MANUSKRIP
MANUSKRIP
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat
Skripsi iniadalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
NIM : 20180301144
Tandan Tangan : ( )
A. Identitas Diri
Nama Lengkap
1 (dengan gelar) M Fadli Sheh Akbar, A.Md.Kep
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
NIP/NIK/No.
3 Identitas Lainnya 20180301144
Tempat dan
4 Tanggal Lahir Lahat 12 September 1992
5 Email fadli.muhammad532@yahoo.co.id
6 Nomor Telepon/HP 081285693624
Jl Beringin Jaya Rosmala I Perum Selawi Blok CC No
7 Alamat Rumah 88/89 Lahat Sumatera Selatan
B. Riwayat Pendidikan
Program D-3
Nama PT Akademi Keperawatan Pemda Lahat
Bidang Ilmu Keperawatan
Tahun masuk - Lulus 2010-2013
Judul Skripsi/KTI Fakto-Faktor yang berhubungan dengan penerapan prosedur
tetap perawatan luka post operasi Di Rumah Sakit Umum
Daerah Lahat tahun 2013
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas hidayahNyalah,
penulis dapat menyelesaikan dan menyusun Skripsi yang berjudul “Hubungan
pengetahuan dan pengawasan dengan perilaku tidak aman pada pekerja bekisting PT
Beton Konstruksi Wijaksana tahun 2020” dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya dan
dalam tepat waktu.
Dalam penulisan dan penyusunan Skripsi ini penulis tidak lepas dari dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Arif Kusuma Among Praja, MBA. Selaku Rektor Universitas Esa Unggul
Jakarta
2. Dr. Aprilita Rina Yanti Eff, M. Biomed, Apt selaku Dekan Fakultas Ilmu – ilmu
Kesehatan Universitas Esa Unggul
3. Ibu Putri Handayani, S.KM, M.KKK selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat
4. Ibu Eka Cempaka Putri, S.K.M, M.K.K.K.selaku Dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan Skripsi ini
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih terdapat
kekurangan, mengingat penulis dalam taraf belajar sehingga masih terdapat keterbatasan
ilmu dan pengalaman. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan Skripsi ini
Demikian Proposal Penelitian ini penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi
penulis khusunya dan bagi para pembaca umumnya
Jakarta, 25 April 2021
Sebagai sivitas akademika Universitas Esa Unggul, saya yang bertanda tangan dibawah
ini:
Beserta perangkat yang ada. Dengan hak bebas royalti non eksklusif ini, universitas esa
unggul berhak menyimpan, mengalih-media/formatkan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.
Yang menyatakan
ABSTRAK
Nama : M Fadli Sheh Akbar
Program studi : Kesehatan Masyarakat
Judul : Hubungan Pengetahuan dan Pengawasan dengan Perilaku tidak
aman pada pekerja bekisting PT Beton Konstruksi Wijaksana
Tahun 2020
Perilaku tidak aman merupakan kesalahan manusia dalam suatu pengambilan sikap dan
tindakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku tidak aman antara lain Faktor
Predisposisi yaitu Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi. Faktor Pemungkin yaitu
Ketersediaan APD dan Peraturan Keselamatan. Faktor Penguat yaitu Pengawasan dan
Rekan Kerja. Berdasarkan hasil observasi pada bulan september di lapangan yang
dilakukan pada Pekerja Bekisting PT Beton Konstruksi Wijaksana, ditemukan beberapa
perilaku tidak aman (unsafe action) yang dilakukan oleh karyawan, seperti tidak
menggunakan APD dengan benar seperti tidak menggunakan body harness saat bekerja
di ketinggian dan tidak menggunakan pelindung tangan saat menggunakan mesin
potong, mengangkat beban dengan metode yang salah mengobrol dan bercanda pada
saat bekerja di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
pengetahuan dan pengawasan dengan perilaku tidak aman pada Pekerja Bekisting PT
Beton Konstruksi Wijaksana tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu
kuantitatif dengan teknik penelitian cross sectional. Untuk memperoleh data sebanyak
46 responden dilakukan dengan cara pengisian kuesioner melalui google formulir
dengan teknik total sampling. Hasil penelitian uji Chi Square didapatkan Ada hubungan
antara pengetahuan dan pengawasan dengan perilaku tidak aman pada pekerja yang ada
di Departemen Operasional Bekisting PT Beton Konstruksi Wijaksana (P value 0,000).
Diharapkan Perusahaan dapat segera melakukan evaluasi program K3 yang telah dibuat
serta membuat perencanaan program K3 yang baru serta memberikan pelatihan khusus
mengenai fungsi dan cara penggunaan APD kepada seluruh karyawan mengingat
pentingnya penggunaan APD dalam pekerjaan bekisting ini.
ABSTRACT
Unsafe behavior is a human error in taking attitudes and actions. Factors that
influence unsafe behavior include predisposing factors, namely knowledge, attitudes,
and motivation. Enabling Factors are Availability of PPE and Safety Regulations.
Reinforcing Factors are Supervision and Colleagues. Based on the results of
observations in September in the field conducted on Formwork Workers of PT Beton
Konstruksi Wijaksana, it was found that some unsafe actions were carried out by
employees, such as not using PPE properly such as not using a body harness when
working at heights and not using PPE. hand protection when using cutting machines,
lifting weights in the wrong method chatting and joking while working at work. This
study aims to determine the relationship between knowledge and supervision with
unsafe behavior in Formwork Workers of PT Beton Konstruksi Wijaksana in 2020. The
research method used is quantitative with cross sectional research techniques. To
obtain data for 46 respondents, it was done by filling out a questionnaire through
google forms with a total sampling technique. The results of the Chi Square test showed
that there was a relationship between knowledge and supervision with unsafe behavior
among workers in the Formwork Operations Department of PT Beton Konstruksi
Wijaksana (P value 0.000). It is expected that the Company can immediately evaluate
the K3 program that has been made and plan a new K3 program and provide special
training on the function and how to use PPE to all employees considering the
importance of using PPE in this formwork work.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan, Pengawasan dan perilaku tidak aman pada
Pekerja Bekisting PT Beton Konstruksi Wijaksana Tahun 2020 .................... 4
Tabel 2 Hubungan Pengetahuan dengan perilaku tidak aman Pada Pekerja Bekisting PT
Beton Konstruksi Wijaksana Tahun 2020 ....................................................... 5
Tabel 3 Hubungan Pengawasan dengan perilaku tidak aman Pada Pekerja Bekisting PT
Beton Konstruksi Wijaksana Tahun 2020 ....................................................... 5
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Informed Consent
2. Survei Pendahuluan
3. Kuesioner
4. Surat Keterangan Lolos Kaji Etik
5. Surat Keterangan Penelitian Dari Perusahaan
6. Surat Keterangan Penelitian Dari Universitas Esa Unggul
xii
1
ABSTRAK
ABSTRACT
Unsafe behavior is a human error in taking attitudes and actions. Factors that
influence unsafe behavior include predisposing factors, namely knowledge,
attitudes, and motivation. Enabling Factors are Availability of PPE and Safety
Regulations. Reinforcing Factors are Supervision and Colleagues. Based on the
results of observations in September in the field conducted on Formwork Workers
of PT Beton Konstruksi Wijaksana, it was found that some unsafe actions were
carried out by employees, such as not using PPE properly such as not using a
body harness when working at heights and not using PPE. hand protection when
using cutting machines, lifting weights in the wrong method chatting and joking
while working at work. This study aims to determine the relationship between
knowledge and supervision with unsafe behavior in Formwork Workers of PT
Beton Konstruksi Wijaksana in 2020. The research method used is quantitative
with cross sectional research techniques. To obtain data for 46 respondents, it was
done by filling out a questionnaire through google forms with a total sampling
technique. The results of the Chi Square test showed that there was a relationship
between knowledge and supervision with unsafe behavior among workers in the
Formwork Operations Department of PT Beton Konstruksi Wijaksana (P value
0.000). It is expected that the Company can immediately evaluate the K3 program
that has been made and plan a new K3 program and provide special training on
the function and how to use PPE to all employees considering the importance of
using PPE in this formwork work.
telah dibuat serta membuat perencanaan wawancara pada petugas HSE diketahui
program K3 yang baru. bahwa perusahaan sudah pernah
memberikan sosialisasi mengenai
Gambaran Pengetahuan Pada pentingnya K3. Selain itu, pihak
Pekerja Bekisting PT Beton management K3 juga mengadakan
Konstruksi Wijaksana tahun 2020 safety talk setiap hari sebelum bekerja
Berdasarkan hasil tabel distribusi serta memberikan pelatihan internal
frekuensipengetahuan pada Pekerja mengenai K3 seperti pelatihan bekerja
Bekisting PT Beton Konstruksi di ketinggian, pelatihan cara
Wijaksana tahun 2020 diperoleh mengoperasikan mesin, pelatihan
proporsi tertinggi yaitu sebanyak 30 membuat JSA, dan pelatihan lainnya.
pekerja (65,2%) memiliki pengetahuan Dari upaya tersebut diharapkan akan
baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan meningkatkan pengetahuan karyawan
penelitian Wijayanti Pada Pekerjaan Di mengenai resiko dan bahaya kerja di
Ketinggian Transmission Tower Proyek konstruksi, karyawan mengetahui
Sutt 150 Kv Sunyaragi- Rancaekek tindakan apa saja yang bisa memicu
Section 2 Di Pt Pln (Persero) timbulnya bahaya, maupun efek yang
Pusmanpro Unit Pelaksana Manajemen dapat ditimbulkan oleh bahaya tersebut
Konstruksi I - Cawang didapatkan sehingga dapat meminimalisir
bahwa proporsi tertinggi sebanyak 63,3 terjadinya tindakan tidak aman sekecil
% karyawan memiliki pengetahuan apapun.
yang baik (Wijayanti, 2020). Berdasarkan hasil kuesioner,
Pengetahuan sangat penting karyawan masih banyak menjawab
diberikan sebelum individu melakukan salah pada pertanyaan mengenai jenis
suatu tindakan. Tindakan akan sesuai pekerjaan yang wajib menggunakan
dengan pengetahuan apabila individu APD tersebut. Pada pertanyaan tersebut
menerima isyarat yang cukup kuat sebanyak 31 responden menjawab
untuk memotivasi dia bertindak salah. Dari hasil wawancara pada
sesuaidengan pengetahuannya (Shiddiq, petugas HSE menyebutkan perusahaan
2016). Pengetahuan yang kurang akan belum pernah memberikan pelatihan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) khusus mengenai fungsi dan cara
di lingkungan kerja menyebabkan penggunaan APD kepada seluruh
seseorang sulit untuk mengetahui karyawan. Karena sering terjadi
potensi bahaya yang ada disekitarnya, pergantian pekerja terutama pekerja
sehingga sulit untuk menentukan kontrak. Hal tersebut akan memakan
tindakan dalam mengendalikan potensi banyak biaya jika harus memberikan
bahaya tersebut. Oleh sebab itu pelatihan tiap ganti karyawan. Namun
seseorang akan menjadi kurang untuk mengatasi kendala ini,
waspadaterhadap risiko yang dapat perusahaan menugaskan kepada petugas
timbul dariperilakunya selama HSE dan beberapa karyawan senior
bekerja(Sangaji, 2018). untuk mangajari karyawan baru tentang
Berdasarkan hasil penelitian fungsi dan cara penggunaan APD.
menunjukkan bahwa proporsi tertinggi Berdasarkan hal diatas, disarankan
adalah responden yang kepada pihak perusahaan untuk
memilikipengetahuan yang baik. Hal ini memberikan pelatihan khusus mengenai
terjadi karena berdasarkan hasil fungsi dan cara penggunaan APD
8
Saya yang bertandatangan di bawah ini dengan secara sukarela dan tidak ada
unsur paksaan dari siapapun, bersedia berperan serta dalam penelitian ini. Peneliti akan
menjamin kerahasiaan identitas pengelola dan menjaga privasi sebagaimana etika di
dalam penelitian. Oleh karena itu, saya telah diminta dan telah menyetujui untuk
memberikan informasi-informasi terkait judul penelitian sebagai pengelola institusi
tersebut. Peneliti telah menjelaskan tentang penelitian ini beserta dengan tujuan
penelitian yaitu untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Dan Pengawasan Dengan
Perilaku Tidak Aman Pada Pekerja Bekisting Pt Beton Konstruksi Wijaksana.
Dengan demikian, saya menyatakan kesediaan saya dan tidak keberatan memberi
informasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada saya, hal ini
dilakukan hanya untuk tujuan penelitian yang berjudul Hubungan Pengetahuan Dan
Pengawasan Dengan Perilaku Tidak Aman Pada Pekerja Bekisting Pt Beton Konstruksi
Wijaksana, yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ......................................................
Alamat : ......................................................
Dengan ini saya bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
KUESIONER PENGETAHUAN
Petunjuk Pengisian :
1) Isilah pertanyaan berikut pada kolom yang telah disediakan
2) Beri tanda checklist (V) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat anda
3) Kejujuran anda sangat saya harapkan.
Petunjuk Umum
1. Berilah tanda ceklist (√) pada kotak jawaban ang anda anggap paling sesuai dengan
pilihan sebagaiberikut :
SR = Sering (dilakukan secara terus menerus namun tidak setiap hari/tiap saat)
1. Bila pada pengisian kuesioner kurang jelas, Anda dapat bertanya pada peneliti
Jawaban
No Pertanyaan
SL SR JR TP
KUESIONER PENGAWASAN
Berilah tanda checklist() pada jawaban yang sesuai dengan kondisi yang dialami
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dengan jawaban sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Kurang Setuju (KS)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Jawaban
No Pernyataan S S K T S
SS S KS TS STS
1. Pihak pengawas (supervisor) tidak memeriksa
kelengkapan alat pelindung diri (APD) sebelum
saya memulai pekerjaan
2. Sebelum saya bekerja, saya selalu diingatkan
untuk bekerja sesuai Standar Prosedur kerja
3. Pihak pengawas dari bagian safety (hse) jarang
melakukan pengawasan pada area produksi
4. Pengawas (supervisor) bertindak tegas pada
karyawan yang berperilaku tidak aman saat
bekerja
Jawaban
No Pernyataan S S K T S
SS S KS TS STS
5. Menurut saya, pengawasan dari (supervisor)
pada saat bekerja masih kurang baik
6. Penentuan prosedur kerja di perusahaan sudah
cukup jelas dan mudah dipahami
7. Prosedurkerja di perusahaan mampu
memudahkan pegawai dalam memperkecil
kesalahan
8. Penetapan anggaran untuk tugas pegawai telah
jelas dan transparan.
9. Tindakan atas pelanggaran yang dilakukan oleh
pegawai sudah dilakukan dengan objektif
10. Pimpinan saya memberikan tindakan tegas
apabila saya melanggar aturan