Anda di halaman 1dari 13

Problem Behavior

Theory
Fakultas Kesehatan Masyarakat
KELOMPOK 6
1 Dias Pratama 8 Reza Jales Mahesa Adiyatsa

2 Devi Yuninda 9 Sheila Riski Pujianti

3 Emiliana Nirong Kumanireng 10 Tahsya Erika

4 Heri Gunawan 11 Wiwin Vidiyastana Afifah

5 Korin Violita Astuti

6 Meldawati

7 Nur Aliah
Problem Health Theory

Problem Behavior Theory adalah Kerangka Konseptual psikologis


yang sistematis, multivariat dan sosial. Awalnya berasal dari konsep
dasar nilai dan harapan dalam teori pembelajaran sosial Rotter
(1954, 1982) dan dari konsep Anomali Merton (1957).

Problem Behavior Theory oleh definisi Jessor (1987) adalah


setiap perilaku yang menyimpang dari norma dan perilaku sosial
dan hukum yang tidak disetujui secara sosial dari otoritas dan
cenderung menghasilkan beberapa bentuk respon kontrol sosial
baik sedang maupun ringan, penolakan sosial atau penahanan
(Jessor, 1987).
Problem Health Theory

Perumusan awal yang dikenal sebagai teori perilaku-perilaku


dikembangan di awal tahun 1960an untuk memandu studi komprehensif
tentang penyalahgunaan alkohol dan perilaku bermasalah lainnya di
komunitas tri-etnis kecil di Colorado barat daya (Jessor, Graves, Hanson,
dan Jessor, 1968).

Setelah aplikasi awalnya di Tri-Ethnic Reasearch Project, kerangka


kerja tersebut direvisi pada akhir 1960-an untuk studi
longitudinal mengenai sosialisasi perilaku bermasalah di antara
siswa sekolah menengah dan mahasiswa.

Dengan memusatkan perhatian pada tiga sistem pengaruh psikososial :


Sistem kepribadian (Kognisi sosial, nilai pribadi, harapan, kepercayaan
dan nilai), Sistem lingkungan yang dirasakan (harapan keluarga dan
rekan kerja), dan sistem perilaku (masalah dan struktur perilaku
konvensional dan yang bekerja saling bertentangan satu sama lain).
Model Problem Health Theory
Personality System

Sistem Kepribadian pada dasarnya digambarkan dengan cara yang sama


seperti Tri-Ethnic Study, dengan tiga struktur variabel sosial kognitif,
yaitu:

Struktur Struktur Struktur Kontrol


Dorongan Motivasi Kepercayaan Pribadi Pribadi
1 2 3

Konsep yang membentuk sistem kepribadian mencakup seperangkat


variabel sosial, variabel harapan, keyakinan, sikap dan orientasi
yang relatif lama dan saling terkait, yang mencerminan pembelajaran
social dan pengalaman perkembangan.
Perceived Environment System

Dalam sistem ini menitikberatkan pada lingkungan disekitar, lingkungan yang dirasakan
(Perceived Environment) adalah lingkungan tempat remaja merespon tentang perilaku
masalah seperti orang tua, teman sebaya, guru, dukungan dan kontrol dan pengaruhnya,
dan penerimaan/penolakan mereka terhadap masalah tingkah laku. Lingkungan yang
dirasakan dibedakan menjadi :

Struktur Proksimal Struktur Distal(Jauh)


(Dekat)
Dengan variabel yang secara langsung Dengan variabel yang memiliki hubungan dengan
berimplikasi pada perilaku bermasalah, misalnya perilaku bermasalah tidak langsung dan mengikuti
memiliki teman yang mempraktekan perilaku logika teori, misalnya dukungan orang tua. Terdiri
masalah. Meskipun variabel proksimal umumnya dari :
berhubungan lebih kuat dengan hasil perilaku 1. Parental Support
bermasalah. Terdiri dari : 2. Parental Controls
1. Parent Approval Problem Behavior 3. Friends Support
2. Friends Approval Problem Behavior 4. Friends Controls
3. Friends Models Problem Behavior 5. Parent-Friend Compatibility
6. Parent-Friend Influence
Behavior System

Konsep yg membentuk sistem perilaku mencakup konvensional maupun


tidak konvensional. Jadi menurut Donovan dkk. (1991) mendefinisikan
perilaku konvensional sebagai tindakan positif seperti kehadiran di Masjid,
Gereja atau Wihara, keterlibatan dalam aktivitas Ekstrakurikuler, perilaku
sosial lainnya yang disetujui. Sementara perilaku tidak konvensional
didefinisikan sebagai sesuatu yang menyimpang secara negatif dari norma
sosial seperti minum di bawah umur, penyalahgunaan zat dan perilaku
berisiko lainnya.

