Disusun Oleh
Yosephina Erbabley
Rode Josephina Monim
Agnesia
Albertina Ivania Suwae
Ni Made Novariani
Nur Zahidah Refyanda P
Flelisa Langgudi
1
LEMBAR PENGESAHAN
Sleman, Juni
2023
Mengetahui Menyetujui,
Pembimbing Lahan Pembimbing Pendidikan
(......................................) (……………………………)
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan pelaksanaan praktik manajemen ini
dapat terselesaikan dengan baik. Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi target
untuk menyelesaikan praktik stase Manajemen Rumah Sakit.
Keberhasilan penulis dalam penyususnan proposal ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dwi Yulinda, S.SiT., M.Keb, selaku Ketua Program Studi Profesi Bidan
Universitas Jendral Achnad Yani Yogyakarta.
2. Nur Rahmawati Sholihah, SST., M.Keb selaku dosen Pembimbing Akademik
3. Bekti Listiyandari, SST, selaku Preceptor Manajemen
4. Seluruh bidan ruang Nusa Indah I RSUD Sleman
5. Teman-teman kelompok manajemen ruang Nusa Indah I RSUD Sleman
6. Para pasien dan segenap pihak yang membantu selama proses pembelajaran
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis
berharap kritik dan saran yang membangun untuk dijadikan perbaikan
naskah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
3
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................... 1
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... 2
KATA PENGANTAR .............................................................................................. 3
DAFTAR ISI............................................................................................................. 4
BAB I ........................................................................................................................ 6
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 6
A. Latar Belakang ................................................................................................. 6
B. Tujuan .............................................................................................................. 8
C. Manfaat ............................................................................................................ 8
BAB II ..................................................................................................................... 10
KAJIAN SITUASI MANAJAMEN KEBIDANAN RUANG NUSA INDAH I .... 10
A. Kajian Situasi Rumah Sakit RSUD Sleman .................................................. 10
1. Sejarah singkat RSUD Sleman .................................................................. 10
2. Motto, visi, misi dan tujuan Rumah Sakit ................................................ 13
1. Sumber Daya Manusia (M1-MAN) ......................................................... 14
2. Sarana dan Prasarana (M2-MATERNAL) ............................................. 30
3. Metode Penerapan Asuhan Kebidanan (M3-METHODE) ...................... 42
a. Timbang Terima Pasien ........................................................................... 42
4. Sumber Dana (M4-MONEY)..................................................................... 45
5. Pemasaran (M5-MARKETING) ............................................................... 45
B. ANALISA SWOT ...................................................................................... 46
BAB III ................................................................................................................... 52
PERUMUSAN MASALAH DAN PERENCANAAN ............................................ 52
PENYELESAIAN MASALAH .............................................................................. 52
A. Analis data ...................................................................................................... 52
B. RUMUSAN PRIORITAS MASALAH .......................................................... 53
C. Alternatif Penyelesaian Masalah ................................................................... 54
D.PLAN OF ACTION ........................................................................................ 56
BAB IV IMPLEMENTASI .................................................................................... 58
BAB V ..................................................................................................................... 59
4
EVALUASI ............................................................................................................. 59
A. Evaluasi Hasil Kegiatan ................................................................................. 59
1. Pemasangan Visi Misi ruangan Nusa Indah I ........................................... 59
Tabel. 4.1 Membuat Visi Misi Ruangan Nusa Indah I ...................................... 59
2. Membuat Denah Ruangan .......................................................................... 60
Tabel. 4.3 Membuat Denah Ruangan ................................................................ 60
B. Rencana Tidak Lanjut ................................................................................... 62
BAB VI.................................................................................................................... 63
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 63
BAB VII .................................................................................................................. 64
PENUTUP............................................................................................................... 64
A. Kesimpulan..................................................................................................... 64
B. Saran ............................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 66
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
WHO menyatakan bahwa Rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh (intergral)
dari organisasi sosial dan medis, yang mempunyai fungsi memberikan pelayanan
kesehatan yang paripurna kesehatan (komprehenshif) kepada masyarakat baik kuratif
maupun preventif, dimana pelayanan keluarnya menjangkau keluarga dan lingkungan
rumahnya, rumah sakit juga merupakan pusat utuk latihan tenaga kesehatan dan untuk
penelitian bio-psiko-sosioekonomi-budaya. UU No. 44 Tahun 2009; rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat garurat.
Rumah sakit juga disebut lembaga dalam masyarakat, yang dimana rumah sakit
merupakan struktur yang terorganisasi untuk menggabungkan semua profesi tenaga
kesehatan, fasilitas diagnosic dan terapi, dan alat pembekalan, serta fasilitas fisik untuk
menghasilkan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat. Kualitas pelayanan
adalah derajat memberikan pelayanan secara efisien dan efektif sesuai dengan standar
profesi, serta standar pelayanan yang dilakukan secara menyeluruh, sesuai dengan
kebutuhan pasien, memanfaat teknologi tepat guna, dan hasil penelitian dalam
pengembangan pelaynan kesehatan kebidanan dankeperawatan sehingga tercapai derajat
kesehatan yang optimal.
Sasaran Rumah Sakit yaitu masyarakat umum (golongan masyarakat yang bebas
dan tidak terikat oleh instansi apapun. Mereka bebas memilih pelayanan rumah sakit
manapun bila dikehendaki), masyarakat yang terkoordinir (masyarakat dalam wadah
suatu organisasi seperti instansi, perkantoran, pabrik, hotel dan lain- lain. Dalam mencari
penggobatan umumnya mereka terikat peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh
perusahaan tersebut, sehingga mereka tidak bebas menentukan rumah sakit mana yang
diinginkan. Golongan ini potensial menjadi sasaran rumah sakit) dan masyarakat
keluarga (Masyarakat yang telah mempunyai langganan seorang dokter keluarga.
Umumnya golongan ini bila memerlukan pelayanan rumah sakit selalu berkonsultasi
terlebih dahulu dengan dokter keluarganya. Hubungan timbal balik dokter keluarga
dengan pihak rumah sakit dalam arti komunikasi hasil rujukan).
6
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan disebuah organisasi. Di dalam manajemen tersebut
mencakup kegiatan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) terhadap staf
sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. Sedangkan manajemen
kebidanan adalah proses bekerja melalui anggota staff kebidanan untuk memberikan
asuhan kebidanan secara professional. Proses manajemen kebidanan sejalan dengan
proses kebidanan sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan kebidanan secara
professional, sehingga diharapkan keduanya saling menopang. Sebagaimana yang terjadi
di dalam proses kebidanan, di dalam manajemen kebidanan pun terdiri dari pengumpulan
data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil. Karena
manajemen kebidanan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga seorang
pegawai, maka setiap tahapan di dalam proses manajemen lebih rumit jika dibandingkan
dengan proses kebidanan (Gillies, 2012). Kebidanaan Indonesia sekaranag ini masih
berada dalam proses mewujudkan kebidanan sebagai profesi, maka dari itu banyak terjadi
bebberapa perubahan-perubahan dalam aspek kebidanan yaitu berupa penataan
Pendidikan tinggi kebidanan, pelayanan dalam asuhan kebidanan, pembinaan dan
kehidupan keprofesian, dan penetaan lingkungan untuk perkembangan kebidanan.
