SKRIPSI
OLEH
SILVIA OKTAVIANI
NIM 213001070076
SKRIPSI
OLEH
SILVIA OKTAVIANI
NIM 213001070076
Judul Tugas Akhir : Pengaruh pemberian sari kacang hijau pada ibu nifas
terhadap produksi ASI di Wilayah Kerja Puskesmas
Bayung Lencir Tahun 2022
Nama : Silvia Oktaviani
NIM : 213001070076
Tanggal Sidang :
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk dipertahankan pada ujian
Sidang Skripsi
Jambi, 2022
Menyetujui
Pembimbing Skripsi
Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Kebidanan
ii
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH PROPOSAL
Judul Tugas Akhir : Pengaruh pemberian sari kacang hijau pada ibu nifas
terhadap produksi ASI di Wilayah Kerja Puskesmas
Bayung Lencir Tahun 2022
Nama : Silvia Oktaviani
NIM : 213001070076
Tanggal Sidang :
Mangesahkan
Pembimbing
Penguji I Penguji II
Mengetahui
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, dimana dengan
berkat serta rahmat dan karunia-Nya. Skripsi yang berjudul “Pengaruh pemberian
sari kacang hijau pada ibu nifas terhadap produksi ASI di Wilayah Kerja
Puskesmas Bayung Lencir Tahun 2022” ini dapat diselesaikan oleh peneliti
walaupun menemui kesulitan maupun rintangan.
Penyusunan dan penulisan skripsi ini merupakan suatu rangkaian dari
proses pendidikan secara menyeluruh di Program Studi S1 Kebidanan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Adiwangsa Jambi. Pada kesempatan ini peneliti ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Seno Aji S.Pd,M.Eng,Prac Selaku Rektor Universitas Adiwangsa
Jambi yang telah memberikan ijin dan fasilitas untuk penyusunan skripsi ini.
2. Ibu Subang Aini Nasution, SKM,.M.Kes Selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Adiwangsa Jambi.
3. Ibu Diane Marlin, SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi S1 Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Adiwangsa Jambi.
4. Ibu Eprina Intami, S.ST.,M.Kes selaku pembimbing yang banyak memberi
arahan, bimbingan serta dorongan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dosen dan Staf Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Adiwangsa Jambi yang telah banyak memberi ilmu dan
bimbingan selama penulis mengiuti pendidikan.
6. Teristimewa untuk Suami, anak dan orangtua yang sangat kucintai yang telah
memberikan kasih sayang, do’a, semangat dan dukungan kepadaku.
7. Teman-teman seperjuangan dalam suka mauapun duka atas semua dukungan
dan kebersamaan selama ini.
8. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari akan keterbatasan
kemampuan yang ada, sehingga penulis merasa masih ada yang belum sempurna
iv
baik dalam isi maupun dalam penyajiannya. Untuk itu, penulis selalu terbuka
atas kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan skripsi ini serta
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Jambi, 2022
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG PROPOSAL................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... iii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iv
DAFTAR ISI................................................................................................. vi
DAFTAR BAGAN....................................................................................... vii
DAFTAR TABEL........................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah....................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah.............................................................. 4
1.3. Tujuan Penelitian.................................................................. 5
1.4. Manfaat Penelitian................................................................ 5
1.5. Ruang Lingkup Penelitian..................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Kerangka Teori............................................................................ 22
Bagan 3.1 Kerangka Konsep........................................................................ 23
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional.................................................................... 22
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
Setelah 6 bulan bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain dan tetap diberi
ASI sampai umur 2 tahun (Mustika, 2018).
Program peningkatan pemberian Air Susu Ibu (ASI) khususnya ASI
eksklusif merupakan program prioritas. Hal ini dikarenakan memberikan
dampak luas terhadap status gizi dan kesehatan balita. Didukung pula
konferensi tingkat tinggi tentang kesejahteraan anak menyepakati bahwa
semua keluarga harus mengetahui arti penting mendukung dalam tugas
pemberian ASI saja selama enam bulan untuk perempuan pada kehidupan
pertama bagi anak (Mufdlilah, 2017).
Air susu ibu sangat penting diberikan pada bayi, karena ASI memiliki
keunggulan dan keistimewaan sebagai nutrisi dibandingkan sumber nutrisi
lainnya. Komponen makro dan mikro yang terkandung di dalam ASI sangat
penting dibutuhkan pada tiap tahapan pertumbuhan bayi. ASI mengandung zat
antibodi yang berperan sebagai sistem pertahanan dinding saluran pencernaan
terhadap infeksi. Telah dibuktikan bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif
mempunyai kadar antibodi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang
mendapatkan susu formula. Oleh karena itu, daya tahan tubuh terhadap infeksi
bakteri patogen pada bayi dengan ASI lebih besar dibandingkan dengan bayi
dengan susu formula (Wiji, 2018).
Keberhasilan menyusui merupakan upaya bersama yang membutuhkan
informasi yang benar dan dukungan kuat untuk menciptakan lingkungan yang
memungkinkan ibu dapat menyusui secara optimal. Meskipun menyusui
adalah keputusan ibu, namun menyusuiakan lebih baik dengan dukungan kuat
dari para ayah, keluarga, teman, tempat kerja dan masyarakat. Karena
menyusui melibatkan ibu dan pendukung terdekatnya atau ayah, sehingga
dibutuhkan perlindungan sosial orangtua yang adil gender terkait dengan
menyusui menjadi sangat penting (Putri et al, 2014).
Upaya dalam meningkatkan produksi ASI telah banyak dilakukan
dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan cara mengkonsumsi
olahan kacang hijau berupa sari kacang hijau. Dalam sari kacang hijau
terdapat kandungan protein mencapai 35 % dan juga terdapat isoflavon,
3
tahun 2018 44,1% dan tahun 2019 sebesar 43,9% dan masih jauh dibawah
target pencapaian pemberian ASI eksklusif di Indonesia yaitu 80% (Dinkes
Musi Banyu Asin, 2020).
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020
capaian pemberian ASI eksklusif pada tahun 2019 sebesar 57,79% dan telah
mencapai target Renstra tahun 2019 yaitu sebesar 50%, namun data tersebut
mengalami penurunan dibandingkan data pada tahun 2018 yaitu sebesar
60,7% dan pada tahun 2017 capaian pemberian ASI eksklusif sebesar 60%.
Berdasarkan 17 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan
bahwa Kabupaten OKU masih dibawah target nasional yaitu sebesar 43,9%
sedangkan wilayah dengan cakupan ASI eksklusif tertinggi dan sudah
mencapai target nasional yaitu Kota Palembang sebesar 74,6% (Dinkes
Sumsel, 2020).
Survey awal yang dilakukan pada ibu menyusui di wilayah Kerja
Puskesmas Bayung Lencir dengan melakukan wawancara pada 5 orang ibu
menyusui dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang menyebabkan ibu-ibu tidak
menyusui secara eksklusif antara lain masih kurangnya kesadaran ibu akan
pentingnya ASI eksklusif, serta ibu merasa produksi ASI nya masih kurang
sehingga ibu memilih memberikan susu formula pada bayinya. Selain itu dari
5 orang ibu tersebut banyak yang belum mengetahui makanan yang dapat
memperbanyak ASI.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik ingin melakukan
penelitian tentang “Pengaruh pemberian sari kacang hijau pada ibu nifas
terhadap produksi ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Bayung Lencir Tahun
2022”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4. Vitamin
a. Vitamin A
ASI mengandung vitamin A dan betakaroten yang cukup
tinggi. Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga
berfungsi mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh dan
pertumbuhan.
b. Vitamin D
ASI hanya sedikit mengandung vitamin D. Sehingga
dengan pemberian ASI Ekslusif ditambah dengan membiarkan bayi
terpapar sinar matahari pagi, hal ini mencegah bayi dari menderita
penyakit tulang karena kekurangan vitamin D.
c. Vitamin E
Salah satu keuntungan ASI adalah mengandung vitamin E
yang cukup tinggi, terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal.
Fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah
merah.
d. Vitamin K
Vitamin K dalam ASI jumlahnya sangat sedikit sehingga
perlu tambahan vitamin K yang biasanya dalam bentuk suntikan.
Vitamin K ini berfungsi sebagai faktor pembekuan darah.
e. Vitamin yang larut dalam air
Hampir semua vitamin yang larut dalam air terdapat dalam
ASI. Diantaranya adalah vitamin B, vitamin C dan asam folat.
Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI, tetapi vitamin
B6 dan B12 serta asam folat rendah, terutama pada ibu yang kurang
gizi. Sehingga ibu yang menyusui perlu tambahan vitamin ini.
5. Mineral
Mineral dalam ASI memiliki kualitas yang lebih baik dan
mudah diserap dibandingkan dengan mineral yang terdapat dalam susu
sapi. Mineral utama yang terdapat dalam susu sapi adalah kalsium yang
15
gram atau golden gram. Tanaman kacang hijau merupakan tanaman yang
tumbuh hampir di seluruh tempat di Indonesia, baik di dataran rendah
hingga daerah dengan ketinggian 500 meter dari permukaan laut
(Maruliyananda, 2018).
2.2.2 Morfologi
Tanaman kacang hijau termasuk suku (familia) Leguminosaceae yang
banyak varietasnya. Taksonomi tanaman kacang hijau antara lain yaitu
kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, sub divisi Angiospermae, kelas
Dicotyledonae, ordo Leguminales, famili Leguminsaceae, genus Phaseolus,
spesies Phaseolus radiatus L. (Vigna radiata L.). Tanaman kacang hijau
berakar tunggang. Batang tanaman kacang hijau berukuran kecil, berbulu,
berwarna hijau kecokelat - cokelatan atau kemerah - merahan. Batang
tumbuh tegak mencapai ketinggian 30 – 110 cm dan cabang menyebar
kemana-mana. Daun tanaman kacang hijau terdiri dari 3 helaian (trifoliat)
dan letaknya bersilang. Daunnya berwarna hijaumuda sampai hijau tua
(Maruliyananda, 2018).
Kacang hijau memiliki buah yang berbentuk polong, yang
panjangnya 5 – 16 cm. Setiap polong berisi 10 – 15 biji. Polong kacang
hijau berbentuk bulat silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau
tumpul. Polong muda berwarna hijau, setelah tua berubah menjadi cokelat
kehitaman. Biji kacang hijau lebih kecil dibandingkan biji kacang -
kacangan lainnya, warna biji kebanyakan hijau kusam atau hijau
mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam
(Andrianto dan Indiarto, 2004) dalam (Maruliyananda, 2018).
2.2.3 Kandungan
Kandungan kacang hijau (Maruliyananda, 2018) sebagai berikut :
1. Tinggi Protein
Kacang hijau mengandung protein tinggi sebanyak 7 g/100 g. Protein
yang terkandung memiliki asam amino lengkap.
19
tahun 2016. d. Ada hubungan antara pendidikan, lama jam kerja, lama cuti
dan dukungan suami terhadap pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di
SD Kabupaten Banyuasin tahun 2016. Dalam penelitian ini pendidikan dan
lama jam kerja sebagai faktor dominan yang mempengaruhi pemberian ASI
eksklusif
Mengandung Polifenol
dan Vitamin B1 yang
Produksi ASI
dapat meningkatkan
Hormon Prolaktin dan
Hormon Oksitosin
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
3.8 Hipotesis
27
3.9.3 Tabulating
Adalah memasukkan data-data hasil penelitian ke dalam tabel
sesuai kriteria data yang telah ditentukan.
3.9.4 Processing
Data yang telah ditabulasi diolah secara manual atau komputer
agar dapat dianalisis.
3.9.5 Cleaning
Melakukan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan
ke komputer untuk memastikan apabila ada kesalahan masing-
masing variabel sehingga dapat diperbaiki.
3.10 Analisis Data
28
Avrianti. 2018. Pengaruh Pemberian Sari Kacang Hijau pada Ibu Nifas terhadap
Produksi ASI di Kota Bengkulu. Jurnal
Ambarwati, Eny Retna, and Diah Wulandari. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas. eds.
Ari Setiawan and Diah Wulandari. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Fitriana, 2017. Pengaruh Jintan Hitam Terhadap Kelancaran Produksi ASI Pada
Ibu Menyusui DI Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung
Tahun 2017. Jurnal.
Intami, E. 2018. Analisis faktor yang mempengaruhi pemberian asi eksklusif pada
ibu bekerja di sekolah dasar kabupaten banyuasin tahun 2016. Scientia
Journal, 7(1), 86-97.
Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2018. Jakarta.
Mustika. 2018. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas ASI EKSKLUSIF. Penata
Aksara Jakarta.
Ritonga, 2019. Sari Kacang Hijau Sebagai Alternatif Meningkatkan Produksi Air
Susu Ibu (Asi) Pada Ibu Menyusui.Jurnal
Sutanto. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta. Pustaka Baru
pers.
Wiji, R. 2018. ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta. Nuha Medika
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
( )
SURAT PERSETUJUAN
Responden
( )
LEMBAR OBSERVASI
PENGARUH PEMBERIAN SARI KACANG HIJAU PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYUNG LENCIR TAHUN 2022