Disampaikan oleh:
Dr. Ir. Abdul Kamarzuki, MPM
Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN
AZAS DAN TUJUAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
Azas Penataan Ruang:
keterpaduan; keserasian, keselarasan, dan keseimbangan; keberlanjutan; keberdayagunaan dan keberhasilgunaan; keterbukaan;
kebersamaan dan kemitraan; pelindungan kepentingan umum; kepastian hukum dan keadilan; dan akuntabilitas.
6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR
Pasal 14 UU CK:
Pasal 15 UU CK:
(5) Dalam hal Pelaku Usaha mendapatkan informasi rencana
lokasi kegiatan usahanya sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum menyusun dan
(3) telah sesuai dengan RDTR, Pelaku Usaha mengajukan
menyediakan RDTR sebagaimana dimaksud dalam Pasal
permohonan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang untuk
14 ayat (2), Pelaku Usaha mengajukan permohonan
kegiatan usahanya melalui sistem Perizinan Berusaha secara
persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang
elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dengan
untuk kegiatan usahanya kepada Pemerintah Pusat
mengisi koordinat lokasi yang diinginkan untuk memperoleh
melalui sistem Perizinan Berusaha secara elektronik
konfirmasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang.
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
(6) Setelah memperoleh konfirmasi kesesuaian kegiatan
undangan.
pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (5),
Pelaku Usaha mengajukan permohonan Perizinan Berusaha.
Pasal 14 UU CK:
(3) Penyediaan RDTR dalam bentuk digital sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan standar
dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai kesesuaian
rencana lokasi kegiatan dan/atau usahanya dengan RDTR.
4
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
2 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang
Pasal 14 UU CK: (3) Pemerintah Daerah wajib menyusun dan menyediakan RDTR dalam bentuk digital dan sesuai standar.
Berada pada lokasi memiliki RDTR Berada pada lokasi yang belum memiliki RDTR
Platform Digital Konsultasi Publik Tata Ruang Platform Digital Informasi untuk Masyarakat dan Monitoring
6
Sistem Informasi Tata Ruang yang Terhubung dengan Platform Lain ATR/BPN
2 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang
IGTo IGT
RTR
IGT1…n Penggunaan
Produk RTR
Produk Rencana Tata Ruang (RTR) Masyarakat dan investor yang ingin Banyak gugatan dari
Proses penerbitan izin
hanya dimiliki dan disimpan oleh mengakses informasi RTR harus datang masyarakat akibat RTR dan
berusaha menjadi rumit
Pemerintah, sebagian besar dalam langsung ke kantor pemerintah dan menempuh
dan tidak transparan. pemanfaatan ruang yang
bentuk fisik (hard copy). proses administrasi yang rumit dan lama.
tumpang tindih.
Produk RTR telah dipublikasi Masyarakat dan pihak terkait Platform produk RTR juga terkoneksi Perizinan berusaha yang telah
oleh Pemerintah melalui dapat memanfaatkan informasi dengan portal pelayanan perizinan, diterbitkan menjadi pertimbangan
berbagai platform. RTR secara online. sehingga proses penerbitan izin menjadi dalam peningkatan kualitas
lebih cepat dan transparan. Rencana Tata Ruang.
8
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
3 Mendorong Publikasi Produk Tata Ruang
Pasal 14 UU CK:
Kewenangan Pemerintah Pusat dalam
(3) Penyediaan RDTR dalam bentuk digital sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Penyelenggaraan Penataan Ruang:
dilakukan sesuai dengan standar dan dapat diakses dengan mudah oleh
masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai kesesuaian rencana lokasi Pasal 17 UU CK,
Pasal 8 UU No. 26/2007:
kegiatan dan/atau usahanya dengan RDTR.
(5) Dalam pelaksanaan wewenang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), ayat (3), dan ayat (4),
Pemerintah Pusat:
9
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
4 Streamlining/ Penyederhanaan Produk Rencana Tata Ruang
UU CK: Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 14 ayat (2) dan (3) UU No. 26/2007.
10
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang
Pasal 17 UU CK,
Ruang Pasal 6 UU No. 26/2007:
Udara
(5) Penataan ruang wilayah
nasional meliputi ruang
wilayah yurisdiksi dan wilayah
kedaulatan nasional yang
Ruang mencakup ruang darat, ruang
Darat laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam
bumi sebagai satu kesatuan.
Ruang
Laut (6) Penataan ruang wilayah
provinsi dan
kabupaten/kota meliputi
ruang darat, ruang laut,
Ruang Penataan ruang wilayah nasional meliputi ruang dan ruang udara, termasuk
Dalam wilayah yurisdiksi dan wilayah kedaulatan nasional
yang mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang
ruang di dalam bumi
Bumi
udara, termasuk ruang dalam bumi menuju Satu sebagai satu kesatuan.
Produk Rencana Tata Ruang
UU CK: Pasal 18 UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007; Pasal 17 (ayat 10) UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No.
26/2007; Pasal 36 (poin 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999; Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007
11
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang
Diintegrasikan ke dalam …
Ditetapkan melalui …
RTRLN RTRWN Peraturan Pemerintah
Pasal 18 UU CK, Pasal 7A UU No. 27/2007: Pasal 18 UU CK, Pasal 43 UU No. 27/2007:
(1) RZWP-3-K sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a diintegrasikan ke dalam (1) Perencanaan tata ruang Laut nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. a merupakan perencanaan untuk menghasilkan rencana tata ruang Laut nasional
(2) RZ KSN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b diintegrasikan ke dalam yang diintegrasikan ke dalam perencanaan tata ruang wilayah nasional.
Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional.
UU CK: Pasal 18 UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007; Pasal 17 (ayat 10) UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No.
26/2007; Pasal 36 (poin 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999; Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007
12
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang
Integrasi RTR dengan Rencana Zonasi Wilayah Perairan Integrasi RTR dengan Kawasan Hutan
Rencana Zonasi
Wilayah Perairan Diintegrasikan ke
Ilustrasi Rencana SK Penunjukan Kawasan dalam Rencana
Tata Ruang Hutan Tata Ruang (Revisi)
SK Penetapan/
Pengukuhan Kawasan
+ Hutan
Diintegrasikan ke dalam
Rencana Tata Ruang
UU CK:
Pasal 18 (ayat 2) UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007 UU CK:
Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014 Pasal 17 (ayat10) UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No. 26/2007
Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007 Pasal 36 (ayat 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999
13
Contoh Perlunya Integrasi RTRW dengan RZWP3K di Kabupaten Banjar
5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang
Draft RTRW Kabupaten Banjar Tahun RZWP3K Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018-2038
2020-2040 (Perda No. 13 tahun 2018)
ekosistem
mangrove
Suaka
margasatwa
UU CK: Pasal 18 (ayat 2) UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007
14
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR
Dalam UU CK, Pemerintah Daerah didorong untuk memiliki RDTR sebagai acuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR). Jika RDTR tidak tersedia,
PKKPR diproses melalui mekanisme Persetujuan sesuai RTR lainnya secara berjenjang dan komplementer.
Pasal 15 UU CK:
Pasal 14 UU CK:
(1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum menyusun dan menyediakan RDTR sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), Pelaku Usaha mengajukan permohonan persetujuan
(1)Kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang sebagaimana kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang untuk kegiatan usahanya kepada Pemerintah Pusat
melalui sistem Perizinan Berusaha secara elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
dimaksud dalam Pasal 13 huruf a merupakan kesesuaian perundang-undangan.
rencana lokasi kegiatan dan/atau usahanya dengan
RDTR. (2) Pemerintah Pusat memberikan persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan rencana tata ruang.
…….. (1) Dalam hal terdapat perubahan kebijakan nasional yang bersifat strategis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 ayat (5) huruf d, Pasal 23 ayat (5) huruf d, dan Pasal 26 ayat (6) huruf d
belum dimuat dalam rencana tata ruang dan/atau rencana zonasi, pemanfaatan ruang tetap
(4) Pemerintah Pusat wajib mengintegrasikan RDTR dalam dapat dilaksanakan.
bentuk digital sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ke
dalam sistem Perizinan Berusaha secara elektronik. (2) Pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
setelah mendapat rekomendasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang dari Pemerintah
Pusat.
15
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR
(7) Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (6) wajib
ditetapkan paling lama 2 (dua) bulan terhitung sejak mendapat persetujuan substansi dari
Pemerintah Pusat.
(8) Dalam hal Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (7) belum
ditetapkan, Gubernur/Bupati/Walikota menetapkan rencana tata ruang wilayah provinsi paling
lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak mendapat persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat.
(9) Dalam hal rencana tata ruang wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat
(8) belum ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota, rencana tata ruang wilayah provinsi
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat paling lama 4 (empat) bulan terhitung sejak mendapat
persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat.
UU CK: Pasal 17 UU CK: Pasal 18 ayat (3), Pasal 23 ayat (7), (8), (9), Pasal 26 ayat (8), (9), (10) UU No. 26/2007. 16
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR
b. Keterlibatan DPRD dalam Penyusunan Produk RTR, serta Penghapusan Proses Validasi dan Rekomendasi BIG
dalam Percepatan Penyusunan dan Penetapan Produk RTR
17
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR
UU CK: Pasal 17 (poin 9) UU CK: Pasal 14A ayat (4) UU No. 26/2007
UU CK: Pasal 17 (poin 4) UU CK: Pasal 8 ayat (1) huruf b dan c UU No. 26/2007
18
Undang-Undang Cipta Kerja, Penyusunan RTR dan Percepatan Berusaha
7 Penggunaan Rencana Tata Ruang dalam Proses Perizinan
RDTR
RDTR Kegiatan
Menilai kesesuaian
(konfirmasi) antara pelaksanaan
Pemanfaatan Ruang pembangunan dengan
atau arahan pemanfaatan
ruang berupa:
atau
Apakah usulan
kegiatan merupakan
akibat dari perubahan Rekomendasi Kesesuaian
kebijakan nasional,
sehingga belum
Kegiatan Pemanfaatan Ruang
termuat dalam RTR?
Pengendalian
Penataan Ruang
Perencanaan & Pemanfaatan Ruang
20
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
8 Kelembagaan (Forum) Penataan Ruang
Kelembagaan Forum Penataan Ruang akan diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri.
UU CK: Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 (poin 3) UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007 RPP PPR: Pasal 193; Pasal 194; Pasal 195.
21
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional