Anda di halaman 1dari 8

1. Kualitas penduduk tercermin dari Pendapatan, Kesehatan, dan Pendidikan.

Di
Indonesia, kondisinya masih RENDAH. Bagaimanakah analisis masalah
demografi? Berikan penjelsan untuk transisi demografi di Indonesia!

Pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah, terutama di daerah pelosok. Hal ini
ditandai masih tingginya angka buta huruf dan angka putus sekolah di kalangan masnyarakat.
Infrastruktur yang belum memadai dan kuranganya perhatian pemerintah terhadap daerah
terbelakang ini menyebabkan masyarakatnya tidak bertekad untuk mengenyam pendidikan.

Masalah ini merupakan akar dari masalah yang lainnya, seperti pengetahuan tentang
dunia kerja yang kurang karen SDM nya yang buruk dan otomatis menyebabkan pendapatan
masyarakatnya yang rendah sehingga tidak adanya biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup
salah satunya kesehatan.

Kesehatan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan bermasyarakat. Apabila


tingkat kesehatan di daerah tersebut rendah, maka penyebaran penyakitnya pun akan mudah
dan angka kematian akan terus menerus meningkat.

2. Gizi Buruk

Pengertian

Gizi buruk atau yang dikenal sebagai kwashiorkor dalam dunia medis, merupakan
salah satu bentuk malnutrisi. Malnutrisi itu sendiri dapat dipahami sebagai kesalahan dalam
pemberian nutrisi. Kesalahan bisa berupa kekurangan maupun kelebihan nutrisi.

Pada dasarnya kwashiorkor bisa diartikan sebagai kondisi dimana seseorang


kekurangan asupan yang mengandung energi dan protein. Padahal protein dibutuhkan tubuh
dalam proses pembentukan sel-sel baru. Selain itu, asupan ini juga turut membantu proses
perbaikan sel-sel yang rusak.

Kwashiorkor kebanyakan menyerang anak-anak di negara-negara berkembang –


termasuk Indonesia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sebanyak 54%
kematian bayi dan balita disebabkan kondisi gizi buruk. Bahkan risiko kematian anak dengan
gizi buruk 13 kali lebih besar dibandingkan dengan anak normal.
Berikut adalah gejala seseorang terkena gizi buruk :

 Pucat, kurus, perut cembung, dan kehilangan massa otot pada keempat anggota
geraknya
 Anak terlihat sering gelisah
 Terjadi gangguan pertumbuhan meliputi berat badan dan tinggi badan
 Rambutnya menjadi mudah tercabut, tampak kusam, kering, dan sering terjadi
perubahan warna
 Dapat pula terjadi perubahan pada kulit, kulit menjadi bersisik, terdapat bercak-bercak
putih dan merah muda dengan tepi kehitaman
 Anak juga akan menderita anemia akibat kekurangan nutrien seperti zat besi dan
vitamin B kompleks.

Penyebab

Penyebab gizi buruk atau kwashiorkor adalah karena anak tidak memeroleh makanan
dengan kandungan energi dan protein yang cukup. Umumnya hal ini sering dikaitkan dengan
tingkat perekonomian yang rendah.

Itulah sebabnya kasus gizi buruk atau kwashiorkor banyak terjadi di negara
berkembang. Selain dikarenakan rendahnya tingkat perekonomian, kurangnya pengetahuan
orangtua akan nutrisi yang diperlukan tubuh anak juga turut memengaruhi.

Pada dasarnya gizi buruk atau kwashiorkor bukanlah gangguan yang terjadi secara


mendadak. Kondisi ini berlangsung secara perlahan. Karena itu penting untuk mencegah agar
anak tidak mengalami kondisi ini dengan cara memberikan asupan makanan cukup gizi.

Penanganan

Untuk mengatasi gizi buruk atau kwashiorkor dibutuhkan asupan nutrisi berupa kalori
dan protein yang mencukupi. Namun, pemberian nutrisi tersebut harus dilakukan secara
bertahap.
Pada tahap awal harus diberikan asupan kalori untuk memenuhi kebutuhan energinya
tanpa melibatkan asupan protein terlebih dahulu. Jika kebutuhan kalori sudah tercukupi,
barulah asupan protein nisa mulai diberikan.

Pemberian protein dapat dilakukan dari kadar yang rendah yang secara bertahap terus
ditambah. Hal ini dilakukan supaya saluran cerna penderita tidak kaget bila langsung diberi
asupan tinggi kalori tinggi protein.

Penanganan dirumah bisa dilakukan dengan mencukupkan kebutuhan gizi seimbang


bagi anak. Makanan yang dikonsumsi harus lengkap mengandung karbohidrat, lemak,
protein, vitamin dan mineral.

Namun ingatlah untuk memberikannya secara perlahan dan terkontrol. Untuk tahap
awal, pastikan Anda melibatkan bantuan dokter dalam mengontrol kondisi anak dengan gizi
buruk atau kwashiorkor yang Anda rawat.

Untuk mencegah terjadinya gizi buruk atau kwashiorkor pada anak Anda, berikanlah
makanan dengan gizi yang seimbang. Cukupi kebutuhan karbohidrat, lemak dan proteinnya.

Sumber protein yang bernilai tinggi bisa didapatkan dari produk hewani seperti susu,
keju, daging, telur, dan ikan. Anda juga bisa juga memanfaatkan protein nabati yang didapat
dari kacang hijau dan kacang kedelai
3. Kepadatan penduduk

Pengertian

Pengertian Kepadatan Penduduk adalah perbandingan dari jumlah penduduk dibagi


dengan luas wilayahnya. Contohnya : Setiap 1 Km2 wilayah dihuni oleh 120 penduduk, jika
melebihi batas tersebut menyebabkan terjadinya ledakan penduduk. Hal ini dapat kita lihat di
Indonesia yang laju pertumbuhan penduduknya meningkat pesat.

Pengertian Ledakan Penduduk adalah peningkatan jumlah penduduk yang terjadi


begitu cepat dan secara tiba-tiba di dalam satu wilayah.

Dampak kepadatan penduduk yang terjadi di Indonesia yaitu jumlah pengangguran


menjadi meningkat akibat kurangnya lapangan pekerjaan yang memicu peningkatan angka
kemiskinan, hal ini juga menyebabkan banyak penduduk yang mengalami kelaparan.

Penyebab

1. Faktor Kelahiran

Faktor ini merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap laju pertumbuhan
penduduk. Contohnya di Jawa timur, Data Badan Pusat Statistik Pada tahun 1971 jumlah
penduduk jawa timur mencapai 25 juta jiwa, pada tahun 1980 meningkat menjadi 29 juta,
pada tahun 1990 meningkat menjadi 32 juta, pada tahun 1995 meningkat menjadi 33 juta,
pada tahun 2000 meningkat menjadi 34 juta dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 37 juta
jiwa. Jika ini pertambahan penduduk ini terus terjadi, akan menyebabkan terjadinya
kepadatan penduduk.

2. Faktor Iklim dan Tempat Strategis

Faktor ini juga menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Dengan iklim yang
nyaman dan letak tempat yang strategis membuat penduduk beramai-ramai untuk menetap di
wilayah tersebut. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka secara perlahan akan
menyebabkan terjadinya kepadatan penduduk.

3. Faktor Ekonomi

Faktor ini juga menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Dengan terbukanya
lapangan pekerjaan di suatu wilayah menyebabkan penduduk berbondong-bondong untuk
menetap di wilayah tersebut. Hal inilah yang menjadi penyebab kepadatan penduduk di suatu
wilayah.

4. Faktor Sosial

Faktor ini menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Penduduk akan senang
dengan suatu tempat yang wilayahnya relatif aman. Jika suatu wilayah memiliki kondisi yang
relatif tidak aman, maka wilayah tersebut hanya akan ditempati oleh beberapa penduduk saja.

Penanganan

1. Dengan melakukan pengendalian angka kelahiran. Di Indonesia pemerintah melakukan


upaya pengendalian dengan memperkenalkan program KB (Keluarga Berencana) untuk
mengendalikan angka kelahiran di Indonesia dan penundaan usia untuk menikah.
2. Dengan melakukan pemindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya ke
wilayah yang kurang penduduknya. Dengan upaya ini akan mengurangi jumlah kepadatan di
wilayah yang padat penduduknya.
3. Dengan melakukan pemerataan lapangan kerja. Pemerataan lapangan kerja dilakukan
dengan mengembangkan Industri, pertanian, perkebunan, petambangan dan perikanan di
wilayah yang lain. Dengan upaya ini diharapkan penduduk tidak terfokus untuk mencari
pekerjaan di satu wilayah saja.
 
4. Kawasan Kumuh

Pengertian

Kawasan kumuh adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di


sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin. Kawasan kumuh dapat ditemui
di berbagai kota besar di dunia. Kawasan kumuh umumnya dihubung-hubungkan dengan
tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi. Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber
masalah sosial seperti kejahatan, obat-obatan terlarang dan minuman keras. Di berbagai
negara miskin, kawasan kumuh juga menjadi pusat masalah kesehatan karena kondisinya
yang tidak higienis.

Penyebab

Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi.


Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang
lebih baik di kota-kota. Dengan keterbatasan pengetahuan, ketrampilan, dan modal, maupun adanya
persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang- pendatang tersebut hanya
dapat tinggal dan membangun rumah dengan kondisi yang sangat minim di kota-kota. Di sisi lain
pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu
menyediakan hunian yang layak.

Faktor bencana.
Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh. Adanya bencana,
baik bencana alam seperti misalnya banjir, gempa, gunung meletus, longsor maupun bencana akibat
perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan
cepat. (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota, diakses tanggal 23/01/2011).
Penanganan

Berikut ini adalah beberapa upaya untuk menagani kasus Permukiman kumuh :

1. Penyuluhan tentang kesehatn lingkungan.


2. Pembinaan masyarakat sadar lingkungan.
3. Pembangunan infrastruktur publik.
4. Pemberdayaan ekonomi masyarakat.
5. Peningkatan pendidikan masyarakat.
6. Peningkatan kesehatan masyarakat.
7. Pembangunan rumah susun
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai