Anda di halaman 1dari 9

1.

BAB I

2. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertamina merupakan perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki


pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10
Desember 1957 dengan nama PT Pertamina. Pertamina menyelenggarakan usaha
minyak dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir. Bisnis sektor hulu Pertamina
yang dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia dan luar negeri meliputi
kegiatan di bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak dan gas.
Untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi tersebut, Pertamina juga
menekuni bisnis jasa teknologi dan pengeboran, serta aktivitas lainnya yang
terdiri atas pengembangan energi panas bumi dan Coal Bed Methane (CBM).
Dalam pengusahaan migas baik di dalam dan luar negeri, Pertamina beroperasi
baik secara independen maupun melalui beberapa pola kerja sama dengan mitra
kerja yaitu Kerja Sama Operasi (KSO), Joint Operation Body (JOB), Technical
Assistance Contract (TAC), Indonesia Participating/ Pertamina Participating
Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi Bersama (BOB).

Kecepatan perubahan saat ini semakin meningkat, ditambah persaingan


yang semakin menekan dan tuntutan kinerja tinggi, menuntut setiap
perusahaan dan organisasi baik profit maupun publik, perusahaan milik
swasta maupun Negara, untuk menjaga dan memperbesar kepemilikan atas
aset yang paling berharga saat ini, yaitu pengetahuan. Pertamina yang
merupakan bagian dari "Aset Bangsa" menyadari hal tersebut dan hendak
mengejar kepemilikan aset pengetahuan ke barisan yang paling depan.
Kebutuhan pengelolaan pengetahuan sudah dirasakan sejak lama oleh
Pertamina melalui pengalaman-pengalaman praktis seperti menjaga hilangnya
aset pengetahuan.

Implementasi knowledge management atau manajemen pengetahuan


akan memberikan pengaruh positif terhadap proses bisnis perusahaan baik

1
secara langsung maupun tidak langsung. Sumber pengetahuan akan
memberikan kemudahaan kepada setiap karyawan untuk memanfaatkannya,
sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di lingkungan perusahaan akan
meningkat, yang akhirnya proses kreatifitas dan inovasi akan terdorong lebih
luas dan setiap karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.
Salah satu visi dari Pertamina adalah menjadi world class company.
Untuk menajdi perusahaan kelas dunia makan dibutuhkan adanya peningkatan
kapabilitas dalam suatu perusahaan. Salah satu cara Pertamina untuk
meningkatkan kapabilitas tersebut adalah dengan membangun Knowledge
Management yang disebut dengan KOMET (Knowledge Management
Pertamina).
Saat ini Pertamina memiliki fungsi Knowledge Management yang disebut
dengan KOMET. Kehadiran KOMET secara spesifik dipicu oleh beberapa
perubahan yang berpengaruh secara langsung terhadap bisnis Pertamina, di
antaranya dengan berlakunya Undang-undang No. 22 tahun 2001 tentang
minyak dan gas bumi yang berimplikasi pada munculnya pesaing-pesaing baru;
tekanan dari shareholder, yaitu pemerintah, untuk kinerja yang lebih baik
dimana keuntungan menjadi tolok ukur utama, bukan lagi volume seperti yang
berlaku sebelumnya; tuntutan untuk bisnis yang lebih transparan dan
profesional; serta perubahan kebijakan subsidi. Tuntutan-tuntutan tersebut
membuat Pertamina perlu lebih giat lagi mengembangkan pengetahuannya.
Knowledge Management Pertamina (KOMET) telah diluncurkan untuk
melestarikan aset perusahaan berupa pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman operasional yang dimiliki individual para pimpinan dan pekerja.
Pertamina memandang perlu adanya pengelolaan intangible asset ini agar
bisa dipergunakan untuk mendukung berbagai program terobosan yang terus
dilakukan Pertamina.
Melalui KOMET, Pertamina meraih penghargaan pada ajang 2011
Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) sebagai ‘The
Winner of 2011 Indonesia MAKE Study’ dan ‘Special Recognition for
Enterprise Intellectual Capital Management’. Dalam wadah Knowledge
Management Pertamina (KOMET), Pertamina dinilai sebagai
perusahaan yang mampu mengelola pengetahuan untuk kemajuan bisnisnya.
Penganugerahan MAKE 2011 sebagai rangkaian akhir dari
penyelenggaraan Indonesia MAKE Study, sebuah studi untuk mencari
organisasi berbasis pengetahuan paling dikagumi di Indonesia dalam
pengelolaan pengetahuan mereka.
Baru baru ini tahun 2012 dalam acara MAKE Award berbasis Knowledge
Management yang diselenggarakan oleh PT. Dunamis Organization telah
memenangkan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang Energi.
Perusahaan tersebut adalah Pertamina yang mana termasuk salah satu
pemenang dari 3 pemenang yang terpilih sebagai Organisasi Berbasis
Pengetahuan yang paling dikagumi di Indonesia.
Atas pencapaian dan juga prestasi yang berhasil diraihnya, kami memilih
Pertamina sebagai perusahaan yang akan kami analisis sejauh mana penerapan
Knowledge Management bisa memberikan kontribusi bagi perusahaan.

