Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan

bahwa masa depan bangsa akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja

yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua, praktisi

pendidikan, ataupun remaja itu sendiri. Remaja yang sehat adalah remaja yang

produktif dan kreatif sesuai dengan tahapan perkembangannya. Oleh karena itu,

pemahaman terhadap tumbuh kembang remaja menjadi sangat penting untuk

menilai keadaan remaja (Kemenkes RI, 2010:1).

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

remaja. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun demikian, menurut

beberapa ahli, selain istilah pubertas digunakan juga istilah adolensens. Para ahli

merumuskan bahwa istilah pubertas digunakan untuk menyatakan perubahan

biologis ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi. Sedangkan istilah

adolensens lebih ditekankan pada perubahan psikososial atau kematangan yang

menyertai masa pubertas (Kemenkes RI, 2010:1).

Menurut WHO (1995) yang dikatakan usia remaja adalah usia antara 10

sampai 18 tahun. Tetapi berdasarkan penggolongan umur, masa remaja terbagi

menjadi tiga yaitu masa remaja awal 10-13 tahun, masa remaja tengah 14-16

tahun dan masa remaja akhir 17-19 tahun (Kemenkes RI, 2010:1).

1
2

Menurut para ahli dalam bidang ini, memandang sangat penting bagi

remaja untuk mengenal organ-organ reproduksi mereka dan mengetahui

bagaimana cara merawat organ-organ tubuh mereka tersebut baik wanita maupun

pria, serta memandang perlu akan adanya pengertian, bimbingan dan dukungan

dari lingkungan disekitarnya, agar dalam sistem perubahan tersebut terjadi

pertumbuhan dan perkembangan yang sehat sedemikian rupa sehingga kelak

remaja tersebut menjadi manusia dewasa yang sehat secara jasmani, rohani dan

sosial (Widyastuti, 2009:5).

Masa Pubertas ialah suatu fase perkembangan yang ditandai dengan awal

terjadinya kematangan organ seksual dan tercapainya kemampuan reproduksi.

Pada masa ini ditandai dengan perubahan fisik, perubahan perilaku, awal

kematangan seksual, dan persiapan diri seseorang untuk dapat memberikan

keturunan (Pieter,2010:146). Secara klinis pubertas mulai dengan tumbuhnya ciri-

ciri kelamin sekunder dan berakhir jika sudah ada kemampuan reproduksi.

Pubertas pada wanita mulai kira-kira pada umur 8 sampai 14 tahun dan

berlangsung kurang lebih selama 4 tahun (Widyastuti, 2009:22).

Terjadinya pergolakan emosional pada masa pubertas tidak terlepas dari

berbagai macam pengaruh, seperti lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah

dan teman sebaya serta aktivitas yang dilakukannya. Oleh sebab itu mereka yang

telah memasuki masa pubertas ini selalu dituntut untuk mampu berinteraksi

dengan tuntutan lingkungan (Pieter,2010:147).


3

Kesehatan Reproduksi adalah kemampuan seorang wanita untuk

memanfaatkan alat reproduksinya dan mengatur kesuburannya dapat menjalani

kehamilan dan persalinan secara aman serta mendapatkan bayi tanpa resiko

apapun dan selanjutnya mengembalikan kesehatan dalam batas normal. Kesehatan

reproduksi merupakan komponen penting bagi tenaga kesehatan bagi pria maupun

wanita. Keadaan penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi

dan kemampuan bereproduksi serta tekanan sosial. Wanita mempunyai sistem

reproduksi yang sensitif terhadap kerusakan yang dapat terjadi disfungsi atau

penyakit (Ellya,2010:5).

Tujuan utama dari kesehatan reproduksi adalah memberikan pelayanan

kesehatan reproduksi kepada setiap individu dan pasangannya secara

kompherensif, khususnya kepada remaja dan perempuan agar setiap individu

mampu menjalani proses reproduksinya secara sehat dan bertanggung jawab serta

terbebas dari perlakukan diskriminasi dan kekerasan (Hambali, 2005:9).

Kesehatan reproduksi memiliki konsep bahwa setiap orang dapat

mempunyai suatu kepuasan dan kehidupan seks yang aman dan bertanggung

jawab. Oleh karena itu hak setiap remaja untuk diberi informasi dan mendapatkan

akses terhadap kesehatan reproduksi dan seksual yang benar, lengkap dan jujur

yang memungkinkan mereka dapat membuat pilihan dan keputusan yang

bertanggung jawab berkaitan dengan hak-hak kesehatan reprosuksi dan

seksualnya (Hambali, 2005:9).

Informasi yang dibutuhkan adalah tingkat pengetahuan, sikap dan

kesadaran mereka tentang kesehatan reproduksi dan seksual. Tekhnik ini


4

digunakan untuk mengungkap berbagai hambatan yang dialami oleh remaja

dalam mendapatkan informasi, pendidikan dan pelayanan kesehatan reproduksi.

Kebutuhan yang lain dari tekhnik ini adalah untuk mengungkap berbagai mitos-

mitos dan larangan-larangan yang ada di masyarakat berkaitan dengan seksualitas

dan kesehatan reproduksi remaja. Mengidentifikasi sumber-sumber informasi

tentang kesehatan reproduksi dan seksual yang mereka akses selama ini, serta

mematahkan seberapa besar kebutuhan mereka terhadap informasi dan pelayanan

kesehatan reproduksi (Hambali, 2005:53).

Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Jambi masih

banyak penyuluhan yang belum dilakukan disekolah-sekolah salah satunya di

wilayah kerja Puskesmas Simpang Kawat. Selama tahun 2011 hanya 20 kali

penyuluhan yang telah dilakukan. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 5 Kota

Jambi karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang berada di wilayah

kerja Puskesmas Simpang Kawat. Selain itu SMP N 5 ini berada di tengah kota

sehingga para siswa akan lebih banyak menerima atau mengakses berbagai

informasi yang dapat mempengaruhi mereka. Berdasarkan wawancara yang

dilakukan pada salah satu guru di SMP N 5 Kota Jambi mengatakan bahwa pada

tahun 2012 ini belum pernah dilakukan penyuluhan dari Puskesmas maupun dari

Dinas Kesehatan. Jumlah siswi di SMP N 5 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
5

Tabel 1.1
Jumlah Siswi Kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun 2012

Kelas VII VIII Jumlah

Laki-laki Perempua Laki-laki Perempua


n n

A 14 18 13 26 71
B 10 22 20 19 71
C 19 19 14 25 77
D 19 17 21 20 77
E 20 16 14 25 75
F 17 17 19 20 73
G 17 18 18 21 74
H 15 20 12 26 73
I 18 18 14 25 75
Jumlah 149 165 145 207 666
Sumber: SMP N 5 Kota Jambi

Berdasarkan data di atas diketahui jumlah siswi di SMP Negeri 5 Kota

Jambi sebanyak 372 siswi. Jumlah siswi di SMP Negeri 5 Kota Jambi lebih

banyak dibandingkan jumlah siswa. Maka dari itu penulis tertarik untuk

melakukan penelitian pada siswi di SMP Negeri 5 Kota Jambi apalagi kesehatan

reproduksi pada masa pubertas sangat dibutuhkan bagi remaja putri. Maka

berdasarkan masalah diatas peneliti melakukan survey awal di SMP Negeri 5

Kota Jambi. Dari 10 orang siswi didapatkan 4 orang siswi memiliki pengetahuan

yang baik mengenai kesehatan reproduksi pada masa pubertas dan 6 orang

lainnya kurang memiliki pengetahuan yang baik. Berdasarkan survey awal

tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul gambaran

pengetahuan dan pencarian informasi mengenai pubertas terhadap kesehatan

reproduksi remaja putri di SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun 2012.


6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah belum diketahuinya gambaran pengetahuan dan pencarian informasi

mengenai pubertas terhadap kesehatan reproduksi remaja putri di SMP Negeri 5

Kota Jambi Tahun 2012?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan pencarian informasi

mengenai pubertas terhadap kesehatan reproduksi remaja putri di SMP Negeri

5 Kota Jambi Tahun 2012.

2. Tujuan Khusus

1. Diketahuinya gambaran pengetahuan mengenai pubertas terhadap

kesehatan reproduksi remaja putri di SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun

2012.

2. Diketahuinya gambaran pencarian informasi mengenai pubertas terhadap

kesehatan reproduksi remaja putri di SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun

2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi SMP Negeri 5 Kota Jambi

Sebagai bahan masukan, informasi, dan acuan bagi pihak sekolah

untuk merencanakan kegiatan penyuluhan kepada siswa.


7

2. Bagi Responden

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi remaja siswi

tentang pentingnya kesehatan reproduksi pada masa pubertas.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang

berhubungan judul penelitian di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim

Jambi.

4. Bagi Peneliti Lain

Dapat menambah wawasan, informasi dan sumber bacaan bagi peneliti

lain yang akan melakukan penelitian dengan penelitian yang lebih mendalam.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli tahun 2012. Populasi dalam penelitian

ini adalah siswi kelas I dan II di SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun 2012 yang

berjumlah 332 orang. Sampel penelitian ini adalah diambil 15% dari populasi,

dan diperoleh sampel sebanyak 50 orang dengan teknik propotional random

sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat.

Anda mungkin juga menyukai