PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan
Pengembangan Perumahan Dan
Kawasan Permukiman
(RP3KP)
Kota Singkawang
Provinsi Kalimantan Barat
TINJAUAN KEBIJAKAN
GAMBARAN UMUM
ANALISIS
INDIKASI PROGRAM
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
01
PENDAHULUAN
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan
dasar manusia dalam rangka peningkatan dan pemerataan
kesejahteraan rakyat.
Latar
dipedomani, dan disepakati bersama. Maka RP3KP (Rencana Pembangunan
dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman) adalah satu
dasar pengatasan yang bisa diandalkan.
RP3KP
PENYUSUNAN berkepentingan..
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
METODOLOGI
Metode Pendekatan
• Pendekatan Top Down Planning
• Pendekatan Bottom Up Planning
• Pendekatan Perencanaan Pembangunan Wilayah (Regional Development Planning)
• Pendekatan Lingkungan (Berkelanjutan)
• Pendekatan Perencanaan Komprehensif
• Pendekatan Perencanaan Terintegrasi
• Pendekatan Keterpaduan Program
• Aspek Pengelolaan
Keluaran Hasil
Keluaran utama (output) yang dihasilkan dari pekerjaan • Diperolehnya suatu landasan strategi penyelenggaraan dan pengelolaan
perumahan dan permukiman di daerah yang sesuai dengan kebutuhan
Rencana Pembangunan, Pengembangan Perumahan dan
terkini (prioritas) maupun antisipasi perkembangan wilayah;
Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Singkawang ini adalah
• Diperolehnya suatu arahan kebijakan penyelenggaraan perumahan dan
berupa Perencanaan RP3KP yang siap digunakan sebagai dasar permukiman daerah yang selanjutnya dapat menjadi acuan dasar bagi
acuan dalam penyelenggaraan pembangunan dan penyiapan program-program dan kegiatan terkait bidang perumahan dan
pengembangan perumahan dan permukiman di daerah. permukiman;
• Diperolehnya dukungan stakeholder perumahan dan permukiman daerah
yang telah dilibatkan dalam proses sosialisasi dan identifikasi permasalahan
perumahan dan permukiman daerahnya;
• Diperolehnya gambaran kondisi perumahan dan permukiman daerah;
• Tersusunnya arahan-arahan ruang permukiman yang telah selaras
dengan arahan penatan ruang wilayah;
• Tersedianya kebijakan penanganan perumahan dan permukiman bagi
masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah (MBR).
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
02
TINJAUAN KEBIJAKAN
KEBIJAKAN TINGKAT NASIONAL
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
KEBIJAKAN TINGKAT DAERAH
Visi Kota Singkawang tersebut akan diwujudkan melalui 8 (delapan) Misi pembangunan
daerah sebagai berikut :
• Mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
• Mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, kreatif, produktif, inovatif berbudaya
dan mandiri berlandaskan kepada nilai-nilai luhur Pancasila.
• Meningkatkan kualitas sumberdaya aparatur pemerintahan daerah untuk mendukung
tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).
• Mewujudkan perekonomian yang maju dengan mempercepat pertumbuhan ekonomi
yang berkeadilan melalui peningkatan investasi, yang berbasis pada peningkatan
kegiatan jasa, perdagangan, dan agroindustri.
• Mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan dalam rangka mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat miskin.
• Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dan berkeadilan
dengan mempehatikan keseimbangan ekosistem.
• Mewujudkan infrastruktur yang memadai, penataan ruang dan pertanahan untuk
meningkatkan arus perdagangan barang dan jasa sekaligus mengembangkan
kepariwisataan.
• Mewujudkan budaya politik yang demokratis, serta keamanan dan ketertiban
masyarakat berbasis supremasi hukum.
RPJM Kota Singkawang Tahun 2013-2017
Visi dan Misi Visi Kota Singkawang untuk pencapaian pembangunan pada Tahun 2017 yaitu “
“Singkawang Aman, Nyaman, Maju Dan Sejahtera Berbasis Jasa,
Perdagangan Dan Agroindustri”.
Kawasan Strategis dari sudut kepentingan sosial yaitu Kawasan permukiman Bukit Batu
di Kecamatan Singkawang Tengah dan Naram di Kecamatan Singkawang Utara.
Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan sosial
budaya seperti:
• Tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;
• Prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya;
• Aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;
• Tempat perlindungan peninggalan budaya;
• Tempat yang memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya;
• Tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial;
• Hasil karya cipta budaya masyarakat kota yang dapat menunjukkan jatidiri maupun
penanda (focal point, landmark) budaya kota; dan/atau
• Kriteria lainnya yang dikembangkan sesuai dengan kepentingan pembangunan kota.
PETA RENCANA POLA RUANG PERMUKIMAN KOTA SINGKAWANG
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
03
GAMBARAN UMUM
KONDISI
Kota Singkawang merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Kalimantan Barat
Geografis dan Administrasi yang terletak diantara 0044’55,85” - 01001’21,51” Lintang Utara dan 108051’47,6” -
Wilayah 109010’19” Bujur Timur.
