Anda di halaman 1dari 5

Materi 3 [Kosakata Alat-alat medis ] 2023 年 10 月 5 日

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MEDISTRA INDONESIA
PROGRAM STUDI PROFES NERS-PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)

グループの名前(Nama group):
1. Ariningtyas Cindywari (231560112005)
2. Debora Purnama Saru Doloksaribu (231560112007)
3. Dhea Devi Maharani (231560112009)
4. Oktavia Rosari Christanto Damanik (231511602023)
5. Rahmini Sutira Harahap (231560112024)
6. Rosi Nabilah Dara (231560112028)

A. Carilah beberapa kosakata alat alat medis dalam bahasa jepang dan beserta artinya!
Bahasa jepang Romaji Arti
日本語 ローマ字 意味

Contoh: たいおんけい Taionkei Alat pengukur suhu


(体温計)
げんじょう Genjou Status
(現状)
びょういんのねどこ byouin no nedoko Kasur rumah sakit
(病院の寝床)
のは けんしゃ Nōha Kensha Elektroensefalogram (EEG)
(脳波検査")

こりゅりょさんそりょほ Kōryūryō Sanso Ryōhō High-Flow Nasal Cannula


(高流量酸素療法) (HFNC)

けこどたいもにた Kekkō Dōtai Monitā Monitor hemodinamik


(血行動態モニター)

したおさいえ Shita Osaie Tongue spatula


(舌押さえ)

こときょ Kōtōkyō laringoskop


(喉頭鏡)

じききょめいが ぞ Jiki Kyōmei Gazō Magnetic Resonance Imaging


(磁気共鳴画像) (MRI)

しんでんず shin denzu elektrokardiogram


(心電図)

しょっく shokku DC Shcok

しりんじぽんぷ Shirinji Ponpu Syringe pump


(シリンジポンプ)

はなかにゅら Hana Kanyūra Nasal cannula


(鼻カニューラ)

ひさいこきゅますく Hisai Kokyū Masuku Non-rebreathing mask


(非再呼吸マスク)
じょみゃくかててる Jōmyaku Katēteru Iv catheter
(静脈カテーテル)
はないかん Hana ikan Nasogatric tube
(鼻胃管) (NGT)
ちょおんぱけんシャ Chōonpa Kensha Ultrasonografi (USG)
(超音波検査)
胎児心拍胎動計測 Taiji Shinpaku Taidō Cardiotocography
Keisoku (CTG)
こナぐすリ konagusuri Obat puyer
(粉薬)
しょほせん shohōsen resep
(処方箋)
かんごきろく kango kiroku catatan keperawatan
(看護記録)
じょざい jōzai pil
(錠剤)

B. Adakah perbedaan alat alat medis di jepang dan di indonesia dan apakah alat
alat medis di jepang perlu di terapkan di indonesia? (Jelaskan)
Ya, ada beberapa perbedaan antara alat medis yang digunakan di Jepang dan di Indonesia.
Perbedaan-perbedaan ini dapat mencakup hal-hal berikut:

Regulasi dan Persetujuan: Jepang memiliki regulasi yang ketat terkait dengan alat medis,
dan proses persetujuan di sana dapat memakan waktu lama. Di Indonesia, proses persetujuan
mungkin lebih cepat, tetapi regulasinya bisa lebih fleksibel.

Teknologi dan Inovasi: Jepang dikenal sebagai salah satu negara yang sangat maju dalam
bidang teknologi medis. Oleh karena itu, alat medis yang digunakan di Jepang seringkali
lebih canggih dan inovatif dibandingkan dengan di Indonesia.

Ketersediaan dan Akses: Ketersediaan alat medis tertentu dapat berbeda antara Jepang dan
Indonesia. Di Jepang, akses ke alat medis mungkin lebih mudah di kota-kota besar dan
rumah sakit terkemuka, sedangkan di Indonesia, akses mungkin terbatas di beberapa daerah.

Standar Perawatan: Standar perawatan medis di Jepang mungkin lebih tinggi daripada di
beberapa bagian Indonesia. Ini bisa mempengaruhi jenis alat medis yang digunakan dan
tingkat perawatan yang tersedia.

Bahasa dan Dokumentasi: Dokumentasi medis dan instruksi penggunaan alat medis di
Jepang biasanya dalam bahasa Jepang, sedangkan di Indonesia, mereka mungkin tersedia
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Biaya: Biaya alat medis di Jepang dapat lebih tinggi daripada di Indonesia, terutama jika alat
tersebut diimpor. Biaya perawatan medis secara keseluruhan juga dapat berbeda.

Budaya dan Preferensi Pasien: Preferensi dan budaya pasien dapat mempengaruhi jenis alat
medis yang digunakan. Misalnya, beberapa pasien di Jepang mungkin lebih suka terapi
alami atau pengobatan tradisional Jepang.

Di era ini, dunia kesehatan banyak menemukan teknologi-teknologi canggih yang


mendukung proses pengobatan maupun pencegahan suatu penyakit. Beberapa teknologi
tersebut mungkin terkesan asing bagi beberapa orang awam. Berikut ini akan kami
sampaikan beberapa alat-alat kesehatan yang canggih.

Penyambung Sel Kulit dan Sel Tulang

Patah tulang pasti bukan lagi hal yang asing terdengar di telinga Anda. Beberapa orang
mungkin mengalami patah tulang akibat kecelakaan. Apakah Anda dapat membayangkan
rasa sakit saat patah tulang? Saat patah tulang tentu rasa sakit yang dirasakan mengerikan.
Di Indonesia, solusi yang diambil untuk menangani pasien patah tulang biasanya dengan
menggunakan pen. Pen merupakan sejenis alat penyambung tulang sementara yang terbuat
dari logam.

Akhir-akhir ini, sebuah universitas di Jepang berhasil menemukan inovasi baru di bidang
kesehatan untuk menyambung tulang seseorang yang patah. Alat tersebut merupakan alat
yang memiliki bentuk mirip chip komputer. Chip tersebut mampu menyambungkan sel-sel
tulang dan sel kulit sementara. Chip ini mampu mengurangi rasa sakit dan nyeri saat patah
tulang sebelum dilakukan penanganan lanjut untuk menyambung tulang yang patah. Hal ini
tentu sangat membantu tenaga medis dan korban.

Selain teknologi chip penyambung sel-sel tulang, sebuah universitas di Jepang juga telah
berhasil menemukan teknologi yang disebut dengan “chargo”. Teknologi ini merupakan
teknologi sengatan listrik yang berfungsi untuk menutup luka pada kulit. Chargo akan
memberikan instruksi pada kulit kita untuk menyambung. Alat ini dilengkapi dengan
teknologi berbasis TNT atau Tissue Nanotransfection. Alat ini berhasil diujikan pada hewan
uji tikus. Chargo terbukti berhasil menutup luka parah pada kaki tikus sehingga sel-sel
syaraf dan aliran darah pada kaki tikus kembali normal.

Menurut saya hal tersebut apabila sudah teruji,efisien,serta mengeluarkan biaya yang sangat
minimal seharusnya di Indonesia bisa menjadikan hal itu sebagai ide gagasan baru untuk
dikeluarkan.

C.Carilah Alat alat medis yang sekarang sedang terkenal di jepang dan di indonesia?
(jelaskan)

Di Indonesia

Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT).

Ide awal penemuan Warsito itu adalah untuk membantu kakaknya yang mengidap kanker
payudara stadium IV. Berikutnya dia menciptakan alat terapi kanker Electro-Capacitive
Cancer Therapy (ECCT). Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT) merupakan alat terapi
kanker baru yang bekerja berdasarkan prinsip medan listrik statis pada frekuensi menengah
dan intensitas rendah untuk menghambat proliferasi sel kanker Tidak seperti CT Scan dan
MRI, ECVT memungkinkan pasien untuk tak perlu masuk ke dalam tabung seperti alat MRI
yang Cuma menampilkan gambar dua dimensi. Dengan teknologi ini, pemindaian bisa
dilakukan dari luar, tanpa menyentuh objek bahkan objek skala nano dan objek yang
bergerak dengan kecepatan tinggi bisa terlihat. ECCT (electrical capacitive cancer therapy)
adalah sebuah alat terapi kanker menggunakan listrik statis berdaya sangat rendah. Sumber
daya nya hanya menggunakan dua buah baterai ukuran AA 1,5 volt (Paten Indonesia dan
Internasional, 2012). System kerjanya sangat sederhana, yakni mengalirkan gelombang listrik
statis untuk menghancurkan sel kanker pada saat membelah. Aliran listrik tersebut dialirkan
lewat apparel, berbentuk rompi untuk kanker payudara dan tenggorokan. Sedangkan untuk
kanker otak berbentuk helm serta selimut untuk leukemia. Sel kanker yang telah mati
kemudian dibuang melalui proses ekskresi, baik melalui keringat, urine, feses maupun gas.

Di jepang

Tissue Nanotransfection (TNT) Inovasi Teknologi Penyambung Sel Kulit dengan


Tulang

Akhir-akhir ini, sebuah universitas di Jepang berhasil menemukan inovasi baru di bidang
kesehatan untuk menyambung tulang seseorang yang patah. Alat tersebut merupakan alat
yang memiliki bentuk mirip chip komputer. Chip tersebut mampu menyambungkan sel-sel
tulang dan sel kulit sementara. Chip ini mampu mengurangi rasa sakit dan nyeri saat patah
tulang sebelum dilakukan penanganan lanjut untuk menyambung tulang yang patah. Hal ini
tentu sangat membantu tenaga medis dan korban.

Selain teknologi chip penyambung sel-sel tulang, sebuah universitas di Jepang juga telah
berhasil menemukan teknologi yang disebut dengan “chargo”. Teknologi ini merupakan
teknologi sengatan listrik yang berfungsi untuk menutup luka pada kulit. Chargo akan
memberikan instruksi pada kulit kita untuk menyambung. Alat ini dilengkapi dengan
teknologi berbasis TNT atau Tissue Nanotransfection. Alat ini berhasil diujikan pada hewan
uji tikus. Chargo terbukti berhasil menutup luka parah pada kaki tikus sehingga sel-sel syaraf
dan aliran darah pada kaki tikus kembali normal.

Nanochip Tissue Nanotransfection (TNT) ini bekerja dengan cara menempelkan nanochip
pada kulit. Setelah itu nanochip akan mengirimkan medan listrik yang kuat untuk
mengantarkan gen tertentu ke jaringan di bawahnya. Gen tersebut akan menciptakan jenis sel
baru yang dapat digunakan pada area tubuh yang membutuhkan. Bila kaki mengalami cedera,
Tissue Nanotransfection (TNT) ini akan memprogram ulang sel kulit pada bagian luar kaki
yang mengalami cedera menjadi sel vaskular. Dalam waktu seminggu, pembuluh darah aktif
muncul di kaki yang terluka, dan pada minggu kedua kaki yang terluka akan sembuh. Dengan
teknologi nanochip Tissue Nanotransfection (TNT) ini, organ yang terluka dapat terganti
karena perangkat ini membantu mempercepat pemulihan luka dengan menyambungkan kulit
dengan tulang sehingga bagian luka cepat teratasi dengan baik oleh sel baru yang
menggantikan sel yang rusak.

Beberapa alat medis yang terkenal di Jepang dan Indonesia mungkin berbeda tergantung pada
tren medis terkini dan kebutuhan masyarakat. Namun, beberapa alat medis yang umumnya
dikenal atau sedang populer di kedua negara ini adalah:

MRI (Magnetic Resonance Imaging) Scanner: MRI scanner digunakan secara luas di Jepang
dan Indonesia untuk mendiagnosis berbagai kondisi medis. Ini adalah alat non-invasif yang
menghasilkan gambar detail dari organ dalam tubuh, jaringan lunak, dan struktur lainnya.

CT (Computed Tomography) Scanner: CT scanner juga umum digunakan di kedua negara


untuk diagnosis medis. Ini memungkinkan pencitraan tiga dimensi yang cepat dan akurat dari
organ dalam tubuh.

Endoskopi: Endoskopi adalah alat yang digunakan untuk melihat dalam tubuh, terutama
dalam pemeriksaan saluran pencernaan. Endoskopi memiliki peran penting dalam diagnosis
penyakit pencernaan dan kanker.

Infus Pump: Pompa infus digunakan di rumah sakit dan fasilitas perawatan kesehatan di
Jepang dan Indonesia untuk memberikan obat-obatan atau cairan intravena kepada pasien
secara tepat dosis.
Alat Pemantauan Jantung: Alat pemantauan jantung, seperti elektrokardiogram (EKG) dan
Holter monitor, digunakan untuk memantau aktivitas jantung pasien. Mereka penting dalam
diagnosis dan pemantauan penyakit jantung.

Alat Pemeriksaan Gula Darah: Alat pemeriksaan gula darah portabel, seperti glucometer,
digunakan secara luas oleh penderita diabetes untuk memantau kadar gula darah mereka.

Alat Pemindaian Ultrasonik: Alat pemindaian ultrasonik atau ultrasound digunakan untuk
pemeriksaan kehamilan, pemantauan janin, dan berbagai jenis diagnosis medis lainnya.

Perlu diingat bahwa tren dalam perawatan medis selalu berkembang, dan alat medis terkenal
atau yang paling relevan dapat berubah seiring waktu. Penting untuk berkonsultasi dengan
profesional medis atau penyedia layanan kesehatan lokal untuk informasi terbaru tentang alat
medis yang sesuai dengan kebutuhan Anda atau kondisi medis Anda.

Anda mungkin juga menyukai