Anda di halaman 1dari 64

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

LAPORAN PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT (PKM)

PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LINGLKUNGAN DI

PUSKESMAS KECAMATAN PULOGADUNG JAKARTA TIMUR

TAHUN 2019

OLEH :

ANGGUN PRISTIYANINGRUM

NPM. 185059023

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

JAKARTA

2019
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

LAPORAN PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT (PKM)

PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LINGLKUNGAN DI

PUSKESMAS KECAMATAN PULOGADUNG JAKARTA TIMUR

TAHUN 2019

Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Pendidikan di Program Sarjana Kesehatan Masyarakat (SI)

Peminatan Kesehatan Lingkungan

OLEH:

ANGGUN PRISTIYANINGRUM

NPM. 185059023

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

JAKARTA

2019
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan PKM ini telah disetujui oleh Pembimbing Materi

dan Pembimbing Lapangan

Jakarta, Januari 2019

Pembimbing Lapangan Pembimbing Materi

Sub Bagian Kesehatan Lingkungan

Puskesmas Kecamatan Pulogadung

SHAFIYAH MAHARANI, SKM Nur Apriyan, SKM, M.Kes

NIP : - NIK. 1027.09.190

Ketua Program Studi

Kesehatan Masyarakat

Sri Widodo, SE, M.Kes

NIDN : 0305064901 salah


IDENTITAS MAHASISWA

Nama Lengkap : Anggun Pristiyaningrum

Tempat Tanggal Lahir : Bekasi, 23 November 1993

NPM : 185059023

Program Studi / Peminatan : Kesehatan Masyarakat / Kesehatan Lingkungan

Tahun Akademik : 2018/2019

Nama Institusi PKM : Puskesmas Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur

Alamat Institusi PKM : Jl. Kayu Putih Selatan III No. 2B Kota Jakarta

Timur,

Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11510

Jakarta, Desember 2019

(Anggun Pristiyaningrum)

Tolong perhatikan pengaturan kertasnya ya berapa setingannya


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Undang-undang Republik Indonesia No 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan dinyatakan bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,

sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif

secara sosial dan ekonomi. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan atau

serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan

berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,

pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah atau

masyarakat.

Sarana kesehatan berfungsi melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan

rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang. Upaya kesehatan

diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan

(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif)

dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan secara

menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

Menurut Permenkes No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat, Program pokok puskesmas merupakan program pelayanan

kesehatan yang wajib dilaksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar
terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Ada 6 program pokok pelayanan kesehatan diantaranya program pengobatan,

promosi kesehatan, pelayanan KIA-KB, pencegahan penyakit menular dan

tidak menular, kesehatan lingkungan, dan perbaikan gizi masyarakat.

Program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok

Puskesmas yang berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang

mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan

lingkungan untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat

dan bahagia.

kesehatan lingkungan pada hakekatnya adalah bagian dari integral ilmu

kesehatan masyarakat yang khususnya mempelajari dan juga menangani

hubungan manusia dengan lingkungannya di dalam keseimbangan dari

ekologi dengan sebuah tujuan membina dan juga meningkatkan derajat

kesehatan atau juga kehidupan yang sangat optimal (Slamet Riyadi, 1986)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2015 Tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas, Pelayanan

Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang

ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek

fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau

gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan. Kegiatan

pelayanan kesehatan lingkungan antara lain dalam bentuk konseling, Inspeksi

Kesehatan Lingkungan dan Intervensi Kesehatan Lingkungan. Konseling

terhadap Pasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang


diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan seperti penyakit diare, ISPA,

filariasis, DBD, Leptopirosis, Malaria, Chikungunya dll. Inspeksi kesehatan

lingkungan yang dilakukan oleh Petugas Kesehatan yaitu melakukan

pengawasan secara berkala pada Tempat-tempat umum, Permukiman, Tempat

Pengolaan Makanan dan Sarana Air Minum dengan cara melakukan

pengamatan secara fisik media lingkungan, Pengukuran media lingkungan, uji

laboratorium dan melakukan analisis risiko lingkungan. Intervensi kesehatan

lingkungan yang dilakukan oleh Petugas Kesehatan dapat berupa komunikasi,

edukasi, pemberdayaan masyarakat, perbaikan dan pembangunan sarana.

Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah usaha

yang lebih menitikberatkan kepada perbaikan lingkungan hidup secara fisik

atau kepada faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan

perorangan/masyarakat. Contoh usaha sanitasi antara lain adalah membuat

jamban keluarga (MCK), penyediaan sumber air minum yang bersih,

pembuatan tempat pembuangan sampah , pengendalian pencemaran tanah,

udara dan air serta pengawasan terhadap sektor penyebab penyakit. Jika

dikelompokkan masalah-masalah yang perlu mendapat perhatian untuk

diperbaiki, dijaga, dan ditingkatkan adalah masalah air, barang bekas dan

limbah, makanan dan minuman, perumahan, pencemaran, pengawasan hewan

perantara yang menyebarkan penyakit dan kesehatan kerja.

Derajat kesehatan suatu daerah dapat dilihat dari seberapa besar

kontribusi dan upaya yang dilakukan Puskesmas selaku pusat kesehatan yang
terdekat bagi masyarakat. Adanya kegiatan kesehatan lingkungan di

puskesmas tentunya dapat menunjang derajat kesehatan diwilayah tersebut.

Puskesmas Kecamatan Pulogadung merupakan fasilitas pelayanan

kesehatan yang letaknya strategis, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat

yang tinggal di Kecamatan Pulogadung. Di Puskesmas Kecamatan

Pulogadung terdapat program Kesehatan Lingkungan yang di dalamnya

terdapat beberapa kegiatan antara lain : Pembinaan Rumah Sehat, Pembinaan

Tempat Tempat Umum (TTU), Pembinaan Tempat Pengolahan Makanan

(TPM), Pemeriksaan Sampel Makanan Jajanan Anak Sekolah, Pengambilan

Sampel Air Minum (DAMIU), Sosialisasi Depot Air Minum Isi Ulang

(DAMIU), Pengambilan Sampel Air Bersih (Pemukiman dan Puskesmas),

Sosialisasi STBM, Pemicuan STBM, Verifikasi STBM, Deklarasi STBM,

Pengelolaan / Pemusnahan Limbah Padat, Pemeriksaan Limbah Cair

Puskesmas, Melaksanakan Monitoring Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),

Pelayanan Kesehatan Lingkungan.

Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Kecamatan Pulogadung

telah memenuhi standar indikator Renstra Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Tahun 2019. Indikator kesehatan lingkungan yang telah memenuhi Renstra

Dinas Kesehatan DKI Jakarta antara lain : Tempat-Tempat Umum Yang

Memenuhi Syarat Kesehatan Lingkungan, Tempat-Tempat Pengolahan

Makanan Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Lingkungan dan Fasilitas

Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Daerah Yang Memiliki Pengelolaan

Limbah Medis Sesuai Standar.


Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengambil judul untuk

Praktik Kesehatan Masyarakat yaitu melaksanakan Program Kesehatan

Lingkungan di Puskesmas Kecamatan Pulogadung tahun 2019.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mendapat pengetahuan dan pengalaman dalam pelaksanaan program

kesehatan lingkungan di Puskesmas Kecamatan Pulogadung.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran umum kegiatan kesehatan lingkungan di

Puskesmas Kecamatan Pulogadung

b. Mengetahui kegiatan Pembinaan Tempat Pengolahan Makanan di

Puskesmas Kecamatan Pulogadung

c. Mengetahui kegiatan Pemeriksaan Sampel Makanan Jajanan Anak

Sekolah di Puskesmas Kecamatan Pulogadung

d. Mengetahui kegiatan Pembinaan Tempat-Tempat Umum di

Puskesmas Kecamatan Pulogadung

e. Mengetahui kegiatan Monitoring Pemberantasan Sarang Nyamuk

(PSN)

f. Mengidentifikasi masalah terkait kegiatan program kesehatan

lingkungan di Puskesmas Kecamatan Pulogadung

g. Memberikan alternatif pemecahan masalah terkait kegiatan

program kesehatan lingkungan di Puskesmas Kecamatan

Pulogadung
1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Mahasiswa

a. Mendapatkan pengalaman dan keterampilan di bidang teknis dan

manajemen pelayanan kesehatan.

b. Dapat membandingkan antara teori dan praktek di lapangan.

c. Mendapatkan pengalaman menggunakan metode analisis masalah

yang tepat terhadap permasalahan manajemen pelayanan

kesehatan.

d. Mendapat bahan untuk penulisan karya ilmiah di institusi

pelayanan kesehatan.

1.3.2 Bagi Institusi Puskesmas Kecamatan Pulogadung

a. Sebagai pertimbangan didalam pelaksanaan program kesehatan

lingkungan.

b. Diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan yang

berguna kepada institusi untuk meningkatkan dan

mengembangkan kegiatan-kegiatan program kesehatan

lingkungan.

c. Meningkatkan kerjasama antara Puskesmas Kecamatan

Pulogadung dan Fikes Urindo.

1.3.3 Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat

a. Terbinanya jaringan kerjasama dengan Puskesmas Kecamatan

Pulogadung dalam upaya peningkatan keterkaitan dan


kesepadanan antara sumber daya substansi akademik dengan

pengetahuan, keterampilan dan kompetensi sesuai kebutuhan.

b. Menambah bahan referensi kepustakaan Fikes URINDO sehingga

diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya untuk

Program Studi Kesehatan Masyarakat.

c. Mendapatkan masukan dari pengembangan Program


BAB II

KEGIATAN PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT

2.1 Waktu Pelaksanaan Praktik

Praktik Kesehatan Masyarakat (PKM) dilaksanakan selama 25 hari kerja yang

dimulai tanggal 21 Oktober 2019 sampai dengan 23 November 2019.

2.2 Lokasi PKM

Kegiatan praktik kesehatan masyarakat dilaksanakan dibagian Kesehatan

Lingkungan Puskesmas Kecamatan Pulogadung, Jl. Kayu Putih Selatan III

No. 2B Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11510.

2.3 Metode Praktik Kesehatan Masyarakat

Metode yang digunakan dalam kegiatan Praktik Kesehatan Masyarakat di

Puskesmas Kecamatan Pulogadung adalah sebagai berikut

2.3.1 Observasi

Melakukan Observasi dalam pelaksanaan pelayanan kegiatan

Kesehatan Lingkungan berupa Pembinaan Tempat-Tempat Umum,

Pembinaan Tempat Pengolahan Makanan, Pembinaan Rumah Sehat,

Melaksanakan Monitoring Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),

Pengelolaan Limbah Padat Medis dan Non Medis, serta Pengelolaan

limbah cair

2.3.2 Wawancara

Melakukan tanya jawab dan diskusi dengan petugas kesehatan

lingkungan Puskesmas Kecamatan Pulogadung. Wawancara yang


dilakukan oleh penulis mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

program – program Kesehatan Lingkungan.

2.3.3 Belajar Sambil Bekerja (Learning by doing)

Yaitu belajar dan mengaplikasikan ilmu secara bersamaan agar

sesuai dengan tujuan praktik kesehatan masyarakat yaitu dapat

mengetahui tentang permasalahan yang terjadi di institusi kesehatan

tempat pelaksanaan PKM dan dapat mengaplikasikan teori yang

didapat dengan kenyataan yang ada di lapangan yaitu Pelaksanaan

pembinaan tempat-tempat umum (TTU), Pelaksanaan pembinaan

tempat pengolahan makanan (TPM). Pemeriksaan sampel jajanan

anak sekolah, Melakukan rekap hasil Pemeriksaan sampel jajanan

anak sekolah, tindak lanjut terhadap sampel jajanan yang ditemukan

mengandung bahan-bahan berbahaya dan Pengisian data

pemberansatan sarang nyamuk pada aplikasi e-Silantor.

2.3.4 Dokumentasi

Melihat dan mengambil data yang berkaitan dengan pelaksanaan

Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Kecamatan Pulogadung

melalui dokumen.
2.4 Jadwal Kegiatan Praktik Kesehatan Masyarakat

Tabel 2.1

Kegiatan Praktik Kesehatan Masyarakat

N
WAKTU JENIS KEGIATAN
O
1. Pertemuan dan pengenalan petugas

sanitarian di Puskesmas Kecamatan

Pulogadung

2. Pengenalan kegiatan Kesehatan

Lingkungan di Puskesmas Kecamatan


Minggu I
1. Pulogadung
21 s.d 25 Oktober 2019
3. Pengenalan wilayah / lingkungan

Puskesmas Kecamatan Pulogadung

4. Mengikuti Inspeksi Kesehatan

lingkungan Puskesmas Kecamatan

Pulogadung
1. Mengikuti Inspeksi Kesehatan
Minggu II
2. lingkungan Puskesmas Kecamatan
28 Oktober s.d 1 November 2019
Pulogadung.
3. Minggu III 1. Wawancara dengan petugas kesehatan

4 s.d 08 November 2019 lingkungan

2. Melakukan pemeriksaan sampel jajanan

anak sekolah

3. Melakukan Inspeksi Kesehatan

lingkungan di Tempat Pengolahan


Makanan

4. Melakukan Inspeksi Kesehatan

lingkungan di Tempat-Tempat Umum.

5. Melakukan PSN (Pemberantasan Sarang

Nyamuk)
1. Mengetahui Alur IPAL di Puskesmas

Kecamatan Pulogadung

Minggu IV 2. Melakukan pemantauan Sarana Tempat


4.
11 s.d 15 November 2019 sampah medis dan non medis

3. Konsultasi dengan pembimbing

lapangan
1. Mengetahui Sarana Pengendalian Vektor

dan Binatang Pengganggu

2. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh

pembimbing materi
Minggu V
5. 3. Membuat alternatif pemecahan masalah
18 s.d 22 November 2019
4. Penyusunan laporan PKM

5. Konsultasi dengan pembimbing

lapangan

6. Konsultasi dengan pembimbing materi

BAB III

HASIL PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT

3.1 Gambaran Umum Institusi


3.1.1 Sejarah Puskesmas Kecamatan Pulogadung

Puskesmas Kecamatan Pulogadung ialah Puskesmas pembina

tingkat Kecamatan Pulogadung dan merupakan unit pelaksana teknis

kesehatan di bawah supervisi Suku Dinas Kesehatan JakartaTimur.

Puskesmas Kecamatan Pulogadung yang terletak di Kelurahan

Pulogadung diresmikan pada tanggal 1 Juli 1978. Puskesmas ini

kemudian menjadi Puskesmas Pendidikan Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia (FKUI) sejak tanggal 10 Agustus 1979 setelah

tercapai kesepakatan kerjasama antara Dinas Kesehatan Provinsi DKI

Jakarta dengan FKUI.

Secara umum, Puskesmas Kecamatan Pulogadung harus

memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan

rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan atau upaya

kesehatan masyarakat. Puskesmas Kecamatan Pulogadung juga

merupakan Puskesmas pendidikan bagi mahasiswa kedokteran,

kebidanan, dan keperawatan, serta beberapa institusi kesehatan lainnya.

Memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan merupakan tujuan

dari jasa pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Kecamatan

Pulogadung. Maka dari itu, dalam mencapai kepuasan pelanggan yang

dilakukan dengan pelayanan prima, Puskesmas Kecamatan Pulogadung

mengimplementasikan Akreditasi Puskesmas yang mengacu pada

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014, dan untuk standar

pelayanan kesehatan masyarakat menggunakan Standar Pelayanan


Minimal (SPM) yang mengacu padaPeraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia No. 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota dan

Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.20 Tahun 2014 tentang

Penyusunan, Penetapan, Penerapan dan Recana Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

3.1.2 Geografi dan Demografi

a. Geografi

Wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pulogadung yaitu seluruh

Kecamatan Pulogadung terletak di 106o 49’ 35” BT dan 6o 10’

37” LS yang termasuk dalam wilayah Kota Administrasi Jakarta

Timur. Puskesmas Kecamatan Pulogadung terletak di wilayah

Kelurahan Pulogadung. Kecamatan Pulogadung dibagi menjadi

tujuh (7) kelurahan. Wilayah Kecamatan Pulogadung dibagi

menjadi tujuh kelurahan. Rincian data wilayah dan jumlah

penduduk ada pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1

Distribusi Luas Wilayah Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur

Tahun 2018
Luas
Jumlah Jumlah Jumlah
No Kelurahan Wilayah
RW RT KK
(Ha)
1 Pulogadung 192,3 11 119 13.392
2 Cipinang 153,94 18 183 15.051
3 Jati 215,5 11 136 12.170
4 Jatinegara Kaum 123,45 8 81 8.889
5 Kayu Putih 437,15 17 180 16.067
6 Pisangan Timur 179,71 14 166 15.051
7 Rawamangun 260,1 15 167 13.772
Jumlah 1561,75 94 1033 94.392
Sumber: Kantor Camat Dukcapil Kecamatan Pulogadung

Batas-batas wilayah Kecamatan Pulogadung berdasarkan

Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1251 Tahun 1986

adalah sebagai berikut:

Utara : Jalan Perintis kemerdekaan berbatasan dengan

Kecamatan Kelapa Gading Wilayah Kota

Administrasi Jakarta Utara.

Timur : Jalan Raya Bekasi berbatasan dengan

Kecamatan Cakung Wilayah Kota Administrasi

Jakarta Timur.

Selatan : Rel kereta api berbatasan dengan Kecamatan

Jatinegara Wilayah Kota Administrasi Jakarta

Timur.

Barat :Jalan Jendral Ahmad Yani (By-Pass) berbatasan

dengan Kecamatan Matraman Wilayah Kota

Administrasi Jakarta Timur dan Kecamatan


Cempaka Putih Wilayah Kota Administrasi

Jakarta Pusat.

b. Demografi

Jumlah penduduk di wilayah kecamatan Pulogadung Tahun 2018

sebesar 292.307 jiwa. Distribusi penduduk di kecamatan

Pulogadung seperti dalam tabel di bawah ini. Jumlah penduduk di

kelurahan Pisangan Timur lebih banyak dibandingkan dengan

kelurahan lain. Adapun distribusi penduduk per-kelurahan dapat

dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini :

Tabel 3.2

Distribusi Jumlah Penduduk Kecamatan Pulogadung

Jakarta Timur Tahun 2018

Jumlah Penduduk
No Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Pulogadung 20.619 19.747 40.366


2 Cipinang 23.611 23.143 46.754
3 Jati 12.170 18.984 38.444
4 Jatinegara Kaum 8.889 13.536 27.890
5 Kayu Putih 23.237 23.555 46.792
6 Pisangan Timur 24.491 23.910 48.401
7 Rawamangun 21.641 22.019 43.660
Jumlah 146.937 145.370 292.307
Sumber: Kantor Camat Dukcapil Kecamatan Pulogadung

3.1.3 Visi Dan Misi

a. Visi

Puskesmas Kebanggaan Menuju Pulogadung Sehat & Mandiri

2022

b. Misi

1. Memberikan pelayanan Prima (Ramah, Cepat, Akurat)

berorientasi pada kepuasan pelanggan.

2. Menjadikan Puskesmas sebagai wahana untuk berkarya dan

melayani secara profesional dalam suasana yg nyaman dan

harmonis.

3. Meningkatkan dan memelihara sarana dan prasarana pelayanan

kesehatan.

4. Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat dalam

bidang kesehatan.

5. Menjalin dan meningkatkan kerjasama lintas sektor dan mitra

usaha.

3.1.4 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Pulogadung

Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Pulogadung, terlampir.

3.1.5 Kepegawaian Puskesmas Kecamatan Pulogadung

Jumlah pegawai Puskesmas Kecamatan Pulogadung Tahun 2018 sebanyak

250 Orang, terdiri atas 96 Orang Tenaga PNS dan 154 Orang Tenaga Non

PNS. Dalam terlaksananya pelayanan kesehatan prima di Puskesmas


Kecamatan Pulogadung dipimpin oleh Kepala Puskesmas Kecamatan,

Kepala Subbag Tata Usaha dan Kepala Puskesmas Kelurahan Se-

Kecamatan Pulogadung.

3.1.6 Sarana Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang ada di wilayah kecamatan Pulogadung terdiri dari

fasilitas kesehatan milik pemerintah dan fasilitas kesehatan milik swasta.

Grafik 3.1

Fasilitas Kesehatan yang ada Di Kecamatan Pulogadung

Tahun 2018
9
8
8
7
6
5
4
3
2
1 1
1
0
Puskesmas Puskesmas Rumah Bersalin
Kecamatan Kelurahan

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Pulogadung 2018

Setiap kelurahan yang ada di kecamatan Pulogadung memiliki 1 (satu)

puskesmas kecuali kelurahan Jati dan Pisangan Timur memiliki 2 (dua)

puskesmas, sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan.
3.1.7 Ruang Lingkup Puskesmas Kecamatan Pulogadung

Secara garis besar pelayanan di Puskesmas Pulogadung meliputi upaya

kesehatan perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

sedangkan berdasarkan

lokasinya maka pelayanan kesehatan terdiri pelayanan kesehatan dalam

gedung dan pelayanan kesehatan luar gedung.

a. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) meliputi :

1. Poli Umum (Pelayanan Pemeriksaan Umum, Pengobatan,

Pelayanan Surat Keterangan Sehat, Pelayanan Rujukan, dan

Konsultasi)

2. Poli Gigi (Pelayanan Pemeriksaan Gigi, Pengobatan, Penambalan,

Pencabutan Gigi, Pelayanan Rujukan Gigi, dan Konsultasi

Kesehatan Gigi)

3. Poli Kesehatan Ibu dan Anak (Pelayanan Pemeriksaan Ibu Hamil

dan Balita, Pengobatan Ibu Hamil dan Balita, Pelayanan Rujukan,

dan Konsultasi Ibu Hamil dan Balita)

4. Poli KB (Pelayanan KB seperti Pil, Suntik, Implant, IUD)

5. Poli Kesehatan Anak (Pelayanan Imunisasi Pada Balita dan

Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang)

6. Poli Gizi (Konsultasi Kesehatan Gizi)

7. Poli Anggrek (HIV/AIDS, HR, dan Jiwa)

8. Poli IMS (Pelayanan untuk Infeksi Menular Seksual)

9. Poli PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja)


10.Poli Paru dan Kusta (pelayanan khusus  bagi pasien yang

terdiagnosa TB paru/TB ekstra paru berdasarkan anamnesa dan

pemeriksaan fisik maupun penunjang dan TB-MDR

11.Poli MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit, melayani Balita

sakit)

12.Poli Haji (Poli yang melayani kesehatan/pemeriksaan Calon

Jamaah Haji)

13.Poli PTM (Poli yang melayani Penyakit tidak menular)

14.Poli Lansia (Poli yang melayani pasien usia lanjut diatas 60 Tahun)

15.Poli Catin (Poli yang melayani persiapan calon pengantin)

16.Klinik Sanitasi (Pelayanan konsultasi penyakit berbasis

lingkungan)

17.Pelayanan Laboratorium Kesehatan di Puskesmas

18.Pelayanan Rumah Bersalin (RB)

19.Poli 24 Jam (UGD)

20.Apotek

b. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi:

a. UKM Esensial

1. Promosi Kesehatan (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat,

Sosialisasi Program Kesehatan).

2. Kesehatan Lingkungan (Pengawasan SPAL (saluran

pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-

jamban keluarga), TTU (tempat umum) dan Survey Jentik.


3. Kesehatan Ibu dan Anak - KB(ANC (Antenatal Care) , PNC

(Post Natal Care), KB (Keluarga Berencana, Rujukan Resti).

4. Upaya Peningkatan Gizi (Penimbangan, Pelacakan Gizi

Buruk, Penyuluhan Gizi).

5. Pencegahan Penyakit Menular (Surveilens Epidemiologi,

Pelacakan Kasus: TBC, Kusta, DBD, Malaria, ISPA, Diare,

PMS).

b. UKM Pengembangan

1. Kesehatan Jiwa.

2. Kesehatan Lansia.

3. Usaha Kesehatan Sekolah (Pendataan murid dan skrining

kesehatan).

4. Batra (Pendataan penyedia pengobatan tradisional).

5. Ketuk Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH).

6. Kesehatan Gigi Mulut Sekolah dan Masyarakat

3.2 Kegiatan Kesehatan Lingkungan dan Pelaksanaannya

Tabel 3.3

Kegiatan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Kecamatan

Pulogadung

No Nama Kegiatan Sasaran Kegiatan Volume Kegiatan

1 Pengukuran dilaksanakan pengukuran 2 puskesmas / Tahun

Lingkungan Fisik lingkungan fisik di puskesmas

kecamatan dan kelurahan di


wilayah pulogadung
dilaksanakan pembinaan
Pembinaan Rumah
2 Rumah Sehat di wilayah 15804 Rumah/Tahun
Sehat
kecamatan pulogadung
dilaksanakan pembinaan TTU
Pembinaan Tempat- 239 TTU/T
3 di wilayah kecamatan
tempat Umum (TTU) ahun
pulogadung
Pembinaan Tempat dilaksanakan pembinaan TPM
144 TPM/Ta
4 Pengolahan Makanan di wilayah kecamatan
hun
(TPM) pulogadung
dilaksanakan pemeriksaan
Pemeriksaan Sampel
sampel makanan jajanan anak
5 Makanan Jajanan 58 sekolah
sekolah dasar di wilayah
Anak Sekolah
kecamatan pulogadung
Pengambilan Sampel sampel Depot Air Minum Isi
60 Sampel x 1 x
6 Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di wilayah
120.000
Ulang kecamatan pulogadung
Pengelola Depot Air Minum
Sosialisasi Depot Air
Isi Ulang (DAMIU) di 1 Kegiatan x 60 Orang
7 Minum Isi Ulang
wilayah kecamatan x Rp. 47.000
(DAMIU)
pulogadung
Pengambilan Sampel
30 sampel air bersih di
Air Bersih 30 Sampel x Rp.
8 wilayah kecamatan
(Pemukiman dan 500.000
pulogadung
Puskesmas)
9 Sosialisasi STBM 6 Kelurahan di wilayah 1 Kegiatan x 6

kecamatan pulogadung Kelurahan x 60 Orang


x Rp. 47.000
1 kegiatan x 1
1 kelurahan di wilayah
10 Pemicuan STBM kelurahan x 50 orang x
kecamatan pulogadung
Rp.47.000
1 kelurahan di wilayah 3 Hari x 50 Orang x
11 Verifikasi STBM
kecamatan pulogadung Rp. 47000
limbah medis = 6000
Pengelolaan / dilaksanakan pengelolaan
kg x 15.000
12 Pemusnahan Limbah limbah padat di puskesmas
-limbah non medis =
Padat kecamatan pulogadung
12 kali x 400.000
Melaksanakan
dilaksanakan PSN Setiap hari
Monitoring
Jumat di rumah masyarakat di 20 Rumah x 8 Lokasi x
13 Pemberantasan
wilayah kecamatan 4 kali x 12 bulan
Sarang Nyamuk
pulogadung
(PSN)
dilaksanakan Pelayanan

Kesehatan Lingkungan
Pelayanan Kesehatan
14 terhadap pasien/klien yang Setiap hari Rabu
Lingkungan
menderita penyakit berbasis

lingkungan dalam setahun


dilaksanakan pengelolaan

Pemeriksaan Limbah limbah cair di wilayah 3 IPAL x 4 kali x


15
Cair Puskesmas puskesmas kecamatan 500.000

pulogadung
Sumber : RUK & RPK UKM Puskesmas Kecamatan Pulogadung

3.3 Kegiatan PKM (Praktik Kesehatan Masyarakat)


Adapun program kesehatan lingkungan di Puskesmas Kecamatan

Pulogadung , antara lain : Pembinaan Tempat Pengolahan Makanan,

Pemeriksaan Makanan Jajanan Sekolah, Pembinaan Tempat-tempat

umum, serta Monitoring Pelaksanaan kegiatan Pemberantasan Sarang

Nyamuk.

3.3.1 Pembinaan Tempat Pengolahan Makanan

Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan

yang disediakan di luar rumah, maka produk-produk makanan

yang disediakan oleh perusahaan atau perorangan yang bergerak

dalam usaha penyediaan makanan untuk kepentingan umum,

haruslah terjamin kesehatan dan keselamatannya. Hal ini hanya

dapat terwujud bila ditunjang dengan keadaan hygiene dan sanitasi

Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang baik dan dipelihara

secara bersama oleh pengusaha dan masyarakat. TPM yang

dimaksud meliputi rumah makan dan restoran, jasaboga atau

catering, industri makanan, kantin, warung, dan makanan jajanan,

depot air minum isi ulang dan sebagainya.

Kegiatan Pembinaan Tempat Pengolahan Makanan adalah salah

satu kegiatan yang ada didalam Program Kesehatan Lingkungan

Puskesmas Kecamatan Pulogadung yang bertujuan untuk melihat

adanya kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan atau dengan

standar/prosedur dan peraturan yang berlaku. Kegiatan Pembinaan

Tempat Pengolahan Makanan dilakukan dengan cara melakukan


observasi dan wawancara pada Tempat Pengolahan Makanan.

Petugas kesling Puskesmas Kecamatan Pulogadung melakukan

pengamatan pada bagian bangunan, dapur, fasilitas sanitasi dan

hygiene sanitasi penjamah makanan yang terdapat pada tempat

pengolahan makanan. Berikut adalah standar operasional prosedur

pembinaan tempat pengolahan makanan di puskesmas kecamatan

pulogadung yaitu :

1. Petugas kesling mempersiapkan sarana dan prasarana yang

diperlukan di lapangan seperti :Surat Tugas, Checklist inspeksi

sanitasi TPM.

2. Petugas sanitarian datang ke TPM dan meminta ijin kepada

penanggung jawab/pemilik TPM

3. Petugas sanitarian melakukan wawancara dengan penanggung

jawab/pemilik TPM

4. Petugas sanitarian melakukan penilaian TPM menggunakan

checklist inspeksi sanitasi TPM

5. Petugas sanitarian memaparkan hasil pemeriksaan kepada

penanggung jawab/pemilik TPM

6. Petugas sanitarian memberikan rekomendasi kepada

penanggung jawab TPM supaya ditindak lanjuti

7. Petugas sanitarian mencatat dan melaporkan hasl kegiatan ke

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur

3.3.2 Pemeriksaan Makanan Jajanan Sekolah


Makanan jajanan adalah makanan yang dipersiapkan dan dijual

oleh pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian

umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa

pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Istilah makanan jajanan

tidak jauh dari istilah junk food, fast food, dan street food karena

istilah tersebut merupakan bagian dari istilah makanan jajanan.

Pemeriksaan jajanan yang dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan

Pulogadung yaitu dengan menggunakan alat test food kit (CHEM

KIT) untuk menguji 4 indikator bahan pengawet berbahaya seperti

formalin, boraks, methanol yellow dan Rhodamin B. Makanan

yang dilakukan sampling adalah makanan yang berpotensi

mempunyai kandungan bahan pengawet berbahaya yang dapat

dilihat secara fisik dari ketajaman warna, tekstur dan baunya.

Prosedur yang dilakukan dalam melakukan pemeriksaan makanan

sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Boraks

 Petugas menyiapkan beaker glass dan masukkan sampel

makanan 25 gr dalam volume 50 ml aquades lalu

hancurkan dengan pengaduk sampai larut seluruhnya

 Petugas menyiapkan tabung reaksi masukkan 5 ml

sampel serta tambahkan reagent Borax-1 sebanyak 3

tetes di aduk hingga merata


 Petugas menyiapkan Kertas Borax Teteskan sampel

pada perlakuan 2 pada permukannya 3 tetes dan

diamkan beberapa saat

 Jika sampel mengandung borax maka akan terbentuk

perubahan warna dari kuning menjadi merah

2. Pemeriksaan Formalin

 Petugas menyiapkan beaker glass dan masukkan sampel

makanan 25 gr dalam volume 50 ml aquades lalu

hancurkan dengan pengaduk sampai larut seluruhnya,

untuk sampel minuman yang sudah cair tidak perlu

dilakukan perlakuan awal

 Petugas menyiapkan tabung reaksi dan masukkan 2 ml

sampel serta tambahkan reagent Formalin-1 sebanyak 3

tetes

 Petugas menambahkan reagent Formalin-2 sebanyak 5

tetes

 Petugas menambahkan reagent Formalin-3 sebanyak 3

tetes dan diamkan selama 15 menit.

 Jika sampel mengandung formalin maka akan terbentuk

warna ungu muda seulas sampai ungu tua.

3. Pemeriksaan Rhodamin-B
 Petugas menyiapkan beaker glass dan masukkan sampel

makanan 25 gr dalam volume 50 ml aquades dan

hancur kan dengan pengaduk sampai larut seluruhnya.

 Siapkan tabung reaksi dan masukkan 3 tetes reagent

Rhodamin B-1 serta tambahkan sampel sebanyak 5 ml

secara perlahan dan diamkan beberapa saat

 Jika sampel mengandung Rhodamin-B maka akan

terjadi perubahan warna merah menjadi merah kebiruan

4. Pemeriksaan Methanyl Yellow

 Petugas menyiapkan beaker glass dan masukkan sampel

makanan 25 gr dalam volume 50 ml aquades lalu

hancurkan dengan pengaduk sampai larut seluruhnya,

untuk sampel minuman yang sudah cair tidak perlu

dilakukan perlakuan awal

 Petugas menyiapkan tabung reaksi dan masukkan 0,5-1

ml sampel serta tambahkan reagent Met.Yellow-1

sebanyak 2 tetes lalu diamkan beberapa saat

 Jika sampel mengandung methanyl yellow maka akan

terbentuk warna merah muda seulas sampai pekat

(merah tajam).

Setelah petugas kesling melakukan sampling makanan, maka

petugas menginformasi hasil pemeriksaan kepada pihak sekolah

dan melakukan tindak lanjut bersama pihak sekolah terhadap


pedagang-pedagang yang sampel makanannya ditemukan

mengandung bahan-bahan berbahaya. Setelah memberitahukan

kepada pihak sekolah, petugas kesling juga melakukan pencatatan

dan pelaporan hasil kegiatan untuk dilaporkan kepada Kasatpel

UKM dan Suku dinas Kesehatan.

3.3.3 Pembinaan Tempat-Tempat Umum

Tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya

penularan penyakit, pencemaran lingkungan ataupun gangguan

kesehatan lainnya. Kegiatan Pembinaan Tempat Tempat Umum

adalah salah satu kegiatan yang ada didalam Program Kesehatan

Lingkungan Puskesmas Kecamatan Pulogadung yang bertujuan

sebagai Pengawasan atau pemeriksaan sanitasi terhadap tempat-

tempat umum yang dilakukan untuk mewujudkan lingkungan

tempat-tempat umum yang bersih guna melindungi kesehatan

masyarakat. Kegiatan Pembinaan Tempat Tempat Umum

dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dan

wawancara pada pengelola tempat-tempat umum seperti sekolah,

tempat ibadah dan pasar. Pengamatan yang dilakukan meliputi

kondisi fisik bangunan, fasilitas sanitasi dan pengendalian vektor.

Setelah Petugas Kesling Puskesmas melakukan observasi dengan

checklist maka petugas memberikan advokasi kepada pihak

pengelola untuk memperhatikan hygiene & sanitasi tempat-tempat

umum yang sesuai standar. Berikut adalah standar operasional


prosedur pembinaan tempat-tempat umum di puskesmas

kecamatan pulogadung yaitu :

1. Petugas kesling mempersiapkan sarana dan prasarana yang

diperlukan di lapangan seperti :Surat Tugas, Checklist inspeksi

sanitasi TTU dan alat tulis

2. Petugas kesling meminta izin kepada penanggung

jawab/pengelola Tempat Tempat Umum yang akan dilakukan

inspeksi

3. Petugas kesling melakukan penilaian terhadap sasaran dengan

menggunakan form ceklist yang sudah disiapkan

4. Petugas kesling setelah pemeriksaan dan pemantauan

dilakukan, petugas melaporkan hasil kegiatan ke

pengelola/penjabat Tempat Tempat umum

5. Petugas kesling memberikan saran-saran perbaikan ke

pengelola/penjab Tempat Tempat Umum

6. Petugas kesling memberikan umpan balik setelah melakukan

penilaian kepada pengelola/penjab Tempat Pengolahan

Makanan

7. Memberikan penyuluhan kepada penanggung

jawab/.pengelola/ penjamah sesuai persyaratan yang berlaku

8. Meminta tanda tangan penanggung jawab/pengelola /penjamah

sebagai bukti sudah melakukan inspeksi


3.3.4 Monitoring Pelaksanaan kegiatan Pemberantasan Sarang

Nyamuk

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah gerakan yang

dilakukan secara serentak dengan melibatkan seluruh elemen

masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk yaitu dengan

memeriksa jentik pada kontainer baik yang ada di dalam maupun

luar rumah. Sesuai Instruksi Gubernur DKI Jakarta, kegiatan PSN

30 menit dilaksanakan setiap hari Jumat mulai pukul 08.30 - 09.00

di setiap kelurahan. Kegiatan tersebut melibatkan jajaran lintas

sektoral antara lain : Walikota Jakarta Timur, Sudinkes Jaktim,

Puskesmas Kecamatan Pulogadung dan Puskesmas Kelurahan,

Kecamatan Pulogadung dan Kelurahannya, RW, RT , Kader

Jumantik, PKK serta tokoh masyarakat. Pelaksanaan

Pemberantasan Sarang Nyamuk dilakukan oleh kader jumantik dan

di pantau oleh petugas puskesmas kecamatan atau kelurahan.

Untuk kecamatan Pulogadung 1 Kelurahan dibina oleh 1 Korwil

(petugas), jadi petugas yang diturunkan untuk korwil sebanyak 8

orang. Kemudian melakukan Periksa Jentik Berkala (PJB) setiap 3

bulan sekali untuk memantau hasil kegiatan Pemberantasan Sarang

Nyamuk dilakukan evaluasi oleh petugas korwil, dengan

pemeriksaan 150 rumah setiap kelurahan untuk mengetahui Angka

Bebas Jentik (ABJ) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pulogadung.


Berikut adalah standar operasional prosedur pelaksanaan PSN di

Puskesmas Kecamatan Pulogadung :

1. Petugas sanitarian membuat jadwal dan korwil masing-masing

kelurahan

2. Petugas melakukan koordinasi dengan lintas sektor, kader dan

Ketua RT/RW terkait lokasi PSN yang dijadwalkan hari

tersebut

3. Petugas melakukan PSN bersama-sama dengan kader jumantik

setempat dengan cara : Petugas meriksa jentik dengan

menggunakan senter ke tempat-tempat perindukan nyamuk

(pot, bak mandi, dispenser, tempat penampungan air,botol

bekas, dll)

4. Petugas melakukan evaluasi kegiatan PSN dan memberikan

penyuluhan (sesuai dengan kondisi)

3.4 Pengorganisasian Kegiatan Kesehatan Lingkungan

3.4.1 Man (Sumber Daya Manusia)

Puskesmas Kecamatan Pulogadung memiliki 3 orang tenaga

kesehatan lingkungan, dan di setiap Puskesmas Kelurahan

memiliki 1 tenaga kesehatan lingkungan. Dalam kegiatannya,

tenaga kesehatan lingkungan banyak berkoordinasi dengan tenaga

cleaning service dalam hal pengelolaan limbah padat infeksius dan


non infeksius, kemudian dalam hal kebersihan lingkungan

Puskesmas.

3.4.2 Money (Uang)

Sumber dana kegiatan kesehatan lingkungan di dapatkan dari dua

sumber yaitu BLUD Puskesmas dan DAK Puskesmas. Dana

kegiatan ini digunakan untuk oprasional kegiatan kesehatan

lingkungan seperti : Pemiliharaan Instalasi Pengelolaan Air

Limbah, pengelolaan limbah medis, pemeriksaan sampel air,

kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, sanitarian kit.

3.4.3 Methode (Metode)

Metode yang digunakan dalam kegiatan kesehatan lingkungan di

Puskesmas Kecamatan Pulogadung menggunakan Standar

Oprasional Prosedur (SOP) dan menggunakan formulir inspeksi

kesehatan lingkungan (IKL) saat melakukan pembinaan.

3.4.4 Material (Bahan)

Material yang digunakan dalam kegiatan kesehatan lingkungan

adalah chlorine pada Instalasi Pengelolaan Air Limbah, larvasida

pada saat melakukan PSN, Reagen Rhodamin B, Methanyl Yellow,

Formalin, Borax dalam pemeriksaan makanan, botol sampel dalam

pengambilan sampel air.

3.4.5 Machine (Mesin)


Dalam kegiatan kesehatan lingkungan di Puskesmas Kecamatan

Pulogadung, mesin yang masuk kedalam kegiatan adalah mesin

Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan mesin

pengasapan/Fogging. Fungsi dari mesin IPAL adalah melakukan

pengolahan air limbah/buangan dari Puskesmas agar hasil buangan

memenuhi syarat dan fungsi dari mesin pengasapan/ fogging untuk

penanggulangan kasus Demam Berdarah Dengue.

3.5 Hasil Kegiatan Praktik Kesehatan Masyarakat

Kegiatan praktik kesehatan masyarakat yang dilakukan selama di

Puskesmas Kecamatan Pulogadung dilakukan dengan metode observasi,

dokumentasi, learning by doing dan wawancara mengenai pelaksanaan

Program-Program Kesehatan Lingkungan.

3.5.1 Observasi

Dari observasi yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pulogadung maka

penulis tertarik untuk melakukan observasi atau pengamatan tentang

kegiatan Pembinaa Tempat-tempat Umum berupa sekolah dasar, pasar dan

tempat ibadah, Pembinaan Tempat Pengolahan Makanan berupa Kantin

Sekolah, Monitoring Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk,

Pengelolaan limbah medis dan limbah cair di puskesmas kecamatan

Pulogadung. Penulis berkesempatan melakukan observasi pada beberapa

tempat antara lain :

1. Pada tanggal 30 Oktober 2019 hasil PKMnya ada dimana


Observasi dilakukan pada tempat-tempat umum berupa tempat

ibadah yaitu di Masjid Nurul Hikmah Di Jalan Gang Remaja RT 003

RW 04 Kelurahan Jatinegara Kaum Kecamatan Puloogadung. Dari

observasi sanitasi tempat-tempat umum penulis melakukan

pengamatan meliputi mengamati langsung kondisi sanitasi pada

tempat umum tersebut. Observasi yang dilakukan tempat umum

berupa tempat ibadah bertujuan untuk mengetahui gambaran

penerapan sesuai dengan formulir inspeksi sanitasi yang telah

ditetapkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan, masih ditemukan beberapa

aspek yang tidak sesuai dengan penerapan sesuai formulir inspeksi

tempat-tempat umum yang sudah ditentukan, yakni tempat sampah

belum di lapisi kantong plastik dan belum tersedia tempat sepatu dan

sandal.

2. Pada tanggal 31 Oktober 2019 hasil PKMnya ada dimana

Observasi dilakukan pada tempat-tempat umum berupa Pasar.

Observasi dilakukan di pasar rawamangun Jalan Perserikatan

Kelurahan Rawamangun Kecamatan Pulogadung. Dari observasi

sarana tempat-tempat umum penulis melakukan pengamatan

meliputi mengamati langsung kondisi sanitasi pada tempat umum

berupa pasar tersebut. Observasi yang dilakukan di pasar

rawamangun bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan


sesuai dengan formulir inspeksi sanitasi yang telah ditetapkan oleh

Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan, masih ditemukan beberapa

aspek yang tidak sesuai dengan penerapan sesuai formulir inspeksi

tempat-tempat umum yang sudah ditentukan yaitu kebersihan di

pasar tersebut kurang karena saluran pembuangan air limbahnya

tidak mengalir dengan lancar, tempat sampah yang tersedia ada yang

tidak kedap dan tidak memiliki penutup, tempat cuci tangan tidak

dilengkapi sabun di dalam pasar tersebut.

3. Tanggal 07 November 2019

Observasi dilakukan pada tempat pengolahan makanan berupa

Kantin Sekolah. Observasi dilakukan di SDN 05 Pisangan Timur

Kelurahan Pisangan Timur Kecamatan Pulogadung. Saat melakukan

Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) Jajanan Sekolah petugas

menggunakan formulir yang sudah disediakan oleh petugas

kesehatan lingkungan dan didampingi oleh guru UKS pada sekolah

tersebut.

Dari hasil observasi yang dilakukan pada kantin sekolah didapatkan

hasil yaitu dari segi Lokasi dan bangunan sudah memenuhi syarat

tetapi tidak tersedia wastafel dan sabun, tempat sampah yang tidak

kedap air belum ada pemisahan sampah basah dan sampah kering,

petugas kantin yang belum menggunakan APD seperti clemek,

sarung tangan masker dan penutup kepala dan pada kemasan tidak
tertulis tanggal kadaluarsa makanan dan terdapat beberapa makanan

yang belum memiliki izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan

Makanan) dan tersebut .

4. Tanggal 07 November 2019

Observasi dilakukan pada tempat-tempat Umum berupa Sarana

Pendidikan. Observasi dilakukan di SDN 05 Pisangan Timur

Kelurahan Pisangan Timur Kecamatan Pulogadung. Dari observasi

sarana tempat-tempat umum penulis melakukan pengamatan

meliputi mengamati langsung kondisi sanitasi pada tempat umum

berupa sarana pendidkan tersebut. Observasi yang dilakukan di

Sarana pendidikan bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan

sesuai dengan formulir inspeksi sanitasi yang telah ditetapkan oleh

Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Saat melakukan Inspeksi Kesehatan

Lingkungan (IKL) tempat-tempat Umum petugas menggunakan

formulir yang sudah disediakan oleh petugas kesehatan lingkungan

dan didampingi oleh guru UKS pada sekolah tersebut.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan, masih ditemukan beberapa

aspek yang tidak sesuai dengan penerapan sesuai formulir inspeksi

tempat-tempat umum yang sudah ditentukan, yaitu tidak tersedianya

tempat sampah yang tertutup belum di lapisi kantong plastik dan dan

masih terdapat jentik nyamuk di tempat penampungan air.

5. Tanggal 11 November 2019


Observasi dilakukan di SDN 09 Kelurahan Kayuputih Kecamatan

Pulogadung dalam kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)

Sarana Pendidikan dan pengambilan sampel makanan jajanan

kantin sekolah. Saat melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan

(IKL) di sekolah menggunakan formulir yang sudah disediakan

oleh petugas kesehatan lingkungan.

Dari hasil observasi yang dilakukan sekolah SDN 09 Kelurahan

Kayuputih sudah bagus, sekolah tertata rapi setiap ruangannya,

hanya saja pada tempat sampah belum dilapisi kantong plastik.

Setelah melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) selesai

petugas melakukan pengambilan sampel makanan jajanan sekolah

lalu diperiksa dengan alat pemeriksaan yang dimiliki oleh

puskesmas kecamatan pulogadung. Dilakukan pemeriksaan

makanan pada sampel jajanan makanan yang dicurigai berpotensi

mengandung bahan-bahan berbahaya seperti boraks, formalin,

rhodamin-b dan methanyl yellow. Dari 10 sampel yang diperiksa,

tidak ada sampel yang mengandung bahan-bahan berbahaya seperti

boraks, formalin, rhodamin-b dan methanyl yellow.

6. Tanggal 13 November 2019

Pada tanggal 06 November 2019 melakukan observasi kegiatan

Boling (Rebo Keliling) dilingkungan RW 04 kelurahan pisangan

Timur kecamatan Pulogadung. Kegiatan Boling (Rebo Keliling)

adalah salah satu inovasi puskesmas kecamatan pulogadung dalam


menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari hasil

observasi kegiatan Boling (Rebo Keliling) penulis mendapatkan

hasil 30 rumah yang diperiksa dan terdapat 5 rumah yang terdapat

jentik nyamuk. Jentik nyamuk tersebut ditemukan pada bak mandi

dan dispenser.

3.5.2 Wawancara

Wawancara dilakukan kepada petugas kesehatan lingkungan. Wawancara

yang dilakukan mengenai pelaksanaan program kesehatan lingkungan.

Adapun hasil wawancara sebagai berikut :

1. Wawancara dengan petugas kesehatan lingkungan Puskesmas

Kecamatan Pulogadung:

Pada Tanggal 22 Oktober 2019 mengenai program kesehatan

lingkungan yang ada dan sedang berjalan di Puskesmas

Kecamatan Pulogadung, didapatkan hasil wawancara yaitu

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Tempat-tempat umum,

Pembinaan Tempat Pengolahan Makanan dilakukan setiap bulan.

Pelaksanaan Kegiatan pemeriksaan Depot Air Minum dilakukan

setahun sekali dan sudah dilakukan pada bulan juli-agustus 2019.

Pemeriksaan Makanan Jajanan Anak Sekolah dilakukan setahun

sekali dan sekolah yang menjadi target pemeriksaan adalah

sekolah yang mempunyai kantin dan jajanan pedagang kaki lima

dilakukan pada bulan november 2019.

3.5.3 Learning by Doing


Dalam metode learning by doing, penulis ikut serta dalam

pelaksanaan program kegiatan Kesehatan Lingkungan di

Puskesmas Kecamatan Pulogadung, yaitu melakukan pembinaan

tempat-tempat umum, tempat pengelolaan makanan dan

pemeriksaan sampel jajanan anak sekolah.

1. Tanggal 30 Oktober 2019, peserta PKM melakukan

Pembinaan Tempat-Tempat Umum dengan cara IKL

(Inspeksi Kesehatan Lingkungan) yaitu di Masjid Nurul

Hikmah di Kelurahan Jatinegara Kaum didapatkan hasil

memenuhi syarat.

2. Tanggal 31 Oktober 2019, peserta PKM melakukan

Pembinaan Tempat-Tempat Umum dengan cara IKL

(Inspeksi Kesehatan Lingkungan) yaitu di Pasar

Rawamangun yang berada di Kelurahan Rawamangun

didapatkan hasil memenuhi syarat.

3. Tanggal 07 November 2019, peserta PKM melakukan

Pembinaan Kantin sekolah di SDN 05 Pisangan Timur

didapatkan hasil memenuhi syarat.

4. Tanggal 11 November 2019, peserta PKM melakukan

melakukan Pembinaan Tempat-Tempat Umum berupa sarana

pendidikan dengan cara IKL (Inspeksi Kesehatan

Lingkungan) yaitu di SDN 09 yang berada di Kelurahan

Kayuputih didapatkan hasil memenuhi syarat.


5. Tanggal 11 November 2019, peserta PKM melakukan

pemeriksaan sampel jajanan sekolah di SDN 09 Kelurahan

Kayuputih, Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan

kantin menjadi lebih sehat dan memenuhi hygiene sanitasi

kantin sekolah. Pemeriksaan dilakukan menggunakan alat

sanitarian kit seperti test kit Rhodamin-B, Formalin, Boraks,

Metanil Yellow. Dari 10 sampel yang diperiksa, tidak ada

sampel yang mengandung bahan-bahan berbahaya seperti

boraks, formalin, rhodamin-b dan methanyl yellow.

6. Tanggal 13 November 2019, peserta PKM melakukan

kegiatan BOLING (Rebo Keliling) di RW 04 Kelurahan

Pisangan Timur. Boling adalah kegiatan pemberantasan

sarang nyamuk yang dilakukan pada hari rabu dengan tujuan

untuk menekan angka kasus dbd. Dari Hasil kegiatan Boling

didapatkan yaitu 30 rumah yang diperiksa dan terdapat 5

rumah yang terdapat jentik nyamuk. Jentik nyamuk tersebut

ditemukan pada bak mandi dan dispenser sehingga ABJ

(Angka Bebas Jentik) untuk di wilayah RW 04 didapatkan

hasil 83,33%

3.5.4 Dokumentasi

Selama melaksanakan kegiatan Praktik Kesehatan Masyarakat di

Puskesmas Kecamatan Pulogadung dari tanggal 21 Oktober 2019

sampai dengan 23 November 2019 penulis Melakukan pencarian


sumber data dan informasi pencatatan mengenai hasil kegiatan

yang dilakukan melalui laporan tahunan dan laporan bulanan

kesling di Puskesmas Kecamatan Pulogadung, baik dokumen

tertulis, foto maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung

dalam proses penulisan laporan Praktik Kesehatan Masyarakat.

a. Pembinaan Tempat-Tempat Umum

Pada Saat pembinaan tempat-tempat umum dilakukan dengan

cara observasi dan wawancara pada pengelola tempat-tempat

umum seperti sekolah, tempat ibadah dan pasar. Pengamatan

yang dilakukan meliputi kondisi fisik bangunan, fasilitas

sanitasi dan pengendalian vektor. Setiap kelurahan yang ada di

Kecamatan Pulogadung memiliki target dan jumlah pencapaian

Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL). Berdasarkan hasil studi

dokumentasi, data tempat-tempat umum yang ada di wilayah

Puskesmas Kecamatan Pulogadung dapat dilihat pada grafik

dibawah ini:

Grafik 3.2

Data Sarana Tempat-Tempat Umum Puskesmas Kecamatan Pulogadung

Tahun 2019
115 118
120
80
30
40 7 3 1 0 0
0

Berdasarkan grafik 3.4 Jumlah tempat-tempat umum yang ada

di Puskesmas Kecamatan Pulogadung berjumlah 274 yang

terdiri dari Sarana Pendidikan, pasar, fasilitas kesehatan,

tempat ibadah, hotel, terminal/stasiun.

Tabel 3.4

Data Sarana Tempat-Tempat Umum yang Dilakukan Pendataan

Januari-November Tahun 2019


Jumlah
Tidak
Yang Memenuhi
No Nama Sarana Memenuhi
Dilakukan Syarat
Syarat
Pendataan

1 Sarana Pendidikan (SP) 71 68 3


Pasar Rakyat/Tradisional
2 4 2 2
(PS)
Fasilitas Pelayanan
3 11 11 00
Kesehatan Primer (FP)

4 Tempat Ibadah (TI), 87 87 0

5 Hotel (HT) 2 2 0

6 Terminal/Stasiun (TM) 1 1 0

Tempat Rekreasi/
7 0 0 0
Hiburan/Wisata (TR),
Lembaga

8 Pemasyarakatan/ Rumah 0 0 0

Tahanan (LP).
Total 176 171 5
Presentase 100% 97% 3%

Berdasarkan tabel 3.4 diatas jumlah Tempat Tempat Umum

yang sudah dibina oleh Puskesmas Kecamatan Pulogadung

yaitu sebanyak 176. Dan di didapatkan hasil 97% Tempat

Tempat Umum memenuhi syarat sedangkan 3% tidak


memenuhi syarat di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pulogadung. Hal tersebut sudah memenuhi standar indikator

renstra Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebesar pada tahun 65%

TTU memenuhi syarat.

b. Pembinaan Tempat Pengolahan Makanan

Pada Saat pembinaan tempat pengolahan makanan di wilayah

kerja Puskesmas Kecamatan Pulogadung dilakukan dengan

cara melakukan observasi dan wawancara pada Tempat

Pengolahan Makanan. Petugas kesling Puskesmas Kecamatan

Pulogadung melakukan pengamatan pada bagian bangunan,

dapur, fasilitas sanitasi dan hygiene sanitasi penjamah makanan

yang terdapat pada tempat pengolahan makanan Setiap

kelurahan yang ada di Kecamatan Pulogadung memiliki target

dan jumlah pencapaian Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)

pada tahun 2019. Berdasarkan hasil studi dokumentasi, data

Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang ada di wilayah

Puskesmas Kecamatan Pulogadung dapat dilihat pada grafik

dibawah ini:

Grafik 3.3

Data Sarana Tempat Pengolahan Makanan

Puskesmas Kecamatan Pulogadung

Tahun 2019
80
80 65
64
60
40 30
20
20 11
4 0
0
J B) M
)
M
) ) , J) J) ), M
)
1/ R /D KA /M S IR /L
(0 2/ 3 / 5 6/ 7/ 0
a (0 (0 ( 04 (0 (0 ( 0 (7
og an um n an na
n T P an
b or in nti an ja IR an
as
a st Ka Ja
j a ak
J re i rM J m
n/ tA an an an
a
po an an la
ak e a k a k lo
m D M M ge
ah tra en
m en t p
Ru S pa
m
te
na
a ra
s
i n
La

Berdasarkan Grafik 3.3 diatas, Jumlah Tempat Pengolahan

Makanan keseluruhan di Puskesmas Kecamatan Pulogadung

sebanyak 274 Tempat Pengolahan Makanan yang terdiri dari

jasaboga, rumah makan, depot air minum, kantin, makanan

jajanan dll.

Tabel 3.5

Data Sarana Tempat Pengolahan Makanan yang Dilakukan Pendataan

Januari-November Tahun 2019

No Nama Sarana Jumlah Yang Memenuhi Tidak


Dilakukan Memenuhi
Syarat
Pendataan Syarat
1 Jasaboga (01/JB) 7 5 2
Rumah makan/ restoran
2 35 32 3
(02/RM)
3 Depot Air Minum (03/DM) 53 18 35
4 Kantin (04/KA), 60 57 3
5 Makanan Jajanan (05/MJ) 23 22 1
6 Sentra Makanan Jajanan (06/SJ) 4 3 1
7 IRTP (07/IR), 20 26 0
Lain sarana tempat pengelolaan
8 0 0 0
makanan (70/LM)
Jumlah 202 163 45
Presentase 100% 81% 19%

Berdasarkan tabel 3.5 jumlah Tempat Pengolahan Makanan

yang sudah dibina oleh Puskesmas Kecamatan Pulogadung

yaitu sebanyak 202. Dan didapatkan hasil 81% tempat

pengolahan makanan memenuhi syarat sedangkan 19% tidak

memenuhi syarat di wilayah Puskesmas Kecamatan

Pulogadung. Hal tersebut sudah memenuhi standar indikator

renstra Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada tahun 2019 sebesar

40% TPM memenuhi syarat.

c. Pemeriksaan Sampel Makanan Jajanan Sekolah

Pemeriksaan jajanan yang dilakukan oleh Puskesmas

Kecamatan Pulogadung yaitu dengan menggunakan alat test

food kit (CHEM KIT) untuk menguji 4 indikator bahan

pengawet berbahaya seperti formalin, boraks, methanol yellow

dan Rhodamin B. Kegiatan ini dilakukan rutin setiap 1 tahun


sekali. Kegiatan ini fokus pada sekolah dasar yang terdapat

diwilayah puskesmas pulogadung. Kegiatan ini dilakukan pada

bulan oktober s/d November 2019. Berdasarkan hasil studi

dokumentasi, hasil pemeriksaan sampel Makanan Jajanan Anak

Sekolah dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 3.4

Hasil Pemeriksaan Sampel Makanan Jajanan Sekolah

Tahun 2019

16 15
14
12 10
10 8 8
8 6 6
6 5
4 2 2
2 1 1 1
0 0
0

Jumlah Sekolah
jumlah sekolah yang terdapat bahan berbahaya
Berdasarkan grafik 3.4 diatas didapatkan dari 58 sekolah dasar

di kecamatan pulogadung 7 sekolah diantaranya ditemukan

sampel makanan jajanan yang mengandung bahan berbahaya.

Sampel makanan tersebut terdiri dari mie kuning, corn es krim,

dan tahu.

d. Pemeriksaan Depot Air Minum Isi Ulang

Pada saat pemeriksaan Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU)

dilakukan observasi dan wawancara kepada pemilik Depot Air

Minum Isi Ulang. Setiap kelurahan yang ada di Kecamatan

Pulogadung memiliki target dan jumlah pencapaian Inspeksi

Kesehatan Lingkungan (IKL) pada tahun 2019. Adapun target

dan jumlah Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) Depot Air

Minum Isi Ulang (DAMIU) yang telah dilakukan di setiap

kelurahan, sebagi berikut Dari hasil laboratorium pengambilan

sampel depot air minum di wilayah kerja Puskesmas

Kecamatan Pulogadung pada bulan Juli 2019, didapatkan hasil

sebagai berikut :

Grafik 3.5

Data Sampel Pengukuran Depot Air Minum

di Puskesmas Kecamatan Pulogadung

Tahun 2019
16
14
14

12

10

8 7
6
6 5
4 4
4 3 3 3
2
2 1 1
0
Pulogadung Pisangan Jatinegara Kayuputih Jati Rawamangun
Timur Kaum

Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat

Berdasarkan PerMenkes RI No. 492/MenKes/Per/IV/2010 Tentang Syarat

Pengawaasan Kualitas Air Minum

Berdasarkan data diatas dapat dilihat presentase depot air minum yang

berada di Kecamatan Pulogadung yang memenuhi syarat sebesar 34%,

sedangkan yang tidak memenuhi syarat sebesar 66%.

2. Pemberantasan Sarang Nyamuk

Sesuai Instruksi Gubernur DKI Jakarta, kegiatan PSN 30 menit

dilaksanakan setiap hari Jumat mulai pukul 08.30 - 09.00 di setiap

kelurahan. Kegiatan tersebut melibatkan jajaran lintas sektoral antara

lain : Walikota Jakarta Timur, Sudinkes Jaktim, Puskesmas Kecamatan

Pulogadung dan Puskesmas Kelurahan, Kecamatan Pulogadung dan

Kelurahannya, RW, RT , Kader Jumantik, PKK serta tokoh masyarakat.

Untuk membantu pelaksanaan PSN 30 menit telah dibentuk Jumantik

Sukarela terdapat 1088 orang Jumantik . Telah dibentuk pula, Korwil Kelurahan
dan Korwil RW. Petugas berasal dari puskesmas kecamatan dan puskesmas

kelurahan yang berupaya membantu pelaksanaan PSN di lapangan. 94

Koordinator wilayah RW dan 1 Kasie Kesmas Puskesmas Kecamatan, serta 6

Kepala Puskesmas Kelurahan sebagai penanggung jawab lapangan. Kegiatan ini

dilakukan di daerah pemukiman, sekolah, perkantoran, tempat-tempat umum,

sarana olah raga ,sarana kesehatan dan tempat pengelolaan makanan. Kegiatan ini

melibatkan petugas Puskesmas kecamatan Pulogadung, petugas Kelurahan dan

kader /Jumantik di wilayah kelurahan masing- masing.

Total
Total Angka
Rumah
Rumah Bebas Potensi
No Kelurahan/Desa Positif
yang Jentik Penularan DBD
Jentik
Diperiksa (ABJ)
Aedes
1 Pulogadung 178 12 93.25% Beresiko
2 Pisangan Timur 160 11 93.12% Beresiko
3 Jatinegara Kaum 60 3 95% Tidak Beresiko
4 Kayuputih 175 15 91.42% Beresiko
5 Jati 163 7 95.70% Tidak Beresiko
6 Rawamangun 120 8 93.33% Beresiko
b. Cipinang 82 4 95.12% Tidak Beresiko
Total 938 60 93.60 Beresiko

Berdasarkan data diatas, wilayah yang memiliki resiko penularan DBD

adalah wilayah Kayuputih dengan presentase 91.42% , Pisangan Timur

dengan presentase 93.12%, Pulogadung 93.25% dan Rawamangun

93.33%. Data tersebut diambil dari aplikasi e-silantor (Sistem


Surveilans Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit). Data e-silantor

berdasarkan kegiatan petugas PSN yang dilakukan setiap jumat selama

bulan November 2019.

3. Pengelolaan Limbah Cair

Puskesmas Kecamatan Pulogadung memiliki sistem pengolahan limbah

cair yang selalu dilakukan pemeriksaan secara berkali stiap bulannya di

Labkesda dan BPLHD (setiap 3 bulan sekali) dan berdasarkan hasil

Laboratorium Kesehatan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Menteri

Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:

P.68/Menlhk-Setjen/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik,

Hasil limbah cair Puskesmas Kecamatan Pulogadung pada pemeriksaan

mikrobiologi dan kimia memenuhi syarat. Alur pengelolaan IPAL

puskesmas Kecamatan Pulogadung terlampir.

3.6 Permasalahan Pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan

Permasalahan kesehatan lingkungan yang ada di Puskesmas Kecamatan

Pulogadung Tahun 2019. Permasalahan yang diambil berdasarkan Praktik

Kesehatan Masyrakat yang dilakukan penulis :

3.6.1 Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kecamatan

Pulogadung

3.6.2 Pemeriksaan Depot Air Minum Tidak Memenuhi Syarat

Berdasarkan hasil Laboratorium Kesehatan Daerah dan sesuai dengan

PerMenkes RI No. 492/MenKes/Per/IV/2010 Tentang Syarat


Pengawaasan Kualitas Air Minum, terdapat 66% depot air minum isi

ulang yang tidak memenuhi syarat mikrobiologi berdasarkan hasil sampel

yang diambil sebanyak 53 sampel di wilayah kecamatan Pulogadung.

3.6.3 Pemeriksaan Sampel Makanan Jajanan Sekolah Mengandung Bahan

Berbahaya

Puskesmas kecamatan pulogadung memiliki kegiatan pemeriksaan sampel

makanan jajanan sekolah. Pemeriksaan yang dilakukan adalah

pemeriksaan Boraks, Formalin, Methanyl Yellow, dan Rhodamin-B.

Kegiatan ini dilakukan rutin setiap 1 tahun sekali. Kegiatan ini fokus pada

sekolah dasar yang terdapat diwilayah puskesmas pulogadung. Kegiatan

ini dilakukan pada bulan oktober s/d November 2019. Berdasarkan

pemeriksaan sampel makanan jajanan di sekolah dasar pada bulan oktober

s/d November 2019 ditemukan beberapa makanan positif mengandung

bahan berbahaya. Dari 58 sekolah SD ditemukan 7 sampel makanan

jajanan sekolah yang ditemukan mengandung bahan berbahaya.

3.6.4 Berisiko Penularan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Berdasarkan Angka Bebas Jentik (ABJ) pada bulan November 2019 di

wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pulogadung hasil yang di dapatkan

adalah “Berisiko” penularan DBD dan tiga wilayah kelurahan yang

memiliki potensi penularan DBD yakni kelurahan Pulogadung, Kayuputih

dan Pisangan Timur.

3.7 Pembahasan

3.7.1 Pemeriksaan Depot Air Minum Tidak Memenuhi Syarat


Pemeriksaan depot air minum isi ulang yang dilakukan Puskesmas

Kecamatan Pulogadung adalah dengan melakukan inspeksi kesehatan

lingkungan depot air minum dan melakukan pengambilan sampel depot air

minum untuk dilakukan pemeriksaan ke laboratorium Kesehatan Daerah.

Pengambilan sampel depot air minum dilakukan 1 kali dalam 1 tahun.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI

No.492/MenKes/Per/IV/2010 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan

Kualitas Air Minum dalam pemeriksaan mikrobiologi, parameter yang

digunakan adalah :

Tabel 3.6

Parameter Pemeriksaan Mikrobiologi Kualitas Air Minum

Tahun 2019

Kadar Maksimum
No Parameter Satuan Metode
yang Diperbolehkan
Total
1 Jumlah/100ml 0 ISO 9308- : 2012
Colifrom
Escherichia
2 Jumlah/100ml 0 ISO 9308- : 2012
coli

Berdasarkan hasil Laboratorium Kesehatan Daerah dan sesuai dengan

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/MenKes/Per/IV/2010 tentang

Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum dalam pemeriksaan

mikrobiologi, terdapat 66% depot air minum isi ulang yang tidak

memenuhi syarat mikrobiologi dikarenakan nilai Total Colifrom atau


Escherichia coli melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan. Hal

tersebut dapat mengakibatkan kejadian diare ataupun disenteri di wilayah

Puskesmas Kecamatan Pulogadung apabila tidak dilakukan

penanggulangan pada depot-depot air minum yang ada di wilayah tersebut.

3.7.2 Pemeriksaan Sampel Makanan Jajanan Sekolah Mengandung Bahan

Berbahaya

Puskesmas kecamatan pulogadung memiliki kegiatan pemeriksaan sampel

makanan jajanan sekolah. Pemeriksaan yang dilakukan adalah

pemeriksaan Boraks, Formalin, Methanyl Yellow, dan Rhodamin-B.

Kegiatan ini dilakukan rutin setiap 1 tahun sekali. Kegiatan ini fokus pada

sekolah dasar yang terdapat diwilayah puskesmas pulogadung. Kegiatan

ini dilakukan pada bulan oktober s/d November 2019. Berdasarkan

pemeriksaan sampel makanan jajanan di sekolah dasar pada bulan oktober

s/d November 2019 ditemukan beberapa makanan positif mengandung

bahan berbahaya. Dari 58 sekolah SD ditemukan 7 sampel makanan

jajanan sekolah yang ditemukan mengandung bahan berbahaya.

Pembahasan harus ada teori/SOP/Menurut pakar, bandingkan dengan

kenyataan dilapangan dan dampaknya seperti apa kalau tidak sesuai

dengan teori atau SOP yang ada semua yang dibahas mengandung unsur

ini ya

3.7.3 Berisiko Penularan Demam Berdarah Dengue (DBD

Sesuai Instruksi Gubernur DKI Jakarta, kegiatan PSN 30 menit

dilaksanakan setiap hari Jumat mulai pukul 08.30 - 09.00 di setiap


kelurahan. Kegiatan tersebut melibatkan jajaran lintas sektoral antara lain :

Walikota Jakarta Timur, Sudinkes Jaktim, Puskesmas Kecamatan

Pulogadung dan Puskesmas Kelurahan, Kecamatan Pulogadung dan

Kelurahannya, RW, RT , Kader Jumantik, PKK serta tokoh masyarakat.

Puskesmas Kecamatan Pulogadung masuk kedalam kategori “Berisiko”

dalam penularan DBD dikarenakan nilai ABJ yang didapatkan kurang dari

95% pada bulan November 2019 yakni dengan nilai 93,60%. Apabila

3.8 Alternatif Pemecahan Masalah

3.8.1 Pemeriksaan Depot Air Minum Isi UlangALTERNATIFNYA

DIPERBAIKI YA YANG BISA LANGSUNG

DILAKSANAKAN ATAU JANGKA PENDEK

Berdasarkan hasil tersebut Puskesmas Kecamatan Pulogadung melakukan

tindak lanjut hasil laboratorium ke setiap depot air isi ulang yang tidak

memenuhi syarat. Tindak lanjut dilakukan pada tanggal 16-18 September

2019 di semua wilayah kerja Puskesmas Kelurahan yang ada. Hasil dari

tindak lanjut yang dilakukan adalah setiap pemilik depot air minum wajib

melakukan perawatan dan pembersihan terhadap alat-alat dan selalu

menyalakan lampu sinar UV.

3.8.2 Pemeriksaan Sampel Makanan Jajanan Sekolah

Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel makanan jajanan sekolah yang

ditemukan mengandung bahan berbahaya puskesmas kecamatan

pulogadung melakukan tindak lanjut bekerja sama dengan pihak sekolah

untuk memanggil pedangang tersebut. Pedagang diberikan edukasi oleh


puskesmas kecamatan pulogadung dan memberitahu hasil dari

pemeriksaan sampel makanannya tersebut kepada pedagang serta

memberikan masukan supaya tidak menjual makanan tersebut dengan

mengganti jenis makanan atau mengganti produk makanan tersebut.

3.8.3 Berisiko Penularan Demam Berdarah Dengue (DBD

Melakukan koordinasi dengan lintas sektor terkait untuk melakukan

edukasi pada wilayah yang memiliki kategori “Berisiko” dalam penularan

penyakit DBD, melakukan larvasidasi masal dan melakukan kegiatan 3M

plus agar masyarakat semakin menyadari bahwa pentingnya kebersihan di

lingkungannya.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil Praktik Kesehatan Masyarakat (PKM) di Puskesmas

Kecamatan Pulogadung di dapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan Kesehatan Lingkungan yang ada di Puskesmas Kecamatan

Pulogadung adalah : Pengukuran Lingkungan Fisik Puskesmas,

Pemeriksaan depot air minum isi ulang, Pembinaan Tempat-Tempat

Umum, Pembinaan Tempat Pengolah Makanan, Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat, Pembinaan Rumah Sehat, Pemberantasan Sarang Nyamuk,

Pengelolaan limbah cair, Pemeriksaan Air Bersih Puskesmas dan

Pengelolaan Limbah Padat Medis dan Non Medis

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Tempat Pengolahan Makanan

didapatkan hasil 81% tempat pengolahan makanan memenuhi syarat di

wilayah Puskesmas Kecamatan Pulogadung, hal tersebut sudah memenuhi

standar indikator renstra Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada tahun 2019

sebesar 40% TPM memenuhi syarat.

3. Pelaksanaan Kegiatan pemeriksaan sampel makanan jajanan anak sekolah

didapatkan hasil dari 58 sekolah dasar di kecamatan pulogadung 7 sekolah


diantara nya ditemukan sampel makanan jajanan yang mengandung bahan

berbahaya.

4. Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Tempat-tempat Umum didapatkan hasil

97% tempat-tempat umum memenuhi syarat di wilayah Puskesmas

Kecamatan Pulogadung, hal tersebut sudah memenuhi standar indikator

renstra Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebesar pada tahun 65% TTU

memenuhi syarat.

5. Berdasarkan hasil praktik kesehatan masyarakat (PKM) pada pelaksanaan

program kesehatan lingkungan di Puskesmas Kecamatan Pulogadung

didapatkan hasil Berdasarkan hasil Laboratorium Kesehatan Daerah dan

sesuai dengan PerMenkes RI No. 492/MenKes/Per/IV/2010 Tentang

Syarat Pengawaasan Kualitas Air Minum, terdapat 66% depot air minum

isi ulang yang tidak memenuhi syarat mikrobiologi berdasarkan hasil

sampel yang diambil sebanyak 53 sampel di wilayah kecamatan

Pulogadung.

6. Pelaksanaan Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk di Puskesmas

Kecamatan Pulogadung didapatkan hasil Puskesmas Kecamatan

Pulogadung masuk kedalam kategori “Berisiko” dalam penularan DBD

dikarenakan nilai ABJ yang didapatkan kurang dari 95% pada bulan

November 2019 yakni dengan nilai 93,60%.

4.2 Saran SARAN harus jelas ditujukan kesiapa


Dari kesimpulan pada pelaksanaan program kesehatan lingkungan di

Puskesmas Kecamatan Pulogadung, maka penulis memberikan saran

sebagai berikut :

1. Petugas diharapkan untuk mengadakan penyuluhan dengan para

pemilik depot air minum isi ulang merupakan evaluasi dari hasil

pemeriksaan laboratorium dan inspeksi Kesling yang sudah dilakukan.

2. Petugas diharapkan untuk mengadakan penyuluhan dengan para

penjual kantin sekolah supaya menambah ilmu pengetahuan bagi

penjual kantin

3. Petugas melakukan upaya untuk meminimalisasi resiko penularan

DBD dengan cara melakukan PSN lebih dari 1 kali, membuat self

jumantik pada setiap rumah


DAFTAR PUSTAKA

Capaian Program Kesehatan Lingkungan. 2019. Puskesmas Kecamatan Pulogadung

Departemen Kesehatan RI, 2010. Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010 tentang

Persyaratan Kualitas Air Minum

Kerangka Acuan Kegiatan Kesehatan Lingkungan. 2019. Puskesmas Kecamatan Pulogadung

Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Yang Mengatur Tentang

Kesehatan. Lembaga Negara RI Tahun 2008. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 Yang

Mengatur Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Lembaga Negara RI Tahun 2014.

Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2015. Peraturan Menteri Kesehatan No. 13 Tahun 2015 Yang

Mengatur Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Di Puskesmas.

Lembaga Negara RI Tahun 2015. Jakarta

Puskesmas Kecamatan Pulogadung. 2019. Profil Puskesmas Kecamatan Pulogadung

Riyadi Slamet, 1986. Pengantar Kesehatan Lingkungan – Dimensi dan Tinjauan Konsepsual.

Surabaya: Cetakan pertama Karya Anda..

Anda mungkin juga menyukai