DISUSUN OLEH :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020/2021
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ns. Faisal Kholid Fahdi,
M.Kep selaku dosen pembimbing, yang tidak bosannya dalam mengoreksi serta
memberi masukan hingga terciptanya asuhan keperawatan yang baik dan benar. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
yang harus kami perbaiki. oleh karena itu, kami berharap ada kritik dan saran yang
membangun kepada kami agar meningkatnya optimalisasi kami dalam menyusun
sebuah tulisan.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Definisi Keperawatan Komunitas.........................................................................1
1.2 Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas......................................................1
1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas.........................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PROSES KEPERAWATAN.................................................................................................3
2.1 Definisi UKS...........................................................................................................3
2.2 Tujuan UKS............................................................................................................4
2.3 Sasaran UKS...........................................................................................................5
2.4 Ruang lingkup kegiatan UKS................................................................................5
2.5 Peran Perawat......................................................................................................10
2.6 Landasan Hukum.................................................................................................11
BAB III.................................................................................................................................12
ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................................................12
3.1 Pengkajian............................................................................................................12
3.2 Diagnosa Keperawatan........................................................................................15
3.3 Intervensi..............................................................................................................17
3.4 Implementasi dan Evaluasi..................................................................................21
BAB IV..................................................................................................................................22
PENUTUP............................................................................................................................22
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................22
4.2 Saran.....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
sedangkan penyembuhan adalah upaya yang dilakukan pada kelompok
masyarakat yang telah terkena penyakit. Upaya penyembuhan bertujuan
untuk menyembuhkan kelompok masyarakat yang sakit dan mencegah
terjadinya komplikasi.
Fungsi keperawatan komunitas :
1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan
ilmiah bagi kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam
memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
2. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai
dengan kebutuhannya dibidang kesehatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan
pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta
melibatkan peran serta masyarakat.
4. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan
dengan permasalahan atau kebutuhannya sehingga
mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada
akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan.
2
BAB II
PROSES KEPERAWATAN
3
berkembang secara harmonis serta optimal, menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas [ CITATION Erv19 \l 1057 ].
4
a. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsip-prinsip hidup sehat, serta partisipasi aktif dalam usaha
peningkatan usaha kesehatan di sekolah, di rumah tangga, maupun di
lingkungan masyarakat.
5
1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan proses belajar untuk memproleh ilmu
pengetahuan, dan penanaman nilai sikap positif tentang bagaimana
memelihara, dan merawat kesehatan agar peserta didik berprilaku hidup yang
sehat, dapat bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri serta
lingkungannya (Trishandra, 2019).
Sedangkan menurut Kemendikbud RI (2012) Pendidikan kesehatan adalah
upaya yang diberikan berupa bimbingan dan atau tuntunan kepada peserta
didik tentang yang meliputi seluruh aspek kesehatan pribadi (fisik, mental dan
sosial) agar kepribadiannya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakulikuler.
b) Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
6
Menurut Kemendikbud (2012) pelaksanaan pendidikan kesehatan
diberikan melalui:
7
menjadi keterampilan untuk berprilaku hidup sehat, seperti kegiatan cuci
tangan bersama, pendidikan gizi seimbang (sarapan bersama dan
kudapan bersama) dan melakukan aktifitas fisik bersama pada jam
istirahat dan pada saat pergantian jam pelajaran.
8
a) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan
hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
9
campak untuk peserta didik kelas 1, imunisasi td untuk peserta didik
kelas 2 dan 5, dan imuniasi HPV untuk peserta didik perempuan
kelas 5 dan 6.
a) Pemeliharaan kebersihan.
d) Persediaan air.
10
a) Pembinaan sanitasi dan hygiene kantin, kegiatan ini dilaksanakan
minimal 1 kali/minggu di kantin sekolah dan Pedagang Kaki Lima
(PKL) sekitar sekolah yang bertujuan untuk membuat kantin menjadi
lebih sehat, aman dan hygienis untuk dikonsumsi oleh peserta didik dan
tidak ada lagi pedagang yang menggunakan bahan tambahan pangan
yang berbahaya.
11
menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS, atau dapat juga di tunjuk sebagai
seorang Koordinator UKS ditingkat puskesmas. Bila perawat kesehatan ditunjuk
sebagai koordinator maka pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi
tanggungjawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS.
Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan. Peranan perawat kesehatan dalam
memberikan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara langsung melalui
penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal, atau secara tidak
langsung sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik secara
perseorang [CITATION Pra14 \l 1057 ].
12
13
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
a. Dimensi Fisik
1. Usia
Dari hasil screening yang didapatkan bahwa sebanyak 91 siswa
(32,04%) berusia 10-13 tahun. Berdasarkan tumbuh kembang siswi
yang sudah mengalami menstruasi adalah 4 orang dan 5 orang telah
mengalami mimpi basah.
2. Genetic
SDN Tambahasri terdapat diwilayah Tanjung Sari Sumedang,
sehingga suku yang domain dalam populasi tersebut adalah suku
Sunda dan etniknya adalah priangan.
Kaji Kembali bagaiman proporasi siswa laki-laki dan perempuan
(dalam kasus tidak teridentifikasi)
Kaji Kembali apakah terdapat predisposisi factor genetic, jika ada
jenis apa penyakitnya. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
3. Dimensi Psikologis
Di SDN Tambahasri belum terdapat [promosi Kesehatan, kegiatan
Kesehatan sekolah yang dilakukan hanya penyediaan obat-obat dan
P3K
Kaji Kembali bagaimana kualitas hubungan antar siswa
Kaji Kembali apa tipe disiplin disekolah, apakah tipe ini tepat, dan
bagaimana aplikasinya.
Kaji Kembali apakah ada tekanan pada siswa untuk penampilan.
14
Kaji Kembali bagaimana kualitas hubungan orangtua dan pihak
sekolah.
5. Dimensi Sosial
Sumber daya manusia adalah guru dan siswa
Kaji Kembali bagaimana sikap masyarakat terhadap Pendidikan di
SDN tersebut.
Kaji Kembali apakah masyarakat mendukung setiap program
disekolah.
Kaji Kembali bagimana tingkat keamanan disekolah.
Kaji Kembali bagaimana status social ekonomi siswa dan staf
15
Kaji Kembali apa latar belakang budaya yang dominan pada siswa
dan staf
Kaji Kembali bagaimana tipe lingkungan rumah siwa dan identifikasi
apakah terdapat kemungkinan terjadinya kekerasan.
Kaji Kembali apa latar belakang Pendidikan orang tua siswa.
Kaji Kembali apakah terdapat siswa yang Tuna Wisma,
Kaji Kembali apakah terdapat konflik antargroup dipopulasi SDN
tersebut.
6. Dimensi Prilaku
a. Pola Konsumsi
Kaji Kembali apa kebutuhan nutrisi dan status nutrisi siswa
dan staf
Kaji Kembali apa program peningkatan kualitas nutrisi
disekolah.
Kaji Kembali bagaimana pengetahuan tentang nutrisi siswa,
guru dan keluarga.
Kaji Kembali bagaimana kebiasaan merokok siswa dan staf.
b. Latihan dan Aktivitas
Kaji Kembali bagaimana pola istirahat dan aktivitas siswa dan
staf.
Kaji Kembali bagaimana kesempatan dan jenis rekreasi siswa
dan staff.
Kaji Kembali bagaimana keamanan alat saat siswa melakukan
olahraga.
c. Penggunaan Pengobatan
Kaji Kembali adakah siswa yang melakukan pengobatan rutin
dalam populasi tersebut.
16
7. Dimensi Sistem Kesehatan
Dari hasil wawancara menurut guru yang bertanggung jawab di
UKS kegiatan Kesehatan sekolah yang dilakukan hanya
penyediaan obat-obatan dan P3K
Karena hanya ada penyediaan obat-obat dan P3K, pelayanan
UKS di SDN tersebut.
17
DO :
- Hasil screening didapatkan
bahwa 64,08 % peserta didik
mengalami gigi caries.
- 74,30 % peserta didik
menggosok gigi 2x sehari
yaitu pada saat mandi
- 12,01 % masih adanya
peserta didik yang mencuci
rambut seminggu sekali
- 90,85 % peserta didik
mencuci tangan sebelum
makan namun dari hasil
wawancara kepada peserta
didik 98 % mengatakan
tidak cuci tangan sebelum
makan makanan jajanan.
3. Lingkungan Rendahnya Kurangnya
DS : - pengawasan dan kesadaran pihak
DO : pihak puskesmas sekolah terhadap
- Kondisi lingkungan sekolah kesehatan
WC kotor dan bau lingkungan
- Kantin sekolah terletak
didepan WC dan makan
yang dijual tidak ditutup
- Ruang kelas tidak tersusun
rapi, terlihat sedikit kotor
dan berbau
- Tempat mencuci tangan
guru setelah menulis
18
menggunakan kapur jarang
diganti sehingga ditemukan
jentik dalam air
3.3 Intervensi
19
pengawasannya
- Membahas cara
sosialisasi yang efektif
bagi siswa, warga
sekolah dan
masyarakat sekolah
- Pimpinan sekolah
membentuk kelompok
kerja penyusunan
kebijakkan program
UKS
2. Menjalin kerjasama
lintas program dan lintas
sektoral dengan
memperhatikan
kebijaksanaan
operasional yang telah
ditentukan, seperti
pelayanan kesehatan
disekolah kepada peserta
didik dan masyarakat
sekolah lainnya dan
bekerja sama dengan tim
pembinaan UKS
kecamatan dan
masyarakat di sekitar
sekolah
3. Melakukan penataran
UKS sebagai bagian dari
pendelegasian
20
wewenang disetiap
SD/sekolah
2. Kebutuhan Setelah dilakukan 1. Penyuluhan tentang
pihak sekolah tindakkan program UKS dan PHBS
akan keperawatan selama bagi guru dan murid di
pendidikan 1 bulan diharapkan : SDN
kesehatan 1. Pengelola UKS 2. Supervisi oleh pihak
tentang SDN mengetahui puskesmas tentang
pengelolaan program yang pelaksanaan program
UKS dan sebaiknya yang UKS dan PHBS
PHBS ada di UKS
berhubungan 2. Pihak sekolah
dengan tidak yang terdiri dari
adanya guru dan murid
aprogram mengetahui
pembinaan dan tentang PHBS
pelatihan
tentang UKS
dan perawat
kecil
3. Kurangnya Setelah dilakukan 1. Penyuluhan tentang
kesadaran tindakkan kesehatan lingkungan
pihak sekolah keperawatan selama sekolah
terhadap 1 bulan diharapkan : 2. Menganjurkan pihak
kesehatan 1. Pihak sekolah sekolah untuk melakukan
lingkungan (kepala sekolah, kerjasama dengan
berhubungan guru, pengelola masyarakat sekitar
dengan UKS, dan peserta sekolah untuk melakukan
rendahnya didik) mau penataan halaman,
pengawasan memodifikasi pekarangan,apotik hidup
21
dan pihak lingkungan dan pasar sekolah yang
puskesmas dengan aman
memperbaiki 3. Menganjurkan pihak
sarana yang ada sekolah untuk
disekolah menggerakkan
2. Pihak sekitar pemeliharaan dan
sekolah mau pengawasan lingkungan
membantu pihak sekolah seperti
sekolah untuk pengelolaan sampah,
memelihara dan saluran air limbah,
memperbaiki kebersihan jamban dan
lingkungan kamar mandi, kebersihan
sekolah kantin sekolah, ruang
UKS dan ruang kelas
22
membersihkan ruang UKS mengikuti acara
dan membersihkan ruang penyuluhan tentang
kelas kesehatan sekolah yang
dapat dilihat dari antusias
anak usia sekolah dalam
memperhatikan cara
merawat sekolah tersebut.
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta komunitas lingkungan
sekolah sebagai sasaran utama serta usaha untuk membina dan
mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia
sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu
(integratif). Program dari UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan
perilaku sehat dengan dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain
sehingga dapat tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuan umum
UKS yaitu untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, yang memungkinkan
pertumbuhan yang harmonis. Perawat berperan penting dalam keberhasilan
pelaksanaan UKS. Perawat berperan sebagai pengelola yang ditunjuk oleh pihak
puskesmas untuk bertanggung jawab sebagai koordinator dalam mengelola
kegiatan UKS, perawat bertugas memberikan penyuluhan kepada peserta didik
yang bersifat umum dan klasikal, atau secara tidak langsung pada saat
melaksanakan pemeriksaan fisik peserta didik secara perorangan, dan perawat
juga berberan sebagai pelaksana yang berperan dalam mengkaji masalah
kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan dan
mendokumentasikan asuhan keperawatan yang dilakukan.
4.2 Saran
Dari makalah tentang UKS, telah diketahui bagaimana tujuan dari UKS yaitu
untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik
maupun warga belajar serta menciptakan lingkungan yang sehat. Diharapkan
24
kepada kita semua agar bisa mencapai tujuan tersebut dan mencegah faktor-faktor
yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan dari UKS.
DAFTAR PUSTAKA
Apriani, L., Gazali, N., & Widyastari, H. (2018). Pelaksanaan Trias UKS di Sekolah
Dasar Negeri Gugus II Bukit Raya Kota Pekanbaru. Jurnal Keolahragaan, 6(1),
20–28.
Ervina, Tahlil, T., & Mulyadi. (2019). Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) Di Puskesmas. Jurnal Ilmu Keperawatan, VI(2), 12-21.
Herwansyah, Amir, A., & Lesmana, O. (2019). Peningkatan Peran Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) Tingkat Sekolah Dasar se-Kecamatan Telanaipura Kota Jambi.
Medic, II(1), 40-44. https://doi.org/10.22437/jkmj.v2i2.6549
Muflih. (2017). Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Tipe Multiple Choice Dengan
Skala Guttman Tentang Pengetahuan Dan Sikap Siswa Terhadap UKS. Medika
Respati: Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1-8. https://doi.org/10.35842/mr.v0i0.64
Mukminin, A., & Tasu’ah, N. (2015). Pengembangan Model Layanan Program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) Terintegrasi pada Lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) di Kota Semarang (Studi pada Lembaga Taman Kanak-Kanak di
Kota Semarang). Jurnal Penelitian Pendidikan Unnes, 1(1), 69–78.
https://doi.org/10.15294/jpp.v33i2.9094
25
Nugroho, S. (2017). Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar Negeri
1 Grogol Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Skripsi. Skripsi, 1–11.
Rahana, A., & Hargono, R. (2018). Peran Puskesmas Dalam Implementasi Phbs Di
Sekolah Pada Slb Alpa Kumara Wardana II. Jurnal Promkes, VI(1), 59=69.
26