Anda di halaman 1dari 8

PENDUDUK MERATA

EKONOMI MENJIWA INDONESIA JAYA

Lomba Karya Tulis Program KBN

Oleh

Jupri Marsal

NIS 8025

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SIJUNJUNG

2011
PENDUDUK MERATA
EKONOMI MENJIWA INDONESIA JAYA

Selama beberapa decade, kependudukan dan keluarga berencana tidak mendapat


perhatian khusus dari masyarakat. Kependudukan dan keluarga berencana dipandang
hanya sebagai testimonial, bahan olokan, politik,atau pun hal sepele yang tidak perlu
dibicarakan.
Saat itu,masyarakat enggan dan bersikap acuh pada program keluarga berencana
dan menganggap sebagai hal yang tabu untuk diperbincangkan.Jika masyarakat sadar,
betapa pentingnya keluarga berencana dibicarakan dan dilaksanakan, mungkin mereka
akan terbebas dari berbagai permasalahan hidup yang selama ini melanda bangsa ini.
Andaikan dari dulu masyarakat dan pemerintah bisa bekerja sama melaksanakan
program KB, niscaya tidak akan timbul berbagai persoalan. Masyarakat mengikuti KB
dan pemerintah siap melayani kemauan masyarakat itu, inilah hal yang diharapkan.
Tetapi apa yang terjadi? Setelah angka pengangguran bertambah tinggi,
pendapatan nasional semakin terpuruk, lalu angka kemiskinan semakin naik, semua orang
berusaha mencari solusinya , mulai dari elit politik, tokoh agama maupun ahli ekonomi.
Semua permasalahan itu berawal dari penduduk. Bukankah tahun 1978 ahli
kependudukan Malthus telah mengingatkan melalui bukunya “Essay On The Principle of
Population” bahwa penduduk akan selalu bertambah lebih cepat dibandingkan dengan
pertumbuhan bahan pangan, kecuali terhambat oleh moral restrains seperti wabah
penyakit atau malapetaka.
Berangkat dari pendapat Malthus, pertambahan penduduk perlu dikendalikan.
Cara pengendaliannya adalah melalui Keluarga Berencana (KB). Keluarga berencana
mampu mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera, yang kelak dapat menjadi cikal
bakal berkembangnya penduduk merata, ekonomi menjiwa, dan Indonesia jaya.

A. Pengertian Kependudukan dan Keluarga Berencana


Demografi berasal dari bahasa Yunani , yaitu demos yang berarti penduduk dan
graphien yang maknanya tulisan. Jadi demografi berarti tulisan tentang penduduk.
Definisi yang lebih luas adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan proses
penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah, penyebaran, dan
komposisi penduduk. Struktur penduduk selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut
terjadi karena proses demografi yakni kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan
perpindahan penduduk (migrasi)

Di negara berkembang seperti Indonesia, angka kelahiran merupakan suatu


permasalahan yang serius. Dimana tingkat kelahiran yang tinggi berdampak kepada
pertumbuhan penduduk yang tinggi pula. Sehingga untuk menekan angka kelahiran ini
diperlukan suatu langkah sistematis yang dikenal dengan Keluarga Berencana (KB).
Menurut Kamus Bahasa Indonesia(1997), Keluarga Berencana adalah gerakan untuk
membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Kedepannya
diharapkan akan mampu menekan angka kelahiran serendah-rendahnya.

B. Permasalahan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Hingga saat ini memang masih banyak orang yang menganggap bahwa teori yang
dikemukakan. oleh Malthus sudah tidak berlaku lagi karena adanya berbagai macam
kemajuan pada bidang pertanian yang bisa melipatgandakan hasil pangan. Tetapi, mereka
melupakan bahwa kemajuan teknologi bukanlah hanya pada bidang pertanian, tetapi juga
pada bidang kesehatan dan kedokteran. Jadi, tingkat kematian menurun dengan cukup
drastis sedangkan tingkat kelahiran tetap bertambah menurut primitifrate. Maka semakin
sesaklah bumi kita ini dan semakin sulitlah memenuhi kebutuhan pangan karena tingkat
pertumbuhan penduduk dunia yang sekitar 1,2 persen per tahun sedangkan lahan
pertanian hanya bertambah 0.8 persen saja. Jumlah lahan ini pun semakin hari semakin
berkurang saja karena semakin meningkatnya kebutuhan akan perumahan. Apalagi, kita
memang tak akan pernah bisa menciptakan teknologi yang bisa meningkatkan luas tanah
di planet bumi. Jadi, hanya bila suatu saat kita memang telah bisa mendirikan koloni di
planet Mars atau galaksi yang lain dan bisa pergi ke sana dengan ongkos setara naik
kereta Purbaya barangkali kita tak perlu susah payah mengatasi masalah kependudukan
ini. Jadi, prediksi Malthus, atau lengkapnya Thomas Robert Malthus (1766-1834), dalam
hal ini memang bisa dikatakan cukup tepat dan tetap berlaku hingga saat ini. Dan teori
Malthus tentang kependudukan yang ditulis dalam esainya yang berjudul Essay on the
Principle of Population juga sebenarnya turut memberikan pengaruh yang sangat besar
untuk meyakinkan Darwin tentang terjadinya proses seleksi alam dalam evolusi mahluk
hidup. Malthus menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan penduduk adalah berdasarkan
deret geometri (1, 4, 9, 16, ... dst.) sedangkan jumlah makanan hanyalah bertambah
menurut deret aritmetika (1, 2, 3, 4, ... dst.). Hal ini tentu pada akhirnya akan
menim¬bulkan persaingan antar Homo sapiens untuk memperebutkan sumber makanan
karena berlebihnya jumlah penduduk. Memang pada saat ini tidak perlu sampai ada
pertempuran antar negara untuk memperebutkan sumber makanan seperti yang terjadi
pada suku-suku primitif, tetapi persaingan antar individu untuk memperebutkan sumber
makanan (atau dalam hal ini cara untuk mencari makan alias pekerjaan) dalam skala yang
sangat... sangat besar ternyata juga tak kalah buruk akibatnya karena tempat yang tersedia
makin hari makin terbatas jumlahnya. Dalam masyarakat industri setiap orang memang
tak lagi mencari makan secara langsung dengan cara pergi ke sawah. Akibatnya, mereka
yang tidak mendapatkan tempat yang layak terpaksa mencari yang kurang layak, yang
tidak mendapatkan yang kurang layak terpaksa mencari yang tidak layak. Dan dari hari
ke hari mereka ini semakin besar saja jumlahnya. Ini tentu pada akhirnya menimbulkan
berbagai macam masalah sosial yang susah dibenahi.

Pengangguran yang semakin melimpah ruah ini pun pada akhirnya menimbulkan
banyak masalah, karena orang yang tidak bekerja bukan berarti mereka lalu tidak makan.
Mereka tetap makan dan banyak di antaranya yang kemudian terpaksa melakukan apa
saja untuk menyambung hidupnya, seperti jadi pemulung.

Pembangunan Negara kadangkala terhambat oleh permasalahan


kependudukannya. Kita telah mengetahui bahwa kependudukan erat kaitannya dengan
pertumbuhan penduduk dan hanya dapat dekendalikan dengan program KB.Walaupun
penduduk Indonesia belum sebanyak China, namun permasalahannya saat ini sudah
sedarurat itu.Permasalahan itu dapat dibagi menjadi permasalahan kuantitas dan
permasalahan kualitas.
1.Permasalahan penduduk secara kuantitatif, adalah sebagai berikut:

a. Jumlah Penduduk Indonesia.

Jumlah penduduk Indonesia memang tidak sebanyak China yang hamper 1,3
miliar.Menurut mantan ketua DPR RI,Agung Laksono,menjelaskan bahwa jumlah
penduduk Indonesia mencapai 200 juta jiwa dan diperkirakan akan terus terjadi
peningkatan yang lebih besar jika program-program seperti KB tidak terlaksana dengan
baik.

b. Pertumbuhan Penduduk Indonesia.


Peningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk.Angka pertumbuhan
penduduk Indonesia sekitar 1,175% per tahun

c. Kepadatan penduduk Indonesia.


Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas
wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlsh penduduk setiap
satu km2 atau setiap 1mil2. permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah
persebarannya yang tidak merata. Persebaran penduduk Indonesia hanya memusat di
pulau Jawa dan itupun berada pada kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi serta di beberapa kota besar lainnya. Kondisi demikian
menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan,
kriminalitas, dan pemukiman kumuh.

d. Susunan penduduk Indonesia

sejak sensus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia berbentuk


limas atau ekspansif. Artinya pada periode tersebut, jumlah penduduk usia muda lebih
banyak daripada penduduk usia tua.Jika penduduk usia muda tersebut memiliki
keahlian maka ini akan menjadi sumber daya manusia yang berguna,namun Indonesia
memiliki penduduk usia muda dengan kualitas yang rendah sehingga menimbulkan
permasalahan yang kompleks.
2. Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia

a. Tingkat Kesehatan : Kondisi kesehatan di Indonesia masih belum ada kemajuan.


Dibandingkan dengan Negara yang lain Indonesia masih tertinggal jauh. Kondisi
demikian terjadi karena masih rendahnya pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang
ada masih belum memenuhi kebutuhan seluruh penduduk.
b. Tingkat pendidikan : Merupakan modal pembangunan yang penting disamping kesehatan.
Kemajuan pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari lama sekolah dan tingkat melek
huruf penduduk.
c. Lama Sekolah: lama sekolah seseorang dapat menunjukan tingkat pendidikannya. Lama
sekolah penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Artinya, tingkat pendidikan
masyarakat Indonesia rata-rata masih berada pada taraf pendidikan dasar.
d. Tingkat buta huruf: seseorang dikatakan melek huruf jika orang tersebut dapat membaca
atau tidak buta huruf. Kemajuan tingkat melek huruf di Indonesia tergolong pesat.
e. Tingkat Pendapatan per Kapita (Percapita Income=PcI): adalah rata-rata pendapatan
penduduk suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan perkapita secara umum
menggambarkan kemakmuran suatu Negara.

C. Cara Mengatasi Permasalahan Kependudukan


1. Semua Keluarga Ikut KB
Yakni setiap penduduk yang telah menikah diwajibkan untuk mengikuti program
KB.Pemerintah harus bisa mendorong penduduk agar bisa ikut KB,baik melalui
penyuluhan oleh bidan-bidan pada tingkat desa, puskesmas ikut memberikan sumbangsih
berupa sarana dan prasarana,kemudian dikordinir oleh kepala dinas kesehatan masing-
masing kabupaten/kota.Kemudian kepada PNS harus ditekankan semuanya ikut
KB,apabila ada PNS yang belum mengikutinya maka bisa dikenakan sanksi berupa
penundaan kenaikan pangkat dan jika ada yang memiliki anak lebih dari dua orang dapat
dikenakan pemotongan tunjangan.Kemudian muncul pertanyaan,mengapa hanya kepada
PNS saja? Karena PNS merupakan suatu subjek dari organisasi pemerintah yang
memberikan contoh kepada masyarakat.
2. Pemerataan Penduduk
Apabila program ini terwujud maka pemerintah akan lebih mudah memantau
pertumbuhan penduduk dan selanjutnya dapat memetakan persebaran pemerataan
penduduk.Program transmigrasi menjadi andalan utama.Namun program ini perlu
dikelola secara matang.Kiranya perlu transmigrasi dilaksanakan ke daerah Papua karena
disana selain penduduknya sedikit,para transmigran tersebut dapat bekerja pada bidang
pertambangan.Maka disinilah peran pemerintah yang paling penting yakni menggaet
investor agar bisa mengelola daerah Indonesia timur baik berupa tambang,pertanian
modern,maupun pariwisata.Jadi,pemerintah tidak hanya bisa mentransmigrasi penduduk
yang tingkat pengetahuannya rendah tetapi juga menjangkau penduduk dengan tingkat
pengetahuan tinggi sebagai tenaga pengolah pariwisata dan tambang.Setelah dunia
pariwisata berkembang,maka pemerintah daerah setempat bekerja sama dengan
pemerintah pusat bisa mendirikan sekolah berbahasa asing bagi putra daerah
setempat.Sehingga kedepannya mereka bisa bekerja minimal sebagai pemandu wisata.

3. Pendidikan Merata
Bila penduduk telah merata,pemerintah bisa melihat kondisi fisik masing-masing
wilayah.Maka pemerintah dapat mendirikan sekolah dengan basis dasar adalah kondisi
daerah,adat,dan peluang kerja.Saat ini,perguruan tinggi terbaik hanya berpusat di pulau
Jawa,sehingga menimbulkan gelombang urbanisasi besar-besaran.Jika perguruan tinggi
disetiap pulau telah lengkap fasilitasnya serta mendapat pengakuan sebagai perguruan
tinggi terbaik maka tidak akan terjadi urbanisasi ke pulau Jawa secara serentak.
4. Peningkatan Perekonomin
Persebaran penduduk yang telah merata dan diimbangi dengan pendidikan
melahirkan sumber daya manusia yang baik.Inilah yang diharapkan mampu
membangun ekonomi Indonesia.Pemerintah harus mengembangkan pertanian di Pulau
Sumatera dan komoditas seperti padi,ubi,jagung,dan lain-lain menjadi
unggulannya.Kemudian Pulau Jawa sebagai daerah industri yang mampu bersaing
dengan negara lain di dunia.Pulau Kalimantan dan Papua sentral pertambangan di
Indonesia.Selain itu Pulau Sulawesi dapat dikembangkan tentang hal kelautannya.Dan
tidak ketinggalan Bali dan Nusa Tenggara sebagai daerah pariwisata dan
peternakan.Apabila semua itu telah ada di Indonesia,niscaya bangsa ini terbebas dari
berbagai krisis.

Dari keseluruhan dapat kita simpulkan betapa pentingnya Keluarga Berencana (KB) kita
terapkan.Karena dari sanalah berawal permasalahan social ekonomi yang melanda bangsa ini
selama beberapa dekade.Masyarakat harus bisa mengikuti program pemerintah jika
menginginkan kehidupan serasi dan seimbang.Penduduk yang banyak dan tidak merata serta
tidak berkualitas telah terbukti menjadi beban pemerintah yang menjalar pada permasalahan lain
seperti krisis ekonomi,pengangguran dan kemiskinan.Oleh sebab itu diharapkan masyarakat bisa
mandiri melaksanakan program KB dengan hati nurani dan penuh kesadaran.

Kepustakaan
Uli,Marah.2007.Geografi SMA dan MA Kelas XI.Jakarta:Esis.
www.scribd.com
www.beritanet.com

Anda mungkin juga menyukai