TINGKAT MENENGAH
FINALISASI
RENCANA DETAIL TATA RUANG
Jl. Akses Tol Cimanggis, Ds. Cikeas Udik, Kab. Bogor, Jawa Barat
Telp. (021) 8674586
Editor:
KATA PENGANTAR
Jakarta, 2021
i
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. I
LAMPIRAN .............................................................................................. XI
iii
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
iv
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
Dalam Modul ini Terdapat laman dan pedoman yang perlu diacu
dalam proses finalisasi RDTR, khususnya terkait Penyusunan
Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah
tentang RDTR. Namun Modul ini tidak membahas secara khusus
mengenai tahapan Penetapan RDTR sebagai proses lanjutan dari
tahapan Penyusunan Naskah Akademik dan Ranperkada RDTR.
Untuk lebih detail mengenai tahapan tersebut dapat mengacu pada:
• Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sebagai payung hukum tertinggi,
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2019
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja
c. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
d. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 11 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan
Persetujuan Substansi RTRW Provinsi, Kabupaten, Kota, dan
RDTR
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 47
Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Dan
Kabupaten/Kota
v
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
vi
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyusunan modul finalisasi Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) dilakukan sebagai langkah untuk melanjutkan materi
teknis menjadi sebuah produk perencanaan yang berkekuatan
hukum. Dalam Modul 5 Finalisasi Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) terdiri atas Penyusunan Naskah Akademik Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR) dan Penyusunan Rancangan
Peraturan Kepala Daerah (Ranperkada) Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR)
Terdapat 2 tahapan dalam Finalisasi Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) yaitu Tahap Penyusunan Rancangan Peraturan
Kepala Daerah (Ranperkada), dan Tahap Penetapan
Rancangan Peraturan Kepala Daerah (Ranperkada), namun di
dalam modul ini akan lebih difokuskan pada pembahasan tahap
Penyusunan Rancangan Peraturan Kepala Daerah
(Ranperkada) yang meliputi penyusunan naskah akademik, dan
penyusunan rancangan peraturan kepala daerah (Ranperkada)
serta pengetahuan terkait mekanisme pembahasan
Ranperkada, semua materi pembahasan disesuaikan dengan
kompetensi yang telah ditetapkan pada Modul RDTR Tingkat
Menengah, yaitu mampu untuk menyusun Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR). Meskipun demikian dalam modul ini akan
diberikan informasi penjelasan singkat tentang tahap penetapan
Ranperkada RDTR yang meliputi mekanisme Penetapan dan
1
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
C. HASIL PEMBELAJARAN
Adapun Hasil Pembelajaran dari Modul ini antara lain :
1. Tersampaikannya proses finalisasi Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR)
2. Tersampaikannya struktur Naskah Akademik Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR)
3. Tersusunnya Rancangan Peraturan Kepala Daerah
(Ranperkada) RDTR
2
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
E. MATERI POKOK
Materi pokok dan submateri pokok dalam modul meliputi:
1. Materi Pokok-1 Proses Finalisasi RDTR:
a. Fungsi dan Peran Hukum dalam Produk Tata Ruang
(Dalam konteks : RDTR)
b. Prosedur dalam memproses RDTR menjadi produk hukum
sesuai Permen ATR/KBPN 11/2021 dan Instrumen OSS
c. Hal lainnya yg terkait: KLHS yang dilakukan terintegrasi
dengan RDTR, UU Cipta Kerja sebagai landasan
kemudahan berinvestasi
2. Materi Pokok-2 Penyusunan Naskah Akademik
a. Struktur Naskah Akademik Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR)
3. Materi Pokok-3 Penyusunan Rancangan Peraturan Kepala
Daerah
a. Penyusunan Ranperkada RDTR Sebagai Proses Legal
Drafting Dalam Penyusunan RDTR
3
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
4
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
BAB II
PROSES FINALISASI RDTR
Indikator Keberhasilan:
Setelah menyelesaikan Bab II Finalisasi RDTR, diharapkan peserta
diklat:
1. Mampu menjelaskan Fungsi dan Peran Hukum dalam Produk
Rencana Tata Ruang (Dalam konteks modul ini: RDTR).
2. Mampu menjelaskan prosedur dalam memproses RDTR
menjadi produk hukum sesuai Permen ATR/KBPN 11/2021 dan
Instrumen OSS.
3. Mampu menjelaskan hal-hal yang terkait dalam finalisasi RDTR
yaitu UU Cipta Kerja sebagai landasan kemudahan berinvestasi.
5
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
6
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
7
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
8
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
9
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
10
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
11
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
12
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
13
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
15
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
16
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
17
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
18
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
19
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
https://oss.go.id/informasi/kbli-berbasis-risiko
20
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
21
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
22
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
23
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
24
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
25
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
D. RANGKUMAN
1. Fungsi dan Peran Hukum bagi Produk Tata Ruang
Fungsi hukum bagi produk tata ruang adalah sebagai bentuk
formal/ legal untuk mengatur dan memaksa (police power)
pemanfaatan ruang sesuai dengan tujuan dari penataan ruang
yaitu mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman
da berkelanjutan. Menimbang sesuai amanah UUD 45 bahwa
Indonesia adalah negara hukum sehingga kekuasaan tertinggi
berada pada produk hukum.
Terdapat 9 peran aspek hukum dalam perencanaan tata
ruang yaitu :
1. Dasar hukum disusunnya rencana
2. Dasar hukum produk rencana dan implementasi rencana
3. Peraturan perencanaan atau prosedur perencanaan
4. Dasar penegakkan hukum bagi pelanggar rencana
5. Dasar hukum demokratisasi dan peran masyarakat dalam
perencanaan
6. Dasar hukum penyediaan ruang publik dalam
perencanaan
7. Dasar hukum penyelesaian konflik/sengketa
8. Dasar hukum perwujudan keterpaduan perencanaan
pembangunan
9. Dasar hukum pembagian kewenangan dalam
perencanaan.
26
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
27
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
28
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
29
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
BAB III
PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK
Indikator Keberhasilan:
Setelah membaca Bab III Penyusunan Naskah Akademik, peserta
diklat diharapkan dapat:
1. Mampu menjelaskan struktur Naskah Akademik
2. Mampu menganalisis Naskah Akademik untuk RDTR sesuai
dengan prosedur/pedoman
30
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
31
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
32
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
33
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
34
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
35
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
36
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
37
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
38
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
39
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
c. ketentuan peralihan.
Ketentuan Peralihan untuk memberikan penegasan posisi
hukum dari produk hukum daerah Kabupaten/Kota
tersebut tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan Peraturan Kepala Daerah ini atau memberikan
waktu yang cukup bagi Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota untuk menyempurnakan produk hukum
daerahnya itu agar sesuai dengan Peraturan Kepala
Daerah ini
6. BAB VI PENUTUP
Bab penutup terdiri atas subbab simpulan dan saran.
A. Simpulan
Simpulan memuat rangkuman pokok pikiran yang
berkaitan dengan praktik penyelenggaraan, pokok
elaborasi teori, dan asas yang telah diuraikan dalam bab
sebelumnya.
B. Saran
Saran memuat antara lain:
1) Perlunya pemilahan substansi Naskah Akademik
dalam suatu Peraturan Perundang-undangan atau
Peraturan Perundang-undangan di bawahnya.
40
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
41
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
KEPALA
B. RANGKUMAN
Naskah Akademik memberikan gambaran mengenai substansi
materi dan ruang lingkup peraturan kepala daerah yang akan dibuat.
Dalam hal ini dijelaskan mengenai konsepsi, pendekatan dan asas-
asas dari materi hukum yang perlu diatur serta pemikiran-pemikiran
normanya. Dalam hal ini struktur Naskah Akademik di bagi menjadi
6 Bab, yang meliputi pendahuluan; kajian teoritis dan praktik empiris;
evaluasi dan analisis peraturan perundang-undangan terkait;
landasan filosofis, sosiologis, dan yuridis; jangkauan, arah
pengaturan, dan ruang lingkup muatan peraturan kepala daerah
RDTR; dan penutup.
42
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
BAB IV
PENYUSUNAN
RANCANGAN PERATURAN
KEPALA DAERAH RDTR
Indikator Keberhasilan:
Setelah membaca Bab IV Penyusunan Rancangan Peraturan
Kepala Daerah RDTR, peserta diklat diharapkan
1. Mampu menjelaskan struktur Ranperkada RDTR
2. Mampu mengevaluasi dan menyusun Ranperkada sesuai kriteria
yang baik dalam penyusunan ranperkada (konsistensi muatan,
Bahasa lugas)
3. Mampu menjelaskan Mekanisme Pembahasan Ranperkada
43
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
44
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
45
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
46
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
47
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
48
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
49
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
50
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
KERANGKA RINCIAN
nomor, tahun pengundangan atau
penetapan, dan nama Peraturan
Perundang-undangan.
• Nama Rancangan Peraturan Kepala
Daerah dibuat secara singkat dengan
hanya menggunakan 1 (satu) kata atau
frasa tetapi secara esensial maknanya
telah dan mencerminkan isi Ranperkada.
Contoh :
B. PEMBUKAAN
Pada pembukaan, sebelum nama jabatan
Frasa Dengan pembentuk Ranperkada dicantumkan Frasa
Rahmat Tuhan Dengan Rahmat Tuhan yang Maha Esa yang
Yang Maha Esa ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang
diletakkan di tengah marjin
Jabatan Jabatan pembentuk Rancangan Peraturan
pembentuk Kepala Daerah ditulis seluruhnya dengan
Peraturan huruf kapital yang diletakkan di tengah
Perundang- marjin dan diakhiri dengan tanda baca koma.
undangan; Contoh :
51
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
KERANGKA RINCIAN
52
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
KERANGKA RINCIAN
c. jenis dan nama Rancangan Peraturan
Kepala Daerah
Contoh :
53
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
KERANGKA RINCIAN
kriteria yang dijadikan dasar pembagian.
yang kemudian dibagi menjadi beberapa
pasal.
Ketentuan Peralihan memuat penyesuaian
pengaturan tindakan hukum atau hubungan
hukum yang sudah ada berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan yang lama
terhadap Peraturan Perundang-undangan
yang baru, yang bertujuan untuk:
• menghindari terjadinya kekosongan
Ketentuan
hukum;
Peralihan
• menjamin kepastian hukum;
• memberikan perlindungan hukum bagi
pihak yang terkena dampak perubahan
ketentuan Peraturan Perundang-
undangan; dan
• mengatur hal-hal yang bersifat
transisional atau bersifat sementara
Pada umumnya Ketentuan Penutup memuat
ketentuan mengenai:
• penunjukan organ atau alat kelengkapan
yang melaksanakan Rancangan
Ketentuan Penutup
Peraturan Kepala Daerah;
• nama singkat Rancangan Peraturan
Kepala Daerah;
• status Rancangan Peraturan Kepala
54
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
KERANGKA RINCIAN
Daerah yang sudah ada; dan
• saat mulai berlaku Rancangan Peraturan
Kepala Daerah.
Penutup merupakan bagian Rancangan
Peraturan Kepala Daerah yang memuat:
• rumusan perintah pengundangan dan
penempatan Rancangan Peraturan
Kepala Daerah dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia, Berita Negara
Republik Indonesia, Lembaran Daerah
Provinsi, Lembaran Daerah
D. PENUTUP Kabupaten/Kota, Berita Daerah Provinsi
atau Berita Daerah Kabupaten/Kota;
• penandatanganan pengesahan atau
penetapan Rancangan Peraturan Kepala
Daerah;
• pengundangan atau Penetapan
Rancangan Peraturan Kepala Daerah;
dan
• akhir bagian penutup.
Dalam hal Peraturan Perundang-undangan
memerlukan lampiran, hal tersebut
dinyatakan dalam batang tubuh bahwa
F. LAMPIRAN
lampiran dimaksud merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Perundang-
undangan.
55
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
KERANGKA RINCIAN
Lampiran pada Ranperkada RDTR dapat
memuat antara lain uraian, daftar, tabel,
gambar, peta, dan sketsa.
Sumber : Permen ATR/BPN No. 11 Tahun 2021
R
A
P
E
R
K
A
D BAB
A Kelembagaan
56
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
57
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
58
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
59
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
60
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
Ranperkada
61
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
62
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
Ranperkada
Ranperkada
BAB Kelembagaan
63
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
64
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
65
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
66
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
67
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
RANPERKADA
RANPERKADA
.
Gambar 10 Mekanisme Pembahasan Ranperkada kepada DPRD
68
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
Ranperkada
Ranperkada
FPR
FPR
Ranperkada
Peraturan Kepala
Penetapan Perkada
Daerah
D. RANGKUMAN
a. Penyusunan Ranperkada Sebagai Proses Legal Drafting
dalam Penyusunan RDTR
Dokumen Peraturan Kepala Daerah RDTR merupakan
dokumen formal yang diakui secara hukum yang berfungsi
mengatur dan memaksa dalam penyelenggaraan tata ruang.
Untuk menjadi sebuah produk hukum yang berkualitas dan
dapat diterapkan fungsi-fungsi yang ada di dalamnya, maka
diperlukan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai peraturan
perundangan yang baik/hukum positif yaitu dalam syarat formil :
Naskah akademik harus sudah ada sebagai syaratnya dan
syarat Materiil : tidak ditemukan ketidaksesuaian dalam isi dari
materi muatan yang ada di peraturan (tumpang tindih muatan,
ketidaktertiban maupun ketidakpastian).
Kejelasan rumusan salah satu asas yang sangat penting
untuk diperhatikan dalam penyusunan peraturan kepala daerah
69
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
70
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
72
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
73
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
BAB V
PENJELASAN SINGKAT:
TAHAP PENETAPAN
RANPERKADA RDTR
75
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
http://gistaru.atrbpn.go.id/
76
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
yaitu peta dan data tabular ke dalam sistem yang meliputi data
ITBX, intensitas pemanfaatan ruang dan tata bangunan.
4. Tahap keempat yaitu dilakukan quality assurance atau Uji Titik
yang bertujuan untuk mengecek data sistem dengan batang
tubuh dan lampiran Ranperda RDTR. Tahap ini dilakukan oleh
Tim Data dan Informasi.
5. Tahap kelima yaitu development OSS; dan
6. selanjutnya sistem siap digunakan oleh OSS.
Berikut adalah skema dari proses Digitalisasi muatan RDTR
(GISTARU-RDTR Interaktif) dan contoh tahap quality assurance
atau Uji Titik dalam mengintegrasikan data RDTR dengan sistem
OSS
77
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
78
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
viii
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
DAFTAR PUSTAKA
viii
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
ix
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
x
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
LAMPIRAN
xi
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
Rencana
Jaringan
Prasarana
Lainnya
Bab V Rencana Pola Zona Lindung • Rencana pola ruang wilayah digambarkan dalam
Ruang peta dengan tingkat ketelitian 1:5.000 (satu banding
lima ribu) dan dimuat dalam lampiran
• Penjelasan terkait muatan dari zona lindung dan
Zona Budidaya zona budidaya dan selajutnya dijelaskan rinci terkait
muatan zona lindung tersebut dengan memuat
luasan dalam satuan hektar dan Kode Zona
Bab VI Ketentuan Konfirmasi • Program pemanfaatan ruang disusun berdasarkan
Pemanfaatan Kesesuaian indikasi program utama lima tahunan dan termuat
Ruang Kegiatan dalam lampiran
Pemanfaatan • Ketentuan pemanfaatan dijadikan sebagai acuan
Ruang untuk mewujudkan rencana struktur ruang dan
Program rencana pola ruang
Prioritas
Pemanfaatan
Ruang
Bab VII Peraturan Materi Wajib memuat ketentuan-ketentuan dalam peraturan zonasi,
Zonasi 1. Penjelasan ITBX (Ketentuan Kegiatan Pemanfaatan
Ruang) dan KDB/KLB (Intensitas Pemanfaatan
Ruang) dengan satuan unit
2. Penjelasan GSB/Ketinggian/lebar, jarak, tampilan
(Ketentuan Tata Bangunan) dengan satuan unit ...
3. Penjelasan jalur pejalan kaki, RTH, dsb (Ketentuan
Prasarana dan Sarana Minimal) dengan satuan unit
sesuai karakteristik WP
xii
RENCANA DETAIL TATA RUANG TINGKAT MENENGAH
xiii