3. BAB II

4. PEMBAHASAN

2.1 Knowledge Management

Knowledge management adalah kegiatan organisasi dalam rangka


mengelola pengetahuan sebagai asset, dimana dalam berbagai strateginya ada
penyaluran pengetahuan yang tepat kepada orang yang tepat dalam waktu yang
cepat, hingga mereka saling berinteraksi, berbagi pengetahuan dan
mengaplikasikannya dalam pekerjaan sehari hari demi peningkatan kinerja
organisasi.
Drucker (1998) dalam Tobing (2007) mendefinisikan knowledge sebagai
informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang ketika informasi tersebut
dijadikan dasar untuk bertindak atau ketika informasi tersebut memberikan
kemampuan kepada seseorang atau institusi untuk mengambil tindakan berbeda
yang lebih efektif
Knowledge management menurut Carl Davidson dan Philip Voss adalah
cara bagaimana organisasi mengelola karyawan mereka, mengidentifikasi
pengetahuan yang dimiliki, menyimpan dan membagikannya kepada tim,
meningkatkan kualitas dan nilai dari pengetahuan tersebut untuk mengahsilkan
inovasi berbasis pengetahuan.
Fernandez dan Sabherwal (2001) dalam Aldi (2005) mengartikan
pengetahuan (knowledge) sebagai hasil refleksi dan pengalaman seseorang,
sehingga pengetahuan selalu dimiliki oleh individu atau kelompok.
Mengelola pengetahuan merupakan aplikasi dari istilah “learning by
doing”, “learning by action”, “learning by sharing”, “learning by interacting”
dan “learning by learning”. Pengetahuan sangat berharga, pengetahuan diperoleh
dari pengalaman, belajar, sharing dan interaksi dengan orang lain. Banyak pakar
mendefinisikan knowledge management, masing-masing melihat dari sudut
pandang yang berbeda, diantaranya mendefinisikan knowledge management
sebagai:

2.2 Pengertian Knowledge


Menurut Probst, knowledge atau pengetahuan adalah keseluruhan dari
pengertian dan kemampuan yang digunakan oleh individu dengan tujuan tertentu
untuk memecahkan masalah, yang meliputi teori dan praktek, aturan sehari-hari
dan perintah untuk melakukan suatu tindakan.
Menurut Turban, knowledge berisi informasi yang telah diorganisasikan dan
diproses untuk member pengertian, pengalaman, pembelajaran lebih lanjut dan
keahlian sebagaimana ini digunakan untuk masalah atau proses bisnis tertentu.
Gambar 1 Struktur Knowledge dari Organisasi

