“ Wa t e r f r o n t B a c k y a r d s ”
K O TA B I N J A I
FEASIBILITY STUDY
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG
PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN
2019
K AWA S A N
KARTI NI
K O TA B I N J A I
KATA PENGANTAR
i i
DAFTAR ISI
01. TUJUAN FS ................................................................. 1
ii
TUJUAN FS
1. Mengidentifikasi kebutuhan infra-
struktur yang mendukung Potensi
Ekonomi yang akan dikembangkan
di Kawasan Kartini, Kelurahan
Kartini, Kecamatan Binjai Kota, Kota
Binjai.
2. Mengidentifikasi Infrastruktur yang
akan dibangun untuk mendukung
pengembangan ekonomi Kawasan
Kartini, Kelurahan Kartini,
Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai.
1
PROFIL KOTA BINJAI
Binjai adalah salah satu kota dalam
wilayah Provinsi Sumatra Utara,
Indonesia. Binjai terletak 22 km di
sebelah barat ibu kota provinsi Sumatra
Utara, Medan.
Batas Wilayah :
Utara : Kab. Langkat, Kab. Deli Serdang
Timur : Kab. Deli Serdang
Selatan: Kab. Langkat , Kab. DeliSerdang
Barat : Kab. Langkat
2
Kawasan Sub Blok
PROFIL KELURAHAN Luas Kumuh : 16 Ha
Penduduk : 350 KK
KARTINI
Kelurahan Kartini
Luas Wilayah : 35 Ha
Penduduk : 3.616 jiwa
KK : 1.927
Lingkungan : 6 Lingkungan
Luas Flag 1 & 2 : 10 Ha 3
(Lingkungan 5 & 6) 1
Kelurahan Setia
Luas Wilayah : 35 Ha
Penduduk : 4.397 jiwa 2
Lingkungan : 6 Lingkungan
Luas Flag 2 : 6 Ha
(Lingkungan 5 & 6)
Batas Wilayah :
Utara : Kelurahan Pekan Binjai 1. Kelurahan 2. Kelurahan 3. Kawasan
Timur : Kelurahan Timbang Kartini Setia Sublok
Langkat
Selatan : Kelurahan Satria,
Rambung Timur
Barat : Kelurahan Binjai
3
Kawasan Kartini (Kelurahan Kartini dan Setia), merupakan Kawasan
Strategis Perdagangan dan Jasa dengan penataan utama sebagai tujuan
rekreaksi untuk mengurangi kepadatan Alun-alun Kota (Taman
Merdeka).
KELURAHAN KARTINI
TERHADAP STRATEGIS KOTA
4
ANALISIS KEBIJAKAN PEMDA TERHADAP
PRODUK UNGGULAN
Pengembangan Kawasan
3 1. Pengembangan Kampung-Kampung Tematik yang
terdapat di 10 Kelurahan yang ada di Kota Binjai
5
KONSEP
PENGEMBANGAN
KAWASAN
KARTINI
VILLAGE
TOURISM RIVER
6
RANTAI NILAI EKONOMI
Ke Kota
Medan
Ke Kab.
Keterangan : Langkat
Dari
Pusat Bahan Baku Kab.Deliserdang
Pusat Produksi
Pusat Pemasaran Dari Kab. Langkat
Pusat Distribusi
Alur Bahan Baku
Ke Kab.
Alur Pemasaran
Langkat
7
PROFIL DAN KEBIJAKAN
PENANGANAN KUMUH
Luas Kumuh
Berdasarkan SK
Walikota Binjai
No.
188-45-310/K/TAHUN
2017
501,13 Ha
Tersebar di 28
Kelurahan
SK Walikota Binjai
No.
188-45-310/K/TAHU
N 2017
8
NUMERIK KUMUH
KAWASAN KARTINI
Kumuh Ringan
9
3
2
1
No
10
BLOK
Limau
Kartini
Sundai
Sub Blok
Sub Blok
Sub Blok
Mencirim
Kecendrungan bertambahnya Luasan Kumuh
1
1
1
Wilayah Orientasi Perencanaan Kota
0
1
0
Memiliki Pengeruh Terhadap Pusat Kota
1
1
0
Kesiapan Masyarakat/Komunitas
1
1
1
KAWASAN KUMUH
Infrastruktur Primer/Skunder/Penghubung
1
1
1
Terkoneksi dengan Permukiman Kumuh
1
1
1
SKORING SUB BLOK
Status Lahan Sesuai RDTR/RTRW
1
1
1
Potensi Dampak Lingkungan dan Sosial
0
0
0
1
1
1
KontribusiPengurangan luas Kumuh Besar
Pekerjaan Konstruksi Tidak Bisa dengan
0
0
0
Swakelola
7
8
6
Jumlah Nilai
PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN
5. ASET FISIK
• Ketersediaan sarana infrastruktur
dasar, umumnya sudah memadai.
Sementara untuk sarana ekonomi
kurang memadai. Memiliki skor
3.76.
