Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu
Ekonomi Kelas 04
Disusun oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Koherensi Pembangunan Berkelanjutan dan Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia” ini dengan tepat pada waktu yang telah ditentukan dan tanpa
adanya hambatan.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Ilmu Ekonomi yang diserahkan sebagai tugas kelompok. Selain itu,
penyusunan makalah memiliki tujuan untuk menambah dan memperluas wawasan
penulis dan pembaca mengenai perkembangan ekonomi dalam konsep pembangunan
berkelanjutan di Indonesia. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Dr. Dewi Erowati S. Sos, M. Si., selaku dosen pengampu dari mata kuliah
Pengantar Ilmu Ekonomi atas bimbingannya selama periode pembuatan makalah ini
berlangsung dan dapat selesai tepat pada waktunya.
Dengan selesainya penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, mohon maaf apabila ada kesalahan
kata. Atas perhatian para pembaca, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bidang ekonomi ialah salah satu pilar pembangunan negeri. Ekonomi merupakan
penopang kehidupan negara dan sangat penting untuk membangun kemajuan ekonomi.
Bidang ini pun memiliki keterkaitan erat terhadap kesejahteraan masyarakat yang ada di
suatu negara. Maka dari itu pembangunan ekonomi selalu masuk kedalam daftar rencana
pembangunan, baik jangka pendek maupun pembangunan berkelanjutan.
Sekarang ini terdapat agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda
for Sustainable Development atau SDGs) adalah kesepakatan pembangunan baru yang
mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang
berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial,
ekonomi dan lingkungan hidup. SDGs/TPB diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal,
integrasi dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan
atau “No-one Left Behind”. Dalam SDGs terdapat 4 pilar pokok yang salah satunya ialah pilar
ekonomi. Pembangunan Ekonomi SDGs dimaksudkan untuk mewujudkan tercapainya
pertumbuhan ekonomi berkualitas melalui keberlanjutan peluang kerja dan usaha, inovasi,
industri inklusif, infrastruktur memadai, energi bersih yang terjangkau dan didukung
kemitraan.
1
nasional yang diterjemahkan sebagai arah utama RPJMN 2015-2019 hingga RPJMN 2020-
2024, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. SDGs sebagai agenda
pembangunan global sungguh sejalan dengan RPJMN dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari agenda pembangunan nasional. Yang tentunya dalam makalah ini akan
dipaparkan lebih lanjut mengenai pembangunan berkelanjutan dalam bidang ekonomi agar
dapat memberikan pencerdasan kepada pembaca sejauh mana Indonesia telah
mengaktualisasikan rencana pembangunan ekonomi yang telah dibuat.
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari pembangunan berkelanjutan.
2. Memahami indikator, tujuan, dan strategi dari pembangunan ekonomi berkelanjutan.
3. Dapat meningkatkan kemampuan analisis dan mendeskripsikan perkara pembangunan
berkelanjutan di bidang ekonomi Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Keberlanjutan ekonomi dari perspektif pembangunan memiliki dua hal utama
keduanya mempunyai keterkaitan yang erat dengan tujuan aspek keberlanjutan lainya. Untuk
mencapai pembangunan berkelanjutan ekonomi, dapat dilihat dari indikator sebagai berikut:
Ekonomi Makro
Keberlanjutan ekonomi makro menjamin kemajuan ekonomi secara berkelanjutan
dan mendorong efisiensi ekonomi melalui reformasi struktural dan nasional. Tiga elemen
utama untuk keberlanjutan ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi, kesejahteraan
ekonomi yang berkesinambungan, dan meningkatkan pemerataan dan distribusi
kemakmuran. Hal tersebut diatas dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi
mencakup reformasi fiskal, meningkatkan efisiensi sektor publik, mobilisasi tabungan
domestik, pengelolaan nilai tukar, reformasi kelembagaan, kekuatan pasar yang tepat
guna, ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan
distribusi pendapatan dan aset.
Ekonomi Sektoral
Keberlanjutan ekonomi sektoral menjamin tercapainya sumber daya alam di
mana nilai ekonominya dapat dihitung sebagai kapital dalam rangka akunting ekonomi.
Penyesuaian kebijakan yang meningkatkan keberlanjutan ekonomi makro secara jangka
pendek akan mengakibatkan distorsi sektoral yang selanjutnya mengabaikan
keberlanjutan ekologis. Hal ini harus diperbaiki melalui kebijakan sektoral yang spesifik
dan terarah. Oleh karena itu penting memerhatikan keberlanjutan aktivitas dan ekonomi
sektoral.
Untuk mencapai keberlanjutan ekonomi sektoral, berbagai kasus dilakukan
terhadap kegiatan ekonomi. Pertama, sumberdaya alam yang nilai ekonominya dapat
dihitung harus diperlakukan sebagai kapital yang berwujud dalam kerangka akunting
ekonomi. Kedua, secara prinsip harga sumberdaya alam harus merefleksi biaya ekstaksi,
ditambah biaya lingkungan dan biaya pemanfaatannya.
Pakar ekonomi harus mengidentifikasi dan memperlakukan sumber daya sebagai
sumber yang terpulih, tidak terpulihkan, dan lingkungan hidup. Sumber yang terpulihkan
seperti hutan dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan bila tidak memperlakukan
produktivitas ekonomi sebagai fungsi yang pasif atau jasa yang mengalir; menggunakan
prinsip pengelolaan yang berkelanjutan, sedangkan sumber yang tidak terpulihkan
mempunyai jumlah absulut dan berkurang bila dimanfaatkan.
4
Pembangunan berkelanjutan dalam konteks sumberdaya yang tidak dapat
dipulihkan berarti: pemanfaatan secara efisien sehingga dapat dimanfaatkan oleh
generasi masa mendatang dan diupayakan agar dapat dikembangkan substitusi dengan
sumberdaya terpulihkan; membatasi dampak lingkungan pemanfaatannya sekecil
mungkin, karena sumberdaya lingkungan adalah biosfer, secara menyeluruh sumberdaya
ini tidak berkurang akan tetapi bervariasi sesuai dengan kualitasnya.
5
membentuk agenda pasca-MDGs. Negosiasi dengan pemerintah berbagai negara dimulai
pada Januari 2015 dan berakhir pada Agustus 2015. Setelah negosiasi, usulan diadopsi ke
dalam UN Sustainable Development Summit pada 25 – 27 September 2015 yang
diselenggarakan di New York, Amerika Serikat. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ini
terdiri atas 17 tujuan, yaitu:
Tujuan 1. Tanpa kemiskinan – Mengentas segala bentuk kemiskinan di seluruh
tempat.
Tujuan 2. Tanpa kelaparan – Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan
perbaikan nutrisi, serta menggalakkan pertanian yang berkelanjutan.
Tujuan 3. Kehidupan sehat dan sejahtera – menggalakkan hidup sehat dan
mendukung kesejahteraan untuk semua usia.
Tujuan 4. Pendidikan berkualitas – Memastikan pendidikan berkualitas yang layak
dan inklusif serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
Tujuan 5. Kesetaraan gender – Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan
perempuan.
Tujuan 6. Air bersih dan sanitasi layak – Menjamin akses atas air dan sanitasi untuk
semua.
Tujuan 7. Energi bersih dan terjangkau – Memastikan akses pada energy yang
terjangkau, bisa diandalkan, berkelanjutan dan modern untuk semua.
Tujuan 8. Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi – Memproosikan pertumbuhan
ekonom berkelanjutan dan inklusif, lapangan pekerjaan yang layak untuk semua.
Tujuan 9. Industri, inovasi dan infrastruktur – Membangun infrastruktur kuat,
mempromosikan industrialisasi berkelanjutan, dan mendorong inovasi.
Tujuan 10. Berkurangnya kesenjangan – Mengurangi kesenjangan di dalam dan di
antara negara-negara.
Tujuan 11. Kota dan komunitas berkelanjutan – Membuat perkotaan menjadi
inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan.
Tujuan 12. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab – Memastikan pola
konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
Tujuan 13. Penanganan perubahan iklim – Mengambil langkah penting untuk
melawan perubahan iklim dan dampaknya.
Tujuan 14. Ekosistem laut – Perlindungan dan penggunaan samudera, laut dan
sumber daya kelautan secara berkelanjutan.
6
Tujuan 15. Ekosistem darat – Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan
perubahan lahan menjadi gurun, menghentikan dan merehabilitasi kerusakan lahan,
menghentikan kepunahan keanekaragaman hayati.
Tujuan 16. Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh – Mendorong
masyarakat adil, damai, dan inklusif.
Tujuan 17. Kemitraan untuk mencapai tujuan – Menghidupkan kembali kemitraan
global demi pembangunan berkelanjutan.
Kemudian, ada tiga alasan utama mengapa pembangunan ekonomi harus berkelanjutan,
yaitu :
• Faktor pertama menyangkut alasan moral. Generasi kini menikmati barang dan jasa
yang dihasilkan dari sumber daya alam dan lingkungan, sehingga secara moral perlu
untuk memerhatikan ketersediaan sumber daya alam tersebut untuk generasi mendatang.
Kewajiban moral tersebut mencakup tidak mengekstraksi sumber daya alam yang dapat
merusak lingkungan, serta dapat menghilangkan kesempatan bagi generasi mendatang
untuk menikmati layanan serupa.
• Faktor kedua, menyangkut alasan ekologi, Keanekaragaman hayati misalnya,
memiliki nilai ekologi yang sangat tinggi, oleh karena itu aktivitas ekonomi semestinya
tidak diarahkan pada kegiatan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan semata
yang pada akhirnya dapat mengancam fungsi ekologi.
• Faktor ketiga, yang menjadi alasan perlunya memperhatikan aspek keberlanjutan
adalah alasan ekonomi. Alasan dari sisi ekonomi memang masih terjadi perdebatan
karena tidak diketahui apakah aktivitas ekonomi selama ini sudah atau belum memenuhi
kriteria keberlanjutan, seperti kita ketahui, bahwa dimensi ekonomi berkelanjutan sendiri
cukup kompleks, sehingga sering aspek keberlanjutan dari sisi ekonomi ini hanya dibatasi
pada pengukuran kesejahteraan antargenerasi (intergeneration welfare maximization).
7
a) Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur merupakan bagian integral dari pembangunan nasional
dan roda penggerak pertumbuhan ekonomi (Indrawati, 2010). Bisa dikatakan
bawasannya Infrastruktur adalah suatu hak yang berguna untuk melancarkan
berputarnya roda perekonomian sehingga bisa mempercepat akselerasi pembangunan.
Apabila suatu infrastruktur tersedia di suatu dareah maka akan mampu untuk
merangsang pembangunan.
Infrastruktur pastinya terdapat dalam beberapa kategori. Namun sudah pasti ada
beberapa infrastruktur yang dapat membantu dalam pembangunan ekonomi. Dalam satu
literatur disebutkan bahwa yang termasuk kategori infrastruktur adalah jalan raya, rel
kereta api, pelabuhan, bandar udara, alat pengangkutan, dan telekomunikasi selain itu
terdapat infrastruktur lain yaitu air dan listrik (Basri, 2002). Dengan dibangunnya
infrastruktur tersebut tentunya akan mendukung kelancaran distribusi barang dan jasa
antar daerah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat. Selain itu
dengan infrastruktur yang memadai maka akan mampu menciptakan pemerataan harga
barang atau jasa sehingga dapat mengurangi ketimpangan harga antar daerah.
Infrastruktur sangatlah memiliki pengaruh bagi peningkatan kualitas hidup dan
kesejahteraan manusia. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai konsumsi,
meningkatnya produktivitas kerja dan akses pada lapangan pekerjaan, lalu meningkatnya
kemakmuran nyata dan terwujudnya stabilisasi makro ekonomi, yaitu keberlanjutan
fiskal, berkembangnya pasar kredit, dan pengaruhnya terhadap pasar tenaga kerja (Haris,
2010). Dengan infrastruktur yang memadahi tentunya mampu untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat luas.
b) Pembangunan di Bidang Pendidikan
Pendidikan merupakan modal awal dan bagian vital investasi bagi pembangunan
ekonomi. Dengan mendapat pendidikan seseorang pasti akan mendapat suatu
keterampilan yang pastinya berguna untuk kepentingan ekonomi pribadi setidaknya.
Tentunya hal kecil ini nantinya juga memiliki dampak terhadap proses pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Pendidikan juga merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur
pembangunan ekonomi dalam sebuah negara. Pembangunan di bidang pendidikan
tentunya berkaitan dengan upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
8
Pendidikan ditujukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang mumpuni dan
mampu bersaing dengan dunia luar.
Menurut Lemos dan Agrawal (dalam Simanjutak, 2017) menjelaskan bahwa
pendidikan merupakan jalur investasi yang disiapkan untuk anak-anak sebagai generasi
penerus yang akan melanjutkan perbaikan ekonomi baik secara individu bagi
keluarganya maupun secara berkelompok bagi komunitasnya (termasuk bagi kepentingan
pembangunan di Negaranya),sehingga pendidikan menjadi pondasi bagi keberhasilan
pembangunan industri dan peningkatan ekonomi. Pendidikan sebagai jalur investasi juga
akan menciptakan manusia yang mampu membuat siklus hidupnya secara individu.
Seperti yang kita ketahui bahwasannya pembangunan pendidikan di Indonesia
belumlah merata. Hal ini dapat kita lihat dari ketimpangan pendidikan di Jawa da luar
Jawa. Terkadang wilayah di luar Jawa masih mengalami kekurangan tenaga pengajar
atau guru dalam suatu instansi pendidikan dan buruknya infrastruktur pendidikan. Untuk
menyelesaikan masalah tersebut, pemerintah perlu melakukan pemerataan pendidikan di
seluruh wilayah di Indonesia. Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan
yang layak akan sangat berdampak pada kemajuan perekonomian negara.
c) Membangun Fasilitas Layanan Kesehatan
Pembangunan fasilitas layanan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan
nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Kesehatan optimal yaitu dimana keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Bina
Depkes, 2003). Pembangunan fasilitas layanan kesehatan pastinya akan memudahkan
masyarakat untuk mendapat pelayanan mengenai kesehatan mereka. Dalam mewujudkan
pembangunan kesehatan diperlukan adanya andil masyarakat, pemerintah, dan juga
pihak swasta.
Hak untuk mendapat pelayanan kesehatan juga telah diatur dalam Undang-Undang
Dasar 1945 Pasal 28 H ayat 1. Sehingga negara memiliki kewajiban untuk menjamin
hak masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa membedakan latar
belakang. Untuk mewujudkan hal tersebut Pemerintah Indonesia mulai melakukan
pembangunan berkelanjutan dalam bidang kesehatan. Hal ini dapat kita lihat dari
pembangunan puskesmas dan rumah sakit di daerah-daerah di Indonesia. Selain itu
9
pemerintah juga mengeluarkan layanan BPJS yang bertujuan untuk meningkatkan taraf
hidup sehat di masyarakat.
Di Indonesia sendiri, sudah terdapat Kartu Indonesia Sehat dan Kartu BPJS
untuk bantuan kesehatan mayarakat, baik dari yang memilki perekonomian rendah
hingga atas dapat merasakan fasilitas kesehatan yang disediakan olej pemerintah.
Walaupun dapat dikatakan bahwa kinerja pemerintah dalam bidang kesehatan amat
lamban dan cenderung acuh tak acuh.
Apabila kita lihat dapat kita simpulkan bahwasanya masalah kesehatan menjadi
prioritas utama yang menentukan tingkat kesejahteraan manusia, tanpa kesehatan maka
tidak mungkin kehidupan manusia akan berjalan dengan baik. Maka dari itu
pembangunan fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, posyandu,
klinik, dll yang dilakukan pemerintah menjadi bagian dari proses pembangunan
berkelanjutan.
Kemudian, di masa ini, terutama saat pandemi Covid-19 telah mengubah tren dan
arah urusan perekonomian di Indonesia. Perekonomian Indonesia menjadi berfokus pada
sustainable finance serta ekonomi hijau. Melihat situasi perekonomian Indonesia saat ini yang
masih rentan, pemerintah sudah memulai memikirkan, merencanakan, dan melakukan transisi
hingga pengembangan atas agenda keberlanjutan untuk masa depan perekonomian Indonesia.
Tantangan yang paling dirasakan dalam mengembangkan ekonomi berkelanjutan adalah
kesadaran yang rendah dari para pelaku industri. Selain itu, belum adanya standarisasi yang
jelas untuk para pelaku ekonomi. Ditambah dengan masih sedikitnya peluang bisnis yang
bisa diraih. Untuk mengatasi tantangan tersebut, dari sektor sektor jasa keuangan telah sedang
10
berupaya mengadaptasi keuangan berkelanjutan dengan tetap memperhatikan risiko dari
perubahan iklim. Hal ini mulai didukung dengan pernyataan lembaga OJK sebagai regulator
yang menyetujui sektor jasa keuangan yang menggabungkan aspek lingkungan, sosial, dan
tata kelola dengan industri keuangan.
Serta yang paling penting adalah pemerintah perlu menyosialisasikan secara terus
menerus kinerjanya dalam peningkatan kulaitas perekonomian Indonesia untuk meningkatkan
kesadaran terhadap masyarakat agar bisa menerima dan beradaptasi terhadap perubahan dan
perkembangan perekonomian Indonesia yang telah diupayakan oleh pemerintah dan sektor-
sektor pendukung.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya pembangunan ekonomi ditujukan untuk mengatasi kemiskinan,
penggangguran, dan ketimpangan. Sehingga dapat terwujudnya masyarakat yang sejahtera,
makmur, dan berkeadilan. Agar tercapai kesejahteraan tersebut, maka harus diikuti dengan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan pembangunan, dan adanya stabilitas nasional
yang kokoh dan dinamis. Salah satu masalah penting yang dihadapi dalam pembangunan
ekonomi berkelanjutan adalah bagaimana menghadapi trade-off antara pemenuhan kebutuhan
pembangunan disatu sisi dan upaya mempertahankan kelestarian lingkungan disisi lain.
Pembangunan ekonomi yang berbasis sumber daya alam yang tidak memperhatikan
aspek kelestarian lingkungan pada akhirnya akan berdampak negatif pada lingkungan itu
sendiri, karena pada dasarnya sumber daya alam dan lingkungan memiliki kapasitas
daya dukung yang terbatas. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi yang tidak
memperhatikan kapasitas sumber daya alam dan lingkungan akan menyebabkan
permasalahan pembangunan dikemudian hari. Oleh karena itu, keberhasilan pembangunan
suatu negara terletak pada pelaku utama atau subjek dari aktivitas pembangunan ekonomi itu
sendiri yang akan berakibat pada kesejahteraan masyarakat di dalam suatu negara karena
dengan adanya pembangunan ekonomi, kekayaan negara dan masyarakat akan meningkat.
3.2 Saran
Untuk mendukung keberhasilan suatu pembangunan ekonomi, suatu negara sebaiknya
mengelola dengan baik sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya modal, serta
keahlian atau kewirausahaan dan teknologi di negaranya. Sumber daya manusia sangat
menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi melalui jumlah dan kualitas penduduk.
Selain itu, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia maka pemerintah perlu
memperhatikan aspek-aspek pemerataan distribusi pendapatan terhadap masyarakat, menekan
laju pertumbuhan penduduk, mengurangi tingkat kemiskinan, meningkatkan investasi,
mengurangi tingkat konsumsi masyarakat, meminimalisir pengeluaran negara, menstabilkan
tingkat suku bunga, mengurangi tingkat inflasi, serta menguatkan nilai tukar.
12
DAFTAR PUSTAKA
Basri, F. 2002. Perekonomian Indonesia : Tantangan dan Harapan Bagi Kebangkitan Ekonomi
Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Nurfajriani, Rahmi. 2019. Tiga Strategi Utama Pemerintah untuk Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Tahun 2020. https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-01327213/tiga
strategi-utama-pemerintah-untuk-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-tahun-2020. Diakses
pada 01 Mei 2021.
Simanjutak, F. N. 2017. Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan. JDP Volume 10, No. 3,
311.
13
Wajib, Nurwino. 2017. Pembangunan Ekonomi dalam Konsep Pembangunan Berkelanjutan.
https://bappeda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pembangunan-ekonomi- dalam
konsep-pembangunan-berkelanjutan-68 . Diakses pada 28 April 2021.
14