1. Model database
Model data : suatu cara untuk mengolah kebutuhan data dalam basis data. Basis data :
kumpulan data yang tergintegrasi satu sama lain yang disimpan dalam komputer secara
sistematik. Terdapat 3 model database antara lain sebagai berikut.
• Berbasis objek
Himpunan data dan relasi yang menjelaskan hubungan antar data berdasarkan objeknya.
Jenis Keterangan
Entity relationship model Relasi berdasarkan persepsi bahwa dunia nyata terdiri dari
objek-objek dasar yang mempunyai hubungan dengan objek
tersebut.
Semantic model Relasi antar objek tidak dinyatakan dengan simbol tetapi
dengan kata-kata.
• Berbasis record
Record untuk menjelaskan hubungan logik antar data dalam basis data.
Jenis Keterangan
Relational model Relasi dengan mevisualisasikan data ke dalam bentuk tabel
berupa baris dan kolom.
Hirarchycal model (tree Relasi hubungan bertingkat (hirarki) yang menyusun record
structure) dalam bentuk pohon.
Network model (plex Relasi yang menyusun record dalam bentuk graph (hampir
structure) sama dengan model hirarki).
• Berbasis fisik
Untuk menguraikan data pada internal level.
Jenis Keterangan
Unifying model Menggabungkan memori dan transaksi database dalam satu
kesatuan model.
Frame memory Virtual view dari tempat penyimpanan sekunder yang
digunakan untuk mendukung penyimpanan record database.
v Infrastruktur : semua fasilitas yang mengacu pada sistem fisik yang sengaja dibangun oleh
perorangan/ pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia secara sosial dan ekonomi.
v Resiko keuangan : potensi terjadinya kerugian keuangan karena faktor internal maupun
eksternal organisasi.
Faktor internal a. Research & Development : riset dan pengembangan.
b. Intelectual Capital : kehilangan SDM.
c. Information system : kelemahan sistem informasi.
d. Liquidity dan Cashflow : ketidakmampuan untuk menyediakan
uang tunai.
e. Credit : karena kredit tidak tepat waktu.
Factor eksternal a. Interest Rate : perubahan suku bunga.
b. Foreign Exchange : perubahan kurs valuta asing.
c. Competition : persaingan.
a. Customer Change : perubahan selera pelanggan.
b. Industry Change : perubahan industri karena inovasi baru.
c. Customer Demand : pergeseran permintaan pelanggan.
d. Merger and Aquisition: Integrasi beberapa perusahaan.
e. Regulation : adanya peraturan baru.
a. Culture: perubahan budaya dari luar.
b. Board Composition: perubahan susunan dewan direksi.
v Proses pembangunan
Linear stages Proses pembangunan sebagai tahapan pertumbuhan ekonomi berturut -
model turut yang dilalui seluruh negara maju di dunia.
International Teori ketergantungan menganggap sumber daya mengalir dari
dependence pinggiran negara miskin ke inti negara kaya.
Structuralist Pendekatan ekonomi yang mempertimbangkan fitur struktural ketika
model melakukan analisis ekonomi.
Top – down Pengembangan program dimulai dari program yang diperlukan dan
development berakhir ketika implementasi.
Bottom – up Proyek yang direncanakan dan dikendalikan oleh masyarakat lokal
development untuk membantu daerah pinggiran mereka.
Kekuatan sendiri (partisipasi masyarakat)
v Masalah transportasi
1. Pertumbuhan penduduk
2. Efisiensi kendaraan pribadi
3. Disiplin yang rendah
4. Kualitas angkutan umum
5. Penegakan hukum yang lemah
6. Polusi udara
v Klasifikasi kota
Jenis Jumlah penduduk
Kota kecil 20 - 50 ribu jiwa
Kota sedang 50 -100 ribu jiwa
Kota besar 100 ribu - 1 juta jiwa
Kota metropolitan 1 - 5 juta jiwa
Kota megapolitan > 5 juta jiwa
v Fungsi kota (UU No. 22 tahun 1999)
1. Sebagai pusat pemerintah
2. Sebagai pusat pendidikan
3. Sebagai pusat informasi
v Potensi kota
1. Potensi sosial (mampu menciptakan ketenangan hidup warga kota)
2. Potensi budaya (sarana kesenian dan pendidikan)
3. Potensi politik (aparatur kota, lembaga maupun partai politik bertugas dengan baik)
4. Potensi ekonomi (fasilitas yang memenuhi kebutuhan warga kota)
v Tujuan RTRW
1. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang sejahtera, berbudaya dan berkeadilan.
2. Terselenggaranya pemanfaatan ruang wilayah yang berkelanjutan, dan berwawasan
lingkungan hidup, kemampuan masyarakat dan pemerintah, serta kebijakan pembangunan
nasional dan daerah.
3. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan
dengan memperhatikan sebesar-besarnya sumber daya manusia.
4. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang pada kawasan lindung dan kawasan
budidaya.
v Database Infrastruktur Kota : sebuah sistem yang dibangun untuk membantu proses
intentarisir, monitoring, dan perencanaan dari seluruh aspek infrastruktur yang terdapat pada
suatu daerah, seperti jalan, bangunan, jembatan, fasilitas umum dan lain sebagainya. Sistem ini
dibagun berbasis web dan termasuk dalam kelompok GIS (Geographic Information System),
yang dapat menunjang data spasial atau data yang bereferensi geografis dan dapat menunjang
alat pengolah data spasial seperti GPS serta Pemetaan.
v Permasalahan
1. Tidak tersedianya data yang akurat, realtime, valid, reliable, up to date dan rahasia
2. Pengelolaan data infrastruktur memakan waktu relatif lebih lama
3. Tidak tersedianya sistem monitoring dan perencanaan yang baik berdasar kondisi terbaru
4. Tidak tersedianya riwayat detail penanganan infrastruktur
Solusi : Dibangunnya sistem informasi yang dapat mendukung proses inventarisir, monitoring
dan perencanaan yang dapat diakses secara online agar dapat melakukan pendataan dan
pembaharuan data saat kunjungan lokasi.
v Fitur sistem
1. Dashboard
2. Data umum dan teknis infrastruktur (nama, jenis, lokasi, ukuran, tahun pembangunan dll)
3. Data infrastruktur
a. Tambah data infrastruktur baru
b. Pemetaan data infrastruktur
c. Monitoring infrastruktur
4. Perencanaan infrastruktur
5. Kegiatan infrastruktur (realisasi kegiatan, fisik dan keuangan serta harian)
6. Laporan
a. Laporan data infrastruktur
b. Laporan data perencanaan (perencanaan terserap dan belum terserap serta pemetaan
perencanaan)
c. Laporan data kegiatan (kegiatan berlangsung, fisik dan keuangan serta harian)
7. Spesifikasi teknis program
v Tahapan penyusunan database infrastruktur
Hirarki data
Struktur database
Aplikasi ArcGIS