RSUD Sleman merupakan sebagai salah satu penyelenggaran pelayanan kesehatan,
Pendidikan, dan penelitian serta usaha lain dibidang kesehatan, bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan
masyarakat. Tujuan tersebut dapat terlaksana jika rumah sakit didukung dengan adanya
organisasi yang mantap dan manajemen yang baik dengan berorintasi pada mutu
pelayanana bagi masyarakat. Dalam pengorganisasian rumah sakit terdapat beberapa
tenaga kesehatan yang berperan diantaranya kepala ruang, ketua tim, dan bidan pelaksana
yang bertugas. Kepala ruang sebagai seorang pemimpin dalam praktiknya harus
melaksanakan fungsi manajemen sesuai dengan perannya. Diaman fungsi maanjemen
kepala ruang mencakup kegiatan POAC. Terhadap bidan pelaksanan bertujuan untuk
mecapai kinerja bidan pelaksana yang tinggi (Nursalam, 2011).
Berdasarkan uraian diatas maka mahasiswa Program Pendidikan Profesi
Kebidanan Stase Manajemen Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Surakarta dituntut untuk dapat mengaplikasikan secara langsung mengenai pengetahuan
manajerialnya diruang Nusa Indah I RSUD Sleman sesuai dengan teori dengan arahan
dari pembimbing klinik atau pembimbing lapangan, dimana ruang Nusa Indah I adalah
ruangan bersalin. Pelayanan diruang nifas dan ginekologi adalah memberikan pelayanan
7
terintergrasi dan komprehensif karena terdiri dari pelayanan medis, pelayanan penunjang
medis, dan pelayanan kebidanan terkoordinasi oleh semua pihak. Maka dari itu pelayanan
kebidanan harus dikelola secara profesional, karena itu perlu adanya Manajemen
Kebidanan. Manajemen Kebidanan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan
nyata di Rumah Sakit, sehingga bidan perlu memahami bagaimana konsep dan
aplikasinya di dalam organisasi kebidanan itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut, penulis
akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan manajemen kebidanan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulisan laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran seluruh kegiatan
praktik manajemen kebidanan yang dilaksanakan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui profil rumah sakit
b. Menganalisa situasi di unit pelayanan sebagai dasar untuk menyusun rencana
strategis dan rencana operasional terkait
c. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen kebidanan bersama
pihak rumah sakit dan unit terkait
d. Menyusun tujuan dan rencana alternatif pemenuhan kebutuhan dan
menyelesaikan masalah yang sudah ditetapkan
e. Mengusulkan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah yang
bersifat teknik operasional bagi rumah sakit
f. Melaksanakan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah yang
disepakati bersama unit tekait di rumah sakit
g. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan dan proses pada
manajemen kebidanan
h. Menyusun rencana tindak lanjut dari hasil yang dicapai berupa upaya
mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerjasama dengan unit di
rumah sakit.
C. Manfaat
1. Bagi rumah sakit
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan kebidanan dan sarana prasarana di unit ruangan dalam memberikan
asuhan kebidanan.
2. Bagi institusi Pendidikan
8
Laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dan penguat terhadap
teori manajemen kebidanan.
3. Mahasiswa
a. Mahasiswa mendapat pengalaman baru dilapangan dalam hal penerapan
manajemen kebidanan.
b. Mahasiswa menjadi lebih terampil dalam menerapkan prinsip-prinsip
manajemen kebidanan di lapangan
9
BAB II
KAJIAN SITUASI MANAJAMEN KEBIDANAN
RUANG NUSA INDAH I
10
Oktober 2018, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No
HK.01.07/MENKES/601/2018. Pada akhir tahun 2010 RSUD Sleman dinyatakan
telah memenuhi syarat untuk ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah,
berdasarkan Keputusan Bupati Sleman, nomor 384/Kep.KDH/A/2010, tanggal 27
Desember 2010, dengan status BLUD PENUH. Pada tahun 2011 RSUD Sleman juga
memperoleh kelulusan atas Penilaian Akreditasi Rumah Sakit 16 Pelayanan Penuh
dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) yang berlaku untuk tiga tahun. Selain
itu pada akhir november 2018, RSUD Sleman meraih penghargaan pelayanan publik
dengan mendapat nilai A- dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PANRB). Penghargaan diserahkan oleh Menteri PANRB
Syafrudin kepada Bupati Sleman, Sri Purnomo, di Rafflesia Grand Ballroom Balai
Kartini Jakarta, pada 27 November 2018.
RSUD Sleman Memiliki Luas Tanah 26.580 m2 dengan Luas Bangu- nan
19.044 m2 serta memiliki kapasitas tempat tidur pasien sebanyak 148 bed. Pada
tahun 2013 RSUD Sleman melakukan pembangunan gedung pusat terpadu, gedung
baru yang berdiri di atas tanah seluas 11.000 meter persegi yang terdiri dari lima
lantai dan dua basement tersebut merupakan pengembangan dari gedung lama, be-
berapa bagian pelayanan yaitu poliklinik rawat jalan, pendaftaran, BPJS, Farmasi,
ICU, dan laboratorium sudah dipindahkan ke gedung tersebut. Penambahan bangsal
khusus ibu pasca bersalin juga menjadi tambahan fasilitas. Kemudian RSUD Sleman
juga melakukan penambahan 46 bangsal dari semula 230 menjadi 276 bangsal, serta
kamar operasi juga akan ditambah sebanyak 3 kamar, sehingga total kamar operasi
RSUD Sleman sebanyak 5 kamar non covid Gedung baru, 1 kamar untuk covid di
gedung lama, serta dilakukan beberapa inovasi yaitu menyediakan taman bacaan
bagi pasien dan pengunjung, menyediakan fasilitas pelayanan ramah anak serta
menyediakan fasilitas open space di lantai VI.
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di sebuah organisasi. Di dalam manajemen tersebut
mencakup kegiatan POAC, (planning, Organizing, Actuating, Controlling) terhadap
staf, sarana, dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. Kebidanan
Indonesia sekarang ini masih berada dalam proses mewujudkan kebidanan sebagai
profesi, maka dari itu banyak terjadi beberapa perubahan-perubahan dalam aspek
kebidanan yaitu berupa penataan pendidikan tinggi kebidanan, pelayanan dan asuhan
11
kebidanan, pembinaan dan kehidupan keprofesian, dan penataan penataan
lingkungan lingkungan untuk perkembangan perkembangan kebidanan. kebidanan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan Unit
Organisasibersifat khusus dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Yogyakarta
yangberlokasi di jalur strategis Jalan raya Yogyakarta-Magelang atau jalan
Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD bertipe/kelas B
Pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/601/2018 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah
Sleman sebagai Rumah Sakit Pendidikan Satelit untuk Fakultas Kedokteran UGM
(Profil RSUD Sleman Yogyakarta, 2020) RSUD Sleman yang sejak awal lebih
dikenal sebagai "Rumah Sakit Murangan" memiliki sejarah eksistensi yang panjang
sejak zaman penjajahan Belanda, Jepang hingga masa kemerdekaan. Pada Zaman
Kolonial Belanda dikenal sebagai Klinik Pabrik Gula di Medari, hingga kemudian
sempat dikenal pula sebagai Klinik Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, di Medari.
Akan tetapi Semenjak Proklamasi kemerdekaan, masyarakat Kabupaten Sleman,
Kulon Progo, hingga Magelang wilayah timur lebih mengenal sebagai "Rumah Sakit
Murangan". Bahkan hingga sekarang meskipun nama "RSUD Sleman" sudah
ditetapkan sejak tahun 1977, namun nama "Rumah Sakit Murangan" lebih lekat dan
lebih familiar bagi masyarakat stakeholders. Tahun 1977 RSUD Sleman dinyatakan
berdiri secara resmi sebagai Rumah Sakit Umum Pemerintah dengan tipe D
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 01065/Kanwil/1977 Status tipe D ini
dimiliki RSUD Sleman selama lebih dari sepuluh tahun. Perubahan tipe/kelas D ke
kelas C diperoleh pada tanggal 15 Pebruari 1988. Setelah berjalan selama 13 tahun
sebagai RSUD tipe/kelas C, RSUD Sleman dinaikkan tipenya, setelah dinyatakan
memenuhi persyaratan dalam penilaian Tim Departemen Kesehatan RI Kenaikan
kelas C ke kelas B Non Pendidikan tersebut diperoleh dengan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1631/Menkes/SK/XII/2003 tentang
Peningkatan Kelas Rumali Sakit Umum Daerah Sleman Milik Pemerintah
Kabupaten Sleman pada tanggal 3 Desember 2003 Pada akhir tahun 2010 RSUD
Sleman dinyatakan telah memenuhi syarat untuk ditetapkan menjadi Badan Layanan
Umum Daerah, berdasarkan Keputusan Bupati Sleman, nomor 384/Kep
KDH/A/2010. (Profil RSUD Sleman Yogyakarta, 2020) Berikut beberapa capaian
yang telah diperoleh RSUD Sleman hingga tahun 2020:
12
a. Tahun 2011 RSUD Sleman memperoleh kelulusan atas Penilaian Akreditasi
Rumah Sakit 16 Pelayanan dengan status "PENUH" dari Komisi Akreditasi
Rumah Sakit (KARS).
b. Tahun 2015 lulus atas Penilaian Akreditasi Rumah Sakit 16 Pelayanan dari
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) versi 2012 dengan status
"PARIPURNA".
c. Tahun 2020 lulus dengan predikat "PARIPURNA" atas Penilaian Komisi
Akreditasi Rumah Sakit (KARS) SNARS Edisi I berdasarkan nomor sertifikat
KARS-SERT/503/V/2019 pada tanggal 8 Mei 2019.
2. Motto, visi, misi dan tujuan Rumah Sakit
a. Motto RSUD Sleman
“Mitra Kesehatan Anda”
b. Visi dan Misi RSUD Sleman
1) Visi
“Menjadi Rumah Sakit yang Modern dan Berdaya Saing”
2) Misi
13
3. Visi dan misi ruangan Nusa Indah I
a. Visi Ruang Nusa Indah I
Terwujudnya asuhan obstetric dan neonatal berbasis bukti
(Evidance Based) aman dan berkualitas.
b. Misi Ruang Nusa Indah I
1) Memberikan pelayanan ANC, INC, PNC dan BBL yang aman dan
memuaskan
2) Optimalisasi dan pembinaan jalur rujukan dalam rangka
menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan anak .
3) Memberikan kesempatan dengan supervisi pada mahasiswa
peserta didik lintas jurusan untuk melakukan tindakan sesuai
kompetensi yang sudah ditetapkan.
4) Meningkatkan kompetensi bidan melalui kegiatan pendidikan dan
pelatihan sesuai dengan perkembangan ilmu kebidanan terkini.
A. Kajian Ruangan Nusa Indah I
1. Sumber Daya Manusia (M1-MAN)
Dalam hal ini yang dimaksud man adalah pasien dan ketenagaan.
a. pasien
1) Kajian teori
Pasien dalam regulasi kesehatan di Indonesia diberi arti sebagai setiap
orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung
14
maupun tidak langsung di Rumah Sakit (Kemenkes, 2018).
2) Kajian Data
Berdasarkan pengkajian yang kami lakukan pada tanggal 19 Juni-22
Juni 2023 tentang jumlah pasien yang bersalin di Ruang Nusa Indah I
pada bulan Maret s/d Mei 2023 seperti table
15
a) Struktur Organisasi Ruangan Nusa Indah I
3
KEPALA RUANG NUSA INDAH I
Bekti Listyandari, S.ST
16
b) Tenaga/ SDM
17
2. Perawat Primer
Perawat Primer I
Nama Sri Ismoyowati, A. Md. Keb
Pendidikan Terakhir D III Kebidanan
Masa kerja 36 Tahun
Pangkat/ Golongan Penata Tk. I / III D
2. Jabatan Bidan Penyelia
Kredensialing Bidan Praktisi III
Sertifikasi Pelatihan Clinical Instructur, PPGDON,
APN Update, CTU (>5 Tahun),
Midwifery Update
Perawat Primer II
18
Masa kerja 4 Tahun
5. Pangkat/ Golongan Pengatur Tk. I / II D
Jabatan Bidan Terampil
Kredensialing Bidan Praktisi I
Sertifikasi Pelatihan PPGDON, Midwifery Update
Nama Elizabeth Grace Nugroho, A.Md. Keb
Pendidikan Terakhir D III Kebidanan
Masa kerja 3 Tahun
6. Pangkat/ Golongan Pengatur Tk. I / II D
Jabatan Bidan Terampil
Kredensialing Bidan Praktisi I
Sertifikasi Pelatihan Manajemen Laktasi
Nama Kikit Nurjanah, A.Md. Keb
Pendidikan Terakhir D III Kebidanan
Masa kerja 9 Tahun
7. Pangkat/ Golongan BLUD
Jabatan Bidan Pelaksana
Kredensialing Bidan Praktisi II
Sertifikasi Pelatihan APN, midwifery Update, Asuhan pasca
keguguran
Nama Widya Puri Handayani, S.Tr. Keb
Pendidikan Terakhir D IV Kebidanan
Masa kerja 18 Tahun 4 bulan
8. Pangkat/ Golongan Penata Tingkat I/ III D
Jabatan Bidan Penyelia
Kredensialing Bidan Praktisi II
Sertifikasi Pelatihan APN, midwifery Update, PPGON, Clinical
Instructur, Tata Laksana Asfiksia
Nama Prima Juli Duati, S.Tr. Keb
Pendidikan Terakhir D IV Kebidanan
Masa kerja 9 Tahun
9. Pangkat/ Golongan BLUD
19
Jabatan Bidan Pelaksana
Kredensialing Bidan Praktisi II
Sertifikasi Pelatihan APN, PPGDON, Midwifery Update, CI
Nama Rosiana Tri Mumpuni, A.Md. Keb
Pendidikan Terakhir D III Kebidanan
Masa kerja 12 Tahun
10. Pangkat/ Golongan Penata Muda/ III b
Jabatan Bidan Mahir
Kredensialing Bidan Praktisi II
Sertifikasi Pelatihan APN, midwifery Update, PPGON, PPGD
Nama Rachma Yusnida Havara, A.Md. Keb
Pendidikan Terakhir D III Kebidanan
Masa kerja 4 Tahun 4 Bulan
11. Pangkat/ Golongan Pengatur Tk. I / II D
Jabatan Bidan terampil
Kredensialing Bidan Praktisi I
Sertifikasi Pelatihan midwifery Update, PPGON
Nama Ari Nur Utami, A.Md. Keb
Pendidikan Terakhir D III Kebidanan
Masa kerja 17 Tahun
12. Pangkat/ Golongan Penata / III C
Jabatan Bidan Penyelia
Kredensialing Bidan Praktisi II
Sertifikasi Pelatihan APN (> 5 Tahun), PPGON, Manjemen
Laktasi, Asuhan Pasca Keguguran
Nama Puspita Wardani, A.Md. Keb
Pendidikan Terakhir D III Kebidanan
Masa kerja 2 Tahun
13. Pangkat/ Golongan Pengatur Tk. I / II D
Jabatan Bidan Terampil
Kredensialing Bidan Praktisi II
Sertifikasi Pelatihan PPGON
20
Nama Dyah Oktaviani, A.Md. Keb
Pendidikan Terakhir D III Kebidanan
Masa kerja 10 Tahun
14. Pangkat/ Golongan Pengatur Tk. I / II D
Jabatan Bidan Terampil
Kredensialing Bidan Praktisi II
Sertifikasi Pelatihan APN, PPGON, Midwifery Update
Nama Aminah, A.Md. Keb
Pendidikan Terakhir D III Kebidanan
Masa kerja 36 Tahun
Pangkat/ Golongan Penata Tk. I / III D
15. Jabatan Bidan Penyelia
Kredensialing Bidan Praktisi II
Sertifikasi Pelatihan APN (>5 tahun), PPGON, Midwifery
Update
Nama Lilik Wening A, A.Md. Keb
Pendidikan Terakhir D III Kebidanan
Masa kerja 9 Tahun
16. Pangkat/ Golongan BLUD
Jabatan Bidan Pelaksana
Kredensialing Bidan Praktisi I
Sertifikasi Pelatihan APN, PPGON, Midwifery Update
Nama Tesalonika R, S.Keb
Pendidikan Terakhir SI Kebidanan + Profesi
Masa kerja 4 Tahun
17. Pangkat/ Golongan Penata muda Tk I/ III B
Jabatan Bidan Ahli Pertama
Kredensialing Bidan Praktisi I
Sertifikasi Pelatihan CTU 2019
21
4. Tenaga Kerja Prakarya
Nama Sarinten
Pendidikan Terakhir SMA
Masa kerja 18 Tahun 6 bulan
Pangkat/ Golongan Pengatur Tk I/ II D
Jabatan Perkarya Ruangan
52 + 12 + 14 = 78 x 17 = 1,326
286
= 4,63
Jumlah tenaga keperawatan + Loss Day X 25%
100
17 + 4,63 X 25 = 5,4
100
22
Tenaga yang tersedia + loss day = jumlah tenaga
17 + 5,4 = 22
Ket :
Jumlah Tenaga keseluruhan yang dibutuhkan 22
Tenaga yang tersedia 17
Jadi tenaga kesehatan masih kurang 5
Metode douglas (1948, dalam swansburg & swanburg, 1999) mendapatkan jumlah perawat
yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien, dimana masing-
masing kategori mempunyai nilai standar per shift, sebagai berikut :
Klasifikasi Pasien
Jumlah
Minimal Persial Total
Pasien
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
4 0,68 0,56 0,28 1,08 0,60 0,40 1,44 1,20 0,80
5 0,85 0,70 0,35 1,35 0,75 0,50 1,80 1,50 1
6 1,02 0,84 0,42 1,89 0,90 0,60 2,16 1,80 1,20
7 1,19 0,98 0,49 2,16 1,05 0,70 2,52 2,10 1,40
8 1,36 1,12 0,56 2,43 1,20 0,80 0,88 2,40 1,60
23
Catatan :
1. Perawatan kategori minimal
a) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
b) Ambluasi dengan pengawasan
c) Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap pergantian jaga
d) Pengobatan minimal status psikologi stabil
e) Persiapan prosedur pengobatan
2. Perawatan kategori partial
a) Kebersihan diri dibantu, makan minum dan ambulasi dibantu
b) Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
c) Pengobatan dengan injeksi (pengobatan lebih dari satu kali)
d) Pasien dengan kateter urin
e) Pasien dengan infus
f) Pengobatan perlu prosedur
3. Perawatan kategori total
a) Semua kebutuhan pasien dibantu
b) Observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam
c) Perubahan posisi/posisi diatur
d) Pengobatan intravena
e) Klien tidak stabil
f) Pakai NG Tube
d) Uraian Tugas
1) Kepala Ruang
(a) Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan kebidanan di ruang rawat
yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
(b) Melaksanakan fungsi perencanaan (P1), meliputi:
(1) Menyusun rencana kerja kepala ruang
(2) Beperan serta menyususn falsafah dan tujuan Pelayanan keperawatan di
ruang rawat yang bersangkutan
(3) Menyusun rencana kebutuhan dan pemeliharaan sarana prasarana, alat medis,
non medis, keperawatan, kebidanan dan perbekalan farmasi
24
(4) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah maupun
kualifikasi untuk diruang rawat, koordinasi dengan kepala instansi
(5) Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan yang
akan diselenggarakan sesuai kebutuhan
(c) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2) meliputi:
(1) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang
rawat, melalui kerja sama dengan profesional pemberi asuhan lain yang
bertugas di unit kerjanya dengan model inter professinal collaboraive
practicel IPCP
(2) Menyusun jadwal dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan
(3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi,
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang bersalin,
fasilitas yang ada dan cara penggunaannya dan kegiatan rutin sehari-hari
(4) Membimbing tenaga keperawatan untuk melakukan pelayanan/asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar dan
konsep IPCP
25
dengan model asuhan keperawatan professional
(12) Menyimpan semua berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan
diruang rawatnya dan selanjutnya mengembalikan ke MR
(13)Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan
keperawatan serta kegiatan lain diruang rawat
(14)Membimbing mahasiswa keperawatan yang menggunakan ruang
rawatnya sebagai lahan praktik sesuai dengan inter professional
ciollaborative practive/ IPCP
(15) Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien atau
keluarganya sesuai kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya
(16) Memimpin serah terima pasien dan lain-lain pada saat pergantian
dinas
(d) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian, meliputi:
(1) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
yang telah ditentukan
(2) Mengawasi dan menilai siswa/ mahasiswa keperawatan untuk
memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan program bimbingan yang
telah ditentukan
(3) Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada
dibawah tanggung jawabnya, untuk diberikan sebagai bahan pertimbangan
kepada atasan, sebagai bahan pembinaan kepada staf, pengembangan
SDM
(4) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenagan
perawatan dan kebidanan, peralatan perawatan, serta obat-obatan
secara efektif dan efisien
(5) Mengawai dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar
yang berlaku secara mandiri atau koordinasi dengan tim pengendali mutu
asuhan kebidanan
(6) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan
(7) Mengawasi dan menilai indikator mutu unit kerja
(8) Menyusun laporan
26
2) Petugas Administrasi
27
(e) Mengatur supervisi staf dibawah PPJA
(f) Mengelolaa transfer internal maupun eksternal
(g) Mengelola rujukan
(h) Mengelola discharge planning
(i) Mengelola home visit/ rujukan home care
