A. PENDAHULUAN
Kedudukan Pegawai Megeri Sipil sebagai unsur aparatur
negara, abdi negara dan abdi masyarakat diharapkan dapat
melaksanakan penyelenggaraan tugas pemerintah dan
pembangunan serta dapat memberikan pelayanan umum kepada
masyarakat secara profesional.
Untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang berkualitas
tersebut pemerintah melakukan upaya pembinaan melalui
peningkatan pengabdian profesionalisme sesuai dengan dasar
masing-masing profesinya. Maka dibentuklah jabatan-jabatan
fungsional Pegawai Negeri Sipil yang dikelompokkan berdasarkan
rumpun jabatan fungsional.
Disektor kesehatan dengan rumpun jabatan fungsional
kesehatan hingga saat ini telah dibentuk 17 jenis jabatan fungsional
dan telah mendapat penetapan dari menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara sebagai jabatan karier Pegawai Negeri Sipil, salah
satu diantaranya adalah Jabatan Fungsional Sanitarian.
Jabatan Fungsional Sanitarian adalah jabatan karier Pegawai
Negeri Sipil pengabdian keilmuan terhadap pembangunan sektor
kesehatan di bidang pengamatan, pengawasan dan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka perbaikan kesehatan lingkungan untuk
dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup
bersih dan sehat.
Jabatan Fungsional Sanitarian tersebut sejak tanggal 30
November tahun 2000 telah mendapat penetapan dari Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dengan Surat Keputusan
Nomor : 19/ KEP/ M.PAN/ II/ 2000 tentang Jabatan Fungsional
Sanitarian dan Angka Kreditnya. Dengan telah ditetapkan jabatan
fungsional sanitarian tersebut, secara normative bagi Pegawai Negeri
Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah di seluruh wilayah
Republik Indonesia yang memenuhi kriteria yang ditentukan untuk
jabatan tersebut dapat memilih jalur karier sebagai Pejabat
Fungsional Sanitarian.
Jenjang Jabatan Fungsional Sanitarian terdiri atas jenjang ahli
bagi Sanitarian yang berbasis pendidikan Strata Sarjana (S1)
Diploma IV (D.IV) ke atas dan jenjang terampil bagi sanitarian
dengan basis pendidikan Diploma III (D.III) ke bawah serendah-
rendahnya SLTA/ D.I dengan kualitas pendidikan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Pegawai Negeri Sipil yang akan memilih jalur karier Jabatan
Fungsional Sanitarian, terlebih dahulu harus memenuhi sepenuhnya
tentang jabatan fungsional tersebut.
B. TUJUAN
1. Umum :
1
2. Khusus :
C. PESERTA
1. PROSES
2. METODE
2
E. STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN
WAKTU
NO MATERI JML
T P PL
A. Materi Dasar
1. Kebijakan Diklat Aparatur 2 - - 2
2.Jabatan Fungsional Sanitarian. 2 2 - 4
3. Kebijakan Program Penyehatan
Lingkungan 2 - - 2
4. Profesi dan Etika Sanitarian 2 2 - 4
Sub Total 8 4 - 12
B. Materi Inti
1.Persiapan Pelaksanaan Kegiata
Kesehatan lingkungan 3 5 - 8
2.Pengamatan kesehatan
Lingkungan 3 6 4 13
3.Pengawasan Kesehatan
Lingkungan 4 8 4 16
4.Pemberdayaan masyarakat
dalam meningkatkan kualitas
kesehatan lingkungan 3 6 2 11
5.Karya tulis/karya ilmiah di
bidang 2 6 - 8
kesehatan lingkungan
6.Teknologi tepat guna di bidang 2 4 - 6
kesehatan lingkungan
7.Perhitungan Angka Kredit dan 2 6 - 8
pengajuan DUPAK
Sub Total 19 41 10 70
C. Materi Penunjang
1. BLC - 3 - 3
2. RTL - 2 - 3
Sub Total - 5 - 6
Jumlah Total JPL 27 50 10 87
F. Rencana Pelatihan
G. Biaya
H. Sertifikasi
3
Peserta yang mengikuti pelatihan ini sampai dengan selesai akan
mendapat Sertifikat yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan dengan jumlah SKP = 2
I. Penutup
KERANGKA ACUAN
PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL
PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
DI BAPELKES TGL 2 – 11 NOVEMBER 2009
4
I.PENDAHULUAN
II.TUJUAN
1. Umum :
Setelah selesai mengikuti pelatihan pengangkatan pertama jabatan fungsional
penyuluh kesehatan masyarakat, peserta mampu memahami ruang lingkup bidang
tugas, hak dan tanggung jawabnya di bidang penyuluh kesehatan masyarakat/
promosi kesehatan.
2. Khusus :
Setelah selesai pelatihan, peserta mampu :
a. Memahami wawasan tentang Indonesia Sehat 2010
b. Memahami Kebijakan Promosi Kesehatan dalam rangka mencapai Indonesia
Sehat 2010.
c. Memahami fungsi jabatan fungsional penyuluh kesehatan masyarakat.
d. Menghitung angka kredit jabatan fungsional penyuluh kesehatan masyarakat.
e. Memahami etika profesi
f. Menerapkan strategi promosi kesehatan
g. Menerapkan perencanaan, monitoring dan evaluasi PKM/ Promkes
h. Menerapkan pengembangan media PKM/ Promkes
i. Memahami riset kuantitatif dan kualitatif
j. Memahami strategi penulisan karya tulis ilmiah
k. Menjadi agen pembaharu/ perubahan dalam : sikap mental penyuluh kesehatan
yang tangguh, ulet, peka dna jujur, kemapmpuan profesional di bidang
penyuluh kesehatan masyarakat/ promosi kesehatan, mengikuti perkembangan
teknologi, seni dan komunikasi.
III.PESERTA
Jumlah peserta = 30 orang
3. Pegawai Negeri Sipil
5
4. Untuk Jabatan Funsional Penyuluh Kesehatan Terampil, pendidikan Min. DIII
Kesehatan dengan pangkat serendah-rendahnya Pengatur Gol. II/c
5. Untuk Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Ahli, Pendidikan Min. S1
Kesehatan dengan pangkat serendah-rendahnya Penata Muda Gol. III/a
C. Materi Penunjang
1.BLC 3 - - 3
2.RTL dan Presentasi 1 2 - 3
Jumlah 37 46 - 84
VI.Rencana Pelatihan
6
Pelatihan jabatan fungsional PKM akan direncanakan pada bulan November triwulan
ke 4 (empat) tahun 2009. Selama 9 hari (84 JPL) bertempat di Balai Pelatihan
Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan.
VII.Biaya
Dana Pelatihan ini dibebankan pada dana swadana dari peserta yang akan mengikuti
pelatihan jabatan fungsional PKM.
VII.Sertifikasi
Peserta yang mengikitu pelatihan in sampai dengan selesai akan mendapat Sertifikat
yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan dengan
jumlah SKP = 2
IX.Penutup
Kerangka acuan ini merupakan pedoman umum dalam penyelenggarakan pelatihan
Jabatan Fungsional PKM. Hal-hal yang belum diatur dalam krangka acuan ini akan
diatur dan ditentukan kemudian oleh panitia penyelenggara.
7
8
KERANGKA ACUAN
PELATIHAN DAN PENYEGARAN PETUGAS MTBS
UNTUK PERENCANA
a. PENDAHULUAN
II. TUJUAN
6. Umum :
Setelah selesai mengikuti pelatihan ini kami mendapat gambaran
mengenai organisasi dan manajemen kesehatan yang aik serta pemecahan
masalah yang tepat di unit MTBS Puskesmas 4 Ulu Palembang
9
7. Khusus :
III. PESERTA
Jumlah peserta = 10 orang
Petugas Puskesmas Unit MTBS Puskesmas
1. Proses
2. Metode
10
V. STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN
WAKTU
NO MATERI JML
T P PL
A. Materi Dasar
1. Manajemen Dasar Puskesmas 2 - - 2
B. Materi Inti
1. Tentang tugas pokok, fungsi dan 2 - - 2
hasil kerja dari unit MTBS
Puskesmas 4 Ulu Palembang.
2. Tentang sumber daya yang ideal dan 3 - - 3
tang tersedia dalam pencapaian hasil
kerja di unit MTBS Puskesmas 4
Ulu Palembang
3. Tentang fungsi dan manajemen yang 2 2 - 4
seharusnya diterapkan dan
enerapannya dalam pencapaian hasil
tujuan kerja.
4. Tentang hasil kerja yang diharapkan 2 2 - 4
dengan kenyataan yang ada.
11
12
13