Knowledge itu sendiri terbagi 3 tipe, yakni Tacit knowledge, Explicit knowledge
dan Potential knowledge :

a) Tacit knowledge terdiri dari model mental, pandangan dan pekerjaan yang
agak sulit untuk dideskripsikan dan dibagikan. Ini dapat juga berupa
pengalaman dan keahlian dari orang-orang yang belum terdokumentasi
dan merupakan pengetahuan yang berkembang dalam interaksi dengan
orang lain.

b) Explicit knowledge merupakan ilmu pengetahuan yang formal, sistematis


dan mudah untuk dikomunikasikan dan dibagi. Ini merupakan
pengetahuan yang terdapat pada buku, referensi dan lainnya. Pengetahuan
berkembang dengan adanya informasi dan perlunya penataan informasi
atau pengaturan dari informasi yang ada.
c) Potential knowledge merupakan ilmu pengetahuan yang digunakan untuk
menganalisis data dan mentranformasikan ata mengubah data menjadi
pengetahuan. Pengetahuan berkembang dari hasil analisis terhadap data
yang ada.

Gambar 2 Transformasi dari Knowledge


Ada 5 tipe dari knowledge transfer, yaitu:
 Serial knowledge:
Knowledge yang telah dikembangkan dan ditingkatkan oleh sebuah tim
dari mengerjakan sebuah latihan atau pekerjaan dan sebuah pengaturan
atau setting yang di transfer untuk waktu mendatang yang tim kerjakan
pada pengaturan yang berbeda.
 Near transfer:
Explicit knowledge dari sebuah tim telah dikembangkan dari melakukan
sebuah frekuensi pekerjaan yang diulang yang digunakan kembali oleh tim
lain yang melakukan pekerjaan yang serupa.
 Far transfer:
Tacit knowledge yang sebuah tim telah kemabangkan dari melakukan
pekerjaan non-rutin yang dibuat agar tersedia ketika tim lain mengerjakan
pekerjaan yang serupa dalam bagian lain di organisasi.
 Strategic transfer:
Kumpulan pengetahuan dari organisasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan sebuah tugas strategic yang muncul secara tidak teratur,
tetapi merupakan suatu yang kritis atau penting bagi organisasi.
 Expert transfer:
Sebuah tim menghadapi sebuah pertanyaan teknis di antara ruang lingkup
dari pengetahuan itu sendiri yang memerlukan pakar atau ahli yang
lainnya di organisasi.
2.3 Gambaran Umum dan Konsep Penerapan Knowledge Management
Pertamina
PT Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki
Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10
Desember 1957 dengan nama PT Permina
Sebagai perusahaan BUMN negara, Pertamina memiliki misi dan tujuan
untuk mengelola sumber daya minyak dan gas Indonesia, yang dicetuskan
dalam visi dan misi Pertamina:
Visi: Menjadi pemasar LPG & produk turunannya kelas dunia.
Misi:
1. Menjalankan usaha LPG & Produk Turunannya yang meliputi
penerimaan, penimbunan, pendistribusian dan pemasaran yang
terintegrasi berdasarkan prinsip- prinsip komersial yang kuat.
2. Mempertahankan posisi sebagai market leader bisnis LPG &
Produk Turunannya dalam negeri.
3. Memberikan layanan dan benefit terbaik kepada stakeholder.

Perusahaan ini bertujuan untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak


dan gas bumi, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang
terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang energi baru dan terbarukan.
Untuk mencapai tujuan tersebut adapun kegiatan yang dilakukan perusahaan ini
adalah sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan usaha di bidang energi beserta hasil olahan dan
turunannya
b. Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada pada
saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi
milik Perseroan
c. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquid Natural Gas (LNG)
dan produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.
d. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang
kegiatan usaha sebagaimana dimaksud nomor 1, 2, dan 3
Untuk mendukung kegiatan tersebut, pada saat ini perusahaan ini melakukan
upaya
untuk pelestarian aset perusahaan berupa, keterampilan, dan pengalaman
operasional, serta manajerial yang dimiliki oleh para insan Pertamina. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari hilangnya aset perusahaan PT. Pertamina berupa
pengetahuan / intelektual.

Anda mungkin juga menyukai