Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ninda Rizki aulia

Nim : 13211170016

Macam macam bencana alam yang disebabkan oleh ulah manusia

Pengertian Bencana Alam


Bencana Alam merupakan suatu peristiwa yang memiliki dampak besar bagi populasi
manusia. Peristiwa bencana alam in bisa berupa banjir, gempa bumi, tsunami, tanah longsor,
badai, kebakaran dan masih banyak lagi.

Ada pula bencana alam yang tidak terjadi secara alami seperti kelaparan, kekurangan
bahan pangan. Ada juga bencana alam yang terjadi di luar angkasa seperti badai matahari dan
asteroid, namun bencana alam yang terjadi di luar angkasa tidak terlalu memengaruhi
manusia.

Kali ini maudisini akan membahas bencana alam yang disebabkan oleh manusia. Tidak
jarang sudah sering terjadi bencana alam yang disebabkan oleh kelalaian manusia serta

keserakahan manusia yang menyebabkan alam menjadi rusak akibatnya.

A. Bencana Alam Banjir


Banjir merupakan bencana alam yang bisa dikatakan adalah ulah dari umat manusia
sendiri. Kepedulian terhadap lingkungan dan tempat tinggal sangat minim sehingga
memberikan dampak yang buruk bagi sekitarnya.

Banjir juga mengakibatkan wilayah di sekitarnya terendam air sehingga merugikan


banyak orang, jika terjadi banjir bandang bisa mengakibatkan nyawa yang bisa melayang
akibat terbawa arus dan tenggelam. Sungguh ironi sekali perbuatan manusia ini yang tidak
memperhatikan lingkungan sekitar.
1. Penyebab Banjir
Kelalaian manusia menjadi alasan utama terjadinya banjir ini, terlalu menyepelekan hal-
hal kecil justru bisa mengakibatkan bencana alam yang sangat merugikan. Berikut ini
penyebab terjadinya banjir.

a) Membuang sampah sembarangan ke sungai dan gorong-gorong


b) Pendangkalan sungai.
c) Menebang pepohonan secara liar tanpa dilakukan kembali reboisasi.
d) Pembuatan sungai tanpa memikirkan syarat dan dampak lingkungan.
e) Pembuatan tanggul yang kurang memenuhi syarat.
f) Air sungai atau laut yang meluap hingga sampai ke daratan.

2. Dampak banjir
Dampak yang terjadinya banjir sangar merugikan manusia, tidak ada dampak positif
sedikitpun yang diakibatkan oleh banjir. Hanya kerusakan lingkungan hidup yang terasa dari
dampak banjir, berikut ini adalah dampak terjadinya banjir

a) Air yang tercemar menjadi kotor sehingga sulit mendapatkan air bersih
b) Rusak areal pemukiman karena terendam air.
c) Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
d) Munculnya berbagai penyakit seperti penyakit kulit, hepatitis A dan malaria.
e) Rusaknya jalanan yang menjadi akses transportasi darat
f) Rusaknya pertanian sebagai sumber bahan pangan manusia

Itulah dampak yang disebabkan oleh banjir, maka sejak saat ini mulailah lebih menjaga
dan menghargai lingkungan. Bisa saja dampak yang terjadi lebih buruk dari poin-poin diatas.

3. Mengantisipasi Bencana Banji


Sudah seharusnya kita mulai mengantisipasi dan mencegah bencana alam sebelum terjadi,
bila dilihat dari dampak banjir diatas maka dapat disimpulkan bahwa bencana ini sangat
memengaruhi kehidupan masyarakat yang terkena.

Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi bencana banjir;
a) Membuat tembok untuk penahan serta tanggul-tanggul di sepanjang sungai. Tembok
ini berguna untuk mencegah agar air tidak masuk hingga ke daratan.
b) Jangan menebang hutan sembarangan. Salah satu fungsi dari pohon adalah menyerap
air dan menahan erosi. Jika tidak ada pohon maka air tidak akan terserap pula. Selain
banjir, menebang phon juga bisa menyebabkan terjadinya tanah longsor.
c) Jangan membangun bangunan di tempat yang menjadi lokasi penyerapan air.
d) Membangun berbagai drainase alternative untuk mencegah air yang meluap pada
sungai.
e) Jika sungai sudah dirasa dangkal, harus secepatnya di keruk dasarnya agar sungai
kembali dalam.
f) Membersihkan seluruh aliran sungai dan gorong-gorong dari sampah yang menjadi
penyebab tersumbat nya sungai.

B. Bencana Kebakaran Hutan


Kebakaran hutan merupakan bencana alam yang sangat merusak ke aneka ragaman
hayati. Bukan hanya hutan yang rusak tetapi hewan-hewan pun menjadi kehilangan habitat
mereka. Dahulu kegiatan membakan hutan adalah metode praktis untuk membuka lahan.

Peladang tradisional sering melakukan pembakaran hutan pada masa lampau, namun
karena biaya nya yang murah. Perusahaan pun banyak melakukannya untuk menghabiskan
lahan. Di Indonesia sendiri sering disorot oleh dunia akibat seringnya terjadi kebakaran
hutan.

Kasus yang paling heboh yaitu kebakaran hutan pada tahun 2016 silam di Riau,
bahkan asapnya hingga mencapai Negara Singapura. Pemerintah harus cepat tanggap untuk
menyelesaikan kasus bencana alam ini. Jika tidak, maka hutan di Indonesia akan terus
berkurang setiap tahunnya akibat kebakaran hutan.

1. Penyebab Kebakaran Hutan


Terdapat dua hal yang menjadi penyebab terjadinya bencana kebakaran hutan, yaitu
disebabkan secara alami dan disebabkan oleh tindakan manusia. Berikut ini adalah penjelasan
penyebab kebakaran hutan;
a) Penyebab alami ini di picu oleh kejadian alam seperti petir , panas yang
berkepanjangan lelehan lahar, gesekan antar pohon dan gunung berapi. Jika hutan
kering dan sering terjadi petir maka kemungkinan besar bisa terjadi kebakaran hutan.
b) Disebabkan oleh manusia, manusia sering sekali melakukan kecerobohan seperti
membuang punting rokok sembarangan atau lupa mematikan api setelah berkemah.
Hal yang lebih parah adalah sengaja membakar hutan untuk kepentingan politik dan
pribadi bagi segelintir orang.
Di Indonesia sendiri hampir 99% kebakaran hutan terjadi akibat ulah manusia.
Penyebabnya adalah untuk pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit an hutan taman
industri.

2. Menanggulangi Kebakaran Hutan


Banyak sekali kegiatan yang dapat menanggulangi kebakaran hutan ini, diperlukan
kerjasama yang baik antara pemerintah serta aktivis lingkungan agar hutan tetap terjaga.
Tingkat pencegahan kebakaran hutan ini biasanya meliputi pengelolaan hutan konservasi,
hutan produksi dan hutan lindung;

a) Inventarisasi lokasi yang diprediksi memiliki tingkat kebakaran hutan yang tinggi
b) Inventarisasi faktor-faktor penyebab kebakaran hutan
c) Mempersiapkan regu pemadam kebakaran ketika kebakaran terjadi
d) Membuat prosedur tetap sebagai acuan jika terjadi kebakaran hutan.
e) Pengadaan saran dan prasarana penanggulangan kebakaran hutan.
f) Pembuatan sekat bakar.

C. Bencana Tanah Longsor


Tragredi tanah longsor ini sering menimbulkan banyak korban jiwa. Tanah longsor adalah
tanah yang turun dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Biasanya tanah
longsong ini sering menimbun pemukiman yang berada di bawahnya.

Tanah longsor juga sering menyebabkan batu, pohon, pasir dan barang yang berada di
tebing terbawa dan menghancurkan setiap pemukiman yang ada dibawahnya. Hal ini
menyebabkan bencana ini sering banyak memakan korban.
Erosi yang terjadi akibat sungai dan laut mebuat lereng yang curam serta bebatuan
menjadi lemah akibat saturasi dari hujan yang lebat serta gempa bumi membuat getarah hebat
di lereng. Getaran ini akan mengakibatkan lereng menjadi longsor.

Longsor juga sering terjadi akibat ulah manusia yang serakah dan menebang pohon
sembarangan tanpa memperhatikan lingkungan sekitar.

1. Menanggulangi Tanah Longsor


a) Menghindari membangun rumah atau pemukiman serta fasilitas umum di bawah atau
dekat tebing.

b) Membuat sengkedan atau terasering di lereng terjal apabila ingin mendirikan


Kawasan pertanian dan pemukiman.

c) Menghindari membangun kolam atau perkebunan di lereng yang dekat dengan


pemukiman warga.

d) Apabila terlihat ada retakan di tanah, segera tutup retakan tersebut dengan tanah yang
kemudian dipadatkan sehingga air hujan tidak bisa menerobos celah-celah tanah.

e) Hindari melakukan pemotongan tebing sehingga menjadi tegak lurus.

f) Jangan melakukan penebangan pohon di dekat lereng, pohon menjadi penyangga


tanah dan resapan air.

g) Hindari mendirikan pemukiman di tepian sungai, hal itu karena rentan terkena erosi.
Jadi carilah daerah lain yang lebih aman untuk mendirikan rumah.

h) Buatlah saluran pembuangan air (SPA) yang otomatis bisa menjadi saluran
penampungan air tanah (SPAT). Saat terjadi curah hujan dengan intensitas yang
tinggi, saluran menjadi SPA, tetapi ketika intensitas hujan rendah dapat berubah
menjadi SPAT
i) Menanam jenis tanaman keras dan ringan, yang memiliki perakaran yang menancap
dalam di wilayah curam.

j) Mengembangkan usaha pertanian yang ramah longsor lahan, contohnya yaitu


menanam makanan ternak dengan cara panen pangkas.

k) Lakukan sosialisasi dengan jangkauan semua penduduk yang tinggal di lereng supaya
bisa melakukan evakuasi yang benar dan tepat saat terjadi tanah longsor.

Anda mungkin juga menyukai