Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPENDUDUKAN

MEMBUAT SOLUSI YANG APLIKATIF MENGENAI


MASALAH-MASALAH KEPENDUDUKAN DI
INDONESIA

DISUSUN OLEH :
1. ATHAYA SALSABILA (181040500030)
2. ARIEQ EKA PERMANA (1810140500020)
3. DAYANG PUTIH RANULYA
4. DESI FERIYANTI (181040500024)

5. FITRIYAH ISMAWATI (181040500016)


Negara Indonesia yang memiliki semua sumber daya alam maupun
sumber daya manusia sepertinya belum muncul ke permukaan 100%,
masih banyak yang belum tergali, sehingga Negara Indonesia terkesan
lambat dalam proses pembangunannya. Dengan jumlah penduduk yang
terus meningkat setiap tahunnya, Negara Indonesia belum mampu
menyejahterakan semua penduduknya. Berbagai dampak atas banyaknya
penduduk yang belum sejahtera akan mengakibatkan berbagai persoalan
yang berhubungan dengan kependudukan. Adapun masalah-masalah
kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain :

1. Permasalahan Kuantitas Penduduk di Indonesia


Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk
sebagai berikut :
a. Jumlah Penduduk Indonesia
Besarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah
penduduk yang ada. Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan
keempat terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
b. Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Peningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Angka
pertumbuhan penduduk Indonesia Lebih kecil dibandingkan Laos,
Brunei, dan Filipina.
c. Kepadatan penduduk Indonesia
Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk
terhadap luas wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya
adalah jumlah penduduk setiap satu km2 atau setiap 1mil2. permasalahan
dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata.
Kondisi demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya
pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, pemukiman kumuh dsb.
d. Susunan penduduk Indonesia
Sejak sensesus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia
berbentuk limas atau ekspansif. Artinya pada periode tersebut, jumlah
penduduk usia muda lebih banyak daripada penduduk usia tua. Susunan
penduduk yang seperti itu memberikan konsekuensi terhadap hal-hal
berikut :
- Penyediaan fasilitas kesehatan.
- Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah.
- Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja.
- Penyediaan fasilitas social lainnya yang mendukung
perkembangan penduduk usia muda.
Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :
1) Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk,
Dilakukan dengan cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan
jumlah kelahiran,menunda usia perkawinan muda, dan meningkatkan
pendidikan.
2) Pemerataan Persebaran Penduduk,
Dilakukan dengan cara transmigrasi dan pembangunan industri di
wilayah yang jarang penduduknya. Untuk mencegah migrasi penduduk
dari desa kekota, pemerintah mengupayakan berbagai program berupa
pemerataan pembangunan hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan
prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan.
2. Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan
dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai berikut :
a. Masalah Tingkat Pendidikan
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat
pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-
negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk
Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia
disebabkan oleh:
1. Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
2. Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan
penyediaan sarana pendidikan.
3. Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap
pembangunan adalah :
1. Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus
mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh
ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi
tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat
diperlukan dalam pembangunan.
2. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya
masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan
ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara
benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena
ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat.
Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat
jalannya pembangunan.
Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :
1) Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
2) Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan
Universitas Terbuka.
3) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah,
perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).
4) Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
5) Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
6) Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
7) Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
b. Masalah Kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya
angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas
kesehatan. Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:
1. Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
2. Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
3. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
4. Gizi yang rendah.
5. Penyakit menular.
6. Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah :
1. Terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah
pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut
jiwa manusia.
2. Jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek
pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya
pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.
Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :
1) Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
2) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
3) Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
4) Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah
sakit, dan lain-lain.
5) Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan
makanan.
6) Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan
lingkungan.
c. Masalah Tingkat Penghasilan/Pendapatan
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari
pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk
dalam suatu negara. Negara-negara berkembang umumnya mempunyai
pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:
1. Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan
lain-lain.
2. Jumlah penduduk banyak.
3. Besarnya angka ketergantungan.
Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3,
yaitu:
1. Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.
2. Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 1.00.
3. Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.
Dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap
pembangunan adalah:
1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan
pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik.
2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil
pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas
sosial menengah ke atas.
Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :
1) Menekan laju pertumbuhan penduduk.
2) Merangsang kemauan berwiraswasta.
3) Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.
4) Memperluas kesempatan kerja.
5) Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa

Adapun untuk bentuk dari permasalahan penduduk di indonesia, yang


lainnya dan segera untuk ditangani antara lain adalah sebagai berikut;
Permasalahan Penduduk di Indonesia dan Solusinya
Setidaknya ada 4 permasalahan kependudukan di Indonesia yang harus
segera diselesaikan, berikut inilah permasalahan dan solusinya;
Jumlah Penduduk Besar
Jumlah penduduk indonesia pada saat ini bisa dikatakan besar, bahkan
Indonesia menduduki penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Permasalahan
jumlah penduduk tersebut menimbulkan dampak yang berarti, antara
lain dampaknya adalah sebagai berikut;

 Ketersediaan bahan pangan terbatas.


 Sarana perumahan dan tempat tinggal kurang memadai.
 Fasilitas kesehatan, pendidikan, dan hiburan kurang.
 Angka pengangguran tinggi.
 Angka kriminalitas tinggi.

Dari penjelasan tersebut, pertumbuhan penduduk yang tinggi


menyebabkan jumlah penduduk di Indonesia semakin besar. Salah satu
tindakan untuk mengendalikan pertumbuhan yang tinggi adalah
melaksanakan program keluarga berencana (KB). Tujuan utama KB
adalah menekan angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan keluarga.
Artikel Terkait;

1. 8 Fungsi Keluarga Menurut Para Ahli


2. Pengertian Masyarakat, Unsur, Syarat, dan Bentuknya
3. 10 Jenis Pengangguran dan Contohnya di Indonesia

Kualitas Sumber Daya Manusia Rendah


Permasalahan penduduk di Indonesia yang kedua adalah rendahnya
kualitas sumber daya manusia, yang mana kualitas SDM ini dapat dilihat
berdasarkan fenomena berikut.

 Angka kematian bayi tinggi.


 Angka harapan hidup rendah.
 Tingkat pendidikan rendah.
 Kualitas kesehatan rendah.
 Rasio beban tanggungan tinggi.

Adapun solusinya yang bisa dilakukan untuk pernerintah adalah


meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, yaitu dengan
solusi-solusi antara lain sebagai berikut;

 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana serta prasarana


pendidikan.
 Membuka lapangan kerja melalui program padat karya.
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana kesehatan.

Komposisi Penduduk Tidak Seimbang


Permasalahan lain, dari kependudukan di Indonesia adalah adanya
komposisi penduduk yang tidak seimbang, terutama fenomena seperti ini
terjadi di kota dan desa. Dimana banyak penduduk diperkotaan yang
mengakibatkan banyaknya malasah sosial yang timbul di
masayrakat. Pengertian masalah sosial ini adalah keadaan yang mampu
merusak tatanan kehidupan.
Adapun solusi yang bisa dilakukan dalam upaya mengetasi komposisi
penduduk yang tidak simbang adalah memberika program tentang
penyulusan kesetaraan gender yang di dapatkan oleh seseorang, salah
satunya dalam politik yang masih terkait dengan identitas, dimana
politik identitas ini banyak menimbulkan permasalahan yang
menganggap wanita tidak layak menjadi pemimpin, atau tokoh tertentu
harus menjadi pemimpin.
Persebaran Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk Indonesia menjadi salah satu permasalahan
kependudukan, hal ini lantaran adanya ketidakmerataan dalam sisi
kehidupan bermasyarakat. Misalnya saja dengan banyaknya penduduk
luar Jawa ke Jawa sehingga penduduk Indonesia tenpusat di Pulau Jawa.
Adapun sebagai solusi atau pengaggulangan pemerintah untuk
meratakan persebaran penduduk di Indonesia, antara lain adalah;

 Persebaran pembangunan industri merata ke seluruh pelosok.


 Pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
 Peningkatan pendapatan masyarakat melalui pembangunan
koperasi unit desa (KUD).
 Pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, listrik, dan
telekomunikasi.

Dari penjelasan mengenai permasalahan penduduk di Indonesia dan


solusinya di atas dapat disimpulkan bahwa kependudukan yang diami
oleh suatu negara akan senantiasanya mengalami permasalahan yang
tidak bisa untuk dihindarkan, oleh karena itulah permasalahan apapun
pemerintah harus cepat dalam penangannya agar dampak negatif tidak
dialami oleh suatu masyarakat.
A. Masalah kependudukan
1. Masalah kuantitas penduduk
Negara Indonesia yang memiliki semua sumber daya alam maupun
sumber daya manusia sepertinya belum muncul ke permukaan 100%,
masih banyak yang belum tergali, sehingga Negara Indonesia terkesan
lambat dalam proses pembangunannya. Dengan jumlah penduduk yang
terus meningkat setiap tahunnya, Negara Indonesia belum mampu
menyejahterakan semua penduduknya. Berbagai dampak atas banyaknya
penduduk yang belum sejahtera akan mengakibatkan berbagai persoalan
yang berhubungan dengan kependudukan.
Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia
antara lain :
a. Jumlah penduduk Indonesia yang besar
Indonesia merupakan sebuah negara dengan jumlah penduduk yang
besar di dunia. Indonesia menduduki urutan ke 4 setelah china, india dan
Amerika Serikat. Berdasaarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah
penduduk Indonesia memiliki adalah sebesar 237,64 juta jiwa. Jumlah
penduduk yang tinggi merupakan salah satu modal dasar pembangunan.
Akan tetapi jika sumberdaya manusia yang berkualitas jumlahnya
terbatas, jumlah penduduk yang banyak menrupakan salah satu kendala
dalam melaksanakan pembangunan.

Pada dasarnya jumlah penduduk yang banyak menjadi fakta terpenting


dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek. Jumlah
penduduk yang banyak juga dapat memberikan manfaat untuk negara
tersebut yakni sebagai penyedia tenaga kerja dan mempertahankan
keutuhan negara.
Selain manfaat, banyaknya jumlah penduduk yang ada di Indonesia juga
memberikan masalah yang cukup rumit yaitu:
1. Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya,
2. Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan
pendidikan serta fasilitas sosial lainnya.

b. Pertumbuhan penduduk cepat


Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat,
walaupun ada kecendrungan menurun dengan adanya beberapa program
pemerintah seperti program keluarga berencana. Tetapi dari tahun ke
tahun tetap saja laju pertumbuhan pendudu tersebut masih tinggi atau
tetap seperti dari tahun 1990-2000 sama dengan laju pertumbuhan tahun
2000-2010.

Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010 (Persen)


Periode 1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-
2010
Laju Pertumbuhan 2,30 1,97 1,49 1,49

Dari data BPS tersebut, dapat dilihat laju pertumbuhan penduduk


Indonesia tahun 2000-2010 sebesar 1,49 persen pertahun. Artinya bahwa
rata-rata peningkatan jumlah penduduk Indonesia per tahun dari tahun
2000 sampai 2010 adalah sebesar 1,49 persen/pertahun. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap tahunnya antara tahun 2000 sampai 2010
jumlah penduduk Indonesia bertambah sebesar 1,49 persennya.

Laju pertumbuhan penduduk berdampak pada pemusatan penduduk di


kota-kota besar di Indonesia seperti di Jakarta, Surabaya, Medan, dan
kota-kota besar lainnya sehingga menimbulkan dampak buruk terhadap
lingkungan hidup seperti:
1. Munculnya permukiman liar dan kumuh
2. Sungai-sungai tercemar
3. Terjadinya pencemaran udara
4. Terjadinya masalah sosial seperti perampokan, pencurian, begal, dan
lain-lain

c. Persebaran penduduk tidak merata


Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran
penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut
tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk adalah angka yang
menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap kilometer pada
suatu wilayah negara.

Yogyakarta adalah wilayah yang memiliki kepadatan paling tinggi


dengan kepadatan >1000 orang/km2. Sedangkan wilayah di pulau Papua
merupakan wilayah yang memiliki kerapatan yangsangat keci yakni <10
org/km2. Berdasarkan peta 1 pula dapat kita lihat bahwa persebaran
penduduk di daerah Barat lebih rapat dibandingkan daerah Indonesia
Tengah apalagi Indonesia Timur. Dan kota-kota yang memiliki
kerapatan tinggi tersebut rata-rata adalah kota-kota yang telah maju di
bandingkan kota yang lainnya.

Banyaknya masyarakat Indonesia yang bermigrasi ke kota-kota besar


mengakibatkan terjadinya kepadatan di kota-kota besar. Kota yang
memiliki sumberdaya masusia yang banyak relatif lebih cepat
berkembang dibandingkan dengan wilayah dengan sumberdaya manusia
yang sedikit. Fasilitas dan perekonomian di daerah perkotaan akan
semakin meningkat. Sedangkan pada daerah yang ditinggalkan
penduduknya tidak mengalami kemajuan sama sekali sehingga terjadi
ketidak seimbangan antara pertumbuhan daerah perkotaan dan
pedesaan.
Selain itu Padatnya penduduk di kota menyebabkan lahan pertanian akan
semakin sempit karena dirubah menjadi pemukiman dan industri.

2. Masalah kualitas penduduk


a. Tingkat kesehatan penduduk yang rendah
Kualitas kesehatan penduduk indonesia tergolong masih rendah
meskipun telah mengalami perbaikan. Indikator untuk melihat kualitas
kesehatan penduduk adalah dengan melihat:
1. Angka kematian
2. Angka harapan hidup

Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dengan pendapatan


penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk, maka pengeluaran
untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang
pendapatannya tinggi dapat menikmati makanan yang memenuhi standar
kesehatan.

b. Tingkat pendidikan yang rendah


Tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur
kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan
dengan produktivitas kerja. Orang memiliki tingkat pendidikan yang
tinggi diharapkan punya produktivitas tinggi. Kenyataan yang terjadi di
indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi (sarjana) tetapi
menganggur. Hal ini juga disebabkan karena kurangnya lapangan kerja
yang dimiliki. Selain itu skil yang dimiliki SDM tersebut masih kurang
mendukung dengan lapangan kerja yang ada.

c. Tingkat kemakmuran yang rendah


Jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan
masih cukup besar meskipun negara Indonesia tidak termasuk negara
miskin. Sebanyak 37,5 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis
kemiskinan yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Perhatikan
peta 2 berikut ini.

Berdasarkan Data tingkat kabupaten mengenai persentase penduduk


yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional menunjukkan perbedaan
tingkat kemiskinan yang jelas antar kabupaten (Peta 2). Berdasarkan
peta 2 di atas terlihat bahwa daerah Indonesia timur masih mendominasi
sebagai sebaran daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi dibandingkan
daerah Indonesia tengah dan Indonesia Barat.

Dari 348 Kabupaten yang dianalisis di Indonesia, 214 kabupaten


mempunyai tingkat kemiskinan lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Diantara kabupaten-kabupaten tersebut, terdapat 65 kabupaten yang
memiliki 30% penduduk hidup di bawah garis kemiskinan nasional
(Tabel 1). Oleh karena itu, program penanggulangan kemiskinan harus
diprioritaskan ke kabupaten-kabupaten tersebut.

Berdasarkan data BPS tahun 2007, Kabupaten yang memiliki tingkat


kemiskinan paling banyak adalah yang terdapat di Provinsi Papua,
selanjutnya di susul oleh provinsi papua barat, maluku dan nusa
tenggara, yakni masing-masing 7 kabupaten. Sedangkan pada Indonesia
Barat adalah provinsi Aceh dengan 6 kabupaten sebagai daerah dengan
penduduk berada di bawah kemiskinan.
B. Solusi mengatasi masalah kependudukan
Solusi yang dapat dilakukan utuk mengatasi masalah kependudukan
yang Indonesia alami, diantaranya:
1. Dibidang kesehatan :
a. Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
b. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
c. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
d. Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit,
dan lain-lain.
e. Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan
makanan.
f. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan
lingkungan.

2. Dibidang Pendidikan :
a. Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
b. Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan
Universitas Terbuka.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung
sekolah,perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).
d. Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
e. Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
f. Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
g. Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.

3. Dibidang Ketenagakerjaan :
a. Merangsang kemauan berwiraswasta.
b. Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.
c. Memperluas kesempatan kerja.
d. Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa
4. Kepadatan penduduk :
a. Mengkampanyekan program Keluarga Berencana untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk.
b. Melakukan program transmigrasi sehingga persebaran penduduk
menjadi merata.
c. Mengajak generasi muda untuk menjadi generasi berencana, yaitu
menunda pernikahan sehingga tidak terjadi pernikahan usia dini.

Anda mungkin juga menyukai