Nim : 13211170016
Ada pula bencana alam yang tidak terjadi secara alami seperti kelaparan, kekurangan
bahan pangan. Ada juga bencana alam yang terjadi di luar angkasa seperti badai matahari dan
asteroid, namun bencana alam yang terjadi di luar angkasa tidak terlalu memengaruhi
manusia.
Kali ini maudisini akan membahas bencana alam yang disebabkan oleh manusia. Tidak
jarang sudah sering terjadi bencana alam yang disebabkan oleh kelalaian manusia serta
2. Dampak banjir
Dampak yang terjadinya banjir sangar merugikan manusia, tidak ada dampak positif
sedikitpun yang diakibatkan oleh banjir. Hanya kerusakan lingkungan hidup yang terasa dari
dampak banjir, berikut ini adalah dampak terjadinya banjir
a) Air yang tercemar menjadi kotor sehingga sulit mendapatkan air bersih
b) Rusak areal pemukiman karena terendam air.
c) Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
d) Munculnya berbagai penyakit seperti penyakit kulit, hepatitis A dan malaria.
e) Rusaknya jalanan yang menjadi akses transportasi darat
f) Rusaknya pertanian sebagai sumber bahan pangan manusia
Itulah dampak yang disebabkan oleh banjir, maka sejak saat ini mulailah lebih menjaga
dan menghargai lingkungan. Bisa saja dampak yang terjadi lebih buruk dari poin-poin diatas.
Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi bencana banjir;
a) Membuat tembok untuk penahan serta tanggul-tanggul di sepanjang sungai. Tembok
ini berguna untuk mencegah agar air tidak masuk hingga ke daratan.
b) Jangan menebang hutan sembarangan. Salah satu fungsi dari pohon adalah menyerap
air dan menahan erosi. Jika tidak ada pohon maka air tidak akan terserap pula. Selain
banjir, menebang phon juga bisa menyebabkan terjadinya tanah longsor.
c) Jangan membangun bangunan di tempat yang menjadi lokasi penyerapan air.
d) Membangun berbagai drainase alternative untuk mencegah air yang meluap pada
sungai.
e) Jika sungai sudah dirasa dangkal, harus secepatnya di keruk dasarnya agar sungai
kembali dalam.
f) Membersihkan seluruh aliran sungai dan gorong-gorong dari sampah yang menjadi
penyebab tersumbat nya sungai.
Peladang tradisional sering melakukan pembakaran hutan pada masa lampau, namun
karena biaya nya yang murah. Perusahaan pun banyak melakukannya untuk menghabiskan
lahan. Di Indonesia sendiri sering disorot oleh dunia akibat seringnya terjadi kebakaran
hutan.
Kasus yang paling heboh yaitu kebakaran hutan pada tahun 2016 silam di Riau,
bahkan asapnya hingga mencapai Negara Singapura. Pemerintah harus cepat tanggap untuk
menyelesaikan kasus bencana alam ini. Jika tidak, maka hutan di Indonesia akan terus
berkurang setiap tahunnya akibat kebakaran hutan.
a) Inventarisasi lokasi yang diprediksi memiliki tingkat kebakaran hutan yang tinggi
b) Inventarisasi faktor-faktor penyebab kebakaran hutan
c) Mempersiapkan regu pemadam kebakaran ketika kebakaran terjadi
d) Membuat prosedur tetap sebagai acuan jika terjadi kebakaran hutan.
e) Pengadaan saran dan prasarana penanggulangan kebakaran hutan.
f) Pembuatan sekat bakar.
Tanah longsor juga sering menyebabkan batu, pohon, pasir dan barang yang berada di
tebing terbawa dan menghancurkan setiap pemukiman yang ada dibawahnya. Hal ini
menyebabkan bencana ini sering banyak memakan korban.
Erosi yang terjadi akibat sungai dan laut mebuat lereng yang curam serta bebatuan
menjadi lemah akibat saturasi dari hujan yang lebat serta gempa bumi membuat getarah hebat
di lereng. Getaran ini akan mengakibatkan lereng menjadi longsor.
Longsor juga sering terjadi akibat ulah manusia yang serakah dan menebang pohon
sembarangan tanpa memperhatikan lingkungan sekitar.
d) Apabila terlihat ada retakan di tanah, segera tutup retakan tersebut dengan tanah yang
kemudian dipadatkan sehingga air hujan tidak bisa menerobos celah-celah tanah.
g) Hindari mendirikan pemukiman di tepian sungai, hal itu karena rentan terkena erosi.
Jadi carilah daerah lain yang lebih aman untuk mendirikan rumah.
h) Buatlah saluran pembuangan air (SPA) yang otomatis bisa menjadi saluran
penampungan air tanah (SPAT). Saat terjadi curah hujan dengan intensitas yang
tinggi, saluran menjadi SPA, tetapi ketika intensitas hujan rendah dapat berubah
menjadi SPAT
i) Menanam jenis tanaman keras dan ringan, yang memiliki perakaran yang menancap
dalam di wilayah curam.
k) Lakukan sosialisasi dengan jangkauan semua penduduk yang tinggal di lereng supaya
bisa melakukan evakuasi yang benar dan tepat saat terjadi tanah longsor.