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
KONDISI
Fisik Wilayah
Sistem setempat (sistem on-site) dimana air limbah langsung diolah ditempat
Sistem terpusat (sistem off-site) dengan mengalirkan air limbah domestik
melalui perpipaan menuju instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
KONDISI INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
SANITASI
AIR LIMBAH
Perumahan Kowina 1
Perumnas Roban
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
04
ANALISIS PENGEMBANGAN
PERMUKIMAN
ANALISIS
FISIK DASAR
Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa di Kota Singkawang kecamatan yang
memiliki luas lahan yang dapat menampung penduduk paling besar (LPm) yaitu Kecamatan Singkawang
Selatan dengan luas 8.991,468 Ha. Sedangkan luas lahan yang dapat menampung penduduk paling kecil
(LPm) yaitu Kecamatan Singkawang Barat dengan luas 723,822 Ha. Sedangkan untuk daya dukung
permukiman (DDPm) di setiap kecamatan yang ada di Kota Singkawang menghasilkan nilai >1 yang
artinya bahwa setiap kecamatan di Kota Singkawang memiliki daya dukung permukiman tinggi,
sehingga masih mampu menampung penduduk untuk bermukim (membangun rumah). Oleh karena itu
Kota Singkawang merupakan kota yang layak dan sesuai untuk pembangunan dan pengembangan
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan permukiman.
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
ANALISIS
DAYA TAMPUNG WILAYAH Daya tampung adalah kemampuan dari suatu wilayah untuk menerima dan menampung jumlah
penduduk optimal. Analisis daya tampung ini diperlukan sebagai bentuk responsif terhadap
dinamika pertumbuhan penduduk yang saat ini tidak terhindarkan.
Berdasarkan hasil analisis daya tampung diatas dapat disimpulkan bahwa kecamatan di Kota
Singkawang yang memiliki daya tampung penduduk optimal terbesar yaitu Kecamatan
Singkawang Selatan, hal tersebut sesuai dengan hasil analisis daya dukung permukiman dimana
Kecamatan Singkawang Selatan merupakan kecamatan dengan luas wilayah potensial terbesar di
Kota Singkawang, sehingga daya tampung optimal di Kecamatan Singkawang Selatan sebanyak
3.458.257 jiwa. Sedangkan untuk daya tampung penduduk optimal terkecil yaitu Kecamatan
Singkawang Barat, dilihat dari luas wilayah potensial Kecamatan Singkawang Barat kecamatan ini
merupakan kecamatan yang memiliki LPm terkecil di Kota Singkawang, sehingga daya tampung
optimal di Kecamatan Singkawang Barat sebanyak 452.389 jiwa.
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
ANALISIS
Kependudukan Analisis Proyeksi Jumlah Penduduk
Berdasarkan hasil perbandingan antara daya tampung optimal penduduk Kota Singkawang dengan hasil
perhitungan proyeksi penduduk hingga tahun 2037 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa setiap kecamatan di
Kota Singkawang masih memiliki kemampuan untuk menampung penduduk hingga tahun 2037.
ANALISIS
Kependudukan Analisis Kepadatan Penduduk
Tabel Kepadatan Penduduk Kota Singkawang Tahun 2017-2037
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Ha)
Kecamatan Luas (Ha)
2017 2022 2027 2032 2037
Singkawang Selatan 20.830,07 3 3 3 4 4
Singkawang Timur 21.798,14 2 2 2 2 2
Singkawang Utara 8.270,96 4 4 4 4 5
Singkawang Barat 1.404,98 39 42 45 48 51
Singkawang Tengah 2.719,59 25 27 29 31 33
Kota Singkawang 55.023,74 4 5 5 5 6
Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi jumlah penduduk Kota Singkawang tahun 2017-2037, untuk tingkat
kepadatan penduduk Kota Singkawang dari tahun 2017 sampai tahun 2037 mengalami peningkatan disetiap
tahunnya. Tingkat kepadatan penduduk Kota Singkawang tahun 2037 adalah sebesar 6 jiwa/Ha, dengan
penyebaran kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Singkawang Barat, yaitu sebanyak 51 jiwa/Ha.
Sedangkan penyebaran kepadatan penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Singkawang Timur yaitu sebanyak 2
jiwa/Ha. Berdasarkan klasifikasi untuk tingkat kepadatan penduduk di perkotaan menurut SNI 03-1733-2004
tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan, kepadatan penduduk di Kota Singkawang
termasuk kedalam kategori tingkat kepadatan penduduk rendah. Karena baik dari tingkat kepadatan penduduk
kota maupun kecamatan kepadatan penduduknya kurang dari 150 jiwa/Ha.
ANALISIS
Kecamatan Uraian 2017 2022 2027 2032 2037
Proyeksi Kebutuhan Didalam peraturan Undang-Undang Nomor 1 tahun
Jumlah Penduduk (Jiwa) 47.914 52.920 57.874 62.829 67.783
2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Jumlah Rumah Ideal (Unit) 9.583 10.584 11.575 12.566 13.557
Hunian menyebutkan bahwa dalam merencanakan
Singkawang Selatan
Mewah 1.597 1.764 1.929 2.094 2.259
pembangunan perumahan skala besar dengan hunian Unit Kebutuhan Sedang 3.194 3.528 3.858 4.189 4.519
berimbang meliputi rumah sederhana, rumah Sederhana 4.791 5.292 5.787 6.283 6.778
Total (Unit) 9.583 10.584 11.575 12.566 13.557
menengah, dan rumah mewah. Kemudian
Jumlah Penduduk (Jiwa) 22.236 24.165 26.229 28.293 30.357
Kementerian Perumahan Rakyat menetapkan Jumlah Rumah Ideal (Unit) 4.447 4.833 5.246 5.659 6.071
komposisi hunian berimbang dengan perbandingan Mewah 741 806 874 943 1.012
Singkawang Timur
1:2:3 antara rumah mewah, rumah menengah, dan Unit Kebutuhan Sedang 1.482 1.611 1.749 1.886 2.024
Sederhana 2.224 2.417 2.623 2.829 3.036
rumah sederhana, kemudian data yang digunakan
Total (Unit) 4.447 4.833 5.246 5.659 6.071
untuk menghitung jumlah kebutuhan rumah/hunian Jumlah Penduduk (Jiwa) 25.378 27.547 29.871 32.194 34.518
ideal adalah jumlah KK dengan asumsi 1 KK terdiri Jumlah Rumah Ideal (Unit) 5.076 5.509 5.974 6.439 6.904
dari 5 orang, karena 1 rumah diperuntukan untuk 1 Singkawang Utara
Mewah 846 918 996 1.073 1.151
KK. Unit Kebutuhan Sedang 1.692 1.836 1.991 2.146 2.301
Sederhana 2.538 2.755 2.987 3.219 3.452
Total (Unit) 5.076 5.509 5.974 6.439 6.904
Hasil perhitungan analisis proyeksi kebutuhan hunian Jumlah Penduduk (Jiwa) 54.068 58.226 62.701 67.177 71.652
di Kota Singkawang disamping menunjukkan bahwa Jumlah Rumah Ideal (Unit) 10.814 11.645 12.540 13.435 14.330
kebutuhan akan hunian disetiap tahunnya terus Singkawang Barat
Mewah 1.802 1.941 2.090 2.239 2.388
Unit Kebutuhan Sedang 3.605 3.882 4.180 4.478 4.777
meningkat hingga tahun 2037. Kebutuhan total
Sederhana 5.407 5.823 6.270 6.718 7.165
hunian di Kota Singkawang hingga tahun 2037 Total (Unit) 10.814 11.645 12.540 13.435 14.330
mencapai 58.625 unit. Jumlah Penduduk (Jiwa) 65.700 71.178 77.056 82.934 88.812
Jumlah Rumah Ideal (Unit) 13.140 14.236 15.411 16.587 17.762
Mewah 2.190 2.373 2.569 2.764 2.960
Singkawang Tengah
Unit Kebutuhan Sedang 4.380 4.745 5.137 5.529 5.921
Sederhana 6.570 7.118 7.706 8.293 8.881
Total (Unit) 13.140 14.236 15.411 16.587 17.762
Jumlah Penduduk (Jiwa) 215.296 234.037 253.732 273.428 293.123
Jumlah Rumah Ideal (Unit) 43.060 46.807 50.746 54.686 58.625
Mewah 7.177 7.801 8.458 9.114 9.771
Kota Singkawang
Unit Kebutuhan Sedang 14.353 15.602 16.915 18.229 19.542
Sederhana 21.530 23.404 25.373 27.343 29.312
Total (Unit) 43.060 46.807 50.746 54.686 58.625
ANALISIS
Backlog Hunian Analisis backlog hunian dilakukan untuk mengetahui selisih antara jumlah kebutuhan rumah ideal dengan jumlah
rumah eksisting dengan asumsi satu rumah untuk satu KK (1 KK = 5 jiwa). Dengan begitu dapat diketahui selisih
antara kebutuhan rumah ideal dengan jumlah rumah eksisiting di Kota Singkawang.
Dari hasil perhitungan backlog hunian Kota Singkawang tahun 2017 tersebut, didapatkan bahwa setiap
kecamatan di Kota Singkawang terdapat selisih antara jumlah rumah ideal dengan jumlah rumah eksisting
dimana jumlah rumah ideal belum terpenuhi secara keseluruhan dengan total backlog rumah di Kota
Singkawang sebanyak 20.105 unit. Backlog rumah terbesar di Kota Singkawang terdapat di Kecamatan
Singkawang Barat yaitu sebanyak 5.746 unit. Sedangkan backlog terkecil terdapat di Kecamatan Singkawang
Utara sebanyak 321 unit.
ANALISIS
Tambahan Kebutuhan Analisis tambahan kebutuhan hunian digunakan untuk mengetahui banyaknya jumlah rumah yang harus
ditambahkan di Kota Singkawang hingga tahun 2037 guna memenuhi kebutuhan hunian masyarakat Kota
Hunian Singkawang. Setelah menghitung proyeksi kebutuhan hunian dan backlog hunian, maka maka dapat dihitung
kebutuhan rumah total di Kota Singkawang hingga tahun 2037.
Tabel Perhitungan Analisis Tambahan Kebutuhan Hunian Di Kota Singkawang Hingga Tahun 2037
Jumlah Jumlah Backlog Jumlah Backlog Total
Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah Penambahan Penambahan
Kecamatan Ideal (unit) Eksisting (unit) Ideal (unit) (unit) Rumah Hingga Rumah/Tahun
2017 (unit) 2017 2017 2037 2037 tahun 2037
a b c = a-b d e = d-a f = e+c g = f/20
Singkawang
9.583 3.929 5.654 13.557 3.974 9.628 482
Selatan
Singkawang
4.447 1.029 3.418 6.071 1.624 5.042 253
Timur
Singkawang
5.076 4.755 321 6.904 1.828 2.149 108
Utara
Singkawang
10.814 5.068 5.746 14.330 3.516 9.262 464
Barat
Singkawang
13.140 8.174 4.966 17.762 4.622 9.588 480
Tengah
Jumlah 43.060 22.955 20.105 58.625 15.564 35.669 1.787
Hasil perhitungan analisis tambahan kebutuhan hunian di Kota Singkawang diatas menunjukkan bahwa untuk
memenuhi kebutuhan rumah ideal berdasarkan jumlah penduduk Kota Singkawang hingga tahun 2037, maka
total rumah yang harus dibangun yaitu sebanyak 35.669 unit dengan penambahan rumah pertahunnya sebanyak
1.787 unit. Total penambahan rumah terbanyak di Kota Singkawang hingga tahun 2037 yaitu terdapat di
Kecamatan Singkawang Selatan sebanyak 9.628 unit. Sementara total penambahan rumah terkecil yaitu terdapat
di Kecamatan Singkawang Utara sebanyak 2.149 unit.
ANALISIS
Kebutuhan Lahan Untuk menghitung kebutuhan lahan hunian mengacu kepada peraturan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011
tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman menyebutkan bahwa dalam merencanakan pembangunan
Hunian perumahan skala besar dengan hunian berimbang meliputi rumah sederhana, rumah menengah, dan rumah
mewah. Kemudian Kementerian Perumahan Rakyat menetapkan komposisi hunian berimbang dengan
perbandingan 1:2:3 antara rumah mewah (0,06 Ha), rumah menengah (0,04 Ha), dan rumah sederhana (0,02
Ha).
Total Kebutuhan Total Kebutuhan Daya Dukung
Kecamatan Jenis Rumah (Unit) Kebutuhan Lahan (Ha)
Hunian (Unit) Lahan (Ha) Permukiman (Ha)
Mewah 1.605 96,28
Singkawang
9.628 Sedang 3.209 128,37 320,93 8.991,47
Selatan
Sederhana 4.814 96,28
Mewah 840 50,42
Singkawang
5.042 Sedang 1.681 67,23 168,07 7.957,27
Timur
Sederhana 2.521 50,42
Mewah 358 21,49
Singkawang
2.149 Sedang 716 28,65 71,63 3.347,72
Utara
Sederhana 1.075 21,49
Mewah 1.544 92,62
Singkawang
9.262 Sedang 3.087 123,49 308,73 723,822
Barat
Sederhana 4.631 92,62
Mewah 1.598 95,88
Singkawang
9.588 Sedang 3.196 127,84 319,60 1.494,70
Tengah
Sederhana 4.794 95,88
Jumlah 35.669 35.669 1.188,97 1.188,97 22.514,98
ANALISIS KAWASAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
Tabel Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Kota Singkawang Hingga Tahun 2037
Kebutuhan Air Bersih (Liter/Tahun)
Kecamatan Uraian
2037
Kebutuhan Air Domestik (Liter/Tahun) 2.968.912.920
Kebutuhan Air Non Domestik (Liter/Tahun) 445.336.938
Singkawang Selatan
Kebocoran (Liter/Tahun) 1.024.274.957
Kebutuhan Total (Liter/Tahun) 4.438.524.815
Kebutuhan Air Domestik (Liter/Tahun) 1.329.654.120
Kebutuhan Air Non Domestik (Liter/Tahun) 199.448.118
Singkawang Timur
Kebocoran (Liter/Tahun) 458.730.671
Kebutuhan Total (Liter/Tahun) 1.987.832.909
Kebutuhan Air Domestik (Liter/Tahun) 1.511.879.640
Kebutuhan Air Non Domestik (Liter/Tahun) 226.781.946
Singkawang Utara
Kebocoran (Liter/Tahun) 521.598.476
Kebutuhan Total (Liter/Tahun) 2.260.260.062
Kebutuhan Air Domestik (Liter/Tahun) 3.138.357.600
Kebutuhan Air Non Domestik (Liter/Tahun) 470.753.640
Singkawang Barat
Kebocoran (Liter/Tahun) 1.082.733.372
Kebutuhan Total (Liter/Tahun) 4.691.844.612
Kebutuhan Air Domestik (Liter/Tahun) 3.889.983.120
Kebutuhan Air Non Domestik (Liter/Tahun) 583.497.468
Singkawang Tengah
Kebocoran (Liter/Tahun) 1.342.044.176
Kebutuhan Total (Liter/Tahun) 5.815.524.764
Total Kota Singkawang 19.193.987.163
ANALISIS
Timbulan Air Limbah
Standar Timbulan Air Limbah
Tabel Proyeksi Timbulan Air Limbah Kota Singkawang Hingga Tahun 2037
Timbulan Air Limbah (Liter/Tahun)
Desa Uraian
2037
Grey Water (Liter/Tahun) 3.550.819.852
Singkawang Selatan Black Water (Liter/Tahun) 2.711.336
Total 3.553.531.188
Grey Water (Liter/Tahun) 1.590.266.328
Singkawang Timur Black Water (Liter/Tahun) 1.214.296
Total 1.591.480.624
Grey Water (Liter/Tahun) 1.808.208.049
Singkawang Utara Black Water (Liter/Tahun) 1.380.712
Total 1.809.588.761
Grey Water (Liter/Tahun) 3.753.475.690
Singkawang Barat Black Water (Liter/Tahun) 2.866.080
Total 3.756.341.770
Grey Water (Liter/Tahun) 4.652.419.812
Singkawang Tengah Black Water (Liter/Tahun) 3.552.496
Total 4.655.972.308
ANALISIS
Timbulan Sampah
Standar Timbulan Sampah
05
PERMASALAHAN
PENGEMBANGAN
PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN
KAWASAN PERUMAHAN YANG BERADA PADA DAERAH RAWAN BENCANA
KAWASAN PERUMAHAN YANG BERADA PADA DAERAH RAWAN BENCANA BANJIR
KAWASAN PERUMAHAN YANG BERADA PADA KAWASAN LINDUNG
KAWASAN PERUMAHAN YANG BERADA PADA KAWASAN LINDUNG
KAWASAN
PERMUKIMAN KUMUH
Mengacu pada SK Walikota No. 600 tahun 2016
tentang penetapan lokasi lingkungan perumahan dan
permukiman kumuh di Kota Singkawang tertanggal 2
Maret 2016
KAWASAN TIPOLOGI
Merupakan kawasan dengan tipologi perumahan di dataran rendah. Dengan
NATUNA tingkat kepadatan yang tinggi sehingga kawasan ini juga masuk dalam kategori TIPOLOGI
sebagai kawasan perumahan di daerah rawan bencana kebakaran
Merupakan kawasan dengan tipologi perumahan di dataran rendah. Dengan KAWASAN
KUALA tingkat kepadatan yang tinggi sehingga kawasan ini juga masuk dalam kategori
sebagai kawasan perumahan di daerah rawan bencana kebakaran
Merupakan kawasan dengan tipologi perumahan di perbukitan dengan
kemiringan lereng >10%-40%.
KUMUH
JALAN
Dengan kondisi perbukitan yang beresiko tnggi terhadap longsor, kawasan jalan
TAMA
taman ini juga masuk dalam kategori tipoogi permukiman rawan bencana
longsor.
Merupakan kawasan dengan tipologi perumahan di dataran rendah. Dengan
KS TUBUN tingkat kepadatan yang tinggi sehingga kawasan ini juga masuk dalam kategori
sebagai kawasan perumahan di daerah rawan bencana.
Merupakan kawasan dengan tipologi perumahan di dataran rendah. Dengan
PERUMN
tingkat kepadatan yang tinggi sehingga kawasan ini juga masuk dalam kategori
AS
sebagai kawasan perumahan di daerah rawan bencana kebakaran.
Merupakan kawasa dengan tipologi perumahan dataran rendah tepi sungai.
letaknya berbatasan dengan sungai yang dijadikan sebagai pusat pertumbuhan
SEDAU
kawasan permukiman dengan bentuk perkembangannya linier karena searah
dengan jalur sungai, serta permukiman mayoritas menghadap ke sungai.
GG. Merupakan kawasan dengan tipologi perumahan di dataran rendah. Dengan
HAPPY tingkat kepadatan tinggi, berada dekat dengan pusat perdagangan dan jasa
PASAR (pasar turi) sehingga kawasan ini juga masuk dalam kategori sebagai kawasan
TURI perumahan di daerah rawan bencana kebakaran
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
KAWASAN KUMUH
NATUNA GG
ABADI
KONDISI JALAN
KONDISI KEPADATAN BANGUNAN
LINGKUNGAN
KAWASAN KUMUH
KUALA
KONDISI DAN KUALITAS JALAN
KONDISI KEPADATAN BANGUNAN
LINGKUNGAN
KONDISI PENYEDIAAN
AIR MINUM
KAWASAN KUMUH
JALAN TAMA
KONDISI JALAN
KONDISI KEPADATAN DAN BANGUNAN
LINGKUNGAN
KONDISI DREINASE LINGKUNGAN
KONDISI PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
KAWASAN KUMUH
JALAN KS
TUBUN
KONDISI KEPADATAN BANGUNAN KONDISI DAN KUALITAS JALAN LINGKUNGAN
KONDISI PENYEDIAAN
AIR MINUM
KETIDAKHUBUNGAN SALURAN
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
KAWASAN KUMUH
PERUMNAS
ROBAN
KONDISI KEPADATAN BANGUNAN KONDISI DAN KUALITAS JALAN LINGKUNGAN
KETIDAKHUBUNGAN SALURAN
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
KAWASAN KUMUH
SEDAU
KONDISI KEPADATAN BANGUNAN KONDISI DAN KUALITAS JALAN LINGKUNGAN
KETIDAKTERSEDIAAN DREINASE
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
KAWASAN KUMUH
GANG
HAPPY
PASAR TURI
KONDISI DAN KUALITAS
KONDISI KEPADATAN BANGUNAN
JALAN LINGKUNGAN
KONDISI DREINASE
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM
LINGKUNGAN
2. PENINGKATAN KUALITAS
Pola penanganan peningkatan kualitas kawasan kumuh 3. PENGELOLAAN
terdiri atas: Pengelolaan pada kawasan kumuh
a. Pemugaran : Kegiatan memperbaiki, memulihkan yang telah ditangani agar tidak
kembali rumah serta prasarana, sarana, dan utilitas kembali kumuh, dilakukan dalam
umum ke bentuk aslinya, dilakukan untuk klasifikasi bentuk:
kumuh ringan dengan status lahan legal. a. Pemeliharaan : untuk rumah
b. Peremajaan : Kegiatan perombakan dan penataan dilakukan oleh setiap orang.
mendasar secara menyeluruh meliputi rumah dan Untuk prasarana, sarana dan
prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan utilitas umum dilakukan oleh
permukiman, dilakukan untuk klasifikasi kumuh berat pemerintah daerah dan/atau
dan kumuh sedang dengan status lahan legal. setiap orang
c. Pemukiman kembali : Kegiatan memindahkan b. Perbaikan: untuk rumah
masyarakat terdampak dari lokasi perumahan kumuh dilakukan oleh setiap orang.
atau permukiman kumuh yang tidak mungkin dibangun Untuk prasarana, sarana dan
kembali karena tidak sesuai dengan rencana tata ruang utilitas umum dilakukan oleh
dan/atau rawan bencana, dilakukan untuk klasifikasi pemerintah daerah dan/atau
kumuh berat, kumuh sedang, dan kumuh ringan dengan setiap orang
status lahan ilegal.
ANALISIS PENANGANAN KAWASAN KUMUH
Lokasi Tingkat
No. Kawasan Kumuh Penanganan Prioritas
(Kecamatan) Kekumuhan
1. Natuna Gg Abadi Singkawang Barat Berat Peremajaan Tinggi
2. Kuala Singkawang Barat Sedang Peremajaan Sedang
3. Jalan Tama Singkawang Tengah Berat Peremajaan Tinggi
4. KS Tubun Singkawang Tengah Sedang Peremajaan Sedang
5. Perumnas Roban Singkawang Tengah Ringan Pemugaran Rendah
6. Sedau Singkawang Selatan Ringan Pemugaran Rendah
7, Gg Happy Pasar Turi Singkawang Barat Berat Permukiman Kembali Tinggi
PERMUKIMAN KEMBALI
Kegiatan memindahkan masyarakat
Kumuh Berat terdampak dari lokasi perumahan
Kumuh Sedang B kumuh atau permukiman kumuh yang
tidak mungkin dibangun kembali karena
Kumuh Ringan
tidak sesuai dengan rencana tata ruang
dan/atau rawan bencana, dilakukan
E untuk klasifikasi kumuh berat, kumuh
G sedang, dan kumuh ringan dengan
status lahan ilegal.
D
A PEREMAJAAN
Kegiatan perombakan dan penataan
C mendasar secara menyeluruh meliputi
rumah dan prasarana, sarana, dan
utilitas umum perumahan dan
permukiman, dilakukan untuk klasifikasi
kumuh berat dan kumuh sedang
dengan status lahan legal.
PEMUGARAN
F Pemugaran : Kegiatan memperbaiki,
Lokasi Tingkat
No Kawasan Kumuh Penanganan Prioritas memulihkan kembali rumah serta
(Kecamatan) Kekumuhan
A Natuna Gg Abadi Singkawang Barat Berat Peremajaan III prasarana, sarana, dan utilitas
B Kuala Singkawang Barat Sedang Peremajaan IV umum ke bentuk aslinya, dilakukan
C Jalan Tama Singkawang Tengah Berat Peremajaan II untuk klasifikasi kumuh ringan
D KS Tubun Singkawang Tengah Sedang Peremajaan V dengan status lahan legal.
E Perumnas Roban Singkawang Tengah Ringan Pemugaran VII
F Sedau Singkawang Selatan Ringan Pemugaran VI
G Gg Happy Pasar Turi Singkawang Barat Berat Permukiman Kembali I
RP3KP
PENYUSUNAN
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan
Perumahan Dan Kawasan Permukiman
06
STRATEGI
PENGEMBANGAN
PERUMAHAN DAN
KAWASAN
PERMUKIMAN
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
❖ Penyediaan system sarana dan prasaran (PSU) secara swadaya (individu atau komunal) atau di sediakan
oleh pemerintah (skala kawasan dan komunal).
❖ Ketentuan teknis
✓ Kawasan permukiman perkotaan
o Kelerengan 0 – 8 % ; Kepadatan tinggi (rumah/kavling kecil), KDB Maks 40%, KLB/Ketinggian
Bangunan 2 lantai, menggunakan teknologi bangunan tahan banjir dan dilengkapi system early
warning banjir dan jalur evakuasi bencana.
o Kelerengan 9 – 15 % ; Kepadatan sedang (rumah/kavling sedang), KDB maks 40 %,
KLB/Ketinggian Bangunan 2 Lantai, menggunakan teknologi bangunan tahan gempa dan teknologi
pematangan lahan “handal longsor, dilengkapi dengan system early warning banjir dan jalur
evakuasi bencana.
✓ Kawasan permukiman perdesaan
o Kelerengan 0 – 8 % ; Kepadatan sedang (rumah/kavling sedang), KDB Maks 40 %,
KLB/Ketinggian Bangunan 2 lantai, menggunakan teknologi bangunan tahan banjir dan dilengkapi
system early warning banjir dan jalur evakuasi bencana.
o Kelerengan 9 – 15 % ; Kepadatan rendah (rumah/kavling besar), KDB maks 40 %, KLB/Ketinggian
Bangunan 2 Lantai, menggunakan teknologi bangunan tahan banjir dan teknologi pematangan
lahan “handal longsor, dilengkapi dengan system early warning banjir dan jalur evakuasi bencana.
RENCANA PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN RUMAH
BARU
Tanda Bukti
N
• Kebutuhan penyediaan perumahan tapak di Kota o.
Tanah Penguasaan & Jenis Rumah Susun
Singkawang sampai akhir tahun perencanaan Kepemilikan
1. Pemberian hak atas tanah SHM Rumah susun
(2037) masih sangat terpenuhi tanpa adanya terhadap tanah yang HGB umum
penyediaan rumah susun (hunian vertical) langsung dikuasai negara HGU Rumah susun
• Namun perlu direncanakan hunian vertical sebagai khusus
Rumah susun
antisipasi dalam pemenuhan kebutuhan akan negara
rumah. Rumah susun
• Rencana alokasi ruang untuk pembangunan rumah komersial
2. Rumah susun Sewa Sertifikat hak Rumah susun umum
vertikal (rusun) diarahkan pada wilayah-wilayah umum Rumah dan atas tanah dan/atau Rumah
yang sudah padat dan atau pada wilayah-wilayah susun khusus atau (sesuai susun khusus
dengan demand rumah sewa tinggi atau sebagai Rumah susun Perjanji dengan
negara Rumah an ketentuan
alternatif revitaisasi kawasan kumuh dan padat susun komersial Kerjasa peraturan
perkotaan. m perundang-
• Pembangunan perumahan vertikal ini diarahkan 3. Pendayagunaan Sewa undangan) Rumah susun umum
tanah wakaf Perjanji dan/atau Rumah
pada: an susun khusus
❑ Kecamatan Singkawang Barat Kerjasa
❑ Kecamatan Singkawang Tengah ma
RENCANA PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA
• Sarana Pendidikan
Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan jumlah sarana pendidikan
di Kota Singkawang hingga tahun 2037, sesuai standar kebutuhan
sarana pendidikan, di Kota Singkawang harus tersedia sekolah TK
sebanyak 237 unit, SD 184 unit, SLTP 61 unit, SLTA 61 unit.
RENCANA PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA
• Pengelolaan Sampah
Rencana pengelolaan sampah Kota Singkawang adalah dengan dua acara yaitu dengan system individual yang diaplikasikan
pada kawasan permukiman perdesaan dan dengan system komunal/kawasan yang diaplikasikan pada kawasan perkotaan.
Konsep yang di terapkan adalah zero waste dengan prinsip 3R Reduce, Reuse, dan Recycle.
A. Proses Perizinan
Proses perizinan terhadap upaya pemanfaatan ruang dilakukan sesuai dengan rencana pemanfaatan ruang
dan pengelolaan yang sudah ada. RP3KP harus menjadi acuan dalam pemberian izin pemanfaatan lahan
perumahan dan kawasan permukiman yang dilakukan instansi / individu di Kota Singkawang.
D. Proses Penertiban
Proses penertiban langsung maupun tak langsung dengan menerapkan sanksi serta aplikasi sistem
disinsentif jika penggunaan lahan tidak sesuai dengan rencana pemanfaatan dana perencanaan kawasan
perumahan dan kawasan permukiman. Proses penertiban pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman disusun dengan prosedur sebagai berikut:
1. Melalui proses pemeriksaan lapangan oleh instansi/lembaga terkait di Kota Singkawang terhadap
pelaksanaan pembangunan perumahan. Hasil pemeriksaan ini kemudian dilaporkan kepada
bupati oleh instansi/lembaga terkait;
2. Konfirmasi temuan lapangan dengan dokumen hasil pengawasan yang ada, seperti laporan
pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan perumahan, laporan pengaduan, serta produk
perencanaan lainnya yang digunakan sebagai acuan pembangunan;
3. Perumusan kebijakan tindak lanjut berupa penertiban melalui mekanisme pengendalian yang
ada, serta pengadaan rencana penangangan terhadap masalah yang muncul.
RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Selain pajak daerah, komponen yang juga mempunyai peranan yang sangat berarti dalam meningkatkan pendapatan asli daerah
seperti yang telah dijelaskan didepan adalah retribusi daerah. Beberapa jenis retribusi daerah yang dapat diintensifkan
pemungutannya oleh Pemerintah Kota antara lain yaitu retribusi ijin bangunan, retribusi ijin tempat usaha, parkir, terminal dan
pendapatan pasar.
RENCANA PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN
Masyarakat yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman di Kota Singkawang, berkaitan dengan
pembiayaan, ada 2(dua) golongan yaitu:
Bagi Kota Singkawang, pola pembiayaan pembangunan, disamping mengikuti pola pembiayaan yang sudah baku, juga dapat
dikembangkan melalui:
• Pinjaman kredit, apabila selama ini dari BTN, maka Kota Singkawang dapat mencobakan melakukan kerjasama dengan BPD Sumbar.
Dimana pola peminjaman biaya pembangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat kemampuan pengembalian dari masyarakat
sendiri.
• Membuka akses terhadap PNM (Pemodalan Nasional Madani).
• Dikembangkannya suatu kegiatan usaha di bidang pembangunan perumahan melalui kegiatan koperasi di bidang perumahan.
• Melakukan ‘up grade” atu meningkatkan kapasitas kemampuan BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat), sehingga dana yang selama ini
hanya digunakan untuk peningkatan ekonomi diarahkan pula bagi sumber pembiayaan pembangunan perumahan dan permukiman.
REKOMENDASI
Penanganan Permukiman Khusus Pusat Kota
Penanganan permukiman khusus pusat kota diarahkan agar tidak terjadinya
kepadatan bangunan dan krisis lahan seperti di Kecamatan Singkawang Barat dan
Kecamatan Singkawang Tengah. Karena Karakteristik pusat kota didominasi oleh
perdagangan dan jasa, dan sebagai pusat kegiatan sehingga kebutuhan akan
perumahan selalu meningkat dan lahan terbatas. Maka, rekomendasi
permukiman khusus pusat kota yaitu :
• Menetapkan kawasan pemerintahan kota, kawasan komersial dan jasa yang
memiliki jangkauan pelayanan regional sebagai bagian darikawasan strategis;
• Menata jaringan prasarana dan simpul transportasi darat dalam rangka
menjaga kelancaran lalu lintas lokal dan regional di kawasan pusatkota;
• Menata kawasan terbangun khususnya kegiatan komersial terutama yang
berada pada jalan arteri dan kolektor;
• Mengendalikan kawasan permukiman yang berkepadatan tinggi;
• Mengembangkan sistem jaringan drainase yang efektif dan efisien
dalamrangka menghindari terjadinya banjir;
• Dalam pemenuhan kebutuhan akan rumah diarahkan menggunakan jenis
hunian vertikal (rumah susun); dan
Ilustrasi Hunian Vertikal (Rumah Susun)
• Menyediakan RTH yang memadai sebagai unsur pengikat sosialmasyarakat
kota.
REKOMENDASI
Penanganan Permukiman Khusus Nelayan
Ilustrasi Jalur Hijau atau RTH Tepi Sungai Ilustrasi Rusun Tepi Sungai
REKOMENDASI PENGEMBANGAN PERUMAHAN
PADA KAWASAN STRATEGIS KOTA
1. Kawasan Strategis Perkotaan Nyarumkop-Bagak. Dimana tujuan pengembangan kawasan strategis ini
berdasarkan sudut kepentingan ekonomi. Membuat petunjuk teknis sebagai panduan operasionalnya
yaitu berupa Peraturan Zonasi. Peraturan Zonasi ini diharapkan menjadi aturan dalam pemanfaatan
ruang sehingga menjamin pembangunan yang akan dilaksanakan dapat mencapai standar kualitas
lokal minimum. Manfaat Peraturan Zonasi :
❑ Meminimalkan penggunaan lahan yang tidak sesuai
❑ Meningkatkan pelayanan terhadap fasilitas yang bersifat publik
❑ Menjaga keseimbangan kehidupan masyarakat
❑ Mendorong pengembangan ekonomi
2. Kawasan Strategis kawasan permukiman Bukit Batu di Kecamatan Singkawang Tengah dan Kawasan
Strategis kawasan permukiman Naram di Kecamatan Singkawang Utara, merupakan kawasan yang
memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan social budaya seperti :
❑ Tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya
❑ Tempat perlindungan peninggalan budaya
❑ Aset yang harus dilindungi dan dilestarikan
REKOMENDASI PERMASALAHAN DEVIASI
PERUMAHAN EKSISTING TERHADAP RENCANA
07
INDIKASI PROGRAM
PROGRAM STRATEGI PENGEMBANGAN