oleh:
M RIAN SULFIAN
A211 11 126
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. Tuhan semesta alam yang telah
memberikan rahmat hidayah dan innayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini dengan judul : Pembangunan Ekonomi dan Kemiskinan sebagai bahan
penilaian final test pada mata kuliah Ekonomi Pembangunan, fakultas ekonomi dan bisnis,
Universitas Hasanuddin.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dosen pembimbing Bpk. Drs.
Bakhtiar Mustari, M.Si dan Bpk. Dr. Sabir, SE,M.Si atas arahan dan ilmu yang telah di
bagikan kepada saya selama mengikuti perkuliahan.
Meskipun sangat sederhana dan masih terdapat banyak kekurangan di dalamnya, saya
sangat berharap makalah ini dapat memberi sumbangsi intelektual di dunia pendidikan dan
bermanfaat bagi orang lain. Oleh karenanya, saya sangat memohon maaf yang sebesarbesarnya atas kekurangan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini.
Assalamialaikum wr. Wb.
8 Desember 2015
M Rian Sulfian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problem yang muncul dalam
kehidupan masyarakat, khususnya
berkembang. Masalah kemiskinan ini meuntut adanya suatu upaya pemecahan masalah
secara berencana, terintegrasi dan menyeluruh dalam waktu yang singkat. Upaya
pemecahan masalah kemiskinan tersebut sebagai upaya untuk mempercepat proses
pembangunan yang selama ini sedang dilaksanakan.
Istilah kemiskinan sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang asing lagi dalam
kehidupan rakyat Indonesia. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan ditinjau dari
segi materi (ekonomi). Dari kegagalan dalam mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan
ketimpangan pendapatan secara berarti, maka para ahli kemudian bergeser dari pencipta
lapangan kerja yang memadai, penghapusan kemiskinan, dan akhirnya penyediaan
barang-barang dan jasa kebutuhan dasar bagi seluruh penduduk.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai bahan tugas dalam kelas
mata kuliah Ekonomi Pembangunan, yang kemudian bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pembangunan dan kemiskinan yang berada di lingkungan sekitar ditinjau dari
pembangunan ekonomi.
C. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pembangunan?
b. Apa saja indicator-indikator pembangunan?
c. Apa saja dampak dari pembangunan?
d. Apa yang dimaksud dengan kemiskinan?
e. Apa saja indicator-indikator kemiskinan?
f. Apa hubungan antara pembangunan dan kemiskinan?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBANGUNAN DAN KEMISKINAN
A. Pembangunan
1. Pengertian Pembangunan
Pembangunan adalah proses untuk melakukan perubahan atau suatu usaha atau
rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar
oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan
bangsa (nation building). Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang
mencakup seluruh sistem sosial seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan,
pendidikan dan tekhnologi, kelembagaan, dan budaya. Dalam pengertian lain,
pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai
aspek kehidupan masyarakat.
Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan adanya pemikiran
yanbg mengidentikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan
modernisasi dan industrialisasi, bahkan oembangunan dengan westernisasi. Seluruh
pemikiran
tersebut
didasarkan
pada
aspek
perubahan
dimana
pembangunan.
yang
menyangkut berbagai aspek, pemikiran tentang modernisasi pun tidak lagi hanya
mencakup bidang ekonomi dan industri, melainkan telah merambah ken seluruh aspek
yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, modernisasi diartikan
sebagai proses transformasi dan perubahan dalam masyarakat yang meliputi segala
aspeknya, baik ekonomi, industri, sosial, budaya, dan sebagainya.
Menurut Quraish shihab prinsip-prinsip yang menjadi landasan untuk pembangunan
yaitu sebagai berikut:
a. Tauhid. Prinsip ini tidak hanya diartikan sebagai kepercayaan tentang keesaan
Tuhan, namun mencakup pengertian bahwa segala sesuatu harus dikaitkan dengan
keesaan-Nya sebagai sumber dari segala sumber.
b. Rububiyah. Tuhan memelihara manusia antara lain melalui petunjuk-petunjukNya, rahmat dan rezeki-Nya, sehingga harus disyukuri.
c. Khilafah. Prinsip ini menetapkan kedudukan dan peranan manusia sebagai
makhluk yang telah menerima amanat setelah ditolak oleh makhluk-makhluk
lainnya (QS. 33: 72)
d. Tazkiyah. Prinsip ini menetapkan bahwa hubungan antara manusia dengan Tuhan,
sesamanya dan alam lingkungannya, harus selalu diliputi oleh kesucian serta
pemeliharaan nilai-nilai agama, akal, jiwa, harta dan kehormatan manusia.
2. Indikator Pembangunan
Sejumlah indicator ekoomi yang dapat dihunakan oleh lembaga-lembaga internasional
antara lain pendapatan perkapita, struktur perekonomian, urbanisasi, dan jumlah
tabungan. Berikut merupakan lima indicator pembangunan:
a Pendapatan perkapita
Dalam perspektif makroekonmi, indikator ini merupakan bagian kesejahteraan
manusia yang dapat diukur sehingga dapat menggambarkan kesejahteraan dan
kemamuran masyarakat. Tampaknya pendapatan perkapita telah menjadi indikator
makroekonomi yang tidak bisa di abaikan, walaupun memeiliki beberapa
b
kelemahan.
Struktur ekonomi
Dengan adanya perkembangan ekonomi dan peningkatan perkapita, konstribusi
sektor manufaktur/industri dan jasa terhjadap pendapatan nasional akan meningkat
terus. Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan
meningkatkan permintaan atas barang-barang industri, yang akan diikuti oleh
indikator pembangunan.
Indeks Kualitas Hidup (IKH)
IKH atau Physical Quality of Life Index (PQLI) digunakan untuk mengukur
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Misalnya, pendapatan nasional
sebuah bangsa dapat tumbuh terus, tetapi tanpa diikuti oleh peningkatan
kesejahteraan sosial. Indeks ini dihitung berdasarkan kepada (1) angka rata-rata
harapan hidup pada umur satu tahun, (2) angka kematian bayi, dan (3) angka
melek huruf. Dalam indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi
akan menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan
keluarga yang langsung berasosiasi dengan kesejahteraan keluarga. Pendidikan
yang diukur dengan angka melek huruf, dapat menggambarkan jumlah orang yang
memperoleh akses pendidikan sebagai hasil pembangunan. Variabel ini
menunjukan kesejahteraan masyarakat, karena tingginya status ekonomi keluarga
e
nilai budaya yang membawa perubahan pula dalam hubungan interaksi manusia dalam
masyarakatnya. Walaupun kata pembangunan mempunyai makna yang berbeda-beda,
namun satu makna yang diterima oleh masyarakat umum ialah perubahan.
Pembangunan kadang kala digunakan dalam pengertian yang sempit hanya sebagai
industralisasi atau pemodernan. Bagaimanapun dalam makna yang luas ia bermaksud
meningkatkan derajat manusia dalam sebuah masyarakat tertentu. Pembangunan adalah
upaya untuk meningkatkan nilai kehidupan semua masyarakat dalam segala bidang.
Diakui secara umum bahwa kebudayaan merupakan unsur penting dalam proses
pembangunan suatu bangsa. Terlebih lagi jika bangsa itu sedang membentuk watak dan
kepribadiannya yang lebih serasi dengan tantangan zamannya.
Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata, materil, dan spiritual berdasarkan pancasila. Bahwa hakikat
pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, sudah tentu
pendekatan dan strategi pembangunan hendaknya menempatkan manusia sebagai pusat
interaksi kegiatan pembangunan spiuritual maupun material.
Pembangunan yang melihat manusia sebagai makhluk budaya, dan sebagai sumber
daya dalam pembangunan. Hal itu berarti bahwa pembangunan seharusnya mampu
meningkatkan harkat dan martabat manusia. Menumbuhkan kepercayaan diri sebagai
bangsa. Menumbuhkan sikap hidup yang seimbang dan berkepribadian utuh. Memiliki
moralitas serta integritas sosial yang tinggi. Manusia yang takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Pembangunan telah membawa perubahan dalam masyarakat. Perubahan itu nampak
terjadinya pergeseran sistem nilai budaya, penyikapan yang berubah anggota masyarakat
terhadap nilai-nilai budaya. Pembangunan telah menimbulkan mobilitas sosial, yang
diikuti oleh hubungan antar aksi yang bergeser dalam kelompok-kelompok masyarakat.
Sementara itu terjadi pula penyesuaian dalam hubungan antar anggota masyarakat. Dapat
dipahami apabila pergeseran nilai-nilai itu membawa akibat jauh dalam kehidupan kita
sebagai bangsa.
4. Ekonomi Pembangunan
pembangunan
ekonomi
diartikan
sebagai
suatu
proses
yang
B. Kemiskinan
1. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang pokok, seperti pangan, pakaian, tempat tinggal sebagai tempat
berteduh. Kemiskinan bukanlah suatu yang terwujud sendirin terlepas dari aspek-aspek
lainnya, tetapi kemiskinan itu terwujud sebagai hasil interaksi antara berbagai aspek yang
ada dalam kehidupan manusia. Aspek-aspek tersebut, terutama adalah aspek sosial dan
aspek ekonomi. Aspek sosial adalah adanya ketidaksamaan sosial diantara warga
masyarakat yang bersangkutan seperti perbedaan suku bangsa, ras, gender dan usia yang
bersumber dari corak sistem pelapisan sosial yang ada dalam masyarakat. Sedangkan
yang dimaksud aspek ekonomi adalah, adanya ketidaksamaan diantara semua warga
masyarakat dalam hak dan kewajiban yang berkenaan dengan pengalokasian sumbersumber daya ekonomi.
Beberapa faktor kemiskinan diantaranya pendidikan yang rendah dipandang sebagai
penyebab kemiskinan. Dari segi kesehatan, rendahnya mutu kesehatan mayarakat
menyebabkan terjadinya kemiskinan. Dan dari segi Ekonomi, kepemilikan alat-alat
produktif yang terbatas, penguasaan tekhnologi dan kurangnya keterampilan, dilihat
sebagai alasan mendasarmengapa terjadi kemiskinan. Faktor kultur dan struktural juga
kerap kali dilihat sebagai elemen penting yang menentukan tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat.
Penyebab kemiskinan menurut Kuncoro (2000: 107) sebagai berikut:
a
Krmiskinan muncul akibat adanya oerbedaan kualitas sumber daya manusia yang
rendah berarti produktivitas juga rendah, upahnya pun rendah.
Ada tiga ciri yang menonjol dari kemiskinan di Indonesia. Pertama, banyak rumah
tangga yang berada di sekitar garis kemiskminan nasiaonal, yang setara dengan PPP
AS$1,55-per hari, sehingga banyak penduduk yang meskipun tergolong tidak miskin
tetapi rentan terhadap lemiskinan. Kedua, ukuran kemiskinan didasarkan pada
pendapatan, sehingga tidak menggambarkan batas kemiskinan yang sebenarnya. Keitga,
mengingat sangat luas dan beragamnya wilayah Indonesia, perbedaan antar daerah
merupakan ciri mendasar dari kemiskinan di Indonesia.
a
melintasi kepulauan Indonesia yang sangat luas, akan ditemui perbedaan dalam
kantong-kantong kemiskinan di dalam daerah itu sendiri.
2. Indikator Kemiskinan
Adapun indikator keluarga miskin menurut Badan Pusat Statistik (BPS) ada
sekitar empat belas jenis, yaitu:
a
Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain.
Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air hujan.
Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 0,5 ha,
buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya
dengan pandapatan di bawah Rp. 600.000 perbulan.
Tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual dengan nilai Rp. 500.000,
seperti: sepeda motor (kredit/non kredit), emas, ternak, kapal motor, atau barang
modal lainnya.
Faktor kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan dalam tiga unsur,
yaitu:
a
Kemiskinan bisa juga terjadi karena tidak adanya semangat tanggung sosail dari
kelompok yang kaya terhadap kelompok yang miskin. Apabila semangat tanggung
jawab sosial ditegakkan dengan memberikan hak-hak yang pantas kepada fakir miskin
maka tentunya angka kemiskinan akan semakin berkurang. Selain itu ada pula
langkah-langkah sinergis dan sistematis dalam penanggulangan kemiskinan. Beberapa
teori yang dapat diterapkan dalam penanggulangan kemiskinan diantaranya yaitu:
a. Kewajiban setiap individu.
Kewajiban terhadap setiap individu tercermin dalam kewajiban bekerja dan
berusaha. Kerja dan usaha langkah pertama yang harus ditanamkan kepada setiap
orang dalam menanggulangi kemiskinan. Manusia secara alami terdorong untuk
memiliki kekayaan melalui bekerja dan berusaha.
b. Kewajiban Masyarakat.
Kewajiban masyarakat tercermin pada jaminan sosial yang dapat dimulai dalam
lingkaran yang terkecil sampai lingkaran sosial yang lebih luas. Lingkaran sosial
terkecil adalah dengan membantu sanak saudara yang dalam kondisi tidak
mampu. Kewajiban masyarakat dalam jaminan sosial dapat berbentuk derma
sosial seperti shodaqoh, zakat, maupun infaq.
c. Kewajiban pemerintah.
Di Indonesia melalui pasal 34 (UUD 1945) disebutkan bahwa: fakir miskin dan
anak terlantar dipelihara oleh negara. Dan Negara mengembangkan sistem
jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah
dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
Untuk mempercepat penanganan kemiskinan, pemerintah Indonesia telah
mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 13 Tahun 2009 tentang
Koordinasi
Penanggulangan
kemiskinan
untuk
memperjelas
mekanisme
Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup
dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1
juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti
tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini
menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran
kota dan ghetto yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif
masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini
keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini,
negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.
kemampuan
untuk
berpartisipasi.
Untuk
berpartisipasi
kemampuan
menghindari
musibah
misalnya
penyakit,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemiskinan sering diidentifikasi dengan kekurangan terutama kekurangan bahan
pokok seperti pangan, kesehatan, sandang, papa, dan sebagainya. Dengan kata lain,
kemiskinan merupakan ketidak mampuan memenuhi kebutuhan pokok, sehingga ia
mengalami keresahan, kesengsaraan atau kemelaratan dalam setiap langkah hidupnya
(Siswanto, 1998). kemiskinan bagaikan penyakit yang harus diberantas. Namun upaya
memberantas tidak selalu membawa hasil karena masalah memang kompleks.
Untuk mengatasi kemiskinan, paling tidak harus dilihat dari konteks masalahnya.
Kemiskinan timbul dari berbagai faktor yang setiap faktornya memerlukan penanganan
khusus.
Pembangunan membawa perubahan dalam diri manusia, masyarakat dan lingkungan
hidupnya. Serentak dengan laju pembangunan, terjadi pula dinamika masyarakat. Terjadi
perubahan sikap terhadap nilai-nilai budaya yang sudah ada. Terjadilah pergeseran sistem
nilai budaya yang membawa perubahan pula dalam hubungan interaksi manusia dalam
masyarakatnya. Walaupun kata pembangunan memiliki makna yang berbeda-beda, namun
satu makna yang diterima oleh masyarakat umum adalah perubahan.
Penanganan kemiskinan juga sebaiknya tidak dilepaskan dari program pembangunan
secara keseluruhan. Karena yang menjadi akar masalah itu bukanlah kemiskinanan itu
sendiri, tetapi kemiskinan merupakan gejala dari adanya kesenjangan pembangunan di
berbagai bidang yang terjadi antara kota-kota besar dan daerah asal migrant tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Suhada, Idad., Ilmu Sosial Dasar, Bandung: Insan Mandiri, 2011
http://naonwehlahbebas.wordpress.com
https://www.academia.edu/6107360/kemiskinan
https://agi3l.wordpress.com/2009/12/27/masalah-kemiskinan
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi