Oleh :
Maria Ulfa
NPM 182410049
Dosen Pembimbing :
Noviyanti,S.Kep.M.Kes
NIDN 1022117501
Pembimbing Lapangan :
PROGRAM STUDI
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKes)
UNIVERSITAS IBNU SINA
2022
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
“Laporan magang ini telah diperiksa, telah disetujui dan telah diseminarkan
iii
BIODATA
No.Telepon : +62815-3758-6623
Pekerjaan : -
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan karunianya, sehingga penulis dapat menyusun Laporan magang dengan judul
“Gambaran Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Risiko Pada Pekerja Gerinda Di PT.
Bahtera Bahari Shipyard Batam Tahun 2022”. Shalawat beserta salam tak lupa
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kelak kita mendapat syafaat
di hari akhir.
1. Drg. Andi Tenri Ummu selaku Ketua Yayasan Pendidikan Ibnu Sina
Batam.
2. Dr. Haji Mustaqim Syuaib, SE, MM selaku Rektor Universitas Ibnu Sina.
3. Fitri Sari Dewi, SKM, M.KKK selaku Dekan FIKes Universitas Ibnu Sina
6. Yahya Bin Usman selaku HRD PT. Bahtera Bahari Shipyard yang telah
memberi izin dan membantu dalam proses surat menyurat terkait izin
magang.
7. Lalu Wirya Atmaja selaku HSE Officer yang telah memberikan arahan
v
Shipyard.
Inspector dan Admin HSE di PT. Bahtera Bahari Shipyard, yang telah
12. Anggota EXO yang telah menjadi mood booster saat pembuatan laporan.
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran serta kritik yang
membangun untuk perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
Maria Ulfa
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR SINGKATAN/ISTILAH
x
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Surat Izin Magang Dan Surat Balasan Dari Perusahaan Tempat
Pelaksanaan Magang
LAMPIRAN 2. Absensi Pelaksanaan Magang Dan Daftar Kegiatan Harian Magang
LAMPIRAN 3. Supervisi Dosen Pembimbing Magang
LAMPIRAN 4. Berita Acara
LAMPIRAN 5. Surat Tugas
LAMPIRAN 6. Lembar konsultasi dosen pembimbing dan pembimbing lapangan
LAMPIRAN 7. Lembar Observasi
LAMPIRAN 8. Lembar Wawancara
LAMPIRAN 9. Dokumentasi Pelaksanaan Magang
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya semua tempat kerja memiliki sumber bahaya yang dapat
tempat kerja dapat ditemukan mulai dari bahan, proses kerja, hingga produk
dan limbah (cair, padat dan gas) yang dihasilkan (Ramli dalam Bagus Anggoro
pada pekerja. K3 adalah suatu upaya untuk menekan atau mengurangi resiko
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada hakikatnya tidak dapat
setiap proses pekerjaan. Bahaya yaitu sumber, situasi atau tindakan yang
1
memperkirakan adanya bahaya pada suatu sistem, seperti peralatan, tempat
kerja, proses kerja, prosedur, dll. sedangkan penilaian risiko adalah Kegiatan
dari 1,8 juta kematian akibat kerja terjadi setiap tahunnya di kawasan Asia dan
Pasifik. 2,78 juta pekerja meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Sekitar 2,4 juta (86,3%) dari kematian ini dikarenakan
kecelakaan kerja dengan korban meninggal 3.000 orang atau 2,43% dari
jumlah kasus kecelakaan kerja, pada tahun 2018 mencapai 173.105 kasus,
tahun 2019 tercatat sebanyak 114.235 kasus dan pada tahun 2020 tercatat
tempat setelah terkena sengatan listrik pada saat korban melakukan pengerjaan
2
menggunakan mesin gerinda dan diduga disebabkan karena tak memakai APD
pekerja pengguna gerinda yang menyebabkan jari tangan terputus, hal ini
(JPNN.COM).
dan Repairing kapal yang terdiri dari tempat pembuatan kapal, docking kapal,
limbah B3, pembuangan limbah sisa produksi serta limbah umum. Proses
galangan kapal. Pekerjaan gerinda memiliki banyak potensi bahaya yang dapat
risiko agar dapat mencegah dan mengurangi risiko kecelakaan kerja pada
Shipyard Kota Batam , pada tahun 2017 terdapat sebanyak 21 insiden, tahun
insiden, tahun 2020 sebanyak 19 insiden dan 2021 periode sampai dengan
3
Oktober yaitu sebanyak 8 insiden, yang di dalamnya terdapat Lost Time
Bahari Shipyard Kota Batam, bahwa banyak dari pekerja yang belum
bahaya dan risiko yang terdapat dalam pekerjaan gerinda serta dari data
bahaya dan penilaian risiko pada pekerjaan gerinda di PT. Bahtera Bahari
Shipyard Kota Batam untuk mengetahui risiko dan pengendalian. Karena hal
Bahaya Dan Penilaian Risiko Pada Pekerja Gerinda Di PT. Bahtera Bahari
4
1.2.2. Tujuan Khusus
5
1.3.3. Manfaat bagi Perusahaan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bahaya
atau situasi yang berpotensi untuk menyebabkan cidera dan sakit”, bahaya bisa
Bahaya ditempat kerja terjadi ketika ada interaksi antara unsur produksi
yang terdiri dari manusia, material, peralatan produksi, proses kerja. Dalam
7
suatu pekerjaan produksi terjaid kontak antara manusia dengan material, mesin
dan lingkungan kerja yang diatur oleh proses atau prosedur kerja. Menurut
a. Manusia
b. Peralatan
c. Material
karateristiknya.
d. Proses
minyak digunakan proses fisika dan kimia dengan kondisi operasi seperti
bentuk dari reaksi kimia, penimbunan dan yang lainnya. Tekanan tersebut
8
e. Sistem dan Prosedur
Proses produksi diatur oleh suatu sistem dan prosedur operasi yang
diperlukan sesuai dengan sifat dan jenis kegiatan. Secara langsung sistem
bahaya listrik, bahaya fisik, bahaya biologi, bahaya kimia, bahaya fisiologis,
a. Bahaya Mekanis
maupun otomatis.
b. Bahaya Listrik
9
Diwilayah kerja banyak ditemukan energi listrik, baik dari peralatan
c. Bahaya Kimiawi
bahan kimia ini terdapat berbagai potensi bahaya sesuai dengan sifat dan
lain:
yang lainnya.
d. Bahaya Fisik
tekanan, getaran dan suhu panas atau dingin. Bahaya fisik memiliki Nilai
e. Bahaya Biologi
Potensi bahaya ini berasal dari alam yaitu flora dan fauna yang
berasal dari aktivitas kerja. Potensi bahaya ini banyak terdapat pada
10
f. Bahaya Psikososial
individu dengan yang lainnya. Hal ini dapat berdampak pada tingkat
kelelahan fisik dan mental bagi tenaga kerja sehingga dapat menigkatkan
g. Bahaya Statis
Bahaya statis adalah bahaya yang tidak bergerak yang ada di lingkungan
tempat kerja, misalnya tangga, ujung meja yang runcing, lantai yang
2.2. Risiko
Setiap aktivitas atau pekerjaan pasti mengandung risiko baik itu risiko
positif atau risiko negatif. Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan dan
keparahan dari suatu kejadian. Semakin besar potensi terjadinya suatu kejadian
dan semakin besar dampak yang ditimbulkan, maka kejadian tersebut dinilai
bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Risiko juga dipengaruhi oleh
berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar. Faktor dari luar misalnya
11
Menurut Soehatman Ramli (2018, h.25) jenis risiko dibagi menjadi
beberapa yaitu:
dan jasa, risiko lain yang berhubungan dengan pasar yaitu berasal
dari pesaing.
Risiko ini dihadapi siapa saja dan dapat terjadi kapan saja.
setiap terjadi bencana terjadi kerugian yang sangat besar bagi pelaku
d. Risiko Operasional
12
mengalami kerugian. Yang termasuk dalam risiko operasional
adalah:
1) Ketenagakerjaan
2) Teknologi
13
pengunaan teknologi juga harus mempertimbangkan
3) Risiko K3
perusahaan
e) Gangguan operasi
K3.
14
e. Risiko Keamanan (Security Risk)
f. Risiko Sosial
dari cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kejadian atau
paparan tersebut.
risiko dan penyusunan strategi untuk mengelola sumber daya guna untuk
15
mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif,
berikut:
a. Menentukan Konteks
1) Konteks Stategis
Setiap organisasi pasti memiliki visi dan misi yang menjiwai dan
16
terdapat berbagai risiko berupa peluang dan hambatan dalam
juga berbeda
3) Kriteria risiko
perusahaan atau organisasi baik dari segi finansial maupun sumber daya
yang tersedia.
b. Penilaian Risiko
1) Identifikasi Risiko
17
suatu proses manajemen risiko sangat ditentukan oleh kemampuan
2) Analisa risiko
3) Evaluasi risiko
kriteria yang telah ditetapkan atau standar norma yang berlaku untuk
c. Pengendalian Risiko
Risiko yang telah diketahui besar dan potensi akibatnya harus dikelola
perusahaan.
d. Komunikasi risiko
18
Semua risiko termasuk langkah penanganannya harus
memastikan bahwa semua upaya yang telah dirancang dan dtetapkan telah
disempurnakan.
Kota Batam (2020), HIRA & AI Analysis memiliki beberapa tahapan, yaitu:
aktivitas kerja.
19
c. Manager departemen/kepala bagian yang bertanggung jawab
1) Pekerjaan rutin & Pekerjaan yang tidak rutin seperti Kerja Panas,
cedera fisik
3) Semua bahaya yang telah dikenali harus ditulis dalam kolom bahaya
b. Prepare risk control action plan, menentukan tindakan apa yang perlu
20
pengontrolan risiko di tempat kerja adalah untuk menghilangkan risiko
2) Aktivitas atau proses yang berlaku dan memiliki risiko bahaya tinggi
3) Risiko kecil yang dihadapi setiap hari tidak harus dicatat, contohnya
kering.
a) Eliminasi
b) Substitusi
21
f) Prosedur rencana tanggap darurat (Emergency Preparedness And
Response)
pengontrolan yang telah diperbaharui dan cek apakah risiko tersebut dapat
diusulkan).
22
b. Apabila berlaku, salinan Penilaian Risiko harus ditempatkan di tempat
kerja.
sebagaimana direncanakan.
keadaan sekeliling penilaian risiko juga dapat berubah. Oleh karena itu,
berlaku.
2) Penemuan-penemuan audit
berlaku
23
e. Revisi Penilaian Resiko pada formulir Penilaian Resiko harus
f. Perubahan terakhir pada penilaian risiko harus diberi tanda dari revisi
sebelumnya.
2.4.7. Dokumentasi
diubah bila perlu. Ini dapat dengan mudah dilakukan jika penilaian di
tetap efektif.
24
2.4.8. Meninjau Dan Memperbarui Penilaian Sebagaimana Diperlukan
meninjau penilaian risiko secara berkala dan jika ada hal-hal yang timbul
berikut:
risiko.
telah dicapai).
Bagian badan mesin gerinda yang biasanya terbuat dari besi tuang
yang memiliki sifat sebagai peredam getaran yang baik. Point of operation
25
gerinda ini merupakan bagian mesin yang dirancang untuk mengasah atau
a. Terkena arus listrik: kecelakaan karena arus listrik ini disebabkan oleh
b. Terkena pecahan batu gerinda: hal ini disebabkan karena mesin tidak
dipasang penutup batu gerinda, sehingga pada saat batu gerinda tersebut
c. Jari terpotong oleh batu gerinda: kecelakaan ini disebabkan oleh tidak
dan penyangga benda kerja terlalu lebar). Jarak antara batu gerinda dan
26
2.5.2. Jenis Mesin Gerinda
a. Gerinda Lurus
batu gerinda yang kecil sehingga sangat fleksibel pada saat melakukan
b. Gerinda duduk
dengan cara diikat dengan baut pada meja kerja. Fungsinya untuk
mengasah perkakas potong berukuran kecil seperti mata bor, pahat tangan,
c. Gerinda Tangan
27
Gerinda tangan merupakan jenis mesin gerinda yang fleksibel dan
khusus. Jenis gerinda ini merupakan mesin gerinda yang serba guna dapat
2018). Umumnya gerinda dibagi menjadi 2 yaitu gerinda tangan 4 inchi dan
dan besar volt listriknya, yang mana gerinda 7 inchi lebih besar untuk
Sumber : klikteknik.com
Gambar 2.4 Gerinda Tangan
digunakan untuk mengasah pahat bubut, mata bor, pisau dan alat potong
meratakan dan memotong sebuah benda yang keras. Roda gerinda di buat
28
a. Batu Gerinda Asah
batu gerinda biasanya tertera pada label yang ada dibagian atas batu
gerinda tersebut.
bentuk seperti batu gerinda asah, namun lebih tipis dengan bagian
29
Sumber : Andri Yoka. 2020
Gambar 2.6 Batu Gerinda Fleksibel
d. Gerinda Sikat
yaitu rata “wheel wire brush” dan bentuk mangkuk “cup wire brush”.
30
Fungsinya untuk membersihkan bagian-bagian permukaan logam dari
adanya kotoran, seperti karat, kerak dan akibat proses oksidasi pada
Sumber: shop.ajbc.co.id
(Fiber Disc)
tersebut.
31
rubber pad agar memiliki daya tekan sempurna (Muhammad reza
furqoni, 2021)
Sumber: shop.ajbc.co.id
Gambar 2.9 Ampelas Gerinda Susun
Sumber: shop.ajbc.co.id
Gambar 2.10 Ampelas Gerinda Datar dan Rubber Pad
Sumber : teknikece.com
Gambar 2.11 Pisau Potong Keramik
32
Mata gerinda jenis ini digunakan untuk mengikis pada bidang
menghasilkan permukaan yang rata, bisa juga untuk mengikis sisi granit
Furqoni, 2021).
Sumber : teknikece.com
Gambar 2.12 Diamond Turbo Disc
Mata gerinda ini terbuat dari baja dengan TCT (Tungsten Carbide Tipped)
tinggi dan tidak mudah rusak saat melakukan pemotongan. Varian produk
Sumber : teknikece.com
33
Gambar 2.13 Circular Saw
Sumber : teknikece.com
Gambar 2.14 Sponge Grinding Wheel
dan mengkilapkan. Namun bukan untuk batu marmer dan granit, melainkan
Sumber : teknikece.com
Gambar 2.15 Batu Gerinda Asah Non-Woven
34
k. Kain poles (Wool Polishing Bonnet)
dilapisi cat dengan clear coat paint. Biasanya digunakan ketika memoles cat
Sumber : teknikece.com
Gambar 2.16 Wool Polishing Bonnet
peralatan yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi diri terhadap potensi
saat bekerja sesuai dengan bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan
pekerja itu sendiri dan orang disekelilingnya (Suwardi Dan Daryono, 2018).
bila memasuki tempat kerja yang berbunyi “barang siapa yang memasuki
35
Menurut Ridley dalam Suwardi Dan Daryono (2018), peralatan pelindung
secara bersama.
i. Diberikan satu per orang atau jika harus digunakan bersama, maka
memperoleh :
36
d. Konsultasi dan diizinkan memilih alat pelindung diri yang sesuai
dengan pengguna.
dengan rapi.
jenis dan ukuran peralatan pelindung diri dan tenaga kerja harus memilih yang
ada beberapa peralatan perlindungan diri yang wajib untuk tenaga kerja, yaitu:
jatuh atau melayang diudara. Jenis alat pelindung kepala terdiri dari helm
pengaman rambut, dll. Topi yang digunakan harus keras dan kokoh namun
ringan.
Sumber: proxsisgroup.com
Gambar 2.17 Pelindung Kepala
37
b. Alat Pelindung Mata Dan Muka
pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, paparan
Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari kacamata pengaman
(spectacles), goggles, tameng muka (face shield), masker selam, full face
masker.
Sumber: proxsisgroup.com
Gambar 2.18 Pelindung Mata dan Muka
alat pelindung telinga yaitu terdiri dari sumbat telinga (ear plug) dan
38
Sumber: proxsisgroup.com
Gambar 2.19 Pelindung Telinga
udara bersih dan sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia, mikro
Continues Air Supply Machine= Air Hose Mask Respirator, tangki selam
Apparatus.
Sumber: otosigna99.blogspot.com
39
e. Alat Pelindung Tangan
tusukan, goresan, sayatan benda tajam, terkena bahan kimia, benda panas,
arus listrik, benturan, pukulan, terinfeksi zat pathogen (virus, bakteri) dan
jasad renik.
Jenis pelindung tangan terdiri dari sarung tangan yang terbuat dari
logam, kulit, kain kanvas, kain atau kain berpelapis, karet dan sarung
Sumber: otosigna99.blogspot.com
disebabkan oleh beban-beban berat yang menimpa kaki, paku, atau benda
sebagainya.
40
Sumber: otosigna99.blogspot.com
Gambar 2.22 Pelindung Kaki
g. Pakaian Pelindung
seluruh bagian tubuh dari bahaya temperature panas atau dingin yang
cairan logam panas, uap panas dan benturan dengan mesin, peralatan serta
bahan, dll.
Sumber: otosigna99.blogspot.com
Gambar 2.23 Pakaian Kerja
pekerja agar tidak masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau
41
menjaga pekerja berada pada posisi kerja yang diinginkan dalam keadaan
rope), alat penjepit tali (rope clamp), alat penutup (decender), alat penahan
Sumber: otosigna99.blogspot.com
i. Pelampung
atau permukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau
device).
42
Sumber: otosigna99.blogspot.com
Gambar 2.25 Pelampung
tangan kulit/kain/karet
43
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG
berjumlah 4 orang.
44
Tabel 3.1
Data Informan
No Nama/Inisial Usia Jabatan
sumbernya (tidak ada perantara) atau data yang diperoleh dari survey
1) Observasi
45
2) Wawancara
b. Data Sekunder
dari sumbernya, bias berupa catatan, laporan yang ada didalam arsip
perusahaan.
46
Budur, 2019). Dalam penelitian kualitatif, peneliti bertindak sebagai
Penyajian data pada penelitian ini yaitu berupa form HIRA &
b. Penilaian Risiko
Analysis).
47
keparahannya, kategori kemungkinan terjadinya suatu risiko dapat
Tabel 3.3
Kategori Keparahan
1 2 3 4 5
Negligible Minor Moderat High Very High
Dapat Kecil Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Diabaikan
Kecederaan Tergores, Terbakar, gegar Luka robekan, Pemotongan
yang dapat memar, sakit otak, terkilir anggota
diabaikan, kepala atau atau lingkungan Terbakar, gegar tubuh,
kerja yang dapat otak, terkilir atau
tidak absen retak/patah
Tidak nyaman menyebabkan lingkungan kerja
cacat kecil yang tulang
yang dapat
48
dari Terkait dengan bersifat menyebabkan Berat, luka
pekerjaan. lingkungan sementara. cacat yang yang banyak,
sekitar. Tidak dapat bersifat tetap. keracunan
Mungkin Memerlukan kembali bekerja atau luka
membutuhkan P3K, tetapi dalam 3 hari berat, dan
dapat kedepan. kematian
Perawatan melanjutkan
P3K. kerja kesokan
harinya
Pencemaran Pencemaran Pencemaran Pencemaran Pencemaran
kecil: minor: lelehan Sedang – Besar– tumpahan Bencana:
semburan tumpahan minyak tertahan Tumpahan
cerobong Minyak yang minyak tertahan minyak jatuh
yang tidak menyebabkan diatas kapal Diatas kapal kelaut
bisa sebaran tipis tanpa dengan
diremehkan, di dek/lantai. mengerahkan pengerahan tim
tetesan kecil tim penangnan penanganan
minyak di tumpahan tumpah
crane yang minyak
dapat
ditampung di
tempat. Kerusakan Kerusakan Kerusakan
Kerusakan property
property property
Kerusakan property
menimbulkan menimbulkan menimbulkan
property menimbulkan biaya
biaya biaya perbaikan
menimbulkan biaya perbaikan perbaikan
perbaikan Rp1.000.000,-
biaya Rp10.000.000,-
Rp100.000,-
perbaikan Sampai Lebih dari
dibawah Rp Sampai
Sampai Rp.10.000.000,- Rp.50.000.000,-
100.000,- Rp.50.000.00
Rp.1.000.000,-
0,-
Sumber : Data Sekunder (2020)
49
Tabel 3.4
Kategori Faktor Risiko
Level
Action Taken and Time line
Tingkat
Risiko Tindakan dan Jangka Waktu
50
20 - 25 Risiko tidak dapat diterima. Diperlukan perbaikan yang besar dalam
Very High pengendalian risiko, sehingga risiko telah diturunkan sampai batas
Sangat toleransi atau tingkat yang dapat diterima. Kegiatan kerja harus
Tinggi dihentikan sampai pengendalian risiko telah diterapkan dan risiko
telah berkurang sehingga tidak lagi dalam tingkat yang tinggi. Jika
tidak memungkinkan
CATATAN: Ketika risiko yang berkaitan dengan akibat yang teramat sangat
membahayakan, penilaian lebih lanjut diperlukan untuk menambah keyakinan dalam
kemungkinan membahayakan yang sebenarnya.
51
Tabel 3.5
Matriks Penilaian Risiko
HAZARD SEVERITY (HS) (TINGKAT KEPARAHAN/KERAWANAN
BAHAYA (P))
1 5
2 3 4
Negligible Very High
Minor Moderate High
Dapat Sangat
Kecil Sedang Tinggi
Diabaikan Tinggi
1
1 3
Very 2 4 5
very low very low
Unlikely very low low low
Sangat Tidak sangat sangat
sangat rendah rendah rendah
Mungkin rendah rendah
LIKELY HOOD OF OCCURANCES (LO) KEMUNGKINAN TERJADI (K)
2 4 6 8 10
3 6 9 12 15
3
Possible Medium6 Medium 9 Medium 12 High 15
very low
medium medium high high
Mungkin sangat
sedang sedang tinggi tinggi
rendah
4 8 12 16 20
5 10 15 20 25
52
BAB IV
hektar galangan kapal darat yang dipadatkan dengan sekitar 320 meter
permukaan laut, dengan draft dan lantai beton hingga 20 meter, PT. Bahtera
meningkat, karena lebih dari 300 kapal dari berbagai jenis telah diselesaikan
dan dikirim ke banyak klien yang puas. Tim desain dan teknik internal
pemeliharaan kapal. Saat ini perusahaan telah memperbaiki lebih dari 200
ISO 14001, dan OHSAS 18001, selain standar kualitas dan keamanan
53
miliki, perusahaan menawarkan produk dan layanan bermutu tinggi dalam
dock yard, jetty dan gudang terbuka. Galangan ini dilengkapi dengan alat berat
seperti crawler crane dengan kapasitas hingga 250 ton, winch 100 ton, wheel
loader, forklift, manlift, trailer, mesin pemotong plasma CNC, mesin bending,
overhead crane hingga 25 ton. Pengelasan mesin mulai dari 500 – 2400 ampere,
Peralatan ini tidak hanya dipelihara dengan baik oleh karyawan internal, tetapi
juga di uji secara berkala oleh surveyor independen sebagai bagian dari upaya
54
b. Membuat laporan magang
c. Mengisi kotak P3K di setiap departemen
d. Merapikan dokumen
e. Input data peserta yang sudah melakukan safety induction
f. Inspeksi K3 di lapangan
g. Wawancara dengan pekerja gerinda
h. Pengawasan lifting pedestal crane
4. Minggu ke 4 a. Pengawasan launching kapal
b. Input data peserta yang sudah melakukan safety induction
c. Inspeksi K3 di kapal LCT ROPAX
d. Wawancara pekerja gerinda
e. Inspeksi hands tool (gerinda)
f. Membuat badge name pekerja yang sudah di safety induction
g. Membuat laporan magang
h. House keeping
5. Minggu ke 5 a. Input data peserta yang sudah melakukan safety induction
b. Penanganan P3K terhadap pekerja yang cedera
c. Membuat badge name pekerja yang sudah di safety induction
d. Melakukan pengecekan gas free pada tongkang
e. Membuat gas free report
f. Merapikan dokumen file
g. Membuat laporan
6. Minggu ke 6 a. Membarui papan informasi di HSE Office
b. Membuat badge name pekerja yang sudah di safety induction
c. Merapikan dokumen
d. Membuat laporan magang
e. Merakit bendera untuk kapal
7. Minggu ke 7 a. Merakit bendera untuk kapal
b. Persiapan untuk safety induction
c. Input data peserta yang sudah melakukan safety induction
d. Membuat form request APD
e. Mengikuti acara launching kapal
f. Mencatat accident report
g. Tindakan P3K
8. Minggu ke 8 a. Input data peserta yang sudah melakukan safety induction
b. Membuat badge name pekerja yang sudah di safety induction
c. Membuat laporan
d. Menyusun permitt sesuai dengan jenis pekerjaan
e. Merapikan bendera launching kapal
f. House keeping
9. Minggu ke 9 a. Membantu kegiatan safety induction
b. Memasang safety sign di area kerja
c. Input data peserta yang sudah melakukan safety induction
d. Membuat badge name pekerja yang sudah di safety induction
e. Melakukan pengecekan gas free pada tongkang
f. Membuat laporan
55
10. Minggu ke 10 a. Membantu kegiatan safety induction
b. Membuat badge name pekerja yang sudah di safety induction
c. Tindakan P3K untuk pekerja yang cedera
d. Membantu dalam pelaksanaan pengukuran pencahayaan dan
kebsiingan
e. House keeping
f. Inspeksi K3 di lapangan
11. Minggu ke 11 a. Inspeksi K3 di lapangan
b. Observasi lapangan
c. Membuat laporan magang
d. Inspeksi P3K di setiap departemen
e. Melakukan safety induction
f. Membuat badge name pekerja yang sudah di safety induction
g. Merapikan dokumen
h. Input data peserta yang sudah melakukan safety induction
12. Minggu ke 12 a. Melakukan safety induction
b. Membuat badge name pekerja yang sudah di safety induction
c. Input data peserta yang sudah melakukan safety induction
d. Inspeksi K3 di lapangan
e. Melakukan pengecekan gas free pada tugboat
f. Membuat gas free report
g. Membuat laporan magang
13. Minggu ke 13 a. Melakukan safety induction
b. Membuat badge name pekerja yang sudah di safety induction
c. Membuat laporan
d. Membuat sign K3
e. Inspeksi K3 di lapangan
f. Mengantar dokumen
g. Mengikuti kegiatan simulasi Kebakaran
14. Minggu ke 14 a. Tindakan P3K pada pekerja yang cedera
b. Melakukan pengecekan gas free pada tongkang
c. Membuat gas free report
d. House keeping
15 Minggu ke 15 a. Melakukan safety induction
b. Membuat badge name pekerja yang sudah di safety induction
c. Melakukan pengecekan gas free pada tongkang
d. Membuat gas free report
e. Membuat safety sign dan menempelnya
f. Mengerjakan laporan amgang
56
4.3.1. Soft Skill
a. Saya mampu berkomunikasi baik dengan rekan kerja maupun dengan atasan
b. Saya mampu bekerja sama dalam tim, dapat beradaptasi, bekerja sama,
dengan anggota HSE yang lain dan mengikuti kegiatan simulasi kebakaran
confined space di kapal yang didampingi oleh anggota safety yang lain.
57
e. Mampu menyusun laporan atas kegiatan yang dilaksanakan selama
yang dilakukan.
4.4.1. Case
baik, selain itu untuk segi keselamatan pekerja juga sudah sedikit dan
dampak kesehatan yang akan timbul dari pekerjaan gerinda, pekerja masih
Shipyard:
Tabel 4.2
Hasil wawancara terhadap pekerja gerinda di PT. Bahtera Bahari Shipyard
Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban
No Pertanyaan
Informan 1 Informan 2 Informan 3 Informan 4
A. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RISIKO
1 Sudah berapa lama “Saya udah “udah 8 bulanan “Berapa lama “Saya baru 3
bekerja dibidang ini? kurang lebih lah” ya setahun gitu bulan”
3,5 tahunan, kayaknya,tapi
tapi kalau pernah kerja
disini baru 5 ditempat lain
bulan” terus masuk
lagi kesini”
58
2 Apakah pernah “Sosialisasi “Sosialisasi gak “Gak pernah “Belum pernah
mengikuti sosialisasi gak pernah pernah, tapi kalo sih”
terkait dengan tapi biasa kalo setiap pagi ada sosialisasi, yah
kesehatan dan briefing dulu briefing nanti kesadaran
keselamatan pekerjaan dikasih tau, dikasih tau” masing-
gerinda? semenjak covid masing aja
ini gak pernah Tapi dulu pas
lagi” briefing
dikasih tau
biasanya”
3 Tahukah anda bahaya “Ya “Bahaya gerinda “Bahaya “Apa ya
dan risiko apa saja bahayanya ya paling mata gerinda ya bahayanya,
dalam pekerjaan tangan kemasukan gram kalo gak hati- Kemasukan
gerinda terkait kegores, sama debu kalo hati ya bisa gram, tsngsn
keselamatan? kepotong kalau gak pakai jari ke potong, kegores”
gak hati-hati, kacamata, mata
sama tangan ke gores” kemasukan
kemasukan gram,
gram” kesetrum
listrik”
4 Tahukah anda bahaya “Kesehatan, “Palingan “Hmm, sakit “Tangan
dan risiko apa saja apa yaa tangan sakit, semua badan, kesemutan sama
dalam pekerjaan Paling sama badan tangan juga capek badan aja
gerinda terkait punggung capek-capek. Itu sakit, terus , kalo sakit yang
kesehatan? sakit, tangan aja sih” sama sering gimana-gimana
sakit kadang kesemutan gak ada sih
kalo lama Kesehatan itu kayaknya”
kerjanya bisa kan,”
kesemutan
sampai kayak
gak berasa
tangannya,
sesak nafas
bisa
kayaknya”
5 Apakah mengetahui “APD ya “Tahu, APD nya “APD nya “APD nya
alat pelindung diri apa kacamata tapi Masker, sepatu sepatu kerja, kacamata,
saja yang harus saya lebih suka kerja, sarung kacamata atau masker, sepatu
digunakan saat bekerja pakai tangan, faceshield, kerja”
dengan gerinda? faceshield kacamata” sarung tangan,
sebutkan soalnya lebih manset buat
aman, terus tangan supaya
masker, sarung gak kena
tangan, sepatu cipratan api”
kerja, baju
59
kerja yang
Panjang”
6 Dalam waktu 8 jam “Ya sesuai jam “Seharian sih ya “Saya “Kalo lama
kerja, biasa berapa kerja dari jam pas istirahat baru
kerjanya jam biasanya ya
lama durasi kerja 8-5 sore berhenti nanti
8-11 terus seharian”
menggunakan kecuali lanjut lagi” istirahat habis
gerinda? istirahat” itu sambung
lagi sampai
pulang”
7 Bagaimana posisi kerja “Posisi “Biasa saya kalo “Posisi nya ya “Posisi kerja
saat bekerja dengan jongkok, gak berdiri ya duduk, berdiri duduk dan
mesin gerinda? berdiri, duduk” Itu aja sih” berdiri saja”
kadang juga
kerja di tempat
tinggi”
8 Apakah pernah “Iya saya “Paling tangan “Ya kalo sakit “Tangan sakit
mengalami keluhan kadang suka sakit aja sih” sih gak ada, dan badan pegel
terkait kesehatan nyeri ditangan paling badan semua, apalagi
selama bekerja kalo pas pegel semua kalo pas baru-
menggunakan pulang kerja, sama tangan baru kerja
gerinda? Apa saja badan capek- kadang sakit berasa banget”
keluhan tersebut? capek, tapi gitu
lama-lama Cuma kalo gitu
biasa sih” nanti sembuh
sendiri”
9 Apakah pernah “Pernah sih “Pas awal masuk “Dulu sih “Gak ada sih,
melakukan tapi udah lama pernah disuruh pernah pas Cuma antigen
pemeriksaan pas mau masuk dulu” mau masuk aja”
kesehatan? kerja aja, habis itu
Sekarang gak gak pernah
pernah lagi” Pas masuk lagi
Cuma disuruh
antigen”
B. ALAT KERJA
1 Apakah sudah pernah “Sudah “Pernah kok, “Iya sering “Iya pernah di
dilakukan pernah, bulan oktober kok di check, check”
pemeriksaan mesin kayaknya kemaren di check kadang
gerinda oleh pihak beberapa sama safety barengan
HSE? bulan gitu di BBS” sama alat yang
check sama lain juga”
safety nya”
2 Apakah ada tanda “Iya biasa nya “Iya biasa kalo “Iya itu “Iya dipilox
bahwa mesin gerinda dikasih tanda udah dicheck dikasih warna sama yang
sudah di inspeksi oleh pake pilox gitu dipilox dikit gitu buat tanda ngecheck”
HSE? dibadan mesin di mesin kalo udh di
gerindanya”
60
gerindanya check sama
buat tanda” safety nya”
3 Apa yang harus “Ya kalo mau “Kalo mau pakai “Yang harus “Perhatikan
diperhatikan dalam dipakai gerinda diliat diperhatiin itu gerindanya ada
pemakaian mesin gerindanya di dulu disk nya, karbon sama kerusakan apa
gerinda? check dulu ada karbon nya di disk nya, terus gak, disk sama
yang rusak check supaya kita nya harus karbonnya juga
atau gak, disk mesinnya awet pakai APD, harus
nya diliat gak cepet rusak, listrik- diperhatiin
masih bisa kabel listriknya di Socket listrik
dipakai apa sambungannya perhatikan, diliat apa bisa
gak, ada yang robek perngaman dipakai”
karbonnya apa atau gak, disk nya
masih bagus, pokoknya dilihat kepasang”
kabel nya kelengkapannya”
masih bagus
apa gak,
pengaman
terpasang atau
gak, trus liat
juga sesuai gak
disk sama
mesin
gerindanya”
4 Apakah diperlukan “Iya perlu lah “Ya kita liat aja “Ohh harus “Saya kalo gak
pengecekan disk biar kita tau ada retak apa itu, karena keliatan retak,
sebelum digunakan? disk nya ada gak, kalo ada ya kadang disk gak saya chec
kerusakan jangan dipake gerinda itu ada lagi sih”
atau retak apa kan gitu” juga yang
gak, sebelum retak gitu, kan
dipasang ke nanti kalo
gerinda dipake malah
makanya di bahayain kita
check dulu” nya”
5 Apakah fungsi “Supaya “Buat “Ya itu buat “Untuk
pengaman disk pada percikan api ngehalangin supaya kalo penghalang kalo
mesin gerinda? gak kena ke percikan api itu disknya lepas missal disknya
kita, supaya sih sama biar gak atau sompel gompel terus
putaran mesin kena disk yang gak kena kita terbang biar gak
gerinda gak muter itu” ini, dan buat kena kita, sama
kena kita, terus halangin buat halangin
juga supaya percikan api percikan api”
kalo material kan bahaya
disknya kalo kena kita
terbang gak pas kerja”
kena kita”
61
6 Berapa lama “Kalo pas lagi “Biasa bisa “Kerjaan “Paling 1 atau 2
ketahanan disk gerinda banyak kerjaan dipake 1 atau 2 banyak paling hari gitu sih
saat dipakai? biasa besoknya hari gitu, kalo Cuma sehari biasa baru
udah ganti kerjaan dikit ya tapi kalo dikit ganti”
tergantung awet” 2 harian lah.
pemakaian sih Liat lah
banyak banyak apa
materialnya gak kerjaan”
juga”
7 Dimanakah sisa “Kalo disini “Ada tong “Ada bekas “Dibuang di
pemakaian disk ada disiapin sampah nya itu disknya di tong sampah”
gerinda akan dibuang? tempat yang hijau tuh” patahin dulu
sampah, jadi terus di buang
tinggal buang di tong sampah
disitu aja” hijau itu”
8 Bagaimana “Setelah pake “Diberesin terus “Tempat buat “Simpan
penyimpanan mesin biasa nya disimpan nyimpan nya dikontainer,
gerinda yang baik disimpan di ditempat yang gak boleh tempatnya gak
setelah digunakan? kontainer, bersih dn kering” lembab, biasa boleh basah
tempat nya sih di tarok harus kering”
harus kering. dikontainer”
Jangan
diberantakin”
9 Apakah yang “Ya diberesin “Material kalo “Alat-alat ya “Alat disimpan
dilakukan pada semua nya yang besar ya disimpan, kalo ketempat nya
material dan peralatan jangan dibiarin aja tapi ditinggal nanti lagi, material
kerja setelah selesai berserakan kalo alat harus hilang, terus biasa nya gede
bekerja? nanti kan jadi dirapiin” kan biar rapi gak bisa
gak rapi” juga kalo dipindahin”
disimpan”
identifikasi bahaya dan penilaian risiko, pekerja memiliki pengetahuan yang cukup
terkait dengan bahaya dan risiko dalam pekerjaan gerinda. Adapun begitu
pengetahuan ini masih dasar, sehingga perlu adanya penyampaian secara mendalam
dan perlunya edukasi mengenai informasi bahaya dan risiko dalam pekerjaan
gerinda.
62
Untuk kategori alat kerja, pekerja sudah paham bagaimana
infomasi terkait alat kerja yang aman dan penanganan alat kerja yang baik,
masih harus diberikan edukasi lebih lanjut, hal ini berguna untuk
kedepannya.
Tabel 4.3
Hasil observasi terhadap pekerja gerinda di PT. Bahtera Bahari Shipyard
Informan 1 Informan 2 Informan 3 Informan 4
No Hal Yang Diobservasi
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Area Kerja
√ - - √ √ - √ -
A. Area kerja bersih
B. Area kerja rapi dan
- √ - √ √ - - √
tidak ada barang
berserakan
C. Di area kerja ada
- √ - √ - √ - √
bahan mudah
terbakar
D. Area kerja terkena √ - √ - - √ √ -
air bila hujan
E. Akses jalan pekerja
- √ - √ - √ - √
lain jauh dari area
kerja
F. Area kerja jauh dari - √ - √ - √ √ -
area kerja las
G. Area kerja didalam
- √ - √ - √ - √
ruangan memiliki
ventilasi
63
√ - √ - √ - √ -
H. Kabel berserakan
2. Proses kerja
A. Adanya permit √ - √ - √ - √ -
kerja
B. Melakukan
√ - √ - √ - √ -
persiapan sebelum
bekerja
√ - - √ - - √ -
C. Memakai masker
D. Memakai kacamata √ - √ - √ - √ -
safety/faceshield
E. Memakai sarung √ - √ - √ - √ -
tangan
F. Memakai baju √ - - √ - √ √ -
kerja/wearpack
G. Memakai sepatu √ - √ - √ - √ -
safety
H. Melakukan uji coba
mesin gerinda - √ - √ - √ - √
sebelum dilakukan
pekerjaan
I. Pekerjaan
menggunakan
√ - √ - √ - √ -
gerinda berlangsung
selama lebih dari 3
jam
J. Adanya jeda disela √ - √ - √ - √ -
pekerjaan
K. Pakaian kerja - √ - √ - √ - √
menjuntai
L. Posisi kerja - √ - √ - √ - √
ergonomic
3. Peralatan
A. Peralatan yang
digunakan sesuai
√ - √ - √ - √ -
dengan material
yang akan
dikerjakan.
B. Mesin gerinda
√ - √ - √ - √ -
sudah diinspeksi
dan sudah diberi
64
tanda sesuai dengan
ketentuan.
C. Kabel sambungan
√ - √ - √ - √ -
aman dan tidak ada
yang terbuka
D. Terpasang
√ - √ - √ - - √
pengaman disk
gerinda
E. Disk gerinda aman √ - √ - √ - √ -
untuk digunakan
F. Mesin gerinda
sudah terpasang 2nd - √ √ √ √ -
handle/ handel
samping
G. Posisi bekerja yang √ - √ - √ - - √
nyaman
H. Apabila akan
berpindah posisi, √ - √ - √ - √ -
kabel extension
dilepaskan dahulu
I. Penyimpanan alat
- √ √ - √ - - √
ditempat yang
kering dan rapi
Sumber: Dadang. Teknik Dasar Pengerjaan Logam. 2013
digunakan, sedangkan informan 2 area kerja nya kurang terpelihara karena area
kerja yang kurang bersih dan juga kurang rapi, untuk informan 3 kondisi area
kerja sudah cukup terpelihara namun karena didalam ruangan, sebaiknya diberi
Untuk proses kerja, informan 1 sudah sangat baik mulai dari persiapan, APD
hingga pengaturan jeda waktu sehingga tangan pekerja dapat beristirahat dengan
65
baik dan diperlukan pengaturan agar posisi kerja pekerja menjadi lebih
informan tersebut tidak memakai masker serta baju yang dipakai hanya baju kaos
biasa selama bekerja dan alat gerinda tidak dilakukan uji coba sebelum
melakukan pekerjaan serta perlu adanya engaturan posisi kerja agar menjadi
lebih ergonomi. Informan ke 3 sudah cukup baik dalam hal persiapan dan APD
namun masih ada kekurangan yaitu informan tidak memakai baju kerja dan alat
kerja tidak diuji terlebih dahulu sebelum bekerja. Dan untuk informan ke 4 dalam
proses kerja sudah baik, hanya saja informan tidak melakukan uji coba mesin
peralatan sudah baik namun ada beberapa hal yang kurang sesuai seperti gerinda
yang informan pakai tidak memiliki 2nd handle, posisi bekerja terlihat tidak
nyaman serta peralatan yang tidak diletakkan ditempat yang baik, adapun lemari
c. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko yang dilakukan pada pekerjaan gerinda
66
Tabel 4.4
Hazard Identification and Risk Assessment & Aspect-Impact Analysis
HIRA & AI ANALYSIS
(Hazard Identification and Risk Assessment & Aspect-Impact Analysis)
Identifikasi Risiko Penilaian Risiko
Aktivitas/Proses/ Sumber/Potensi S/H/ Risiko/Dampak Kondisi Analisis Risiko Bentuk Risiko Akhir Tingkat
No
Material Bahaya E Lingkungan E/An/N Pengendalian Risiko
K P NFR K P NFR
1 Pekerjaan gerinda Prosedur dan S 1. Cedera ringan N 4 2 8 1. Membuat jsa dan 3 2 6 Sedang
(Tahap persiapan) persiapan alat prosedur untuk
2. Penggunaan
(kurang pekerjaan gerinda.
alat yang
pengetahuan 2. Inspeksi alat kerja
mengenai sop, kurang tepat baik dari aspek
Persiapan alat fisik maupun dari
3. Kerusakan alat
yang kurang spesifikasi dan
yang tidak
tepat) jenisnya sebelum
terdeteksi dimulai pekerjaan
67
dan beri kode
warna.
3. Melakukan toolbox
meeting atau safety
talk sebelum
memulai
pekerjaan.
4. Perhatikan kode
warna dan periksa
kabel pada alat
untuk memastikan
alat aman untuk
digunakan.
5. Bawa alat ke dept.
Maintenance untuk
diperbaiki atau
diganti, apabila ada
kerusakan atau
kelainan.
68
2 Pekerjaan gerinda 1. Kontak S Tergores, N 5 3 15 1. Penggunaan disk 3 3 9 Sedang
(Tahap langsung terpotong, yang sesuai dengan
pengerjaan) dengan mesin Cedera pada jenis material yang
gerinda tubuh dan akan dikerjakan.
wajah, mata 2. Melakukan test
kemasukan running setelah
gram mesin dihidupkan
3. Pengaturan arah
penggunaan
gerinda yang
aman.
4. Menggunakan face
shield.
2. Kebisingan S, H Penurunan N 5 3 15 1. Pengaturan waktu 2 3 6 Sedang
pendengaran kerja.
2. Penambahan
tatakan dari karet
dibawah material
69
3. Menggunakan
pelindung telinga.
3. Percikan api di S, E Kebakaran, N 4 2 8 1. Mengatur arah 3 2 6 Sedang
sekitar area cedera pada diri percikan api.
kerja dan pekerja lain 2. Jauhkan bahan
mudah terbakar
dari area kerja.
3. Mempersiapkan
blanket api atau
alat pemadam api
disekitar wilayah
kerja.
4. Pemakaian
faceshield dan
wearpack panjang
namun tidak
menjuntai
70
4. Perangkat alat S Tersengat listrik E 4 3 12 1. Memastikan 3 3 9 Sedang
(kabel, saklar Konsleting pada kabel sambungan
on-off) alat tidak ada yang
terbuka atau
sobek
2. Memastikan
socket
sambungan
berfungsi dengan
baik dan tidak
ada tanda
kerusakan
3. Pastikan
kapasitas listrik
sesuai dengan
kapasitas volt
mesin gerinda
71
4. Gunakan kabel
extention yang
simple
5. Pastikan bahwa
sambungan steker
tidak terhubung
agar tombol on-
off tidak menyala
6. Pastikan power
supply jauh dari
akses jalan
pekerja
5. Getaran S, H Kesemutan, N 5 3 15 1. Pengaturan waktu 3 3 9 Sedang
gerinda nyeri otot, kerja.
carpal tunnel 2. Menggunakan
syndrome, sarung tangan
karet.
72
3. Penambahan 2nd
handle pada
gerinda tangan
6. Posisi kerja H Gangguan An 4 4 16 1. Mengubah posisi 2 4 8 Sedang
(ergonomi) musculoskeletal kerja.
Gangguan otot 2. Mengatur waktu
tangan kerja
3. Gunakan gerinda
yang sesuai dengan
area kerja, misal
gerinda sudut
untuk area sudut.
7. Debu akibat H, E Gangguan N 4 3 12 1. Apabila didalam 2 3 6 Sedang
proses gerinda pernapasan ruangan, atur
ventilasi yang
cukup.
2. Sebisa mungkin
atur area kerja di
luar ruangan.
73
3. Gunakan
masker/respirator.
8. Kondisi H Kelelahan N 4 2 8 1. Pengaturan jam 2 2 4 Rendah
pekerja kerja.
2. Menyediakan air
minum di area
kerja.
3 Pekerjaan gerinda House keeping S, E Cedera tubuh, N 4 2 8 1. Setelah selesai 2 2 4 Rendah
(Proses akhir Tersandung bekerja, pastikan
pekerjaan) kabel atau sambungan sudah
material kerja, terlepas untuk
tersengat listrik, menonaktifkan
kerusakah alat tombol ON-OFF
2. Simpan mesin
gerinda dan
peralatan lainnya
ditempat yang
bersih dan kering
74
3. Memastikan
kembali bahwa
power supply
sudah aman dan
tidak ada
kerusakan
4. Membuat
peraturan untuk
memastikan
peralatan kerja
maupun material
kerja dirapikan
dengan baik
5. Memakai sepatu
safety
pembuangan E pencemaran An 4 2 8 Memastikan disk 2 2 4 Rendah
sisa disk gerinda lingkungan dibuang ke tempat
pembuangan limbah
Kondisi : E= Emergency
AN= Abnormal
75
N= Normal
4.4.2 Problem Solving
tidak terjadi kecelakaan (Muhammad Afifuddin, Deny Andesta, Said Salim, 2020,
h.105).
memberikan nilai risiko untuk menentukan tingkat risikonya menjadi risiko sangat
1) Bahaya yang terdapat dalam tahap persiapan yaitu berasal prosedur dan
Kurang tepat).
a) Cedera ringan
76
3) Kondisi dari potensi bahaya dan risiko ini tergolong normal karena dapat
4) Berdasarkan hasil dari penilaian risiko yang dilakukan untuk tingkat risiko
nilai tingkat risiko yang didapatkan yaitu 8 yang termasuk dalam kategori
sedang (medium).
a) Pembuatan JSA dan prosedur untuk pekerjaan gerinda yang dibuat oleh
PIC, prosedur kerja hendaknya dibuat secara jelas dan mudah dipahami
Sumber: k3lh.com
Gambar 4.1 Job Safety Analisis
b) Inspeksi alat kerja baik dari aspek fisik maupun dari spesifikasi dan
jenisnya sebelum dimulai pekerjaan dan beri kode warna. Saat inspeksi
alat, pastikan disk gerinda normal dan tidak retak atau rusak dan juga
77
c) Melakukan Toolbox Meeting atau Safety Talk setiap pagi sebelum
memulai pekerjaan.
d) Perhatikan kode warna dan periksa kabel pada alat, hal ini dilakukan
6 bulan sekali.
Sumber : k3lh.com
Gambar 4.2 Color Coding
dan nilai keparahan (severity) sebesar 2 serta tingkat risiko akhirnya yaitu
78
b. Tahap pengerjaan dalam pekerjaan gerinda
gerinda
baik dari mesin, peralatan maupun material yang akan dikerjakan, semua
gerinda, yaitu:
kerja
79
atau disk gerinda sudah tidak dapat digunakan tetap dipakai
untuk bekerja.
c) Penilaian risiko awal yang didapat dari pekerjaan gerinda pada tahap
(high).
terjadi yaitu:
80
agar percikan tersebut tidak mengenai pekerja lain yang sedang
yang termasuk dalam kategori sedang (medium). Sehingga dari hal ini
dengan baik.
gerinda
yang mungkin timbul yaitu kebisingan yang berasal dari mesin gerinda
81
a) Risiko yang mungkin timbul dari potensi bahaya ini yaitu gangguan
c) Penilaian risiko awal yang didapat dari pekerjaan gerinda pada tahap
(high).
terjadi yaitu:
keras, dengan menambah tatakan yang terbuat dari karet hal ini
82
dapat mengurangi kebisingan yang dihasilkan dari proses kerja
tersebut.
Sehingga dari hal ini dapat diketahui bahwa upaya pengendalian telah
3) Bahaya ketiga yang terdapat pada tahap pengerjaan dalam pekerjaan gerinda
yang mungkin timbul yaitu percikan api disekitar area kerja yang berasal dari
mesin gerinda yang bergesekan dengan benda kerja sehingga timbul percikan
api.
a) Risiko yang mungkin timbul dari potensi bahaya ini yaitu kebakaran
dan cedera baik pada pekerja pengguna gerinda serta pekerja lain
83
b) Kondisi untuk risiko ini tergolong kedalam kondisi normal, karena
tidak bersifat darurat dan dapat kembali normal seperti semula setelah
dilakukan pengendalian.
c) Penilaian risiko awal yang didapat dari pekerjaan gerinda pada tahap
terjadi yaitu :
terjadinya kebakaran.
84
4. Pemakaian APD berupa faceshield dan wearpack panjang,
bertujuan agar wajah dan badan terhindar dari percikan api saat
bekerja.
gerinda
yang mungkin timbul yaitu berasal dari perangkat mesin gerinda seperti
a) Risiko yang mungkin timbul dari potensi bahaya ini yaitu tersengat
dilakukan pengendalian.
