Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH

“ASUHAN KEBIDANAN REMAJA DAN PERIMENOPAUSE”


DOSEN
“GUSMADEWI, AMD.KEB, SKM, M.KES”

OLEH

NAMA : RAYHANY, AMD. KEB


NIM : 2003061
ASAL INSTANSI : PUSKESMAS MARUNGGI
ASAL DAERAH : KOTA PARIAMAN
Prodi : S1 dan Profesi Kebidanan STIKES SUMBAR

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUMATERA BARAT


STIKES SUMBAR
TAHUN 2020

TUGAS
MATA KULIAH
ASKEB REMAJA DAN PERIMENOPAUSE
TELAAH 5 BUAH JURNAL
TENTANG MENOPAUSE

1. Jurnal Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kecemasan Wanita Premenopause


Dalam Menghadapi Masa Menopause di RT 15-17 Ds. Joho Kecamatan Wates
Kabupaten Kediri
Judul Jurnal Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kecemasan Wanita Premenopause
Dalam Menghadapi Masa Menopause di RT 15-17 Ds. Joho Kecamatan
Wates Kabupaten Kediri
Tahun Jurnal Oktober 2020
Nama Jurnal Jurnal Kebidanan Vol.9 No.2
Nama Peneliti Betristasia Puspita Sari
Hasil Dari hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa:
Penelitian  sebagian besar responden yang berpengetahuan baik dengan
kecemasan ringan sebanyak 6 responden (16,7%), berpengetahuan
baik tidak cemas sebanyak 3 responden (8,3%), dan tidak ada
responden yang berpengetahuan baik dengan kecemasan sedang,
kecemasan berat dan kecemasan sangat berat (0%).
 Sebagian besar responden yang berpengetahuan cukup dengan
kecemasan ringan sebanyak 11 responden (30,5%), berpengetahuan
cukup tidak cemas sebanyak 2 responden (5,6%), berpengetahuan
cukup dengan kecemasan sedang sebanyak 2 responden (5,6%), dan
tidak ada responden yang berpengetahuan cukup dengan kecemasan
berat dan kecemasan sangat berat (0%).
 Sebagian besar responden yang berpengetahuan kurang dengan
kecemasan ringan sebanyak 6 responden (16,7%), berpengetahuan
kurang dengan kecemasan sedang sebanyak 3 responden (8,3%),
berpengetahuan kurang dengan kecemasan berat sebanyak 3
responden (8,3%), dan tidak ada responden yang berpengetahuan
kurang dengan kecemasan sangat berat dan tidak cemas (0%).
Maka dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
pengetahuan dengan tingkat kecemasan wanita premenopause dalam
menghadapi masa menopause Ada hubungan pengetahuan dengan tingkat
kecemasan wanita premenopause dalam menghadapi masa menopause.

Tanggapan Maka dari hasil penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan
terhadap dengan tingkat kecemasan wanita premenopause dalam menghadapi masa
Penelitian menopause, serta Ada hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan
wanita premenopause dalam menghadapi masa menopause.
Disini disarankan bahwa strategi yang tepat untuk meningkatkan
pengetahuan para wanita menopause adalah penyediaan informasi yang
memadai meliputi penyuluhan, konseling dan sejenisnya serta peningkatan
kompetensi pemateri, yang meliputi penguasaan materi, kemampuan
berkomunikasi, ketepatan metode, penggunaan berbagai teknik penyuluhan,
dan penggunaan media yang tepat

Strategi  Desain penelitian ini menggunakan penelitian korelasional dengan


Penelitian pendekatan cross sectional. Penelitian korelasional mengkaji hubungan
atau Metode antara variabel. Dengan demikian, pada rancangan penelitian
Penelitian korelasional peneliti melibatklan minimal dua variabel.
 Populasi pada penelitian ini adalah semua wanita premenopause di RT
15-17 Ds Joho Kec. Wates Kabupaten Kediri sebanyak 36 responden
dengan menggunakan teknik total sampling.
 Variabel dalam penelitian ini variable independen adalah Pengetahuan
Wanita Premenopause Tentang Menopause dan variabel dependen
adalah Tingkat Kecemasan Wanita Premenopause dalam Menghadapi
Masa Menopause.
 Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner
pengetahuan dan kuesioner skala HARS. Pengolahan data melalui
editing, coding, scoring, tabulating dan dideskripsikan.
Bagaimana strategi kita sebagai bidan untuk meningkatkan pengetahuan wanita
premenopause agar mengurangi tingkat kecemasan mereka dalam menghadapi
masa menopausenya?
1. Bidan memberikan informasi dan pengetahuan pada para wanita premenopause bisa
melalui konseling, penyuluhan dan sejenisnya
2. Para wanita premenopause harus menanyakan kepada orang yang tepat untuk
ketidaknyamanannya, agar mendapatka informasi yang akurat sehingga tidak ada
merasakan kecemasan yang berlebihan.
3. Diperlukannya dukungan dan suport dari keluarga terutama suami dan anak agar
wanita premenopause tidak merasa buruk atupun jelek dimata keluarganya
“Bidan diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat, mudah dipahami, dan
bersahabat agar mampu menekan dan mengurangi tingkat kecemasan wanita
premenopause.

2. Jurnal Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Usia Menopause Dipuskesmas


Bangetanyu
Judul Jurnal Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Usia Menopause Dipuskesmas
Bangetanyu
Tahun Jurnal Januari 2016
Nama Jurnal Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 1
Nama Peneliti Mujahidah Amrina Rosyada, dkk
Hasil Dari hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa:
Penelitian  Sebagian besar sampel wanita dengan usia menopause ≥ 50 tahun
sebanyak 35 (58,3%) dan sebagian besar berstatus tamat SMA.
Pekerjaan sampel sebagian besar adalah IRT sebanyak 33 orang
(55,0%).
 Sebagian besar sampel wanita usia menopause memiliki anak < 4
lebih besar dibanding dengan sampel yang memiliki anak ≥ 4 yaitu
sebanyak 63,3 %.
 Mayoritas sampel pernah menggunakan alat kontasepsi sebanyak
(86,7%).
 Sebagian besar sampel mengalami mentruasi (menarche) pertama
kali di usia > 16 tahun yakni sebanyak (71,7%).
 Tidak ada hubungan antara pendidikan dengan usia menopause (p =
0,691)
 Tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan usia menopause (p =
0,693)
 Tidak ada hubungan antara kontrasepsi dengan usia menopause (p =
0,521).
 Ada hubungan bermakna antara jumlah anak dengan usia menopause
(p= 0,046)
 Ada hubungan bermakna antara usia menarche dengan usia
menopause (p= 0,047).

Tanggapan Maka dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Ada hubungan bermakna
terhadap antara jumlah anak dengan usia menopause (p= 0,046) , serta Ada hubungan
Penelitian bermakna antara usia menarche dengan usia menopause (p= 0,047)..
Jadi dapat disimpulkan bahwa kejadian menopause bisa dipengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya jumlah anak, usia akhir dan usia awal saat
menarche ( haid pertama).
Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut maka kita sebagai tenaga
kesehatan khususnya bidan bisa mencarikan penanganan atau solusi bagi
para wanita agar dengan aman dan nyaman menghadapi dan melewati masa
menopausenya.
Strategi  Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
Penelitian rancangan penelitian cross sectional. Rancangan penelitian ini bertujuan
atau Metode untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variael dependen dan
Penelitian variabel independen dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah wanita dengan usia 40 - 59 tahun
dengan jumlah total 60 orang. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian menggunakan purposive sampling. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Data Laporan pemantauan Kesehatan Poksila (Kelompok Usia
Lanjut) dan laporan Kesehatan Prolanis (Program Lanjut Usia dengan
Penyakit Kronis) di Puskesmas Bangetayu
2. Komputer Digunakan untuk pemasukan dan pengolahan data Uji
statistik yang dilakukan mengguanakan software SPSS 17.0 for
windows. Uji hubungan menggunakan uji statistik Rank Spearman dan
uji statistik Chi Square.

Bagaimana strategi kita sebagai bidan Setelah Mengetahui Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Menopause?
1 Bidan memberikan informasi dan pengetahuan pada para wanita premenopause bisa
melalui konseling, penyuluhan dan sejenisnya.
2 Para wanita premenopause harus menanyakan kepada orang yang tepat untuk
ketidaknyamanannya, agar mendapatka informasi yang akurat sehingga tidak ada
merasakan kecemasan yang berlebihan.
3 Diperlukannya dukungan dan suport dari keluarga terutama suami dan anak agar
wanita premenopause tidak merasa buruk atupun jelek dimata keluarganya
“Bidan diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat, mudah dipahami, dan
bersahabat agar mampu menekan dan mengurangi tingkat kecemasan wanita
premenopause.
3. Jurnal Karakteristik Wanita Dengan Keluhan Masa Menopause Diwilayah Kerja
Puskemas Rejosari
Judul Jurnal Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Usia Menopause Diwilayah Kerja
Puskesmas Rejosari
Tahun Jurnal November 2013
Nama Jurnal Jurnal Kesehatan Komunitas Vol. 2 No. 3
Nama Peneliti Liva Maita, dkk
Hasil Dari hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa:
Penelitian  Hasil analisis univariat dari 100 responden yang mengalami keluhan
pada masa menoupose sebanyak 70 %, kondisi haid normal 89 %,
tidak obesitas 88 %, yang menggunakan alat kontrasepsi 86 %,
pendidikan rendah 81 %, umur ≥ 50 tahun sebanyak 78 %, tidak
bekerja 68%, yang menikah 63 %, pendapatan tinggi 62 %, paritas
sedikit 54 %.
 Analisis Bivariat menunjukkan bahwa semua variabel independen
memiliki hubungan yang signifikan terhadap karakteristik wanita
yang mengalami keluhan menopause yaitu kondisi haid dan umur.
Wanita yang memiliki umur ≥ 50 tahun berisiko memiliki keluhan
masa menopause 3 kali dibandingkan dengan ibu yang memiliki
umur < 50 tahun (OR 3,38 CI 95% 1,378,33). Wanita yang
memiliki kondisi tidak normal berisiko memiliki keluhan masa
menopasuse 0,2 kali dibandingkan dengan ibu yang memiliki kondisi
haid normal (28-35 hari) (OR 0,2 CI 95% 0,05-0,74)
 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Wilayah
Kerja Puskesmas Rejosari Pekanbaru dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut yaitu Terdapat hubungan antara kondisi haid dan
umur dengan keluhan masa menopause di Wilayah Kerja
Puskesmas Rejosari Pekanbaru tahun 2011. Tidak terdapat hubungan
antara paritas, alat kontrasepsi, IMT, pendidikan, pekerjaan, status
pernikahan dan pendapatan dengan keluhan masa menopause di
Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Pekanbaru tahun 2011.
Tanggapan Maka dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Terdapat hubungan antara
terhadap kondisi haid dan umur dengan keluhan masa menopause di Wilayah Kerja
Penelitian Puskesmas Rejosari Pekanbaru tahun 2011. Tidak terdapat hubungan antara
paritas, alat kontrasepsi, IMT, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan dan
pendapatan dengan keluhan masa menopause di Wilayah Kerja Puskesmas
Rejosari Pekanbaru tahun 2011.
Dengan mengetahui karakteristik tersebut maka kita sebagai tenaga
kesehatan khususnya bidan bisa mencarikan penanganan atau solusi bagi
para wanita agar dengan aman dan nyaman menghadapi dan melewati masa
menopausenya.
Strategi Penelitian ini bersifat kuantitatif analitik dengan desain cross sectional.
Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia 45-59 tahun yang
atau Metode berkunjung di puskesmas Rejosari sebanyak 100 orang. Lokasi Penelitian ini
Penelitian di Puskesmas Rejosari. Waktu Penelitian Bulan September - Desember
2011, sumber data berupa data primer dengan wawancara menggunakan
kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Kondisi
haid tidak normal apabila dalam satu tahun tidak mengalami haid.

Bagaimana strategi kita sebagai bidan Setelah Mengetahui Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Menopause?
1. Bidan memberikan informasi dan pengetahuan pada para wanita premenopause
bisa melalui konseling, penyuluhan dan sejenisnya.
2. Para wanita premenopause harus menanyakan kepada orang yang tepat untuk
ketidaknyamanannya, agar mendapatka informasi yang akurat sehingga tidak ada
merasakan kecemasan yang berlebihan.
3. Diperlukannya dukungan dan suport dari keluarga terutama suami dan anak agar
wanita premenopause tidak merasa buruk atupun jelek dimata keluarganya
“Bidan diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat, mudah dipahami, dan
bersahabat agar mampu menekan dan mengurangi tingkat kecemasan wanita
premenopause.

4. Jurnal Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Fisik dan Psikis Memasuki
Masa menopause
Judul Jurnal Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Fisik dan Psikis Memasuki
Masa menopause
Tahun Jurnal Mei 2019
Nama Jurnal Jurnal Kesehatan Vokasional Vol. 4 No. 2
Nama Peneliti Cyntia Ramadhan Asriati, dkk
Hasil Dari hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa:
Penelitian  Sebanyak 37 responden (46,3%) yang berpendidikan SLTA, dan masih
terdapat 16,3% yang berpendidikan SD. Apabila dilihat dari paritas,
responden yang memiliki paritas 1 - 2 sebanyak 45 responden (56,3%)
serta yang memiliki paritas 3 atau lebih sebanyak 35 responden (43,8%).
Responden pada penelitian ini lebih banyak tinggal bersama dengan
suami dan anak yaitu sebanyak 68 responden (85%) dan hanya sebagian
kecil responden yang tinggal hanya dengan anak yaitu sebanyak 5
responden (6,3%) atau hanya dengan suami saja sebanyak 7 responden
(8,8%).
 pengetahuan ibu tentang persiapan fisik yang mempunyai pengetahuan
cukup sebanyak 54 responden (67,5%) dan hanya 8 responden (10%)
yang berpengetahuan kurang. Adapun berdasarkan pengetahuan
persiapan psikis tidak jauh berbeda hasilnya yaitu ibu yang
berpengetahuan cukup sebanyak 52 responden (65%) dan berpengetahuan
baik sebanyak 13 responden (16,3%).

Sehingga dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan :


 Hasil ibu yang berpengetahuan tentang persiapan fisik memasuki masa
menopause yaitu kategori berpengetahuan baik sebanyak 22,5%
responden, pengetahuan cukup sebanyak 67,5% responden, dan
pengetahuan yang kurang sebanyak 10% responden.
 Persentase ibu yang berpengetahuan tentang persiapan psikis memasuki
masa menopause kategori pengetahuan baik sebanyak 16,3% responden,
pengetahuan cukup sebanyak 65% responden, dan pengetahuan yang
kurang sebanyak 18,8% responden.
Tanggapan Maka dari hasil penelitian disimpulkan bahwa :
terhadap  Hasil ibu yang berpengetahuan tentang persiapan fisik memasuki masa
Penelitian menopause yaitu kategori berpengetahuan baik sebanyak 22,5%
responden, pengetahuan cukup sebanyak 67,5% responden, dan
pengetahuan yang kurang sebanyak 10% responden.
 Persentase ibu yang berpengetahuan tentang persiapan psikis memasuki
masa menopause kategori pengetahuan baik sebanyak 16,3% responden,
pengetahuan cukup sebanyak 65% responden, dan pengetahuan yang
kurang sebanyak 18,8% responden.
Dengan mengetahui gabaran pengetahuan ibu tentang persiapan fisik dan
psiskis tersebut maka kita sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan bisa
mencarikan penanganan atau solusi bagi para wanita agar dengan aman dan
nyaman menghadapi dan melewati masa menopausenya.
Strategi Penelitian ini bersifat survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional
Penelitian untuk mengkaji gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan fisik dan psikis
atau Metode memasuki masa menopause di wilayah kerja Puskesmas Soreang. Populasi
Penelitian dalam penelitian ini adalah WUS yang sudah menikah berusia 40 – 45 tahun
sebanyak 1200 di wilayah kerja Puskesmas Soreang.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah WUS sehat jasmani dan rohani,
bersedia menjadi responden, dan berdomisili di wilayah kerja Puskesmas
Soreang, dan WUS yang sudah menikah berusia 40 - 45 tahun. Kriteria
eksklusi pada penelitian ini adalah wanita usia subur yang menggunakan kb
hormonal serta wanita yang sedang masa nifas dan histerektomi. Setelah
diberikan kriteria inklusi dan eksklusi, jumlah responden menjadi 80
responden.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik cluster random
sampling. Ketika jumlah sampel didapat, pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik consecutive sampling. Adapun jumlah sampel tiap desa yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Soreang yaitu desa pamekaran 14 orang,
Desa Soreang 17 orang, Desa Parung Serab 15 orang, Desa Sekarwangi 13
orang, Desa Panyirapan 11 orang, dan Desa Cingcin 10 orang.
Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah dilakukan uji
validitas dan reliabilitas terlebih dahulu kepada 20 responden yang
berkarakteristik sama dengan responden yang akan digunakan pada
penelitian.

