Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

DAMPAK MASALAH KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN

HIDUP

Nama: Rizki Agustin RHB

Prodi: PPKN

NIM: 176110058
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama ini, masalah kependudukan boleh dikatakan masih kurang mendapat perhatian dari
masyarakat maupun tokoh-tokoh masyarakat, Baik itu dari para politisi, tokoh agama, pakar
ekonomi maupun tokoh masyarakat lainnya. Memang pada saat ini sebagian besar orang pada
umumnya sudah tidak berkeberatan lagi dengan program untuk mengon¬trol kelahiran, tetapi
sayangnya masih kurang sekali kesadaran untuk melaksanakannya. Dianggap sebagai hal
yang tidak penting. Padahal, kalau kita mau menyadari, sebenarnya masalah kependudukan
ini adalah masalah yang teramat penting. Tidak kalah pentingnya dengan berbagai macam
masalah lainnya yang seringkali kita perdebatkan dalam berbagai seminar dan diskusi. Dan
sebenarnya berkaitan erat dengan masalah ekonomi, hukum dan norma agama. Jadi, memang
tidak bisa diabaikan begitu saja.
Sebenarnya, masalah kependudukan ini sudah bisa diatasi dengan baik bila saja sejak dulu
sudah ada upaya yang sungguh-sungguh dari pihak pemerintah maupun tokoh-tokoh
masyarakat untuk mengatasi masalah ini. Sayangnya, hal itu dulu masih belum ada. Dulu
masih banyak orang yang menentang program KB. Kalau pun sudah ada yang
menyetujui¬nya, umumnya mereka masih enggan melaksanakannya. Pada zaman Orde
Lama, dari pihak pemerintah pun tidak ada kesadaran akan masalah ini. Pada saat itu jumlah
penduduk Indonesia masih berkisar 100 juta jiwa dan seandainya pada saat itu sudah ada
upaya yang sungguh-sungguh tentunya tidak perlu penduduk Indonesia meledak seperti
sekarang ini.
Selain menimbulkan berbagai macam masalah sosial, jumlah penduduk yang semakin
bertambah ini juga menimbulkan dampak pada masalah yang lain, yaitu masalah lingkungan.
Semakin banyak penduduk berarti semakin banyak areal persawahan dan hutan yang berubah
fungsi menjadi pemukiman penduduk. Dan bila tadi sudah dibahas bagaimana jumlah
penduduk yang semakin bertambah ini menyebabkan urbanisasi dan menimbulkan berbagai
masalah sosial di kota-kota, maka kali ini kita bisa melihat bagaimana mereka yang tinggal
menetap di desa pun menimbulkan masalah lain yang tak kalah seriusnya, yaitu kehancuran
hutan yang ada, termasuk juga hutan lindung yang mesti dijaga.
Meski demikian, ini bukanlah berarti bahwa perusakan hutan oleh perusahaan raksasa
kemudian kita abaikan begitu saja sebab jumlah 20 hingga 40 persen dari ratusan juta hektar
bukanlah jumlah yang sedikit. Dan bila dibiarkan, maka lama-lama pun akan bisa
menghancurkan seluruh hutan yang ada .
Dalam mengatasi masalah ligkungan, mestinya kita menyusun rencana program dan kegiatan
yang kreatif, inovatif dan realistis yang didukung oleh SDM yang trampil dan anggaran yang
memadai. Program dan kegiatan yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan
lingkungan, diantaranya :
Program Konservasi Sumber Daya Alam dengan kegiatan-kegiatan, antara lain :
pemeliharaan sungai dan situ, pembuatan sumur resapan dan biopori yang bertujuan untuk
mengatasi bahaya banjir dan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) bertujuan untuk
menanggulangi polusi udara di kota.
Program Pengawasan dan Penegakkan Hukum dengan kegiatan-kegiatan, antara lain :
pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup, pengawasan terhadap
kegiatan industri yang bertujuan untuk pentaatan oleh masyarakat/ industri terhadap
ketentuan dan kebijakan bidang lingkungan dan penanganan kasus bagi masyarakat/industri
yang merusak dan mencemari lingkungan hidup.
Program Pemantauan dan Pemulihan Lingkungan Hidup dengan kegiatan-kegiatan :
pemantauan kualitas lingkungan (air, tanah, udara) yang bertujuan untuk mengetahui status
kondisi lingkungan di Kota Tangerang secara terus menerus, peningkatan kesadaran dan
peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PERTAMBAHAN PENDUDUK 

Pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan banyak atau sedikitnya


pertumbuhan penduduk tiap tahun dalam kurun waktu tertentu, umumnya 10 tahun. Indonesia
merupakan negara yang memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Adapun tindakan yang telah
dan dapat dilakukan oleh pemerintah dalam mengontrol laju pertumbuhan penduduk adalah:

1. Program keluarga berencana

             Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang
sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah
keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi,
Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai
dicanangkan pada tahun akhir 1970-an. Tujuan umum adanya program kelurga berencana
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan
mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

2. Meningkatkan sumber daya manusia yang telah ada

             Peningkatan sumber daya manusia yang telah ada dapat dilakukan dengan pendidikan
formal maupun informal, sehingga dapat menunjang peningkatan produktifitas guna
mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi di
Indonesia menyebabkan tidak meratanya penduduk dalam suatu wilayah. Meskipun
pemerintah telah melakukan berbagai program untuk menekan laju pertumbuhan tersebut,
namun dampak negatif seperti banyaknya tingkat pengangguran akibat tidak seimbangnya
jumlah tenaga kerja dengan jumlah lapangan kerja, tidak dapat dihindarkan. Karena tidak
meratanya jumlah penduduk menyebabkan sumber potensial dalam suatu sektor pendapatan
negara juga tidak bekerja maksimal. Hal inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di
Indonesia masih tinggi.

3. Tingkat penduduk terhadap investasi   

            Investasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam pertumbuhan
perekonomian suatu negara. Indonesia sebagai Negara yang memiliki potensi yang besar,
dalam hal ini tentunya juga berupaya menarik investor sebanyak-banyaknya. Indonesia
memiliki daya tarik diantaranya dikarenakan memiliki sumber daya manusia  yang potensial.
Namun sayangnya, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang belum merata dan belum
banyak terdidik. Hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian khusus pemerintah kita dalam
upaya memajukan perekonomian Negara.

            Jadi, semakin rendah laju pertumbuhan penduduk suatu negara akan semakin
menguntungkan bagi peningkatan kemakmuran negara tersebut. Laju pertumbuhan penduduk
yang tinggi akan menimbulkan banyak masalah bagi negara jika tidak diikuti dengan
peningkatan produksi dan efisiensi dibidang lainnya. Banyaknya jumlah penduduk akan
menambah beban sumber daya produktif terhadap sumber daya yang belum produktif yang
akibat lanjutnya akan menciptakan masalah sosial yang cukup rumit.

B. PEMBANGUNAN MEMENGARUHI KEBUDAYAAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai budaya.

Menurut Munandar Sulaiman (1992), faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan


perkembangan nilai budaya adalah :

1.      Jarak komunikasi antara kelompok etnis

Masih terdapat jarak komunikasi antara kelompok etnis, hal yang sering menimbulkan
konflik budaya seseorang yang bergerak dari satu kelompiok etnis ke kelompok etnis yang
lain. Contoh migdrasi ke kelompok etnis yang berbeda mungkin menimbulkan pergeseran
sistem nilai budaya yang sudah ada di daerah kelompok etnis penduduk asli, misalnya
menganggap rendah status etnis pendatang (negatif), tetapi mungkin juga etnis pendatang
menjadi penggerak pembangunan di daerah kelompok etnis penduduk asli (positif).

2.      Pelaksanaan pembangunan

Pelaksanaan pembangunan yang terus menerus akan dapat merubah sistem nilai ke arah yang
positif dan negatif.

·         Pergeseran sistem nilai yang mengarah ke perbaikan antara lain :

a.       Pola hidup tradisional, dan bertaraf lokal yang berbau mistis, berubah menjadi pola
hidup modern bertaraf nasional-internasional yang berbasis ilmu pengetahuan dan teklnologi.

b.      Pola hidup sederhana yang hanya bergantung pada alam lingkungan, meningkat
menjadi pola hidup modern yang mampu menguasai alam lingkungan dengan dukungan
prasarana dan sarana serta teknologi.

c.       Pola hidup makmur yang hanya kecukupan sandang, pangan, dan perumahan
meningkat menjadi pola hidup makmur dan juga sehat, teratur, bersih dan senang serta aman
sesuai dengan standar menurut ilmu pengetahuan dan teknologi.

d.      Kemampuan kerja yang hanya berbasis kekuatan fisik dan pengalaman, meningkat
menjadi kemampuan kerja berbasis keahlian, dan ketrampilan yang didukung teknologi.

·         Pergeseran sitem nilai yang mengarah negatif antara lain :


a.           Penggusuran hak milik seseorang untuk kepentingan pembangunan tanpa prosedur
hukum yang pasti dan tanpa ganti kerugian yang layak, bahkan tanpa ganti kerugian sama
sekali.

b.           Mengurangi atau meniadakan arti kemanusiaan seseorang memandang manusia


sebagai obyek sasaran yang selalu dikenai penertiban, serta hak asasinya tidak dihargai.

c.           Tindakan sewenang-wenang dan tidak ada kepastian hukum dalam hubungan antara
penguasa / pejabat / majikan dengan rakyat bawahan /buruh.

3.      Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menimbulkan konflik dengan tata nilai


budaya yang sudah ada, perubahan kondisi kehidupan manusia, sehingga manusia bingung
sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakan. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen
teknologi yang selain memiliki segi positif, juga memiliki segi negatif.Sebagai dampak
negatif teknologi, manusia menjadi resah. Keresahan manusia muncul akibat adanya benturan
nilai teknologi modern dengan nilai-nilai tradisional (konvensional). Ilmu pengetahuan dan
teklnologi berpihjak pada suatu kerangka budaya.
BAB 3

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Masalah yang timbul akibat kependudukan di Indonesia sangat berpengaruh bagi


pembangunan. Namun, pemerintah dan masyarakan mesti mengetahui dapak yang akan
timbul, dikarenakan angka kelahiran yang sangat besar.

Bukan hanya permasalahan yang akan dipengarui oleh angka kelahiran, tapi lingkungan pun
akan rusak. Dimana tingkat penganguran akan semakin banyak, angka kemiskinan, dan
kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh padatnya penduduk. Bangsa Indonesia belum
berhasil untuk mensejahtrakan penduduknya, karena masih banyaknya masyarakat yang
tergolong pada kreteria kurang mampu, miskin, banyak anak, lingkungan yang kurang
memadai.

B.SARAN

Saran penulis mari kita sama-sama menyukseskan program pemerintah tentang KB dan
peduli
akan lingkungan sehingga tercapainya tujuan bangsa yaitu mensejahtrakan rakyat.
Daftar Pustaka

Bintarto, R. 1983. Interaksi Desa Kota dan Permasalahan nya. Jakarta: Ghalis-


Indonesia Moh.

Herlianto, 1997. Urbanisasi Pembangunan dan Kerusuhan Kota. Bandung:PT.


Alumni

Martopo, Sugeng. 1992. Pembangunan Berwawasan Lingkungan.


Yogyakarta:PPLH UGM

Undang-undang Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 23 Tahun 1997

Soerjani, dkk, 1987. Lingkungan: Sumberdaya Alam dan Kependudukan Dalam


Pembangunan. Jakarta: UI Press

Sunu, Pramudya, 2001.  Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO


14001, Terbitan Pertama, PT. Gramedia Indonesia, Jakarta.

Suparmoko. 2000. Ekonomika Lingkungan. Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE

Anda mungkin juga menyukai