0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
103 tayangan6 halaman
1. Faktor ergonomis dan faktor manusia perlu diperhatikan dalam penggunaan komputer untuk mencapai kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan kerja.
2. Pelaksanaan K3 di laboratorium komputer SMK belum memadai dan perlu perbaikan sarana prasarana K3 serta peningkatan pengawasan.
3. Faktor posisi tubuh, lingkungan kerja, dan kebiasaan bekerja berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan
1. Faktor ergonomis dan faktor manusia perlu diperhatikan dalam penggunaan komputer untuk mencapai kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan kerja.
2. Pelaksanaan K3 di laboratorium komputer SMK belum memadai dan perlu perbaikan sarana prasarana K3 serta peningkatan pengawasan.
3. Faktor posisi tubuh, lingkungan kerja, dan kebiasaan bekerja berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan
1. Faktor ergonomis dan faktor manusia perlu diperhatikan dalam penggunaan komputer untuk mencapai kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan kerja.
2. Pelaksanaan K3 di laboratorium komputer SMK belum memadai dan perlu perbaikan sarana prasarana K3 serta peningkatan pengawasan.
3. Faktor posisi tubuh, lingkungan kerja, dan kebiasaan bekerja berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT PELAIHARI 2018 No. Judul Author Review 1. FAKTOR MANUSIA DAN Tri Pujadi Tujuan dari HCI adalah untuk menghasilkan sistem yang ERGONOMIS PENGGUNAAN bermanfaat dan aman. Sistem tersebut bisa untuk KOMPUTER UNTUK mengembangkan dan meningkatkan keamanan, utilitas, MENINGKATKAN KESEHATAN ketergunaan, efektifitas dan efisiensinya. HCI meliputi DAN KESELAMATAN KERJA faktor ergonomis dan faktor manusia. Faktor ergonomis (K3) merupakan studi tentang karakteristik fisik dan interaksi manusia dengan lingkungan dan peralatannya. Penggunaan teknologi komputer sangat berkaitan dengan berbagai isu kesehatan dan dampak sosial. Agar tercapai kesehatan dan keselamatan serta kenyamanan dalam bekerja maka setiap pengguna komputer harus lebih memperhatikan dan mempedulikan faktor manusia dan ergonomis dari penggunaan komputer itu sendiri. Selain itu perancangan dan pengembangan produk teknologi komputer harus lebih menekankan faktor sosial dan ergonomis yang dapat memberikan keamanan dan keselamatan bagi penggunanya. 2. PELAKSANAAN KESELAMATAN Penulis 1: Kharulina Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di DAN KESEHATAN KERJA DI Anjarsari laboratorium komputer kompetensi keahlian Adminitrasi LABORATORIUM KOMPUTER Penulis 2: Siti Umi Perkantoran SMK N 1 Godean sudah dilakukan. Pengguna KOMPETENSI KEAHLIAN Khayatun Mardiyah belajar sesuai dengan SOP, buku petunjuk kerja sudah ADMINISTRASI PERKANTORAN tersedia, organisasi pengelola laboratorium sudah SMK N 1 GODEAN SLEMAN terstruktur, laboratorium telah memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja yang baik, peralatan pengaman tambahan sudah memadai. Akan tetapi tidak ada sarana K3 yang tersedia di ruang laboratorium dan sikap belajar pengguna masih memerlukan bimbingan. Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan K3 dilihat dari faktor manusia yaitu; (1) pengguna saat belajar di laboratorium komputer tidak membaca petunjuk kerja saat akan praktik di laboratorium dan bersendagurau saat praktikum berlangsung, dan (2) masih terdapat pengguna yang tidak mematuhi tata tertib. Hambatan yang dihadapi dilihat dari faktor lingkungan, yaitu; (1) jumlah kursi dan komputer belum memadai, (2) desain ruangan laboratorium belum tertata rapi, (3) belum ada sarana keselamatan dan kesehatan kerja berupa pemadam kebakaran dan petunjuk evakuasi di ruang laboratorium komputer, serta (4) perawatan Unit Kesehatan Siswa belum optimal. Perlu adanya peninjauan kembali sarana dan prasarana K3, sebaiknya perlu ada penambahan alat pemadam kebakaran dan petunjuk evakuasi yang diletakkan di dalam ruang laboratorium komputer. Dan perlu adanya peningkatan program pengawasan untuk mengatasi sikap pengguna yang sering melanggar tata tertib. 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lina Dianati Komputer tidak hanya digunakan di kantor dan di sekolah, (K3) dalam Penggunaan Perangkat Fathimahhayati tetapi juga digunakan di lingkungan rumah tangga untuk Komputersebagai Upaya membantu aktivitas sehari-hari. Namun, aspek Kesehatan Pengurangan Resiko Akibat Kerja dan Keselamatan Kerja (K3) belum menjadi perhatian dari di Lingkungan Rumah Tangga para pengguna komputer. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan yang mempengaruhi kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan pengguna komputer saat menggunakan komputer, diantaranya adalah posisi tubuh, desain tempat kerja, kondisi lingkungan, dan kebiasaan dalam bekerja. 4. SOSIALISASI TERAPI SENAM Laurentius Noer Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi FISIK SEBAGAI SOLUSI Andoyo Pekerja Pengguna Komputer (PPK) di dalam perusahaan di PRAKTIS UNTUK MENDUKUNG negara berkembang, termasuk Indonesia. Dibandingkan PENERAPAN ETIKA Pekerja lain, para PPK amat rentan terhadap RSI KESEHATAN MASYARAKAT (Repetitive Strain Injuries), gangguan kesehatan karena BAGI PEKERJA PENGGUNA ketegangan berlama-lama didepan komputer. RSI bisa KOMPUTER DIDALAM berwujud secara fisik sebagai MSD (Musculoskeletal PERUSAHAAN DI INDONESIA Disorders) atau CVS (Computer Vision Syndromes) dan secara mental sebagai gangguan pencernaan, pusing, insomnia, depresi dan lain-lain. Semua gangguan itu terutama disebabkan karena ketidak-tahuan Ergonomic dan prilaku yang salah dari para PPK. Jurnal Etika Kesehatan Masyarakat, secara umum bertujuan memberi pijakan dan arah langkah pada para pengambil kebijakan di pemerintahan atau perusahaan dan para PPK, agar mengetahui, memakai dan selanjutnya mematuhi dan menerapkan hal-2 yang berhubungan dengan K3, terutama yang menyangkut soal penggunaan komputer di tempat kerja. Secara khusus juga penulis berkeinginan untuk membudayakan ‘‘Aman dan Sehat ber- Komputer’’ (ASK) dengan melakukan sosialisasi mengajak para PPK melakukan Terapi Senam Fisik (TSF) yang dirancang khusus untuk para Pengguna Komputer. 5. HUBUNGAN POSTUR, DURASI Rakhmat Eddy Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian otot DAN FREKUENSI KERJA Wicaksono, Suroto, skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari yang DENGAN KELUHAN Baju Widjasena sangat ringan sampai yang sangat berat. Ada beberapa MUSKULOSKELETAL AKIBAT faktor yang menyebabkan gangguan Muskuloskeletal; PENGGUNAAN LAPTOP PADA seperti faktor pekerjaan, individu, dan lingkungan; dan MAHASISWA FAKULTAS mereka berdampak pada pengurangan produktivitas kerja. TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan UNIVERSITAS DIPONEGORO postur, durasi, dan frekuensi kerja dengan gangguan Musculoskeletal akibat penggunaan laptop pada mahasiswa di jurusan arsitektur teknik Universitas Diponegoro. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 127 dengan sampel 60 siswa. Hasil penelitian menunjukkan hampir semua responden mengeluhkan gangguan Muskuloskeletal, yaitu 91,7 persen. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara postur kerja dan durasi kerja dengan gangguan Musculoskeletal karena penggunaan laptop pada mahasiswa di departemen arsitektur rekayasa , Universitas Diponegoro. Tidak ada hubungan antara frekuensi kerja dengan gangguan Musculoskeletal karena penggunaan laptop pada mahasiswa di departemen arsitektur teknik, Universitas Diponegoro. Ada hubungan antara dua variabel, yaitu postur kerja dan durasi kerja, dengan keluhan Musculoskeletal. Peneliti memberikan informasi tentang postur yang benar dan juga dampak penggunaan laptop untuk mahasiswa di departemen arsitektur teknik, Universitas Diponegoro, sehingga mereka dapat menghindari gangguan Musculoskeletal karena penggunaan laptop.