Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 5.C
SKENARIO 1 : PERKEMBANGAN PENDUDUK

Tutor : Dr. drs. Endrinaldi, MS

Kelompok :4
Ketua : Diva Amory Yunan AdieL (1710333006)
Sekretaris Papan : Trifia Rahmwati (1710332014)
Sekretaris Meja : Alif Aisyah Mutsaqoful F. (1710332018)
Anggota : Ovella April Rieza (1710332008)
Hadrah Alfina (1710331005)
Cindy Maharani Putri (1710333005)
Khadijah Ramadani Lubis (1710332011)
Monica Lailatul Murarah (1710333001)

PRODI S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2019/2020
MODUL 1

SKENARIO 1 : PERKEMBANGAN PENDUDUK

Cinta saat ini sedang mempelajari tentang kependudukan Indonesia. Dari materi
yang didapatnya, masalah yang dihadapi Indonesia sekarang ini adalah populasi
penduduk yang terus melonjak dimana saat ini jumlahnya terbear di Asia tenggara dan
salah satu negara terpadat di dunia yang diperkirakan tahun 2018 telah mencapai 262
juta jiwa. Berdasarkan laporan BPS tahun 2016 yang Cita baca, ia mengetahui bahwa
tingkat pertumbuhan populasi di Indonesia yang tertinggi terjadi di Provinsi Papua
yaitu 5.46%. distribusi penduduk penyebarannya masih belum merata yaitu masih
terpusat di daerah Jawa. Namun untuk mengatasi hal ini, dari dahulu pemerintah
sudah melaksanakan program transmigrasi, tetapi arus urbanisasi tidak dapat dicegah.
Penyebaran penduduk yang tidak merata akan berpengaruh terhadap perkembangan
ekonomi masyarakat dan pembangunan infrastuktur di daerah.

Saat ini bentuk piramida Indonesia adalah ekspansif, median age populasi berusia
28.2 tahun dengan sex ratio yang seimbang. Angka-angka ini menunjukkan bahwa
Indonesia memiliki potensi besar dalam hal produktivitas dan keatifitas asalkan
ditunjang dengan lapangan kerja yang memadai. Sayangnya, peningkatan kualitas
manusia Indonesia saat ini belum optimal, sehingga menjadi beban bagi negara.

Bagaimanakah anda menjelaskan skenario di atas?


STEP 1
TERMINOLOGI

1. BPS
: Badan Pusat Statistik
2. Populasi
: kumpulan individu sejenis pada wilayah tertentu
3. Distribusi penduduk
: bentuk penyebaran penduduk pada suatu wilayah/negara
4. Transmigrasi
: program pemindahan penduduk dari tempat padat ke tempat lain
5. Urbanisasi
: perpindahan penduduk dari kota kecil ke kota besar
6. Infrastuktur
: semua struktur operasional dan fasilitas dasar
7. Kependudukan
: hal yang berkaitan dengan umur, jenis kelamin, agama serta ketahanan yang
menyangkut sosial budaya
8. Ekspansif
: meluas
9. Sex ratio
: perbandingan jumlah antara penduduk berdasar jenis kelamin dan usia pada
daerah dan waktu tertentu
10. Median age
: umur rata-rata
11. Optimal
: nilai efektif yang akan dicapai
12. Piramida penduduk
: komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin
STEP 2
IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa programdari pemerintah dalam menanggulangi penduduk yang melonjak?


2. Apa penyebab pelonjakan jumlah penduduk?
3. Apa dampak pelonjakan jumlah penduduk?
4. Apa penyebab populasi Papua yang tinggi?
5. Mengapa distribusi penduduk masih belum merata?
6. Mengapa banyak yang memilih tinggal di pulau Jawa?
7. Apa tujuan program transmigrasi?
8. Apa usaha untuk memeratakan penduduk?
9. Mengapa arus urbanisasi tidak dapat dicegah?
10. Apa saja jenis bentuk piramida penduduk?
11. Bagaimana cara meningkatkan kualitas manusia agar optimal?
STEP 3
HIPOTESA

1. Program pemerintah diantaranya adalah dengan menggalakkan transmigrasi,


perluasan lapangan kerja, Keluarga Berencana, Undang-Undang usia minimal
menikah, tarif tinggi bagi para imigran dan membatasi tunjangan dari anak PNS dan
ABRI
2. Penyebab melonjaknya penduduk diantaranya :
a) Kelahiran yang tidak dibatasi
b) Program pemerintah yang tidak optimal
c) Spekulasi masyarakat terkait kota yang maju dan ramai semakin banyak
lapangan kerja
3. Dampak melonjaknya penduduk adalah menurunnya kualitas Sumber Daya
Manusia dan meningkatnya kemiskinan yang mengakibatkan kekurangan pangan dan
timbul permukiman kumuh. Meningkatnya angka kriminalitas dan ketertiban
penduduk yang tidak teratur.
4. Populasi Papua sangat tinggi karena :
a) Suku di Papua sangat banyak dan penduduknya lebih menuruti kepala suku
daripada pemerintah dengan program-programnya
b) Ilmu pengetahuan tidak sampai ke Papua
c) Banyaknya pernikahan dini
d) Penduduk tidak ingin keluar dari daerahnya
e) Bidan sebagai penyambung antara program pemerintah dan masyarakat
masih sangat minim jumlahnya
5. Distribusi masih belum merata disebabkan kondisi geografis yang keadaan
ekonomi masing-masing penduduk yang belum mendukung untuk perpindahakn
tempat tinggal
6. Karena pulau Jawa memadai sebagai pusat pemerintahan, adanya ibu kota negara
yang cukup lama menempati pulau tersebut, adanya budaya merantau dari berbagai
kota lainnya, serta ramainya institusi pendidikan untuk menyambung riwayat
pendidikan dan menunjang mutu diri untuk bersaing mendapatkan kesempatan kerja.
7. Tujuan program transmigrasi adalah :
a) Pemerataan penduduk
b) Mengurangi kemiskinan
c) Kesempatan mengolah SDM di tempat lain
d) Mendukung pemerataan investasi
e) Mendukung pertahanan Indonesia di daerah-daerah lain
8. Usaha untuk memeratakan penduduk di antaranya adalah desentralisasi,
modernisasi desa, meningkatkan hasil pertanian, meningkatkan sarana dan prasarana
antar desa, meningkatkan industri di desa-desa.
9. Arus urbanisasi masih sulit dicegah karena pembangunan di kota tujuan
transmigrasi masih belum mendukung, dan institusi pendidikan yang masih minim
serta lapangan kerja yang belum banyak.
10. Jenis piramida penduduk :
a) Ekspansif/ piramuda muda
b) Gestasioner/ piramida dewasa
c) Konsumtif/ piramida tua
11. Cara peningkatan kualitas manusia adalah dengan menggalakkan program KB
untuk mencegah kelahiran yang terlalu cepat, terlalu sering, terlalu tua dan terlalu
muda usia ibu serta meningkatkan mutu pendidikan Indonesia untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup.
STEP 4
SKEMA

Jumlah penduduk
Penduduk Penduduk tidak
mencapai 262 juta Transmigrasi
Indonesia merata
jiwa

Pernikahan dini
- Kemiskinan KB
Tingkat kelahiran
- Tingkat tinggi
kriminalitas tinggi

- Kualitas SDM - Kurangnya


Pendidikan

- Kurang meratanya
penyebaran tenaga
kesehatan
STEP 5
LEARNING OBJECTIVES

1. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Konsep Kependudukan


2. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Masalah Terkait Kependudukan di Indonesia
3. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Faktor yang Mempengaruhi Masalah
Kependudukan di Indonesia
4. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Dampak dari Permasalahan Kependudukan
di Indonesia
5. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Upaya Penanggulangan Permasalahan
Kependudukan di Indonesia
6. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Kuantitas dan Kualitas Penduduk di
Indonesia
7. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Laju Pertumbuhan Demografi Penduduk di
Indonesia
8. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Populasi Penduduk Berdasakan Usia dan
Jenis Kelamin
9. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Sumber Data Kependudukan
STEP 7
SHARING INFORMATION

1. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Konsep Kependudukan


 Pengertian Ilmu Penduduk dan Kependudukan
Ilmu Penduduk adalah ilmu yang mempelajari hal ihwal tentang
penduduk.Sedangkan Ilmu Kependudukan adalah studi tentang penduduk
di dalam kerangka sosiologi dan ada jalinannya dengan ekonomi, biologi
dan ilmu sosial yang lain.
 Ruang Lingkup Ilmu Kependudukan
Ruang lingkup Ilmu kependudukan ada dua yaitu:
a. Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang biasanya tinggal di suatu
tempat atau rumah tangga 6 bulan dan lebih atau yang belum 6
bulan namun berniat untuk menetap.
b. Masyarakat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut adat istiadat tertentu secara kontinu dan terikat dengan
identitas
c. Komposisi Penduduk
a) Biologi: umur, jenis kelamin
b) Sosial: pendidikan, status
c) Ekonomi: jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan, tingkat
pendapatan
d) Geografi: tempat tinggal
e) Budaya: agama, adat istiadat, dan lain sebagainya

2. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Masalah Terkait Kependudukan di


Indonesia
 Persebaran penduduk yang tidak merata
Luasnya wilayah yang dimiliki Indonesia tidak sebanding dengan
pemerataan penduduknya. Ada daerah yang sangat padat, namun ada juga
daerah yang sangat jarang penduduknya. Jakarta sebagai ibukota memiliki
pertambahan jumlah penduduk yang signifikan setiap tahunnya. Hal ini
tidak sebanding dengan kota-kota di wilayah timur yang jumlah
penduduknya masih sangat sedikit di beberapa wilayah. Maka dari itu, saat
ini pemerintah juga sedang menggalakkan program transmigrasi demi
persebaran penduduk yang lebih merata.
 Jumlah penduduk yang besar
Menurut berbagai hasil riset, Indonesia menduduki urutan keempat
negara terbanyak jumlah penduduknya setelah Cina, India, dan Amerika
Serikat. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia untuk
menjamin kesejahteraan jumlah penduduk sebanyak ini dengan kondisi
ekonomi sebagai negara berkembang.
 Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Jumlah penduduk Indonesia yang sudah sangat banyak ini diperkirakan
akan terus bertambah karena pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi.
Hal ini disebabkan oleh angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan
angka kematian. Pemerintah juga berupaya untuk meminimalisasinya
dengan menggalakkan program Keluarga Berencana. Namun berita
baiknya, jumlah golongan usia produktif juga akan selalu bertambah untuk
membantu menggerakkan perekonomian negara.
 Kualitas penduduk rendah
Saat ini, Indonesia masih bermasalah dengan tingkat pendidikan. Tingkat
pendidikan yang rendah akan mempengaruhi kualitas penduduknya.
Masyarakat Indonesia menjadi kurang memiliki keahlian dan keterampilan
dalam bekerja. Hal ini berdampak pada sulitnya masyarakat untuk
mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Selain itu,
masyarakat Indonesia menjadi kalah bersaing dengan tenaga asing yang
saat ini sudah banyak bekerja di tanah air kita.
 Tingginya tingkat ketergantungan
Penduduk yang tidak bekerja disebut penduduk yang tidak produktif.
Umumnya penduduk yang tidak bekerja adalah yang telah berusia lanjut
atau masih anak-anak dan remaja yang juga disebut usia nonproduktif.
Penduduk nonproduktif menggantungkan hidupnya pada penduduk
produktif. Karena usia nonproduktif tinggi, maka tingkat
ketergantungannya juga cukup tinggi. Golongan usia produktif
menanggung terlalu banyak beban ekonomi dari penduduk usia
nonproduktif ini.
 Kepadatan penduduk
Beberapa kota besar di Indonesia tergolong sangat padat jika
dibandingkan dengan luas wilayahnya. Tingginya kepadatan penduduk ini
menyebabkan masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kemacetan,
kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya angka
kriminalitas, pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak
sehat, dan lain sebagainya.

3. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Faktor yang Mempengaruhi Masalah


Kependudukan di Indonesia
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk :
A. Kelahiran (Fertilitas/Natalitas)
Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan riil
seorang wanita untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah bayi
yang dilahirkan. Kelahiran menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk.
Ada beberapa faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas) dan yang
menghambat (antinatalitas).
a. Faktor Pronatalitas, meliputi :
a) Kawin dalam usia muda atau di bawah umur, artinya kalau
seorang wanita sudah kawin dalam usia muda, kesempatan
reproduksi (melahirkan) lebih lama. Jadi, kesempatan
mempunyai anak lebih banyak.
b) Rendahnya tingkat kesehatan. Banyaknya bayi yang meninggal
menyebabkan orang tua ada kecenderungan mempunyai banyak
anak. Jadi, bila ada yang meninggal masih ada cadangannya.
c) Suatu anggapan: ”banyak anak banyak rezeki”. Ini sebenarnya
suatu mitos, yakni anggapan yang keliru.
d) Jaminan untuk hari tua ada yang merawat.
e) Masa-masa damai.
b. Faktor Antinatalitas, meliputi :
a) Adanya ketentuan batas umur menikah. Di Indonesia, untuk
wanita ditetapkan minimal umur 16 tahun, sedangkan untuk
laki-laki batas minimal 19 tahun.
b) Adanya program pemerintah yang membatasi kelahiran. Di
Indonesia, dengan program KB yang mulai dicanangkan
padatahun 1970, dengan semboyan Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera (NKKBS), 2 anak cukup.
c) Adanya anggapan sebagian orang tua ‘orang tua modern’
bahwa anak mau tidak mau menjadi beban orang tua, lebih-
lebih banyak anak.
d) Adanya pembatasan tunjangan anak, terutama bagi pegawai
negeri.
e) Masa-masa perang.
B. Kematian (Mortalitas)
Kematian atau mortalitas adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan
manusia secara permanen. Secara demografis mortalitas adalah angka
yang memberikan gambaran mengenai jumlah penduduk yang meninggal
dunia dalam waktu tertentu dalam tiap seribu penduduk.Secara otomatis,
kematian akan menyebabkan jumlah penduduk berkurang. Seseorang
tidak akan mengetahui kapan ia mati. Kadang kematian terjadi saat
manusia masih bayi, ketika umur dewasa, atau sudah tua. Tinggi
rendahnya tingkat kematian ditunjukkan oleh jumlah kematian penduduk
dalam setahun.
Tingkat kematian dalam setiap wilayah berbeda-beda, sesuai dengan
karakter wilayah masing-masing. Ada dua faktor yang mempengaruhi
tingkat kematian, yaitu:
a. Faktor yang mendukung kematian (promortalitas), meliputi :
a) Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
b) Fasilitas kesehatan masih kurang memadai.
c) Faktor kecelakaaan.
Faktor ini insidental, tapi sering terjadi, seperti kecelakaan lalu
lintas darat, laut, atau udara.
d) Bencana alam.
Bencana alam memberikan pengaruh yang besar
dalammenambah angka kematian.
e) Peperangan.
Terjadinya peperangan dapat juga meningkatkan angka
kematiandi suatu wilayah.
b. Faktor yang menghambat kematian (antimortalitas), meliputi :
a) Fasilitas kesehatan lengkap.
b) Lingkungan yang bersih dan teratur serta sanitasi yang baik.
c) Adanya larangan agama.
Setiap agama melarang umatnya saling membunuh dan saling
berperang, kecuali hanya untuk mempertahankan diri.
C. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap
dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi
internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata
lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari
suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Ada 2 pengelompokan
faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi, yaitu
faktor pendorong (push factors) dan faktor penarik (pull factors).
a. Faktor pendorong (di tempat asal):
a) Sumber daya alam yg semakin berkurang,
b) Menyempitnya lapangan pekerjaan karena masuknya teknologi,
c) Adanya takanan-tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku
dan lain-lain,
d) tidak cocok lagi dengan budaya/kepercayaan di tempat asal,
e) Alasan pekerjaan atau perkawinan yg menyebabkan tidak bisa
mengembangkan karir pribadi,
f) Bencana alam atau adanya wabah penyakit.
b. Faktor-faktor penarik (dari tempat tujuan) :
a) Adanya rasa superior di tempat yg baruatau kesempatan
memasuki lapangan pekerjaan,
b) Kesempatan mendapatkan pendapatan lebih baik (alasan
ekonomi),
c) Kesempatan mendapatkan pendidikan,
d) Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yg menyenangkan
(iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas lainnya),
e) Tarikan dari orang yg diharapkan sebagai tempat berlindung
f) Adanya aktifitas di kota besar sebagai daya tarik bagi orang-
orang dari desa atau kota kecil.

4. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Dampak dari Permasalahan


Kependudukan di Indonesia
Permasalahan yang timbul :
Ketidakseimbangan kepadatan penduduk ini mengakibatkan
ketidakmerataan pembangunan baik phisik maupun non phisik yang
selanjutnya mengakibatkankeinginan untuk pindah semakin tinggi. Arus
perpindahan penduduk biasanyabergerak dari daerah yang agak terkebelakang
pembangunannya ke daerah yanglebih maju, sehingga daerah yang sudah
padat menjadi semakin padat
Pemecahan Masalah:
Untuk memecahkan masalah ini dilaksanakan program pepindahan
pendudukdari daerah padat ke daerah kekurangan penduduk, yaitu program
transmigrasi.Sasaran utama program transmigrasi semula adalah untuk
mengurangikelebihan penduduk di Pulau Jawa. Tetapi ternyata jumlah
penduduk yang berhasil ditransmigrasikan keluar Jawa sangat kecil
jumlahnya. Pada tahun 1953 direncanakan100.000 penduduk, tetapi hanya
sebanyak 40.000 orang yang berhasil dipindahkan(BPS 1994:90)
Walaupun demikian, program transmigrasi sudah menunjukan
hasilnyadimana penduduk yang tinggal di Pulau Jawa turun dari 60% pada
tahun 1990,diproyeksikan menjadi 57,7% pada tahun 2000. Sebaliknya diluar
Jawadiproyeksikan akan terjadi kenaikan tahun 1990-2000. Di Pulau Sumatera
naik dari21% pada tahun 1990 menjadi 21,65 % pada tahun 2000.

5. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Upaya Penanggulangan Permasalahan


Kependudukan di Indonesia
A. Kebijakan Pemerintah
Pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan untuk menanggulangi
permasalahan ini, yaitu :
1) Mencanangkan Program KB (Keluarga Berencana)
Melalui pendekatan pendidikan dan mengenalkan berbagai alat
kontrasepsi pada usia subur, pemerintah mengusahakan agar menekan
pertumbuhan penduduk yang sangat cepat
2) Undang-Undang Perkawinan
Pemerintah membuat undang – undang tersebut untuk mengatur usia
minimal seseorang untuk menikah
3) Pembatasan Pemberian Tunjangan
Pemerintah membatasi tunjangan anak bagi PNS/ABRI maksimal sampai
anak kedua
B. Upaya dan Usaha Pemerintah
1) Masalah Kepadatan Penduduk
Pemerintah mengatasinya dengan cara :
o Program Transmigrasi
o Pembangunan fokus di Wilayah Timur
2) Tingkat Kesehatan Rendah
Pemerintah mengatasinya dengan cara :
o Pembangunan fasilitas kesehatan seperti PUSKESMAS dan Rumah
Sakit Umum
o Pelayanan kesehatan gratis dengan JAMKESMAS maupun
JAMKESDA.
3) Tingkat Pendidikan Rendah
Pemerintah mengatasinya dengan cara :
o Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di
semua daerah di Indonesia.
o kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga
kerja
o Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga
pendidikan milik pemerintah
o Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
o Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di
lembaga- lembaga pemerintah.
4) Tingkat Pendapatan Rendah
Pemerintah mengatasinya dengan cara :
o Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang-
nya usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
o Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga
dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja.
o Penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha. Pembangunan/
menyediakan fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga dapat
mendorong kegiatan ekonomi.

6. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Kuantitas dan Kualitas Penduduk di


Indonesia
Kuantitas :
Menurut world meter jumlah penduduk indonesia saat ini 269 juta jiwa
atau 3,49% dari tottal populasi dunia. Indonesia berada peringkat ke 4 didunia
Kualitas pendikan :
Jumlah murid >50 juta dan tenaga pengajar 2.6 juta tersebar di lebih dari
250rb sekolah di Indonesia. Tetapi belum tersebar hingga pelosok.
Indonesia berada negara nomor 4 dengan sistem pendidikan ke 4 terbesar
didunia tetapi berdasar GEM ( global education monitoring) 2016. Unesco
kuliatas pendidikan di Indonesia perlu ditingkatkan lagi
Kualitas penduduk :
Menurut BPS, IPM ( indeks pembangunan manusia) pada tahun 2018
mencapi 71,39% atau naik 0.58 poin dibanding tahun sbelumnya. Dengan
percapaian itu Indonesia masuk kategori tinggi.
Pendapatan perkapita :
Pendapatan perkapita indonesia tahu 2018 mencapai 56 juta/ tahun, yang
dimana naik dari tahun sebelumnya.

7. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Laju Pertumbuhan Demografi


Penduduk di Indonesia
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu
wilayahtertentu setiap tahunnya. Kegunaannya adalah memprediksi jumlah
penduduk suatuwilayah di masa yang akan datang.
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan permasalahan krusial
yangdihadapi oleh negara-negara berkembang di dunia, khususnya negara-
negaraberpenduduk besar dan padat. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan data
dasar yangdiperoleh mengenai jumlah kelahiran, sehingga diperlukan berbagai
upaya yangberkesinambungan untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk.
Indonesia sebagai suatu negara yang sedang berkembang dengan penduduk
terbesar nomor empat di dunia,juga menghadapi persoalan yang serupa.
Definisi dari laju pertumbuhan penduduk itu sendiri adalah Angka yang
menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahun dalam jangka waktu
tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar. Laju
pertumbuhan penduduk dapat dihitung menggunakan tiga metode, yaitu
aritmatik, geometrik, dan eksponesial. Metode yang paling sering digunakan
di BPS adalah metode geometrik.

8. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Populasi Penduduk Berdasakan Usia


dan Jenis Kelamin
Berdasarkan survei penduduk antar sensus (Supas) 2015 jumlah
penduduk Indonesia pada 2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa.
Menurut jenis kelamin, jumlah tersebut terdiri atas 134 juta jiwa laki-laki dan
132,89 juta jiwa perempuan. Indonesia saat ini sedang menikmati masa bonus
demografi di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari usia
tidak produktif, yakni lebih dari 68% dari total populasi.
Adapun penduduk dengan kelompok umur 0-14 tahun (usia anak-anak)
mencapai 66,17 juta jiwa atau sekitar 24,8% dari total populasi. Kemudian
penduduk kelompok umur 15-64 tahun (usia produktif) sebanyak 183,36 juta
jiwa atau sebesar 68,7% dan kelompok umur lebih dari 65 tahun (usia sudah
tidak produktif) berjumlah 17,37 juta jiwa atau sebesar 6,51% dari total
populasi.

9. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Sumber Data Kependudukan


A. Sumber data
Bedasarkan tipenya sumber data kependudukan dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Sumber data primer
Sumber data primer adalah segala catatan asli atau data yang
diperoleh dari responden secara langsung. Contohnya tabel-tabel
kependudukan yang di terbitkan oleh BPS
2) Sumber data sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang sudah diolah dan disajikan
dengan baik dalam buku, laporan penelitian maupun karya tulis
terbitan-terbitan periodik atau buku tahunan.
Bedasarkan data kependudukan yang pokok itu di bagi menjadi 3
yaitu :
 Sensus penduduk
Sensus penduduk adalah keseluruhan proses mengumpulkan,
menghimpun, menyusun dan menerbitkan data demografi serta
ekonomi dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu
tertentu. Ada cara pencacahan dan sensus penduduk ada 2 cara
yaitu: Sensus De Jure, Sensus De Facto
 Registrasi penduduk
Registrasi penduduk merupakan sistem kegiatan yang di lakukan
oleh petigas pemerintah setempat yang meliputi pencatatan,
kelahiran, dan kematian. Tujuan dari registrasi ini sebagai suatu
pencacatan resmi dari peristiwa tertentu dan sumber yang
berharga dalam penyusunan proses perencanaan masyarakat.
 Survei penduduk
Survei penduduk dilakukan dengan sistem sampel atau dalam
bentuk studi kasus. Kelompok survei penduduk dibagi menjadi 3
yaitu : Survei tunggal, Survei ganda, Survei bertipe kombinasi
B. Dinamika penduduk
Dinamika penduduk adalah suatu proses perubahan penduduk secara
terus menerus yang di pengaruhi jumlah untuk suatu daerah tertentu.
Penyebab perubahan penduduk ada 2 yaitu
 Langsung yaitu tidak menggunakan variabel
Contoh : kelahiran, kematian, pendidikan penduduk
 Tidak langsung yaitu melalui variabel
Contoh : sosial,ekonomi,budaya

DAFTAR PUSTAKA

Tukiran. 2014. Kependudukan : Teori Mutakhir dan Parameter Dasar


Kependudukan. Universitas Terbuka. Jakarta
Kemenkes RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
World Bank. 2017. Population Total – Indonesia. (data.worldbank.org)
Badan Pusat Statistik. 2019. Konsep Kependudukan. (bps.go.id)

Anda mungkin juga menyukai