85
c) Penilaian risiko awal yang didapat dari pekerjaan gerinda pada tahap ini
yaitu:
tersengat listrik.
kerusakan.
Hal ini karena apabila volt terlalu tinggi atau terlalurendah maka
86
e) Setelah dilakukan upaya pengendalian terhadap risiko yang didapat, risiko
dinilai kembali untuk melihat apakah pengendalian berjalan dengan baik, nilai
Sehingga dari hal ini dapat diketahui bahwa upaya pengendalian telah berhasil
gerinda
yang mungkin timbul yaitu getaran yang berasal dari mesin gerinda dan
a) Risiko yang mungkin timbul dari potensi bahaya ini yaitu kesemutan
c) Penilaian risiko awal yang didapat dari pekerjaan gerinda pada tahap
terjadi yaitu :
87
1. Pengaturan waktu kerja, untuk mengurangi risiko terjadinya
dihasilkan.
Sumber : Etsworlds.Id
yang termasuk dalam kategori sedang (medium). Sehingga dari hal ini
dengan baik.
88
6) Bahaya keenam yang terdapat pada tahap pengerjaan dalam pekerjaan
gerinda
Pada saat proses pekerjaan dengan mesin gerinda, potensi bahaya yang
mungkin timbul yaitu posisi kerja yang janggal, seperti pekerjaan berulang-
ulang, memegang mesin gerinda untuk waktu yang lama dalam posisi
a) Risiko yang mungkin timbul dari potensi bahaya ini yaitu gangguan
c) Penilaian risiko awal yang didapat dari pekerjaan gerinda pada tahap ini
yaitu :
bagian musculoskeletal.
kekakuan otot dan nyeri pada tangan, mengatur waktu istirahat dan
89
gerinda untuk durasi 1 jam maka di anjurkan untuk berhenti setiap
akan dikerjakan dan jenis area kerja harus sesuai dengan mesin
yang termasuk dalam kategori sedang (medium). Sehingga dari hal ini
dengan baik
gerinda
yang mungkin timbul yaitu debu akibat proses pekerjaan gerinda, hal ini
karena residu yang timbul akibat gesekan material dan mesin gerinda.
a) Risiko yang mungkin timbul dari potensi bahaya ini yaitu gangguan
pernafasan.
90
b) Kondisi untuk risiko ini tergolong kedalam kondisi normal, karena
c) Penilaian risiko awal yang didapat dari pekerjaan gerinda pada tahap
terjadi yaitu:
91
pengendalian telah berhasil dilaksanakan dengan baik.
gerinda
yang mungkin timbul yaitu berasal dari kondisi fisik pekerja, hal ini
disebabkan oleh usia pekerja, kondisi lingkungan kerja dan massa tubuh.
Pekerja yang berusia lebih tua cenderung akan lebih mudah kelelahan, dan
kondisi lingkungan kerja yang panas akan cenderung lebih mudah bagi
a) Risiko yang mungkin timbul dari potensi bahaya ini yaitu kelelahan
fisik.
beristirahat.
c) Penilaian risiko awal yang didapat dari pekerjaan gerinda pada tahap
terjadi yaitu:
92
diperhatikan lagi kondisi fisik pekerja dan harus mengisi form
kelelahan.
malas untuk mengambil air minum yang terletak jauh dari area
lelah.
yang termasuk dalam kategori rendah (rendah). Sehingga dari hal ini
dengan baik.
1) Bahaya pertama yang terdapat pada tahap akhir dalam pekerjaan gerinda
93
Pada saat pekerjaan dengan mesin gerinda sudah selesai dilakukan,
potensi bahaya yang mungkin timbul yaitu dalam hal house keeping.
a) Risiko yang mungkin timbul dari potensi bahaya ini yaitu cedera tubuh,
b) Kondisi untuk risiko ini tergolong kedalam kondisi normal, karena tidak
yang tepat.
c) Penilaian risiko awal yang didapat dari pekerjaan gerinda pada tahap
yaitu:
94
4. Memakai sepatu safety sesuai dengan ketentuan perusahaan.
Sehingga dari hal ini dapat diketahui bahwa upaya pengendalian telah
2) Bahaya kedua yang terdapat pada tahap akhir dalam pekerjaan gerinda
sesuai dengan prinsip kerja 5R. dan juga batu gram gerinda tidak
mudah hancur baik oleh air, minyak dan bahan kimia lainnya,
95
c) Penilaian risiko awal yang didapat dari pekerjaan gerinda pada tahap
sudah sesuai dengan ISO 45001 sehingga limbah sisa disk sudah
96
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.1.1. Bahaya dan risiko yang terdapat dalam proses pekerjaan gerinda dibagi
menjadi 3 tahap yaitu pada tahap persiapan yang meliputi risiko dan
Tahap kedua yaitu pada tahap pengerjaan yang meliputi bahaya fisik
yaitu tahap akhir dari pekerjaan gerinda yang meliputi kebersihan area
5.1.2. Berdasarkan tabel identifikasi bahaya dan penilaian risiko yang terdapat
pada tabel 4.4 diketahui bahwa tingkat risiko dri pekerjaan gerinda
berkisar di tingkat rendah sampai tinggi, namun belum ada risiko dengan
97
eliminasi dan substitusi tidak dapat dilakukan karena mesin gerinda tidak
dapat dihilangkan dan tidak dapat diganti dengan mesin yang lainnya.
pegangan karet pada 2nd handle pada gerinda tangan untuk mengurangi
telinga, dll).
Shipyard,
5.2. Saran
98
dan benda kerja agar tidak mengenai wajah pekerja juga dilengkapi
kerja dan debu dari proses kerja, menurut pekerja hal ini kurang efektif,
karena material kerja yang terlempar atau gram gerinda tetap bisa masuk
ke mata maupun mengenai wajah pekerja serta pekerja yang masih tidak
99
DAFTAR PUSTAKA
Andri Yoka, 2020, Rancang Bangun Alat Bantu Pemotong Pelat Berbentuk
Lingkaran Menggunakan Gerinda (Proses Pembuatan),
Palembang:Politeknik Negeri Sriwijaya
Doni goal, 2017, “4 Jenis Mesin Gerinda dan Fungsinya Yang Wajib Anda
Tahu” Di akses tanggal 23 November 2021 jam 11.05 WIB
https://www.kaskus.co.id/thread/590af4c95074105d648b456a/
4-jenis-mesin-gerinda-dan-fungsinya-yang-wajib-anda-tahu/
Ets Worlds, 2018, “Pengertian Dan Jenis Mesin Gerinda” Di Akses Dari
Https://Www.Etsworlds.Id/2018/01/Pengertian-Dan-Jenis-
Mesin-Gerinda.Html
Juliadi, 2017, “Gerinda Terlepas, Jari Tengah Putus”, Bali, Diakses Dari
Https://Www.Jpnn.Com/News/Gerinda-Terlepas-Jari-Tengah-
Putus
Nur Fitriana, 2020, Analisis Risiko Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja
Di Industri Fabrikasi Gt. Steel Jember, Skripsi,
Jember:Universitas Jember
PEMBIMBING LAPANGAN
LAMPIRAN 7. LEMBAR WAWANCARA
Wawancara
dan
Observasi
Penutupan magang
di PT. Bahtera
Bahari Shipyard
tahun 2022