Di
Indonesia, kondisinya masih RENDAH. Bagaimanakah analisis masalah
demografi? Berikan penjelsan untuk transisi demografi di Indonesia!
Pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah, terutama di daerah pelosok. Hal ini
ditandai masih tingginya angka buta huruf dan angka putus sekolah di kalangan masnyarakat.
Infrastruktur yang belum memadai dan kuranganya perhatian pemerintah terhadap daerah
terbelakang ini menyebabkan masyarakatnya tidak bertekad untuk mengenyam pendidikan.
Masalah ini merupakan akar dari masalah yang lainnya, seperti pengetahuan tentang
dunia kerja yang kurang karen SDM nya yang buruk dan otomatis menyebabkan pendapatan
masyarakatnya yang rendah sehingga tidak adanya biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup
salah satunya kesehatan.
2. Gizi Buruk
Pengertian
Gizi buruk atau yang dikenal sebagai kwashiorkor dalam dunia medis, merupakan
salah satu bentuk malnutrisi. Malnutrisi itu sendiri dapat dipahami sebagai kesalahan dalam
pemberian nutrisi. Kesalahan bisa berupa kekurangan maupun kelebihan nutrisi.
Pucat, kurus, perut cembung, dan kehilangan massa otot pada keempat anggota
geraknya
Anak terlihat sering gelisah
Terjadi gangguan pertumbuhan meliputi berat badan dan tinggi badan
Rambutnya menjadi mudah tercabut, tampak kusam, kering, dan sering terjadi
perubahan warna
Dapat pula terjadi perubahan pada kulit, kulit menjadi bersisik, terdapat bercak-bercak
putih dan merah muda dengan tepi kehitaman
Anak juga akan menderita anemia akibat kekurangan nutrien seperti zat besi dan
vitamin B kompleks.
Penyebab
Penyebab gizi buruk atau kwashiorkor adalah karena anak tidak memeroleh makanan
dengan kandungan energi dan protein yang cukup. Umumnya hal ini sering dikaitkan dengan
tingkat perekonomian yang rendah.
Itulah sebabnya kasus gizi buruk atau kwashiorkor banyak terjadi di negara
berkembang. Selain dikarenakan rendahnya tingkat perekonomian, kurangnya pengetahuan
orangtua akan nutrisi yang diperlukan tubuh anak juga turut memengaruhi.
Penanganan
Untuk mengatasi gizi buruk atau kwashiorkor dibutuhkan asupan nutrisi berupa kalori
dan protein yang mencukupi. Namun, pemberian nutrisi tersebut harus dilakukan secara
bertahap.
Pada tahap awal harus diberikan asupan kalori untuk memenuhi kebutuhan energinya
tanpa melibatkan asupan protein terlebih dahulu. Jika kebutuhan kalori sudah tercukupi,
barulah asupan protein nisa mulai diberikan.
Pemberian protein dapat dilakukan dari kadar yang rendah yang secara bertahap terus
ditambah. Hal ini dilakukan supaya saluran cerna penderita tidak kaget bila langsung diberi
asupan tinggi kalori tinggi protein.
Namun ingatlah untuk memberikannya secara perlahan dan terkontrol. Untuk tahap
awal, pastikan Anda melibatkan bantuan dokter dalam mengontrol kondisi anak dengan gizi
buruk atau kwashiorkor yang Anda rawat.
Untuk mencegah terjadinya gizi buruk atau kwashiorkor pada anak Anda, berikanlah
makanan dengan gizi yang seimbang. Cukupi kebutuhan karbohidrat, lemak dan proteinnya.
Sumber protein yang bernilai tinggi bisa didapatkan dari produk hewani seperti susu,
keju, daging, telur, dan ikan. Anda juga bisa juga memanfaatkan protein nabati yang didapat
dari kacang hijau dan kacang kedelai
3. Kepadatan penduduk
Pengertian
Penyebab
1. Faktor Kelahiran
Faktor ini merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap laju pertumbuhan
penduduk. Contohnya di Jawa timur, Data Badan Pusat Statistik Pada tahun 1971 jumlah
penduduk jawa timur mencapai 25 juta jiwa, pada tahun 1980 meningkat menjadi 29 juta,
pada tahun 1990 meningkat menjadi 32 juta, pada tahun 1995 meningkat menjadi 33 juta,
pada tahun 2000 meningkat menjadi 34 juta dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 37 juta
jiwa. Jika ini pertambahan penduduk ini terus terjadi, akan menyebabkan terjadinya
kepadatan penduduk.
Faktor ini juga menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Dengan iklim yang
nyaman dan letak tempat yang strategis membuat penduduk beramai-ramai untuk menetap di
wilayah tersebut. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka secara perlahan akan
menyebabkan terjadinya kepadatan penduduk.
3. Faktor Ekonomi
Faktor ini juga menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Dengan terbukanya
lapangan pekerjaan di suatu wilayah menyebabkan penduduk berbondong-bondong untuk
menetap di wilayah tersebut. Hal inilah yang menjadi penyebab kepadatan penduduk di suatu
wilayah.
4. Faktor Sosial
Faktor ini menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Penduduk akan senang
dengan suatu tempat yang wilayahnya relatif aman. Jika suatu wilayah memiliki kondisi yang
relatif tidak aman, maka wilayah tersebut hanya akan ditempati oleh beberapa penduduk saja.
Penanganan
Pengertian
Penyebab
Faktor bencana.
Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh. Adanya bencana,
baik bencana alam seperti misalnya banjir, gempa, gunung meletus, longsor maupun bencana akibat
perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan
cepat. (Review Artikel Mengenai Masalah Permukiman Kota, diakses tanggal 23/01/2011).
Penanganan
Berikut ini adalah beberapa upaya untuk menagani kasus Permukiman kumuh :