PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahwa masa depan bangsa akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja
yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua, praktisi
pendidikan, ataupun remaja itu sendiri. Remaja yang sehat adalah remaja yang
produktif dan kreatif sesuai dengan tahapan perkembangannya. Oleh karena itu,
remaja. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun demikian, menurut
beberapa ahli, selain istilah pubertas digunakan juga istilah adolensens. Para ahli
Menurut WHO (1995) yang dikatakan usia remaja adalah usia antara 10
menjadi tiga yaitu masa remaja awal 10-13 tahun, masa remaja tengah 14-16
tahun dan masa remaja akhir 17-19 tahun (Kemenkes RI, 2010:1).
1
2
Menurut para ahli dalam bidang ini, memandang sangat penting bagi
bagaimana cara merawat organ-organ tubuh mereka tersebut baik wanita maupun
pria, serta memandang perlu akan adanya pengertian, bimbingan dan dukungan
remaja tersebut menjadi manusia dewasa yang sehat secara jasmani, rohani dan
Masa Pubertas ialah suatu fase perkembangan yang ditandai dengan awal
Pada masa ini ditandai dengan perubahan fisik, perubahan perilaku, awal
ciri kelamin sekunder dan berakhir jika sudah ada kemampuan reproduksi.
Pubertas pada wanita mulai kira-kira pada umur 8 sampai 14 tahun dan
dan teman sebaya serta aktivitas yang dilakukannya. Oleh sebab itu mereka yang
telah memasuki masa pubertas ini selalu dituntut untuk mampu berinteraksi
kehamilan dan persalinan secara aman serta mendapatkan bayi tanpa resiko
reproduksi merupakan komponen penting bagi tenaga kesehatan bagi pria maupun
wanita. Keadaan penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi
reproduksi yang sensitif terhadap kerusakan yang dapat terjadi disfungsi atau
penyakit (Ellya,2010:5).
mampu menjalani proses reproduksinya secara sehat dan bertanggung jawab serta
mempunyai suatu kepuasan dan kehidupan seks yang aman dan bertanggung
jawab. Oleh karena itu hak setiap remaja untuk diberi informasi dan mendapatkan
akses terhadap kesehatan reproduksi dan seksual yang benar, lengkap dan jujur
Kebutuhan yang lain dari tekhnik ini adalah untuk mengungkap berbagai mitos-
tentang kesehatan reproduksi dan seksual yang mereka akses selama ini, serta
Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Jambi masih
wilayah kerja Puskesmas Simpang Kawat. Selama tahun 2011 hanya 20 kali
Jambi karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Simpang Kawat. Selain itu SMP N 5 ini berada di tengah kota
sehingga para siswa akan lebih banyak menerima atau mengakses berbagai
dilakukan pada salah satu guru di SMP N 5 Kota Jambi mengatakan bahwa pada
tahun 2012 ini belum pernah dilakukan penyuluhan dari Puskesmas maupun dari
Dinas Kesehatan. Jumlah siswi di SMP N 5 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
5
Tabel 1.1
Jumlah Siswi Kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun 2012
A 14 18 13 26 71
B 10 22 20 19 71
C 19 19 14 25 77
D 19 17 21 20 77
E 20 16 14 25 75
F 17 17 19 20 73
G 17 18 18 21 74
H 15 20 12 26 73
I 18 18 14 25 75
Jumlah 149 165 145 207 666
Sumber: SMP N 5 Kota Jambi
Jambi sebanyak 372 siswi. Jumlah siswi di SMP Negeri 5 Kota Jambi lebih
banyak dibandingkan jumlah siswa. Maka dari itu penulis tertarik untuk
melakukan penelitian pada siswi di SMP Negeri 5 Kota Jambi apalagi kesehatan
reproduksi pada masa pubertas sangat dibutuhkan bagi remaja putri. Maka
Kota Jambi. Dari 10 orang siswi didapatkan 4 orang siswi memiliki pengetahuan
yang baik mengenai kesehatan reproduksi pada masa pubertas dan 6 orang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2012.
2012.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Responden
Jambi.
lain yang akan melakukan penelitian dengan penelitian yang lebih mendalam.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli tahun 2012. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswi kelas I dan II di SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun 2012 yang
berjumlah 332 orang. Sampel penelitian ini adalah diambil 15% dari populasi,