Anda di halaman 1dari 29

PENGANTAR

BIOSTATISTIK
RUANG LINGKUP BIOSTATISTIK, STATISTIK
DESKRIPTIF DAN INFERENS, JENIS DATA DAN
SKALA PENGUKURAN
SEJARAH STATISTIK

Statistik muncul pd pertengahan abad ke 20 Masehi.

Statistika berasal dari kata “Stat” atau “State” atau


“Staat” atau “Statististica” yang artinya “Ahli
Negara”.

Upaya-upaya pengungkapan fenomena alamiah yg


berkaitan dgn kepentingan pemerintahan dan
masyarakat menjadikan statistika sebagai ilmu yg
terus dikembangkan dgn bermacam teori dan
aplikasinyanya.
LANJUTAN SEJARAH STATISTIK

Statistika diawali kegiatan yg dilakukan Aristoteles pd


masa kerajaan Romawi utk menghitung jumlah
kekayaan warganya dlm usaha menarik pajak sebagai
biaya perang.
Raja Hendry VIII (1538) Raja Inggris Raya, m’lakuk’
pencatatan peristiwa kesakitan & kematian akibat
wabah penyakit campak yg melanda negaranya, yg
dikenal dengan “Vital Statistic”.
Sir Jhon Graunt (1620-1674), dgn “The Bill of Mortality
of City London” konklusi penting tentang hub.
penyakit dgn kesehatan yg peroleh mll observasi thd
seluruh penduduk, dan menemukan “Life Table”.
LANJUTAN SEJARAH STATISTIK

Perjudian di Inggris & perancis pd abad ke 17 dgn bentuk


permainannya “chance” yg dikembangkan menjadi
“Probability Theori” atau “Teori Peluang” oleh Marquis
De Laplace (1749-1827)
.
Karl Friedrich Gaus (1777-1853) menemukan teori kesalahan
kurva distribusi normal atau kurva distribusi t yg dikenal
dengan “The Normal Curve of Error” atau “The Gaussian
Distribution of Error”.

Quetelet (1796-1874) bapak statistik, Karyanya al: statistik


terapan, pelaksanaan sensus, pengumpulan data, studi
perbandingan antar bangsa, & pelopor terbentuk
organisasi Konferensi Internasional Statistik pertama di
dunia
LANJUTAN SEJARAH STATISTIK

Francis Galton (1822-1911) saudara sepupu Charles


Darwin mendalami masalah hereditas dgn
menerapkan cara-cara statistik, dgn teori Korelasi dan
Regresi.

Karl Pearson (1857-1936) mengemukakan suatu teori


baru yang sangat terkenal yaitu “Chi Square
Distribution ( 2)”.

Abad ke-20 William S. Gosset (1876-1937) dgn hasil


temuan “Student t Distribution” dan juga terkenal
karena banyak menulis tentang “Sampel Kecil (Small
Sampel Theory)”.
LANJUTAN SEJARAH STATISTIK

R.A. Fisher (1890-1962) sangat membantu perkembangan statistika, dgn mendorong


pengguna statistik utk tetap menerapkan prosedur2 statistik dlm penelitian setiap bidang
ilmu, terutama dlm bidang ilmu pertanian, biologi dan genetika.

J. Newman (1894) dan E. S. Pearson (1895)


thn 1936-1938 dgn “Teori Pengujian
Hipotesa”. yg merangsang sejumlah besar
penelitian menerapkan Statistik Induktif
LANJUTAN SEJARAH STATISTIK
Dalam perjalanan waktu, lambat laun, arti peran dan fungsi statistik berubah.
Statistik tdk terbatas pd urusan negara, ttp b’kembang mjd suatu ilmu pengetahuan (statistika)
baik murni maupun terapan yg terus berkembang pd penemuan hal2 yg unik dan baru.
Penerapan teknik2 sedemikian rupa shg ketidakpastian penerapan statistik induksi dpt dievaluasi,
thd permasalahan yg muncul dpt digunakan pendekatan yg lebih objektif.
PENGERTIAN STATISTIKA

Beberapa pengertian ttg statistika :


Edward E. Lewis
suatu prosedur ilmiah utk mengembangkan
ilmu pengetahuan.

Croxton F. Cowden
Metode utk mengumpulkan, mengolah,
menyajikan, menganalisa & m’interpretasi
kan data dlm bentuk angka.
LANJUTAN PENGERTIAN STATISTIKA

Yule & Kendall


Suatu metoda yg digunakan scr khusus utk
m’jelaskan data numerik (data yg
dioperasik’ dgn aritmatika, + - x : dll) yg
dipengaruhi oleh banyak sebab.

BPS (UU RI No.7 tahun 1960),


Merupakan keterangan berupa angka2 yg
memberikan gambaran yg wajar dr seluruh
ciri2 kegiatan & keadaan masy. Indonesia.
PENGERTIAN BIOSTATISTIK

Biostatistik
Merupakan salah satu aplikasi konsep
& metode statistika yg diterapkan pd
ilmu biologi, kedokteran, farmasi dan
kesehatan.
APLIKASI BIOSTAT DLM BID. KES.
Mengukur peristiwa-peristiwa penting atau vital event yang terjadi dalam masyarakat.
Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui masalah kesehatan yang terdapat
pada berbagai kelompok masyarakat
Membandingkan status kesehatan masyarakat di satu tempat dengan tempat lain, atau status
kesehatan masyarakat sekarang dengan status kesehatan lampau.
Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa-masa mendatang
APLIKASI BIOSTAT DLM BID. KES.
Evaluasi ttg perjalanan, keberhasilan & kegagalan dr
suatu program kesehatan atau pelayanan kesehatan
yg sedang dilaksanakan.
Keperluan estimasi ttg kebutuhan masyarakat thd
pelayanan kesehatan, serta menentukan scr pasti
target pencapaian tujuan.
Keperluan penelitian thd masalah kesehatan, KB,
lingkungan hidup dll.
Perencanaan dan sistem administrasi kesehatan.
Keperluan publikasi ilmiah di media massa, jurnal
ilmiah.
JENIS-JENIS STATISTIKA
Secara umum Statistika
Adalah disiplin ilmu yg mempelajari metode dan
prosedur pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisa
(uji kemaknaan) dan penyimpulan suatu data mentah,
agar menghasilkan informasi yang lebih jelas untuk
keperluan ilmiah (scientific inferences).

Statistika dpt dikelompokkan mjd 2 bgn, yaitu:


1. statistik deskriptif
2. statistik inferensial.
LANJUTAN JENIS-JENIS STATISTIKA
1. STATISTIK DESKRIPTIF
Metode2 yg berkaitan dgn pengumpulan & penyajian suatu gugus data shg memberikan
informasi yang berguna (Walpole, 1995).
Ilmu statistik yg meliputi teknik2 merangkumkan & menyajikan data dlm suatu bentuk yg
bermanfaat, spt: tabel, grafik, atau diagram.
Ilmu ini menjelaskan aspek waktu & tempat dr suatu peristiwa yg telah berlangsung.
LANJUTAN JENIS-JENIS STATISTIKA
Aktifitas Statistik Deskriptif :
Pengumpulan data dgn kuesioner, form atau data sekunder.
Pengolahan data: nilai tengah (mean,median, mode), nilai variasi (range, IQR, SD).
Penyajian data: text, tabel, dan diagram.
Analisis data (hanya perhitungan nilai tengah, variasi, rate, rasio)
Interpretasi
LANJUTAN JENIS-JENIS STATISTIKA

2. Statistik Inferensial (Induktif)


Mencakup semua metode yg berhub.dgn
analisis sebagian data utk peramalan atau
penarikan kesimpulan thd keseluruhan gugus
data induknya (Walpole, 1995).
Penarikan kesimpulan ciri2 populasi yg
dinyatakan dgn parameternya melalui
penghitungan statistik sampel berdasarkan
teori estimasi dgn pengujian hipotesis.
LANJUTAN JENIS-JENIS STATISTIKA

Pola berfikir yang dipakai dalam inferensi


statistik lebih cenderung induksi dari pada
deduksi, yaitu prosedur yang berkenaan
dengan generalisasi dari khusus ke umum.

Terbagi atas 2 bagian, yaitu :


1. Statistik parametrik
2. Non-parametrik
LANJUTAN JENIS-JENIS STATISTIKA
1. STATISTIK PARAMETRIK
Prosedur uji inferensial parametrik dibuat dgn asumsi,
yaitu :
a). Data sampel yg digunakan dlm penelitian berasal
dr populasi beristribusi normal, atau paling tdk
mendekati normal.
b). Pemilihan unit sampel dr populasi scr acak(random).
c). Pengamatan pada unit observasi independen.
d). Utk pengamatan pd 2 atau lebih unit observasi dgn
varians (ragam) homogen.
e). Variabel pengamatan diukur dlm skala interval atau
rasio.
Lanjutan Jenis-jenis Statistika
2.STATISTIK NON PARAMETRIK
Statistik uji inferensial non-parametrik sbg alternatif jika asumsi pd statistik parametrik tidak
terpenuhi shg statistik non-parametrik disebut juga bebas distribusi.
Statistik non-parametrik tidak bertujuan menduga atau menguji parameter populasi, tetapi
cukup membandingkan karakteristik populasi-populasi secara umum.
JENIS DATA
1. Data Kualitatif (Kategorik)
adalah data yang dikategorikan menurut lukisan kualitas obyek yang dipelajari
(atribut). Berupa data kategori. Data kategori merupakan data yang tidak
berbentuk angka / bilangan.
Contoh : keadaan gizi balita di suatu desa :
50 balita : baik
15 balita : sedang
10 balita : buruk
2. Data Kuantitatif (Numerik)
adalah data yang dinyatakan dalam bentuk numerik / angka / bilangan.
Contoh : data tinggi badan yaitu 167 cm, 145 cm, 190 cm
DATA KUANTITATIF DIBAGI LAGI MENJADI 2 YAITU :

1. Data kontinyu
yaitu data numerical yang nilainya dapat diukur sampai sekecil-kecilnya.
Contoh : berat badan ; 100 kg, 50 kg, 69 kg
Ciri-ciri data kontinyu :
Diperoleh dengan cara mengukur
Bilangan cenderung decimal
Biasanya dinyatakan dalam nilai rata-rata
2. Data Diskrit
adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung dalam bentuk angka bulat.
Contoh : 10 orang ibu hamil ; 15 wanita usia subur (WUS)
Ciri-ciri data Diskrit :
Diperoleh dengan cara menghitung
Bilangan angkanya/ bulat
Biasanya dinyatakan dalam jumlah % atau proporsi
MENURUT CARA MEMPEROLEHNYA, DATA ADA 2 YAITU :

A. Data primer
Data utama, data yang dikumpulkan/ diperoleh secara langsung
B. Data sekunder
Data kedua/ penunjang, data yang diperoleh atau dikumpulkan dari pihak lain.
Semisal data hasil penelitian pihak lain digunakan untuk data penelitian.
C. Data tersier
Yaitu data sekunder yang telah dipublikasikan oleh pihak lain.
MENURUT SUMBERNYA, DATA DIBEDAKAN MENJADI:

Menurut sumbernya, data dibedakan menjadi:


A. Data internal
Data yang dikumpulkan dari pihak internal/
kalangan sendiri/ orang dalam.
B. Data external
Data yang diperoleh oleh pihak luar, diluar kalangan
peneliti
SKALA PENGUKURAN
Pengertian
Skala pengukuran adalah kemampuan untuk membedakan satu nilai terhadap lainya
dari suatu sifat yang diamati. Skala pengukuran atau skala data terbagi dari 2 yaitu :
1. Skala Pengukuran Kategorik
Berkaitan dengan gambaran karakteristik satu set data dengan skala pengukuran
kategorik. Data yang berupa jumlah atau frekuensi tiap kategori (n) dan presentase
tiap kategori (%) umumnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
2. Skala Pengukuran Numerik
Berkaitan dengan gambaran karakteristik satu set data dengan skala pengukuran
numerik. Parameter yang digunakan biasanya adalah mean, median, modus untuk
ukuran pemusatan. Sedangkan untuk ukuran penyebaran, parameternya adalah
standar deviasi, varians, koefisien varians, interkuartil, range, dan minimum-
maksimum. Data variabel numerik umumnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
(histogram dan plots).
SKALA PENGUKURAN KATEGORIK
1. NOMINAL
angka yang diberikan pada objek/ variabel pengukuran hanya memiliki arti
sebagai label saja (asal bisa dibedakan). Tidak memiliki tingkatan.
Contoh lain:
1. untuk mengukur jenis kelamin objek dibagi atas 2 set yaitu laki-laki dan
perempuan. Kemudian untuk masing-masing anggota set tersebut diberikan angka
1 untuk laki-laki dan angka 2 untuk perempuan. Maka dapat disimpulkan dan
dilihat bahwa angka yang diberikan tidak menunjukkan tingkat pria lebih tinggi
daripada tingkat wanita atau sebaliknya. Angka yang diberikan kepada anggota
set hanya berguna untuk membedakan saja.
2. Jenis warna (1.hijau, 2.biru, 3. kuning).
3. Jenis kelamin
4. Agama
5. Golongan darah
SKALA PENGUKURAN KATEGORIK
2. ORDINAL
yaitu ukuran yang membedakan satu sama lain dan mempunyai arti tingkatan.
Ukuran ordinal digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah
sampai yang tertinggi atau sebaliknya. Ukuran tersebut tidak memberikan nilai
absolut terhadap objek, tetapi hanya memberikan urutan atau tingkatan saja.
Ordinal : angka yang diberikan pada objek/ variabel pengukuran mengandung
pengertian tingkatan.
a. Tingkat pendidikan : (1. SD, 2.SMP, 3.SMA,)
b. Status ekonomi (baik, sedang, kurang)
c. Derajat sakit (minimal, moderate, severe)
SKALA PENGUKURAN NUMERIK

1. INTERVAL
yaitu ukuran yang membedakan, mempunyai arti tingkatan, mempunyai
besaran / jarak / interval yang tetap antara satu data dengan yang lainya.
Contoh : skor, IP
 
2. RASIO
yaitu ukuran yang membedakan, mempunyai arti tingkatan, mempunyai
besaran / jarak tertentu antar datanya, mempunyai nilai mutlak (absolute).
Artinya nilai ‘0’  kosong atau tidak ada
Contoh :
Tinggi badan
Berat badan
TABEL SKALA PENGUKURAN VARIABEL
KATEGORIK NUMERIK
Nominal Interval
Contoh : Jenis Kelamin Contoh : Suhu Badan
-Laki – laki
-Perempuan

Ordinal Rasio
Contoh : Tingkat Pendidikan Contoh : - Berat Badan
-Pendidikan Rendah - Tinggi Badan
-Pendidikan Menengah - Kadar gula rendah
-Pendidikan Tinggi - Kadar kolesterol
Klasifikasi Kadar Kolesterol  
-Rendah
-Normal
-Tinggi

Anda mungkin juga menyukai