TUGAS UTS
“Pengembangan Program Promosi Kesehatan Penyakit CVD PT. X Oil Refinery Unit”
Oleh :
Astrina Aulia
1806253242
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulis makalah saya yang
berjudul:
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Penyakit CVD PT. X Oil Refinery Unit
Apabila suatu saat terbukti saya melakukan plagiat maka saya akan menerima sanksi yang telah
ditetapkan.
( Astrina Aulia )
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 2
DAFTAR ISI
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 3
DAFTAR TABEL
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 4
DAFTAR GAMBAR
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 5
A. Pendahuluan
Tantangan terbesar dalam rangka promosi kesehatan di tempat kerja adalah merubah
perilaku pekerja yang membutuhkan waktu lama. Adanya beberapa faktor terkait perubahan
perilaku salah satunya pendekatan dengan teori Green yang menjadi dasar utama dalam
mengubah perilaku pekerja. Hazard perilaku bisa jadi permasalahan besar yang berpotensi
menimbulkan kerugian di tempat kerja salah satunya adalah pola hidup tidak sehat. Meliputi
kurangnya aktivitas fisik, lifestyle yang buruk, konsumsi makanan dengan lemak tinggi yang
mana akan berujung dengan timbulnya Cardiovascular disease (CVD) (Pusdatin Kemenkes RI,
2012).
Penyakit kardiovaskular (CVD) merupakan penyakit penyebab kecacatan dan kematian
utama di negara industri dan seiring waktu berkembang ke seluruh dunia. Untuk negara
berkembang penyakit ini malah berkembang sejalan dengan meningkatnya tingakt
kemakmuran dan menurunnya penyakit akibat infeksi. Pada abad 20 terjadinya peningkatan
penyakit CVD bahkan disebut sebagai fenomena terbaru dalam perkembangan penyakit
(Luepker et al., 2004). Data PBB pada tahun 2005 menunjukan angka kematian akibat CVD
mencapai 17,5 juta di seluruh dunia dimana 7,6 juta diantaranya karena PJK dan 5,7 juta karena
stoke. Terdapat 10 juta orang di dunia yang selamat dari stroke setiap tahunnya dan lebih dari 5
juta menjadi cacat permanen. Adanya perkiraan kematian global akibat CVD pada tahun 2020
mendatang yang mencapai 25 juta, penyakit CVD diperkirakan menempati posisi tertinggi di
atas penyakit menular sebagai penyebab kecacatan terbesar di dunia (Kemenkes RI, 2015).
Wolrd Health Organization (WHO) mendefinisikan penyakit kardiovaskular sebagai
penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah. Jenis-jenis penyakit
kardiovaskular pada umumnya adalah penyakit jantung iskemik, stroke, penyakit jantung akibat
tekanan darah tinggi, penyakit jantung rematik, pembesaran aorta, kardiomiopati, atrial
fibrilasi, penyakit jantung bawaan, endokarditis, dan penyakit arteri perifer (WHO et al.,
2011). Menurut survei Statistik Penyakit Jantung dan Stroke 2012 yang diterbitkan oleh AHA’s
Circulation pada 15 Desember 2011 menunjukkan bahwa penyakit CVD menjadi pembunuh
utama di AS (Britton and Fox, 2011). Di Jepang sendiri adanya peningkatan kematian yang
diakibatkan oleh penyakit CVD pada pekerja pada tahun 2007 sebesar 7,6 % dimana mayoritas
pekerja di sana meninggal akibat stroke dan serangan jantung akibat tekanan kerja. Menurut
penjelasan Menteri Kesehatan, Kesejahteraan dan Perburuhan Jepang, ada sekitar 355 pekerja
dilaporkan sakit atau meninggal akibat terlalu banyak bekerja dengan jumlah 147 orang
meninggal akibat stroke dan serangan jantung (Nayu et al., 2008).
Kantar Health, sebuah perusahaan konsultan kesehatan di Amerika merilis jumlah
penderita penyakit kardiovaskular di beberapa negara sepanjang 2016. Di Amerika, angka
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 6
penderita penyakit ini sama besarnya antara laki-laki dan perempuan. Di Cina, penderita laki-
laki lebih besar, yakni mencapai 52 persen, sementara perempuan 48 persen. Di Jepang,
penderita laki-laki juga lebih banyak, yakni 54 persen. Namun di Rusia, porsinya berbalik.
