Anda di halaman 1dari 6

FORMAT JURNAL REFLEKSI

PEMBELAJARAN PRAKTIK KLINIK KELUARGA BERENCANA


DAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA

Nama Mahasiswa : FENI MUSTILAH


Tempat Praktik : PMB RITA ANDOKO
Pembimbing : Astriana, S.ST,Bdn, M.,Kes

1. Deskripsi Pengalaman (Description the experience)

Deskripsikan situasi, kejadian atau aktivitas secara detail, apa yang dilakukan
selama kejadian berlangsung dan apa yang dilakukan selama kejadian
berlangsung. Pertanyaan acuan untuk mendiskripsikan pengalaman: Apa
kasus yang terjadi, dimana, siapa saja yang terlibat, apa yang anda dan
orang lain lakukan, apa hasil dari tindakan anda?

Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Keluarga


Berecana yang dilakukan di Klinik Aditya Putri terhadap Ny. Y umur 29
tahun dengan keluhan mengeluarkan bercak darah diluar menstruasi lamanya
15 hari dan tidak teratur dalam tiap bulannya, ini sering terjadi sejak
pemasangan kb implant yang ke dua. Ini merupakan kunjungan ulang untuk
berkonsultasi. Melakukan pemeriksaan umum dan fisik dengan hasil baik,
memberikan kie kembali untuk mengingatkan ibu tentang efek samping
implan yaitu bercak darah atau spotting.
Intervensi yang dilakukan dengan memberikan 1 siklus pil kontrasepsi
kombinasi selama 4 minggu, tetapi setelah pemberian pil kontrasepsi
kombinasi masih ada kemungkinan spotting tetap terjadi. Bila hal ini terjadi
dapat diberikan 2 tablet pil kontrasepsi kombinasi/hari selama 3-7 hari
dilanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi hormonal. Selain pengobatan
memberikan konseling kepada ibu tentang vulva hygiene yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya infeksi. Kunjungan ulang dilakukan setelah 5 hari
pemberian pil oral kombinasi dengan hasil bercak darah ( spotting) berhenti.

2. Perasaan terhadap pengalaman (Feeling the experience)


Utarakan apa yang dirasakan, emosi apa yang dirasakan baik dari sisi positif
maupun sisi negatif dan apa yang terpikirkan saat itu. Pertanyaan acuan untuk
menjelaskan perasaan anda terhadap kasus/ pengalaman yang anda hadapi:
apa yang dirasakan, bagaimana anda melihat situasi tersebut, apakah orang
lain merasakan hal yang sama, mengapa orang lain merasakan hal yang
sama?

Setelah mendengarkan apa yang dirasakan dan dikeluhkan oleh Ny. Y


saya sebagai tenaga medis merasa empati karena saya pernah mengalaminya.
Dengan hal ini saya melihat ibu merasa tidak nyaman dengan adanya spotting
yang apabila tidak diatasi dapat menyebabkan anemia.
Spotting merupakan perdarahan berupa tetesan atau bercak-bercak,
spotting adalah keluarnya darah dari vagina diluar siklus haid yang sedikit
berupa bercak. Keluarnya bercak darah selama penggunaan kontrasepsi
hormonal merupakan efek samping yang sering terjadi jika ringan atau tidak
terlalu mengganggu tidak perlu diberi obat.

3. Evaluasi (Evaluating the experience)

Evaluasi atau membuat penilaian apa yang terjadi. Hal baik dan buruk serta
alasan anda memberikan penilaian tersebut.

Ny. Y umur 29 tahun kb implan dengan spotting, hasil pemeriksaan


ibu dalam keadaan baik dan normal. Kontrasepsi adalah menghindari atau
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur
yang matang dengan sel sperma tersebut. Implant adalah salah satu jenis alat
kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari sejenis karet silastik yang
berisi hormon, dipasang pada lengan atas.
Efek samping utama implan adalah perdarahan menstruasi yang tidak
teratur memiliki rentang dari amenore (jarang terjadi) sampai perdarahan tiba-
tiba, tidak teratur dan sering atau ada bercak darah (spotting) sampai
perdarahan berkepanjangan. Pemberian pil oral kombinasi bertujuan untuk
menghentikan spotting yang dialami oleh ibu dan apabila spotting berlanjut
ibu dapat mengganti dengan kb yang lain. Setelah pemberian pil oral
kombinasi selama 5 hari, spotting berhenti di hari ke tiga.
4. Analisis (Analysis the experience)
Telaah dan fahami faktor yang berpengaruh dalam pengalaman yang di
refleksikan dan mengekplorasi berbagai cara untuk memperbaikinya dan
mengembangkannya agar lebih baik lagi; uraikan kejadian, ide atau teori
dalam memahami situasi tersebut, pendekatan yang dilakukan,
membandingkan dengan literatur (teori, jurnal, buku panduan dll) maupun
pengalaman.

1. Pada pengkajian asuhan kebidanan keluarga berencana Ny. Y umur 29


tahun dilakukan dengan mengumpulkan data subyektif dan data obyektif
serta data penunjang. Pengkajian dan pemeriksaan pertama, dilakukan
pada tanggal 28 Juli 2022. Berdasarkan anamnesa pada Ny. Y dengan
keluhan mengeluarkan bercak darah diluar mentruasi lamanya 15 hari dan
tidak teratur dalam tiap bulannya, ini sering terjadi sejak pemasangan kb
implant yang ke dua. Ini merupakan kunjungan ulang untuk berkonsultasi.
Salah satu metode KB adalah kontrasepsi implan. Implan adalah alat
kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam.
Berbentuk kapsul silastik (lentur), panjangnya sedikit lebih pendek dari
batang korek api. Di dalamnya terdapat hormon Levonorgestril yang dapat
mencegah terjadinya kehamilan (Syafrudin dkk,2011).
Efek samping utama implan adalah perdarahan menstruasi yang tidak
teratur memiliki rentang dari amenore (jarang terjadi) sampai perdarahan
tiba-tiba, tidak teratur dan sering atau ada bercak darah (spotting) sampai
perdarahan berkepanjangan, ekspulsi jarang terjadi,infeksi pada pada
daerah insersi juga jarang terjadi, kenaikan / penurunan berat badan tidak
terlalu banyak (Varney dkk, 2006).
2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Melody Y. Hou Sebuah ,
Colleen McNicholas b dan Mitchell D. Creinin yang berjudul Perawatan
Kontrasepsi Oral Kombinasi untuk Keluhan Perdarahan dengan Implan
Kontrasepsi Etonogestrel : Uji Coba Terkontrol Secara Acak Kami
melakukan uji coba terkontrol acak tersamar ganda pada wanita yang
melaporkan masalah - beberapa perdarahan terkait dengan implan
kontrasepsi etonogestrel mereka dan menginginkan intervensi. Peserta
menerima kontrasepsi oral kombinasi atau plasebo selama empat minggu
untuk mengevaluasi perbaikan perdarahan yang dilaporkan sendiri pada
empat minggu. Dengan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
meskipun wanita yang mengalami perdarahan yang menyusahkan saat
menggunakan implan kontrasepsi mungkin mengalami peningkatan tanpa
pengobatan selama 4 minggu, wanita yang menggunakan kontrasepsi oral
kombinasi lebih cenderung melaporkan peningkatan yang signifikan.

5. Kesimpulan (Conclusion about the experience)


Uraikan apa yang Anda pelajari dari pengalaman ini, uraikan aspek positif
dan negatif yang dapat anda ambil. Uraikan tindakan anda untuk mencegah
aspek negatif terulang jika pegalaman tersebut terjadi kembali dimasa yang
akan datang

Sebagian besar masyarakat telah menggunakan kontrasepsi hormonal,


namun demikian banyak juga efek samping yang telah dikeluhkan oleh
akseptor KB berkenaan dengan metode kontrasepsi yang dipakainya, dan
akhirnya banyak kejadian akseptor berganti kontrasepsi karena belum
memahami dengan baik bagaimana metode kontrasepsi hormonal tersebut.
Kontrasepsi implant atau disebut dengan susuk adalah suatu alat
kontrasepsi bawah kulit yang mengandung levonorgestrel yang dibungkus
dalam kapsul silastik silicon ( polydimethyl siloxane ) yang berisi hormon
golongan progesteron yang dimasukkan dibawah kulit lengan kiri atas bagian
dalam yang berfungsi untuk mencegah kehamilan hingga jangka waktu 3
tahun.
Efek samping utama implan adalah perdarahan menstruasi yang tidak
teratur memiliki rentang dari amenore (jarang terjadi) sampai perdarahan tiba-
tiba, tidak teratur dan sering atau ada bercak darah (spotting) sampai
perdarahan berkepanjangan. Pemberian terapi dengan pil kontrasepsi sehari
sekali selama 4 minggu dan dijelaskan bahwa akan terjadi perdarahan
kembali setelah pil kombinasi habis. Apabila terjadi perdarahan yang lebih
banyak dari biasa, beri 2 tablet pil kombinasi selama 3-7 hari kemudian
lanjutkan dengan 1 siklus pil kombinasi. Intervensi pemberian pil oral
kombinasi pada ibu selama lima hari dapat menghentikan spotting sehingga
ibu tetap menggunakan kb implan.
6. Rencana Tindak Lanjut  (Action plan)

Uraikan beberapa hal; apa yang dapat anda lakukan apabila menghadapi
kejadian serupa dimasa yang akan datang,apakah anda melakukan hal yang
sama ataukah berbeda, adakah yang penting yang perlu anda pelajari
(pelatihan, nasihat pembimbing).

Yang dilakukan apabila menghadapi kejadian serupa dimasa yang akan


datang adalah saya akan tetap memberikan konseling pada calon akseptor dan
membangun komunikasi yang baik sehingga akseptor mau mengutarakan apa
yang diinginkan dan dirasakan sebelum mengambil keputusan.
Dalam mengambil keputusan tentang alat kontrasepsi dapat menggunakan
alat bantu pengambil keputusan (ABPK), dalam alat bantu tersebut terdapat
jenis-jenis alat kontrasepsi, efek samping dari setiap kontrasepsi sehingga
informasi yang ada di ABPK dapat menambah pengetahuan akseptor dan
membantu akseptor dalam mengambil keputusan.
Intervensi yang diberikan pada setiap efek samping kontrasepsi sesuai dengan
penatalaksanaan yang dianjurkan dan juga sesuai dengan hasil penelitian
tentang kontrasepsi. Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka
saya akan mengikuti pelatihan atau seminar untuk meningkatkan pengetahuan
tentang konseling dan alat kontrasepsi.

Anda mungkin juga menyukai