Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

PENYAJIAN DATA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biostatistik


Dosen Pengampu: Ns. Yunita Sari, Ph.D

Disusun Oleh :
Irma Febiyanty I1B016001 Usfatun Chasanah I1B016006
Intan Latifah I1B016002 Aniq Lutfiyah I1B016007
Layla Nurbani I1B016003 Venia Dhamayanti I1B016008
Muhamad Asyam S. I1B016004 Nur Adi D. I1B016044
Ratna Sari I1B016005

Keperawatan Reguler A 2016


Kelompok 1

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2018

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii


KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB 2 ISI............................................................................................................... 3
2.1 Cara untuk Mempresentasikan Data .............................................................. 3

2.2 Jenis-jenis Tabel ............................................................................................ 4

2.3 Jenis-jenis Grafik ......................................................................................... 10

2.4 Cara Membuat Tabel / Grafik yang sesuai dengan Jenis Data ...................... 6

2.5 Cara Menyajikan Data secara Tepat dengan Menggunakan Program


Pengolahan Data SPSS............................................................................................ 9

BAB 3 PENUTUP ............................................................................................... 17


3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 17

3.2 Saran ............................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat,


karunia, serta taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Penyajian Data” ini dengan baik. Kami ucapan terima
kasih kepada Ibu Ns. Yunita Sari, Ph.D sebagai Dosen koordinator mata kuliah
Biostatistik yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna membantu menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca mengenai penyajian data. Makalah
ini disusun oleh penyusun dengan berbagai kendala, baik itu kendala teknis
maupun non teknis yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan pada
makalah ini baik dari segi penulisan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu,
kami berharap para pembaca mampu memberikan saran maupun kritik demi
memperbaiki makalah ini.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam arti sempit statistik dapat diartikan sebagai kumpulan data yang
menjelaskan sesuatu. Dalam arti luas statistik merupakan metode dan aturan-aturan
untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisis serta
menginterpretasikan data yang pada akhirnya akan digunakan untuk mengambil
keputusan. Statistik banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu diantaranya,
bidang akuntasi, keuangan, ekonomi, kesehatan dan masih banyak yang lain (V.
Wiratna, 2015).
Dalam bidang kesehatan ilmu statistik biasa disebut dengan statistik
kesehatan. Secara lebih terinci statistik kesehatan adalah suatu cabang dari statistik
yang berurusan dengan cara-cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan dan
interpretasi fakta-fakta numerik sehubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran,
kematian, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan itu pada populasi manusia
berdasarkan propabilita. Apabila kegiatan pencatatan ini ditujukan khusus pada
kejadian-kejadian kehidupan manusia tertentu, yakni kelahiran, kematian, perkawinan
dan perceraian, disebut statistik vital (vital statistic), atau sering juga disebut statistik
kehidupan (bio statistic).
Statistik deskriptif adalah pengolahan data untuk tujuan mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi.
Data yang diolah dalam statistik deskriptif hanya satu variabel saja. Pada statistik
deskriptif dapat menghasilkan tabel, grafik, diagram. Dalam pengujian deskriptif
terdapat pengujian nilai mean, median, modus, kuartil, varians, standar deviasi,
berbagai macam bentuk diagram.Variable adalah sesuatu yang berbentuk yang
ditetapkan oleh peneliti dipelajari dengan seksama sehingga diperoleh informasi
berupa data dan diolah dengan statistik sehingga dapat ditarik kesimpulan (V.
Wiratna, 2015). Deskriptif dibagi menjadi 3 macam yaitu, kategorik, numerik dan
rate. Dalam deskriptif kategorik terdapat dua jenis data yaitu nominal dan ordinal,
sedangkan deskriptif numerik terdiri dari data rasio dan interval (M. Sopiyudin,
2014).
Pada statistik deskriptif terdapat penyajian data. Penyajian data merupakan
salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan
1
agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang
disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga
dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita
sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain. Dalam
pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat
memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam
tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu
disusun dalam sebuah tabel. Data yang sudah diolah, agar dibaca dan dimengerti oleh
orang lain atau pengambil keputusan, perlu disajikan ke dalam bentuk-bentuk tertentu
seperti tabel dan grafik. Masing-masing bentuk penyajian data memiliki jenis-jenisnya
sendiri. Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca
memahami data (M. Sopiyudin, 2014).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan berbagai cara untuk mempresentasikan data
2. Mendeskripsikan jenis-jenis tabel
3. Mendeskripsikan jenis-jenis grafik
4. Mendeskripsikan cara membuat tabel/grafik yang sesuai dengan jenis data
5. Mampu menyajikan data secara tepat dengan menggunakan program pengolahan
data SPSS

2
BAB 2
ISI

2.1 Cara untuk Mempresentasikan Data


Presentasi data atau penyajian data menurut Purwanto (2008) mengartikan penyajian
data adalah kegiatan menyusun data mentah yang berserakan menjadi lebih teratur
sehingga mudah dibaca, dipahami dan dianalisis. Cara penyajian data itu dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu membuat tabel atau daftar dan grafik atau diagram.
Gambar 1 : Menyajikan Data Mentah

Gambar 2 : Menyajikan Data Setengah Matang

3
Gambar 3 : Menyajikan Data dalam Media yang Tepat sekaligus Menyajikan
Informasi dan Disertai Pesan yang Jelas

2.2 Jenis-jenis Tabel


Penyajian data menggunakan tabel adalah cara yang sangat umum digunakan
oleh para peneliti. Namun, tidak jarang pembuatan atau penyajian data secara tabel
tidak tepat sehingga akan membingungkan orang atau pihak yang menggunakan tabel
tersebut, karena tidak mengerti akibat tabel yang tidak tepat. Sementara itu,
disebutkan bahwa penyajian data secara tabel merupakan informasi yang disajikan ke
dalam bentuk rows dan colums, dan sebaiknya digunakan jika ingin meringkas
informasi sehingga informasi tersebut menjadi nilai yang spesifik sehingga dapat
dipahami dengan cepat dan mudah (Brown dan Saunders, 2008).
Tabel sebaiknya dibuat dengan benar dan sesuai dengan tujuan pembuatan tabel
tersebut. Untuk dapat membuat tabel maka peneliti sebaiknya memerhatikan betul
acuan dari pembuatan tabel. Menurut Elston dan Johnson (2008), ada beberapa
panduan dalam membuat tabel agar konsisiten dan sesuai dengan tujuan tabel itu
sendiri, yaitu:
1. Tabel sebaiknya dibuat secara simpel dan mudah untuk dibaca.
2. Judul, biasanya ditempatkan di atas tabel, sebaiknya jelas (clear), ringkas
(consise), langsung (to the point), dan mengindikasikan apa yang akan ditabulasi
(tabulated).
3. Ada unit pengukuran data yang diberikan.

4
4. Setiap row dan column memiliki dibulatkan label secara singkat dan jelas (labeled
concisely and clearly).
5. Sebaiknya mencantumkan total.
6. Kode singkatan, dan simbol sebaiknya dijelaskan pada footnote.
7. Jika data tidak original, sebaiknya cantumkan sumbernya pada footnote.
Data yang disajikan dalam sebuah tabel adalah hal yang sangat penting dan
seharusnya dilakukan dengan hati-hati agar data yang dimasukan ke dalam tabel
adalah data yang benar. Dalam sebuah tabel selalu ditemui row dan column, namun
jumlah sangat tergantung dari jenis, klasifikasi dan banyaknya data. Terkait penyajian
data (Mc Nabb, 2015) menyatakan bahwa penyajian data menggunakan tabel perlu
memerhatikan beberapa hal, yaitu:
1. Berapakah jumlah total kelas atau kategori yang akan dimasukan?
2. Berapakah angka batas atas dan bawahnya untuk setiap kategori?
3. Apa judul, keterangan, headings, dan legends yang harus dimasukan?
4. Apakah ada penjelasan tambahan jumlah yang sebaiknya dimasukkan?
Tabel yang baik dan lengkap pada umumnya terdiri dari nomor tabel, judul tabel,
badan tabel, (judul kolom, judul baris, judul kompartemen serta terdiri dari sekian
banyak sel). Selain itu, tabel juga sebaiknya memiliki catatan kaki dan sumber dari
data yang dimasukkan dalam tabel tersebut, menurut Lang (2012) terdapat minimal
enam komponen yang sebaiknya ada pada tabel, yaitu:
1. Nomor tabel (table number)
2. Judul tabel (table title)
3. Judul kolom (column heading)
4. Judul baris (row heading)
5. Data pada tabel (data in the data field)
6. Garis horizontal (horizontal lines)
7. Singkatan dalam tabel (abbreviations used in the table)
8. Sumber pada tabel (footnes referenced in the table)
Ada banyak jenis tabel, namun digunakan di antaranya tabel induk, tabel
distribusi frekuensi, tabel silang, dan lain-lain. Berikut adalah beberapa contoh tabel
tersebut di atas.
1. Tabel Induk
Tabel induk atau sering disebut sebagai master tabel adalah tabel yang
menyajikan seluruh data atau angka berdasarkan variable yang dimiliki. Misalnya
5
data dari beberapa variabel (tempat, jenis kelamin, umur, jenis pekerjaan dan lain-
lain). Master tabel ini umumnya dibuat untuk dapat mempresentasikan semua
data (data mentah) yang telah dikumpulkan dalam penelitian atau survey. Untuk
memahaminya, berikut ini adalah contoh pembuatan master tabel atau tabel induk
yang terdiri dari beberapa variable penelitian.
Tabel 1 Data kejadian demam berdarah berdasarkan rentang umur, desa, jenis
kelamin, pendidikan dan pekerjaan penduduk di Kecamatan X Tahun 2014.
Jenis
Rentang Desa Pendidikan Pekerjaan
Kelamin
umur
A B L P SD SMP SMA PT Petani Buruh Swasta PNS

Jumlah
Catatan kaki : ……….
Sumber : ……….

2. Tabel Distribusi Frekuensi


Tabel distribusi frekuensi merupakan table yang menyajikan data variabel dalam
bentuk frekuensi (f). Pada tabel distribusi frekuensi, data variabel yang
dimasukan tergantung dari tujuan dan kebutuhan. Jumlah variabel yang ingin
dimasukan juga tergantung dari kebutuhan peneliti, apakah mau menyajikan satu
variabel, dua variabel, tiga variabel dan seterusnya.
Tabel 2 Distribusi frekuensi Hb ibu hamil di Desa X Tahun 2014
Hemoglobin (Hb) Frekuensi (f) Keterangan

Jumlah
Catatan kaki :
Sumber :

6
Apabila dalam menyajikan data tersebut memerlukan lebar interval kelas (width
of class interval) maka rumusnya adalah sebagai berikut (Sharma, 2007) :

𝑙𝑎𝑟𝑔𝑒𝑠𝑡 𝑛𝑢𝑚𝑒𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒−𝑠𝑚𝑎𝑙𝑙𝑒𝑠𝑡 𝑛𝑢𝑚𝑒𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒


Width of class interval : 𝑛𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑐𝑙𝑎𝑠𝑠𝑒𝑠 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑟𝑒𝑑

Contoh :
Dari semua data frekuensi yang ada tenyata nilai Hb terendah adalah 8 tertinggi
adalah 13 gr %. Dengan demikian, maka rumusnya menjadi
13−8
=1
5

Berdasarkan hasil tersebut maka lebar kelas intervalnya adalah 1. Berikut adalah
contoh table dengan kelas interval tersebut :
Tabel 3 Data Hb ibu hamil di Desa X Tahun 2014
Hb (gr %) Frekuensi (f)
8-9 …
9-10 ...
10-11 …
11-12 …
12-13 …
Total …
Catatan kaki : ……….
Sumber : ……….
Tabel 4 Distribusi frekuensi kasus demam berdarah di Kecamatan X Tahun 2013
No Desa Frekuensi (f) Persen (%)
1 Desa A 58 22,75
2 Desa B 52 20,39
3 Desa C 65 25,49
4 Desa D 35 13,73
5 Desa E 45 17,65
Total 255 100,00
Catatan kaki : ………
Sumber : ………
Tabel 5 Distribusi frekuensi kasus demam berdarah di Kecamatan X Tahun 2013
(n = 255).

7
Desa Frekuensi (f) Persen (%)
Desa A 58 22,75
Desa B 52 20,39
Desa C 65 25,49
Desa D 35 13, 73
Desa E 45 17,65

Tabel 6 Distribusi frekuensi kasus demam berdarah di Kecamatan X Tahun 2013


(n = 255).
Desa f (%)
Desa Panca Sari 58 (22,75)
Desa Panca Wana 52 (20, 39)
Desa Panca Rasa 65 (25, 49)
Desa Panca Raksa 35 (13, 73)
Desa Panca Raya 45 (17, 65)

3. Tabel Silang
Tabel silang atau cross tabulation / cross classifications adalah sebuah metode
penyajian data melalui tabel silang, di mana data yang disajikan merupakan data
dari dua atau lebih variabel yang disajikan dalam waktu yang sama. Tabel silang
tersebut berisikan data kategorikal yang ditempatkan pada rows dan columns
(disilangkan). Jumlah masing-masing row maupun column sangat tergantung dari
banyaknya kategori dan variabel penelitian. Bila ada dua variabel yang
disilangkan dan masing-masing variabel terdiri dari dua kategori, maka tabel
demikian disebut tabel silang 2x2 atau dikenal sebagai two by two table. Bila
row-nya tiga kategori sedangkan column-nya juga 3 kategori, hal ini dikatakan
sebagai tabel silang 3x3. Pada umunya variabel yang ditempatkan sebagai row
adalah variabel bebas (independent variable) dan pada column adalah variabel
terikat (dependent variable). Berikut adalah contoh dari beberapa tabel silang.
Tabel 7 Tabel silang pengaruh merokok terhadap kejadian kanker paru-paru di
Kecamatan X Tahun 2014.
Kanker paru-paru
Merokok Total
Positif (+) Negatif (-)

8
Positif (+) A b a+b
Negatif (-) C d c+d
Total a+c b+d a+b+c+d
Catatan kaki : ……….
Sumber : ……….
Tabel 8 Tabel silang pengaruh status nutrisi ibu hamil terhadap kejadian anemia
di Kecamatan X Tahun 2014
Kategori Anemia
Status Gizi Total
Normal Ringan Sedang Berat
Normal
Kurang
Buruk
Total
Catatan kaki : ……….
Sumber : ……….

Penyajian data menggunakan tabel juga memiliki kelebihan dan kelemahan.


Beberapa kelebihannya, yaitu:
1. Dengan angka atau data variable yang banyak, masih dimungkinkan untuk
disajikan secara keseluruhan melalui sebuah tabel.
2. Peneliti dengan leluasa dapat memasukan angka ke dalam sebuah tabel sesuai
kebutuhannya serta dapat memilih jenis tabel yang sesuai.
3. Pembaca dapat melihat semua angka yang disajikan ke dalam sebuah tabel.

Sedangkan beberapa kelemahan penyajian data pada tabel, yaitu:


1. Bila terlalu banyak data yang disajikan dalam sebuah tabel, maka cukup sulit
bagi pembaca untuk mengerti atau memahami data dan kesulitan juga dalam
menarik kesimpulan serta pengambilan keputusan.
2. Dengan data yang terlalu banyak, akan cepat memberikan rasa bosan sebelum
mampu menarik kesimpulan.

9
2.3 Jenis-jenis Grafik
Selain data variabel disajikan dalam bentuk tabel, cara lainnya dengan menggunakan
grafik. Grafik atau graph sering dikenal dengan sebutan diagram maupun chart. Grafik
atau diagram merupakan penyajian data kategorikal maupun numerik melalui sebuah
gambar. Pembuatan grafik maupun diagram perlu memperhatikan persyaratan-
persyaratan yang seharusnya dipenuhi. Bila persyaratan sudah dipenuhi maka data
yang disajikan pada grafik maupun diagram akan dapat dengan mudah dipahami dan
menjadi menarik untuk disimak oleh yang membutuhkannya. Lang (2012)
menyimpulkan bahwa terdapat minimal tujuh dari sembilan komponen yang
seharusnya ada dalam sebuah diagram atau grafik, yaitu :
1. Terdapat nomor figure atau diagram / grafik (figure number).
2. Ada keterangan figure (figure caption), biasanya ditempatkan dibawah figure.
3. Ada data field (data pada X dan W axis).
4. Ada skala vertikal (Y axis).
5. Ada skala horizontal (X axis).
6. Ada labels (angka pada setiap variabel baik pada X maupun Y axis).
7. Ada data (umumnya disimbolkan dengan garis, titik, batang, dal lain-lain).
8. Ada reference lines yang ada pada data field.
9. Ada keys or legends atau keterangan yang dapat mengidentifikasi data.

Masih menurut Lang (2012), dalam pembuatan diagram atau grafik juga harus
memperhatikan beberapa prinsip dala membuat figure, di antaranya :
1. Figure yang dibuat sebaiknya memiliki sebuah tujuan yang jelas. Karena figure
tersebut sebaiknya mengkomunikasikan informasi secara efisien dan efektif
dibandingkan dengan teks dan tabel.
2. Figure sebaiknya dapat membantu pembaca dalam menemukan (finding), melihat
(seeing), mengerti (understanding), mengingat (remembering) informasi yang
disajikan pada figure tersebut.
3. Figure sebaiknya hanya mencamtumkan bagian-bagian penting yang memang
dibutuhkan untuk memenuhi tujuan figure tersebut.
4. Data pada figure sebaiknya ditekankan pada elemen-elemen pada figure.
5. Figure sebaiknya konsisten dengan prinsip perseptual psikologis, diantaranya :
a. Hal yang lebih besar sebaiknya ditunjukan terlebih dahulu dibandingkan dengan
komponennya, sehingga menarik dan konsisten (primacy).
10
b. Obyek yang berdekatan satu sama lainnya dijadikan satu kelompok (proximity).
c. Obyek yang sama atau hampir sama sebaiknya dijadikan satu kelompok
(similarity).
d. Data yang diatur pada pola yang jelas cenderung terlihat menjadi satu kelompok
(continuation)
e. Kekosongan dalam sebuah pola secara otomatis diisi untuk melengkapi pola
tersebut (closure).
6. Data yang disajikan pada figure sebaiknya tidak bersifat duplikasi dengan teks.

Pemilihan jenis diagram atau grafik sangat penting dilakukan agar grafik yang
dipilih tersebut tepat sesuai dengan data dan tujuan penyajiannya. Berikut ini
diuraikan beberpa jenis penyajian data menggunakan figure (grafik atau diagram),
yaitu :
1. Bar chart
Diagram batang atau bar chart/bar diagram digunakan untuk menyajikan data
dengan tujuan untuk menunjukan frekuensi kejadian dan menekan kategori
tertinggi dan terendah untuk satu variabel (frekuensi umumnya disajikan secara
vertikal dan kategori disajikan secara horizontal). Selain itu, bar chart juga
ditujukan untuk menunjukan kecenderungan (trend) satu variabel dari waktu ke
waktu (frekuensi biasanya disajikan secara vertikal dan periode aktu disajikan
secara hoizontal). Untuk lebih memudahkan dalam memahaminya, anda dapat
melihat contoh bar diagram berikut.

11
2. Pie Chart
Diagram lingkaran (pie chart) digunakan bila kita bermaksud digunakan bila kita
bermaksud menunjukan proporsi sebuah variabel di setip kategori. Total nilai data
disajikan kembali oleh the area of the circle (pie). Apabila seluruh segmen
persentasenya dijumlah akan mendapatkan nilai 100%. Penyajian data melalui pie
chart sangat mudah untuk membandingkan satu segmen dengan lainnya. Namun,
sebaliknya segmen yang ada dalam pie chart tidak lebih dari delapan segmen.
Semakin kecil proporsi dari segmen, maka warnanya akan dibuat semakin gelap.

Three-dimensional pie chart

12
3. Histogram
Penyajian data menggunakan histogram digunakan bila kita bermaksud
menekankan nilai tertinggi dan terendah atau distribusi nilai untuk satu
variabel. Pada umumnya frekuensi normalnya disajikan secara vertikal dan
kategori disajikan secara horizontal. Sebelum membuat histogram, perlu
disiapkan terlebih dahulu kelompok data yang skalanya bersifat kontinu.

4. Line Diagram/Chart
Line diagram merupakan penyajian data yang menunjukan kejadian dari
waktu ke waktu dan juga menunjukkan kecenderungan yang digambarkan
dalam sebuah garis. Pada line diagram, horizontal axis merepresentasikan
waktu, sedangkan vertical axis menunjukan frekuensi dan data values
untuk periode waktunya menyatu pada sebuah garis. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa line graph merupakan penyajian data yang
menujukan adanya kecenderungan satu variabel dari waktu ke waktu.

1
5. Multiple Line Chart / Diagram
Penyajian data dengan multiple line chart hampir sama dengan line
chart, namun perbedannya adalah pada multiple line chart,
membandingkan trend dua atau lebih variabel dari waktu ke waktu.

1
6. Scatter Diagram
Scatter diagram atau scatter plot sangat umum digunakan oleh peneliti
dalam menyajikan hasis analisisnya. Diagram ini dapat menunjukkan
hubungan dari dua variabel. Satu variabel dijadikan sebagai X-axiis
dan satu variabel lagi digunakan sebagai Y-axis (Osborn, 2008).
Diagram ini digunakan pada statistik inferensial terutama corralation
dan linear regression (Osborn, 2006).

Diagram 10. Disitribusi Frekuensi Respirasi dan Nadi pada Pasien


Hipertensi di Ruang Mawar Rumah Sakit A Tanggal 20 April 2014

7. Frequency Polygon
Penyajian data menggunakan frequency polygon hampir mirip dengan
histogram. Penyajian data ini memberikan sebuah perkiraan atau
estimasi kasar dari bentuk distribusi. Jenis penyajian ini dibentuk
menggunakan histogram. Pertama, tempatkan sebuah titik di tengah
setiap kelas interval dari sebuah bar atau batang di atas histogram
tersebut. Kedua, titik-titik tersebut dihubungkan satu dengan yang
lainnya menggunakan garis lurus (straight lines). Sedangkan yang
ketiga, histogram menjadi terhapus dan menjadi frekuensi poligon

1
yang memberikan estimasi kasar dari bentuk distribusi data (Plichta
and Garzon, 2009). Dengan demikian ketika kita ingin
membandingkan perbedaan distribusi frekuensi, lebih mudah bila
menggunakan frequency polygon dibandingkan dengan histogram.

Diagram 11. Distribusi Frekuensi Berat Badan Pasien di Ruang Mawar


Rumah Sakit A Tanggl 20 April 2014

8. Radar Chart
Radar chart atau radar graph dikenal juga dengan sebutan deep chart,
spider chart, star chart, star plot, cobweb chart, irregular polygon, polar
chart maupun kiviat radar diagram. Radar chart adalah sebuah metode
penyajian data statistic dari sebuah group yang terdiri dari empat sampai
enam variabel kuantitatif, selanjutnya dikomparasi terhadap data variabel
group lainnya. Namun demikian ada juga yang menyampaikan bahwa
radar chart ini juga dapat digunakan untuk menyajikan tiga atau lebih
variabel kuantitatif.
Contoh :
Seorang tenaga kesehatan ingin menyajikan data jumlah kejadian penyakit
(TB, HT, Asma, DM dan Diare) di Puskesmas A dan Puskesmas B.

