Anda di halaman 1dari 27

GANGGUAN SISTEM

SYARAF

KELOMPOK 2
AISHA DARMARANI PRASETYANINGTYAS
ALIM HADININGTYAS RATNA RESMININGSIH
AMBAR ARI SUSANTI RENNY ROMADHONI
BUNGA JULIAN MONGAN RIDHA ISLAMI
DINDA NOPITA SARI WIDIARTI PRATIWI
DITA KUSUMANDARI SAMI RAHAYU
MULHIMMATUL RIFA’AH SITI RAHAYU
NURUL HIDAYAH FIFI SETYAWATI
WURI NURFANDILAH HANDAYANI WIDIARTI PRATIWI
PENGERTIAN

Sistem saraf merupakan salah satu sistem yang berfungsi


untuk memantau dan merespon perubahan yang terjadi di dalam
atau luar tubuh atau lingkungan. Sistem saraf juga bertanggung
jawab sebagai sietem persepsi, perilaku dan daya ingat, serta
merangsang pergerakan tubuh (Farley A et al, 2014)

Fungsi sistem saraf secara umum adalah :


1. Menerima atau menangkap rangsangan
2. Mengontrol gerakan-gerakan otot-otot kerangka
3. Otak sebagai pusat indera
4. Otak besar sebagai pusat daya rohaniah yang tinggi
5. Otak sebagai pengontrol fungsi pernapasan dan peredaran
darah
A. STROKE

Stroke adalah sebagai suatu sindrom klinis dengan gejala


berupa gangguan fungsi otak secara fokal atau global yang dapat
menimbulkan kematian atau kelainan yang menetap lebih dari 24
jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskular.

B. CEDERA KEPALA

Cedera kepala merupakan salah satu masalah kesehatan


yang dapat menyebabkan gangguan fisik dan mental yang
kompleks.Gangguan yang ditimbulkan dapat bersifat sementara
maupun menetap, seperti defisit kognitif, psikis, intelektual, serta
gangguan fungsi fisiologis lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena
trauma kepala dapat mengenai berbagai komponen kepala mulai dari
bagian terluar hingga terdalam, termasuk tengkorak dan otak
(Tarwoto, 2013).
Epilepsi adalah penyakit serebral kronik dengan karakteristik
kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik otak yang
berlebihan dan bersifat reversibel. Bangkitan kejang ini
disebabkan karena danya fokus-fokus iriatif pada neuron
C. EPILEPSI
sehingga letupan muatan listrik spontan yang berlebihan dari
sebgaian atau seluruh daerah yang berada dalam otak ( Smeltzer
dan Bare, 2002).

D. TUMOR OTAK
Tumor otak merupakan sebuah lesi yang terletak pada intrakranial yang
menempati ruang didalam tengkorak. Tumor-tumor selalu bertumbuh
sebagai sebuah massa yang berbentuk bola tetapi juga dapat tumbuh
menyebar masuk kedalam jaringan. Neoplasma terjadi akibat dari
kompresi dari infiltrasi jaringan. Akibat perubahan fisik bervariasi, yang
menyebabkan beberapa kejadian patofisiologis seperti peningkatan
tekanan intrakranial, edema serebral, aktivitas kejang, tanda-tanda
neurologis vokal, hidrosefalus, dan gangguan fungsi hipofisis ( Tarwoto
et al, 2007).
E. MULTIPLE SCLEROSIS
Multiple Sclerosis merupakan salah satu gangguan neurologis yang paling
sering ditemukan paa usia muda. Kasus ini sedikit lebih banyak menyerang
wanita dibandingkan dengan pria. Usia rata-rata penderita penyakit ini
adalah 30 tahun, dengan batas antara 18-40 tahun. Sklerosis ditandai
dengan adanya bercak kerusakan mielin yang tersebar, diikuti dengan
gliosis dari substansia alba sistem persarafan bercak-bercak. bercak-bercak
berwarna kuning-kuningan dan keras yang ditemukan pada otopsi dipakai
sebagai sumber nama penyakit ini. Sejumlah virus diduga sebagai agen
penyebab multipel sklerosis. oleh beberapa peneliti, virus campak (rubella)
diduga sebagai virus penyebab penyakit ini.

F. PARKINSON
Penyakit Parkinson merupakan suatu gangguan neurologis progresif
yang mengenai pusat otak yang bertanggung jawab untuk
mengontrol dan mengatur gerakan, karakteristik yang muncul
berupa bradikinesia (perlambatan gerakan), tremor, dan kekakuan
otot (Smeltzer dan Bare, 2002).
G. ALZHEIMER
Penyakit Alzheimer adalah penyakit degenerasi neuron kolinergik yang
merusak dan menimbulkan kelumpuhan yang terutama menyerang
orang berusia 65 tahun ke atas. Penyakit alzheimer ditandai oleh
hilangya ingatan dan fungsi kognitif secara progresif.sampai sekrang
belum satupun penyebab penyakit ini diketahui, tetapi ada tiga teori
utaman mengenai penyebabnya adalah Virus lambat, Proses autoimun ,
dan keracunan aluminium ( Tarwoto et al, 2007).

H. MIGREN
Migren adalah nyeri kepala berulang dengan adanya interval bebas
gejala dan sedikitnya memiliki 3 dari gejala berikut: nyeri perut, mual
atau muntah, nyeri kepala berdenyut, unilateral, adanya aura (visual,
sensori, motorik), gejala berkurang dengan tidur, dan adanya riwayat
keluarga yang sama. Lama serangan pada anak adalah 2 sampai 4 jam,
sedang pada dewasa 4 sampai 72 jam .
I. HERNIA NUKLEUS PULPOSUS
(HNP)

Hernia nukleus pulposus (HNP), yang juga disebut ruptura diskus


intervertebralis(ruptured disc, slipped disc), terjadi ketika seluruh
tubuh atau sebagian nukleus pulposus (bagian tengah diskus
intervertebralis yang lunak dan mirip gelatin) terdorong melalui
cincin luar (anulus fibrosus) yang melemah atau robek sehingga
disus menjadi disfungsional dan menciptakan tekanan pada satu
saraf spinal atau lebih.

Penyebab HNP antaralain karena trauma atau regangan (strain)


yang berat dan degenerasi sendi intervertebralis.
J. MIASTENIA GRAVIS

Miastenia gravis adalah kelemahan otot yang parah , akibat


menurunnya jumlah dan efektivitas reseptor acethylcoline pada
persambungan antar neuron. Tand dan gejalanya bervariasi dari
masing-masing individu. Gejala yang mungkin timbul adalah
gangguan pada mata, otot wajah, otot palatal, otot leher, otot-
otot pernapasan ( Tarwoto et al, 2007).

K. ANIORISMA INTRAKRANIAL

Aniorisma Intrakranial adalah dilatasi dinding arteri cerebral


yang berkembang sebagai hasil dari kelemahan dinding arteri.
Aniorisma mungkin terjadi karena aterosklerosis, yang
mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah dengan
dilanjutkan kelemahan pada pembuluh darah, kerusakan
kongenital, penyakit vaskular, trauma kepala atau pertambahan
usia (Karren et al 2010).
L. LOW BACK PAIN (LBP)
Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut
bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang
ekor). Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung
bagian atas dan pangkal paha. LBP atau nyeri punggung bawah
merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan
oleh aktivitas tubuh yang kurang baik.

M. MENINGITIS
Meningitis adalah peradangan pada leptomeningen sebagai
manifestasi dari infeksi sistem saraf pusat (SSP), ditandai dengan
peningkatan jumlah sel polimorfonuklear dalam CSS. Secara
anatomis, meningitis dapat dibagi menjadi peradangan pada dura
(pachymeningitis), dan leptomeningitis. (Hasbun, 2013)
N. ENSEFALITIS
Istilah "ensefalitis" (dari bahasa Yunani enkephalos +-itis, yang berarti
radang otak) digunakan untuk menggambarkan keterlibatan SSP yang
terbatas (yaitu, keterlibatan otak, tanpa melibatkan meningen), namun
sebagian besar infeksi SSP akan melibatkan meningen pada tingkat
yang lebih besar atau lebih kecil, menyebabkan meningitis aseptik atau
menyebabkan meningoencephalitis ringan berbanding ensefalitis
murni. (Prober, 2004)

O. MENINGOENSEFALITIS
Meningoensefalitis adalah peradangan pada meningen dan parenkim
otak dengan penyebab yang multiple. (Tolan, 2013). Meningoensefalitis
Kandida disebabkan oleh infeksi spesies dari genus Candida, terutama
dengan Candida albicans.
Candida spesies jamur yang mewakili jamur patogen yang paling umum
menginfeksi manusia. Spesies Candida lazim terdapat di rongga mulut,
saluran cerna, dan vagina, dan sering kali dapat dibiakkan dari tempat-
tempat ini pada orang sehat. (De Vivo, 2003)
PERUBAHAN YANG
TERJADI SELAMA
KEHAMILAN
1. Sistem Persyarafan Pada Ibu Hamil

Persarafan berasal dari sistem saraf simpatis, tetapi sebagian berasal dari
system serebrospinal dan parasimpatis. Sistem simpatis memasuki panggul
melalui pleksus iliaka interna bermula dari pleksus aortikus tepat dibawah
promontorium sacrum.
Setelah berjalan menurun pada kedua sisi, system simpatis juga memasuki
pleksus uterovaginalis frankenhauser terdiri dari ganglia berbagai ukuran,
tetapi terutama berupa lempengan ganglion besar terletak pada kedua sisi
serviks dan tepat diatas forniks posterior disebelah depan rectum.
Lanjutan….

Cabang-cabang dari pleksus mempersarafi uterus, vesika


urinaria, dan bagian atas vagina. Sebagian serabut berujung bebas
diantara serabut otot. Sedangkan sebagian lainnya berjalan bersama
ateri kedalam endometrium.

Didalam radik n.torasikus XI dan XII terdapat serabut sensorik


dari uterus yang meneruskan stimulus rasa sakit dari kontraksi uterus. Ke
susunan saraf pusat. Saraf sensorik dari serviks dan bagian atas jalan
lahir melintas melalui n.pelvikus menuju n.sakralis II, III dan IV,
sedangkan yang berasal dari bagian bawah jalan lahir melintas
terutama melalui n.pudensus. System saraf pusat wanita hamil sering
melaporkan adanya masah pemusatan perhatian, konsentrasi, memori
selama kehamilan dan masa nifas awal.
2. Ketidaknyaman Fisiologi Pada Ibu Hamil

a. Timbul Baal, kesemutan di jari secara periodic (Acrodisestesia) terjadi


pada 5% wanita hamil

Sindrom traksi pleksus brakialis akibat bahu yang terluka


Fisiologi selama hamil (terjadi khususnya pada malam hari dan
shubuh).

Pertahankan postur tubuh yang benar, gunakan bra


Penangana maternitas yang memberi topangan, yakinkan bahwa
n kondisi akan menghilang jika mengangkat dan membawa
bayi tidak memperberat kondisi ibu
Lanjutan…

b. Baal dan kesemutan di jari tangan dan kaki pada Ibu Hamil

Gejala yang normal selama hamil Sehingga memunculkan baal, kesemutan,


dan dianggap di sebabkan tekanan rasa panas dan nyeri gejalanya juga bisa
pada syraf oleh jaringan yang mengenai tangan, pergelangan tangan
1 dan bisa menyebar ke lengan. 3
membengkak tetapi nyeri bukanlah
gejala yang normal.

FISIOLOGI
Pengaruh gaya berat membuat
Disebabkan karena saluran karpal yang
2 berada di pergelangan tangan dari
cairan berkumpul di tangan 4
sepanjang hari sehingga
tempat bejalannya syaraf yang menuju
jari-jari, membengkak selama hamil
pembengkakan dan gejala yang
(seperti banyak jaringan tubuh lainnya) menyertainya bisa lebih parah di
malam hari
Lanjutan…

Tindakan Penanganan

Berhenti ketika mulai merasakan nyeri

Mengangkat benda dengan seluruh tangan

Mengetik dengan sentuhan yang lembut sambil memastikan bahwa


pergelangan tangan ibu lurus dan tangan lebih rendah dari pada sikut

Sering mengambil istirahat ketika melakukan pekerjaan dengan


tangan
Lanjutan…

c. Syndrome carpal tunnel

Carpal tunner membawa saraf median melalui pergelangan tangan, yang


pada tempat tersebut kompresi edema, peradangan jaringan, atau distorsianatmis
dapat menghasilakan gejala klasik syndrome carpal tunnel (SCT) →kesemutan,
mati rasa atau perubahan sensasi yang melintasi permukaan telapak tangan bagian
ibu jari, 2 jari pertama, dan bagian jari manis tangan yang terkena. Sejalannya
waktu, SCT hamper selalu menjadi bilateral. Nyeri dan mati rasa sering
memperburuk pada malam hari.
Lanjutan…

Selama kehamilan tubuh seorang wanita mengakumulasi


banyak cairan ekstra, cairan ini dapat menekan syaraf yang
melewati pergelangan ke tangan dan akan merasa jari-jarinya
seperti di tusuk-tusuk jarum sewaktu dia bangun di pagi hari.
Memegang pena atau telepon meskipun dalam waktu singkat
dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, sebagaian besar
wanita menemukan sindrom ini menghilang beberapa minggu
pasca persalinan.
Lanjutan…
PENYEBAB

Perubahan pada pusat gravitasi akibat


uterus yang membesar dan bertambah
berat menyebabkan wanita mengambil Menyebabkan penekanan pada
postur dengan posisi bahuter lalu saraf median dan ulnar lengan,
jauhkan kebelakang dan kepalanya yang akan mengakibatkan
antefleksi sebagai upaya kesemutan dan baal pada jari-
menyeimbangkan berat bagian jari
depannya dan lengkung punggungnya.

Menyebabkan kesemutan dan


baal namun sebagian besar
wanita tidak melakukan
Hiperventilasi hiperventilasi cukup sebagai
akibat kehamilan untuk
mengalami pengaruh ini.
Lanjutan…

PENANGANAN

Beberapa wanita dapat mengurangi ketidaknyamanan


ini dengan cara berbaring. Mengayukan tangan dan kaki
selama beberapa saat begitu bangun pagi, mengangkat
tangan ke atas sebanyak mungkin sepanjang hari, tidak
menulis, mengetik, atau menelpon untuk waktu yang
lama, merendam tangan dalam baskom berisi air
hangat atau dingin, dan bila rasa sakit semakin parah
konsultasikan kedokter
3. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Sistem
persarafan pada Ibu Hamil

TRIMESTER 1

Perubahan pada telinga, hidung dan laring terjadi karena perubahan gerak cairan dan
permeabilitas pembuluh darah.

Persepsi bau dan rasa erat kaitannya dan penurunan sensitifitas bau mungkin
terjadinya perubahan sensasi dan perubahan makanan yang lebih disukai.

Perubahan dalam persepsi rasa mungkin disebabkan rasa pusing dan perasaan tidak
suka terhadap makanannya

Mengalami kesulitan untuk mulai tidur, sering terbangun, jam tidur malam yang lebih
sedikit serta efisiensi tidur yang mulai berkurang

Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan, dan bahkan pingsan (sinkop) sering terjadi pada
awal kehamilan
Lanjutan…
TRIMESTER 2

Nyeri kepala akibat Kram tungkai


Masalah neuromuskular
ketegangan umum timbul disebabkan pembesaran
seperti kram otot/ tetani
saat ibu merasa cemas uterus memberikan
dan tidak pasti tentang
akibat kekurangan
tekanan pada pembuluh
kehamilannya kalsium (hipoklasemia)
darah panggul

Meralgia Paresthetica
(kesakitan, mati rasa, Pusing dan perasaan seperti
berkeringat, terasa gatal di melihat kunang-kunang
daerah paha), bisa disebabkan oleh hipotensi
disebabkan oleh tekanan supine syndrome (vena cava
uterus pada saraf kutan sindrom)
lateral femoral
Lanjutan…
TRIMESTER 3

Edema yang melibatkan


Lordosis dorsolumbal Rasa sering kesemutan
saraf perifer dapat
dapat menyebabkan atau acroestresia pada
menyebabkan carpal
nyeri akibat tarikan pada ekstremitas disebabkan
tunel syndrom selama
saraf atau kompresi akar postur tubuh ibu yang
trimester akhir
syaraf membungkuk
kehamilan.

Pembengkakan yang
Akroestesia (kaku dan gatal di
melibatkan saraf pherifera
tangan) yang timbul akibat posisi
dan tangan. Pembengkakan
bahu yang membungkuk. Keadaan
menekan saraf median
ini berkaitan dengan tarikan pada
dibawah ligmen persendian
segmen fleksus brachialis.
antara lengan dan tangan
PERUBAHAN YANG TERJADI
SELAMA NIFAS
Sistem persarafan pada ibu post partum biasanya
tidak mengalami gangguan kecuali ada komplikasi
akibat pemberian anesthesia spinal atau penusukan
pada anesthesi epidural dapat menimbulkan
komplikasi penurunan sensasi pada ekstremitas
bawah. Ibu dengan spinal anesthesia perlu tidur flat
selama 24 jam pertama. Kesadaran biasanya.
Perubahan neurologis selama puerperium merupakan
kebalikan adaptasi neurologis yang terjadi saat wanita hamil
dan disebabkan trauma yang dialami wanita saat bersalin dan
melahirkan. Nyeri kepala pascapartum bisa disebabkan
berbagai keadaan, termasuk hipertensi akibat kehamilan,
stres, dan kebocoran cairan serebrospinalis ke dalam ruang
tulang punggung untuk anestesi. Lama nyeri kepala bervariasi
dari 1-3 hari sampai beberapa minggu, tergantung pada
penyebab dan efektivitas pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai