Kelompok 13C
Elya Santi (11151010000101)
Zuhairiyah (11151010000084)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Dengan ketulusan hati, penyusun panjatkan puji dan syukur kepada
Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan makalah
tepat pada waktunya. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah Dasar Epidemiologi .
Dalam
penyusunan
Makalah
ini
tentunya
tidak
luput
dari
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
ii
BAB I PEMBAHASAN
A. Angka Kematian (Mortality)....................................................................................
1. Standardisasi Langsung............................................................................................
BAB I
PEMBAHASAN
A. Angka Kematian (Mortality Rate)
Angka kematian dan kesakitan merupakan indeks kesehatan yang penting
dalam mempelajari epidemiologi untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat.
Mortalitas adalah angka kematian. Angka kematian adalah suatu ukuran frekuensi
terjadinya kematian dalam suatu populasi tertentu selama suatu masa jeda tertentu.
Angka kematian dapat dihitung berdasarkan populasi secara umum, dapat
pula didasarkan pada segmen penduduk tertentu seperti segmen umur, jenis kelamin,
kelompok etnis, dan segmen penduduk lainnya.(1) Mortalitas diukur atas dasar
berbagai kematian menurut kebutuhan.
Indeks mortalitas yang sering digunakan dalam epidemiologi adalah sebagai
berikut.
1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
Angka kematian kasar adalah jumlah kematian yang dicatat selama
satu tahun per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama. Angka
kematian kasar dihitung untuk melihat kecenderungan turun atau naiknya
penduduk, dan bersama angka kelahiran kasar akan memberi indikasi akan
turun/naiknya jumlah penduduk secara alami. Mengapa disebut angka
kematian kasar adalah karena perhitungan kematian dilakukan secara
menyeluruh tanpa memperhatikan kelompok-kelompok didalam populasi
dengan tingkat kematian yang berbeda-beda.1
Rumus angka kematian kasar adalah:
1Wahid IqbalMubarak. Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat:
Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika. H.198
1
CDR=
1 D1 D2 D3
+
+
3 P1 P2 P3
Xk
Keterangan:
D = Jumlah kematian selama satu tahun (Indeks 1, 2, 3 menyatakan tahun ke1, 2, dan 3)
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
K = Konstanta
b. Angka Kematian rata-rata dengan beban
1 D 1+ D 2+ D3
AKK Ratarata=
3
P2
Dengan cara yang sama dapat juga dihitung angka kematian spesifik untuk
jenis kelamin, warna kulit/suku tertentu, untuk melihat kemungkinan
terjadinya masalah kesehatan/kesejahteraan dalam kelompok tertentu.3
Manfaat ASDR adalah sebagai berikut.
a. ASDR digunakan untuk mengetahui dan menggambarkan derajat
kesehatan masyarakat dengan melihat kematian tertinggi pada golongan
usia.
b. ASDR
dapat
digunakan
untuk
membandingkan
taraf
kesehatan
CFR=
xk
Perhitungan case fatality digunakan untuk memperoleh gambaran tentang
distribusi penyakit serta tingkat kematian penyakit tersebut yang terjadi di
rumah sakit.
5. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate-MMR)
Angka kematian ibu ialah jumlah kematian ibu sebagai akibat
komplikasi kehamilan, persalinan, dan masa nifas yang dicatat selama satu
tahun per- 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Ukuran ini
merupakan statistic penting yang sering diabaikan karena kesukarannya dalam
menghitung secara akurat.4
MMR=
X 10n
hidup sehat,
Keadaan sosial-ekonomi masyarakat, sehingga secara universal
digunakan untuk menilai kesejahteraan masyarakat dan pembangunan.
IMR=
( DB 1+1+BD2+2+BD33 ) X k
IMR=
Keterangan:
NMR=
hari.
Batasan 2, perinatal diawali pada janin berumur 20 minggu sampai 28
hari setelah dilahirkan
kelamin
Membutuhkan rata-rata spesifik umur/sex padda populasi studi,
dan komposisi populasi berdasarkan sex/umur pada populasi
standar
Hasilnya: Rata-rata yang telah distandardisasi oleh umur/ jenis
kelamin.
10
umur/seks
dan
total
rata-rata
pada
populasi
standar,
2.
Total
angka
populasi standar.
Tentukan dan hitung anka rata-rata pada populasi standar.
Hitunglah angka rata-rata yang diharapkan pada populasi standar.
Jumlah total kasus yang diamati pada populasi studi dan total
kasus yang diharapkan pada populasi standar.
berbeda
pada
kedua
kelompok
penduduk
yang
ingin
dibandingkan.
Pada penyesuaian langsung (direct adjustmen ), angka peristiwa umur
khusus penduduk yang diamati digunakan terhadap umurnya dengan baik.
Sedangkan pada penyesuaian tidak langsung (indirect adjustment),
digunakan rasio kematian yang standardisasi (SMR), yakni jumlah
kematian yang diamati pada populasi yang diamati dibagi jumlah
kematian yang diharapkan pada populasi tersebut.
SMR=
Apabila perbadingan ini lebih besar dari 1 ini berarti bahwa lebih
banyak kematian yang terjadi dikelompok penduduk daripada kematian
diharapkan berdasarkan rate dan populasi standar. Sebaliknya apabila
lebih kecil dari satu, artinya lebih sedikit kematian yang terjadi daripada
yang diharapkan.
12
Standardisasi Langsung
Angka
rata-rata
studi
Standardisasi tidak
Angka
Langsung
rata-rat
pada
populasi
standar
Angka
studi
Komposisi variable umur-
populasi studi
umur/sex
Atau
jumlah
spesifik
kematian/kesakitan
Data
yang
dibuntuhkan
rata-rata
kasus
per
kelompok umur/sex
Komposisi variable umur-sex
Angka rata-rata umur-sex
yang terstandardisasi
standar
Angka
spesifik
umur-jenis kelamin
Rasio
angka
kematian
kesakitan
terstandardisasi
BAB II
PENUTUP
Simpulan
Ketika terdapat perbedaan jumlah populasi berbeda di beberapa negara
atau provinsi, perbedaan jumlah kasus atau kematian per kelompok/strata
pada beberapa negara atau provinsi atau tempat lainnya, maka diperlukan
metode perhitungan standardisasi. Standardisasi perlu dilakukan untuk
memperoleh perbandingan data mengenai suatu penyakit atau kondisi
penyakit secara setara. Strandardisasi lagsung bisa dilakukan jika pada
populasi studi terdapat rata-rata kasakitan atau kematian per strata dan
13
rata-rata
yang
angka populasi standar per strata. Tetapi jika angka rata-rata kesakitan
atau kematian diketahui pada populasi strandar, dan hanya ada total kasus
kesakitan/kematian pada populasi studi dan jumlah populasi studi per
strata, maka kita dapat melakukan standardisasi tidak langsung.
Daftar Pustaka
Bustan, Nadjib. 2012. Pengatar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta
Mubarak, Wahid Iqbal. Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori
dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Mukono. 2002. Epidemiologi Lingkungan. Surabaya: Percetakan Unair
Mulyani, Lidya. Rizki Muliani. 2010.
EpidemiologiKesehatan Pendekatan
14
Rajab, Wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Cet.
I. Jakarta: EGC
Ryadi, Slamet. 2012. Dasar-Daasar Epidemiologi. Jakarta: Salemba Medika
Soemirat, Juli. 2005. Epidemiologi Lingkungan. Ed. II. Yogyakarta: Gadjah Mada
Press
Sulistiyaningsih. 2011. Epidemiologi Dalam Praktek Kebidanan. Cet. I. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Sutrisna, Bambang. 2010. Pengantar Metode Epidemiologi. Cet. I. Jakarta: Dian
Rakyat
15