Anda di halaman 1dari 21

KEBIJAKAN

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN


JABFUNG KESEHATAN KERJA

DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2016
Usia kerja
Bonus Demokrafi Indonesia diperkirakan memiliki penduduk dengan usia
produktif atau yang disebut bonus demografi puncaknya pada tahun 2028 - 2033.
Mayoritas penduduk adalah usia produktif, sehingga kualitas generasi di masa
tersebut akan menentukan peluang Indonesia menjadi negara maju Upaya
Kesehatan Kerja sangat penting
3
DATA KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA
PENDUDUK INDONESIA
237,64 JUTA (BPS, 2013)
TIDAK BEKERJA
(7,19 JUTA)
ANGKATAN KERJA BEKERJA
(121,19 JUTA)
(114 JUTA)

PEKERJA FORMAL PEKERJA INFORMAL


(45,6 JUTA) (68,4 JUTA)

INDUSTRI PERKANTORAN SARANA KESEHATAN SEKTOR INFORMAL, UMKM (SME)


(RS, PUSKESMAS, LAB, KLINIK
PERUSAHAAN DLL)

Potensi Bahaya
Potensi Bahaya Potensi Bahaya
Ringan, Sedang
Ringan Faktor risiko 1,5 kali dibanding Ringan, Sedang
1-2-3, Berat
tempat kerja lain 1-2-3, Berat

WAJIB MENYELENGGARAKAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
KONDISI KESEHATAN KERJA
SAAT INI
DATA DI 26 PROVINSI TAHUN 2013;
92 ribu lebih kasus PAK
410 ribu kasus diduga PAK
33 ribu Kecelakaan Kerja
2,8 juta kasus Penyakit NON PAK,
PADA USIA KERJA;
HIV 92,3%; AIDS 74,2 % PD USIA 20-49 TH
Tb (2012) 97,14% PADA USIA 15-65TH
Anemi (2011) pekerja perempuan perusahaan skala
menengah/besar 40% anemi
5
PERMASALAHAN TENAGA KESEHATAN KERJA

Jumlah
Penyebaran
Kompetensi
Pembinaan dan Pengawasan
Peran
Sanksi
URGENSI JABFUNG PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

1. JUMLAH ANGKATAN KERJA INDONESIA (121,19


JT/BPS-2014);
2. TINGGINYA PENYAKIT AKIBAT KERJA &
KECELAKAAN AKIBAT KERJA;
3. LULUSAN SARJANA KESJA ( 10.339/2010)
4. Terbatasnya jabatan struktural maka jabatan
fungsional menjadi solusinya.
5. Upaya kesehatan Kerja sebenarnya telah
dilaksanakan Integrated
6. Penghargaan bagi pemberi Yankes (pe-
ngembangan karier dan kesejahteraannya)

7
URGENSI JABFUNG PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

UNDANG-UNDANG NOMOR 1. pasal 164 (1) menyatakan bahwa


36 TAHUN 2009 TENTANG upaya kesehatan kerja ditujukan
KESEHATAN BAB XII utk melindungi pekerja agar hidup
MENGENAI KESEHATAN sehat dan terbebas dari gangguan
KERJA kesehatan serta pengaruh buruk
yg diakibatkan oleh pekerjaan
2. pasal 165 (2) menyatakan bahwa
pekerja wajib menciptakan dan
JABFUNG PEMBIMBING menjaga kesehatan serta pengaruh
buruk yg diakibatkan oleh
KESEHATAN KERJA pekerjaan
3. pasal 166 (3) menyatakan bahwa
Pemerintah memberikan dorongan
dan bantuan untuk perlindungan
pekerja
PROFESINALISME DAN
PEMBINAAN KARIER

PRINSIP PROMOTIF-PREVENTIF UPAYA


KESEHATAN KERJA
adalah PNS yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak Rumpun Jabatan
secara penuh oleh pejabat yang Kesehatan dan
berwenang untuk melakukan kegiatan merupakan JF
Binaan Kemkes yg
upaya kesehatan kerja. ke-28

Pembimbingan kesehatan kerja


adalah kegiatan untuk
memberikan bimbingan upaya
kesehatan kerja pada pekerja di
tempat kerja.

Upaya kesehatan kerja adalah upaya yang


ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk pekerjaan yang meliputi
persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
di bidang kesehatan kerja.
1. UU No 5 tahun 2014 ttg ASN
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2013 tentang Jabatan
Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja dan Angka Kreditnya
3. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 47 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2013 tentang
Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja dan Angka
Kreditnya
3. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala BKN No 50 th
2013 dan No 18 Th 2013 ttg Juklak PermenPAN tsb
4. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala BKN No 22 th
2014 dan No 15 Th 2014 Perubahan atas Perber tsb
5. Permenkes 62 th 2014 tentang Juknis Jabfung Pembimbing
Kesehata n Kerja
1
0
KEBERADAAN JF DALAM UU ASN

profesi bagi :
1. Pegawai Negeri Sipil
2. Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja
Aparatur (P3K)

Sipil Negara
(ASN) 1. Jabatan Pimpinan Tinggi
2. Jabatan Administrasi
3. Jabatan Fungsional
Jabatan Pimpinan Tinggi sekelompok jabatan tinggi pada
instansi pemerintah.
Pejabat Pimpinan Tinggi Pegawai ASN yang menduduki
Jabatan Pimpinan Tinggi.
Jabatan Administrasi sekelompok jabatan yang berisi fungsi
dan tugas berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan.
Pejabat Administrasi Pegawai ASN yang menduduki Jabatan
Administrasi pada instansi pemerintah.
Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang menduduki
Jabatan Fungsional pada instansi pemerintah
JABATAN ASN
Jabatan Jabatan pimpinan tinggi utama;
DIISI DARI PEGAWAI ASN

Pimpinan Jabatan pimpinan tinggi madya; dan


Tinggi Jabatan pimpinan tinggi pratama

Jabatan Administrator Jabatan Pengawas Jabatan Pelaksana


memimpin pelaksanaan mengendalikan melaksanakan kegiatan
Jabatan seluruh kegiatan pelayanan pelaksanaan pelayanan publik serta
administrasi
Administrasi publik serta administrasi kegiatan yang
pemerintahan dan
dilakukan oleh
pemerintahan dan pejabat pelaksana pembangunan
pembangunan

Jabatan Jafung keahlian: a) ahli utama;


b) ahli madya;
Jafung keterampilan: a) penyelia;
b) mahir;
Fungsional c) ahli muda; c) terampil;
d) ahli pertama. d) pemula
DAN POLRI

Jabatan R-PP tentang Pengisian Jabatan


DIISI TNI

ASN ASN tertentu yang berasal dari


tertentu prajurit TNI dan anggota POLRI
Unsur Utama
Pendidikan
Upaya kesehatan
TUGAS POKOK kerja, meliputi:
1. Persiapan upaya
kesehatan kerja;
2. Pelaksanaan upaya
melakukan kegiatan upaya kesehatan kerja; dan
kesehatan kerja yang meliputi 3. Monitoring dan evaluasi
persiapan, pelaksanaan, upaya kesehatan kerja.
monitoring dan evaluasi di Pengembangan
bidang kesehatan kerja
Profesi
Unsur Penunjang
Mengajar, Seminar, Tim
Penilai, Org profesi
PEMBIMBING
KESEHATAN KERJA

MEMBERIKAN
POTENSI MASALAH
KESEHATAN PEKERJA:
PELAYANAN
KESEHATAN KERJA
PENYAKIT UMUM PARIPURNA :
PENYAKIT AKIBAT KERJA
KECELAKAAN KERJA - PROMOTIF
- PREVENTIF
- KURATIF
- REHABILITATIF
Identifikasi Penilaian
Bahaya Dose Efek

Penilaian Pengukuran
Pajanan Pajanan

Upaya
Status
Pengen
Kesehatan
dalian
Surveilans
Pencatatan Kesehatan
Pelaporan
Pembimbing Kesehatan Penata Muda, golongan ruang
III/a;dan
Kerja Pertama; Penata Muda Tingkat I, golongan
ruang III/b.

Penata, golongan ruang III/c; dan


Pembimbing Kesehatan Penata Tingkat I, golongan ruang
Kerja Muda; dan III/d.

Pembina, golongan ruang IV/a;


Pembimbing Kesehatan Pembina Tingkat I, golongan ruang
Kerja Madya. IV/b; dan
Pembina Utama Muda, golongan
ruang IV/c.
1. Pendidikan
2. Upaya Kesehatan kerja
3. Pengembangan Profesi
4. Penunjang Tugas Pembimbing
Kesehatan Kerja
*PERMASALAHAN SAAT INI
Pembina Kepegawaian di Belum semua pengelola
daerah yang kurang kesehatan kerja mempunyai
tersosialisasi tentang sertifikat pelatihan kesja
PERMENPAN NO.13 tahun sebagai salah satu prasyarat
2013 pengangkatan

Jumlah SDM Kesja yang telah


terangkat jafung masih sangat
kurang

PERPRES tunjangan Masa inpassing telah


Jabatan belum terbit berakhir
TINDAK LANJUT
1. Peningkatan Upaya Sosialisasi
2. Memfasilitasi Pelatihan
3. Mendorong Percepatan terbitnya Perpres Tunjangan
4. Penguatan dan Kerjasama dengan PPSDM dan Profesi
dalam penyiapan Pelatihan
5. Membuat SIM Jafung Pembimbing Kesehatan Kerja
6. Penguatan Peran Profesi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai