Anda di halaman 1dari 3

1.

Consumer Choice Theory

a. Consumer choice theory merupakan salah satu theoretical tools yang digunakan dalam analisis
pembiayaan pembangunan, meskipun asumsi dasar yang menyertainya sangat banyak. Oleh karenanya
berikan bahasan dalam hal apa Consumer choice theory dapat berkontribusi dalam praktek pembiayaan
pembangunan?

Dalam hal apa consumer choice theory lebih cocok berkontribusi? Seperti yang diketahui, consumer
choice theory mengatur batas budget line yang dimiliki meskipun memiliki banyak kebutuhan. Karena
itu, kita harus memilih. Semua pilihan melibatkan biaya peluang. Jika kita memilih sesuatu, itu berarti
kita juga menyerah dan tidak menerima alternatif terbaik berikutnya. Pilihan ekonomi membutuhkan
perbandingan antara sumber daya dan utilitas. Sebagai konsumen, anggaran mewakili sumber daya
yang kita miliki, dan kepuasan mewakili utilitas konsumsi.Adapun asumsi dalam consumer’s choice
theory adalah:

1. Preferensi lengkap/komplet

2. Preferensi bersifat refleksif

3. Preferensi bersifat transitif

4. Preferensi menunjukkan non-satiation

5. Kurva indiferen menunjukkan tingkat substitusi marginal yang semakin berkurang

6. Barang tersedia dalam semua jumlah

Adapun bahasan Consumer choice theory dapat berkontribusi dalam praktek pembiayaan
pembangunan

b. Consumer choice theory memperoleh kritik tajam terutama jika dikaitkan dengan peran masyarakat
yang hanya diposisikan sebagai “consumer”. Menurut anda bagaimana menempatkan masyarakat lebih
sebagai “Customer” dalam konteks sistem demokrasi yang ada di Indonesia untuk penyediaan barang &
jasa publik?

2. Skema Barang Dan Jasa

a. Mencapai kesejahteraan umum merupakan tujuan berbangsa dan bernegara sesuai amanat UUD
1945. Dengan menggunakan 2 kriteria skema barang dan jasa yang telah anda pelajari, jelaskan
mengapa kesejahteraan masyarakat yang merata dapat dipandang sebagai barang publik? Jelaskan
persoalan apa yang dihadapi dalam upaya pencapaiannya terutama beserta solusi pembiayaannya!

Kesejahteraan rakyat merupakan salah satu tujuan negara. Pemerintah bertanggung jawab untuk
memastikan standar hidup minimum bagi semua warga negara. Agar hal ini menjadi kenyataan,
diperlukan mekanisme tertentu, yang tercermin dalam kebijakan publik. Beberapa permasalahan yang
terkait dengan masalah yang terkait dengan pencapaian kemakmuran melalui tindakan pemerintah
memiliki tantangan tersendiri. kesejahteraan masyarakat yang merata dipandang sebagai barang publik
karena tidak memiliki persaingan ekonomi atau kekhususan konsumsi. Adapun permasalahan yang akan
dihadapi dalam upaya tersebut adalah permasalahan sosial seperti kemiskinan, penelantaran, dan
kenakalan remaja. Maka untuk mencapai tujuan kebijakan kesejahteraan rakyat, perlu dilakukan
perubahan berbagai instrumen dan mekanisme sosial, antara lain terkait dengan: pengembangan
sumber daya, distribusi status dan distribusi hak.

b. Pendidikan adalah amanat konstitusi. Berdasarkan kriteria skema barang dan jasa yang anda pelajari,
apakah penyelenggaran pendidikan merupakan termasuk barang public atau privat? Jelaskan implikasi
masing-masing terhadap penyediaan layanan Pendidikan yang diterima oleh masyarakat.

Pendidikan merupakan lembaga pendidikan yang menjadi tujuan pemerintah untuk dilakukan wajib
belajar. Artinya, pendidikan harus menjadi kewajiban pemerintah untuk menyelesaikannya.

Pendidikan pada umumnya tergolong barang publik karena tidak memiliki persaingan ekonomi atau
kekhususan konsumen. Dengan kata lain, sebagai barang publik, pendidikan seharusnya menjadi
kewajiban pemerintah. Implikasinya, pemerintah tidak hanya memikirkan efisiensi dalam
penyelenggaraan pendidikan. Jika pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional hanya berpikir
tentang efisiensi pendidikan, maka makna pendidikan telah direduksi sedemikian rupa, sehingga
perspektif pendidikan hanya terbatas pada masalah ekonomis. Penyelenggaraan pendidikan
menyangkut banyak aspek dan melibatkan berbagai stakeholder, yaitu murid, guru, komite sekolah,
bahkan para wali murid atau orang tua.

3. Fungsi Pemerintah Dalam Ekonomi Dan Keuangan Negara

a. Menerapkan 3 fungsi utama Pemerintah dalam Ekonomi dan Keuangan Makro Negara tetap harus
berprinsip pada 3 kriteria utama, yaitu efisiensi, keefektifan, dan keadilan. Menurut anda bagaimana
kinerja pemerintahan sekarang memadukan 3 kriteria utama tersebut, terutama dalam masa pandemic
covid-19 sekarang ini? Tepatkah ini dengan political economy yang secara de jure diformalkan negara
Republik Indonesia?

Melihat bagaimana proses kebijakan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kebijakan yang
dibuat serta dilaksanakan oleh pemerintah bisa dikatakan sudah cukup efektif. Namun fakta di
lapangan menunjukkan kasus penyebaran Covid-19 terus mengalami kenaikan. Dari anggaran
penanganan Covid-19 sebesar Rp696,2 triliun, pemerintah hanya menyisihkan Rp87.55 triliun untuk
biaya Kesehatan. Namun dalam hal ini kinerja pemerintahan masih mengalami beberapa hambatan
seperti adanya perbedaan pendekatan antar aktor dalam pemerintahan dan benturan kelompok politik
dan belum efektifnya hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengambilan kebijakan.
Apalagi kini komersialisasi layanan tes semakin hari memperlihatkan wajah komersialnya.

b. Salah satu implikasi dari situasi pandemi ini adalah anggaran pemerintah mengalami defisit, dan salah
satu cara untuk menutup defisit ini adalah melalui penambahan hutang. Jelaskan secara kongkrit apa
faktor pendorong dari defisit anggaran! Apakah pembiayaan defisit melalui hutang merupakan langkah
yang tepat saat ini?

Defisit adalah situasi di mana pengeluaran lebih besar daripada pendapatan dalam hal keuangan. Baik
dalam suatu organisasi atau suatu negara. Faktor penyebab defisit yang dapat mempengaruhi situasi
keuangan suatu negara antara lain:Daya beli masyarakat rendah

 Lemahnya nilai tukar mata uang Indonesia termasuk negara yang melakukan pinjaman uang ke
luar negeri.
 Pembiayaan pembangunan karena negara berkembang sering melakukan investasi besar dalam
hal pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan memang dapat
mempercepat tumbuhnya perekonomian. Namun jika tidak sebanding hasilnya pengeluaran
tetap besar daripada pemasukan.
 Rendahnya daya beli masyarakat terhadap produk dan jasa sehari-hari dapat menimbulkan
defisit anggaran. Misalnya, pembelian kebutuhan pokok, bahan bakar, transportasi dan listrik
yang pendapatannya kurang. Situasi ini memaksa pemerintah untuk memberikan subsidi untuk
berbagai kebutuhan agar masyarakat berpenghasilan rendah dapat membeli kebutuhan
tersebut.
 Pada saat inflasi, dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBN),
pemerintah menggunakan standar harga yang telah ditetapkan. Namun, ini bisa berubah seiring
waktu. Maka apabila terjadi inflasi yang tidak terduga, beban biaya berbagai program
pemerintah juga meningkat.

Pembiayaan defisit dengan utang adalah ukuran yang baik, meskipun pembiayaan dengan utang
sering kontroversial dan dianggap buruk. Pada dasarnya utang dapat memiliki manfaat bila dikelola
dengan baik. Namun, pembiayaan melalui utang seharusnya dapat dihindari apabila diimbangi
dengan rasio pajak, dan tingkat kepatuhan perpajakan di Indonesia yang tinggi meskipun kini pada
kenyataannya hal tersebut masih belum dapat sepenuhnya berasal dari penerimaan negara (pajak,
bea cukai, PNBP, dan hibah).

Anda mungkin juga menyukai