Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 5.C
SKENARIO 1 : PERKEMBANGAN PENDUDUK

Tutor : Ulfa Farrah Lisa,S.ST.,M.Keb

Kelompok :1
Ketua : Nadia Agustin (1710331007)
Sekretaris Papan : Muthia Dwi Anggita (1710332012)
Sekretaris Meja : Monica Ria Pramesti (1710333007)
Anggota : Vony Adreza (1710331002)
Mu’awwidza Badri (1710331003)
Yunda Siti Nurrahmah (1710331006)
Afifa Humaira (1710332014)
Maya Regina Jenisa (1710332016)
Fharyn Mayyurid (1710333003)
Fira Rahmaditha (1710333013)

PRODI S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2019/2020
MODUL 1
SKENARIO 1: PERKEMBANGAN PENDUDUK

Cinta saat ini sedang mempelajari tentang kependudukan di Indonesia.


Dari materi yang didapatnya, masalah yang dihadapi Indonesia sekarang ini
adalah populasi penduduk yang terus melonjak dimana saat ini jumlahnya terbesar
di Asia tenggara dan salah satu negara terpadat di dunia yang diperkirakan tahun
2018 ini telah mencapai 262 juta jiwa. Berdasarkan laporan BPS tahun 2016
yang lala baca, ia mengetahui bahwa tingkat pertumbuhan populasi di Indonesia
yang tertinggi terjadi di propinsi Papua yaitu 5.46%. Distribusi penduduk
penyebarannya masih belum merata yaitu masih terpusat di daerah Jawa. Namun
untuk mengatasi hal ini, dari dahulu pemerintah sudah melaksanakan program
transmigrasi, tetapi arus urbanisasi tidak dapat dicegah. Penyebaran penduduk
yang tidak merata akan berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi masyarakat
dan pembangunan infrastruktur di daerah.
Saat ini, bentuk piramida penduduk di Indonesia adalah ekspansif, median
age populasi berusia 28.2 tahun dengan sex ratio yang seimbang. Angka-angka ini
menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam hal produktifitas dan
kreatifitas asalkan ditunjang dengan lapangan kerja yang memadai. Sayangnya,
peningkatan kualitas manusia Indonesia saat ini belum optimal, sehingga menjadi
beban bagi negaara.

Bagaimanakah anda menjelaskan skenario diatas?


STEP 1
TERMINOLOGI

1. BPS
Adalah akronim dari Badan Pusat Statistik,yang merupakan Lembaga
Pemerintah Non kementerian yang bertanggung jawab langsung kepada
Presiden,bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik
sesuai peraturan perundang-undangan.
2. Populasi
Adalah kumpulan individu pada tempat dan waktu tertentu.
3. Urbanisasi
Adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota
besar.
4. Transmigrasi
Adalah suatu program pemerintah yang bertujuan untuk memindahkan
penduduk dari suatu daerah padat penduduk ke suatu wilayah di Indonesia.
5. Infrastruktur
Adalah fasilitas yang dapat mendukung aktivitas masyarakat
6. Ekspansif
Bentuk piramida penduduk ,dimana jumlah penduduk muda lebih banyak
daripada penduduk tua.
7. Median Age
Umur yang membagi penduduk menjadi dua bagian yang sama yaitu muda
dan tua.
8. Sex Ratio
Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan.
STEP II
RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa jumlah populasi menjadi masalah disuatu negara ?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya pelonjakan penduduk disuatu wilayah?
3. Mengapa pertumbuhan populasi tertinggi berada di Papua?
4. Bagaimana bentuk laporan/hasil pencatatan pertumbuhan penduduk di
Indonesia?
5. Apakah ada fungsi BPS terhadap kependudukan?
6. Mengapa penyebaran penduduk terpusat di pulau jawa?
7. Apakah ada program lain dari pemerintah selain transmigrasi yang berkaitan
dengan populasi?
8. Apakah tujuan dari program transmigrasi?
9. Apa saja hambatan dalam pelaksanaan program transmigrasi ?
10. Mengapa penyebaran penduduk yang tidak merata dapat mempengaruhi
perkembangan ekonomi dan pembangunan infrastruktur daerah?
11. Apa saja bentuk piramida penduduk?Jenis piramida mana yang dikatakan
baik?
12. Bagaimana pengaruh median age populasi dan sex ratio terhadap
kependudukan?
13. Bagaimana program yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah melihat
besarnya potensi produktivitas dan kreativitas dari penduduk di Indonesia?
14. Apa saja beban atau masalah negara selain kualitas SDM yang belum
optimal?
15. Bagaimana bentuk program pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM
diIndonesia.
STEP III
HIPOTESA

1. Karena apabila populasi penduduk padat ,maka kebutuhan akan


meingkat ,dan lain-lain ,namun hal ini tidak dapat menunjukkan kemajuan
dari suatu negara tersebut.
2. Yaitu meningkatnya jumlah penduduk,tidak terlaksananya program KB
secara optimal,tingginya angka pernikahan dini,kurangnya pengetahuan
tentang KB,sosial budaya,serta masih maraknya kenakalan remaja.
3. Karena di Papua tidak terlaksananya program KB secara optimal,tingginya
angka pernikahan dini,kurangnya pengetahuan tentang KB,sosial budaya.
4. Dalam bentuk Profil Kesehatan ,baik daerah maupun nasional,yang contoh
pelaporannya berupa Survey Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI).Pendataan dilakukan dengan melaksanakan sensus penduduk.
5. Pengkajian, penyusunan dan perumusan kebijakan di bidang
statistik;pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional;penetapan
dan penyelenggaraan statistik dasar;penetapan sistem statistik
nasional;pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah di
bidang kegiatan statistik; dan penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan
administrasi umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi
dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum,
perlengkapan dan rumah tangga.
6. Dulu,Jawa merupakan pulau yang subur,sekarang Jawa merupakan pulau
dimana letak ibukota negara,pusat Industri,pusat perdagangan yang membuat
banyak pendududuk melakukan urbanisasi ke pulau Jawa.
7. Pelaksanaan program KB,Pendukungan UKM di Indonesia,Peningkatan SDM
melalui penyuluhan,pelatihan dan pendidikan , Pemerataan tenaga
kesehatan ,penegakan hukum terkait kependudukan dan KB.
8. Tujuan dari program transmigrasi yaitu untuk pemerataan jumlah
penduduka,serta lapangan pekerjaan.
9. Yaitu karena meningkatnya jumlah penduduk,tidak terlaksananya program
KB secara optimal,tingginya angka pernikahan dini,kurangnya pengetahuan
tentang KB,sosial budaya,serta masih maraknya kenakalan remaja.
10. Karena urabanisasi,perekonomian daerah menjadi menurun,adanya stigma
masyarakat yaitu tidak suskes jika hanya di daerah,pemabangunan
infrastruktur daerah sesuai dengan kebutuhan penduduk.
11. Ada tiga jenis piramida kependudukan yaitu ekspansif,stationer,serta
konstruktif.Ekspansif adalah bentuk piramida yang menunjukkan jumlah
pendusuk usia muda lebih banyak daripada jumlah penduduk usia
tua.Piramida stationer menunjukkan jumlah pemduduk usia muda dan jumlah
penduduk usia tua adalah sama.Serta piramida konstruktif adalah bentuk
piramida yag menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih banyak daripada
jumlah penduduk usia muda.
12. Berpengaruh terhadap produktivitas dan kreativitas penduduk.
13. Melalui penyuluhan,pelatihan,pendidikan serta pendukungan UKM agar
produktivitas dan kreatifitas masyarakat dapat dioptimalkan.
14. Tidak adanya modal ,serta masih kurangnya dukungan dari pemerintah.
15. Prosedural dan kebijakan yang terlalu rumit.
STEP IV
SKEMA

KB tidak optimal Urbanisasi Demografi

Penduduk Populasi Penduduk tidak merata Pembangunan


Nasional

BPS Median Age Transmigrasi Kualitas SDM


Median Age Kuantitas SDM

Piramida penduduk
STEP V
LEARNING OBJECTIVE

1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep kependudukan


2. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah-masalah terkait kependudukan
3. Mahasiswa mampu menjelaskan populasi berdasarkan median age dan sex
ratio
4. Mahasiswa mampu menjelaskan kualitas dan kuantitas penduduk
5. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk program pemerintah terkait masalah
kependudukan
6. Mahasiswa mampu menjelaskan sumber data kependudukan
7. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis piramida kependudukan
8. Mahasiswa mampu menjelaskan ukuran dasar demografi
9. Mahasiswa mampu menjelaskan laju pertumbuhan penduduk dan faktor yang
mempengaruhi
STEP VII
SHARING INFORMATION

1. Konsep Kependudukan
Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi
berasal dari bahasa Yunani yang berarti: “Demos” adalah rakyat atau
penduduk dan “Grafein” adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan-
tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk .
Menurut Donald J. Bogue “Demografi adalah ilmu yan mempelajari secara
statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan
perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen
demografi yaitu Kelahiran (Fertilitas), Kematian (Mortalitas), Perkawinan,
Migrasi, dan Mobilitas Sosial
Ruang lingkup ilmu kependudukan yaitu :
1. Penduduk
Penduduk adalah orang atau individual yang tinggal atau menetap pada suatu
daerah tertentu dalam jangka waktu yan lama. Sementara itu, penduduk
Indonesia adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Republik
Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili
kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap.
2. Masyarakat
Masyarakat yaitu kesatuan hidup manusia yang berikatan menurut adat
istiadat tertentu .

Tujuan mempelajari kependudukan :


1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah
tertentu.
2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunan, persebarannya
dengan data yang tersedia
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antata perkembangan penduduk
dengan bermacam aspek organisasi sosial.
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang,
kemungkinan-kemungkinan dan konsekuensinya

Sumber : Faqih, Ahmad, 2010, Kependudukan: Teori, Fakta dan Masalah.


Yogyakarta :Dee Publish.

Teori-teori Penduduk
Teori-teori penduduk dibagi menjadi beberapa teori yaitu:
A. Teori Pertumbuhan Penduduk
1). Teori Natural
Teori ini mengemukakan bahwa hewan dan tumbuhan dipengaruhi oleh
temperatur, curah hujan, kesuburan tanah (Prawiro, 1983: 27)
2). William Gadwin
Mengemukakan bahwa kemelaratan adalah orang atau struktur masyarakat
yang salah dan dapat diperbaiki dengan prinsip sama rata sama rasa
(Prawiro, 1983: 27)
3). Thomas Robert Malthus
Kemelaratan adalah tidak imbangnya pertambahan penduduk dengan
pertambahan bahan makanan (Prawiro, 1983: 25).
B. Teori Fisiologi
1). Teori Pearl
Teori ini mengemukakan bahwa pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh
keadaan biologi dan geografi (Prawiro, 1983: 28).
2). Teori Cassado Gini
Teori ini mengemukakan tentang statistik biologi (Prawiro, 1983: 28)
C. Teori Sosial Ekonomi
1). Teori Carr Saunders Mengatakan bahwa negara dalam keadaan optimum
bila jumlah penduduk dan bahan pangan seimbang (Riningsih, 1990: 31)
2). Teori Dumont Mengemukakan tentang teori kapilaritas sosial. Kapilaritas
sosial mudah berlaku di dalam masyarakat yang memungkinkan
perpindahan dengan mudah dari klas ke klas yang lebih tinggi (Prawiro,
1983: 32)

Ruang Lingkup Ilmu Kependudukan


Ruang lingkup Ilmu kependudukan ada dua yaitu:
a. Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang biasanya tinggal di suatu tempat atau
rumah tangga 6 bulan dan lebih atau yang belum 6 bulan namun berniat
untuk menetap.
b. Masyarakat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut adat
istiadat tertentu secara kontinu dan terikat dengan identitas.

Sumber : 2015.Kajian Kependudukan.Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian


Keuangan.

2. Masalah-Masalah Terkait Kependudukan


a. Persebaran penduduk yang tidak merata
Luasnya wilayah yang dimiliki Indonesia tidak sebanding dengan
pemerataan penduduknya. Ada daerah yang sangat padat, namun ada juga
daerah yang sangat jarang penduduknya. Jakarta sebagai ibukota memiliki
pertambahan jumlah penduduk yang signifikan setiap tahunnya. Hal ini
tidak sebanding dengan kota-kota di wilayah timur yang jumlah
penduduknya masih sangat sedikit di beberapa wilayah. Maka dari itu,
saat ini pemerintah juga sedang menggalakkan program transmigrasi demi
persebaran penduduk yang lebih merata.
b. Jumlah penduduk yang besar
Menurut berbagai hasil riset, Indonesia menduduki urutan keempat negara
kondisi ekonomi sebagai negara berkembang.
c. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Jumlah penduduk Indonesia yang sudah sangat banyak ini diperkirakan
akan terus bertambah karena pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi. Hal
ini disebabkan oleh angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan angka
kematian. Pemerintah juga berupaya untuk meminimalisasinya dengan
menggalakkan program Keluarga Berencana. Namun berita baiknya, jumlah
golongan usia produktif juga akan selalu bertambah untuk membantu
menggerakkan perekonomian negara.
d. Kualitas penduduk rendah
Saat ini, Indonesia masih bermasalah dengan tingkat pendidikan. Tingkat
pendidikan yang rendah akan mempengaruhi kualitas penduduknya. Masyarakat
Indonesia menjadi kurang memiliki keahlian dan keterampilan dalam bekerja.
Hal ini berdampak pada sulitnya masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan
yang sesuai dengan keahliannya. Selain itu, masyarakat Indonesia menjadi
kalah bersaing dengan tenaga asing yang saat ini sudah banyak bekerja di
tanah air kita.
e. Tingginya tingkat ketergantungan
Penduduk yang tidak bekerja disebut penduduk yang tidak produktif.
Umumnya penduduk yang tidak bekerja adalah yang telah berusia lanjut atau
masih anak-anak dan remaja yang juga disebut usia nonproduktif. Penduduk
nonproduktif menggantungkan hidupnya pada penduduk produktif. Karena
usia nonproduktif tinggi, maka tingkat ketergantungannya juga cukup tinggi.
Golongan usia produktif menanggung terlalu banyak beban ekonomi dari
penduduk usia nonproduktif ini.
f. Kepadatan penduduk
Beberapa kota besar di Indonesia tergolong sangat padat jika dibandingkan
dengan luas wilayahnya. Tingginya kepadatan penduduk ini menyebabkan
masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kemacetan, kemiskinan,
rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya angka kriminalitas,
pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan lain
sebagainya.

Sumber :
Sugiyanto. Endarto,Danang. 2018 . Buku Mengkaji Ilmu Geografi 2.Jakarta:
Platinum

Masalah Kependudukan bisa disebut juga sebagai masalah sosial, karena


masalah itu terjadi di lingkungan sosial atau masyakarat. Masalah tersebut
bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, baik di negara maju maupun negara
Indonesia yang sedang berkembang ini. Masalah kependudukan terjadi karena
perkembangan penduduk yang tidak seimbang. Macam-macam Masalah
Kependudukan, yaitu: Pertumbuhan Penduduk,Kepadatan Penduduk dan
Tingkat pendidikan.
Dari ketiga masalah kependudukan tersebut, Pertumbuhan penduduk
merupakan masalah yang menarik untuk dikaji. Pertumbuhan penduduk
adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah individu dalam 7sebuah populasi menggunakan “per
waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk
pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering
digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan
penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Pertumbuhan penduduk di negara Indonesia ini sudah sangat pesat karena
diliat dari sensus penduduk yang berdasarkan informasi dari BPS ( Badan
Pusat Statistik) jumlah penduduk di negara Indonesia pada tahun 2000
sebanyak 200.241.999 jiwa sedangkan pada tahun 2010 sudah mencapai
237.641.326 jiwa. Perkembangan penduduk yang pesat itu terjadi karena
beberapa faktor, yaitu : tingkat angka kelahiran, tingkat angka kematian, dan
tingkat perpindahan perpindahan penduduk (migrasi).

Sumber : 2015.Kajian Kependudukan.Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian


Keuangan.

3. Populasi Berdasarkan Median Age Dan Sex Ratio


a. Umur Median (Median Age)
Umur median adalah umur yang membagi penduduk menjadi dua bagian
dengan jumlah yang sama. Adapun kegunaan dari umur median adalah
untuk mengukur tingkat pemusatan penduduk pada kelompok-kelompok
umur tertentu. Rumus Umur Median dapat dituliskan sebagai berikut:

Keterangan:

Dengan menggunakan ukuran umur median ini dapat ditentukan kategori


penduduk suatu wilayah dengan berdasarkan hal-hal berikut:
• Penduduk muda : < 20 tahun
• Penduduk menengah : 20-29 tahun
• Penduduk tua : > 30 tahun

b. Sex Ratio
Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) Rasio Jenis Kelamin (RJK) adalah
perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk
perempuan. Angka rasio jenis kelamin menunjukkan jumlah penduduk
laki-laki per 100 penduduk perempuan.
Data mengenai RJK berguna untuk pengembangan perencanaan
pembangunan yang berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan
perimbangan pembangunan laki-laki dan perempuan secara adil. Misalnya,
karena adat dan kebiasaan jaman dulu yang lebih mengutamakan
pendidikan laki-laki dibanding perempuan, maka pengembangan
pendidikan berwawasan gender harus memperhitungkan kedua jenis
kelamin dengan mengetahui berapa banyaknya laki-laki dan perempuan
dalam umur yang sama. Informasi tentang rasio jenis kelamin juga penting
diketahui oleh para politisi, terutama untuk meningkatkan keterwakilan
perempuan dalam parlemen.
Rumus RJK dapat dituliskan sebagai berikut:

Keterangan :
: rasio jenis kelamin
: jumlah penduduk laki-laki di suatu daerah pada suatu waktu
: jumlah penduduk perempuan di suatu daerah pada suatu
waktu

Sumber : Wahyuni,Sri.2011.Umur dan Jenis Kelamin Penduduk


Indonesia.Jakarta : Badan Pusat Statistik Indonesia

4. Kualitas Dan Kuantitas Penduduk


Dalam menentukan Maju/Tidak nya sebuah Negara pasti tidak akan
terlepas berdasarkan penduduk yang ada pada suatu Negara tersebut,
termasuk kuantitas serta kualitas penduduk yang ada di dalamnya.
Negara Indonesia sudah sangat memadai dalam segi kuantitas. Yang jadi
permasalahan adalah bagaimana dengan kualitas dari semua penduduk di
Indonesia.
Dilihat dari segi Kuantitas :
1. Jumlah penduduk yang besar (Overcapacity)
Indonesia merupakan penduduk terbanyak ke-4 di dunia dan merupakan
negara kepulauan terbesar di dunia permasalahan penduduk yang timbul
dari jumlah penduduk yang terlalu besar, yaitu diantaranya:
 Jumlah lapangan pekerjaan yang minim sehingga tidak sebanding
dengan jumlah penduduk di Indonesia. Hal ini mengakibatkan
banyaknya pengangguran tersebar luas di Indonesia.
 Kebutuhan hidup yang semakin tinggi sementara kemampuan
pemerintah dalam penanggulangan masalah masih terbatas
mengakibatkan adanya pemukiman kumuh dan penduduk yang
kekurangan gizi

2. Persebaran penduduk yang tidak merata


Perlu diketahui, bahwa saat ini persebaran penduduk di Indonesia tidak
merata. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa 60% penduduk Indonesia
menempati area Pulau Jawa dan Madura yang luasnya kurang lebih 7%
dari seluruh wilayah di Indonesia. Persebaran penduduk yang tidak merata
ini pun menimbulkan masalah-masalah lainnya yaitu:
 Lahan pertanian di pulau Jawa dan Madura semakin sempit karena
banyak beralih fungsi menjadi perumahan dan industri.
 Banyak lahan dan area di luar pulau Jawa dan Madura yang belum
dapat dimanfaatkan secara maksimal karena minimnya sumber daya
manusia yang mumpuni untuk mengelola lahan tersebut.
 Ketimpangan dalam pembangunan infrastruktur, karena orientasi
pembangunan lebih terpusat di wilayah yang lebih banyak
penduduknya, sehingga satu wilayah semakin maju sedangkan
wilayah lainnya semakin terbelakang.

Dilihat dari segi Kualitas :


1. Tingkat Kesehatan yang Rendah
Indonesia menempati peringkat tiga tertinggi di kawasan Asia Selatan
dan Asia Tenggara untuk jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) dan
berdasarkan data dari Survey Demografi dan Kesehata Indonesia (SDKI)
tahun 2007, banyaknya AKI berjumlah 228 orang dari 100.000 kelahiran.
Tingginya tingkat kematian menunjukkan rendahnya tingkat kesehatan
yang tentu akan berdampak pula pada kualitas sumber daya manusia.
2. Tingkat Pendidikan yang Rendah
Kualitas suatu penduduk dibuktikan dengan tingginya kualitas sumber
daya manusia dimana pendidikan adalah salah satu indikator tercapainya
sumber daya manusia yang terampil dan mumpuni. Namun faktanya,
Indonesia berada di peringkat 69 dari 127 negara dalam Education
Development Index. Sementara, laporan Departeman Pendidikan dan
Kebudayaan, setiap menit ada empat anak yang putus sekolah. Data
pendidikan tahun 2010 menyebutkan 1,3 juta anak usia 7-15 tahun
terancam putus sekolah. Ini membuktikan bahwa kualitas pendidikan di
Indonesia masih rendah sehingga mengakibatkan indeks pembangunan
manusia yang rendah.
Dari permasalahan yang diungkapkan sebelumnya, berikut adalah
solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada :
 Solusi dari sisi Kuantitas
 Keluarga Berencana (KB)
 Transmigrasi
 Pembangunan yang lebih intensif di kawasan luar pulau Jawa
 Solusi dari sisi Kualitas
 Peningkatan kualitas tenaga pengajar di bidang pendidikan
 Pembangunan sekolah gratis di wilayah dengan tingkat pendidikan
yang rendah
 Membangun pusat riset dan melatih calon SDM unggul
 Pembangunan fasiltas kesehatan seperti Puskesmas di daerah dengan
tingkat kesehatan yang rendah
 Fasilitas kesehatan gratis bagi masyarakat miskin

Sumber : Wordpress Keluarga Mahasiswa Kota Banjar-Bandung. 1 Agustus 2013.


Kuantitas dan Kualitas Kependudukan di Indonesia. BKKMB 2012.
Bandung.Diakses pada 04 November 2019.

5. Bentuk Program Pemerintah Terkait Masalah Kependudukan


A. Kebijakan Pemerintah
Pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan untuk menanggulangi
permasalahan ini, yaitu :
1. Mencanangkan Program KB (Keluarga Berencana)
Melalui pendekatan pendidikan dan mengenalkan berbagai alat
kontrasepsi pada usia subur, pemerintah mengusahakan agar
menekan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat
2. Undang-Undang Perkawinan
Pemerintah membuat undang – undang tersebut untuk mengatur
usia minimal seseorang untuk menikah
3. Pembatasan Pemberian Tunjangan
Pemerintah membatasi tunjangan anak bagi PNS/ABRI maksimal
sampai anak kedua

B. Upaya dan Usaha Pemerintah


1. Masalah Kepadatan Penduduk
Pemerintah mengatasinya dengan cara :
- Program Transmigrasi
- Pembangunan fokus di Wilayah Timur
2. Tingkat Kesehatan Rendah
Pemerintah mengatasinya dengan cara :
- Pembangunan fasilitas kesehatan seperti PUSKESMAS dan Rumah
Sakit Umum
- Pelayanan kesehatan gratis dengan JAMKESMAS maupun
JAMKESDA.
3. Tingkat Pendidikan Rendah
Pemerintah mengatasinya dengan cara :
- Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di
semua daerah di Indonesia.
- Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar
tenaga kerja
- Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga
pendidikan milik pemerintah
- Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
- Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di
lembaga- lembaga pemerintah.
4. Tingkat Pendapatan Rendah
- Pemerintah mengatasinya dengan cara :
- Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan
berkembang- nya usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
- Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga
dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja.
- Penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha.
Pembangunan/menyediakan fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga
dapat mendorong kegiatan ekonomi.
Sumber :
Sugiyanto. Endarto,Danang. 2018 . Buku Mengkaji Ilmu Geografi 2.Jakarta:
Platinum

6. Sumber Data Kependudukan


Berdasarkan tipenya, sumber data kependudukan dibagi menjadi dua, yaitu
sumber data primer dan sumber data sekunder.
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer ialah segala catatan asli atau data yang diperoleh dari
responden secara langsung. Contohnya, tabel-tabel penduduk yang
diterbitkan Badan Pusat Statistik.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder ialah data yang telah diolah dan disajikan baik
dalam buku teks, laporan penelitian, maupun karya tulis terbitan-terbitan
periodik atau buku tahunan.
Sumber data kependudukan yang pokok dibagi menjadi tiga, yaitu sensus
penduduk, registrasi penduduk, dan survei penduduk.
a. Sensus Penduduk
Sensus penduduk menurut PBB adalah keseluruhan proses
mengumpulkan, menghimpun, menyusun, dan menerbitkan data
demografi serta ekonomi dan sosial yang menyangkut semua orang pada
waktu tertentu. Karakteristik tertentu yang harus dipenuhi dalam
melakukan sensus penduduk adalah semua orang, waktu tertentu, dan
wilayah tertentu. Cara pencacahannya dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu sensus De jure dan sensus De facto.
 Sensus De jure ialah pencacahan penduduk yang hanya dikenakan
kepada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal diwlayah sensus
tersebut.
 Sensus De facto ialah pencacahan penduduk yang dikenakan kepada
setiap orang-orang yang pada saat pencacahan berada di wilayah sensus.

b. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk merupakan sistem kegiatan yang dilakukan oleh
petugas pemerintah setempat yang meliputi pencacatan kelahiran,
kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal, dan
perubahan pekerjaan. Tujuan registrasi adalah sebagai suatu cacatan
resmi dari peristiwa tertentu dan sumber yang berharga dalam
penyusunan proses perencanaan masyarakat.
Sistem registrasi penduduk di Indonesia telah dilakukan sejak abad
ke-19 . Pada tahun 1815, Raffles melakukan pendaftaran penduduknya
dalam rangka penetapan sistem pajak tanah. Para kepala desa diwajibkan
mencatat semua orang ciri-ciri kendudukan lainnya. Pada awal tahun
1850, pemerintah Belanda mulai memberikan angka-angka jumlah
penduduk menurut keresidenannya di Jawa dan di Madura serta beberapa
pulau di luar Jawa. Setelah Indonesia merdeka, sistem regitrasi penduduk
diteruskan pelaksanaannya. Peristiwa kelahiran dicacatkan oleh
Departemen Agama, kematian dicacat oleh Departemen Kesehatan, dan
migrasi penduduk dicacat oleh Departemen Kehakiman. Badan Pusat
Statistik menghimpun data tersebut dan menerbitkannya dalam seri
registrasi penduduk. Semua data tersebut di tingkat bawah dicacat oleh
kantor desa.
Registrasi penduduk diindonesia masih mempunyai kelemahan-
kelemahan seperti tidak lengkap datanya dan rendah reliabilitasnya. Hal
ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan penduduk tentang manfaat
registrasi penduduk. Diharapkan setelah dikeluarkannya UU
Kependudukan, pelaksanaan registrasi penduduk dapat diselenggarakan
sebaik-baiknya.
c. Survei Penduduknya
Hasil sensus dan registrasi penduduk mempunyai keterbatasan karena
hanya menyediakan data statistik kependudukan dan kurang memberikan
informasi tentang sifat dan perilaku penduduk tersebut. Untuk mengatasi
keterbatasan tersebut, perlu dilaksanakan survei penduduk yang sifatnya
lebih luas dan mendalam. Pada umumnya, survei penduduk dilakukan
dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus. Contohnya, survei
fertilitas dan moralitas indonesia tahun 1973 yang dilakukan di Lembaga
Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan beberapa
penelitian demografi yang mendalam oleh Lembaga Kependudukan
UGM. Badan Pusat Statistik melaksanakan berbagai survei, seperti
Survei Ekonomi Nasional, Survei Angkatan Kerja, dan Survei
Antarsensus, Survei penduduk dapat dikelompokkan dalam tiga tipe,
yaitu survei bertahap tunggal, ganda, dan kombinasi.
Survei terhadap tunggal ialah informasi yang diperoleh dengan cara
mengajukan pertanyaan mengenai kejadian penduduknya yang dialami
seseorang pada masa lampau dalam periode tertentu.
Survei Bertahap ganda dilakukan melalui kunjungan berulang ke
rumah-rumah tangga dengan berbagai kejadian kependudukan dalam
interval waktu antarkunjungan dicacat, seperti kelahiran, kematian, dan
migrasi.
Survei bertipe kombinasi merupakan gabungan antara survei terhadap
tunggal dan bertahap ganda. Data yang dikumpulkan dapat digunakan
untuk menilai kelengkapan dan dapat informasi kependudukan yang
dikumpulkan oleh sistem registrasi.

Sumber :
Sugiyanto. Endarto,Danang. 2018 . Buku Mengkaji Ilmu Geografi 2.Jakarta:
Platinum

7. Jenis-Jenis Piramida Kependudukan


Piramida Penduduk adalah grafik yang menyajikan data penduduk
berdasarkan umur, jenis kelamin dan daerah suatu penduduk.Piramida
penduduk disajikan dalam dua buah diagram batang, pada satu sisi
menunjukan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukan
jumlah oenduduk perempuan dalam kelompok interval usia peduduk lima
tahunan.Yang laki-laki digambarkan di sebelah kiri dan kanan untuk wanita.

Jenis-Jenis Piramida Kependudukan


Perlu diketahui bahwa piramida penduduk bisa berbeda di tiap wilayah atau
negara, namun tetap patokan dasarna ada 3 bentuk, yaitu :
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)

 Digambarkan seperti Limas.


 Pemahamanya mudah, jadi di suatu daerah terdapat angka
kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah yang
menyebabkan penduduk yang berumur muda banyak.
 Biasanya terdapat di negara berkembang seperti Indonesia,
Malaysia, Filipina, India.

Ciri-ciri Piramida Expansive :


 Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
 Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
 Tingkat kelahiran bayi tinggi
 Pertumbuhan penduduk tinggi

2. Piramida Penduduk Stationer (Granat)

Piramida Stasioner itu merata, sehingga ada yang menyebutnya


sebagai bentuk granat. Pada piramida ini tingkat kelahiran dan
kematian seimbang atau tetap (stasioner).Biasanya terdapat di
negara maju seperti : Singapura, Jepang.
Ciri-ciri Piramida Penduduk Stasioner :
 Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
 Tingkat kelahiran rendah
 Tingkat kematian rendah
 Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.

3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)


Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua.
Kebalikannya dari Piramida Penduduk Muda, bentuknya lebih seperti
Batu Nisan.Piramida ini menunjukan tingkat kelahiran yang rendah dan
tingkat kematian sangat tinggi, jadinya pertumbuhan penduduknya
rendah.Contoh negaranya:Jerman,Swiss,Belgia.
Ciri-ciri Piramida Penduduk Tua :
 Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit.
 Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian.
 Pertumbuhan penduduk terus berkurang.
Sumber : Mantra, I.B. 2000. Demografi Umum. Pustaka pelajar. Yogyakarta

8. Ukuran Dasar Demografi


Berbagai Ukuran Dasar yang Digunakan
a. Rasio
Rasio didefinisikan sebagai bilangan yang menyatakan nilai relatif antara 2
bilangan. Beberapa contoh rasio yang sering digunakan diuraikan sebagai
berikut.
1) Rasio jenis kelamin
Contoh: Di sebuah klas ada 15 orang murid laki-laki dan 10 orang
murid perempuan. Perbandingan jenis kelamin (sex ratio) murid laki-
laki terhadap perempuan adalah 15/10= 1,5 artinya 1,5 murid laki-laki
dibandingkan dengan 1 orang murid perempuan. Agar tidak terjadi
pecahan desimal, angka ini dapat dikalikan dengan 100, sehingga kelas
tersebut memiliki sex ratio 150 laki-laki dibanding dengan 100
perempuan. Bila murid laki-laki diberi simbul a dan murid perempuan
dengan simbul b, maka rasio jenis kelamin/sex ratio

2) Rasio Beban Tanggungan/dependency ratio

3) Kepadatan penduduk
atau jumlah penduduk di wilayah i dibagi dengan luas wilayah dalam km
persegi di wilayah

b. Tingkat

Pada umumnya rasio dan proporsi digunakan untuk menganalisis


komponen demografi dari kelompok penduduk, sedangkan tingkat/rate
digunakan untuk menganalisis peristiwaperistiwa demografis dalam
jangka waktu tertentu.
Penduduk at risk adalah jumlah penduduk yang menanggung resiko
(yang mengalami akibat langsung) peristiwa demografi tersebut.
Rate sering diekspresikan per 100 atau per 1000 penduduk, agar lebih
muda dimengerti artinya.
Rate ada 2 macam, yaitu angka kasar dan angka spesifik.
1. Angka kasar (Crude Rate) adalah angka yang dipakai untuk menghitung
peristiwa demografi penduduk total, termasuk yang tidak menanggung
resiko dari peristiwa demografi tersebut. Contohnya: CBR (Crude Birth
Rate) pada tahun 2013 di Provinsi XYZ adalah 25, artinya pada tahun
2013 ada 25 kelahiran di Provinsi XYZ tiap 1000 penduduk.
2. Angka Spesifik (Specified Rate) adalah angka yang dipakai hanya
untuk menghitung peristiwa demografi penduduk yang menanggung
resiko dari peristiwa demografi tersebut. Contohnya: ASFR 20-24 (Age
Specified Fertility Rate usia 20-24 tahun) pada tahun 2013 di Provinsi
XYZ adalah 0,015, artinya pada tahun 2013 ada 15 kelahiran di
provinsi XYZ tiap 1000 wanita subur usia 20-24 tahun.
c. Proporsi/Persentase
Ukuran perbandingan antara dua bilangan, dimana pembilangnya
merupakan bagian dari penyebut atau jumlah satu subgrup penduduk
dibagi dengan jumlah seluruh penduduk. Bila proporsi ini dinyatakan
dalam per 100 (persen), maka proporsi pun berganti nama menjadi
persentase. Oleh karena itu, proporsi/persentase penduduk analoginya
mirip dengan Crude Rate yang telah dibahas sebelumnya.
d. Konstanta/Bilangan
Bilangan tetap -biasanya 100, 1000 atau 100.000- dimana rate ,
ratio, atau proporsi dapat dikalikan untuk menggambarkan ukuran-
ukuran dalam suatu bentuk yang mudah dimengerti. Dalam rumus,
bilangan konstan biasanya ditulis sebagai “k“.
e. Kohor, Prevalensi, dan Insidence
1. Kohor adalah sekelompok penduduk yang mempunyai pengalaman
waktu yang sama dari suatu peristiwa demografi tertentu. Yang paling
sering digunakan adalah kohor kelahiran. Contoh: Kohor kelahiran
menggambarkan penduduk di suatu daerah yang lahir pada tahun yang
sama.
2. Tingkat Prevalensi Kontrasepsi adalah jumlah perempuan usia
reproduksi yang menggunakan kontrasepsi per 100 perempuan usia
reproduksi.
3. Insidence Rate biasanya ukuran rate yang digunakan untuk analisis
morbiditas (kesakitan/penyakit). Contoh: Insidence Rate penyakit TBC
di Kenya pada tahun 1996 adalah 97 per 100.000 penduduk, artinya
pada tahun 1996 ada 97 orang menderita TBC tiap 100.000 penduduk
Kenya.

Sumber : Wahyuni,Sri.2011.Umur dan Jenis Kelamin Penduduk


Indonesia.Jakarta : Badan Pusat Statistik Indonesia

9. Laju Pertumbuhan Penduduk Dan Faktor Yang Mempengaruhi


Faktor yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk Di Indonesia
Secara umum ada 3 faktor utama yang mempengaruhi laju pertumbuhan
penduduk di Indonesia ;
1. Kelahiran (Fertilitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Perpindahan (Migrasi)
Dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan
tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan
dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam
tiap 1000 penduduk.
Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran Fertilitas :
1. Pengukuran Fertilitas Tahunan Adalah pengukuran kelahiran bayi pada
tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko
untuk melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran – ukuran fertilitas
tahunan adalah :
a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate )
Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000
penduduk.
b. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate )
Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-
49 atau 15 15-44 th th) ) pada tahun tertentu.
c. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate )
Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur
dan tahun tertentu.
d. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility
Rates Rates)
Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh
wanita pada umur dan tahun tertentu.
3. Pengukuran Fertilitas Kumulatif
Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah :
a. Tingkat Fertilitas Total (TFR)
adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000 penduduk
yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dg dg catatan :
tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya.
tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode waktu tertentu.
b. Gross Reproduction Rates (GRR)
adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang
masa reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal
sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
c. Net Reproduction Rates (NRR)
adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr)
dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum
mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.
Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas
penduduk :
1. Faktor Demografi, antara lain :
o Struktur umur
o Struktur perkawinan
o Umur kawin pertama
o Paritas
o Disrupsi perkawinan
o Proporsi yang kawin
2. Faktor Non Demografi, antara lain :
o Keadaan ekonomi penduduk
o Tingkat pendidikan
o Perbaikan status perempuan
o Urbanisasi dan industrialisasi
Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :
1. Crude Death Rate (CDR)
Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada
pertengahan tahun.
2. Age Specific Death Rate (ASDR)
Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu berdasarkan klasifikasi
umur tertentu.
3. Infant Mortality Rate (IMR)
Adalah tingkat kematian bayi
Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR)
:
1. Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan
2. Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda
3. Penduduk dengan perbedaan pendapatan
4. Perbedaan jenis kelamin
5. Penduduk dengan perbedaan status kawin
Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu
daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya
proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka
waktu tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :
• Faktor individu
• Faktor yang terdapat di daerah asal
• Faktor yang terdapat di daerah tujuan
• Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan
Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan
penduduk :
1. Kekuatan Sentripetal
Adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya
o Terikat tanah warisan
o Menunggu orang tua yang sudah lanjut
o Kegotong royongan yang baik
o Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka
2. Kekuatan Sentrifugal
Adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah
asal, misalnya :
o Terbatasnya pasaran kerja
o Terbatasnya fasilitas pendidikan

Sumber :Sugiyanto. Endarto,Danang. 2018 . Buku Mengkaji Ilmu Geografi


2.Jakarta:Platinum

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk indonesia adalah


sebagai berikut:
1). Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor
yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung
kelahiran (pro natalitas).Glowaki dan Richmond (2007), menyatakan anti
natalitas adalah sebesarapa besar angka partisipasi angkatan kerja wanita
dan serta biaya-biaya anak sementara yang pro natalitas adalah lamanya
cuti setelah melahirkan, kompensasi, serta akses yang lebih baik pada
anak. Sebagai contoh bahwa Fungsi APBN maupun APBD dapat
dijadikan instrumen untuk menstimulus sektor riil maupun finansial guna
menyerap angkatan kerja yang luas dengan membuka angka partisipasi
wanita dalam segala lapangan pekerjaan.
2). Kematian (Mortalitas)
Kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen demografi
yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang
kematian penting, tidak saja bagi Pemerintah melainkan juga baik pihak
swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan
kesehatan. Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi
penduduk guna perancangan pembangunan. misalnya, perencanaan
fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa-jasa lainnya untuk
kepentingan masyarakat. data kematian juga diperlukan untuk kepentingan
evaluasi terhadap program-program kebijakan kependudukan.
3). Perpindahan penduduk (migrasi)
Migrasi ada dua,migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk
disebut migrasi masuk(imigrasi),dan yang dapat mengurangi jumlah
penduduk disebut imigrasi keluar(emigrasi).

Sumber : 2015.Kajian Kependudukan.Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian


Keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

Faqih, Ahmad, 2010, Kependudukan: Teori, Fakta dan Masalah. Yogyakarta:Dee


Publish.
2015.Kajian Kependudukan.Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian
Keuangan.
Sugiyanto. Endarto,Danang. 2018 . Buku Mengkaji Ilmu Geografi 2.Jakarta:
Platinum
Wahyuni,Sri.2011.Umur dan Jenis Kelamin Penduduk Indonesia.Jakarta : Badan
Pusat Statistik Indonesia
Wordpress Keluarga Mahasiswa Kota Banjar-Bandung. 1 Agustus 2013.
Kuantitas dan Kualitas Kependudukan di Indonesia. BKKMB 2012.
Bandung.Diakses pada 04 November 2019.

Anda mungkin juga menyukai