kegiatan UKS
ditujukan untuk peserta didik yang ada disekolah maupun dilingkungan sekitar
sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat, tumbuh dan

3
berkembang secara harmonis serta optimal, menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas [ CITATION Erv19 \l 1057 ].

2.2 Tujuan UKS


Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar
peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan derajat
kesehatan peserta didik maupun warga belajar serta menciptakan lingkungan yang
sehat, sehingga memungkinkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya
(Mukminin & Tasu’ah, 2015).
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah menciptakan pola hidup
sehat, lingkungan yang sehat dan kehidupan sehat dengan cara mencegah,
memberantas penyakit dan memberikan pengetahuan akan kesehatan sehingga
tercapai mutu pendidikan yang baik dan tumbuh kembang yang maksimal serta
dapat membentuk suatu kepribadian yang baik dalam jiwa setiap individu
(Nugroho, 2017).
Menurut Kemendikbud (2012) tujuan usaha kesehatan sekolah dibedakan
menjadi:

1. Tujuan Umum UKS

Tujuan umum UKS yaitu untuk meningkatkan kemampuan hidup


sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang
sehat, yang memungkinkan pertumbuhan yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya.

2. Tujuan Khusus UKS

Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat


kesehatan peserta didik, yang didalamnya mencakup:

4
a. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsip-prinsip hidup sehat, serta partisipasi aktif dalam usaha
peningkatan usaha kesehatan di sekolah, di rumah tangga, maupun di
lingkungan masyarakat.

b. Kondisi sehat, baik dalam arti fisik, mental, maupun sosial.

c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk,


penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.

2.3 Sasaran UKS


Program UKS ini mendapat dukungan 4 (Menteri kesehatan, Menteri
Pendidikan, Menteri Agama, dan Menteri dalam Negeri) dalam bentuk Surat
Keputusan Bersama tahun 2004. Dalam SK bersama tersebut dijelaskan bahwa
sasaran UKS adalah murid, pamong belajar, guru, pengelola pendidikan,
pengelola pendidikan dan masyarakat [ CITATION Muf17 \l 1057 ].
Sasaran UKS/M adalah warga sekolah/madrasah, (Kepala Sekolah/ Madrasah,
guru, peserta didik, pegawai sekolah), unsur Puskesmas dan unsur Tim Pelaksana
sekolah dari Tingkat Pendidikan Usia Dini sampai dengan Tingkat Pendidikan
Menengah Atas (TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA/), SLB
termasuk peserta didik pondok pesantren, dan lingkungan keluarga, serta
lingkungan masyarakat sekitar sekolah [ CITATION Sus19 \l 1057 ].
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dinyatakan bahwa sasaran UKS yang
diselenggarakan di sekolah yaitu seluruh peserta didik yang ada di lembaga
sebagai sasaran primer, guru, orang tua, dan petugas khusus UKS sebagai sasaran
sekunder, sedangkan lembaga atau yayasan sekolah sebagai sasaran tersier
(Khamidah, 2019) .

2.4 Ruang lingkup kegiatan UKS


Kegiatan utama usaha kesehatan sekolah disebut dengan Trias UKS, yang
terdiri dari:

5
1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan proses belajar untuk memproleh ilmu
pengetahuan, dan penanaman nilai sikap positif tentang bagaimana
memelihara, dan merawat kesehatan agar peserta didik berprilaku hidup yang
sehat, dapat bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri serta
lingkungannya (Trishandra, 2019).
Sedangkan menurut Kemendikbud RI (2012) Pendidikan kesehatan adalah
upaya yang diberikan berupa bimbingan dan atau tuntunan kepada peserta
didik tentang yang meliputi seluruh aspek kesehatan pribadi (fisik, mental dan
sosial) agar kepribadiannya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakulikuler.

 Tujuan Pendidikan Kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan ialah agar peserta didik :

a) Memiliki pengetahuan tentang kesehatan termasuk cara hidup sehat


dan teratur.

b) Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.

c) Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan


dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan,

d) Memiliki perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

e) Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan


penyakit.

f) Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk di luar (narkoba,


arus informasi, dan gaya hidup yang tidak sehat).

 Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

6
Menurut Kemendikbud (2012) pelaksanaan pendidikan kesehatan
diberikan melalui:

a) Kegiatan Kurikuler, adalah pelaksanaan pendidikan pada jam


pelajaran. Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada
standar isi yang telah diatur dalam peraturan Mendiknas No.22
Tahun 2006 pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan.

b) Kegiatan Ekstrakurikuler, adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa


(termasuk kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di
sekolah/madrasah ataupun diluar sekolah dengan tujuan untuk
memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi
upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Kegiatan
ekstrakurikuler yaitu: wisata siswa, kemah(persami), ceramah,
lomba, bimbingan hidup sehat, apotik hidup, kerja bakti, majalah
dinding, pramuka, dan piket sekolah.

Menurut Kemenkes RI (2018) pendidikan kesehatan meliputi:

a) Pendidikan kesehatan melalui buku rapor kesehatanku, merupakan


instrumen yang mendukung terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat
peserta didik yang berisi catatan hasil pelayanan kesehatan (penjaringan
kesehatan dan pemeriksaan berkala, Bulan Imunisasi Anak Sekolah
(BIAS)), pemberian obat cacing, pemberian tablet tambah darah dan
pemeriksaan kesehatan lainnya di sekolah.

b) Pendidikan keterampilan hidup sehat, yaitu berorientasi pada


keterampilan sehingga siswa dapat mengimplementasikan pengetahuan

7
menjadi keterampilan untuk berprilaku hidup sehat, seperti kegiatan cuci
tangan bersama, pendidikan gizi seimbang (sarapan bersama dan
kudapan bersama) dan melakukan aktifitas fisik bersama pada jam
istirahat dan pada saat pergantian jam pelajaran.

c) Penyuluhan kesehatan pada Masa Orientasi Siswa (MOS), penyuluhan


ini selalu dilaksanakan dan menjadi salah satu kegiatan wajib untuk
dilaksanakan pada kegiatan MOS di setiap sekolah, penyuluhan yang
diberikan oleh petugas kesehatan/puskesmas meliputi tentang PHBS,
NAPZA, dan HIV/AIDS.

d) Penyuluhan kesehatan melalui muatan lokal, muatan lokal merupakan


kurikulum yang salah satunya bertujuan untuk menumbuhkan
kepedulian siswa terhadap masalah-masalah lingkungan, guru muatan
lokal memberikan penyuluhan/pendidikan kesehatan tentang cara
mengaja lingkungan sehat yang dimulai dari buang sampah pada
tempatnya, membersihkan selokan agar tidak ada jentik nyamuk dan
bergotong royong bersama.

2. Pelayanan Kesehatan Sekolah

Pelayanan kesehatan adalah kegiatan yang menangani pelayanan kesehatan


dan melaksanakan pemantauan dan perkembangan imunisasi, serta
pengobatan yang di lakukan oleh petugas kesehatan, guru dan peserta didik
(Trishandra, 2019).

 Tujuan Pelayanan Kesehatan

Tujuan pelayanan kesehatan di sekolah adalah untuk:

8
a) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan
hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.

b) Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan


mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan cacat.

c) Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat


penyakit, kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan
kemampuan peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi
optimal (Kemendikbud, 2012).

 Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan di sekolah dilaksanakan oleh Tim Kesehatan dari


Puskesmas berkerjasama dengan guru dan kader kesehatan sekolah.
Pelayanan kesehatan sekolah dilaksanakan secara menyeluruh
(komprehensif), dengan mengutamakan kegiatan promotif dan preventif
serta didukung kegiatan kuratif dan rehabilitatif untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal (Kemendikbud RI, 2012).

Menurut Kemenkes RI (2018) pelayanan kesehatan meliputi:

a) Penjaringan kesehatan, yaitu rangkaian kegiatan pemeriksaan


kesehatan (skrining) yang dilakukan oleh petugas kesehatan dan
diikuti oleh seluruh peserta didik.

b) Pemeriksaan kesehatan berkala, yaitu rangkaian pemeriksaan yang


dilakukan pada seluruh peserta didik, dan dilaksanakan minimal 1
kali dalam setahun.

c) Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), program BIAS ini


dilaksanakan untuk memberikan perlindungan pada anak-anak usia
SD terhadap penyakit campak, difteri, dan tetatus. Imunisasi DT dan

9
campak untuk peserta didik kelas 1, imunisasi td untuk peserta didik
kelas 2 dan 5, dan imuniasi HPV untuk peserta didik perempuan
kelas 5 dan 6.

d) Pemberian obat cacing, dilaksanakan pada bulan Agustus, dan


diberikan kepada seluruh peserta didik SD/MI sejumlah 1 tablet per
tahun untuk menghindari penyakit cacingan.

3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat


Pembinaan lingkungan kesehatan sekolah sehat merupakan usaha
tindakan dan kegiatan yang dilaksanakan untuk memilihara dan menjaga
lingkungan sekolah agar terciptanya prilaku hidup sehat peserta didik dan
bersosial, serta bebas dari prilaku yang negatif yang dapat merusak
lingkungan sekolah maupun lingkungan lainnya.
Menurut Trisnowati dan Moekarto dalam Apriani et al., (2018),
beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan lingkungan kehidupan
sekolah yang sehat yaitu:

a) Pemeliharaan kebersihan.

b) Perorangan dan lingkungan.

c) WC dan kamar mandi.

d) Persediaan air.

e) Tempat sampah dan pembuangan sampah.

Pembinaan Lingkungan sekolah sehat menurut Kemenkes RI (2018)


meliputi:

10
a) Pembinaan sanitasi dan hygiene kantin, kegiatan ini dilaksanakan
minimal 1 kali/minggu di kantin sekolah dan Pedagang Kaki Lima
(PKL) sekitar sekolah yang bertujuan untuk membuat kantin menjadi
lebih sehat, aman dan hygienis untuk dikonsumsi oleh peserta didik dan
tidak ada lagi pedagang yang menggunakan bahan tambahan pangan
yang berbahaya.

b) Pemanfaatan perkarangan sekolah, yaitu memanfaatkan halaman


sekolah atau lahan sekolah yang masih kosong untuk ditamani tanaman
obat, sayuran, buah serta tanaman pengusir nyamuk.

2.5 Peran Perawat

Perawat berperan penting dalam keberhasilan pelaksanaan UKS. Perawat


berperan sebagai pengelola yang ditunjuk oleh pihak puskesmas untuk
bertanggung jawab sebagai koordinator dalam mengelola kegiatan UKS, perawat
bertugas memberikan penyuluhan kepada peserta didik yang bersifat umum dan
klasikal, atau secara tidak langsung pada saat melaksanakan pemeriksaan fisik
peserta didik secara perorangan, dan perawat juga berberan sebagai pelaksana
yang berperan dalam mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik
dengan melakukan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan yang dilakukan
[ CITATION Erv19 \l 1057 ].

Peranan perawat dalam usaha kesehatan sekolah antara lain : Sebagai


pelaksana asuhan keperawatan di sekolah, Mengkaji masalah kesehatan dan
keperawatan peserta didik dengan melakukan pengumpulan data, analisa data,
dan perumusan masalah dan prioritas masalah, Menyusun perencanaan kegiatan
UKS bersama TPUKS, Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana
kegiatan yang disusun, Penilaian dan pemantauan hasil kegiatan UKS,
Pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Sebagai
pengelola kegiatan UKS. Perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas dapat

11
menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS, atau dapat juga di tunjuk sebagai
seorang Koordinator UKS ditingkat puskesmas. Bila perawat kesehatan ditunjuk
sebagai koordinator maka pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi
tanggungjawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS.
Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan. Peranan perawat kesehatan dalam
memberikan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara langsung melalui
penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal, atau secara tidak
langsung sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik secara
perseorang [CITATION Pra14 \l 1057 ].

2.6 Landasan Hukum


Sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan melalui kerjasama lintas sektoral,
Menurut Kemenkes RI (2018) landasan hukum Usaha Kesehatan Sekolah adalah:

1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Pasal 79).

2. Peraturan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan,


Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negri Nomor 6/x/PB Tahun 2014,
Nomor 73 tahun 2013, Nomor 41 Tahun 2014, No 81 tahun 2014 tentang
Pembinaan dan Pembangunan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (Pasal 4-
7).

3. Permenkes Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak.

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor. 1429/Menkes/SK/XII/2006 Tentang


Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah.

5. Intruksi Presiden tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)


Nomor 1 Tahun 2017.

12
13
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian
a. Dimensi Fisik
1. Usia
Dari hasil screening yang didapatkan bahwa sebanyak 91 siswa
(32,04%) berusia 10-13 tahun. Berdasarkan tumbuh kembang siswi
yang sudah mengalami menstruasi adalah 4 orang dan 5 orang telah
mengalami mimpi basah.

2. Genetic
 SDN Tambahasri terdapat diwilayah Tanjung Sari Sumedang,
sehingga suku yang domain dalam populasi tersebut adalah suku
Sunda dan etniknya adalah priangan.
 Kaji Kembali bagaiman proporasi siswa laki-laki dan perempuan
(dalam kasus tidak teridentifikasi)
 Kaji Kembali apakah terdapat predisposisi factor genetic, jika ada
jenis apa penyakitnya. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)

3. Dimensi Psikologis
 Di SDN Tambahasri belum terdapat [promosi Kesehatan, kegiatan
Kesehatan sekolah yang dilakukan hanya penyediaan obat-obat dan
P3K
 Kaji Kembali bagaimana kualitas hubungan antar siswa
 Kaji Kembali apa tipe disiplin disekolah, apakah tipe ini tepat, dan
bagaimana aplikasinya.
 Kaji Kembali apakah ada tekanan pada siswa untuk penampilan.

14
 Kaji Kembali bagaimana kualitas hubungan orangtua dan pihak
sekolah.

4. Dimensi Fisik Sekolah


 Kondisi lingkungan sekolah, sebagai berikut WC kotor dan berbau,
kantin sekolah terletak di depan WC dan makanan yang dijual tidak
tertutup, ruang kelas tidak tersusun rapi, terlihat sedikit kotor dan
berdebu, tempat untuk mencuci tangan guru setelah menulis
menggunakan kapur jarang diganti sehingga ditemukan jentik dalam
air.
 Kaji Kembali apakah terdapat area untuk bermain yang aman dan
apakah alat permainannya aman.
 Kaji Kembali apakah terdapat tanaman yang beracun/allergic
dilingkungan sekolah.
 Kaji Kembali bagaimana keadaan dilingkungan sekolah, misalnya
suhu ruangan (panas/dingin), penerangan dan ventilasi.
 Kaji Kembali bagaiman tingkat kebisingan lingkungan sekolah
tersebut.
 Kaji Kembali apakah terdapat bahaya listrik.

5. Dimensi Sosial
 Sumber daya manusia adalah guru dan siswa
 Kaji Kembali bagaimana sikap masyarakat terhadap Pendidikan di
SDN tersebut.
 Kaji Kembali apakah masyarakat mendukung setiap program
disekolah.
 Kaji Kembali bagimana tingkat keamanan disekolah.
 Kaji Kembali bagaimana status social ekonomi siswa dan staf

15
 Kaji Kembali apa latar belakang budaya yang dominan pada siswa
dan staf
 Kaji Kembali bagaimana tipe lingkungan rumah siwa dan identifikasi
apakah terdapat kemungkinan terjadinya kekerasan.
 Kaji Kembali apa latar belakang Pendidikan orang tua siswa.
 Kaji Kembali apakah terdapat siswa yang Tuna Wisma,
 Kaji Kembali apakah terdapat konflik antargroup dipopulasi SDN
tersebut.

6. Dimensi Prilaku
a. Pola Konsumsi
 Kaji Kembali apa kebutuhan nutrisi dan status nutrisi siswa
dan staf
 Kaji Kembali apa program peningkatan kualitas nutrisi
disekolah.
 Kaji Kembali bagaimana pengetahuan tentang nutrisi siswa,
guru dan keluarga.
 Kaji Kembali bagaimana kebiasaan merokok siswa dan staf.
b. Latihan dan Aktivitas
 Kaji Kembali bagaimana pola istirahat dan aktivitas siswa dan
staf.
 Kaji Kembali bagaimana kesempatan dan jenis rekreasi siswa
dan staff.
 Kaji Kembali bagaimana keamanan alat saat siswa melakukan
olahraga.
c. Penggunaan Pengobatan
 Kaji Kembali adakah siswa yang melakukan pengobatan rutin
dalam populasi tersebut.

16
7. Dimensi Sistem Kesehatan
 Dari hasil wawancara menurut guru yang bertanggung jawab di
UKS kegiatan Kesehatan sekolah yang dilakukan hanya
penyediaan obat-obatan dan P3K
 Karena hanya ada penyediaan obat-obat dan P3K, pelayanan
UKS di SDN tersebut.

3.2 Diagnosa Keperawatan

No Data Etiologi Masalah


1. Pelayanan Minimnya Kurangnya
DS : pengetahuan dari program dalam
- Dari hasil wawancara pengelolaan UKS pelayanan UKS
menurut guru yang
bertanggung jawab terhadap
UKS kegiatan kesehatan
sekolah yang dilakukan
hanya penyediaan obat-
obatan darurat bagi P3K.
DO :
- Hasil screening didapatkan
bahwa 64,08 % peserta didik
mengalami gigi caries.
2. Pendidikan Tidak adanya Kebutuhan pihak
DS : aprogram sekolah akan
- Menurut guru yang pembinaan dan pendidikan
memegang bidang UKS, di pelatihan tentang kesehatan
SDN belum ada dilakukan UKS dan perawat tentang
pembinaan dan pelatihan kecil. pengelolaan
tentang usaha kesehatan UKS dan PHBS.
(UKS) dan perawat kecil.

17
DO :
- Hasil screening didapatkan
bahwa 64,08 % peserta didik
mengalami gigi caries.
- 74,30 % peserta didik
menggosok gigi 2x sehari
yaitu pada saat mandi
- 12,01 % masih adanya
peserta didik yang mencuci
rambut seminggu sekali
- 90,85 % peserta didik
mencuci tangan sebelum
makan namun dari hasil
wawancara kepada peserta
didik 98 % mengatakan
tidak cuci tangan sebelum
makan makanan jajanan.
3. Lingkungan Rendahnya Kurangnya
DS : - pengawasan dan kesadaran pihak
DO : pihak puskesmas sekolah terhadap
- Kondisi lingkungan sekolah kesehatan
WC kotor dan bau lingkungan
- Kantin sekolah terletak
didepan WC dan makan
yang dijual tidak ditutup
- Ruang kelas tidak tersusun
rapi, terlihat sedikit kotor
dan berbau
- Tempat mencuci tangan
guru setelah menulis

18
menggunakan kapur jarang
diganti sehingga ditemukan
jentik dalam air

3.3 Intervensi

No Diagnose NOC NIC


keperawatan
1. Kurangnya Setelah dilakukan 1. Pihak pimpinan sekolah
program dalam tindakkan mengajak
pelayanan UKS keperawatan selama bicara/berdialog dengan
berhubungan 1 bulan diharapkan : guru, komite sekolahdan
dengan 1. Meningkatkan tim pelaksanaan
minimnya kesadaran pihak pembinaan UKS
pengetahuan sekolah terhadap tentang :
dari pelayanan - Maksud, tujuan dan
pengelolaan program UKS/ manfaat penerapan
UKS meningkatkan program UKS (seperti
kualitas sumber penerapan PHBS
daya manusia disekolah)
melalui - Meminta masukan
pembinaan tentang penerapan
pelayanan program UKS
kesehatan anak disekolah, antisipasi
usia sekolah kendala sekaligus
alternative solusi
- Menetapkan
penanggung jawab
program UKS
disekolah dan
mekanisme

19
pengawasannya
- Membahas cara
sosialisasi yang efektif
bagi siswa, warga
sekolah dan
masyarakat sekolah
- Pimpinan sekolah
membentuk kelompok
kerja penyusunan
kebijakkan program
UKS
2. Menjalin kerjasama
lintas program dan lintas
sektoral dengan
memperhatikan
kebijaksanaan
operasional yang telah
ditentukan, seperti
pelayanan kesehatan
disekolah kepada peserta
didik dan masyarakat
sekolah lainnya dan
bekerja sama dengan tim
pembinaan UKS
kecamatan dan
masyarakat di sekitar
sekolah
3. Melakukan penataran
UKS sebagai bagian dari
pendelegasian

20
wewenang disetiap
SD/sekolah
2. Kebutuhan Setelah dilakukan 1. Penyuluhan tentang
pihak sekolah tindakkan program UKS dan PHBS
akan keperawatan selama bagi guru dan murid di
pendidikan 1 bulan diharapkan : SDN
kesehatan 1. Pengelola UKS 2. Supervisi oleh pihak
tentang SDN mengetahui puskesmas tentang
pengelolaan program yang pelaksanaan program
UKS dan sebaiknya yang UKS dan PHBS
PHBS ada di UKS
berhubungan 2. Pihak sekolah
dengan tidak yang terdiri dari
adanya guru dan murid
aprogram mengetahui
pembinaan dan tentang PHBS
pelatihan
tentang UKS
dan perawat
kecil
3. Kurangnya Setelah dilakukan 1. Penyuluhan tentang
kesadaran tindakkan kesehatan lingkungan
pihak sekolah keperawatan selama sekolah
terhadap 1 bulan diharapkan : 2. Menganjurkan pihak
kesehatan 1. Pihak sekolah sekolah untuk melakukan
lingkungan (kepala sekolah, kerjasama dengan
berhubungan guru, pengelola masyarakat sekitar
dengan UKS, dan peserta sekolah untuk melakukan
rendahnya didik) mau penataan halaman,
pengawasan memodifikasi pekarangan,apotik hidup

21
dan pihak lingkungan dan pasar sekolah yang
puskesmas dengan aman
memperbaiki 3. Menganjurkan pihak
sarana yang ada sekolah untuk
disekolah menggerakkan
2. Pihak sekitar pemeliharaan dan
sekolah mau pengawasan lingkungan
membantu pihak sekolah seperti
sekolah untuk pengelolaan sampah,
memelihara dan saluran air limbah,
memperbaiki kebersihan jamban dan
lingkungan kamar mandi, kebersihan
sekolah kantin sekolah, ruang
UKS dan ruang kelas

3.4 Implementasi dan Evaluasi

Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


1. Melakukan penyuluhan Pelaksanaan evaluasi
tentang kesehatan sekolah meliputi evaluasi proses
2. Mendemonstrasikan cara dan hasil. Evaluasi hasil
pengelolaan sampah, yang dapat diketahui
saluran air limbah, adalah melalui
kebersihan jamban dan peningkatan pengetahuan
kamar mandi, kebersihan kelompok anak usia
kantin sekolah, sekolah (Siswa-Siswi)

22
membersihkan ruang UKS mengikuti acara
dan membersihkan ruang penyuluhan tentang
kelas kesehatan sekolah yang
dapat dilihat dari antusias
anak usia sekolah dalam
memperhatikan cara
merawat sekolah tersebut.

23
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta komunitas lingkungan
sekolah sebagai sasaran utama serta usaha untuk membina dan
mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia
sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu
(integratif). Program dari UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan
perilaku sehat dengan dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain
sehingga dapat tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuan umum
UKS yaitu untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, yang memungkinkan
pertumbuhan yang harmonis. Perawat berperan penting dalam keberhasilan
pelaksanaan UKS. Perawat berperan sebagai pengelola yang ditunjuk oleh pihak
puskesmas untuk bertanggung jawab sebagai koordinator dalam mengelola
kegiatan UKS, perawat bertugas memberikan penyuluhan kepada peserta didik
yang bersifat umum dan klasikal, atau secara tidak langsung pada saat
melaksanakan pemeriksaan fisik peserta didik secara perorangan, dan perawat
juga berberan sebagai pelaksana yang berperan dalam mengkaji masalah
kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan dan
mendokumentasikan asuhan keperawatan yang dilakukan.

4.2 Saran
Dari makalah tentang UKS, telah diketahui bagaimana tujuan dari UKS yaitu
untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik
maupun warga belajar serta menciptakan lingkungan yang sehat. Diharapkan

24
kepada kita semua agar bisa mencapai tujuan tersebut dan mencegah faktor-faktor
yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan dari UKS.

DAFTAR PUSTAKA

Siti Nur Kholifah., W. W. (2016). Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta


Selatan: KEMENKES RI.

Apriani, L., Gazali, N., & Widyastari, H. (2018). Pelaksanaan Trias UKS di Sekolah
Dasar Negeri Gugus II Bukit Raya Kota Pekanbaru. Jurnal Keolahragaan, 6(1),
20–28.

Ervina, Tahlil, T., & Mulyadi. (2019). Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) Di Puskesmas. Jurnal Ilmu Keperawatan, VI(2), 12-21.
Herwansyah, Amir, A., & Lesmana, O. (2019). Peningkatan Peran Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) Tingkat Sekolah Dasar se-Kecamatan Telanaipura Kota Jambi.
Medic, II(1), 40-44. https://doi.org/10.22437/jkmj.v2i2.6549

Khamidah, N. (2019). Pelaksanaan Trias UKS di Tk Batik Buaran Kelurahan Buaran


Kradenan Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan (Doctoral
dissertation, UNNES).

Muflih. (2017). Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Tipe Multiple Choice Dengan
Skala Guttman Tentang Pengetahuan Dan Sikap Siswa Terhadap UKS. Medika
Respati: Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1-8. https://doi.org/10.35842/mr.v0i0.64

Mukminin, A., & Tasu’ah, N. (2015). Pengembangan Model Layanan Program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) Terintegrasi pada Lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) di Kota Semarang (Studi pada Lembaga Taman Kanak-Kanak di
Kota Semarang). Jurnal Penelitian Pendidikan Unnes, 1(1), 69–78.
https://doi.org/10.15294/jpp.v33i2.9094

25
Nugroho, S. (2017). Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar Negeri
1 Grogol Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Skripsi. Skripsi, 1–11.

Prasetyo, Y. B., Hudha, A. M., & Mayangsari, W. T. (2014). Pelaksanaan Program


Usaha Kesehatan Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan
Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Lombok Timur. Jurnal Kedokteran Yarsi,
XXII(2), 102-113.

Rahana, A., & Hargono, R. (2018). Peran Puskesmas Dalam Implementasi Phbs Di
Sekolah Pada Slb Alpa Kumara Wardana II. Jurnal Promkes, VI(1), 59=69.

Rahmawaty, E. (2019). Evaluasi Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada


Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Jurnal Kesehatan, XIII(1), 28-35.
Susanto, Catio, M., Hutapea, J., Djuharnoko, P., Ariyono, Jalinus, L., et al. (2019).
Pedoman Pembinaan dan Pengembangan UKS/M. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Trishandra, J. (2019). Tinjauan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah di SD Negeri


159/III Semumu Kecamatan Depati VII Kabupaten Kerinci Jonika. Ensiklopedia
of Jurnal, 1(3), 186–190.

26

Anda mungkin juga menyukai