• Sarana ekonomi untuk menunjang
usaha dalam proses produksi dan
pemasaran, masih belum memadai
sehingga belum dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam
Keterangan pengelolaan usahanya
• Skor 0 – 1 : Sangat Lemah
• Skor 1 – 2 : Lemah
• Skor 2 – 3 : Cukup
• Skor 3 – 4 : Kuat
11
• Skor 4 – 5 : Sangat Kuat
RANTAI NILAI USAHA
SEKTOR UNGGULAN KHAS BINJAI
PRODUKSI TAHU
BAHAN PROSES
PENJUALAN
BAKU PEMBUATAN
Bahan baku utama Kedalai Kedelai direndam, digiling , Pasar dan dirumah
dan Ragi direbus, disaring dan dicetak
1 2
13
ANALISIS SWOT
PENGEMBANGAN USAHA MASYARAKAT
DI KAWASAN KARTINI
External (Y)
Target
Existing
Internal (X)
Jumlah pelaku 40 50
15
ANALISIS KEBUTUHAN
INFRASTRUKTUR EKONOMI
ISU PERMASALAHAN KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR
Perlu peningkatan
• Kondisi jalan rusak infrastruktur Permukiman
• Jalan belum memiliki sarana melalui peningkatan kualitas
penunjang jalan dan utilitasnya
• Kondisi Drainase tidak (lampu,pedestrian)
PRASARANA DAN
terpelihara/rusak
SARANA UMUM
• Berdasarkan pentagonal
INFRA
Pemanfaat langsung :
90 pelaku usaha
Pusat Kuliner dan Galeri:
18 - Ukuran 150 m2
Usulan Infrastruktur : Hasil Indepth dan Wawancara Responden Tahun 2019
HASIL
ANALISIS
EKONOMI
Kegiatan Pembangunan
Infrastruktur BPM PPMK NSUP
KOTAKU dinilai layak dan NPV at 5% 4,170,244,400.00
bermanfaat, karena BCR at 5% 4.29
mempunyai tingkat benefit > 1 NPV at 12% 2,303,664,747.83
(B/C Ratio= 2.96) dari biaya BCR at 12% 2.96
investasi. Economic Internal Rate EIRR 64.88%
of Return > Discount Rate yang Pay Back Period 2 tahun 7 bulan
digunakan yaitu sebesar 12%
Sumber: Hasil analisis , 2019
19
ANALISIS
KELEMBAGAAN PEMDA
20
TAHAPAN PELAKSANAAN
PENGEMBANGAN PENGHIDUPAN
BERKELANJUTAN
Tahapan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Lokal melalui
Infrastruktur Penghidupan Berkelanjutan, dilaksanakan mulai dari
Sosialisasi di Tingkat Kota setelah adanya penetapan SK Kementerian
PUPR tentang Daftar Lokasi Penerima BPM PPMK. Tahapan
pelaksanaan harus disinkronisasikan dengan pelaksanaan kegiatan di
Skala Kawasan dan dapat direncanakan sebagaimana tercantum dalam
tabel di bawah ini.
Bulan ke-
No Kegiatan (Tahapan Pelaksanaan) Pelaksana
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PERSIAPAN
1 Sosialisasi Tingkat Kota Pendamping
2 Surat Komitmen PEMDA PEMDA
3 Sosialisasi Tingkat Kawasan Pendamping
4 Memorandum Program Koordinatif PEMDA
PERENCANAAN
5 Pembentukan Kolaborasi Pengembangan Usaha PEMDA
6 Kemitraan dan Kolaborasi PEMDA
7 Review RPLP dan RP2KPKP Pendamping
8 Capacity Building Kawasan
a. Pengembangan Kelompok Pendamping
b. Pengembangan Kelembagaan Pendamping
c. Vokasi Inovasi Produk Olahan Kue Provider
d. Vokasi Inovasi Produk Kuliner Provider
e. Vokasi Infrastruktur Provider
9 Pembentukan KSM Pendamping
10 Pembentukan Lembaga Usaha Masyarakat PEMDA
11 Penyusunan Bisnis Plan Kelembagaan Pendamping
12 Roadmap Rencana Investasi dan DED PEMDA
13 Proposal Swakelola BKM/KSM
PELAKSANAAN
14 Pelaksanaan Infrastruktur Ekonomi BKM/KSM
15 Pelaksanaan Pengembangan Usaha KSM
KEBERLANJUTAN
16 Pembentukan KPP BKM
17 Keberlanjutan PEMDA/BKM
21
EMBAGIAN PERAN
KOLABORASI
1. KOTAKU :
- Desain Pengembangan Infrastruktur Ekonomi
- Fasilitasi BPM Infrastruktur Ekonomi sebagai Stimulan
- Fasilitasi Modul Vokasional Pengembangan Usaha
- Monitoring Evaluasi dan Pengendalian.
2. PEMDA :
- Fasilitasi kegiatan sosialisasi
- Fasilitasi penyusunan Roadmap Investasi dan DED
- Fasilitasi pembentukan Kolaborasi Pengembangan Usaha
- Fasilitasi bantuan peralatan, perizinan, permodalan, pemasaran dan
jejaring usaha.
22
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI
23
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
JLN. PATTIMURA NO 20 KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN, INDONESIA - 12110
TAHUN 2019