Dengan menganalisis perilaku konvensional & tidak


konvensional di masing-masing dari tiga sistem psikososial di
individu, kita dapat membuat prediksi tentang perilaku individu
dimasa depan
Antecendent-Background Variabels

Demography-Social Structure Socilization

Latar belakang terbentuknya variabel ini antaranya Latar Belakang terbentuknya variabel diantaranya yaitu :
yaitu : 1. Parental Ideologi (ideologi Orang tua)
1. Father’s Education (pendidikan Ayah) a. Maternal Traditional Beliefs (keyakinan tradisional Ibu)
2. Father’s Occupation (pekerjaan Ayah) b. Maternal Religiosity (Agama Ibu)
3. Father’s Religious Group (Kelompok Agama Ayah) c. Maternal Tolerance of Deviance (Toleransi Ibu terhadap
4. Mother’s Education (pendidikan Ibu) Penyimpangan)
5. Hollingshead Index d. Paternal Tradisional Beliefs (keyakinan Tradisional ayah)
6. Family Structure (Struktur Keluarga) e. Paternal Religiosity (Agama Ibu)
2. Home Climate (suasana rumah)
a. Maternal Controls-Regulations (kontrol Peraturan ibu)
b. Maternal Affectional Interaction (kasih saya ibu)
3. Peer Influence (pengaruh teman sebaya)
a. Friend’s Interest (minat teman)
4. Media Influence (pengaruh media)
a. Involvement with Television (keterlibatan dengan televisi)
Aplikasi PBT di Indonesia

Saat Ini penerapan PBT digunakan oleh profesi Kesehatan Masyarakat untuk
memprediksi tindakan apa yang dapat dilakukan seseorang yang dapat
menyebabkan perubahan adiktif dan gaya hidup lainnya seperti perilaku seksual,
merokok, penyalahgunaan alkohol dll.
Faktor-Faktor Penyebab
Banya masalah perilaku remaja yang pernah dan masih dihadapi di Indonesia 1. Penyimpangan pada Sistem
Kepribadian
seperti, Merokok, penyalahgunaan Alkohol, sex dini dan Penyalahgunaan 2. Pengaruh Keluarga dalam
obat jenis narkotika dan psikotropika. Tindakan-tindakan diatas merupakan pendidikan
tindakan yang tidak normatif dan juga membahayakan bagi kesehatan. 3. Pengaruh Sistem Lingkungan

Penyimpangan tersebut akan terus berjalan, jika tidak ada yang memotong rantai
sistem yang menjadi faktor predisposisi individu melakukan perilaku bermasalah.
Oleh Karena itu dalam penyelesaiannya diperlukan pendekatan-pendekatan pada
berbagai sistem yang menjadi faktor presipitasi dan fakotr predisposisi dari perilaku
bermasalah tersebut
Kesimpulan

1. Perilaku bermasalah adalah perilaku yang secara social didefinisikan


sebaga masalah,sebagai sumber perhatian, atau tidak diinginkan oleh
norma social dan/ atau hukum masyarakat konvensional dan institusi
otoritasnya.

2. tiga system pengaruh psikososial : Sistem kepribadian (Kognisi social,


nilai pribadi, harapan, kepercayaan dan nilai), Sistem lingkungan
yang dirasakan (harapan keluarga dan rekan kerja), dan system
perilaku (masalah dan struktur perilaku konvensional dan yang
bekerja saling bertentangan satu sama lain).

3. Dalam PBT terdapat 2 variabel, yaitu Demography-Social Structure


(Father’s Education, Father’s Occupation (pekerjaan Ayah), Father’s
Religious Group (Kelompok Agama Ayah), Mother’s Education
(pendidikan Ibu), Hollingshead Index, family Structure) dan
Socialization (Parental Ideology, Home Climate, Peer Influence)
Daftar Pustaka

Jessor, R., Donovan, J. E., & Costa F. M. (1991). Beyond adolescence : Problem
behavior and young adult development. New York: Cambrigde University
Press.

Jessor, R. (2014). Problem Behavior Theory: A hlaf century of reasearch on


adolescent behavior and development. In Lerner, R. M., Petersen, A. C.,
Silbereisen, R.K., & Brooks-Gunn, J.(eds). “Thedevelopment science of
adolescence: History through autobiography.” New York: Psychology Press. Pp. 239-256

McKenzie, James F. (2001). Planning, Implementing, and Evaluating Health Promotion Program : A
A Primer (Third Edition). United State of American: A Pearson Education Company
T H A N K

Anda mungkin juga menyukai