Anda di halaman 1dari 41

Disampaikan pada:

Pembinaan Bagi calon Ahli K3

1
 K3 sebagai salah satu aspek penting dalam
perlindungan tenaga kerja
 K3 belum mendapatkan perhatian yg memadai
dari semua pihak. Tingkat kepedulian
masyarakat khususnya masyarakat industri
terhadap K3 relatif masih rendah
 Komitmen pimpinan perusahaan di bidang K3
relatif rendah
 Tuntutan global dalam hal perlindungan K3
semakin meningkat
 Isu HAM dan K3
 K3 dan Kemiskinan
2
3
Menurut International Association of Safety Professional,
Filosofi K3 terbagi menjadi 8 filosofi
1. Safety is an ethical responsibility (Keselamatan adalah
tanggung jawab etis)
2. Safety is a culture, not a program. (Keselamatan adalah
budaya, bukan sebuah program)
3. Management is responsible. (Manajemen yg bertanggung
jawab.)
4. Employee must be trained to work safety. (Karyawan harus
dilatih untuk keselamatan kerja.)
5. Safety is a condition of employment. (Keselamatan adalah
kondisi kerja/keadaan bekerja)
6. All injuries are preventable.(semua celaka bisa dicegah)
7. Safety program must be site specific (Program keselamatan
harus spesifik lokasi. (tempat khusus)
8. Safety is good business. (Keselamatan adalah bisnis yang baik)4
Mindset
No KONSEP SAAT INI KONSEP LAMA

1 Memandang kecelakaan bukan Kecelakaan merupakan


sebuah nasib. nasib sial dan harus
diterima.
2 Kecelakaan pasti ada penyebab dan Tidak perlu berusaha
dpt dicegah mencegah
3 Celaka selalu menimbulkan Masih banyak pengganti
kerugian pekerja

4 Peran pimpinan sangat penting Membutuhkan biaya yang


dalam menentukan kebijakan cukup tinggi

5
RATIO KEBUTUHAN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN “1 ORANG PENGAWAS IDEALNYA MENGAWASI
6
5 PERUSAHAAN DALAM SATU BULAN ATAU 60 KALI PEMERIKSAAN SETAHUN”
Lanjutan

7
8
1. Masyarakat
 PJK3
Mendorong  Organisasi Profesi
Pelaksanaan  Assosiasi
K3
Di
 Perguruan Tinggi
Masyarakat  Pemerintah Pusat & Daerah
 DK3N / W / K

Meningkatnya Kepedulian setiap individu


maupun kelompok terhadap
Pemahaman Arti
K3 meningkat
Pentingnya K3

Terciptanya Pelaksanaan K3 di
K3 Menjadi Rumah Tangga, Lingkungan
Kebutuhan Masyarakat dan Perusahaan/
Masyarakat Tempat Kerja
9
2. Perusahaan  P2K3
 Ahli K3
Mendorong  Dokter Perusahaan & Pemeriksa
Terlaksananya Kesehatan
K3 Mandiri  Operator
disetiap  Teknisi
Perusahaan  Petugas
 Paramedis
Meningkatnya Kepatuhan
Pengusaha/ Pengurus & Tingkat kecelakaan & PAK
dapat ditekan bahkan
Tenaga Kerja, dalam
dihilangkan
Pelaksanaan Ketentuan dan
Standar K3
Terciptanya Ketenangan Kerja
dan Perlindungan K3

Tercapainya Peningkatan Efisiensi, efektifitas


dan produktifitas serta ketenangan berusaha
10
3. Sinergitas / Koneksitas
Indonesia
Berbudaya
K3

• Budaya K3
• Kebiasaan Melaksanakan K3
• Berperilaku K3

 Pelaksanaan K3 di perusahaan
 Pelaksanaan K3 di masyarakat
Peraturan & Pengawasan K3
Pembinaan K3
Standar

• Lembaga • Metode
Biaya
• SDM • Tatalaksana
11
1. Menyusun dan meningkatkan kebijakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia di Bidang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
3. Meningkatkan sarana dan prasarana pembinaan
dan pengawasan Keselamatan dan Kesehatan
kerja ;
4. Meningkatkan Pembinaan Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja;
5. Meningkatkan Jejaring kerja dan peran serta
instansi, lembaga, personil dan pihak-pihak
terkait

12
1. Penyusunan dan penyempurnaan norma, standar,
pedoman dan kriteria;
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas pengawas di
bidang Keselamatan dan Kesehatan kerja;
3. Peningkatan kuantitas dan kualitas Ahli K3,
dokter, personil, petugas, teknisi, operator di
bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ;
4. Peningkatan kuantitas dan kualitas pembinaan
Keselamatan dan kesehatan Kerja bagi
pengusaha, tenaga kerja dan masyarakat;
5. Peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan/
lembaga/ badan bidang jasa Keselamatan dan
Kesehatan kerja;
13
6. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana
pembinaan, pemeriksaan dan pengujian K3;
7. Peningkatan pembinaan dan penilaian penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja;
8. Peningkatan penilaian dan pemberian penghargaan
Keselamatan dan kesehatan kerja;
9. Peningkatan kerjasama dengan instansi, institusi, lembaga,
asosiasi dan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan
pembinaan dan pengawasan Keselamatan dan kesehatan
kerja;
10. Peningkatan kerja sama dengan instansi, institusi,lembaga
K3 di tingkat nasional dan internasional dalam rangka
pengembangan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan
kerja.
14
PROGRAM PEMERINTAH PUSAT yang
dilaksanakan oleh PEMDA DIY

1) FGD PEMERIKSAAN NORMA KETENAGAKERJAAN


2) SOSIALISASI PENERAPAN SMK3 DI PERUSAHAAN
3) PENDATAAN OBJEK PENGAWASAN K3
4) PEMBINAAN NORMA K3 MEKANIK, PESAWAT UAP DAN
BEJANA TEKAN
5) PEMERIKSAAN NORMA K3 MEKANIK, PESAWAT UAP DAN
BEJANA TEKAN
6) PENGUJIAN NORMA K3 MEKANIK, PESAWAT UAP DAN
BEJANA TEKAN
PROGRAM PEMERINTAH PUSAT yang
dilaksanakan oleh PEMDA DIY

7) PEMBINAAN NORMA K3 KONSTRUKSI BANGUNAN,


INSTALASI LISTRIK DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
8) PENGUJIAN INSTALASI LISTRIK & PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
9) PEMBINAAN NORMA K3 BIDANG KESEHATAN KERJA
DI PERUSAHAAN
10) PEMERIKSAAN NORMA KESEHATAN KERJA
11) PEMBINAAN NORMA K3 BIDANG ERGONOMI,
LINGKER, & BAHAN BERAHAYA
12) PENGUJIAN LINGKER

17
Dasar : KEP.02/DJPPK/PNK3/X/2009

“ INDONESIA BERBUDAYA
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA TAHUN
2015 - 2020 “

18
Meningkatkan Pelaksanaan Pembinaan dan
Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

Meningkatkan Penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan dan kesehatan kerja;

Meningkatkan Peran Serta Pengusaha, Tenaga Kerja


dan Masyarakat untuk mewujudkan kemandirian dalam
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

19
 a. Meningkatkan kesadaran dan ketaatan pemenuhan
norma K3;
 b. Meningkatkan partisipasi semua pihak dalam
mencapai pelaksanaan budaya K3 secara optimal
disetiap kegiatan usaha;
 c. Meningkatkan penerapan K3 menuju masyarakat
mandiri berbudaya K3.

20
 a. Turunnya tingkat kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja.
 b. Terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman,
dan efisien untuk mendorong produktivitas.
 c. Terwujudnya kemandirian masyarakat berbudaya
K3.

21
 Program-program kegiatan Bulan K3 Nasional,
meliputi:
 a. Kegiatan yang bersifat strategis, antara lain:
 1) Pencanangan Bulan K3 Nasional;
 2) Apel bendera Bulan K3 Nasional dilaksanakan
pada setiap
 tahun dari tahun 2015-2019 (pelaksanaannya dalam
bulan
 Januari, tanggal pelaksanaan disesuaikan dengan
kondisi 22
PRINSIP-PRINSIP K3
1. Semua kecelakaan dan penyakit akibat
kerja dapat dicegah
2. K3 adalah bagian integral dari budaya,
nilai dan operasi perusahaan
3. Manajemen harus menetapkan arahan,
menyiapkan dan menjamin sepenuhnya
penerapan K3
4. K3 adalah bagian integral dari perilaku,
tanggung jawab dan peran setiap
tenaga kerja
PRINSIP-PRINSIP K3
5. Setiap tenaga kerja harus mempunyai
rasa memiliki dalam pelaksanaan
operasi perusahaan
6. Setiap tenaga kerja harus memimpin,
mengatur dirinya sendiri dan
mengoreksi satu sama lain
7. Semua potensi bahaya harus
diidentifikasi dan dikendalikan
8. Semua kekurangan harus dilakukan
koreksi
9. Akuntabilitas K3 harus ditetapkan,
kinerja diukur dan diketahui
10. K3 adalah “good for business success,
vitality and sustainability”
1. Manfaat
• Bagi Masyarakat:
1. Menumbuhkembangkan pengetahuan,
pengertian, kesadaran dan kepedulian
mengenai K3;
2. Menjadi perilaku dalam hidup masyarakat
dan mulai di tanamkan pada keluarga;
3. Masyarakat hidup sehat dan disiplin.

25
• Bagi Tenaga Kerja:

1. Meningkatkan kepedulian dan


pengetahuan mengenai K3;
2. Meningkatkan kinerja tenaga kerja dan
bekerja setelah yakin akan jaminan
perlindungan K3;
3. Meningkatkan kesadaran berperilaku K3
dan disiplin.

26
27
28
29
30
31
• Bagi Perusahaan:
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap
peraturan perundangan dibidang K3
2. Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan
manajemen dalam rangka meningkatkan kinerja
SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian
serta kekurangan dari penerapan SMK3
4. Mengetahui kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada
akhirnya akan meningkatkan daya saing
perusahaan

32
Lanjutan

 Bagi Pemerintah:

1. Meningkatkan mutu kehidupan bangsa dan


image bangsa di forum internasional;
2. Mengetahui tingkat penerapan terhadap
peraturan perundangan;
3. Mengurangi angka kecelakaan kerja yang
sekaligus akan meningkatkan produktifitas
kerja/nasional.

33
1. Peran Masyarakat

 Mengimplementasikan K3 dalam
Kehidupan sehari-hari.

34
2. Peran Tenaga Kerja
 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
prosedur kerja aman;
 Mengembangkan pengetahuan bidang K3;
 Memberikan masukan pada pihak
manajemen dalam rangka merencanakan
program K3 di tempat kerja;
 Mengimplementasikan K3 di tempat kerja;
 Mengembangkan pelaksanaan K3;
 Meningkatkan kesadaran dan perilaku K3.
35
3. Peran Manajemen
 Di awali dengan adanya komitmen pihak
manajemen
 Penetapan kebijakan K3
 Pembentukan organisasi K3 yang
bertanggung jawab menangani
permasalahan K3
 Mendorong aktivitas P2K3

36
Lanjutan

 Penyebarluasan kebijakan K3
 Seluruh Manajemen harus mendukung
program K3
 Pengenalan dan penilaian sumber bahaya
 Penentuan jenis proteksi yang diperlukan
berdasarkan resiko
 Perencanaan preventif maintenance
 Penyiapan dan penggunaan SOP

37
Lanjutan

 Pemilihan dan penempatan karyawan


(pekerja)
 Diklat
 Motivasi
 Investigasi
 Review atas keberhasilan dan atau
kegagalan

38
4. Peran Pemerintah
 Mendorong masyarakat atas ditaatinya
perundangan dan standar dibidang K3;
 Mendorong lembaga-lembaga K3 untuk
berperan aktif dalam pelaksanaan K3
 Mengembangkan Kebijakan K3.

39
Ciri-Ciri Berbudaya K3
 Mempunyai keinginan kuat untuk selalu
melaksanakan K3
 Mempunyai motivasi untuk selalu
melaksanakan K3
 Mempunyai pengetahuan, kemampuan
dan kemauan untuk beraktivitas/bekerja
secara selamat dan sehat
 Selalu peduli terhadap K3
dilingkungannya
 Bertanggung jawab atas K3
`

41
42

Anda mungkin juga menyukai