IPE KOMUNITAS
PEMBIMBING
2022/2023
TIM PELAKSANA
KEDOKTERAN
KEPERAWATAN
KEBIDANAN
Latar Belakang: Stunting merupakan masalah gizi kronis yang muncul sebagai akibat dari
keadaan kurang gizi yang berlangsung cukup lama. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi
kejadian stunting secara langsung dipengaruhi oleh penyakit infeksi dan kurangnya asupan gizi
secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di
lingkungan sekolah adalah upaya seluruh warga sekolah untuk menjaga kebersihan agar
terhindar dari berbagai penyakit, serta meningkatkan kesehatan tubuh.
Tujuan: Melakukan penyuluhan terkait pencegahan stunting dan perilaku hidup bersih dan
sehat di MA al ashror, Kota Semarang.
Metode: sebelum penyuluhan dilakukan, para siswa diberikan soal pretest terlebih dahulu pada
tanggal 23 November 2022, dilanjutkan penyuluhan pada 10 Desember 2022 dan diakhiri
dengan posttest sebagai evaluasi
Hasil: penyuluhan telah dilakukan dengan lancar, para siswa mendengarkan dengan baik
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT., atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kegiatan IPE 2 (Penyuluhan PHBS & Stunting) Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Tahun 2022 ini dapat diselesaikan. Kegiatan ini
dapat dilaksanakan atas kerja sama berbagai pihak, karenanya kami mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang terlibat dan yang telah berpartisipasi. Kegiatan IPE 2 ini merupakan
kegiatan kolaborasi yang dilaksanakan oleh 3 program studi yaitu Kedokteran Umum,
Keperawatan, dan Kebidanan. Dalam kegiatan IPE 2 ini tambahan kegiatan seperti penyuluhan
akan memudahkan mahasiswa mempraktekkan teori kolaborasi sesama tenaga Kesehatan di
lingkungan masyarakat. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat bermanfaat untuk
mahasiswa peserta IPE 2 dan para pihak yang membutuhkannya, serta menjadikan kegiatan
IPE 2 ini semakin bermanfaat bagi masyarakat di sekolah-sekolah mitra khususnya maupun
non mitra dan umumnya bagi bangsa dan Negara dalam menghadapi berbagai masalah
Kesehatan.
TIM PELAKSANA
KELOMPOK 21
BAB I
PENDAHULUAN
I. JUDUL
Hasil dari survei tersebut, akan dijadikan sebagai acuan topik penyuluhan IPE 2.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi
stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita. Prevalensi
stunting ini telah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi,
Presiden RI Joko Widodo menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di tahun
2024. Di Kota Semarang menunjukkan bahwa balita stunting pada tahun 2018
menunjukkan bahwa balita stunting di Kota Semarang adalah sebanyak 2,73%, yang
terdiri dari 0,26 balita sangat pendek dan 2,47 balita pendek (Dinas Kesehatan Kota
Semarang, 2017). Prevalensi stunting tertinggi di Kota Semarang adalah Kecamatan
Gunungpati (16,93%), Mijen (13,75%), dan Tembalang (10,11%) (Mustikaningrum, et
al., 2016).
Salah satu faktor penyebab langsung status gizi kurang (stunting) yaitu
konsumsi makanan dan penyakit infeksi. Konsumsi makanan yang rendah
menyebabkan sistem imun menurun dan mudah terserang penyakit infeksi. Sanitasi
lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi
(Lynawati, 2020).
f. Suplemen gizi mikro (Taburia) g. Suplemen gizi makro (PMT) h. Kelas Ibu
Hamil
l. Suplementasi vitamin A
Selain itu salah satu upaya promotif preventif dalam rangka menanggulangi
berbagai masalah gizi dan kesehatan tersebut, Kementerian Kesehatan telah
mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan fokus pada 3
(tiga) kegiatan yaitu meningkatkan aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah, dan
deteksi dini penyakit (KEMENKES, 2018).
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran setiap
individu maupun kelompok. Anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri
dibidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat
sekitarnya untuk menolong masyarakat yang lain . Tujuan PHBS merupakan upaya
memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi
guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan advokasi,
bina suasana, dan gerakan masyarakat, sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup
sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan masyarakat
(Lynawati, 2020).
I. TUJUAN KEGIATAN
PERMASALAHAN
Minimnya Pengetahuan
pelajar Sekolah tentang Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Stunting Mengadakan Kegiatan IPE beranggotakan
Mahasiswa Kedokteran Umum,Kebidanan,dan
Minimnya Pengetahuan Siswa keperawatan Dengan Tema PHBS & Stunting
tentang PHBS(Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat)
Pada Tanggal 10 Desember 2022, Mahasiswa Pada Tanggal 23 November 2022, Mahasiswa
Kedokteran Umum,Kebidanan,Dan keperawatan Kedokteran Umum,Kebidanan,Dan keperawatan
Melakukan Penyuluhan Mengenai PBHS dan Melakukan Survei Sekaligus melakukan Pre test
Stunting di MA Al Asror Gunungpati Semarang di MA Al Asror Gunungpati Semarang
HASIL AKHIR
Pada Tanggal 10 Desember 2022, Mahasiswa
Kedokteran Umum,Kebidanan,Dan keperawatan
Melakukan Pre Test Dan sesi tanya Jawab Pengetahuan Pelajar SMA Al asror tentang
Mengenai PBHS dan Stunting di MA Al Asror PBHS dan Stunting Meningkat Secara
Gunungpati Semarang Drastis,Salah satunya dibuktikan Dengan Sesi
Tanya Jawab,Pre test Dan Post Test
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
I. SASARAN ANTARA
I. KETERKAITAN
Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan maka dilakukan post test dengan cara
membagikan kuesioner tentang stunting dan PHBS kembali pada siswa MA al ashror
Semarang. Hasilnya terjadi peningkatan yang cukup signifikan antara pre test dan post
test, sehingga proses penyuluhan yang dilakukan berjalan dengan baik.
IV. RENCANA DAN JADWAL PENYULUHAN
No Tanggal Kegiatan
HASIL KEGIATAN
Dokumentasi 6.1 Anggota Kelompok 21 foto bersama dengan bapak Ns. Muh. Abdurrouf, M.
Kep di MA Al-Ashror, Kota Semarang
Dokumentasi 6.2 Anggota Kelompok 21 foto bersama dengan dr. Bagas Widiyanto, M.
Biomed di MA Al-Ashror, Kota Semarang
Dokumentasi 6.3 Anggota Kelompok 21 foto Ketika Survei Kelas Pada Hari Pertama
Sekaligus melakukan Pre Test di MA Al-Ashror, Kota Semarang
Dokumentasi 6.4 Anggota Kelompok 21 melakukan penyuluhan di MA Al-Ashror, Kota
Semarang
Dokumentasi 6.5 Anggota Kelompok 21 melakukan foto bersama dengan siswi MA Al-Ashror,
Kota Semarang
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
I. KESIMPULAN
II. SARAN
Kurniati, R. et al. (2022) ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita
Usia 24 – 60 Bulan’, Jurnal ’Aisyiyah Medika, 7(2). doi: 10.36729/jam.v7i2.849.
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Warta kesmas; gizi investasi masa depan bangsa. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI
Galuh, H. C. et al. (2019) ‘Kajian Stunting di Kota Semarang’, Jurnal Riptek, 13(2), pp. 101–
106. Available at: http://riptek.semarangkota.go.id.
Permenkes (2019) ‘menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Angka Kecukupan Gizi
yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia’, Αγαη, 8(5), p. 55.
Lynawati (2020) ‘Hubungan PHBS ( Perilaku Hidup Bersih Sehat ) Terhadap Stunting di Desa
Kedung Malang Kabupaten Banyumas’, Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen,
Akutansi), 3(1), pp. 41–46.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Warta kesmas; cegah stunting itu penting. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI