Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

Disusun Oleh :

Rama Novaris Ayyubi Pratama A1316097

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2018
No. Judul Author Review
1. FAKTOR MANUSIA DAN Tri Pujadi Tujuan dari HCI adalah untuk menghasilkan sistem yang
ERGONOMIS PENGGUNAAN bermanfaat dan aman. Sistem tersebut bisa untuk
KOMPUTER UNTUK mengembangkan dan meningkatkan keamanan, utilitas,
MENINGKATKAN KESEHATAN ketergunaan, efektifitas dan efisiensinya. HCI meliputi
DAN KESELAMATAN KERJA faktor ergonomis dan faktor manusia. Faktor ergonomis
(K3) merupakan studi tentang karakteristik fisik dan interaksi
manusia dengan lingkungan dan peralatannya. Penggunaan
teknologi komputer sangat berkaitan dengan berbagai isu
kesehatan dan dampak sosial.
Agar tercapai kesehatan dan keselamatan serta
kenyamanan dalam bekerja maka setiap pengguna
komputer harus lebih memperhatikan dan mempedulikan
faktor manusia dan ergonomis dari penggunaan komputer
itu sendiri. Selain itu perancangan dan pengembangan
produk teknologi komputer harus lebih menekankan faktor
sosial dan ergonomis yang dapat memberikan keamanan
dan keselamatan bagi penggunanya.
2. PELAKSANAAN KESELAMATAN Penulis 1: Kharulina Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di
DAN KESEHATAN KERJA DI Anjarsari laboratorium komputer kompetensi keahlian Adminitrasi
LABORATORIUM KOMPUTER Penulis 2: Siti Umi Perkantoran SMK N 1 Godean sudah dilakukan. Pengguna
KOMPETENSI KEAHLIAN Khayatun Mardiyah belajar sesuai dengan SOP, buku petunjuk kerja sudah
ADMINISTRASI PERKANTORAN tersedia, organisasi pengelola laboratorium sudah
SMK N 1 GODEAN SLEMAN terstruktur, laboratorium telah memenuhi syarat-syarat
lingkungan kerja yang baik, peralatan pengaman tambahan
sudah memadai. Akan tetapi tidak ada sarana K3 yang
tersedia di ruang laboratorium dan sikap belajar pengguna
masih memerlukan bimbingan. Hambatan yang ditemui
dalam pelaksanaan K3 dilihat dari faktor manusia yaitu; (1)
pengguna saat belajar di laboratorium komputer tidak
membaca petunjuk kerja saat akan praktik di laboratorium
dan bersendagurau saat praktikum berlangsung,
dan (2) masih terdapat pengguna yang tidak mematuhi tata
tertib. Hambatan yang dihadapi dilihat dari faktor
lingkungan, yaitu; (1) jumlah kursi dan komputer belum
memadai, (2) desain ruangan laboratorium belum tertata
rapi, (3) belum ada sarana keselamatan dan kesehatan kerja
berupa pemadam kebakaran dan petunjuk evakuasi di
ruang laboratorium komputer, serta (4) perawatan Unit
Kesehatan Siswa belum optimal.
Perlu adanya peninjauan kembali sarana dan prasarana K3,
sebaiknya perlu ada penambahan alat pemadam kebakaran
dan petunjuk evakuasi yang diletakkan di dalam ruang
laboratorium komputer. Dan perlu adanya peningkatan
program pengawasan untuk mengatasi sikap pengguna
yang sering melanggar tata tertib.
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lina Dianati Komputer tidak hanya digunakan di kantor dan di sekolah,
(K3) dalam Penggunaan Perangkat Fathimahhayati tetapi juga digunakan di lingkungan rumah tangga untuk
Komputersebagai Upaya membantu aktivitas sehari-hari. Namun, aspek Kesehatan
Pengurangan Resiko Akibat Kerja dan Keselamatan Kerja (K3) belum menjadi perhatian dari
di Lingkungan Rumah Tangga para pengguna komputer. Beberapa faktor yang perlu
diperhatikan yang mempengaruhi kesehatan, keselamatan,
dan kenyamanan pengguna komputer saat menggunakan
komputer, diantaranya adalah posisi tubuh, desain tempat
kerja, kondisi lingkungan, dan kebiasaan dalam bekerja.
4. SOSIALISASI TERAPI SENAM Laurentius Noer Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi
FISIK SEBAGAI SOLUSI Andoyo Pekerja Pengguna Komputer (PPK) di dalam perusahaan di
PRAKTIS UNTUK MENDUKUNG negara berkembang, termasuk Indonesia. Dibandingkan
PENERAPAN ETIKA Pekerja lain, para PPK amat rentan terhadap RSI
KESEHATAN MASYARAKAT (Repetitive Strain Injuries), gangguan kesehatan karena
BAGI PEKERJA PENGGUNA ketegangan berlama-lama didepan komputer. RSI bisa
KOMPUTER DIDALAM berwujud secara fisik sebagai MSD (Musculoskeletal
PERUSAHAAN DI INDONESIA Disorders) atau CVS (Computer Vision Syndromes) dan
secara mental sebagai gangguan pencernaan, pusing,
insomnia, depresi dan lain-lain. Semua gangguan itu
terutama disebabkan karena ketidak-tahuan Ergonomic dan
prilaku yang salah dari para PPK.
Jurnal Etika Kesehatan Masyarakat, secara umum
bertujuan memberi pijakan dan arah langkah pada para
pengambil kebijakan di pemerintahan atau perusahaan dan
para PPK, agar mengetahui, memakai dan selanjutnya
mematuhi dan menerapkan hal-2 yang berhubungan
dengan K3, terutama yang menyangkut soal penggunaan
komputer di tempat kerja. Secara khusus juga penulis
berkeinginan untuk membudayakan ‘‘Aman dan Sehat ber-
Komputer’’ (ASK) dengan melakukan sosialisasi
mengajak para PPK melakukan Terapi Senam Fisik (TSF)
yang dirancang khusus untuk para Pengguna Komputer.
5. HUBUNGAN POSTUR, DURASI Rakhmat Eddy Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian otot
DAN FREKUENSI KERJA Wicaksono, Suroto, skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari yang
DENGAN KELUHAN Baju Widjasena sangat ringan sampai yang sangat berat. Ada beberapa
MUSKULOSKELETAL AKIBAT faktor yang menyebabkan gangguan Muskuloskeletal;
PENGGUNAAN LAPTOP PADA seperti faktor pekerjaan, individu, dan lingkungan; dan
MAHASISWA FAKULTAS mereka berdampak pada pengurangan produktivitas kerja.
TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
UNIVERSITAS DIPONEGORO postur, durasi, dan frekuensi kerja dengan gangguan
Musculoskeletal akibat penggunaan laptop pada
mahasiswa di jurusan arsitektur teknik Universitas
Diponegoro. Jenis penelitian ini adalah explanatory
research dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 127 dengan sampel
60 siswa. Hasil penelitian menunjukkan hampir semua
responden mengeluhkan gangguan Muskuloskeletal, yaitu
91,7 persen. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada
hubungan antara postur kerja dan durasi kerja dengan
gangguan Musculoskeletal karena penggunaan laptop pada
mahasiswa di departemen arsitektur rekayasa , Universitas
Diponegoro. Tidak ada hubungan antara frekuensi kerja
dengan gangguan Musculoskeletal karena penggunaan
laptop pada mahasiswa di departemen arsitektur teknik,
Universitas Diponegoro. Ada hubungan antara dua
variabel, yaitu postur kerja dan durasi kerja, dengan
keluhan Musculoskeletal. Peneliti memberikan informasi
tentang postur yang benar dan juga dampak penggunaan
laptop untuk mahasiswa di departemen arsitektur teknik,
Universitas Diponegoro, sehingga mereka dapat
menghindari gangguan Musculoskeletal karena
penggunaan laptop.

Anda mungkin juga menyukai