TINJAUAN TEORI
3
4
sangat berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh. Yang
termasuk dalam isyarat listrik tubuh :
1. EMG (Elektromiogram)
Elektromiogram yaitu pencatatan potensial otot biolistrik selama
pergerakan otot. Ada 25-2.000 serat otot(sel), dihubungkan dengan syaraf
via motor end plate. EMG bisa digunakan untuk mengukur sel otot tunggal
maupun pada beberapa serat otot. Elektrode permukaan diletakkan pada
permukaan kulit untuk mengukur isyarat listrik dari sejumlah unit motoris.
Elektrode jarum konsentris dimasukkan ke dalam kulit untuk mengukur
aktivitas unit motoris tunggal.
2. ENG (elektroneurogram)
Elektroneurogram bertujuan untuk mengetahui keadaan
lingkungan, untuk mengetahui kecepatan konduksi syaraf motoris dan
sensosris, untuk menentukan penderita miastenia gravis. Kecepatan
normal konduksi saraf motoris berkisar 40-60 m/detik. Apabila kecepatan
< 10 m/detik merupakan pertanda kelainan saraf.
3. ERG (Elektroretionogram)
Elektroretionogram adalah suatu pencatatan bentuk kompleks
potensial biolistrik yang ada pada retina mata yang di kerjakan melalui
rangsangan cahaya pada retina. Isyarat ERG sangat kompleks, karena
merupakan sumasi efek yang terjadi di dalam mata. Bila gelombang B
tidak tampak pada ERG, berarti retina penderita mengalami retinitis
pigmentosa.
4. EOG (Elektrookulogram)
Elektrookulogram adalah suatu pengukuran/pencatatan berbagai
potensial pada kornea-retina sebagai akibat perubahan posisi dan gerakan
mata.
5. EGG (Elektrogastrogram)
Elektrogastrogram merupakan EMG yang berkaitan gerakan
peristaltic traktus gastrointestinalis.
6
6. EEG (Elektroensefalogram)
Elektroensefalogram yaitu pencatatan isyarat listrik otot.
Pencatatan potensial aksi listrik otak merupakan sumasi dari potensial aksi
sel saraf di dalam otak. Amplitudo dari isyarat EEG merupakan
gelombang denyut demi denyut (peak to peak) dengan jarak antara 10 mV-
100mV pada frekuensi di bawah 1 Hz sampai lebih 100 Hz. Pemeriksaan
EEG bertujuan untuk menggantikan fungsi EKG sebagai alat monitor saat
operasi, mendiagnosis epilepsy dan klasifikasi epilepsy, menunjukkan
tumor otak (aktivitas listrik pada daerah tumor otak akan menurun).
Frekuensi EEG berkisar 8-13 Hz, pada penderita berjaga memiliki
frekuensi di atas 13 Hz. Ada 4 grup frekuensi normal isyarat listrik EEG,
Delta (lambat ; 0,5-3,5 Hz), Teta (menengah ; 4-7 Hz), Alfa ( normal ; 8-
13 Hz), Beta (cepat ; > 13 Hz).
7. EKG (Elektrokardiogram)
Elektrokardiogram merupakan pencatatan isyarat biolistrik jantung,
di lakukan pada permukaan kulit. Irama jantung diatur oleh isyarat listrik
yang dihasilkan oleh rangsangan spontan pada SA Node.
E. Ultrasonik
1. Daya Ultrasonik
Frekuensi dan daya ultrasonik yang dipakai dalam dibidang
kedokteran disesuaikan menurut kebutuhan : “F sebesar 1 – 5 MHz dengan
daya 0,01 W/cm dipakai untuk diagnostik. Apabila daya ditingkatkan
sampai 1 W/cm dipakai dalam pengobatan sedangkan untuk merusak
jaringan kanker dipakai daya 10 W/cm.”
9
3) Lebih banyak memberi informasi dari pada X – ray dan sedikit resiko
yang terjadi.
c. M Skanning :
Memberi informasi tentang jantung, katup jantung, pericardial effusion.
M Skanning mempunyai kelebihan yaitu dapat dikerjakan sembari
pengobatan berlangsung untuk mengetahui kemajuan dari pengobatan.
4. Penggunaan Ultrasonik dalam Pengobatan
Ultrasonik dapat digunakan dalm pengobatan diantaranya adalah :
a. Sebagai diatermi ( intensitas 1 – 10 W/ cm , f : 1 MHz, A : 10 W/cm.
b. Dapat dipakai untuk menghancurkan jaringan kanker.
c. Dapat dipakai untuk pengobatan penyakit parkinson dan penyakit
Mienere.
Adapun skema cara kerja dari USG yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik adalah sebagai berikut :
a. Transducer
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian
tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus
besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang
digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh
transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang
akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk
mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat
dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk
gambar.
b. Monitor
Monitor yang digunakan dalam USG
c. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk
mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG
adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-
14
komponen yang sama seperti pada CPU pada PC cara USG merubah
gelombang menjadi gambar.
d. Evidence based Ultrasonografi (USG)
Menurut penelitian Rahadiyan Hadinata, Elvie Loho dan Joan F. J.
Timban tentang Gambaran Ultrasonografi Hepar yaitu ultrasonografi
hepar merupakan modalitas pencitraan yang akurat untuk penyakit hati
fokal atau difus, menentukan staging tumor primer, gambaran
ultrasonografi hepar mendeteksi deposit sekunder, pemeriksaan
penunjang untuk kalkulus dan jaundice, dan sebagai bantuan pada biopsi
hati atau prosedur intervensional. Didapatkan hasil penelitian gambaran
USG hepar berdasarkan diagnosis klinis terbanyak adalah Fatty Liver
dengan 29 gambaran (37,7%), diikuti dengan Sirosis Hepar dengan 20
gambaran (26,0%), Hepatomegali 12 gambaran (15,6%), Hepatoma 6
gambaran (7,8%), Hepatitis 5 Gambaran (6,5%), Metastase Hati 3
gambaran (3,9%), Kista Hepar 1 gambaran (1,3%), Abses Hepar 1
gambaran (1,3%). Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan
bahwa, USG dapat memberi gambaran yang jelas tentang Fatty Liver,
Sirosis Hepar, Hepatomegali, Hepatitis, Abses Hepar, Hepatoma dan
Kista Hepar.
Menurut hasil riset Ana Majdawat tentang pemeriksaan
Ultrasonografi (USG) ginjal merupakan pemeriksaan yang dalam
dasawarsa terakhir ini banyak dikerjakan karena beberapa alasan:
merupakan pemeriksaan yang non invasif, murah, mudah, dapat
dikerjakan dimana saja dan aman karena tidak mempunyai efek radiasi
(David, 2005). Sensitifitas dan spesifisitas USG terhadap fungsi ginjal
cukup tinggi, yaitu berturut-turut 91,7% dan 88,5% (Majdawati, 2008).
Pemeriksaan USG ginjal adalah pemeriksaan untuk mengetahui
gambaran anatomi ginjal yang meliputi cortex, medulla, pyramid,
sistema pyelocalices dan ureter bagian proksimal. Pemeriksaan USG
ginjal, meliputi: 1. ukuran ginjal, pada dewasa: panjang 95-110 mm,
lebar 50-60 mm. ukuran ginjal dipengaruhi umur, berat badan, area
15