Anda di halaman 1dari 3

MATERI PRESENTASI

D. Permasalahan yang Diakibatkan Dinamika Penduduk


Setiap negara mempunyai masalah di bidang kependudukan. Masalah kependudukan
yang dihadapi suatu negara cenderung berbeda dengan yang dihadapi negara lain.
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia memiliki masalah-masalah
kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi.
1. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif (Demografis)
a. Jumlah Penduduk Besar
1) Jumlah penduduk Indonesia menempati nomor empat di dunia. Untuk jumlah
penduduk yang ada di Indonesia, data terakhir tercatat pada tahun 2015 sebesar
238.518.000 jiwa. Diproyeksikan pada 2020 meningkat sebanyak 271.066.000 jiwa.
Tentu saja menjadi masalah yang cukup rumit, yaitu pemerintah harus dapat
menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah
yang masih terbatas, masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih
banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh,
dan sebagainya.
2) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan
serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas, masalah ini
cukup sulit diatasi. Oleh karena itu, pemerintah menggalakkan peran serta sektor
swasta untuk mengatasi masalah ini.
b. Pertumbuhan Penduduk Cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun
ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961-1971 pertumbuhan penduduk
sebesar 2,1% per tahun, tahun 1971-1980 sebesar 2,32% per tahun, tahun 1980-1990
sebesar 1,98% per tahun, periode 1990-2000 sebesar 1,6% per tahun, periode
2000-2010 sebesar 1,49%, dan terus meningkat. Pertumbuhan penduduk yang
cepat dan tidak diimbangi dengan daya dukung lingkungan yang seimbang akan
mengakibatkan berbagai permasalahan baik lingkungan hidup, ekonomi, dan
sosial.
c. Persebaran Penduduk Tidak Merata
Di Indonesia terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau
Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Pulau Jawa.
Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan, Informasi, transportasi,
ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan
berusaha untuk melakukan migrasi ke wilayah tersebut dan akhirnya akan
berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan. Faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya persebaran penduduk sebagai berikut.
1) Kesuburan tanah daerah atau wilayah yang dituju, karena dapat dijadikan
sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
2) klim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah
umumnya tidak disenangi sebagai tempat tinggal.
3) Topografi atau bentuk permukaan tanah, pada umumnya masyarakat banyak
bertempat tinggal di daerah dataran.
4) Sumber air.
5) Perhubungan atau transportasi.
6) Fasilitas dan pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dan lain-lain.

2. Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif (Nondemografis)


1) Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah
Usaha untuk terus meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia terus
digalakkan. Namun, kembali lagi permasalan itu tetap muncul dan menjadi
PR bagi penentu kebijakan guna meningkatkan kualitas manusia
Indonesia. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari
pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka
pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk
yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang
memenuhi standar kesehatan.
2) Pendidikan yang Rendah
Kesadaran masyarakat akan pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah.
Dari HDI (Human Development Indeks) tahun 2011 pun rata-rata pendidikan
bangsa Indonesia masih pada angka 5.8 tahun. Dari sini pun sudah terlihat
bagaimana tingkat pendidikan di Indonesia. Tingkat pendidikan
diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga
pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah
membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan
penduduk.
3) Banyaknya Jumlah Penduduk Miskin
Kemiskinan juga menjadi salah satu masalah yang melanda Indonesia. Walau
Indonesia bukan termasuk negara miskin menurut PBB namun dalam
kenyataannya lebih dari 30 juta rakyat Indonesia hidup di bawah garis
kemiskinan. Yang lebih disayangkan lagi, Indonesia merupkan negara yang
kaya akan sumber daya alam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Tapi sungguh memprihatinkan ketika meihat bagaimana kemiskinan menjadi
bagian permasalahan di negeri yang kaya ini.

 Solusi dari Masalah Kependudukan

1. Pengurangan pertumbuhan penduduk. Salah satu cara yang sudah dilakukan oleh
pemerintah Indonesia adalah memberlakukan program Keluarga Berencana (KB).

2. Penyediaan air bersih

3. Melengkapi sarana dan prasarana kesehatan. Salah satu caranya dengan


membangun rumah sakit dan puskesmas.
4. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi, Menambah
jumlah tenaga kependidikan di semua jenjang Pendidikan, Melaksanakan
program wajib belajar Pendidikan dasar 9 tahun, Menyediakan kelengkapan
fasilitas Pendidikan, seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat keterampilan
lainnya, Menciptakan kurikulum Pendidikan yang sesuai, Meningkatkan kualitas
tenaga pengajar.

 Piramida Penduduk

1. Piramida Penduduk Muda (Ekspansive)

Piramida ini dicirikan dengan sebagian besar penduduknya termasuk dalam


kelompok usia muda. Banyaknya penduduk yang berusia muda menunjukkan
bahwa wilayah tersebut mempunyai angka kelahiran yang tinggi dan angka
kematian yang rendah. Sebagian besar terdapat di negara- negara berkembang,
seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Tiongkok, Mesir, dan
india.

2. Piramida Penduduk Dewasa (Stasioner)

Piramida penduduk jenis ini mempunyai bentuk yang seimbang atau jumlah
penduduk muda dan tua seimbang. Dengan demikian, wilayah dengan piramida
stasioner berarti mempunyai tingkat kelahiran dan kematian yang seimbang.
Terdapat di beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan
Inggris.

3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)


Piramida penduduk tua mempunyai ciri pada jumlah penduduk tua yang lebih
besar dibandingkan dengan jumlah penduduk muda. Hal ini menandakan wilayah
dengan jenis piramida ini mempunyai angka kematian yang rendah dan kelahiran
yang juga menurun dengan cepat. Negara yang berada pada fase ini, antara lain
Swedia, Jerman, dan Belgia.

Anda mungkin juga menyukai