Sebanyak 59 persen penderita penyakit kardiovaskular di Rusia adalah perempuan, dan sisanya
adalah laki-laki. Kondisi serupa terjadi di Brasil dan Eropa. Di Eropa, porsi penderita
kardiovaskular berjenis kelamin perempuan sebanyak 52 persen. Sedangkan di Brasil, angkanya
mencapai 56 persen (Zuhra, 2017). CVD adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat
.dan seluruh dunia. Perilaku dan faktor kesehatan yang menentukan kesehatan kardiovaskular
telah ditandai. Walaupun telah ditunjukkan bahwa lebih dari separuh dari mereka yang
menderita CVD (53%) kurang dari 60 tahun, dan penyakit peredaran darah adalah penyebab
utama kematian dan kecacatan permanen di antara pekerja dimana banyak yang tidak
mengetahui tentang bagaimana faktor risiko pekerjaan berkontribusi terhadap CVD (Centers for
Disease Control and Prevention (CDC), 2017).
Pada perusahaan mining di AS telah dilkukan penelitian tentang CVD dimana faktor-faktor
risiko potensial yang terkait dengan penambangan untuk penyakit kardiovaskular seperti
partikel, karbon monoksida, kebisingan, getaran, suhu ekstrem, dan kerja shift yang
dikombinasikan dengan faktor risiko pribadi dapat menempatkan para penambang pada risiko
yang lebih besar terhadap kesehatan jantung yang buruk. Dalam upaya untuk lebih memahami
risiko penambang, The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH)
memeriksa tekanan darah dan obesitas, keduanya faktor risiko penyakit kardiovaskular, di
antara 1.402 penambang pada tahun 2015. Penelitian tersebut, baru-baru ini dirilis dalam
Journal of the American Society of Hypertension, mengungkapkan bahwa di antara penambang
batu bara yang diteliti, tekanan darah dalam kisaran hipertensi dan obesitas lebih tinggi dari apa
yang diharapkan untuk populasi orang dewasa AS. Hampir 8 dari setiap 10 penambang batu
bara yang dievaluasi memiliki pembacaan tekanan darah yang menunjukkan baik prehipertensi
atau hipertensi dan hampir 9 dari 10 penambang kelebihan berat badan atau obesitas (Martin &
Casey, 2017).
Kementerian Kesehatan RI pada 2013 juga mencatatkan penyakit kardiovaskular masih
termasuk dalam 10 penyakit tidak menular dengan prevalensi tertinggi. Masih sama seperti
laporan WHO pada 2008. Ketua Umum Annual Scientific Meeting 2017, Elisabeth Siti Herini,
memaparkan penyakit kardiovaskular merupakan penyakit dengan mortalitas dan morbiditas
yang tinggi. Itu sebabnya pencegahan terhadap penyakit ini harus terus dilakukan. Salah satu
penyakit kardiovaskular yang memiliki morbiditas tinggi adalah atrial fibrilasi. Ia merupakan
kelainan irama jantung yang disebabkan timbulnya berbagai macam fokus ektopik pada atrium.
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 7
Kelainan tersebut, kata Siti, merupakan kelainan irama jantung dengan prevalensi terbanyak
sekaligus dapat menyebabkan komplikasi, antara lain gagal jantung dan stroke (Kemenkes RI,
2014).
Promosi kesehatan merupakan salah satu intervensi dalam merubah perilaku terkait pola
perilaku pekerja yang buruk dengan mengkuti langkah pengelolaan program yang terdiri dari
rekognisi, analisis, perencanaan, komunikasi, pelasksanaan, implementasi, evaluasi dan
kontuitas yang dikenal dengan istilah RAKPIEK. Dengan setiap pendekatan yang teroganisir
melalui siklus RAKPIEK diharapkan pekerja dapat mengubah pola perilaku mereka yang
berkaitan dengan dampak kejadian CVD d tempat kerja dan dapat mempraktikan prinsip
pancalogi pola hidup sehat yang meliputi pola makan tinggi serat rendah lemak, olahraga yang
terukur dan teratur, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol dan cukup tidur dan istirahat
(Kurniawidjaja, Erwandi and Pujiriani, 2016).
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 8
keluarga pekerja dalam pengurangan risiko penyakit kardiovaskular, seperti hari kebugaran
keluarga, dan promosi diet dan gaya hidup sehat (ILO, 2016).
Berdasarkan hasil MCU pada PT.X Oil refinery unit, ditemukan kasus CVD tertinggi yaitu
kolesterol hal itu dikarenakan di unit tersebut mempunyai tugas tanggung jawab pekerjaan
yang cukup berat dan padat sehingga jadwal untuk makan maupun istirahat tidak teratur,
begitupun dengan jam olahraga yang tidak tersedia akibat beban kerja yang tinggi. Pada tahun
2018 menurut data kausa terjadi kematian pekerja dari 3 kasus dimana selama tahun 2018
sebanyak 2 kasus kematian akibat Penyakit Kardiovaskular terjadi pada pekerja yang masih aktif
di PT. X Oil Refinery Unit. Pada tahun 2018 tercatat 75 kasus PJK dari 195 kasus penyakit kronis
pada pekerja PT. X Oil Refinery Unit dan 2 kasus diantaranya sudah mendapatkan tindakan
pemasangan balon dan operasi by pass jantung. Dimulai dengan Health Risk Assessment (HRA)
sebagai data awal untuk menentukan permasalahan kesehetan pada pekerja. Berdasarkan data
kegiatan medical check up (MCU) rumah sakit X milik PT. X Oil Refinery Unit tahun 2018
diketahui pekerja yang memiliki kolesterol total tinggi (>200mg/dL) sebanyak 61,8%. Sebesar
61% pekerja dengan HDL (< 45 mg/dL). Sedangkan pekerja yang memiliki Body Mass Index
(BMI) dengan > 25kg/m sebanyak 52,6%. Data lain mengenai faktor risiko PJK pada pekerja PT.
X Oil Refinery tahun 2018 yaitu dari 195 kasus penyakit kronis di PT. X Oil Refinery Unit
sebanyak 78 kasus pekerja memiliki riwayat hipertensi (tekanan darah > 140/90mmHg), 54
kasus pekerja dengan Diabetes Mellitus, sedangkan pekerja yang merokok sebanyak 23.2%.
Diketahui dari pengenalan masalah tersebut, pekerja mempunyai masalah dengan pola makan,
gaya hidup dan kebiasaan buruk terkait CVD menjadi permasalahan utama yang ada pada data
MCU.
C. Analisis
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku pekerja, maka dibuatlah kuesioner
awal tentang pengetahuan mereka mengenai CVD seperti faktor risiko, dampak serta efek
jangka penjangnya, aktivitas fisik yang sering dilakukan berkaitan dengan gejala CVD dan pilihan
metode apa yang tepat sebagai bahan intervensi dalam program PKDTK. Pihak K3 juga akan
mengkaji hasil kuesioner dan kefektifan program berkaitan dengan kontribusi masalah
kesehatan terhadap biaya kesehatan, produktivitas, cacat yang mungkin diitimbulkan dan yang
terpenting adalah pertimbangan dana untuk program PKDTK.
D. Perencanaan
Pekerja akan diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan tim K3 atau HSE perusahaan
mengenai metode apa yang tepat dan menarik untuk promosi kesehatan yang dapat diterima
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 9
dan diterapkan kepada pekerja. Setelah penentuan prioritas program selesai, pihak K3 yang
telah berdiskusi dengan perwakilan pekerja menemukan bentuk intervensi terbaik berkaitan
dengan promosi kesehatan tentang penyakit CVD yaitu penyuluhan dengan menggunakan
beberapa media seperti poster, video, leaflet, serta slide. Sebelum berkomunikasi dengan pihak
manajemen terkait persetujuan program, K3 perusahaan akan membuat proposal awal yang
berisi tentang sumberdaya, anggaran fasilitas dan bagaimana tujuan, manfaat, target serta
perbandingan dalam program sebagai bahan evaluasi.
Adapun tujuan dan manfaat program penyuluhan terdapat dalam ringkasan proposal
berikut:
1. Topik
Cardiovascular Diseases (CVD)
2. Manfaat
Adapun manfaat dari penyuluhan ini adalah sebagai berikut:
- Agar pekerja mengetahui faktor risiko, dampak, serta cara pencegahan CVD
- Agar pekerja bisa merubah perilaku buruk yang menjadi faktor risiko CVD
3. Tujuan
a) Tujuan umum:
Untuk ikut berpartisipasi dalam program perusahaan di bidang kesehatan khususnya
masalah pencegahan CVD (Cardiovascular Disease)
b) Tujuan khusus:
- Untuk memberikan pengetahuan kepada pekerja terkait faktor risiko, dampak, dan
cara pencegahan CVD
- Untuk mencegah terjadinya CVD pada pekerja.
- Dapat menerapkan slogan “Pancalogi Hidup Sehat”
4. Penyelenggara
Kegiatan ini diselenggarakan oleh kepanitiaan yang dibentuk oleh penanggung jawab
program dari departemen K3 beserta serikat pekerja PT. X Oil Refinery Unit.
5. Nama Kegiatan
Pengembangan Program Penyuluhan: “Penyuluhan Gejala CVD dan Pancalogi Hidup Sehat”
di PT. X Oil Refinery Unit.
6. Tema Kegiatan
Pengembangan Program Promosi Kesehatan di Tempat Kerja mengenai CVD
7. Sasaran
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 10
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh pekerja Refenery Unit PT. X Oil yang berjumlah 75
orang. Penyuluhan akan dilakukan tiga tahap dengan masing-masing sepertiga dari jumlah
keseluruhan yaitu 25 orang. Hal ini ditujukan agar penyuluhan dapat berjalan efektif
dengan jumlah peserta yang memadai dan karyawan yang sedang mendapat shift kerja
pada saat penyuluhan dapat ikut pada hari yang berbeda.
8. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
Tanggal : Sabtu, 04 Mei 2019
Tempat : Gedung Serba Guna PT. X Oil
Waktu : 08.00 - 12.00 WIB
9. Metode
Penyampai presentasi oleh pihak K3 dan Dokter Perusahaan dan peragaan aktivitas fisik
10. Media
Video, LCD, Laptop (Presentasi Slide), Poster, Leaflet, Projector
11. Susunan Kepanitiaan
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 11
Tabel 1. Rundown Acara Penyuluhan Cardiovascular Disease (CVD)
E. Komunikasi
Dalam tahap ini pihak K3 akan melakukan komunikasi dengan pihak manajemen dan
jajaran organisasi tertinggi terkait dengan persiapan, biaya serta waktu untuk program promosi
kesehatan. Pihak K3 akan melakukan advokasi kepada jajaran manajemen dengan tujuan untuk
mendapatkan persetujuan, baik secara lisan maupun tertulis dan sosialisasi kepada pekerja
yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan dari pekerja agar mau berpastisipasi aktif dalam
pelaksanaan program penyuluhan. Pesan berisi tentang Apa itu CVD, faktor risiko, dampak
terhadap pekerja dan perusahaan, tujuan, manfaat, perencanaan dan implementasi program.
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 12
F. Persiapan
Dalam tahap persiapan ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan:
Membentuk tim pelaksana/ kepanitiaan
Meninjau ulang rundown acara yang telah dibuat
Menetapkan dan menghubungi narasumber yaitu dokter perusahaan
Menyiapkan sarana promosi, seperti slide, video, poster dan leaflet
Menyiapkan dokumentasi acara, tingkat keikutsertaan pekerja dan tingkat pencapaian
program
Membuat dan mencetak banner, mempersiapkan media promosi seperti poster dan
leaflet, mempersiapkan fasilitas penyuluhan seperti laptop, kamera, LCD, proyektor,
dan sebagainya. Berikut contoh dari poster dan leaflet yang akan digunakan dalam
penyuluhan (gambar 1,2,3, 4 dan 5).
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 13
Gambar 2. Poster Faktor Risiko CVD
Sumber: P2PTM Kemenkes RI
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 14
Gambar 4. Poster Faktor Diet Sehat
Sumber: www.pjnhk.go.id
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 15
G. Pelaksanaan
Pelaksanaan dari penyuluhan CVD ini dilakukan dalam bentuk:
Sesi kelompok yaitu terdapat presentasi mengenai CVD, faktor risiko, dampak dan
pencegahannya. Adanya sesi peragaan mengenai aktivitas fisik yang baik oleh dokter
perusahaan. Ketika presentasi berakhir dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dimana untuk
merangsang keingintahuan peserta mengenai CVD
Konsultasi personal untuk mengembangkan keterampilan individual dalam berperlaku
hidup sehat
Keberhasilan dari output penyuluhan ini selanjutnya dapat dijadikan pertimbangan untuk
bisa diimplementasikan di beberapa divisi lain selain bagian refenery unit
H. Evaluasi
Evaluasi dilakukan selama program PKDTK berlangsung untuk memperhitungkan setiap
perubahan perilaku pasca penyuluhan .
Target:
Setelah dilakukan penyuluhan, terlihat bahwa perilaku buruk pekerja seperti kurang
aktivitas gerak, pola makan yang tidak terjaga dan merokok telah berkurang. Adanya
kegiatan senam jantung sehat 1 kali seminggu, makan makanan dengan kalori seimbang
yang terdapat pada kantin perusahaan atau makanan yang disiapkan keluarga dan berjalan
kaki menuju tempat kerja dengan memperhatikan akses terdekat.
Tujuan:
Diharapkan pasca penyuluhan para pekerja di refenery unit tetap menjaga asas Pancalogi
Hidup Sehat yaitu; makanan sehat, aktivitas fisik, stop rokok, cukup tidur dan istirahat dan,
stop alkohol.
Dasar perbandingan sebagai acuan:
Dengan perbandingan hasil pre-test dan post-test dapat dilihat adanya perubahan perilaku
pekerja yang signifikan, pekerja sudah memulai beraktivitas fisik seperti olahraga, makan
makanan dengan kalori seimbang dan menjaga lifestyle dengan tidak merokok dan tidur
larut malam. Data juga didukung dari hasil wawancara dan observasi terhadap pekerja
refenery unit yang mengikuti penyuluhan.
I. Kontinuitas
Adanya apresiasi manajemen dan pekerja tentang keberhasilan program untuk itu maka:
Memberikan reward kepada pekerja yang telah mencapai target atas aktivitas fisik serta
pola hidup sehatnya sesuai dengan program penyuluhan
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 16
Bagi beberapa pekerja yang belum mencapai target maka kembali dilkukan rekognisi
masalahnya, dianalisis dan seterusnya sesuai dengan pola awal pada langkah RAPKPIEK+
Karena program sudah dikatakan berhasil maka adanya peninjauan untuk melakukan
penyuluhan setidaknya 3-6 bulan sekali setiap tahunnya
Dilakukannya senam jantung sehat untuk pekerja setiap sekali seminggu dengan variasi
musik yang lebih kekinian
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 17
REFERENSI
Britton, K. A. and Fox, C. S. (2011) ‘Ectopic Fat Depots and Cardiovascular Disease’, Circulation,
124(24). doi: 10.1161/circulationaha.111.077602.
ILO (2016) Occupational safety and health and skills in the oil and gas industry operating in polar and
subarctic climate zones of the northern hemisphere (International Labour Organization). First.
Geneva: International Labour Organization. Available at:
https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---ed_dialogue/---
sector/documents/publication/wcms_438074.pdf.
Kemenkes RI (2014) ‘Situasi kesehatan jantung’, Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI,
p. 3. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
Kurniawidjaja, L. M., Erwandi, D. and Pujiriani, I. (2016) ‘Promosi Pengetahuan, Sikap, dan
Keterampilan Berpola Hidup Sehat pada Kelompok Senam’, Kesmas: National Public Health Journal,
7(9), p. 426. doi: 10.21109/kesmas.v7i9.16.
Luepker, R. V et al. (2004) ‘Cardiovascular survey methods.’, East African Medical Journal, 46(5), pp.
220–227. Available at:
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/42569/9241545763_eng.pdf?sequence=1&isAllo
wed=y.
Nayu, I. et al. (2008) ‘Understanding the decline of mean systolic blood pressure in Japan: An
analysis of pooled data from the National Nutrition Survey, 1986-2002’, Bulletin of the World Health
Organization, 86(12), pp. 978–988. doi: 10.2471/BLT.07.050195.
Pusdatin Kemenkes RI (2012) ‘Buletin PTM’, Kementrian Kesehatan RI. Jakarta: Kemenkes RI.
Available at: http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-
ptm.pdf.
WHO et al. (2011) ‘Global atlas on cardiovascular disease prevention and control’, World Health
Organization, pp. 2–14. doi: NLM classification: WG 120.
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 18
Pengembangan Program Promosi Kesehatan Cegah Penyakit CVD di PT. X Oil Refinery Unit Page 19