Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN KELAPA MUDA TERHADAP PENURUNAN


NYERI DISMENOREA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN
DARUSSALAM KOTA JAMBI TAHUN 2022

Oleh:
FITRI SHYLVIANA
NIM.PO71241220133

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


JURUSAN KEBIDANAN PRODI SARJANA TERAPAN
2022

i
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa pubertas menuju masa

dewasa. Selama periode ini remaja akan banyak mengalami perubahan fisik,

psikologis ataupun sosial (Pieter, 2018). Pada saat pra pubertas terjadi perubahan

yang besar pada remaja, hormon pada remaja yaitu meningkatnya hormon

seksualitas dan mulai berkembangnya organ-organ seksual serta organ reproduksi

remaja. Pada masa pubertas ditandai dengan datangnya menstruasi pertama

(Nirwana, 2017).

Gangguan menstruasi dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat

digolongkan bedasarkan kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya

perdarahan pada menstruasi (perdarahan yang lebih banyak dan lama dari normal

dan perdarahan yang pendek dan kurang dari biasanya), kelainan siklus (siklus

haid yang pendek, siklus haid yang panjang dan tidak haid), perdarahan di luar

menstruasi, serta gangguan lain yang ada hubungan dengan menstruasi yaitu

ketegangan pramenstruasi, keluhan yang ditimbulkan sebelum menstruasi, rasa

tegang pada payudara, rasa nyeri ovulasi dan nyeri saat menstruasi (Kumalasari,

2018).

Gangguan yang berkenaan dengan masa haid berupa dysmenorrhea dan

kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada menstruasi.

Dysmenorrhea adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid/menstruasi yang

dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan

nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun panggul (Judha, 2017).
2

Menurut hasil Riskesdas tahun 2018, remaja yang sudah mengalami

menstruasi di Indonesia adalah usia 13 tahun (20,0%) dengan kejadian lebih awal

usia kurang dari 9 tahun bahkan ada yang lebih lama hingga usia 20 tahun.

Secara nasional rata-rata usia menarche 37,5% terjadi pada remaja di Indonesia

pada umur 13-14 tahun (Riset Kesehatan Dasar, 2013). Di Indonesia kejadian

prevalensi dismenorea 64,25% terdiri dari dismenorea primer 54,89%,

dismenorea sekunder 9,36%.

Diperkirakan 80% sampai 95% perempuan mengalami gejala-gejala

pramenstruasi yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupannya.

Gejala tersebut dapat diperkirakan dan biasanya terjadi secara regular pada dua

minggu periode sebelum menstruasi. Hal ini dapat menghilang begitu dimulainya

pendarahan. Namun, dapat pula berlanjut setelahnya. Pada sekitar 14 persen

perempuan antara usia 20 hingga 35 tahun, sindrom pramenstruasi dapat sangat

hebat pengaruhnya sehingga mengharuskan mereka beristirahat dari sekolah atau

kantornya. Gangguan kesehatan berupa pusing, depresi, perasaan sensitif

berlebihan sekitar dua minggu sebelum haid biasanya di anggap hal yang lumrah

bagi wanita usia produktif. Sekitar 40% wanita berusia 10-50 tahun (Ellya,

2018).

Nyeri saat haid dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas

fisik sehari-hari. Keluhan ini berhubungan dengan ketidakhadiran berulang di

sekolah ataupun di tempat kerja, sehingga dapat mengganggu produktivitas.

Empat puluh hingga tujuh puluh persen wanita pada masa reproduksi mengalami

nyeri haid, dan sebesar 10 persen mengalaminya hingga mengganggu aktivitas

sehari-hari. Sekitar 70-90 persen kasus nyeri haid terjadi saat usia remaja dan
3

remaja yang mengalami nyeri haid akan terpengaruh aktivitas akademis, sosial

dan olahraganya (Puji, 2017).

Rasa tidak nyaman karena dismenore jika tidak diatasi akan memengaruhi

fungsi mental dan fisik individu seperti lemah, gelisah, depresi, kram hebat,

gangguan di rongga panggul. Dismenore yang terjadi pada remaja maupun kaum

perempuan mengganggu aktivitas dan membuat ketidaknyamanan serta

ketidakhadiran di sekolah maupun di tempat kerja dan dapat mengakibatkan

proses belajar dan bekerja menjadi terganggu. Penanganan dismenore dapat

dilakukan dengan cara farmakologi dengan menggunakan obat-obatan analgetik,

terapi hormonal, obat nesteroid prostaglandin dan juga non farmakologi dengan

cara akupuntur, air kelapa hijau, massase atau pijat terapi mozart dan relaksasi

(Prawirohardjo, 2012).

Air kelapa mengandung beberapa substansi yang dibutuhkan saat wanita

mengalami haid. Air kelapa secara alami mengandung banyak vitamin dan

mineral. Cairan elektrolit bermanfaat mencegah dehidrasi yang diakibatkan

karena darah yang keluar saat haid. Asam folat membantu produksi darah. Selain

itu, air kelapa diperkirakan dapat merangsang tubuh untuk menstabilkan produksi

hormon prostaglandin saat wanita mengalami haid. Sehingga dapat mencegah

kerja prostalgandin dalam hiperkontraktilitas rahim. Pada akhirnya rasa nyeri saat

menstruasi dapat dikurangi (Sumino, 2012).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan

penelitian tentang pengaruh pemberian kelapa muda terhadap penurunan nyeri

dismenorea remaja putri di Pondok Pesantren Darussalam Kota Jambi tahun

2022.
4

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “bagaimana pengaruh

pemberian kelapa muda terhadap penurunan nyeri dismenorea remaja putri di

Pondok Pesantren Darussalam Kota Jambi tahun 2022”?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pemberian kelapa muda terhadap

penurunan nyeri dismenorea remaja putri di Pondok Pesantren Darussalam

Kota Jambi tahun 2022.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat nyeri dismenorea remaja putri sebelum

diberikan kelapa muda di Pondok Pesantren Darussalam Kota Jambi

tahun 2022.

b. Untuk mengetahui tingkat nyeri dismenorea remaja putri sesudah

diberikan kelapa muda di Pondok Pesantren Darussalam Kota Jambi

tahun 2022.

c. Untuk mengetahui pengaruh pemberian kelapa muda terhadap penurunan

nyeri dismenorea remaja putri di Pondok Pesantren Darussalam Kota

Jambi tahun 2022.


5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswi Pondok Pesantren Darussalam

Sebagai bahan informasi dan menambah pengetahuan bagi siswi di

sekolah mengenai kesehatan reproduksi khususnya mengenai disminorea agar

dapat mengatasi dengan cara herbal.

2. Bagi Dinas Kesehatan

Dapat menjadi informasi dan masukan bagi Dinas Kesehatan untuk

meningkatkan program kesehatan reproduksi pada remaja khususnya pada

remaja putri.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Menambah beragam hasil penelitian dalam dunia pendidikan serta

dapat dijadikan referensi bagi pembaca lain yang ingin mengadakan

penelitian lebih lanjut.

4. Bagi Peneliti Lain

Dapat menambah wawasan, informasi dan sumber bacaan bagi

peneliti yang akan melakukan penelitian dengan variabel yang berbeda.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif quasi eksperimen

design yang bersifat one group pretest-postest yang mana tujuan dari penelitian

ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kelapa muda terhadap penurunan nyeri

dismenorea remaja putri di Pondok Pesantren Darussalam Kota Jambi tahun 2022.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2023 di Pondok

Pesantren Darussalam Kota Jambi tahun 2022. Populasi dalam penelitian ini

adalah siswi kelas XII Pondok Pesantren Darussalam Kota Jambi tahun 2022 yang
6

berjumlah … siswi dan sampel diambil dengan Random Sampling berjumlah …

siswi. Penelitian dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui pengaruh

pemberian kelapa muda terhadap penurunan nyeri dismenorea. Analisis yang

digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji paired sample T

Test.

Anda mungkin juga menyukai