Bagaimana strategi kita sebagai bidan Setelah Mengetahui gambaran pengetahuan


ibu tentang persiapan fisik dan psikis ibu memasuki masa menopause?
1. Bidan memberikan informasi dan pengetahuan pada para wanita
premenopause bisa melalui konseling, penyuluhan dan sejenisnya.
2. Para wanita premenopause harus menanyakan kepada orang yang tepat untuk
ketidaknyamanannya, agar mendapatka informasi yang akurat sehingga tidak
ada merasakan kecemasan yang berlebihan.
3. Diperlukannya dukungan dan suport dari keluarga terutama suami dan anak
agar wanita premenopause tidak merasa buruk atupun jelek dimata
keluarganya
“Bidan diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat, mudah dipahami, dan
bersahabat agar mampu menekan dan mengurangi tingkat kecemasan wanita
premenopause.

5. Jurnal Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kecemasan Pada Wanita


Premenopause Dikelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis
Judul Jurnal Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kecemasan Pada
Wanita Premenopause Dikelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis Kabupaten
Ciamis
Tahun Jurnal Maret 2020
Nama Jurnal Jurnal Keperwatan Galuh Vol. 2 No. 1
Nama Peneliti Daniel Akbar Wibowo, dkk
Hasil Dari hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa:
Penelitian  Sebagian kecil dari jumlah responden memiliki pendidikan SD
sebanyak 18 (19,78%), sebagian kecil dari jumlah responden
memiliki pendidikan SMP sebanyak 25 orang (27,48%), hampir
setengah dari jumlah responden yang memiliki pendidikan
SMA/SMK sebanyak 32 orang (35,16%), dan sebagian kecil dari
jumlah responden yang memiliki pendidikan S1 sebanyak 16 orang
(17,58).
 sebagian besar dari jumlah responden sebagai ibu rumah tangga
sebanyak 57 orang (62,64%), sebagian kecil dari jumlah responden
sebagai PNS sebanyak 10 orang (10,99%), sebagian kecil dari
responden sebagai wiraswasta sebanyak 18 orang (19,78%), dan
sebagian kecil dari jumlah responden sebagai buruh sebanyak 6
orang (06,59%).
 sebagian kecil dari jumlah responden yang memiliki pengetahuan
kurang sebnayak 19 orang (20,9%), hampir setengah dari jumlah
responden yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 31 orang
(34,1), dan hampir setengah dari jumlah responden yang memiliki
pengetahuan baik sebanyak 41 orang (45,1%).
 sebagian kecil dari jumlah responden yang tidak mengalami
kecemasan sebanyak 11 orang (12,1%), sebagian kecil dari jumlah
responden yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 23 orang
(25,3), hampir setengah dari jumlah responden yang mengalami
kecemasan sedang sebanyak 39 orang (42,9%), sebagian kecil dari
jumlah responden yang mengalami kecemasan berat sebanyak 14
orang (15,4%), dan sebagian kecil dari jumlah responden yang
mengalami kecemasan berat sekali sebanyak 4 orang (4,4%).
 berdasarkan hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan
menopause dengan tingkat kecemasan wanita premenopause
ditemukan bahwa hampir setengah dari jumlah responden dengan
pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (36,8%)mengalami
kecemasan sedang, hampir setengah dari jumlah responden
pengetahuan cukup 11 responden (35,5%) mengalami kecemasan
ringan dan kecemasan sedang, sedangkan sebagian besar dari jumlah
responden berpengetahuan baik 21 responden (51,2%) mengalami
kecemasan sedang. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji
Spearman Rank menggambarkan tidak ada hubungan yang
bermaknaantara tingkat pengetahuan menopause dengan tingkat
kecemasan pada wanita premenopause di Kelurahan Kertasari
Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Di buktikan dengan nilai
probabilitas sebesar 0,211 lebih besar dari nilai α = 0,05.

Sehingga dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan :


Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan , maka kesimpulan yang dapat
di tarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
 Hampir setengah dari jumlah responden yang memiliki pengetahuan
baik sebanyak 41 orang (45,1%) dan hampir setengah dari jumlah
responden yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 39 orang
(42,9%).
 Sehingga didapatkan hasil bahwa tidak adanya hubungan antara
tingkat pengetahuan menopause dengan tingkat kecemasan wanita
premenopause menggunakan perhitungan korelasi Spearman Rank
dengan bantuan program SPSS menghasilkan nilai probabilitas
sebesar 0,211 lebih besar dari nilai α=0,05 maka dapat disimpulakan
Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara
tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kecemasan pada
wanita premenopause.
Tanggapan Maka dari hasil penelitian disimpulkan bahwa :
terhadap  Hampir setengah dari jumlah responden yang memiliki pengetahuan
Penelitian baik sebanyak 41 orang (45,1%) dan hampir setengah dari jumlah
responden yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 39 orang
(42,9%). Sehingga didapatkan hasil bahwa tidak adanya hubungan
antara tingkat pengetahuan menopause dengan tingkat kecemasan
wanita premenopause .
Dengan mengetahui hasil ini maka kita sebagai tenaga kesehatan khususnya
bidan tetap bisa memberikan pelayanan yang baik dan optimal dan tetap
mencarikan penanganan atau solusi bagi para wanita agar dengan aman dan
nyaman menghadapi dan melewati masa menopausenya.
Strategi Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis
Penelitian Kabupaten Ciamispada bulan Maret-Juli 2019.
atau Metode  Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik corellatif dengan
Penelitian pendekatan cross sectional. Cross sectional (potong lintang) yaitu
rancangan penelitian yang mencakup semua jenis penelitian dengan
pengukuran variable-variabel yang hanya dilakukan satu kali.
 Pada rancangan penelitian ini menggambarkan tentang hubungan
pengetahuan tentang menopause dengan kecemasan pada wanita
premenopause di Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis Kabupaten
Ciamis.
 Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah wanita berusia 45-
55 tahun di Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis
yang berjumlah 996 orang.
 Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara probability
proposional random sampling. Berdasarkan hasil perhitungan
menggunakan rumus slovin, diperoleh sampel sebanyak 91 wanita
berusia 45-55 tahun. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan
adalah 2 buah kuesioner. Kuesioner 1 tentang tingkat pengetahuan
menopauseyang berjumlah 20 pertanyaan dan kuesioner 2 tentang
kecemasan menggunakan kuesioner menurut HARS.
 Data dianalisa mengggunakan analisa univariat dan analisa bivariat.
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik responden terkait jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan,
tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan. Analisa bivariat dilakukan
untuk mngetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel dependent
dan variabel independent. Karena variabel dependent dan variabel
independent berupa data katagorik, maka pada tahap ini dilakukan uji
statistic spearman (rho).

Bagaimana strategi kita sebagai bidan Setelah Mengetahui tidak adanya hubungan
antara tingkat pengetahuan menopause dengan tingkat kecemasan wanita
premenopause .?
1. Bidan tetap memberikan informasi dan pengetahuan pada para wanita
premenopause bisa melalui konseling, penyuluhan dan sejenisnya.
2. Para wanita premenopause harus menanyakan kepada orang yang tepat
untuk ketidaknyamanannya, agar mendapatka informasi yang akurat
sehingga tidak ada merasakan kecemasan yang berlebihan.
3. Diperlukannya dukungan dan suport dari keluarga terutama suami dan
anak agar wanita premenopause tidak merasa buruk atupun jelek dimata
keluarganya
“Bidan diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat, mudah dipahami, dan
bersahabat agar mampu menekan dan mengurangi tingkat kecemasan wanita
premenopause.

Anda mungkin juga menyukai