Anda di halaman 1dari 22

29 OKTOBER 2020

UU CIPTA KERJA dalam lingkup PENATAAN RUANG

Disampaikan oleh:
Dr. Ir. Abdul Kamarzuki, MPM
Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN
AZAS DAN TUJUAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
Azas Penataan Ruang:
keterpaduan; keserasian, keselarasan, dan keseimbangan; keberlanjutan; keberdayagunaan dan keberhasilgunaan; keterbukaan;
kebersamaan dan kemitraan; pelindungan kepentingan umum; kepastian hukum dan keadilan; dan akuntabilitas.

RUANG TERBATAS AKTIVITAS MANUSIA TIDAK RUANG BUKAN HANYA


POPULASI MANUSIA TERUS TERBATAS UNTUK MANUSIA
Ukuran ruang yang MENINGKAT
tersedia di muka bumi Ruang menampung semua aktivitas Hewan dan tumbuhan juga
Jumlah penduduk terus mengalami manusia, dari bekerja, tempat tinggal, memerlukan ruang
tidak pernah bertambah.
peningkatan rekreasi bahkan sampai peristirahatan
terakhir (Tempat Pemakaman Umum)

Tujuan Penataan Ruang:


a. terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;
b. terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan sumber daya manusia; dan
c. terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
2
Overview Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK

1 Mendorong Masyarakat Peduli/Melek Tata Ruang

2 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang

3 Mendorong Publikasi Produk Tata Ruang

4 Streamlining/ Penyederhanaan Produk Rencana Tata Ruang

5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang

6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR

7 Penggunaan Rencana Tata Ruang dalam Proses Perizinan

8 Kelembagaan (Forum) Penataan Ruang


3
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
1 Mendorong Masyarakat Peduli/Melek Tata Ruang

Pasal 14 UU CK:
Pasal 15 UU CK:
(5) Dalam hal Pelaku Usaha mendapatkan informasi rencana
lokasi kegiatan usahanya sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum menyusun dan
(3) telah sesuai dengan RDTR, Pelaku Usaha mengajukan
menyediakan RDTR sebagaimana dimaksud dalam Pasal
permohonan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang untuk
14 ayat (2), Pelaku Usaha mengajukan permohonan
kegiatan usahanya melalui sistem Perizinan Berusaha secara
persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang
elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dengan
untuk kegiatan usahanya kepada Pemerintah Pusat
mengisi koordinat lokasi yang diinginkan untuk memperoleh
melalui sistem Perizinan Berusaha secara elektronik
konfirmasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang.
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
(6) Setelah memperoleh konfirmasi kesesuaian kegiatan
undangan.
pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (5),
Pelaku Usaha mengajukan permohonan Perizinan Berusaha.

Pasal 14 UU CK:

(3) Penyediaan RDTR dalam bentuk digital sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan standar
dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai kesesuaian
rencana lokasi kegiatan dan/atau usahanya dengan RDTR.

4
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
2 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang

Pasal 14 UU CK: (3) Pemerintah Daerah wajib menyusun dan menyediakan RDTR dalam bentuk digital dan sesuai standar.

Platform yang tersedia untuk


menyebarluaskan informasi RTR
serta meningkatkan transparasi
dan akuntabilitas produk RTR KONSULTASI PUBLIK
kepada masyarakat. ONLINE

Pelaku usaha dapat melakukan pengecekan kesesuaian lokasi usaha


yang diinginkannya dengan tata ruang melalui sistem OSS yang
akan berhubungan dengan sistem webgis Kementerian ATR/BPN

Berada pada lokasi memiliki RDTR Berada pada lokasi yang belum memiliki RDTR

Konfirmasi Kesesuaian Kegiatan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang


Pemanfaatan Ruang (kesesuaian dengan RTR - komplementer)

Pasal 17 UU CK, Pasal 65 UU No. 26/2007:

(1) Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh Pemerintah


Pusat dan Pemerintah Daerah dengan melibatkan peran
masyarakat.
(2) Peran masyarakat dalam penataan ruang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan, antara lain, melalui:
a. partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang;
b. partisipasi dalam pemanfaatan ruang; dan
c. partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
5
Platform Digital Konsultasi Publik dan Monitoring
2 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang

Platform Digital Konsultasi Publik Tata Ruang Platform Digital Informasi untuk Masyarakat dan Monitoring

Manfaat bagi Masyarakat:


Manfaat bagi Masyarakat:
Melalui platform digital ini, masyarakat dapat berkontribusi
dengan memberikan harapan pengembangan wilayah hingga Melalui platform digital ini, masyarakat dapat mengetahui
20 tahun kedepan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan informasi dan memonitor kemajuan penyusunan RTR, serta
inklusifitas masyarakat dalam penyelenggaraan penataan mengakses dokumen terkait produk RTR tersebut. Hal ini
ruang. Platform ini juga dapat mendukung koordinasii dengan bertujuan untuk meningkatkan transparansi pada proses
K/L/D secara online. penyusunan RTR.

6
Sistem Informasi Tata Ruang yang Terhubung dengan Platform Lain ATR/BPN
2 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang

Penyusunan Rencana Tata Ruang Pemanfaatan Rencana Tata Ruang

IGTo IGT

RTR
IGT1…n Penggunaan
Produk RTR

Basis Data Analisis Koordinasi Konsultasi Informasi Pemutakhiran Pemanfaatan


Spasial K/L, Pemda Publik Produk RTR Produk RTR Produk RTR

SISTEM INFORMASI GIS TARU


Antara lain:

Application Programming Interface


RTR Builder RTR Online
(platform analisis spasial untuk penyusunan RTR) (platform map viewer RTRWN, RTR Pulau/Kepulauan,
RTR KSN, dan RTRW)
OSS
Peta Kerja Konsultasi Publik
(platform kolaborasi (platform konsultasi publik RDTR Interaktif
penyusunan peta RTR) dalam penyusunan RTR) (platform map viewer RDTR)

PROTARU (Platform Informasi untuk Masyarakat & Monitoring) KKP

ARTIFICIAL + platform lainnya


BIG DATA BLOCKCHAIN
INTELLIGENCE
7
Sistem Informasi dan Transparansi Proses Perijinan Berusaha
2 Mendorong Digitalisasi dan Transparansi Penataan Ruang

Sebelum Implementasi Sistem Informasi RTR

Produk Rencana Tata Ruang (RTR) Masyarakat dan investor yang ingin Banyak gugatan dari
Proses penerbitan izin
hanya dimiliki dan disimpan oleh mengakses informasi RTR harus datang masyarakat akibat RTR dan
berusaha menjadi rumit
Pemerintah, sebagian besar dalam langsung ke kantor pemerintah dan menempuh
dan tidak transparan. pemanfaatan ruang yang
bentuk fisik (hard copy). proses administrasi yang rumit dan lama.
tumpang tindih.

Setelah Implementasi Sistem Informasi RTR

Produk RTR telah dipublikasi Masyarakat dan pihak terkait Platform produk RTR juga terkoneksi Perizinan berusaha yang telah
oleh Pemerintah melalui dapat memanfaatkan informasi dengan portal pelayanan perizinan, diterbitkan menjadi pertimbangan
berbagai platform. RTR secara online. sehingga proses penerbitan izin menjadi dalam peningkatan kualitas
lebih cepat dan transparan. Rencana Tata Ruang.

8
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
3 Mendorong Publikasi Produk Tata Ruang

Pasal 14 UU CK:
Kewenangan Pemerintah Pusat dalam
(3) Penyediaan RDTR dalam bentuk digital sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Penyelenggaraan Penataan Ruang:
dilakukan sesuai dengan standar dan dapat diakses dengan mudah oleh
masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai kesesuaian rencana lokasi Pasal 17 UU CK,
Pasal 8 UU No. 26/2007:
kegiatan dan/atau usahanya dengan RDTR.
(5) Dalam pelaksanaan wewenang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), ayat (3), dan ayat (4),
Pemerintah Pusat:

a. menyebarluaskan informasi yang


berkaitan dengan:

1. rencana umum dan rencana


rinci tata ruang dalam rangka
pelaksanaan penataan ruang
wilayah nasional; dan
2. pedoman bidang penataan
ruang.

b. menetapkan standar pelayanan


minimal bidang penataan ruang.
https://gistaru.atrbpn.go.id/

9
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
4 Streamlining/ Penyederhanaan Produk Rencana Tata Ruang

Penghapusan RTR KS Provinsi dan


Kabupaten/Kota, untuk menghindari
tumpang tindih antar produk RTR,
sehingga kedapan hanya mengenal 1
bentuk rencana umum sesuai hierarki
(nasional, provinsi dan Pasal 17 UU CK, Pasal 14 UU No. 26/2007:
kabupaten/kota) dan 2 rencana rinci (2) Rencana umum tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a secara (3) Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud
tata ruang (Kawasan Strategis hierarki terdiri atas: pada ayat (1) huruf b terdiri atas:
Nasional dan RDTR). a. rencana tata ruang wilayah nasional; a. rencana tata ruang pulau/kepulauan dan rencana
b. rencana tata ruang wilayah provinsi; dan tata ruang kawasan strategis nasional; dan
c. rencana tata ruang wilayah kabupaten dan rencana tata ruang wilayah kota. b.rencana detail tata ruang kabupaten/kota.

UU CK: Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 14 ayat (2) dan (3) UU No. 26/2007.
10
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang

Pasal 17 UU CK,
Ruang Pasal 6 UU No. 26/2007:
Udara
(5) Penataan ruang wilayah
nasional meliputi ruang
wilayah yurisdiksi dan wilayah
kedaulatan nasional yang
Ruang mencakup ruang darat, ruang
Darat laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam
bumi sebagai satu kesatuan.
Ruang
Laut (6) Penataan ruang wilayah
provinsi dan
kabupaten/kota meliputi
ruang darat, ruang laut,
Ruang Penataan ruang wilayah nasional meliputi ruang dan ruang udara, termasuk
Dalam wilayah yurisdiksi dan wilayah kedaulatan nasional
yang mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang
ruang di dalam bumi
Bumi
udara, termasuk ruang dalam bumi menuju Satu sebagai satu kesatuan.
Produk Rencana Tata Ruang

UU CK: Pasal 18 UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007; Pasal 17 (ayat 10) UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No.
26/2007; Pasal 36 (poin 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999; Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007
11
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang

Diintegrasikan ke dalam …
Ditetapkan melalui …
RTRLN RTRWN Peraturan Pemerintah

RZWP3K RTRW Provinsi Perda/Perkada/Permen

RTRW Kabupaten/ Kota


(mengacu pada muatan Perda/Perkada/Permen
RZWP3K yang termuat pada
RTRW Provinsi di wilayahnya)

RZ KSN RTR KSN Perpres

Pasal 18 UU CK, Pasal 7A UU No. 27/2007: Pasal 18 UU CK, Pasal 43 UU No. 27/2007:
(1) RZWP-3-K sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a diintegrasikan ke dalam (1) Perencanaan tata ruang Laut nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. a merupakan perencanaan untuk menghasilkan rencana tata ruang Laut nasional
(2) RZ KSN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b diintegrasikan ke dalam yang diintegrasikan ke dalam perencanaan tata ruang wilayah nasional.
Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional.

UU CK: Pasal 18 UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007; Pasal 17 (ayat 10) UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No.
26/2007; Pasal 36 (poin 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999; Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007
12
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang

Integrasi RTR dengan Rencana Zonasi Wilayah Perairan Integrasi RTR dengan Kawasan Hutan

Rencana Zonasi
Wilayah Perairan Diintegrasikan ke
Ilustrasi Rencana SK Penunjukan Kawasan dalam Rencana
Tata Ruang Hutan Tata Ruang (Revisi)
SK Penetapan/
Pengukuhan Kawasan
+ Hutan

Rencana Tata Ruang APL

Diintegrasikan ke dalam
Rencana Tata Ruang

Perubahan Delineasi Kawasan Hutan

UU CK:
Pasal 18 (ayat 2) UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007 UU CK:
Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014 Pasal 17 (ayat10) UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No. 26/2007
Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007 Pasal 36 (ayat 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999

13
Contoh Perlunya Integrasi RTRW dengan RZWP3K di Kabupaten Banjar
5 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang

Draft RTRW Kabupaten Banjar Tahun RZWP3K Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018-2038
2020-2040 (Perda No. 13 tahun 2018)

ekosistem
mangrove
Suaka
margasatwa

Peruntukan ruang di darat sebagai Ekosistem Mangrove dan


Suaka Margasatwa berbatasan dengan peruntukan ruang di laut
• Daratan yang berbatasan dengan laut ± 2,12 km sebagai Zona Pelabuhan (KPU-PL)
• Peruntukan ruang yang berbatasan dengan laut
Migrasi Mamalia laut
sebagai ekosistem mangrove dan suaka (AL-AMB-MM)
margasatwa

UU CK: Pasal 18 (ayat 2) UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 17 (ayat 3) UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007
14
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR

Dalam UU CK, Pemerintah Daerah didorong untuk memiliki RDTR sebagai acuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR). Jika RDTR tidak tersedia,
PKKPR diproses melalui mekanisme Persetujuan sesuai RTR lainnya secara berjenjang dan komplementer.

Pasal 15 UU CK:
Pasal 14 UU CK:
(1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum menyusun dan menyediakan RDTR sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), Pelaku Usaha mengajukan permohonan persetujuan
(1)Kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang sebagaimana kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang untuk kegiatan usahanya kepada Pemerintah Pusat
melalui sistem Perizinan Berusaha secara elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
dimaksud dalam Pasal 13 huruf a merupakan kesesuaian perundang-undangan.
rencana lokasi kegiatan dan/atau usahanya dengan
RDTR. (2) Pemerintah Pusat memberikan persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan rencana tata ruang.

(2)Pemerintah Daerah wajib menyusun dan


menyediakan RDTR dalam bentuk digital dan sesuai
standar.
Pasal 17 UU CK, Pasal 34A UU No. 26/2007:

…….. (1) Dalam hal terdapat perubahan kebijakan nasional yang bersifat strategis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 ayat (5) huruf d, Pasal 23 ayat (5) huruf d, dan Pasal 26 ayat (6) huruf d
belum dimuat dalam rencana tata ruang dan/atau rencana zonasi, pemanfaatan ruang tetap
(4) Pemerintah Pusat wajib mengintegrasikan RDTR dalam dapat dilaksanakan.
bentuk digital sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ke
dalam sistem Perizinan Berusaha secara elektronik. (2) Pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
setelah mendapat rekomendasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang dari Pemerintah
Pusat.

15
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR

a. Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR

Percepatan Penetapan RTRW: Pasal 17 UU CK, Pasal 23 dan 26 UU No. 26/2007:

(7) Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (6) wajib
ditetapkan paling lama 2 (dua) bulan terhitung sejak mendapat persetujuan substansi dari
Pemerintah Pusat.
(8) Dalam hal Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (7) belum
ditetapkan, Gubernur/Bupati/Walikota menetapkan rencana tata ruang wilayah provinsi paling
lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak mendapat persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat.
(9) Dalam hal rencana tata ruang wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat
(8) belum ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota, rencana tata ruang wilayah provinsi
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat paling lama 4 (empat) bulan terhitung sejak mendapat
persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat.

Percepatan Penetapan RDTR :


Pasal 17 UU CK, Pasal 18 UU No. 26/2007:

(3) Bupati/Wali Kota wajib menetapkan rancangan peraturan kepala daerah


kabupaten/kota tentang rencana detail tata ruang paling lama 1 (satu) bulan setelah
mendapat persetujuan substansi dari Pemerintah Pusat.
(4) Dalam hal bupati/wali kota tidak menetapkan rencana detail tata ruang setelah
jangka waktu sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3), rencana detail tata ruang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

UU CK: Pasal 17 UU CK: Pasal 18 ayat (3), Pasal 23 ayat (7), (8), (9), Pasal 26 ayat (8), (9), (10) UU No. 26/2007. 16
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR

b. Keterlibatan DPRD dalam Penyusunan Produk RTR, serta Penghapusan Proses Validasi dan Rekomendasi BIG
dalam Percepatan Penyusunan dan Penetapan Produk RTR

Pengaturan pada UU CK:


Wilayah Laut/Perairan pada
Ranperda telah mendapat Persetujuan
Substansi dari Menteri KKP ▪ Proses penetapan produk RTR dapat
dipercepat sejak Persub ditandatangani
apabila DPRD dilibatkan dari awal
pembahasan Materi Teknis (Matek)
dan Ranperda di Daerah
▪ Analisis daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup yang
terintegrasi dengan kajian
lingkungan hidup strategis, termasuk
daya dukung dan daya tampung ruang
8 7 6 5 darat, ruang laut/perairan, ruang dalam
bumi, dan ruang udara, sehingga tidak
dilakukan lagi validasi KLHS.
▪ Rekomendasi BIG tidak
dipersyaratkan lagi karena
penyusunan RTR sendiri telah dilakukan
melalui konsultasi dengan BIG.

17
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
6 Mendorong Pemerintah Daerah Memiliki RDTR dan Percepatan Penetapan RTRW dan RDTR

c. Pengaturan Bimtek dan Bantek d. Pengaturan Peta Dasar

Pasal 17 UU CK, Pasal 8 UU No. 26/2007: Untuk percepatan pemenuhan


(1) Wewenang Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan penataan ruang meliputi: peta dasar dalam penyusunan
a. pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang
RDTR, dapat mempergunakan
wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, serta terhadap pelaksanaan
Peta Dasar Lainnya dengan
penataan ruang kawasan strategis nasional;
ketelitian detail informasi
b. pemberian bantuan teknis bagi penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi,
wilayah kabupaten/kota, dan rencana detail tata ruang; sesuai dengan skala
c. pembinaan teknis dalam kegiatan penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi, perencanaan RTR, jika Peta
rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota, dan rencana detail tata ruang; Dasar (dari BIG)
tidak tersedia. PETA DASAR

Pasal 17 UU CK, Pasal 14A


UU No. 26/2007:
(4) Dalam hal Peta Dasar
sebagaimana dimaksud
Bantuan Teknis Bimbingan Teknis pada ayat (3) belum
tersedia, penyusunan
Merupakan bantuan dari pemerintah Merupakan proses pembinaan dari rencana tata ruang
Pemerintah Pusat kepada pemerintah PETA DASAR LAINNYA
pusat (berupa anggaran, tenaga ahli dilakukan dengan
perencana dan GIS) kepada daerah dalam dalam kegiatan menggunakan Peta Dasar
pemerintah daerah dalam kegiatan pelaksanaan dan pengawasan penataan lainnya.
pelaksanaan dan pengawasan ruang, melalui sosialisasi, klinik,
penataan ruang. pendampingan, asistensi/ konsultansi

UU CK: Pasal 17 (poin 9) UU CK: Pasal 14A ayat (4) UU No. 26/2007

UU CK: Pasal 17 (poin 4) UU CK: Pasal 8 ayat (1) huruf b dan c UU No. 26/2007

18
Undang-Undang Cipta Kerja, Penyusunan RTR dan Percepatan Berusaha
7 Penggunaan Rencana Tata Ruang dalam Proses Perizinan

Undang-Undang Cipta Kerja LINGKUP PENYEDERHANAAN KESESUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG


(UU CK) telah ditetapkan pada
tanggal 6 Oktober 2020.
Sebelum UU CK

Pengaturan Ekosistem Investasi,


Penyederhanaan Perizinan Berusaha, dan
Penataan Ruang dalam UU CK

a. Penyederhanaan persyaratan investasi


dalam kegiatan pemanfaatan ruang dari
berbasis izin pemanfaatan ruang
menjadi berbasis kesesuaian kegiatan
pemanfaatan ruang.
Setelah UU CK
b. Penerapan Perizinan Berusaha berbasis
risiko.

Kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang


mengacu pada RDTR. Apabila RDTR belum
tersedia, maka sistem perizinan elektronik akan
mengacu kepada RTRW Kabupaten/Kota, RTRW
Provinsi, RTR KSN, RTR Pulau/Kepulauan,
dan RTRWN.
19
Pengaturan Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
7 Penggunaan Rencana Tata Ruang dalam Proses Perizinan

RDTR
RDTR Kegiatan
Menilai kesesuaian
(konfirmasi) antara pelaksanaan
Pemanfaatan Ruang pembangunan dengan
atau arahan pemanfaatan
ruang berupa:

RTR KSN • Produk RTR (RTRWN,


RTR KSN, RTRWK,
OSS RTRW RDTR)
• Konfirmasi KKPR
• Persetujuan KKPR
Persetujuan Kesesuaian
RDTR Kegiatan Pemanfaatan Ruang

atau
Apakah usulan
kegiatan merupakan
akibat dari perubahan Rekomendasi Kesesuaian
kebijakan nasional,
sehingga belum
Kegiatan Pemanfaatan Ruang
termuat dalam RTR?
Pengendalian
Penataan Ruang
Perencanaan & Pemanfaatan Ruang
20
Poin-Poin Pengaturan Penyelenggaraan Penataan Ruang pada UU CK
8 Kelembagaan (Forum) Penataan Ruang

Pembentukan Forum Penataan Ruang


Pasal 193:
(1) Dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang secara partisipatif, Pemerintah membentuk Forum
Penataan Ruang di tingkat pusat dan/atau daerah.
(2) Forum Penataan Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas untuk memberikan masukan
dan pertimbangan dalam pelaksanaan penataan ruang.
(3) Pemerintah Pusat dapat membentuk tim koordinasi Kawasan Strategis Nasional dalam
penyelenggaraan penataan ruang di Kawasan Strategis Nasional.

Keanggotaan Forum Penataan Ruang


Pasal 194:
(1) Anggota Forum Penataan Ruang pada tingkat pusat terdiri atas perwakilan dari
Kementerian/Lembaga terkait penataan ruang.
(2) Anggota Forum Penataan Ruang di daerah terdiri atas anggota tetap dan anggota tidak tetap.
(3) Anggota tetap Forum Penataan Ruang di daerah terdiri atas Kepala OPD yang terkait penataan
ruang berikut jajarannya yang ditunjuk.
(4) Anggota tidak tetap Forum Penataan Ruang di daerah dapat terdiri atas perwakilan kalangan ahli,
masyarakat, akademisi, asosiasi profesi, dan/atau pelaku usaha setempat.

Kelembagaan Forum Penataan Ruang akan diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri.

UU CK: Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 (poin 3) UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007 RPP PPR: Pasal 193; Pasal 194; Pasal 195.
21
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional

Anda mungkin juga menyukai