Kesehatan masyarakat berdasarkan evidence based adalah suatu cara kerja yang digunakan oleh ahli
kesehatan masyarakat untuk menyelesaikan masalah kesehatan dalam masyarakat. Cara kerja ini
adalah untuk memastikan bahwa setiap intervensi (program kesehatan masyarakat) dapat didukung
dengan bukti yang menunjukkan bahwa intervensi mungkin akan efektif dan sukses (evidence based
public health – Browson ross c).
c. Pendekatan kesmas untuk mengidentifikasi penyebab suatu penyakit atau masalah kesmas
PERI approach ialah pendekatan yang digunakan untuk kesehatan masyarakat. Menurut Riegelman
(2009) PERI terdiri atas (Problem, Etiology, Recommendations,dan Implementation).
Problem
Etiology
Setelah mengetahui masalah atau penyakit yang sedang dihadapi masayarakat maka setelah itu
harus mengetahui apa penyebab dari penyakit tersebut.
Recommendations
Ketika telah mengetahui masalah dan penyebab masalah kesehatan yang diderita suatu masayarakat
maka setelah itu harus mengetahui apa tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak
dari penyakit atau masalah kesehatan masyarakat itu sendiri
Implementation
Setelah mengetahui masalah kesehatan masayarakat tersebut, mengetahui penyebabnya, telah
menentukan tindakan apa yang harus dilakukan, maka setelah itu mengetahui dan menentukan
bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah kesehatan tersebut.
Ada beberapa langkah yang digunakan untuk mendiskripsikan masalah kesehatan yaitu langkah
pertama dalam mengatasi masalah kesehatan adalah menggambarkan atau mendeskripsikan
dampaknya. Dimana perlu dimulai dengan memahami terjadinya kecacatan dan kematian akibat
penyakit itu, yang disebut dengan beban penyakit. Dalam kesehatan masyarakat, cacat sering
disebut Morbiditas dan kematian disebut Mortalitas. Perlu juga menentukan apakah telah terjadi
perubahan terbaru pada dampak penyakit.
Pertanyaan kedua yang perlu ditanyakan yaitu apakah ada perbedaan dalam distribusi penyakit dan
dapatkah perbedaan ini menghasilkan ide-ide dan hipotesis tentang etiologi penyakit (penyebab). Ini
dapat diketahui denggan cara meneliti bagaimana penyakit ini menyebar atau didistribusikan dalam
populasi atau suatu masyarakat. Hal ini disebut distribusi penyakit. Seorang ahli epidemiologi adalah
orang yang bertugas untuk meneliti faktor penyebab penyakit pada orang atau tempat, atau biasa
disebut grup asosiasi. Grup asosiasi ini harus menyampaikan hipotesis dari penyakit yang dialami.
Sekelompok orang ini dapat dideskripsikan dengan melihat kondisi dan karakteristik demografinya
seperti umur, ras, jenis kelamin, dan faktor sosial ekonomi. Kemudian tidak hanya itu, kebiasaan
atau perilaku orang itu juga harus diperhatikan seperti, merokok, berolahraga, penggunaan obat-
obatan, dan paparan radiasi.
Yang terakhir, ahli epidemiologi akan melakukan pendekatan ilmiah untuk mengetahui masalah
kesehatan yang terjadi. Dalam proses ini, para ahli epidemiologi terkadang masih mencari adakah
penjelasan lain mengenai perubahan distribusi penyakit yang terjadi dan juga mencari tahu bahwa
perubahan tersebut memang nyata atau bersifat artifactual dari proses pengumpulan data yang
telah dilakukan. Ahli epidemiologi kemudian akan mencoba menentukan apakah asosiasi itu bersifat
nyata atau hanya bersifat artifactual. Cara menentukan hal tersebut dengan melakukan
perbandingan. Contohnya adalah dengan membandingkan umur, umur merupakan suatu yang
penting dalam ilmu epidemiolologi karena memiliki keterkaitan yang kuat dengan terjadinya peyakit.
Dalam melakukan pendekatan ilmiah ahli epidemiologi haruslah memahami lebih dalam lagi
mengenai pengukuran epidemiologi dalam mendeskripsikan masalah kesehatan. Lalu seorang ahli
epidemiologi juga harus dapat mengukur perubahan pada suatu penyakit, kecacatan, dan kematian,
dan dapat menarik angka dari pengukuran tersebut.