1
9. Box Plot
Box plot sangat umum digunakan untuk menyajikan sebaran atau distribusi
data penelitian. Beberapa yang dapat dilihat pada box plot diantaranya
nilai minimum, 1st quartile, median, 3rd quartile, dan nilai maksimum.
Selain itu box plot juga dapat digunakan untuk melihat distribusi data yang
extreme (outlier).

1
10. Stem-and-Leaf Piot
Salah satu penyajian data yang sering kita temui adalah stem and leaf.
Metode penyajian data ini digunakan untuk mengetahui frekuensi data
yang dilengkapi dengan stem and leaf. Pada contoh data umur (baris 1)
berikut ini menunjukkan bahwa data frekuensi yang berumur belasan
tahun ada enam orang (umur 15, 17, 17, 19, 19, 19, 19 tahun).

2.4 Cara Membuat Tabel / Grafik yang sesuai dengan Jenis Data
1. Pertama, di gambar 1 buatlah data dengan jenis data nominal atau
ordinal dalam aplikasi microsoft excel. (Alam, 2013).

1
2. Kedua, tentukan data nominal atau ordinal dalam jumlah seluruh data
yang tersedia.

3. Ketiga, klik insert pada toolbar kemudian klik pie pada menu chart.

1
4. Keempat, tampilan diagram pie dari data yang ada.

5. Jika ingin bentuk diagram lain klik ulang insert pada toolbar kemudian
klik diagram yang diinginkan pada menu chart.

1
6. Tampilan diagram bar dari data yang sudah ada.

2.5 Cara Menyajikan Data secara Tepat dengan Menggunakan Program


Pengolahan Data SPSS

1. Pertama, kita harus mempunyai data terlebih dahulu. Lalu kita analisis
data tersebut dengan cara Klik Analyze -> Descriptive Statistics ->
Frequencies.

1
2. Kedua, pilih salah satu variabel yang akan kita buat menjadi bar
charts, pie charst dan histograms. Lalu Klik Statistics  Klik Mean,
Median, Minimum, Maximum, Quartiles, Standar Deviation &
Range  Klik Continue  Klik Charts  Klik Bar Charts / Pie
Charts / Histograms  Klik Frequencies / Percentages.
(Santoso,2108).

1
1
1
1
1
1
1
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca
memahami data. Penyajian data dalam bentuk tabel merupakan penyajian
data yang paling umum digunakan peneliti. Ada sejumlah cara yang dapat
dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam kerja penelitian.
Penyajian data yang mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data,
selera peneliti, dan tujuan penampilan data itu sendiri. Penyajian data
dalam bentuk table bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran
mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data
dalam menganalisis data tersebut. Data mentah yang berserakan ditata dan
diatur dalam sebuah tabel. Penyajian data dalam bentuk grafik dapat
menggambarkan data secara visual dalam sebuah gambar. Sehingga
penyajian data dalam bentuk ini lebih mudah untuk dibaca dan lebih
menarik.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari ada banyak kekurangan dan
kesalahan. Dan karena itu, kelompok mengharapkan kritikan dan saran
yang bersifat membangun agar dalam penulisan berikutnya dapat menjadi
lebih baik lagi.

1
DAFTAR PUSTAKA

Alam, M. A. J. 2013. Interaksi dan Kolaborasi Access, Excel, dan Word


pada Microsoft. Jakarta : PT Elex Mdia Komputindo.
Anwar, Herson. 2014. Penyajian Data Penelitian dan Review Melalui
Teknik Observasi. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(2).
Rachmatin, Dewi. 2010. Modul Pelatihan SPSS. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia.
Santoso, Singgih. 2018. Menguasai Statistik dengan SPSS 25. Gramedia,
Jakarta.
Swarjana, I Ketut. 2016. Statistik Kesehatan. Ed 1. Yogyakarta : ANDI.

Anda mungkin juga menyukai