Potensi bahaya dan risiko di tempat kerja antara lain akibat sistem kerja atau proses
kerja, penggunaan mesin, alat dan bahan, yang bersumber dari keterbatasan pekerjaannya
sendiri, perilaku hidup yang tidak sehat dan perilaku kerja yang tidak selamat/aman,
buruknya lingkungan kerja, kondisi pekerjaan yang tidak ergonomik, pengorganisasian
pekerjaan dan hudaya kerja yang tidak kondusif bagi keselamatan dan kesehatan kerja
(Kurniawidjaja, 2010).
Bahaya potensial di Rumah sakit dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan
akibat kerja. Yaitu dapat disebabkan oleh faktor biologi (virus, bakteri, jamur); faktor kimia
(antiseptik, gas anastesi, dll); faktor ergonomik (cara atau posisi kerja yang salah, dll); faktor
fisika (suhu, cahaya, bising, listrik, getaran, dan radiasi); faktor psikososial (kerja bergilir,
hubungan sesama karyawan dan atau atasan, dll).
Bahaya potensial yang dimungkinkan ada di Rumah Sakit, diantaranya adalah
mikrobiologik, desain atau fisik, kebakaran, mekanik, kimia/gas/karsinogen, radiasi dan
risiko hukum/keamanan.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) di Rumah Sakit, umumnya berkaitan dengan faktor
biologik (kuman patogen yang umunya berasal dari pasien); faktor kimia (pemaparan dalam
dosis kecil namun terus-menerus seperti antiseptik pada kulit, gas anastesi pada hati); faktor
ergonomik (cara mengangkat pasien yang salah, dll); faktor fisik dalam dosis kecil secara
terus-menerus (panas pada kulit, tegangan tinggi pada sistem reproduksi, dll); faktor
psikologis (ketegangan di kamar bedah, penerimaan pasien, gawat darurat dan bangsal
penyakit jiwa). Bahaya potensial berdasarkan lokasi dan pekerjaan di Rumah Sakit meliputi:
No Bahaya potensial Lokasi Pekerja yang paling beresiko
1 Fisik: IPS-RS, laundry, dapur, Karyawan yang bekerja di lokasi
Bising CSSD, gedung genset-boiler, tersebut
IPAL
Getaran Ruang mesin-mesin dan Perawat, cleaning service, dll
peralatan yang menghasilkan
getaran (ruang gigi, dll)
Debu Genset, bengkel kerja, Petugas sanitasi, teknisi gigi,
laboratorium gigi, gudang petugas IPS dan rekam medis
rekam medis, incinerator
Panas CSSD, dapur, laundry, Pekerja dapur, pekerja laundry,
incinerator, boiler petugas sanitasi dan IP-RS
Radiasi X-Ray, OK yang Ahli radiologi, radioterapist dan
menggunakan c-arm, ruang radiografer, ahli fisioterapi dan
fisioterapi, unit gigi petugas rontgen gigi
Kimia: Semua area Petugas kebersihan, perawat
Disinfektan
Cytotoxics Farmasi, tempat pembuangan Pekerja farmasi, perawat,
limbah, bangsal petugas pengumpul sampah
Ethylene Oxide Kamar operasi Dokter, perawat
Formaldehyde Laboratorium, kamar mayat, Petugas kamar mayat, petugas
gudang farmasi laboratorium dan farmasi
2
Methyl: Ruang pemeriksaan gigi Petugas/dokter gigi, dokter
Methacrylate, Hg bedah, perawat
(Amalgam)
Solvents Laboratorium, bengkel kerja, Teknisi, petugas laboratorium,
semua area di RS petugas pembersih
Gas-gas anastesi Ruang operasi gigi, OK, Dokter gigi, perawat, dokter
ruang pemulihan (RR) bedah, dokter/perawat anastesi
Biologik: IGD, kamar operasi, ruang Dokter, dokter gigi, perawat,
AIDS, Hepatitis B pemeriksaan gigi, petugas laboratorium, petugas
dan Non A-Non B laboratorium, laundry sanitasi dan laundry
Cytomegalovirus Ruang kebidanan, ruang anak Perawat, dokter yang bekerja di
3
bagian ibu dan anak
Rubella Ruang ibu dan anak Dokter dan perawat
Tuberkulosis Bangsal, laboratorium, ruang Perawat, petugas laboratorium,
isolasi fisioterapis
4 Ergonomik: Area pasien dan tempat Petugas yang menangani pasien
Pekerjaan yang penyimpanan barang dan barang
dilakukan secara (gudang)
manual
Postur yang salah Semua area Semua karyawan
dalam melakukan
pekerjaan
Pekerjaan yang Semua area Semua karyawan
berulang
Psikososial: Semua area Semua karyawan
Sering kontak
dengan pasien, kerja
5
bergilir, kerja
berlebih, ancaman
secara fisik
Probability (P)
Level Deskripsi
1 0–5% – extremely unlikely or virtually impossible
Very low HAMPIR TIDAK MUNGKIN TERJADI
(5-10 Tahun)
Daftar Pustaka
Kurniawidjaja, Meily. 2010. Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. UI Press. Jakarta
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 432/MENKES/SK/IV/2007 Di Rumah sakit
Tentang Manajemen K3 Di RS
Daftar Risiko RSS Carolus.