Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
JURUSAN SOSIOLOGI
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pembangunan berkelanjutan merupakan proses pembangunan yang
mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia secara
berkelanjutan, dengan cara menyerasikan aktivitas manusia sesuai dengan
kemampuan sumber alam yang menopangnya dalam suatu ruang wilayah daratan,
lautan, dan udara sebagai satu kesatuan. Dengan demikian, pembangunan
berkelanjutan tidak bisa dilepaskan dengan pemanfaatan ruang wilayah beserta
potensi sumber daya yang ada bagi tujuan pembangunan manusia atau
masyarakatnya itu sendiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor
perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.
4
pembangunan harus dikembangkan dengan memperhitungkan kemampuan
penduduk agar seluruh penduduk dapat berpartisipasi aktif dalam dinamika
pembangunan tersebut. Sebaliknya, pembangunan tersebut baru dikatakan
berhasil jika mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk dalam arti yang luas.
5
mempengaruhi kondisi berbagai aspek: sosial,ekonomi,budaya dan lainnya.
Pada kelompok ketiga berbagai hal dari kelompok ketiga akan mempengaruhi
kembali perubahan-perubahan parameter dinamika kependudukan pada kelompok
satu, kelompok kedua, dan kelompok ketiga itu sendiri.
Pada waktu yang bersamaan terjadi penurunan angka kematian bayi akibat
upaya peningkatan kesehatan, hal tersebut terjadi perubahan kondisi peningkatan
harapan hidup dari 1000 kelahiran bayi 145 diantaranya tidak mencapai usia
tahun pertama pada tahun 1971 menjadi dari 1000 bayi lahir hanya 35 yang
meninggal sebelum usia satu tahun.
6
Keberhasilan tersebut telah mengubah kondisi piramida penduduk
serta peningkatan usia harapan hidup dimana menurunnya angka kelahiran dan
kematian dan disertai angka peningkatan harapan hidup telah mengubah struktur
umur penduduk yakni menurunnya proporsi penduduk usia dibawah 15 tahun
diikuti dengan meningkatnya proporsi usia produktif 15-64 tahun dan
meningkatnya proporsi penduduk usia tua yaitu 65 tahun keatas.Penurunan
proporsi anak dibawah usia 15 tahun tentunya meringankan beban dalam upaya
pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan ,sandang, pelayanan kesehatan,
perbaikan gizi dan pendidikan sehingga menjadi peluang investasi upaya
meningkatkan kualitas SDM dari aspek pendidikan dan kesehatan.
7
menjadi pendek. Pada kondisi ini menjadi peluang meningkatkan pendidikan
dan ketrampilan sehingga menjadi berkualitas dan siap untuk memasuki
pasar tenaga kerja. Jika kondisi ini berlanjut akan menciptakan poduktifitas
nasional dan tentunya akan memperkuat kondisi ketahanan nasional.
Teori klasik transisi demografi adalah salah satu dari teori yang
menjelaskan perubahan persepsi tentang jumlah anak ideal yang lebih kecil.
Perubahan presepsi ini terjadi karena adanya perubahan struktural akibat
pertumbuhan ekonomi, industrialisasi dan urbanisasi yang menyebabkan
terjadinya penurunan angka kematian. Pada kondisi tersebut mendorong
pasangan untuk melakukan perhitungan secara ekonomis tentang biaya
membesarkan anak. Jika jumlah anak terlalu banyak, anak akan menjadi beban
dan tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar.
8
2. Tinjauan Aspek Ekonomi
Dalam Teori Capital; modal adalah uang yang diubah menjadi suatu
barang dagangan untuk diubah kembali dari suatu barang dagangan menjadi lebih
banyak uang dari pada jumlah aslinya. Selanjutnya dikatakan dari barang tersebut
ada unsur atau komponen tenaga kerja (labour) kumpulan upah yang dibayarkan
kepada pekerja dikonsumsi kepada barang-barang sekunder maupun primer akan
menumbuhkan tingkat produksi, produksi meningkat akan menambah jumlah
investasi sedang upah yang tidak dibayarkan oleh produsen (ada selisih antar jam
kerja dengan upah yang diterima. Karl Marx dalam bukunya (Das Capital) nilai
lebih tersebut oleh produsen dijadikan kembali modal dan seterusnya demikian
pada akhirnya menjadi salah satu sumber investasi.
9
pertumbuhannya serta ciri-ciri penduduk yang lain. Akan tetapi, pengaruh
terhadap penduduk itu bukan tujuan utama, melainkan merupakan akibat
sampingan dari kebijaksanaan itu.
10
Kebijakan kependudukan utama di Indonesia adalah kebijakan keluarga
berencana. Kebijakan ini sudah luas diketahui oleh semua petugas KB ataupun
masyarakat luas. Pertama-tama program KB, sesuai dengan Deklarasi PBB
mengenai kependudukan yang Presiden Soeharto ikut menandatangani,
merupakan titik balik yang sangat penting di Indonesia. Program KB telah dapat
mengubah pandangan dalam masyarakat yang pronatalis, yang melihat penduduk
dan sudut kuantitas saja, menjadi pandangan antinatalis, yang menekankan pada
kesejahteraan masing-masing keluarga dengan membatasi kelahiran.
11
Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya akan membawanya pada
peningkatan ketimpangan pendapatan. Industrialisasi dan liberalisasi yang terlalu
cepat akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi sekaligus juga
meningkatkan jumlah pengangguran dan setengah menganggur.
12
kualitas rendah, menjadikan penduduk tersebut hanya sebagai beban
bagi pembangunan.
3. Dampak perubahan dinamika kependudukan akan terasa dalam jangka
yang panjang. Oleh karena itu, sering peranan penting penduduk dalam
pembangunan terabaikan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
15