(5) Pengendalian
Mengevaluasi pelaksanaan penerapan panduan asuhan
keperawatan (PAK) dan integrated clinicl pathay (ICP)
(3) Pengontrolan
(a) Membuat jadwal asuhan pasien
(b) Memastikan jadwal kegiatan sehari-hari pasien terlaksana
(4) Pengarahan
(a) Melakukan monitoring kepada pasien
(b) Melakkan intervensi mandiri dan kolaborasi
(c) Melakukan edukasi kepada pasien, keluarga, pengunjungdan
petugas
(d) Melakukan dokumentasi implementasi keperawatan
(e) Memberkan konsultasi keperwatan
(f) Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling
28
(5) Pengendalian
29
i) Memberi penyuluhan kesetan kepada pasien/ keluarganyaantara lain:
(1) Kebersihan perorangan
(2) Keluarga berencana
(3) Pentingnya informasi tentang ASI :
(b) Cara menyusui yang baik dan benar
(c) Cara memerah ASI
(d) Mempertahankan produksi ASI tetap lancar
(e) Infromasi tentang ASI pada ibu bekerja
(f) Cara menyimpan ASI dan mempersiapkan untuk bayi
(4) Perawatan nifas
(5) Perawatan tali pusat
j) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan/
kebidanan antara lain melalui KTI dan penataran atas izin atasan
k) Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan
sesuai standar
l) Melaksanakan serah terima tugas saat pergantian dinas secara tertulis
maupun lisan
Ruang Nusa Indah I merupakan ruangan untuk pemantauan pasien yang akan
bersalin atau mendapat tindakan kebidanan. Nusa indah I berada di lantai 3
gedung baru RSUD Sleman. Nusa Indah I dapat juga di singkat mejadi ruang
NI I, yang mana ruangan ini terdiri dari ruang observasi 2 ruangan, ruang USG
1 ruangan, ruang Isolasi 2 ruangan, ruang bersalin yang terdiri dari 7 ruang
yang terpakai ada 4, 1 ruang bayi, ruang jaga bidan, Gudang bersih 1 ruangan
yang terhubung dengan lift, ruang koas 1 ruangan, ruang dokter 1 ruangan,
ruang pertemuan 1 ruangan, ruang peserta pelatihan 1 ruangan, ruang kepala
instalasi 1 ruangan.
30
TABEL SPO DI RUAMG NUSA INDAH 1 RSUD SLEMAN
NO SPO NO DOKUMEN TERBITAN
1. Alur pelayanan obstetri neonatal SPO.PONEK.001 20-FEB-2023
emergensi komprehensif (PONEK)
2. Penerimaan pasien PONEK rujukan SPO.PONEK.004 04-FEB-2023
dari fasilitas kesehatan lain
3. Pengaturan jadwal dokter spesialis, SPO.PONEK.002 20-FEB-2023
dokter umum, bidan dan perawat dalam
pelayanan PONEK 24 jam
4. Pemeriksaan palpasi menurut leopold SPO.PONEK.1.002 20-FEB-2023
5. Pemeriksan denyut jantung janin SPO.PONEK.1.003 20-FEB-2023
dengan fetal doppler
6. Penatalaksanaan pendarahan pada SPO.PONEK.1.006 20-FEB-2023
kehamilan muda
7. Pengukuran tinggi fundus uteri dengan SPO.PONEK.1.009 20-FEB-2023
Mc. Donald
8. Pemeriksaan denyut jantung janin SPO.PONEK.1.010 20-FEB-2023
dengan stetoskop leanec
9. Pemeriksaan Cardio Graphy (CTG) SPO.PONEK.1.012 20-FEB-2023
10. Pengelolaan pasien kebidanan dengan SPO.PONEK.1.014 20-FEB-2023
HIV (+)/AIDS
11. Meminta persediaan darah untuk SPO.PONEK.1.015 20-FEB-2023
pelayanan ponek
12. Persiapan sebelum tindakan pada SPO.PONEK.1.016 20-FEB-2023
kegawatan obstetri dan neonatal
13. Pertolongan persalinan spontan SPO.PONEK.1.017 20-FEB-2023
14. Episiotomi SPO.PONEK.1.018 20-FEB-2023
15. Penjahitan luka perineum SPO.PONEK.1.019 20-FEB-2023
16. Rawat gabung SPO.PONEK.1.022 20-FEB-2023
17. 10 langkah menuju keberhasilan SPO.PONEK.1.023 20-FEB-2023
menyusui
18. Cara mempertahankan pemberian ASI SPO.PONEK.1.024 20-FEB-2023
ekslusif pada ibu dan bayi yang tidak
dirawat gabung
19. Pemberian ASI sesuai kebutuhan dan SPO.PONEK.1.025 20-FEB-2023
keinginan bayi
20. Pengaturan rujukan pasien kebidanan SPO.PONEK.1.026 20-FEB-2023
21. Vulva hyegene SPO.PONEK.1.027 20-FEB-2023
22. Cara memerah ASI SPO.PONEK.1.030 20-FEB-2023
23. Cara dokumentasi SOAP pada asuhan SPO.PONEK.1.032 20-FEB-2023
kebidanan
24. Distosia bahu SPO.PONEK.1.037 20-FEB-2023
25. Penatalaksanan kehamilan dengan SPO.PONEK.1.038 20-FEB-2023
riwayat bedah seksio saesaria
26. Persiapan operasi emergensi kasus SPO.PONEK.1.040 20-FEB-2023
kebidanan
27. Penatalaksaan persalinan pervaginam SPO.PONEK.1.041 20-FEB-2023
dengan riwayat seksio saesaria/ Vaginal
Birth After Sectio Caesaria (VBAC)
31
28. Penetapan indikasi seksio sesaria SPO.PONEK.1.042 20-FEB-2023
29 Penanganan pasien dengan presentasi SPO.PONEK.1.043 20-FEB-2023
bokong
30. Persalinan pasien dengan kehamilan SPO.PONEK.1.044 20-FEB-2023
ganda (gamelli)
31. Penangan pasien pendarahan post SPO.PONEK.1.045 20-FEB-2023
partum primer
32. Penjahitan robekan serviks SPO.PONEK.1.046 20-FEB-2023
33. Penanganan pasien pendarahan post SPO.PONEK.1.047 20-FEB-2023
partum sekunder
34. Penetapan kriteria pendarahan SPO.PONEK.1.048 20-FEB-2023
35. Penatalaksanan pendarahan ante SPO.PONEK.1.049 20-FEB-2023
partum
36. Penatalaksanan evakuasi cavum uteri SPO.PONEK.1.051 20-FEB-2023
secara kuretase
37. Penatalaksanaan pasien dengan induksi SPO.PONEK.1.052 20-FEB-2023
persalinan
38. Penetapan kriteria pre eklamsia dan SPO.PONEK.1.053 20-FEB-2023
eklamsia
39. Penetapan kriteria pre eklamsi dan SPO.PONEK.1.054 20-FEB-2023
eklamsi
40. Penanganan infeksi dalam kehamilan SPO.PONEK.1.055 20-FEB-2023
41. Penanganan pasien dengan partus SPO.PONEK.1.056 20-FEB-2023
lama/macet
42. Penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini SPO.PONEK.1.057 20-FEB-2023
(KPD)
43. Penatalaksanaan pasien dengan infeksi SPO.PONEK.1.058 20-FEB-2023
nifas
44. Penetapan kriteria sepsis puerperalis SPO.PONEK.1.059 20-FEB-2023
45. Penatalaksanaan pasien dengan sepsis SPO.PONEK.1.060 20-FEB-2023
puerperalis
46. Versi luar SPO.PONEK.1.061 20-FEB-2023
47. Penatalaksanaan masalah laktasi SPO.PONEK.1.062 20-FEB-2023
48. Edukasi teknik menyusui SPO.PONEK.1.063 20-FEB-2023
49. Penatalaksanaan janin mati/ Intra SPO.PONEK.1.067 20-FEB-2023
Uterine Fetal Death (IUFD)
50. Klasifikasi operasi emergensi pada SPO.PONEK.1.068 20-FEB-2023
kasus kebidanan
51. Manual plasenta SPO.PONEK.1.069 20-FEB-2023
32
DENAH RUANGAN NUSA INDAH I
LIFT
ien
Wc
pas
T. tidur R. Ganti pantry
R. Iso 2 R. Iso 1
R. R. Jaga BIDAN
bersih
Obs 1 R.
Gudang
R.USG
Wc
Wc
Obs 2
en
Wc
pasi
33
ien
Wc
pas
ien
Wc
pas
Wc
R. peserta R. R. R. Koas
pelatihan pertemuanuan dokter
Mushola
b) Data Tempat Tidur
(1) Gambaran umum jumlah tempat tidur diruang Nusa Indah I
Di Nusa Indah I terdapat 10 TT yang terdiri dari 9 bed digital atau biasa disebut
tempat tidur elektrik yang dilengkapi dengan remote control untuk mengatur
posisi panel dan 1 bed ginekoligi. Penggunaan tempat tidur elektrik ini yaitu
dengan menekan tombol yang berada diremote control. Remote control
biasanya terdapat pada pagar pengaman tempat tidur pasien disisi kiri/kanan.
Sedangkan bed manual dilengkapi dengan engkol putaran yang berfungsi
sebagai pengatur posisi naik turun crank atau panel.
c.) Peralatan dan fasilitas
(1) Peralatan
(a) Alat Medis
Jenis alat medis yang dimiliki ruang Nusa Indah I RSUD Sleman
yaitu:
1 Bedside Monitor 2
2 CTG 6
3 Doppler 3
4 EKG 1
5 Lampu sorot 6
6 Infant warmer 1
7 Infantometer 1
8 O2 transport 1
9 Stetoskop Dewasa 6
11 Stetoskop Neonatal 3
12 Suction bayi 2
13 Syringe pump 1
34
14 Tensimeter digital 1
15 Tensimeter jarum 2
16 Tensimeter raksa 1
15 Termometer kulkas 1
16 Termometer digital 3
17 Tiang infus 12
18 Timbangan bayi (digital) 4
19 Timbangan dewasa (jarum) 1
20 USG 4
21 Vakum 3
22 Dopler 7
23 Troli emergency 2 2
27 Vena Detector 1
28 Kursi Roda 4
29 Lampu Emergency 3
30 Lampu tindakan 7
31 Manometer O21 18
32 Nebuliser 2
33 Infus Pump 1
34 Infus Warmer 2
35 Oxymeter 5
37 Spil Kid 1
35
1 Bak injeksi 4
2 Bengkok 7
3 Biopsi set 4
4 Gunting metzenbaum 23 cm 3
5 Gyn set 3
6 HC porsio set 4
7 IUD set 2
8 Kuret set 4
9 Lavement set 1
10 Partus set 10
11 Pinset 20 cm (dressing forceps) 3
12 Pispot 8
13 Spatel lidah 2
14 Tromol Besar 1
15 Tromol Kecil 1
16 Tromol Sedang 7
17 VH set 4
18 Set heagting 3
19 Gunting Episiotomi 3
20 Baskom stenlis 20
21 Gunting jaringan 4
22 Kanul 13
23 ½ kocher 14
36
(b) Alat Tenun/ Linen
Table 2.3 Alat Tenun Nusa Indah I
37
Meja Bayi 1 Baik
Almari Linen 2 Baik
Telephone 1 Baik
Komputer Set 1 Baik
Dispenser 3 Baik
Kipas Angin 1 Baik
Tiang Infus 9 Baik
Tiang infus mobile 6 Baik
Kursi Roda 3 Baik
Locker 2 Baik
Nampan obat 1 Baik
Kulkas obat 2 Baik
Kulkas 1 Baik
Bed gyn 1 Baik
Bed pasien, elektrik 9 Baik
Almari Geser 4 Baik
Rak sepatu 4 Baik
Jemuran Handuk 2 Baik
Tempat sampah infeksius 10 Baik
Tempat sampah non infeksius 5 Baik
Tempat sampah non medis 9 Baik
Tempat sampah Flabot 1 Baik
Bak Linen 2 Baik
Gantungan baju 3 Baik
Rak obat 2 Baik
Almari obat 3 Baik
Ember 5 Baik
Gayung 5 Baik
Senter Panasonic 1 Baik
Kursi kayu 10 Baik
Kursi biru 15 Baik
38
Box bayi 1 Baik
brankar jemput pasien 1 Baik
Gelas ukur 2 Baik
Baskom 10 Baik
Bantal 31 Baik
Jam dinding 13 Baik
Rak-rak nurse station 6 Baik
Rak folder map 25 Baik
Alat print 1 Baik
(2) Fasilitas
(a) Untuk Pasien
39
(b) Untuk Tenaga Kesehatan
AC split wall 4 B
bangku kayu kotak 10 B
bangku kayu panjang 0 B
bedside kabinet 10 B
bel pasien wireless 8 B
ember flabot 1 B
ember kecil km 4 B
40
Gayung 5 B
jam dinding 13 B
kabinet multiplek ruang 1 B
pertemuan
kulkas makanan 1 B
kulkas obat 2 B
Printer 1 B
sofa set 1 B
telepon kabel 1 B
tempat sampah medis kecil 10 B
tempat sampah non medis 9 B
tong linen kotor infeksius 1 B
tong linen non infeksius 1 B
troli belanja 1 B
41
hasil diagnosis, gambar atau foto untuk membantu dokter yang merawat
pasien dalam penegakan diagnosis.
4) Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi merupakan instalasi yang memberikan pelayanan
kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat kesehatan untuk pasien yang
berobat di RSUD Sleman, instalasi farmasi bekerja sama dalam pemenuhan
No
1 Adrenalin inj/epinefrin inj Vial
2 Oxytocin Ampul
3 Methylergometrin inj Ampul
4 Atropin sulfas Vial
5 Lidocain inj Vial
6 Dexametason inj Vial
7 Diazepam inj Vial
8 Nifedipine tablet Tablet
9 D40% Vial
10 MGSO4 Vial
42
pengendali mutu perawat primer, mengorientasi dan merencanakan karyawan
baru, menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan kepada perawat primer,
evaluasi kerja, dan merencanakan atau menyelenggarakan pengembangan staf.
43
yang memberikan asuhan kebidanan yaitu Clinical Care Manager (CCM),
Perawat Primer (PP), dan Perawat Asosiet (PA). Selain jenis tenaga tersebut
terdapat juga seorang kepala ruang rawat yang bertanggung jawab terhadap
manajemen pelayanan keperawatan di ruang rawat tersebut. Peran dan fungsi
masing-masing tenaga sesuai dengan kemampuannya dan terdapat
tanggungjawab yang jelas dalam sistem pemberian asuhan keperawatan
(Krisnawati, K 2017).
Pada proses timbang terima antar bangsal atau unit pelayanan lainnya,
pegawai yang ada Nusa Indah akan menandatangani apa saja yang dioperkan
oleh perujuk atau yang menyerahkan pasiennya. Hal itu berlaku untuk semua
unit baik dari poli kebidanan, IGD, ruang nifas, atau dari unit bangsal lainnya,
karena sistem yang ada bersifat kolaborasi. Selain itu hal yang perlu diterima
pada saat proses timbang terima yaitu, obat-obatan apa saja yang diberikan,
terpasang alat apa saja yang ada pada pasien dan tindakanapa saja yang sudah
diberikan terhadap pasien sebelumnya. Setelah itu dari kedua belah pihak akan
melakukan tanda tangan. Setelah proses timbang terima selesai, bidan Nusa
Indah I akan melakukan pengkajianulang terhadap pasien dari data subjektif
dan objektif untuk menyesuaikan apa yang dioperkan sebelumnya. Kemudian
bidan jaga Nusa Indah Iakan menyampaikan hak pasien dan fasilitas apa saja
yang ada diruangan.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan rawat inap yang bermutu
kepada pasien, diperlukan suatu metode/ tata cara/ pengaturan yang sama yang
dipahami oleh setiap perawat di rumah sakit. Metode tersebut dibuat dengan
susunan yaitu kebijakan pelayanan keperawatan rumah sakit, Pedoman
Pelayanan Keperawatan, Pedoman Pengorganisasian, Pedoman
Pengorganisasian Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien serta
Standar Asuhan Keperawatan. Selanjutnya terdapat Standar Prosedur
Operasional (SPO) yang berupa SPO Tindakan Keperawatan, SPO
Administrasi Keperawatan dan SPO Penggunaan Alat (Sukma, S. et al., 2017).
b. Dokumentasi
44
kedua pendokumentasian secara manual yaitu dengan rekam medis dan buku
register.
5. Pemasaran (M5-MARKETING)
45
B. ANALISA SWOT
1. M1-MAN
No Faktor-Faktor Internal Bobot Reting Skor Jumlah
Kekuatan/Strenght S-W
1. Jumlah SDM yang sudah cukup diruang 0,1 1 0,1 0,5 - 0,3 =
Nusa Indah I 0,2
2. Adanya pembagian tugas, peran dan 0,1 1 0,1
wewenang yang jelas
3. Adanya pelatihan-pelatihanteknis seperti 0,1 1 0,1
seminar danpelatihan kompetensi tenaga
fungsional untuk peningkatan kualitas
SDM
4. Sistem penjadwalan yang sesuai 0,1 1 0,1
5. Adanya pembagian penanggung 0,1 1 0,1
jawab per shift
Total 1 5 0,5
Kelemahan/Weakness
Tidak ada terdapat kelemahan dalam melakukan pelayanan karena
1. jumlah SDM yang memadai sehingga petugas mendapatkan
pembagian tugas sesuai
Total 1 1 1
Total 1 4 0,6
46
Ancaman/Threat
Banyaknya berita-berita hoax terhadap
kesehatan di era digital yang ada,
1. 0,1 1 0,1
sehingga pegawai harus lebih ekstra
dalam memberikan edukasi
Tingginya pengetahuan pasien sehingga
2. petugas/ pegawai harus selalu update 0,1 1 0,1
ilmu pengetahuan
Total 1 2 0,2
2. M2- MATERNAL
No Faktor-Faktor Internal Bobot Reting Skor Jumlah
Kekuatan/Strenght
Sarana Prasana pada ruang Nusa Indah I
1. 0,1 1 0,1
sangat memadai
Penggunaan bed dengan remote kontrol
2. 0,1 1 0,1
hampir disemua ruangan
Tidak ada perbedaan pelayanan maupun
3. 0,1 1 0,1
sarana yang diberikan terhadap pasien
Bangunan yang cukup luas dan besar,
4. namua peralatan di ruangan Nusa Indah 0,1 1 0,1
S–W
I tidak tertata baik
0,4 – 0,6 = -
Total 1 4 0,4
- 0,2
Kelemahan/Weakness
Belum adanya visi misi ruangan khusus
1. didalam ruangan nusa indah 1 0,2 2 0,4
Total 1 4 0,6
47
No Faktor-Faktor Eksternal Bobot Reting Skor Jumlah
Peluang/Oppourtunity
Dengan adanya dana pemeliharaan
ruangan sehingga dapat dilakukan
1. 0,1 1 0,1
renovasi dan perbaikan sarana
prasarana yang rusak
Total 1 1 0,1 O–T
Ancaman/Threat 0,1 – 0,1 = 0
Tidak ditemukan ancaman karena rumah
sakit RSUD SLEMAN merupakan
1. 0,1 1 0,1
modern sehingga dapat bersaing dengan
rumah sakit yang lain
Total 1 1 0,1
3. M3- METHODE
No Faktor-Faktor Internal Bobot Reting Skor Jumlah
Kekuatan/Strenght
Metode untuk menerima pasien
1. memiliki alur yang jelas dan memiliki 0,2 1 0,2
SOP
Timbang terima pasien sudahdi lakukan
2. 0,1 1 0,1
sesuai prosedur yang di terapkan
Adanya kewajiban mengisi laporan
3. 0,1 1 0,1
dokumentasi dan rekap data pasien S–W
Perekapan data ke komputer dilakukan 0,5 – 0,1 =
4. 0,1 1 0,1
secara tertib 0,4
Total 1 4 0,5
Kelemahan/Weakness
Setelah dikaji dan di evaluasi tidak
ditemukan masalah atau kelemahan dari
1. 0,1 1 0,1
metode timbang terima pasien,
memberikan asuhan, memindahkan
48
pasien ke ruang Nusa Indah I
Total 1 1 0,1
4. M4- MONEY
No Faktor-Faktor Internal Bobot Reting Skor Jumlah
Kekuatan/Strenght
Sudah banyak yang memiliki jaminan
1. 0,1 1 0,1
kesehatan nasoinal
2. Menerapkan startegi harga/tarif 0,1 1 0,1
S-W
Total 1 2 0,2
0,2 – 0,1 =
Kelemahan/Weakness
0,1
Tidak terdapat adanya kelemahan
1. karena ada pemasukan khusus untuk 0,1 1 0,1
ruang Nusa Indah 1 selain dari kartu
49
jaminan nasional
Total 1 1 0,1
5. M5- MARKETING
No Faktor-Faktor Internal Bobot Reting Skor Jumlah
Kekuatan/Strenght
Menjalin kerjasama dengan
1. 0,1 1 0,1
rumah sakit lain
Setiap HUT RS diadakan bakti sosial
2. ke masyarakat sekitar RS 0,1 1 0,1
Total 1 2 0,2
Kelemahan/Weakness S–W
Tidak terdapat kelemahan dari cara 0,2 – 0,1 =
memberikan infromasi/promosi 0,1
kesehatan karena RSUD Sleman
memiliki media sosial, dari Youtube,
1. 0,1 1 0,1
Instagram, facebook yang cukup untuk
memabantu mempromosi tentang
kesehatan dan pelayanan apa saja yang
ada di RSUD Sleman
50
Total 1 1 0,1
51
BAB III
PERUMUSAN MASALAH DAN PERENCANAAN
PENYELESAIAN MASALAH
A. Analis data
Setelah dilakukan analisis situasi pada tanggal 19 Juni 2023 – 23 Juni 2023, dengan
menggunakan pendekatan SWOT, maka kelompok dapat merumuskan masalah yang
ditemukan adalah :
1. M1 MAN
a. Memiliki tanggung jawab penuh pada setiap pasien sesuai dengan
kewenangan bidan.
b. Melakukan pekerjaan sesuai dengan peran tanggung jawabnya masing –
masing.
c. Tugas bidan kamar bersalin mencakup semua ruangan nusa indah 1
2. M2 Material
a. Belum adanya visi misi ruangan khusus didalam ruangan nusa indah 1
b. Belum adanya dena ruangan didalam ruangan nusa indah 1
3. M3 METHOD
a. Ronde kebidanan
52
b. Timbang terima
Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dengan kriteria sebagai
berikut :
Nilai 1 = sangat kurang sesuai
Nilai 2 = kurang sesuai
Nilai 3 = cukup sesuai
Nilai 4 = sesuai
Nilai 5 = sangat sesuai
53
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor
1 4 3 3 3 2 15
Tidak ditemukan visi misi ruangan
khusus didalam ruangan nusa indah
1
2 4 3 3 3 2 15
Tidak ditemukan denah ruangan,
didalam ruangan nusa indah 1
54
1. Tidak ditemukan visi misi ruangan khusus didalam ruangan nusa indah 1
55
D.PLAN OF ACTION
56
2 Denah Belum Agar dapat Untuk memenuhi Ruangan Tanggal seluruh - Berkonsultasi dengan
ruangan ditemukan Denah ruangan sarana dan prasarana Nusa 06 July bidan yang kepala ruangan untuk
Nusa Indah I denah didalam didalam ruangan indah I 2023 bertugas di pemasangan denah
ruangan ruangan Nusa Nusa indah I ruangan ruangan didalam
didalam indah I Nusa Indah ruangan Nusa Indah
ruangan - Membuat desain
Nusa indah I denah ruangan Nusa
inda yang mau di
pasang didalam
ruangan
- Melakukan
pemasangan denah ruangan
didalam ruangan Nusa indah
I
57
58
BAB IV
IMPLEMENTASI
BAB V
EVALUASI
A. Evaluasi Hasil Kegiatan
Berdasarkan rencana kegiatan / plan of action (POA) yang telah disusun, maka
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan menurut masalah sesuai pengkajian di ruangan Nusa
Indah I di RSUD Sleman sebagai berikut :
a. Analisa Data
Kegiatan pemasangan Visi dan Misi ruangan Nusa Indah I tercapai 100%. Kegiatan
pemasangan Visi dan Misi ruangan Nusa Indah I dimulai dengan observasi dari
tanggal 19-05 juli 2023. Kegiatan pemasangan Visi dan Misi ruangan Nusa Indah I
ditentukan dari hasil POA.
60
Dalam pelaksanaan pemasangan Visi dan Misi ruangan Nusa Indah I didukung
oleh kepala ruangan dan bidan ruangan Nusa Indah I RSUD Sleman. Konsultasi
pemasangan Visi dan Misi ruangan Nusa Indah I dilakukan oleh mahasiswa kepada
pembimbing yang dilakukan sejak tanggal 05 Juli 2023 dan di ACC tanggal 05 Juli
2023. Dalam pelaksanaan pemasangan Visi dan Misi ruangan Nusa Indah I sudah
dilaksanakan dan diterapkan di RSUD Sleman.
b. Faktor pendukung
Adanya dukungan dari Kepala Ruangan Nusa Indah I dan pihak manajemen RSUD
Sleman.
c. Faktor penghambat
Keterbatasan kemampuan editing
d. Kesinambungan
Upaya pemasangan Visi dan Misi ruangan Nusa Indah I untuk meningkatkan
kualitas sarana prasarana yang ada di ruangan Nusa Indah I RSUD Sleman.
a. Analisa Data
Kegiatan pembuatan denah ruangan Nusa Indah I tercapai 100%. Kegiatan
pembuatan denah ruangan Nusa Indah I dimulai dengan observasi dari tanggal 19-05
Juli 2023. Kegiatan pembuatan denah ruangan Nusa Indah I ditentukan dari hasil
POA.
Dalam pelaksanaan pembuatan denah ruangan Nusa Indah I didukung oleh kepala
ruangan dan bidan ruangan Nusa Indah I RSUD Sleman. Konsultasi pembuatan denah
ruangan Nusa Indah I dilakukan oleh mahasiswa kepada pembimbing yang dilakukan
sejak tanggal 05 Juli 2023 dan di ACC tanggal 05 Juli 2023. Dalam pelaksanaan
pembuatan denah ruangan Nusa Indah I sudah dilaksanakan dan diterapkan di RSUD
Sleman.
e. Faktor pendukung
Adanya dukungan dari Kepala Ruangan Nusa Indah I dan pihak manajemen RSUD
Sleman.
f. Faktor penghambat
Keterbatasan kemampuan editing
g. Kesinambungan
Upaya pembuatan denah ruangan Nusa Indah I untuk membantu pasien dalam
mengenali ruangan- ruangan yang ada di ruangan Nusa Indah I RSUD Sleman dan
dapat meningkatkan kualitas sarana prasarana yang ada di ruangan Nusa Indah I
RSUD Sleman.
62
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada hasil dari Rencana Tindak Lanjut yang telah dilakukan seperti Kegiatan
pembuatan denah ruang dan pemasangan Visi Misi ruangan Nusa Indah I sudah tercapai
100%. Kegiatan praktek manajemen Rumah Sakit di ruangan Nusa Indah I dimulai
dengan observasi dari tanggal 19-05 Juli 2023. Kegiatan manajemen tersebut di ruangan
Nusa Indah I ditentukan dari hasil POA. Dalam pelaksanaan praktik manajemen di
ruangan Nusa Indah I didukung oleh kepala ruangan dan bidan di ruangan Nusa Indah I
RSUD Sleman. Konsultasi kegiatan pelaksanaan praktik manajemen di ruangan Nusa
Indah I dilakukan oleh mahasiswa kepada pembimbing yang dilakukan sejak tanggal 19
– 05 Juli 2023 dan di ACC tanggal 05 Juli 2023. Dalam pelaksanaan kegiatan di ruangan
Nusa Indah I sudah dilaksanakan dan diterapkan di RSUD Sleman. Tujuan dalam
kegiatan pembuatan denah ruang dan pemasangan Visi Misi ruangan Nusa Indah I untuk
meningkatkan sarana prasana dan fasilitas pelayanan di Ruangan Nusa Indah I.
64
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan dari hasil pengkajian dan dilakukan evaluasi selama menjalani praktek
manajemen kebidanan di ruangan Nusa Indah I RSUD Sleman ada beberapa saran yang
disusun oleh Mahasiswa Profesi Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta tahun
2023, diantaranya adalah:
DAFTAR PUSTAKA